Anda di halaman 1dari 2

ABORTUS

I. KONSEP DASAR MEDIS


A. Pengertian
Pengertian keguguran atau abortus (spontan maupun buatan) adalah tindakan
penghentian kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar kandungan (sebelum usia
20 minggu kehamilan), bukan semata untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dalam
keadaan darurat tapi juga karena sang ibu tidak menghendaki kehamilan itu.
Menurut World Health Organization ( WHO ) 1998, Arbotus didefinisikan
sebagai upaya terminasi kehamilan yang dilakukan sebelum janin mampu hidup di
luar kandungan.
B. Etiologi
1. Faktor Janin (Zigot) yang Abnormal
a. Blghted Ovum atau ovum patologis yang tidak ditemukannya janin dalam
kantung kehamilan
b. Kelainan kromosom
2. Faktor Maternal
a. Infeksi oleh virus dan kuman patogen seperti listeria monocytogenes dan
takasoplasma, mykoplasma hominis dan urea plasma urea luticum yang
terdapat pada traktus genitalia, herpes genitalis.
b. Penyakit dan kelainan yang mengakibatkan kehamilan menjadi beresiko tinggi
seperti penyalit paru (TBC), anemia berat atau keracunan kehamilan.
c. Pengaruh endokrin kejadiannya sebesar 5-29 %, seperti hipertirodisme,
diabetes mellitus (kencing manis) dan defisiensi progeteron.`
d. Kekurangan nutrisi berat
e. Faktor-faktor immunologis, yakni mekanisme autonium dan aloimun.
Autonium adalah mekanisme timbulnya reaksi seluler atau humoral yang
ditujukan pada suatu lokasi spesipik dalam tubuh hospes. Alogenesitas atau
aloinum adalah ketidaksamaan genetic antara spesies yang sama, pada kejadian
abortus habitualis terjadi kenaikan HLA (Human Leucocyte Antigen), dimana
suami dan isteri yang sama-sama memiliki antigen yang serupa, antibody yang
serupa antara antigen suami dan isteri yang dimiliki embrio, sehingga terjadi
abortus
f. Umur ibu yang terlalu muda (< 20 tahun) dan terlalu tua (> 35 tahun) dimana
uterus belum siap menerima zigot dikarenakan fungsi endometrium belum
optimal pada umur ibu < 20 tahun dan terjadi penurunan fungsi endometrium
karena atrofi terganggu vaskularisasinya saat ibu berumur > 40 tahun
g. Ibu dengan emosi yang lebih mudah mengalami gangguan kejiwaan, serta
mengalami ketegangan mental akibat pengaruh lingkungan. Ketegangan
lingkungan melalui selebrum akan mempengaruhi pengeluaran bahan-bahan
dari eminentia mediana dan hipotalamus yang merupakan daerah otak manusia
kaya akan ujung-ujung syaraf yang berhubungan langsung dengan pembuluh
darah portal dari hipopisis hipotolamus menghasilkan beberapa hormon yang
dikenal dengan Realising Hormon, yang akan masuk ke dalam sirkulasi darah
portal dan tiba di hipofase.
C. Manifestasi Klinik

D. Patofisiologi
E. Pemeriksaan Penunjang
F. Pencegahan
G. Penanganan

II. KONSEP DASAR KEPERAWATAN


A. Pengkajian
B. Diagnosa Keperawatan
C. Intervensi
D. Implementasi
E. Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai