Anda di halaman 1dari 15

Perkembangan Telekomunikasi dari Generasi ke Generasi

Dalam teknologi 5G, data akan dikirimkan melalui gelombang radio. Gelombang radio akan
terbagi menjadi frekuensi-frekuensi yang berbeda. Setiap frekuensi disiapkan untuk
tipe komunikasi yang berbeda, seperti aeronautical dan sinyal navigasi maritim, siaran televisi,
dan mobile data. Penggunaan frekuensi-frekuensi ini diregulasikan oleh International
Telecommunication Union (ITU). ITU telah merestrukturasi bagian-bagian gelombang radio secara
komprehensif untuk mentransmisikan data sambil mengembangkan teknologi komunikasi yang sudah
ada termasuk 4G dan 3G.

Gambar 1 : Perkembangan komunikasi Selluler dari 1G ke 5G

Secara umum berikut ini penjelasan mengenai Perkembangan Komunikasi Seluller dari generasi
ke generasi sampai saat ini :

1. Jaringan 1G

Generasi pertama atau 1G merupakan teknologi handphone pertama yang diperkenalkan pada
era 80-an dan masih menggunakan sistem analog. Generasi pertama ini menggunakan teknik
komunikasi yang disebut Frequency Division Multiple Access (FDMA). Teknik ini memungkinkan
untuk membagi-bagi alokasi frekuensi pada suatu clel untuk digunakan pada masing-masing
pelanggan dalam cell tersebut, sehingga setiap pelanggan saat melakukan pembicaraan memiliki
frekuensi sendiri.

Macam- macam teknologi 1G :

1. AMPS (Advanced Mobile Phone Service) atau IS-136 di Amerika Serikat.


2. NMT ( Nordic Mobile Telephony) di Negara-negara Skandavia.
3. HICAP, di Jepang.
4. TACS (Total Access Communications System) di Inggris, Italia, Spanyol, Austria, Irlandia,
Jepang dan beberapa negara Eropa
5. C 450 di Jerman Barat, Portugal dan Afrika Selatan
6. C-Netz di Austria dan Jerman
7. Mobitex, di Eropa (Swedia) dan Amerika Utara
8. DataTAC di Amerika Serikat (oleh ARDIS) dan Australia (oleh Telecom Australia/Telstra).
9. CDPD (Cellular Digital Packet Data) di Amerika Serikat.

Adapun kelebihan teknologi 1G ini adalah hanya mampu melayani komunikasi suara saja dan
tidak dapat melayani komunikasi data dalam kecepatan tinggi dan besar. Sedangkan kelemahan pada
teknologi genearasi pertama ini sangat banyak diantaranya hanya memiliki kapasitas trafik yang kecil,
satu cell hanya mampu menampung sedikit pelanggan, penggunaan spektrum frekuensi yang boros,
dan suara tidak jernih (derau intermodulasi).

2. Jaringan 2G

Teknologi generasi kedua muncul karena tuntutan pasar dan kebutuhan akan kualitas yang
semakin baik. Generasi 2G sudah menggunakan teknologi digital. Generasi ini menggunakan
mekanisme Time Division Multiple Access (TDMA) dan Code Division Multiple Access (CDMA)
dalam teknik komunikasinya.

Yang termasuk dalam teknologi 2G, yaitu :

o Berbasis TDMA :

Digital AMPS atau IS-54 atau IS-136 (D-AMPS) di Amerika Serikat dan Kanada.
GSM (Global System for Mobile Communications) di Eropa dan Asia.

Adapun Frekuensi yang digunakan pada jaringan GSM (berdasarkan ETS 05.05) :

Gambar 2 : Frekuensi pada jaringan GSM

GSM juga mendukung untuk komunikasi data berkecepatan 14,4 kbps yang berarti hanya mampu
melayani SMS, download gambar dan ringtone MIDI saja.

PDC (Personal Digital Celluler) yang dioperasikan di wilayah Jepang.


PHS (Personal Handy System) atau PAS (Personal Access System) di China, Jepang, Taiwan
dan beberapa negara Asia.
CSD (Circuit Switched Data) di Amerika Serikat.
High Speed Circuit Switched Data (HSCSD).
iDEN (Integrated Digital Enhanced Network) di Amerika Serikat, Kanada, Argentina, Brazil,
Chile,China, Kolombia, El Salvador, Ekuador, Guam, Israel, Japan, Jordan, Korea Selatan,
Mexiko, Peru, Philippina, Puerto Rico, Saudi, Arabia, Singapore.
o Berbasis CDMA :
CDMAone atau Interim Standard 95 (IS-95) atau IS-95 CDMA atau TIAEIA-95 di USA,
Korea Selatan, Kanada, Mexiko, India, Israel, Australia, SriLanka, Venezuela, Brazil dan
China.

Secara garis besar dapat dilihat perbandingan dari teknologi generasi kedua ini diantaranya AMPS,
GSM dan CDMAone dari segi modulasi, Frekuensinya, bandwith RF seperti yang ditunjukan gambar
di bawah ini :

Gambar 3 : Perbandingan AMPS, GSM dan CDMAone

Kelebihan dari teknologi 2G ini selain digunakan untuk komunikasi suara, juga bisa untuk
SMS, voice mail, call waiting, dan transfer data dengan kecepatan 9,6 Kbps. Sedangkan kelemahan
dari teknologi ini adalah kecepatan transfer data yang masih rendah, tidak efisien digunakan pada
trafik rendah dan jangkauan jaringan yang masih sangat terbatas karena bergantung pada BTS.

o GSM (Global System for Mobile Communication)

GSM adalah standar paling populer untuk telepon mobile dunia. Layanan GSM digunakan lebih
dari 2 milyar orang dari 212 negara dan kawasan. Jumlah negara yang banyak mengadopsi standar
GSM memungkinkan kerjasama antar operator sehingga dapat digunakan untuk komunikasi user antar
negara walaupun dengan operator yang berbeda. GSM berbeda dengan pendahulunya dalam jalur
pensinyalan dan percakapan semuanya dalam bentuk digital. Fakta ini juga berarti komunikasi data
telah dibangun dalam sistem.

3. Jaringan 2.5G

Teknologi 2.5G merupakan peningkatan dari teknologi 2G terutama dalam platform dasar GSM
telah mengalami penyempurnaan, khususnya untuk aplikasi data. Untuk yang berbasis GSM teknologi
2.5G di implementasikan dalam GPRS (General Packet Radio Services) dan WiDEN, sedangkan
yang berbasis CDMA diimplementasikan dalam CDMA2000 1x.

o GPRS (General Packet Radio Services).


Merupakan teknologi overlay dimana disisipkan di atas jaringan GSM untuk menangani sebuah
komunikasi data pada jaringan. Jadi dengan begitu komunikasi data akan tetap berlangsung di atas
jaringan GSM ketika jaringan tersebut masih menangani komunikasi suara dan untuk transfer data
ditangani oleh GPRS. Kecepatan transfer data GPRS datap mencapai hingga 160 Kbps.

WiDEN (Wideband Integrated Dispatch Enhanced Network).

WiDEN merupakan pengembangan dari iDEN (2G) dari sisi software yang dikembangkan oleh
Motorola dan diperkenalkan pada tahun 1993. WiDEN mampu mentransfer data sampai kecepatan
100 Kbps dan telah digunakan di 20 negara.

CDMA2000 1x Release 0/RTT (1 times Radio Transmission Technology) atau IS-2000


(berdasarkan standar dari ITU) atau CDMA2000 (berdasarkan standar dari 3GPP2
(3rd Generation Partnership Project) ).

Merupakan teknologi pengembangan dari CDMAone dengan penambahan kemapuan pada


layanannya dan beroperasi di frekuensi 400 MHz, 800 MHz, 900 MHz, 1700 MHz, 1800 MHz, 1900
MHz, dan 2100 MHz (khusus di Indonesia beroperasi pada 800 Mhz dan 1900 Mhz).

o GPRS (General Packet Radio Service)

GPRS adalah layanan data mobile yang tersedia pada telepon GSM. GPRS sering disebut
sebagai generasi 2.5G, yaitu teknologi antara generasi perrtama dan generasi kedua dalam teknologi
telepon mobile. Dibandingkan dengan pendahulunya GPRS memiliki transfer data yang cepat. GPRS
memanfaatkan kanal TDMA yang tidak terpakai pada jaringan GSM. Dalam teori terbatas untuk
paket data 171.2 Kb/s (menggunakan slot dan CS-4 coding). Realisasinya bit rate-nya adalah 30-80,
karena memungkinkan menggunakan maksimal 4 slot untuk downlink.

o EDGE / EGPRS (Enchanced Data Rates for GSM Evolution)

Merupakan teknologi telepon mobile yang memperbaiki jaringan 2G dan 2.5G khususnya dalam
jalur komunikasi data. Teknologi ini bekerja pada jaringan GSM. EDGE dapat bekerja pada jaringan
GPRS ada.

4. Jaringan 3G

ITU (Intenational Telecomunication Union) mendefisikan 3G (Third Generation) sebagai


teknologi yang dapat menunjukan kinerja sebagai berikut :

Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 144 kbps pada kecepatan user 100 km/jam.
Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 384 kbps pada kecepatan berjalan kaki.

Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps pada untuk user diam (stasioner).

Gambar 4 : Layanan 3G

Kelebihan kelebihan yang dimiliki oleh teknologi 3G dari generasi genarasi sebelumnya
adalah sebagai berikut :

Kualitas suara jauh lebih bagus.


Keamanan yang jauh terjamin.
Kecepatan transfer data mencapai 2 Mbps untuk area lokal dan 384 Kbps untuk wide area
access.
Support beberapa koneksi secara simultan, sebagai contoh, pengguna dapat browse internet
bersamaan dengan melalukan call (telepon) ke tujuan yang berbeda.
Infrastruktur bersama dapat mensupport banyak operator dilokasi yang sama. Interkoneksi ke
other mobile dan fixed users.
Roaming nasional dan internasional.
Bisa menangani packet-and circuit-switched service termasuk internet (IP) dan video
conferencing. Juga high data rate communication services dan asymetric data transmission.
Efisiensi spektrum yang bagus, sehingga dapat menggunakan secara maksimum bandwidth
yang terbatas.
Support untuk multiple cell layer.
Co-existance and interconnection dengan satellite-based services.
Mekanisme billing yang baru tergantung dari volume data, kualitas service dan waktu.

UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service) adalah perkembangan lebih lanjut dari
EDGE. UMTS sering disebut generasi ke tiga (3G). Selain menyediakan fasilitas akses internet (e-
mail, mms, dan browsing), UMTS juga menyediakan fasilitas video streaming, video conference, dan
video calling). Secara teori kecepatan akses UMTS sekitar 480kbps.

5. Jaringan 3.5G

Teknologi 3.5 G atau disebut juga super 3G merupakan peningkatan dari teknologi 3G, terutama
dalam peningkatan kecepatan transfer data yang lebih dari teknologi 3G (>2Mbps) sehingga dapat
melayani komunikasi multimedia seperti akses internet dan video sharing. Yang termasuk dalam
teknologi ini adalah :

High Speed Downlink Packet Access (HSDPA)


HSDPA merupakan Evolusi WCDMA dari Ericsson. HSDPA merupakan protokol tambahan pada
sistem WCDMA (wideband CDMA) yang mampu mentransmisikan data berkecepatan tinggi. HSDPA
fase pertama berkapasitas 4,1 Mbps. Kemudian menyusul fase 2 berkapasitas 11 Mbps dan kapsitas
maksimal downlink peak data rate hingga mencapai 14 Mbit/s.Kecepatan jaringan HSDPA di
lingkungan perumahan dapat melakukan download data

berkecepatan 3,7 Mbps. Seorang yang sedang berkendaraan di jalan tol berkecepatan 100 km/jam
dapat mengakses internet berkecepatan 1,2 Mbps. Sementara itu, pengguna di lingkungan perkantoran
yang padat tetap masih dapat menikmati streaming video meskipun hanya memperoleh 300 Kbps.
Kelebihan HSDPA adalah mengurangi keterlambatan (delay) dan memberikan respon yang lebih
cepat saat pengguna menggunakan aplikasi interaktif seperti mobile office atau akses Internet
kecepatan tinggi, yang dapat disertai pula dengan fasilitas gaming atau download audio dan video.
Kelebihan lain HSDPA, meningkatkan kapasitas sistim tanpa memerlukan spektrum frekuensi
tambahan, sehingga pasti akan mengurangi biaya layanan mobile data secara signifikan.

Wireless Broadband (WiBro)

WinBro dikembangkan Samsung bersama dengan Electronics and Technology Research Institute
(ETRI) dan telah mendapat sertifikat dari Wimax Forum. WiBro merupakan bagian dari kebijakan
bidang teknologi informasi Korea Selatan yang dikenal dengan kebijakan 839. WinBro mampu men-
deliver data dengan kecepatan hingga 50 Mbps. Kecepatan transfer data mampu mengungguli
kecepatan transfer data berplatform HSDPA yang memiliki kemampuan men-deliver data hingga 14
Mbps.

HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) merupakan perkembangan akses data
selanjutnya dari 3G. HSDPA sering disebut dengan generasi 3.5 (3.5G) karena HSDPA masih
berjalan pada platform 3G. Secara teori kecepatan akses data HSDPA sama seperti 480kbps, tapi
pastinya HSDPA lebih cepat.
Setelah beberapa tahun, CDMA 2000 mengupgrade teknologi jaringan evdo mereka. menjadi
EVDO rev A. teknologi ini memiliki kecepatan 10 kali lebih cepat dari evdo rev 0. Juga UMTS yang
menguprade teknologi mereka ke HSDPA dan HSUPA. inilah yang dinamakan 3.5G.

6. Jaringan 4G

4G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: fourth-generation technology. Nama
resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah
3G and beyond. Sebelum 4G, High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) yang kadangkala
disebut sebagai teknologi 3,5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO
mengembangkan CDMA2000. HSDPA adalah sebuah protokol telepon genggam yang memberikan
jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat
memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun). Bayangkan dengan
kecepatan super itu kita dapat dengan mudah mendowload film dengan kualitas HD. Dan dalam
waktu yang singkat tentu saja. untuk mendownload film berkapasitas 6GB saja hanya diperlukan
waktu 6 Menit.

Sistem 4G akan dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan arus
multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata data lebih
tinggi dari generasi sebelumnya. Belum ada definisi formal untuk 4G. Bagaimanapun, terdapat
beberapa pendapat yang ditujukan untuk 4G, yakni: 4G akan merupakan sistem berbasis IP
terintegrasi penuh.

Beberapa teknologi pendukung generasi jaringan 4G:

Long Term Evolution (LTE)

Ultra Mobile Broadband (UMB)

Mobile Wimax II (IEEE 802.16m)

Beberapa kelebihannya lainnya dari LTE 4G ialah :

1. Tingkat download sampai dengan 299.6 Mbis/s dan tingkat upload gingga 75.5 Mbis/s
tergantung pada katrgori perangkat yang digunakan.
2. Peningkatan dukungan untuk mobilitas, sebagai contoh dukungan untuk terminal bergerak
hingga 350 km/jam atau 500 km/jam tergantung pita frekuensi.
3. Dukungan untuk semua gelombang frekuensi yang saat ini digunakan oleh sistem IMT dan
ITU-R.
4. Di daerah kota dan perkotaan, frekuensi band yang lebih tinggi (seperti 2.6 GHz di Uni
Eropa) digunakan untuk mendukung kecepatan tinggi mobile broadband.
5. Dukungan untuk MBSFN (Multicast Broadcast Single Frequency Network). Fitur ini dapat
memberikan layanan seperti Mobile TV menggunakan infrastruktur LTE, dan merupakan
pesaing untuk layanan DVB-H berbasis siaran TV.

Gambar 5 : Perkembangan Teknologi Mobile


Gambar 6 : Kecepatan Transfer Data dari tiap generasi

Teknologi 5G

Dalam melakukan migrasi ke dalam teknologi 5G bukan perkara yang mudah, hal ini harus
jelas didukung oleh perangkat teknologi akses radio yang mendukung. Sehingga akan berdampak
pada pendapatan operator global serta interoperabilitas yang lebih baik dan menguntungkan. Untuk
mencoba teknologi 5G pada semua perangkat teknologi akses radio diperlukan suatu plaform yang
unik. Salah satu contoh platform yang unik adalah IP Flat network, tentunya platform ini adalah cikal
bakal dari 5G untuk terintergrasi dengan semua jenis teknologi yang sudah ada saat ini. Dalam
memenuhi permintaan pelanggan secara real time untuk mengakses aplikasi data yang besar melalui
jaringan mobile broadband. Maka operator nirkabel harus beralih ke aksitektur IP Flat network.
Arsitektur ini akan menyediakan cara tersendiri untuk mengindentifikasi perangkat menggunakan
nama simbolik tertentu, tidak seperti arsitektur hirarki yang digunakan pada IP Address.
Gambar 7 : Desain mobile phone 5G

Teknologi 5G sedang dikembangkan untuk dapat mengakomodasi Qos (Quality of Service)


dan menunjang persyaratan lebih lanjut untuk aplikasi masa datang seperti akses broadband nirkabel,
MMS, video chat, mobile TV, konten HDTV, Digital Video Broadcasting (DVB), layanan minimal
seperti suara dan data serta layanan lain yang membutuhkan kapasitas bandwidh yang besar. Definisi
5G adalah untuk menyediakan cakupan RF yang memadai, lebih banyak bits/Hz untuk melakukan
interkoneksi semua jaringan heterogen nirkabel untuk memberikan kelancaran dan kestabilan dalam
melakukan hubungan telekomunikasi kepada pelanggan.

Evolved packet core adalah suatu jaringann inti bebasis IP yang didefinisikan oleh 3GPP (
standart Telekomunikasi) untuk digunakan dengan LTE dan akses teknologi lainnya. Tujuan dari EPC
ini adalah untuk menyediakan semua arsitektur secara sederhana dan efisien dari jaringan IP inti
untuk memberikan akses ke berbagai layanan yang disediakan oleh IMS (IP Multimedia subsytem).
Pada dasarnya EPC terdiri dari sebuah mobility management entity (MME) & Akses routing gateway
dari user datargram.

Gambar 8 : Arsitektur IP Flat


Arsitektur Teknologi 5G

Gambar 9 : Arsitektur IP Flat

Gambar 1.4 menunjukkan model sistem yang mengusulkan desain arsitektur jaringan untuk
sistem mobile 5G, yang Model all-IP berbasis interoperabilitas nirkabel dan jaringan mobile. Sistem
ini terdiri dari terminal pengguna (yang memiliki peran penting dalam arsitektur baru) dan sejumlah
independen, otonom teknologi akses radio. Dalam setiap terminal, masing-masing teknologi akses
radio dipandang sebagai link IP ke dunia internet luar. Namun, harus ada radio yang berbeda untuk
setiap antarmuka Radio Access Technology (RAT) di terminal mobile. Sebagai contoh, jika kita ingin
memiliki akses ke empat tikus yang berbeda, kita perlu memiliki empat berbeda interface tertentu
akses-dalam terminal mobile, dan memiliki semua dari mereka yang aktif pada saat yang sama,
dengan tujuan untuk memiliki arsitektur ini menjadi fungsional.

Perangkat selular saat ini didesain untuk komunikasi langsung berhubungan dengan Radio Access
Network dengan menggunakan cell, perangkat memperoleh layanan dengan proses downlink dan
uplink, sistem kontrol dan lalu lintas data, dengan Base Station sebagai informasi terpusatnya.
Paradigma ini yang coba akan dirubah untuk teknologi 5G, berikut :

Hutan tower saat ini telah dirasakan oleh kita bersama, karena banyaknya operator yang
mendirikan tower komunikasi untuk base station. Penyebaran BTS untuk teknologi 5G,
diharapkan komunikasi antar BTS dapat terjalin dengan baik, BTS sudah harus mampu
meneruskan informasi tanpa harus berkomunikasi dengan tingkatan yang lebih tinggi
misalnya MSC.
Kebutuhan spektrum frekuensi tidak mungkin menggunakan alokasi pada frekuensi yang
sekarang. Spektrum frekuensi harus mampu mengakomodasi banyaknya perangkat. Oleh
karena itu solusi dari mmWave dengan menggunakan frekuensi tinggi diharapkan mampu
menjadi solusi terbaik.
Komunikasi koperatif, merupakan perkembangan dari komunikasi nirkabel, teknik yang
digunakan pada koperatif sangat menguntungkan dari sisi diversitas gain, sehingga BER
semakin kecil. beberapa skema seperti Cooperative Multipoint (CoMP) dan beberapa strategi
relay menjadi bagian yang penting dari fungsi kooperatif.
Network Coding, tidak hanya menggunakan spektrum yang tinggi untuk mendapatkan jumlah
user yang banyak, akan tetapi perlu adanya efiesiensi penggunaan throughput, sehingga
jumlah user dengan bandwidth yang terbatas dapat diatas. Network coding merupakan teknik
yang menggunakan node tengah sebagai media perantara antara source dan destination.

Standart 5G dari METIS

Mobile and wireless communications Enablers for Twenty-twenty (2020) Information Society
(METIS), merupakan salah satu project konsorsium untuk standarisasi teknologi 5G, pendekatan
teknologi ini berbasis dari evolusi teknologi yang telah ada untuk didesain menjadi konsep radio baru,
berikut konsep yang dikembangkan dari METIS : Massal MIMO, Ultra Jaringan Padat, Jaringan
Bergerak, Perangkat ke Perangkat, Ultra kehandalan, dan Massal komunikasi antar mesin.
Perkembangan sosial masyarakat telah berkembang kepada komunikasi jaringan nirkabel.
Beberapa jenis lalyanan komunikasi seperti e-banking, e-learning, e-health dan lain-lain telah
mendorong berbagai teknologi untuk mengakomodasi. Tidak sampai disana, permintaan masyarakat
terhadap perkembangan informasi data dan hiburan (streaming) menjadi hal yang mutlak saat ini,
sehingga kualitas layanan tidak dapat diabaikan begitu saja oleh pengelola operator telekomunikasi.

Lebih jauh akan diprediksi bahwa manusia akan menjadi pusat informasi itu sendiri (human-
centric), dengan menggunakan perangkat komunikasi yang mengakibatkan komunikasi antar mesin
semakin meningkat. Istilah lain yang lebih populer adalah Internet of Things (IoT), yang mempunyai
prinsip lebih efisien, lebih nyaman dan lebih aman. Diperkirakan total pengguna yang terhubung
dengan perangkat sekitar 50 milyar pada tahun 2020.

Gambar 10 : Roadmap 5G by METIS

METIS mendeskripsikan tentang teknologi 5G dilihat dari penyerapan pasar, kondisi sosial
masyarakat, di sisi teknikal, dan kemampuan ekonomi dibagi menjadi :

Komunikasi Perangkat ke Perangkat.


Massive Machine Communication (MMC)
Moving Networks (MNs)
Ultra Dense Network (UDNs)
Ultra-reliable Communication (URC)

Gambar 11 : Transmisi Multi Node by METIS

Perkembangan tentang multi node ditujukan untuk meningkatkan performansi dan


kemampuan sistem nirkabel pada target 5G. Massive multiple input multiple output (MIMO) dapat
meningkatkan kecepatan, meningkatkan efisiensi spektrum frekuensi, meningkatkan jaringan yang
handal, memperluas coverage, dan efisiensi energi. Koordinasi antar antar node merupakan salah satu
bagian yang penting dalam meningkatkan efisien spektrum, dan meningkatkan throughput di sisi user.
METIS mengusulkan pemadatan jaringan dapat menggunakan infrastruktur jaringan relay dan teknik
dari backbone wireless, seperti wireless network coding, buffer-aided relaying, dan joint proses antar
komunikasi.

LTE

LTE diperkirakan akan menjadi standarisasi telepon selular secara global yang pertama. Jaringan
antar muka-nya tidak cocok dengan jaringan 2G dan 3G, sehingga harus dioperasikan melalui
spektrum nirkabel yang terpisah. Teknologi ini mampu download sampai dengan tingkat 300mbps
dan upload 75mbps. Layanan LTE pertama kali diadopsi oleh operator seluler TeliaSonera di
Stockholm dan Oslo pada tanggal 14 desember 2009. LTE disebut-sebut sebagai jaringan nirkabel
tercepat saat ini, sebagai penerus jaringan 3G. LTE bahkan diklaim sebagai jaringan nirkabel yang
paling cepat pertumbuhannya.LTE adalah teknologi yang didaulat akan menggantikan
UMTS/HSDPA.

WIMAX

WIMAX (Wordwide Interoperability for Mikrowave Access) merupakan teknologi akses nirkabel
pita lebar (broadband wireless access atau BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan
jangkauan yang luas. Disamping kecepatan data (70MBps), WIMAX juga membawa isu open standar.
Dalam arti komunikasi perangkat WIMAX di antara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat
dilakukan. WIMAX layak diaplikasikan untuk last mile broadband connections, backhaul, dan high
speed enterprise.
Sebagai teknologi yang berbasis pada frekuensi, kesuksesan WiMAX sangat bergantung pada
ketersediaan dan kesesuaian spektrum frekuensi. WiMAX Forum menetapkan 2 band frekuensi utama
pada certication profile untuk Fixed WiMAX (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), sementara untuk Mobile
WiMAX ditetapkan 4 band frekuensi pada system profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3
GHz dan 3.5 GHz.
Standar WiMax pada awalnya dirancang untuk rentang frekuensi 10 s.d. 66 GHz. 802.16a,
diperbaharui pada 2004 menjadi 802.16-2004 (dikenal juga dengan 802.16d) menambahkan rentang
frekuensi 2 s.d. 11 GHz dalam spesifikasi. 802.16d dikenal juga dengan fixed WiMax, diperbaharui
lagi menjadi 802.16e pada tahun 2005 (yang dikenal dengan mobile WiMax) dan menggunakan
orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) yang lebih memiliki skalabilitas dibandingkan
dengan standar 802.16d yang menggunakan OFDM 256 sub-carriers. Penggunaan OFDM yang baru
ini memberikan keuntungan dalam hal cakupang, instalasi, konsumsi daya, penggunaan frekuensi dan
efisiensi pita frekuensi. WiMax yang menggunakan standar 802.16e memiliki kemampuan hand over
atau hand off, sebagaimana layaknya pada komunikasi selular

Keunggulan 5G

Teknologi 5G belum dapat dipastikan seperti apa keunggulan dan kekurangannya karena saat ini
hal itu masih berupa konsep.Tetapi dari konsep-konsep yang diciptakan tersebut, terdapat beberapa
konsep yang menjadi tujuan utama dari teknologi 5G, yaitu:

Kecepatan data yang lebih signifakan dari 4G.


Memiliki transfer data dari satu telepon ke telepon lain dengan kecepatan satu mili detik.
Dapat terkoneksi dengan alat seperti telepon, mobil, dan peralatan rumah tangga.
Teknologi 5G diprediksi memiliki kecepatan sekitar 800Gbps, atau seratus kali lebih cepat
dari kecepatan generasi sebelumnya. Dengan kecapatan seperti itu, teknologi 5G bisa
memungkinkan untuk mengunduh 33 film High Definition hanya dalam beberapa detik

Gambar 12 : Maximum Test downlink speed by Tecnology generation

Rencana Peluncuran

Berdasarkan pada kongres Mobile World Congress (MWC) yang dihadiri oleh Nokia,
Huawei, dan Ericsson di Barcelona, teknologi 5G masih belum dapat dipastikan tanggal lirisnya
karena masih dalam tahap pengembangan. Namun, Nokia dan operator Jepang NTT DoComo
berasumsi bahwa teknologi 5G akan diliris pada Tokyo Olympics tahun 2020.

Di Korea Selatan, teknolgi 5G ini sedang dikembangkan dan diprediksi kecepatan maksimalnya dapat
mencapai 100 kali lebih cepat dibanding teknologi 4G, atau lebih tepatnya 10Gbps (10 Giba bit per
detik). Rencananya, jaringan 5G akan mulai diterapkan di Korea Selatan pada tahun 2017 dan baru
dapat digunakan secara komersial pada tahun 2020.

B. Basic Akses :

1. FDMA

FDMA adalah sistem multiple access yang menempatkan seorang pelanggan pada sebuah
kanal berbentuk pita frekuensi (frequency band) komunikasi. Jika satu pita frekuensi dianggap sebagai
satu jalan, maka FDMA merupakan teknik satu pelanggan, satu jalan. Pada saat pelanggan A
sedang menggunakan jalan itu, maka pelanggan lain tidak dapat menggunakan sebelum pelanggan A
selesai. Jadi, kalau dalam waktu yang bersamaan ada 100 pelanggan yang ingin berkomunikasi
dengan rekannya, maka sudah tentu diperlukan 100 pita frekuensi. Kalau setiap pita memerlukan lebar
30 Kilo Hertz (kHz) dan frekuensi yang digunakan berawal dari 890 Mega Hertz (MHz), maka:

Pita frekuensi kanal 1 mulai dari 890 MHz hingga 890,030 Mhz

Pita frekuensi kanal 2 mulai dari 890,030 MHz hingga 890,060 MHz

Pita frekuensi kanal 3 mulai dari 890,060 MHz hingga 890,090 MHz
dan seterusnya.

Sedangkan lebar total seluruh pita yang digunakan adalah:

100 x 30.000 Hz = 3.000.000 Hz = 3 MHz.

Artinya, jika frekuensi yang digunakan mempunyai batas bawah 890 MHz, maka batas
atasnya adalah 893 MHz. Akan tetapi, frekuensi yang tersedia untuk komunikasi bergerak dibatasi
oleh peraturan yang ada karena frekuensi-frekuensi lain pasti digunakan untuk jatah keperluan yang
lain pula. Sementara jatah frekuensi yang ada pun harus dibagi antarpenyelenggara telepon seluler.
Karena itu, untuk memperbanyak kapasitas dengan jumlah kanal yang terbatas, digunakan trik-trik
tertentu sesuai dengan strategi si penyelenggara.

2. TDMA

Berbeda dengan FDMA yang memberikan satu pita frekuensi untuk dipakai satu pelanggan,
TDMA memberikan satu pita frekuensi untuk dipakai beberapa pelanggan. Jadi kanal-kanal
komunikasi dirupakan dalam bentuk slot-slot waktu. Slot waktu adalah berapa lama seorang
pelanggan mendapat giliran untuk memakai pita frekuensi. Satu slot waktu digunakan oleh satu
pelanggan. Slot-slot waktu ini dibingkai dalam satu periode yang disebut satu frame. Jadi misalkan
ada 10 pelanggan yang masing-masing adalah A, B, C, D, E, F, G, H, I, dan J, maka dalam satu frame
terdapat 10 slot waktu yang merupakan giliran tiap pelanggan untuk menggunakan pita frekuensi yang
sama.

Proses komunikasi multi-access dilakukan dengan menjalankan frame ini berulang- ulang
sehingga akan muncul urutan giliran pemakaian saluran seperti: A-B-C-D-E-F-G-H-I-J-A-B-C-D- E-
F-G-H-I-J-A-B-C-dan seterusnya. Tentu saja harus ada pembatasan jumlah pelanggan yang
menggunakan satu pita frekuensi ini. Jika tidak dibatasi, periode frame akan terlalu panjang dan
akibatnya timbul komunikasi terputus-putus yang mengganggu pembicaraan. Karena sifatnya yang
tidak kontinyu (tidak terjadi pemakaian pita frekuensi terus menerus oleh satu pelanggan dalam satu
periode pembicaraan), maka teknik TDMA hanya dapat mengakomodasi data digital atau modulasi
digital. Sehingga sinyal-sinyal analog yang akan dikirim, harus diubah menjadi format digital dahulu.

3. CDMA

Teknik CDMA adalah temuan yang lebih baru dibandingkan dengan FDMA dan TDMA.
Teknik CDMA berawal pada tahun 1949 ketika Claude Shannon dan Robert Pierce (yang banyak
jasanya untuk kemajuan teknologi telekomunikasi saat ini) menyampaikan ide dasar CDMA. Teknik
ini merupakan temuan yang brilian karena kanal yang satu dengan lainnya tidak dibedakan dari
frekuensi/FDMA atau waktu/TDMA yang secara awam lebih mudah dipahami, melainkan dengan
perbedaan kode. Jadi pada CDMA, seluruh pelanggan menggunakan frekuensi yang sama pada waktu
yang sama.

Anda mungkin juga menyukai