SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Strata (S-1) Pada Program Studi Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Di susun oleh :
Tirta Lestari
6662102346
ABSTRAK
Hadirnya iklan televisi tentu saja menimbulkan gegar yang cukup signifikan terhadap
lanskap media iklan Indonesia.Dampak efektif dari terpaan iklan yang berulang kali
yaitu memperoleh perhatian dan pengalaman dari individu penerima yang terkena
terpaan pesan iklan tersebut, serta terbuka menerima pesan-pesan yang
disampaikannya.Selain memperhatikan keinginan dan kebutuhan konsumennya,
Elevenia juga selalu memperkenalkan dan menanamkan image bagi konsumen
terhadap mereknya dengan menggunakan berbagai periklanan termasuk di dalamnya
media iklan televisi.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh antara variabel Terpaan Iklan Televisi Elevenia terhadap Minat
Beli Mahasiswa.Teori dalam penelitian ini adalah Teori Perbedaan Individu.Teori
ini menelaah perbedaan - perbedaan diantara individu-individu sebagai sasaran media
massa ketika mereka diterpa, sehingga menimbulkan efek tertentu. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Kuantitatif dengan pendekatan
Eksplanatif.Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Untirta Angkatan 2012, yaitu 106 mahasiswa.Penentuan ukuran sampel dalam
penelitian ini menggunakan rumus Yamane, berdasarkan pada tingkat kesalahan 10%,
sehingga sampel responden dalam penelitian ini adalah sebesar 51 sampel
responden.Sementara teknik sampling yang digunakan adalah Proportionate
Stratified Random Sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Terpaan Iklan
Televisi Eleveniamenghasilkan nilai persentase sebesar 72,2%.Sementara Minat Beli
Mahasiswamenghasilkan nilai persentase sebesar 70%.Dari hasil uji analisis korelasi
dapat dijelaskan bahwa hubungan antara variabel Terpaan Iklan dengan Minat
Beli adalah sebesar 0,566. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antar kedua
variabel bernilai Sedang, karena berada pada interval korelasi 0,40 - 0,599 seperti
yang tercantum pada tabel 3.11 Interval Koefisien Korelasi. Hasil nilai koefisien
determinasivariabel Terpaan Iklan Televisi Eleveniaterhadap variabel Minat
Beliadalah sebesar 0,513 maka 26,31% minat beli mahasiswa merupakan kontribusi
dari variabel terpaan iklan, sedangkan sisanya 73,69% dapat dijelaskan oleh sebab
sebab lain. Dengan hasil yang dijabarkan dalam penelitian ini, bahwa nilai thitung
(4,185) >ttabel (1,677).Angka tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima.
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul Pengaruh Terpaan
Iklan Televisi Elevenia Terhadap Minat Beli Mahasiswadengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah untuk dapat memenuhi salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang-Banten.
Dalam proses penulisan Skripsi ini, penelititelah melewati banyak kendala,
baik dari luar maupun dari dalam diri peneliti sendiri, Peneliti juga menyadari masih
banyak kekurangan serta kekeliruan yang terdapat dalam Proposal Skripsi ini, karena
itulah peneliti akan sangat berbesar hati untuk menerima saran, kritik, serta gagasan
yang dapat menjadi bahan perbaikan bagi penulis.
Skripsi ini dapat terselesaikan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik
secara langsung maupun tidak langsung.Untuk itu, penelitimengucapkan terima kasih
kepada :.
1. Bapak Prof. Sholeh Hidayat M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
2. Bapak DR. Agus Sjafari. M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik,Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
4. Ibu Puspita Asri Praceka, S.Sos., M.I.Kom, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Komunikasi,Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
5. Bapak Darwis Sagita, S.Ikom, selaku dosen Pembimbing Akademik.
Terimakasih atas bimbingannya selama ini.
9
memberikan dukungan dan doa untukku ketika diri ini sampai pada sisi
yang bisa saja menjatuhkan ku. Semoga Allah S.W.T senantiasa
memberikan Perlindungan serta Ridho-Nya. Aamiin.
14. Sahabat - sahabatku, Iqbal, Reggy, Adit, Misbah Fuadi, Feby Arapenta,
dan Vicky LckTerima kasih atas segala persahabatan dan kekeluargaan
yang telah diberikan.
15. Keluarga besar SCRATCH, terima kasih atas segala ilmu yang selalu
mengingatkanku tentang pentingnya komunikasi.
16. TACS. Natasya, Sinta, & Sari. Terima kasih atas segala hal yang telah
kalian berikan kepadaku sampai saat ini. Aku tidak bisa membayangkan
kalau saat itu, awal jumpa kita di kelas F komunikasi tidak pernah ada.
Adhi Puspo, Alief Risna Fauzi,Julinda, Anjas, Alil, Iqbal Pale, Kirana,
Vina, Mayang Nabila. Terima kasih atas segala tawa dan canda serta
dukungan kalian kepadaku dalam penyusunan skripsi ini.
17. Keluarga Pasukan Bodrek. Sausan, Bang Uqon, Jodi, Ahmad Septian,
Ghufron & Sarah, Andre & Sasa, Ferdy, Hadafi, Oki & Pipit, Arafah &
Meilina, Handoko (One). Terima kasih telah menerima ku menjadi salah
satu yang kalian cinta dalam keluarga kecil ini.
18. Teman-teman Ilmu Komunikasi Angkatan 2010 umumnya, dan khususnya
kelas Komunikasi F dan Public Relations H. Terima kasih atas segala
support selama hampir 5 tahun ini.
19. Teman teman Ilmu Komunikasi Angkatan 2008, 2009, 2011, 2012.
Terima kasih atas segala dukungan dan doa kalian.
20. Serta kepada pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu-persatu,
yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
11
Skripsi ini adalah hasil karya peneliti. Oleh karena itu, peneliti dapat
mempertanggungjawabkan baik isi maupun bentuk skripsi ini sepenuhnya.
Penelitiberharap skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukan.
Peneliti,
Tirta Lestari
12
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS..i
LEMBAR PENGESAHAN...ii
LEMBAR PERSETUJUAN..iii
LEMBAR PERSEMBAHAN....iv
ABSTRAK.v
ABSTRACT...vi
KATA PENGANTAR...vii
DAFTAR ISI. xi
DAFTAR TABEL..xiv
DAFTAR LAMPIRAN.xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang1-8
1.2 Rumusan Masalah............9
1.3 Identifikasi Masalah 9
1.4 Tujuan Penelitian 9
1.5 Manfaat Penelitian 10
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan....143
5.2 Saran......145
DAFTAR PUSTAKA.147
LAMPIRAN.......151
15
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini, di setiap sudut kehidupan selalu ada bujukan membeli, yang halus
maupun yang terang terangan. Bahkan kolom tajuk rencana di koran koran pun
kadang disisipi dengan promosi atau iklan terselubung. Penonton sudah tidak kaget
kalau di tengah tengah acara nyanyian yang indah muncul iklan sampo. Sekitar
50% halaman majalah juga bertabur iklan mulai dari iklan mobil, kulkas, sikat gigi,
deterjen, dan sebagainya. Bujukan bujukan itu bersumber dari para pengiklan,
spesialis humas, dan berbagai profesi lain yang semuanya menggunakan media massa
untuk mencetak penjualan. Bujukan juga datang dari media sendiri, baik itu mengenai
komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang
dibayar oleh satu sponsor yang diketahui). Adapun maksud dibayar pada definisi
tersebut menunjukkan fakta bahwa ruang atau waktu bagi suatu pesan iklan pada
1
William L. Rivers, et al. 2008. Media Massa & Masyarakat Modern. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group. Hlm 231
19
media massa (TV, radio, majalah, koran) yang dapat mengirimkan pesan kepada
sejumlah besar kelompok individu pada saat bersamaan. Dengan demikian, sifat
mendapatkan umpan balik yang segera dari penerima pesan (kecuali dalam hal direct
response advertising). Karena itu, sebelum pesan iklan dikirimkan, pemasang iklan
Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal dan paling
banyak di bahas orang, hal ini kemungkinan karena daya jangkaunya yang luas. Iklan
juga menjadi instrument promosi yang sangat penting, khususnya bagi perusahaan
yang memproduksi barang atau jasa yang ditujukan kepada masyarakat luas. Belanja
mendominasi 70 persen (Rp 16 triliun) dari nilai belanja iklan tersebut, surat kabar
merupakan salah satu bentuk khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran.
Untuk dapat menjalankan fungsi pemasaran, maka apa yang harus dilakukan dalam
kegiatan periklanan tentu saja harus lebih dari sekedar memberikan informasi kepada
2
Morrisan, M.A, 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group. Hlm 17
3
Morrisan, M.A, 2010. Ibid. Hlm 18
20
pembeli4.
Iklan itu seperti alkohol: semakin banyak Anda minum, semakin sedikit yang
Anda ingat. Hanya berselang dua atau tiga kali minum, ingatan Anda tidak bisa lagi
diperbaiki. Setelah hanya disuguhi satu atau dua iklan yang bersaing, ingatan Anda
terhadap iklan yang pertama akan memudar. Apa yang nyata dari alkohol juga
memanggil kembali kejadian atau pesan, bisa cepat memudar bila orang dihadapkan
pada kejadian serupa lainnya dalam waktu singkat. Pengetahuan ini menjadi temuan
yang mapan dalam psikologi, namun tidak dikenal baik dalam ilmu pemasaran.
Sedikit orang yang memperhitungkan nya sewaktu merencanakan jadwal media iklan
atau ketika orang mulai menilai mengapa kampanye iklan mereka gagal. 5
Iklan juga berfungsi untuk mempengaruhi konsumen agar memahami dan sadar
terhadap merek yang akan dan telah menjadi pilihannya. Iklan juga dapat dipakai
untuk membangun citra jangka panjang dan mampu menjangkau calon konsumen
walau letaknya berjauhan, karena itu jangan sampai pemasar meremehkan peran
4
Frank Jefkins, 1997. Periklanan, Jakarta: Erlangga. Hlm 15
5
Max Sutherland & Alice K. Sylvester, 2005. Advertising and The Mind of the Consumer, Jakarta:
PPM. Hlm 206-207.
21
iklan, karena iklan merupakan cara yang efektif untuk menyebarkan pesan atau
Banyak media yang digunakan orang untuk beriklan salah satunya melalui
media televisi. Televisi yang sudah ada sejak 50 tahun yang silam baru mulai dikenal
di Indonesia pada sekitar tahun 1962. Dalam era reformasi sekarang ini, televisi
memang boleh dikatakan telah merebut minat masyarakat di berbagai penjuru dunia.
realitas, rekaan dan ciptaan yang sama sekali baru. Televisi mengetengahkan berbagai
macam siaran dalam berbagai bentuk ; berita, pendidikan, hiburan, dan iklan. Bahkan
diskusi secara langsung, segera setelah menggunakan media tersebut, karena memang
Para pemasang iklan di media televisi telah menjalin hubungan yang erat
dengan industri televisi, karena keberadaan media ini dianggap sebagai suatu sarana
sebagai mangsanya. Peran iklan televisilah yang membuat siaran televisi tetap hidup
dan bisa bertahan dalam melangsungkan program penyiarannya. Televisi dan iklan
dapat diibaratkan burung jalak dengan badak yang saling menguntungkan, dimana
burung jalak mendapat makanan dari kutu-kutu yang menempel di tubuh badak,
sementara si badak tidak perlu repot membersihkan badanya, mungkin binatang lain
6
S.Bekti Istiyanto, S.Sos (Dosen Ilmu Komunikasi Fisip Unsoed). 2010. Wanita dalam Gambaran
Iklan Televisi Kita. Hlm 1
22
dengan kaitan antara televisi dan iklan, di mana keduanya merupakan menyatunya
dua kepentingan dari segmentasi pasar yang hampir sama. Hal ini dapat diartikan
bahwa iklan memerlukan media sebagai sarana penyampaian produk yang akan
Hadirnya iklan televisi tentu saja menimbulkan gegar yang cukup signifikan
stasiun televisi swasta yang serta merta menjadi media iklan. Tetapi, jelas pula
tampak bahwa hampir semua kenaikan anggaran periklanan itu semata mata
Para pembuat atau pemasang iklan televisi harus mempunyai konsep kreatif.
Biasanya, penulis naskah iklan dan pengarah seni akan bekerja sama untuk
menghasilkan banyak konsep kreatif, dengan harapan salah satu dari konsep-konsep
tersebut akan menjadi ide besar yang menarik. Oleh karena itu para pembuat iklan
harus menentukan isi pesan, struktur pesan, format pesan dan sumber pesan yang
terbaik, agar pesan yang akan digunakan untuk membuat iklan televisi dapat menarik
perhatian pemirsa7.
7
Phillip Kotler dan A.B. Susanto. 2001. Manajemen Pemasaran, Buku 2. PT. Salemba Empat Patria.
Jakarta. Hlm 154-160
23
Menurut Rangkuti akan dengan mudah melakukan berbagai strategi pemasaran bagi
perusahaan untuk memenangkan pasar8. Hal tersebut juga dilakukan oleh perusahaan
Elevenia berkonsentrasi pada konsep open marketplace. Melalui konsep ini situs
yang mengklaim dirinya sebagai surga belanja online ini mempertemukan penjual
dan pembeli untuk bertransaksi dengan aman dalam sebuah platform situs belanja.
Elevenia memang boleh dibilang masih anak baru di ranah e-commerce. Namun
sejak awal kehadirannya pada bulan Maret 2014, pertumbuhan yang cukup signifikan
berhasil diraih.
Saat ini Elevenia sudah memiliki lebih dari 14.000 penjual yang terdaftar, lebih
dari 1,7 juta produk dan untuk saat ini situs Elevenia dikunjungi 8-9 juta pengunjung
setiap bulannya. Jadi dapat dikatakan Elevenia bertumbuh dengan baik. Pertumbuhan
commerce dengan situs-situs belanja online baik yang sudah memiliki market besar
maupun yang baru memulai. Prestasi ini ternyata tidak lepas dari sebuah prinsip yang
diterapkan oleh Elevenia yaitu Abundant yang mengacu pada banyaknya jumlah
yang ditawarkan. Beberapa di antaranya adalah kategori fashion, beauty and health,
8
Freddy Rangkuti. 2002. Riset Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hlm 1-3
9
http://news.detik.com/read/2014/10/16/160838/2720888/727/elevenia-padukan-kemudahan-belanja-
online-dengan-kepraktisan-pembayaran Di akses pada Jumat, 27 Februari 2015 pukul 15:10.
24
babies and kids, home and garden, gadget and computer, electronic,
hobby serta service and food10. Produk-produk tersebut datang dari berbagai penjual
dengan kisaran harga yang juga beragam sehingga pembeli memiliki banyak pilihan.
dikenal oleh konsumen dan calon konsumennya sebagai situs jual beli online yang
mudah dan murah. Tayangan iklan yang menghadirkan Cinta Laura Kiehl sebagai
cukup menarik perhatian pemirsa untuk menyaksikannya, khususnya para remaja dan
mahasiswa yang mulai beralih ke dunia jual beli online. Kesadaran terhadap
mengingat kembali konsumen dan calon konsumen terhadap situs jual beli online
inilah yang menjadikan fenomena menarik untuk dikaji. Aktivitas periklanan melalui
berbagai media yang salah satunya televisi di duga menjadi keberhasilan terhadap
upaya pihak produsen untuk menanamkan ingatan positif produk Elevenia terhadap
konsumennya.
membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian
bisa mengumpulkan poin tersebut dan menukarkannya dengan hal-hal yang bisa
mendapatkan diskon dari poin yang terkumpul. Bukan hanya itu, Elevenia juga
memberikan diskon 11% semua produk untuk para pembeli pada tanggal 11 disetiap
bulannya. Elevenia menyebut event ini yaitu Elevenia Anniversary Day. Elevenia
mengatur transaksi dengan menegaskan tak ada yang gratis di e-commerce dengan
menyatakan ada uang komisi penjualan dari para penjual. Elevenia mendapat 5% dari
tiap transaksi produk elektronik dan gadget, dan 10% untuk produk lainnya. Selain
itu, untuk saat ini, Elevenia juga menyediakan program Anniversary, yang hadiahnya
berupa 1 unit mobil Toyota Etios dan voucher belanja senilai 1 juta rupiah. Program
berbagai promo menarik dan kejutan terhangat setiap harinya. Salah satu kejutan
Google Play bagi pengguna Android dan juga di Apple Store bagi pengguna iOS. Tak
hanya itu, bagi pengguna XL, bisa mengakses elevenia melalui mobile browser secara
GRATIS!. Dengan tujuan diadakannya program ini yaitu demi meningkatkan jumlah
pembelian.
11
Henry Assael. 2001. Consumer Behavior and Marketing Action. Malang: Boston Thomson &
Learning. Hlm 75
26
Dari uraian masalah yang dikemukakan dalam latar belakang masalah, maka
3. Seberapa besar pengaruh terpaan iklan televisi Elevenia terhadap minat beli
pada terpaan iklan televisi terhadap minat beli. Selain itu dapat juga digunakan
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1.1 Komunikasi
perilaku orang lain (communication is the process to modify the behavior of other
individuals)12.
dengan pertanyaan berikut : Who Says What In Which Channel To Whom With What
Effect? (Siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan pengaruh
bagaimana?)13
12
Onong Uchyana Effendy. 2002. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. Hlm 10
13
Deddy Mulyana. 2002. Ilmu Komunikasi (Suatu Pengantar). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Hlm 62
29
menjadi tahu), terhibur, perubahan sikap (dari yang tidak setuju menjadi
Komunikasi tidak akan berjalan jika tidak ada media yang mendukungnya.
Bentuk media yang paling utama ialah panca indera manusia terutama mata dan
telinga. Melalui panca indera itu pesan yang diterima atau yang akan disampaikan, di
proses ke dalam hati (rasa) dan otak (pikiran) manusia. Komunikasi akan berlangsung
ketika komunikator mengoperkan atau melemparkan dengan bibir atau lisan atau
yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain 15.
dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antar organisasi
dengan individu.16
14
Onong Uchjana Effendy. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra Adya
Bakti. Hlm 32
15
Arni Muhammad. 2002. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hlm 2
16
Terence A. Shimp. 2003. Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran
Terpadu, edisi ke-5 jilid ke-1. Jakarta: Erlangga. Hlm 4
17
Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hlm 267
31
menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya 18.
Bauran komunikasi pemasaran terdiri atas enam cara komunikasi utama yaitu
iklan, promosi penjualan, acara khusus dan pengalaman, hubungan masyarakat dan
iklan ditempatkan sehingga pembeli prospektif dapat melihat (see), mendengar (hear)
18
Terence A. Shimp. 2003. Op.Cit.
19
Phillip Kotler, Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jilid 2. Jakarta: PT
Indeks. Hlm 204
20
Phillip Kotler, Kevin Lane Keller. 2007. Ibid. Hlm 205
21
Terence A. Shimp. 2003. Op.Cit. Hlm 160
32
4. Memfasilitasi pembelian
konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung mengenai produk dan merek
Ada tiga unsur pokok dalam struktur komunikasi pemasaran, yaitu sebagai
berikut :
1. Perilaku Komunikasi
khalayak.
2. Material Komunikasi
Ada beberapa materi komunikasi pemasaran yang penting yaitu gagasan, pesan,
3. Proses Komunikasi
33
kembali respon (dari penerima kepada pengirim) akan memerlukan dua kegiatan
2.1.3 Iklan
Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah
melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail
(pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum.22 Namun bagi
praktisi media, iklan dipandang tidak lebih dari sekedar promosi jasa atau produk
yang diperkenalkan melalui media. Iklan tidak lebih kegiatan komunikasi yang
berupaya untuk memberikan persuasi dan motivas kepada publik melalui terpaan
Secara sederhana iklan juga didefinisikan oleh Khasali24 sebagai pesan yang
menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media.
Tujuan iklan yaitu untuk mengindentifikasi produk dan membedakan produk lainnya.
Jika pihak produsen belum dapat mengindentifikasi produknya dengan baik dan
memilih produk tersebut, iklan adalah sarana utama dalam pemasaran produk, jasa
22
Monle Lee & Carla Johnson. 2011. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global,
Jakarta: Kencana Prenada Media. Hlm 3
23
Danandjaja. 2011. Peranan Humas dalam Perusahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hlm 164
24
Rhenald Khasali. 1992. Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya Di Indonesia. Jakarta:
Pustaka Utama Grafiti. Hlm 9
34
dan pemikiran. Intinya adalah menjual kepada konsumen. Selama ini, produsen
memandang iklan sebagai sarana komunikasi yang efektif, karena iklan melalui
media massa dapat menjangkau semua orang yang menjadi sasaran ataupun bukan
dengan jumlah khalayak yang besar dan dalam waktu yang tepat. Iklan merupakan
suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan yang sangat penting sebagai alat
pemasaran membantu menjual barang, memberi layanan serta gagasan atau ide-ide
konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek. Iklan menjadi sarana
perusahaan, atau gerai yang didanai sponsor. Iklan bertujuan mempengaruhi citra,
keyakinan, dan sikap konsumen terhadap produk dan merek, serta perilaku
Above the line seringkali disebut juga iklan (yang menggunakan) media,
meliputi media cetak (koran, majalah), media elektronik (televisi, radio), media
bioskop, media luar ruangan (poster). Pemakaian iklan ini mengharuskan adanya
komisi. Dan biro iklan yang mengelolanya harus mendapatkan pengakuan dari
Sponsorship atau pensponsoran juga merupakan salah satu bagian dari bentuk
bentuk dukungan lainnya kepada pihak penerima agar keuangan si penerima tetap
lancar atau menjadi lebih kokoh. Terkadang sponsor diberikan untuk alasan
meonolong semata, namun lazimnya sponsor disediakan oleh suatu pihak untuk
pihaknya sendiri. Sponsorship pada dasarnya juga merupakan suatu bentuk investasi
untuk memperoleh hasil-hasil positif yang diinginkan oleh pihak penyedia sponsor.
sponsor biasanya diberikan dalam jangka waktu terbatas, dua atau tiga tahun. Namun
36
bila pensponsoran dilakukan dalam jangka waktu yang panjang dan secara
f. Pemasaran internasional
untuk melakukan kerja sama sponsorship dengan pertimbangan karena event atau
obyek yang diberi sponsor menarik perhatian dari banyak media terutama media
Iklan dapat menuntun masyarakat dari tidak mengetahui sama sekali tentang
suatu produk sampai akhirnya memilih produk tersebut sebagai merek pilihan yang
akan mereka beli terus menerus. Prosesnya adalah sebagai berikut: Sebelum iklan
ada, konsumen tidak menyadari keberadaan produk yang dapat memenuhi kebutuhan
25
Frank Jeffkins. 1997. Op.Cit.
37
dan keinginan mereka. Situasi ini disebut unawareness (tidak sadar). Setelah iklan
muncul, timbul kesadaran akan adanya produk di pasar untuk keperluan tertentu.
Situasi ini disebut awareness (sadar). Dengan membaca iklan, konsumen menjadi
tahu tentang fungsi, bentuk, warna, keunggulan, nama, merek, dan harga produk.
Situasi ini disebut knowledge (memahami). Setelah memahami lebih dalam (karena
membaca iklan), mungkin timbul ketertarikan konsumen terhadap produk serta janji
janjinya dalam iklan yang dapat memenuhi keperluan mereka. Situasi ini disebut
liking (menyukai). Dalam situasi ini pilihan konsumen masih belum pasti karena
adanya gangguan dari iklan iklan lain yang menawarkan produk yang sejenis.
Tahap berikutnya adalah ketika konsumen telah memiliki pilihan terhadap merek
karena tertarik pada daya guna produk yang diiklankan. Tahap ini disebut preference
karena merasakan daya guna produk tersebut sesuai dengan harapan, konsumen puas
akan produk tersebut. Akibatnya, dia akan membeli lagi, dan membeli lagi (repeat
26
Sigit Santosa. 2009. Creative Advertising. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Hlm 4-5
38
pemasaran meliputi strategi pemasaran, yakni logika pemasaran yang dipakai unit
Yang dimaksud dengan media iklan adalah segala sarana komunikasi yang
1. Media Massa : yaitu media yang dituju pada khalayak luas, selain
sendiri.
2. Media Nonmassa : yaitu media yang dituju pada khalayak terbatas di sekitar
1. Above the line (lini atas) ialah jenis-jenis iklan yang disebarluaskan melalui
media massa, misalnya surat kabar, majalah, radio, dan televisi. Media lini atas
27
Monle Lee & Carla Johnson. 2011. Op.Cit. Hlm 95
28
Philip Kotler, Alan R. Andreasen. 1991. Strategic Marketing for Nonprofit Organizations. Hlm 21
29
Etika Pariwara Indonesia. 2005. Dewan Periklanan Indonesia, Jakarta Juli. Hlm 52
39
digunakan secara bombastis oleh pebisnis dengan dana promosi besar dan jenis
mereka.30
2. Below the line (lini bawah) adalah kegiatan periklanan yang tidak melibatkan
pemasangan iklan di media massa dan tidak memberikan komisi kepada
perusahaan. Media yang digunakan dalam media lini bawah adalah sebagai
berikut:31
1. Pameran
2. Direct Mail
3. Point Of Purchase
4. Merchandising Schemes
5. Kalender
tulisan (cetakan) dan seringkali disertai gambar sehingga dapat dibaca dan
buletin keilmuan, newsletter, dan sebagainnya). Ada pula media yang hanya
30
Richie Indrajaya. 2008 .Jangan Takut Mulai Bisnis, Jakarta: Me Book. Hlm 67
31
Rhenald Kasali. 1992. Manajemen Periklanan, Jakarta: Grafiti. Hlm 142
32
Agus S. Madjadikara. 2004. Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan, Jakarta: Gm. Hlm 11-13
40
2. Media Elektronik terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu media yang hanya
bisa didengar (audio), khususnya media radio dan media yang selain bisa
televisi membuat sasaran komunikasi tidak perlu aktif. Pesan tetap sampai pada
mereka saat mereka sengaja atau tidak sengaja, suka atau tidak suka mendengar
saling berkesinambungan antara satu dengan yang lain atau yang sering disebut
2. Biro iklan, biro iklan ialah suatu organisasi usaha yang memiliki keahlian untuk
33
Etika Pariwara Indonesia. 2005. Op.Cit. Hlm 21
34
Rhenald Kasali. 1992. Op.cit. Hlm 20
41
media komunikasi pemasaran untuk dan atas nama pengiklan dengan memperoleh
Rhenald Khasali biro iklan ialah terdiri dari tenaga-tenaga profesional yang
dalam dunia periklanan adalah seorang ( atau sebuah perusahaan ) pemasang iklan
yang memahami dan membutuhkan jasa biro iklan, yang nantinya akan menjalin
kerja sama dengan pemilik media yang menyediakan ruang dan waktu siaran iklan.
Biro iklan bekerja sebagai perantara, tepat pada posisi tengah di antara mereka
yang ingin memasang iklan, dan mereka yang menyediakan tempat untuk
memasang iklan.36
kepada konsumen atau khalayak sasaran.37 Media layak memiliki bagian penjualan
atau pemasaran yang bertujuan menjual halaman atau waktu program. Serta
freelance, consultant media dan para designer professional yang bekerja sendiri
5. Target Audience adalah sasaran dari pengiklan dan biro iklan. Semua strategi dan
35
Etika Pariwara Indonesia. 2005. Op.cit. Hlm 21
36
Frank Jefkins. 1997. Op.cit. Hlm 57
37
Etika Pariwara Indonesia. 2005. Op.cit. Hlm 21
38
Rhenald Kasali. 1992. Op.cit. Hal 31
42
adalah.39
Chiat/Day tahun 1998 yang lain (Yo Quiero Taco Bell) memperkenalkan
para pemirsa televisi dengan taco gorditas baru dari Taco Bell.
Chiat pada tahun 1998 untuk menciptakan sebuah identitas jaringan melalui
perkotaan yang cerdas. Miller Beer membelanjakan antara $60 hingga $80
juta untuk kampanye iklan merek miller yang baru pada tahun 1996,
Sebagaimana iklan Taco Bell memperkenalkan Taco Gorditas baru, ini juga
mendorong para pemirsa memilih Taco Bell dalam memesan makanan cepat
39
Monle Lee & Carla Johnson. 2011. Op.cit. Hlm 10
43
saji mereka melalui seruan emosional Taco Bell Chihuahua yang sekarang
di televisi. Daftar hasil survei nielsen adalah sebuah indikator baik tentang
siapa yang melakukan pengerahan iklan besar dan seberapa banyak kampanye
menikmati pangsa 42% dari pasar burger cepat saji nomor satu. Dalam kurun
sementara burger king 69 iklan . iklan McDonalds ditonton oleh 316,3 juta
keluarga; Burger King sedikit dibawah dengan 282,4 juta penonton. Pada
level. Misalnya iklan level nasional atau lokal/retail dengan target yaitu masyarakat
44
konsumen secara umum, atau iklan untuk level industri atau disebut juga dengan
yang ditunjukan untuk konsumen industri, perusahaan, atau professional. Untuk lebih
1. Iklan Nasional
Pemasang iklan adalah perusahaan besar dengan produk yang tersebar secara
nasional atau di sebagian besar wilayah suatu negara. Sebagian besar iklan nasional
pada umumnya muncul pada jam tayang utama (prime time) di televisi yang memiliki
jaringan siaran secara nasional dan juga pada berbagai media besar nasional serta
media media lainnya. Tujuan dari pemasangan iklan berskala nasional ini adalah
merek yang diiklankan beserta berbagai fitur atau kelengkapan yang dimiliki dan juga
itu.
2. Iklan Lokal
lokal. Iklan lokal bertujuan untuk mendorong konsumen untuk berbelanja pada toko-
toko tertentu atau menggunakan jasa lokal atau mengunjungi suatu tempat atau
institusi tertentu. Iklan lokal cenderung untuk menekankan pada insentif tertentu
40
Morrisan, MA. 2010. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Tangerang: Ramdina
Prakarsa. Hlm 15-17
45
misalnya harga yang lebih murah, waktu operasi yang lebih lama, pelayanan khusus,
suasana berbeda, gengsi atau aneka jenis barang yan ditawarkan. Promosi yang
dilakukan iklan lokal sering dalam bentuk aksi langsung (direct action advertising)
Iklan primer disebut juga dengan primary demand advertising dirancang untuk
mendorong permintaan terhadap suatu jenis produk tertentu atau untuk keseluruhan
industri. Pemasang iklan akan lebih fokus menggunakan iklan primer apabila,
misalnya, merek produk jasa yang dihasilkannya telah mendominasi pasar dan akan
merek tertentu. Iklan selektif lebih menekankan pada alasan untuk membeli suatu
target kepada satu atau beberapa individu yang berperan mempengaruhi pembelian
barang atau jasa industri untuk kepentingan perusahaan dimana para individu itu
bekerja.
46
5. Iklan Profesional
kepada para pekerja professional seperti dokter, pengacara, dokter gigi, ahli teknik
perusahaan dalam bidang pekerjaan mereka. Iklan semacam ini juga digunakan untuk
6. Iklan Perdagangan
(marketing channel) seperti pedagang besar, distributor serta para pengecer. Tujuan
iklan semacam ini adalah untuk mendorong para anggota saluran untuk memiliki,
pelanggannya.
Indonesia dan bahkan dunia, merupakan salah satu media yang paling efektif untuk
beriklan. Hal ini dikarenakan iklan televisi mempunyai karakteristik khusus yaitu
kombinasi gambar, suara dan gerak. Oleh karena itu pesan yang disampaikan sangat
menarik perhatian penonton, model iklan yang disajikan oleh televisi juga sangat
47
bervariasi. Ketika baru muncul televisi swasta, iklan hanya dalam bentuk klip baik
telah menjadi bagian tetap dalam kehidupan kebanyakan orang. Selama lebih dari 40
tahun, televisi telah menjadi media paling berpengaruh di dunia, meskipun ukuran
khalayak televisi jaringan telah menurun dalam dekade terakhir. Penonton televisi
sebagai pilihan waktu luang turun 6% dari tahun 1995 dibandingkan dengan tiadanya
sumber berita utama oleh 70% responden, dengan surat kabar di posisi kedua dengan
tidak hanya menjangkau semua segmen populasi tetapi juga di hormati. Penelitian
TVB menemukan bahwa kredibilitas televisi sebagai sumber berita membawa sikap
41
Monle Lee, Carla Johnson. 2011. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global,
Jakarta: Kencana Prenada Media. Hlm 264
48
televisi, aktor, aktris, atlet, ilmuwan, dan sebagainya. Dimana figur tersebut
Iklan ditampilkan dengan humor secara riset terbukti mampu untuk menarik
dibuat.
42
W. Ronald Lane, Whitehill King, J. Thomas Russel. 2008. KLEPPNER: Prosedur Periklanan, Edisi
Ke-17. PT Macanan Jaya Cemerlang. Hlm 323 & 325
43
M. Suyanto. 2005. Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia. Yogyakarta : Andi
Offset. Hlm 91-111
49
Seperti halnya rasa takut, kesalahan merupakan daya tarik negatif. Orang
kesalahan dapat berjalan baik karena memotivasi individu yang dewasa secara
kesalahan.
terhadap suatu produk, yang menekankan pada manfaat atau alasan untuk
keputusan dan membeli suatu produk karena emosi, dan perasaan terhadap
merek dapat menjadi lebih penting dari pada pengetahuan terhadap atribut dan
Daya tarik seks mempunyai suatu daya tarik perhatian awal dan daya tarik
perhatian dalam periode yang lama. Daya tarik seks dapat menyempurnakan
recall titik pesan dan tanggapan emosi. Daya tarik seks biasanya
Perpaduan dari berbagai macam daya tarik pesan iklan, yaitu : daya tarik
selebritis, daya tarik humor, daya tarik rasa takut, daya tarik kesalahan, daya
tarik musik, daya tarik komparatif, daya tarik positif / rasional, daya tarik
emosional, daya tarik seks. Daya tarik ini diharapkan dapat men-sinergi
berbagai daya tarik pesan iklan sehingga dapat menghasilkan efek eksekusi
51
pesan yang lebih baik dibandingkan jika hanya menggunakan satu daya tarik
pesan iklan.
pengiklan, isi pesan dalam iklan harus memiliki daya tarik. Ada tiga jenis daya tarik
yang dapat dikembangkan, yaitu daya tarik faktual, daya tarik emosional, dan daya
tarik moral.44
Bagaimana seseorang merasakan suatu produk, jasa, brand, atau perusahaan yang
disukai sama pentingnya dengan apa yang mereka ketahui mengenai hal-hal tersebut.
Perasaan dari dalam diri mereka ini dapat mengalahkan logika yang menjadi alasan
44
Rudy Harjanto. 2009. Prinsip-Prinsip Periklanan , Jakarta: Gramedia. Hlm 74
45
Rudy Harjanto. Ibid. Hlm 76
46
Rudy Harjanto. Ibid. Hlm 549.
52
kebajikan, hal-hal yang benar atau layak dilakukan. Daya tarik ini sering digunakan
yang efektif meliputi 3 dimensi efek komunikasi massa, yaitu : kognitif, afektif, dan
pengetahuan. Efek afektif berhubungan dengan emosi, perasaan, dan attitude (sikap).
Sedangkan efek konatif berhubungan dengan perilaku dan niat untuk melakukan
sesuatu menurut cara tertentu. Dampak efektif dari terpaan iklan yang berulang kali
tersebut yaitu memperoleh perhatian dan pengalaman dari individu penerima yang
terkena terpaan pesan iklan tersebut, serta terbuka menerima pesan-pesan yang
disampaikannya, seperti yang diungkapkan oleh Sissors dan Bumba. Terpaan media
atau media exposure lebih lengkap dari pada akses. Terpaan tidak hanya menyangkut
47
W. Wells John Burnett & S. Moriarty. 2000. Advertising Principles And Practice, Five Edition. New
Jersey : Prentice Hall International. Hlm 71
53
apakah seseorang itu benar-benar terbuka dengan pesan-pesan yang disampaikan oleh
media massa
Terpaan adalah tingkat konsumsi khalayak terhadap program televisi dan dapat
melalui dari durasi yaitu berapa lama konsumsi yang dilakukan oleh pemirsa,
frekuensi yaitu berapa kali pemirsa mengkonsumsi serta pengetahuan aka nisi
Dalam hal ini sebuah perusahaan yang ingin melakukan promosi suatu produk
produk atau merknya dikenal dan diingat oleh khalayak, salah satunya dengan
dapat melihat (see), mendengar (hear) atau membaca (read) iklan tersebut. Terpaan
terjadi ketika rangsangan yang datang berada dalam jangkauan sensor penerima kita.
48
Onong Uchyana Effendy. 1989. Kamus Komunikasi. Bandung. Hlm 124
49
Dennis McQuail, Sven Windahl. 1993. Communications Models: For The Study Of Mass
Communication, 2nd edition. Longman Inc. Newyork. Hlm 430
54
seseorang pembeli potensial dan mempromosikan penjualan suatu produk atau jasa,
dalam ilmu komunikasi merupakan perilaku penggunaan media yang menurut Alo
Liliweri penggunaan media meliputi tiga hal yaitu isi pesan, daya tarik iklan dan
intensitas penayangan51.
televisi, intensitas menonton iklan di televisi dan durasi menonton iklan di televisi.
Biasanya bentuk nyata dari terpaan iklan adalah mendengar, melihat, menonton,
membaca atau ikut membaurkan diri dengan isi iklan tersebut. Frekuensi dapat diukur
50
William Wells, John Burnet, Sandra Moriarty. 2000. Op.Cit. Hlm 156
51
Alo Liliweri. 1992. Dasar-dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Hlm 73-
76
55
dengan tingkat keseringan menonton iklan dan intensitas diukur dengan keseriusan
menonton iklan.
a. Frekuensi
b. Intensitas pengetahuan
c. Durasi
membuat target audiens mengenal produk yang dipasarkan. Maka dari itu, peneliti
juga menggunakan teori yang berhubungan untuk mengukur sejauh mana minat beli
upaya menumbuhkan minat (interest) yang merupakan lanjutan dari perhatian. Minat
52
Henry Assael. Op.Cit. Hlm 12
56
untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan
pada periode tertentu. Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan
dengan merek tertentu. Hal ini sangat diperlukan oleh para pemesar untuk
mengetahui minat beli konsumen terhadap suatu produk, baik para pemasar maupun
53
Darmadi Durianto. 2004. Brand Ekuity Ten. Jakarta: Mitra Uta. Hlm 44
54
Ferdinand Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro. Hlm 32
57
Teori ini diketengahkan oleh Martin D. DeFleur. Nama lengkap dari teori ini
adalah individual differences theory of mass communicaton effect. Teori ini menelaah
individu, individu - individu sebagai anggota sasaran media massa secara efektif,
individu terhadap pesan - pesan tersebut diubah oleh tatanan psikologisnya. Jadi efek
media massa pada khalayak media massa itu tidak seragam, melainkan beragam
disebabkan karena setiap individu berbeda antara satu sama lain dalam struktur
kejiwaannya. Anggapan dasar teori ini adalah bahwa manusia amat bervariasi dalam
organisasi, psikologisnya, secara pribadi. Variasi ini sebagian dimulai dari dukungan
Anggapan dasar dari teori perbedaan individu ialah bahwa setiap manusia amat
bervariasi dalam organisasi psikologisnya secara pribadi. Variasi ini sebagian dimulai
dari perbedaan secara biologis, tetapi ini juga dikarenakan oleh pengetahuan setiap
berpikir secara kritis berbeda cara berpikirnya dengan manusia yang dibesarkan
media massa ditangkap individu sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan personal
individu. Efek komunikasi pada individu akan beragam walaupun individu menerima
pesan yang sama. Terdapat faktor psikologis dalam menerima pesan yang
keinginan yang berbeda yang dipengaruhi faktor-faktor psikologis yang ada pada diri
media massa.55
Teori Perbedaan Individu ini melihat sebuah pengenalan melalui media sebagai
awal dan konsumen melakukan sebuah pemikiran yang nantinya akan menimbulkan
perbedaan pendapat dari setiap induvidu, karena adanya perbedaan psikologis dari
masing masing individu. Maka, setelah menonton iklan dan minat beli semakin
konsumen, apakah positif, negatif atau netral, apakah baik atau tidak baik.
- individu sebagai anggota sasaran media massa secara efektif, menaruh perhatian
melihat sebuah pengenalan melalui media sebagai awal dan konsumen melakukan
55
Onong Uchjana Effendy. 2003.Op.Cit. Hlm 275-276
59
sebuah pemikiran yang nantinya akan menimbulkan perbedaan pendapat dari setiap
induvidu, karena adanya perbedaan psikologis dari masing masing individu. Maka,
setelah menonton iklan dan minat beli semakin tinggi, diharapkan target market
menjadi terpengaruh dan menimbulkan sikap konsumen, apakah positif, negatif atau
angkatan 2012 Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang-
Banten.
iklan menurut William Wells, John Burnet, Sandra Moriarty memiliki 3 (tiga) indikator,
Frekuensi (seberapa sering iklan dilihat dan dibaca). Intensitas (seberapa jauh
iklan).
Minat Beli dalam penelitian ini merupakan Dependent Variable atau variabel
yang dipengaruhi, variabel ini disimbolkan dengan Variabel Y. Minat Beli dijelaskan
56
William Wells, John Burnet, Sandra Moriarty. 2000. Op.cit. Hlm 156
60
produk
mengurutkan alur pikir penulis menjadi sebuah bagan Kerangka Teori yang di
Gambar 2.2
Bagan Kerangka Teori
Pengertian hipotesis berasal dari dua kata; hype dan thesis. Yaitu istilah hypo
(hipo) berarti kurang dari dan thesis (tesa) yang berarti pendapat. Jadi hipotesis
(hypothesis) adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara,
dan arti sesungguhnya belum bernilai (mencapai) sebagai suatu tesis yang belum diuji
kebenarannya.
Ho: Tidak terdapat Pengaruh antara Terpaan Iklan Elevenia Terhadap Minat Beli
Ha: Terdapat Pengaruh antara Terpaan Iklan Elevenia Terhadap Minat Beli
disebut variabel penyebab atau variabel bebas (Variabel X), dan variabel akibat yang
disebut variabel terikat (Variabel Y). variabel dalam penelitian ini adalah:
Dalam tinjauan pustaka, peneliti menelaah penelitian terdahulu yang berkaitan dan
relevan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti. Dengan demikian, peneliti
gambaran awal mengenai kajian terkait permasalahan dalam penelitian ini. Berikut ini
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
Option Yogyakarta
Angkatan 8 dan 9)
Tahun 2010 2012 2011
Komunikasi FISIP
Untirta angkatan
2008 terhadap minat
membeli kartu
perdana AXIS.
Kuantitatif, Kuantitatif Kuantitatif, metode survei
Metode
Korelasional
Hasil analisis frekuensi Hasil penelitian ini Hasil penelitian yang
dan persentase menggunakan analisis dilakukan, dapat
menunjukkan bahwa korelasi Pearsons diketahui bahwa terdapat
sebagian besar Product Moment pengaruh yang positif dan
responden yakni para menunjukkan terdapat signifikan antara terpaan
pria metroseksual di yang sangat kuat, iklan televisi dan persepsi
Komunitas Klub Mobil positif dan signifikan merek produk
Option Platinum antara terpaan iklan TV Blackberry terhadap
Yogyakarta angkatan 8 AXIS versi Berkah minat beli produk
dipengaruhi faktor-
faktor lain.
Perbedaan penelitian ini Perbedaan penelitian ini Perbedaan penelitian ini
dnegan penelitian yang dengan yang diatas dengan penelitian diatas
diatas adalah dari unsur adalah teori yang adalah teori yang
menarik pelanggan digunakan serta digunakan oleh peneliti
dalam meningkatkan indikator yang peneliti sebelumnya,
minat membeli dengan gunakan pada variabel menggunakan 2 teori
Perbedaan cara mengedepankan Y. berbeda untuk
produk tersebut tanpa mendeskripsikan
ada promosi lebih sekaligus meneliti
mendalam seperti penelitian tersebut. Yaitu
misalnya dengan teori AIDDA serta S-O-R
menghadirkan berbagai sebagai penguat
poin hadiah. penelitian tersebut.
http://eprints.uns.ac.id/5 http://repository.fisip- http://repository.upnyk.ac
235/1/13106050820100 untirta.ac.id/218/1/SKR .id/1550/1/Skripsi.pdf
8121.pdf IPSI%20KOM%20-
Sumber
%20Ferdy%20Pradana
%20Ass-shiddiqi%20-
%202012.pdf
69
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
menghubungkan atau mencari sebab akibat dua atau lebih konsep atau variabel yang
akan diteliti. Penelitian eksplanatif dapat dibagi dua sifat yaitu : komparatif
(membandingkan antar variabel yang satu dengan variabel yang lain) dan asosiatif
menghubungkan atau mencari sebab akibat antara dua atau lebih konsep (variabel)
yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih, dimana peneliti
57
Burhan Bungin. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Predana Media Group. Hlm
22
70
dan seberapa besar pengaruhnya, serta peneliti mencoba untuk menjelaskan hubungan
pengumpulan dan analisis data sosial bersifat sangat terstruktur dan mendetail melalui
58
Rachmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2009. Hlm 59
71
Tujuan dari penggunaan metode survey pada penelitian ini adalah untuk
hal ini diartikan sebagai pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang
akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang
perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis,
jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis yang akan digunakan.
Uji validitas adalah suatu bentuk pengujian terhadap kualitas data primer,
dengan tujuan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu pertanyaan dalam penelitian.59
Kuisoner dikatakan valid apabila kuesioner tersebut mampu mengungkapkan apa yang
59
Hasyim dan Rina Anindita. 2009. Prinsip- Prinsip Dasar Metode Riset Bidang Pemasaran, Jakarta,
UIEU University Press. Hlm 92
72
yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan
hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sedangkan
tes yang memiliki validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan
pertanyaan disebarkan kepada responden sebenarnya atau dengan kata lain uji
kualitas data primer dilakukan dalam bentuk penelitian dan dalam penelitian
responden.60
sebagai berikut:
N %
Cases Valid 30 100,0
a
Excluded 0 0,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
60
Hasyim dan Rina Anindita. 2009. Ibid. Hlm 85.
73
terlibat dalam uji instrument kuesioner berjumlah 30 orang (N=30) dan semua
sehingga didapat r tabel sebesar 0,361. Jika r hitung > r tabel maka butir
N %
Cases Valid 30 100,0
a
Excluded 0 0,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
75
terlibat dalam uji instrument kuesioner berjumlah 30 orang (N=30) dan semua
sehingga didapat r tabel sebesar 0,361. Jika r hitung > r tabel maka butir
sementara butir pertanyaan lainnya pada variabel Minat Beli adalah Valid.
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat ukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat ukur dipakai dua kali untuk
mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten,
alat ukur tersebut reliable. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi
penelitian dapat dilihat pada tabel Reability. Instrumen yang dipakai dalam variabel
tersebut dikatakan reliabel apabila memiliki Alpha Cronbach lebih dari 0,60. Untuk
Tabel 3.5
Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
,817 10
Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai Cronbach's Alpha dari Instrumen Kualitas
Jasa adalah sebesar 0,817. Berdasarkan tabel reliabilitas cronbach alpha, nilai ini
berada diantara 0,80 s/d 1,00 yang berarti instrument variabel Terpaan Iklan Sangat
Reliabel.
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
,742 10
Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai Cronbach's Alpha dari Instrumen Minat Beli
adalah sebesar 0,742. Berdasarkan tabel reliabilitas cronbach alpha, nilai ini berada
diantara 0,80 s/d 1,00 yang berarti instrument variabel Minat Beli adalah Reliabel.
78
3.5.1 Kuisioner
Kuisioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Disebut
juga angket. Tujuan penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap
mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden
memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar
pertanyaan.
list pertanyaan berikut alternatif jawaban yang sudah di sediakan oleh peneliti.
memilih jawaban lain diluar alternatif jawaban yang disediakan oleh peneliti.
Pada penelitian ini menggunakan skala Likert sebagai alat pengukuran dalam
penelitian ini. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Adapun bentuk
61
Rachmat Kriyantono, Op.Cit. Hlm 95, 99, 109
79
Tabel 3.8
Skor Peringkat
Jawaban Skor
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
ragu-ragu.
memperoleh data utama dari responden yang berhubungan dengan masalah yang
3.5.3 Dokumentasi
merupakan data sekunder yang bersifat tercetak dan bertujuan untuk mendapatkan
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedang sempel adalah baguan dari
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada subyek/obyek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh obyek atau
subyek yang diteliti itu. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah keseluruhan
Untuk lebih jelas mengenai jumlah populasi dalam penelitian ini, dapat dilihat pada
Tabel 3.9
Jumlah Populasi
ILMU KOMUNIKASI JUMLAH
Angkatan 2012
Mahasiswa Aktif Kelas Reguler 68
TOTAL 106
Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut
disebut penelitian sampel, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
62
Prof. DR. Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Hlm 61-62
81
penelitian sampel.63
Besar kecilnya suatu sampel dari populasi tertentu tidak menjamin ketepatan
adalah sampel yang benar-benar representatif. Oleh karena itu, tidak ada gunanya
suatu sampel yang besar, kalau itu diambil dari unit populasi yang tidak
representatif.64
Jumlah sampel yang diambil berdasarkan rumus Yamane, dari rumus tersebut
n = N
N (d)2 + 1
Keterangan:
n : jumlah sampel
N : ukuran populasi
63
Suharsini Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Citra.
Hlm 129
64
Burhan Bungin, Op cit. Hlm 103
82
n= 106
106(0.1)2 + 1
Sampling. Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak
pegawai dari latar belakang pendidikan yang berstrata, maka populasi pegawai itu
berstrata. Misalnya jumlah pegawai yang lulus S1 = 45, S2 = 30, STM = 800, SMEA
= 400, SD = 300. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata pendidikan
tersebut.65
adapun besar atau jumlah pembagian sampel baik kelas Reguler maupun Non Reguler
n = X x N1
N
65
Sugiyono. 2010. Op.Cit. Hlm 64
83
Keterangan :
Tabel 3.10
Jumlah Sampel Masing Masing Kelas
No. Kelas Jumlah Mahasiswa Ilmu Sampel Persentase
Komunikasi Angkatan 2012
1. Reguler 68 33 65%
2. Non Reguler 38 18 35%
3. TOTAL 106 51 100%
Jumlah sampel pada masing masing kelas yaitu, kelas Reguler sebanyak 33
Tahap analisa data dilakukan setelah semua data dan informasi yang berupa
data kuantitatif telah terkumpul. Data yang diperoleh dari penyebaran kuisioner dan
dengan tujuan untuk melihat derajat hubungan diantara dua atau lebih variabel.
korelasi.66
Moment). Teknik ini digunakan tanpa melihat apakah suatu variabel tertentu
peneliti menggunakan program SPSS versi 20. Adapun rumus yang digunakan dalam
r=
66
Ibid., Hlm 170-173.
85
Keterangan:
X = Skor butir
Y = Skor total
Y2 = Jumlah kuadrat y
N = Jumlah responden
Tabel 3.11
Interval Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
0,20 0,399 Rendah
0,40 0,599 Sedang
0,60 0,799 Kuat
0,80 1,00 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono67
Ada beberapa ketentuan yang berlaku mengenai sifat dan nilai dari hubungan
(korelasi), yaitu:68
67
Sugiyono, Ibid. Hlm 231.
68
Rakhmat Kriyantono, Op.Cit. Hlm 171.
86
sampai dengan +1
semakin besar pula nilai variabel Y atau sebaliknya semakin kecil nilai
semakin kecil pula nilai variabel Y atau sebaliknya semakin besar nilai
d. Bila nilai koefisien hubungan sama dengan 0, berarti tidak ada hubungan
antar variabel.
e. Bila nilai koefisien hubungan sama dengan 1 atau sama dengan -1 berarti
masing-masing variabel, yaitu variabel Terpaan Iklan Elevenia (X) dan Variabel
Minat Beli (Y), dalam analisis deskriptif ini, langkah-langkah yang digunakan adalah
sebagai berikut:
%= X 100%
Keterangan:
Tabel 3.12
Kriteria Analisis Deskriptif Presentase
Rentang Presentase Kriteria
84% s/d 100% Sangat Baik
67%s/d 83% Baik
50% s/d 66% Cukup Baik
33% s/d 49% Tidak Baik
16% s/d 32% Sangat Tidak Baik
Korelasi dan regresi keduanya mempunyai hubungan yang erat, namun terdapat
mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih.
88
nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen dimanipulasi atau dirubah-
regresi.
Y = a + bX
Dimana :
pada variabel independen. Bila b (+) maka naik dan bila b (-)
3.7.4.1 Uji t
Uji t-test ini digunakan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh dua variabel
yang berpasangan. Yaitu variabel independent adalah Terpaan Iklan dan variabel
t=
Dimana:
t = t hitung
n = jumlah sampel
Setelah diperoleh berapa besar dari nilai koefisien korelasi product moment,
Kd = r x 100%
Dimana:
Kd = Koefisien Determinasi
SPSS dengan program tersebut hasilnya dapat dilihat pada tabel model summary
Waktu penelitian dilaksanakan sejak Oktober 2014. Untuk lebih jelas mengenai
Tabel 3.13
Jadwal Penelitian
ACC Judul
Bab I
Bab II
Bab III
Sidang Outline
Kuesioner
Bab 4
Bab 5
Sidang Skripsi
92
BAB IV
HASIL PENELITIAN
beroperasi secara komersial sejak 8 Oktober 1996, XL saat ini adalah penyedia
layanan seluler dengan jaringan luas dan berkualitas di seluruh Indonesia bagi
pelanggan ritel (Consumer Solutions) dan solusi bagi pelanggan korporat (Business
Solutions). XL satu-satunya operator yang memiliki jaringan serat optic yang luas.
secara mayoritas oleh Axiata Group Berhad (Axiata Group) melalui Axiata
Investments (Indonesia) Sdn Bhd (66,5%) dan publik (33,5%). Sebagai bagian dari
Visi PT. XL Axiata Tbk adalah menjadi juara seluler Indonesia, memuaskan
69
www.xl.co.id diakses pada Minggu, 22 Maret 2015 pukul 18.59
93
perusahaan sebagai alat untuk mencapai visi perusahaan tersebut. Nilai-nilai ini
Kerja tim merupakan nilai dimana seluruh karyawan perusahaan harus saling
mendukung dan secara aktif terlibat dalam mencapai tujuan bersama. Integritas
sebagai nilai adalah menjadi individu yang dapat dipercaya dan selalu mematuhi etika
profesi dan bisnis. Memiliki keunggulan dalam pelayanan sebagai nilai ialah dengan
sepenuh hati memberikan solusi yang terbaik untuk memenuhi harapan pelanggan. 70
70
www.xl.co.id diakses pada Minggu, 22 Maret 2015 pukul 19.00
94
platform layanan dengan Commerce Terpadu nya, Isi Digital, dan Periklanan &
Pemasaran Bisnis. Melalui merger dengan SK Pemasaran & Company pada Februari
2013, baru SK Planet menjadi platform layanan yang benar-benar terintegrasi yang
Nama 'SK Planet' berasal dari kata 'Planet' untuk menggambarkan dunia mimpi
yang belum dipetakan dan wilayah yang belum ditemukan, dan pada saat yang sama,
itu adalah kata gabungan yang mengintegrasikan Platform 'dan' Jaringan 'untuk
berikut untuk membuat sinergi yang kuat dan memberikan kesuksesan global.
Ketika bergerak ke masa depan, SK Planet akan terus fokus pada pembuatan
model sukses di Asia, AS dan pasar strategis lainnya, sementara itu bercita-cita untuk
menjadi pemimpin ICT global yang membawa ke pasar layanan yang benar-benar
Pada awal tahun 2008, tepatnya pada bulan April SK M&C (Marketing &
Pemasaran & Company (KRW 390 Miliar yang dibiayai oleh SK Energy dan SK
Telecom). Kemudian pada bulan Mei dan Juni, SK M&C memulai debut pelayanan
terpadu jarak tempuh (OK Cashback) (diperoleh dari SK Energy), dan memulai bisnis
71
www.skplanet.com diakses pada Minggu 22 Maret 2015 pukul 19.02
96
Pada Januari 2009, SK M&C memulai bisnis yang berbasis lokasi layanan
(diperoleh dari SK Energy). Kemudian pada bulan Juni dan Juli SK M&C
meluncurkan imbalan kerja layanan (Benepia) serta melakukan penelitian Pers panel
layanan konsumen (Tillion). Tidak sampai disitu saja, di tahun 2010 SK M&C
pemasaran.
mencapai T Store dan T Peta pengguna diatas 10 juta pengguna, sekaligus mengubah
perumahan dan penduduk sensus sebagai agen Statistik Korea. Serta menyelesaikan
Pada Januari 2012, SK Planet memulai MOU dengan Turki Dogus Group.
Bulan berikutnya, Febuari, menerbitkan edisi pertama dari HUG, jurnal rumah
triwulanan. Tidak hanya itu, SK Planet juga menyelesaikan akuisisi Mad Smart Tic
Toc pada bulan April. Di pertengahan tahun 2012 pada bulan Juni, SK Planet
membuat solusi rilis kontrol kendaraan komersial (gtrac), dan juga meraih pengguna
Dompet Cerdas diatas 5juta. SK M&C kembali membuat layanan iklan mobile dan
97
pada bulan Agustus dan September. SK Planet juga memulai layanan satu ID serta
menandai ulang tahun kedua Innovation Center di bulan Oktober. Yang mengesankan
Award) pada jurnal rumah HUG dalam kategori bisnis/app pemerintah. Disrtai
mengadakan debut Tek Planet 2012, Konferensi ICT Global tahunan SK Planet. Serta
mengikut sertakan T Toko dalam G-Star 2012, pameran dagang global untuk game.
autisme. Mencapai 20 juta pelanggan pada T Toko, menanda tangani MOU dengan
cuaca, serta bersama-sama dengan Usaha Kecil dan Menengah Administrasi Bisnis,
aplikasi masa depan di kalangan siswa SMA. Menjelang pertengahan tahum 2013,
Honors, serta menyelesaikan merger dengan Mad Smart dan Tic Toc. Pada akhir
ekosistem mobile IT dan berpindah markas baru yang bernama The Planet di Pan-
gyo.
Di awal tahun 2014 tepatnya pada bulan Maret, SK Planet meluncurkan debut
pasar online Elevenia di Indonesia. Tidak hanya itu, SK Planet juga meluncurkan
Strategi Next Commerce mencakup secara online dan offline saluran Rolls baru
yang terintegrasi merek dagang Syrup. Pada bulan September, SK Planet juga
Sejalan dengan rencana untuk mengembangkan bisnis di dunia digital dan juga
didirikan pada 11 Juli 2013, merupakan joint venture XL dengan perusahaan Korea
Terbesar di Korea Selatan, serta pemilik dari www.11st.ko.kr). Perusahaan baru ini
Indonesia.
Planet, XL yakin Elevenia akan bisa bersaing dan berkembang di Indonesia, sehingga
dapat ikut mendorong dan menopang pertumbuhan XL di masa depan. Di sisi lain,
marketplace.
Gambar 3.1
2. Elevenia akan memberikan notifikasi kepada seller atas transaksi yang terjadi.
100
medium untuk memilih dan memilah produk yang akan dibeli. Setelah pembeli
merasa cocok dengan produk yang ingin dibeli, pembeli akan melakukan transaksi
kepada penjual, namun yang unik dari Elevenia adalah pembayaran melalui Elevenia,
ketika barang sudah sampai ditangan pembeli maka Elevenia akan menyerahkan
pembayaran kepada penjual. Jadi jika barang belum sampai ke tangan pembeli, uang
belum diserahkan kepada penjual. Bahkan uang dapat dikembalikan kepada pembeli
jika barang tidak sampai ke tangan pembeli. Hal ini dilakukan agar pembeli merasa
barulah penjual mengirim barang yang dipesan oleh pembeli melalui agen pengiriman
barang.
lagi bahwa 90% dari para seller di Elevenia merupakan UKM lokal, baik korporasi
maupun perorangan. Untuk pilihan pembayaran, saat ini Elevenia sudah memiliki
beberapa pilihan, mulai dari online payment, transfer antar bank, pembayaran melalui
ATM dan juga kartu kredit. Untuk saat ini, Elevenia sudah bekerjasama dengan
101
VISA, Bank Mandiri, Bank BCA dan juga Bank Danamon. Sedangkan untuk jasa
4.1.6 Visi
Visi perusahaan yaitu untuk menjadi pemimpin pasar di tahun 2016, yang
dimana telah dihasilkan dengan proposisi key value yang membedakan elevenia
Gambar 3.2
Tampilan modern dan kombinasi dengan ikon-ikon menarik, serta bahasa dan
navigasi yang mudah dimengerti membuat Elevenia sangat mudah untuk dipelajari.
pilihan search yang mempermudah para konsumen mencari barang yang diinginkan.
Selain itu, dalam website Elevenia juga ada fasilitas untuk mendaftar menjadi
member Elevenia.72
4.2.1 Responden
FISIP merupakan salah satu fakultas yang berada di Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa (Untirta), sebagai fakultas yang berada dalam naungan universitas negeri
agar bisa bersaing dengan fakultas lain yang berada di Untirta. FISIP harus terus
berusaha untuk menyetarakan statusnya untuk bisa diakui masyarakat. Usaha yang
dilakukan FISIP untuk menyetarakan statusnya dengan fakultas lain yakni, FISIP
membuka dua jurusan yaitu Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi dengan surat
operasional.
72
www.elevenia.co.id diakses pada Minggu 22 Maret 2015 pukul 19.03
103
Komunikasi, FISIP terus berpacu untuk bersaing dengan fakultas lainnya di Untirta.
mahasiswa aktif.
Karakteristik responden ini dapat dilihat dari segi komposisi, Jenis Kelamin
bentuk tabel.
73
Nurhamidah Yuniar. 2014. Pengaruh Konten Berita Pemilu Di Radar Banten Terhadap Pemenuhan
Kebutuhan Informasi Politik Mahasiswa FISIP Untirta Prodi Ilmu Komunikasi TA 2013/2014.
Perpustakaan FISIP Untirta. Hlm 81
104
Tabel 4.1
1. Reguler
Laki-laki 31
Perempuan 37
2. Non Reguler
Laki-laki 13
Perempuan 25
TOTAL 106
Scene 1: Tampak Cinta Laura sedang membuka lemari pakaian untuk mengambil
pakaian barunya yang ia beli di Elevenia
Audio: Jingle elevenia dengan MVO
105
Scene 4: Tampak seorang ibu rumah tangga sedang memegang vacuum cleanernya
dengan menggunakan sarung tangan
Audio: Jingle elevenia dengan MVO
106
Scene 5: Tampak seorang ibu rumah tangga dan anaknya yang bermain dengan
mainan barunya menggunakan sarung tangan
Audio: Jingle elevenia dengan MVO
Scene 6: Tampak ibu dan anak sedang bahagia menggunakan barang baru yang dibeli
di elevenia
Audio: Jingle elevenia dengan MVO
Scene 10: Cinta Laura menggunakan tas baru dengan menggunakan sarung tangan
Audio: Jingle elevenia dengan MVO
108
Scene 11: Beberapa anak muda menggunakan sarung tangan untuk memegang barang
baru yang di beli di elevenia
Audio: Jingle elevenia dengan MVO
Scene 12: beberapa anak muda tersebut terlihat bahagia dengan barang barunya yang
masih hangat
Audio: Jingle elevenia dengan MVO
109
Scene 13: Tampak seorang lelaki sedang membawa kotak dengan kemasan elevenia
tanpa menggunakan sarung tangan, serta seorang wanita yang sedang duduk sambil
minum kopi
Audio: Jingle elevenia dengan MVO
Scene 14: Tampak wanita tersebut mengalihkan pandangannya kearah lelaki yang
datang
Audio: Jingle elevenia dengan MVO
Scene 15: Seorang lelaki yang datang menghampiri wanita kemudian ia duduk tepat
disebelah wanita tersebut
Audio: Jingle elevenia dengan MVO
110
Scene 16: Tampak lelaki tersebut sedang membuka kotak kemasan elevenia yang
berisi sepatu
Audio: Jingle elevenia dengan MVO
Scene 17: Tampak lelaki diatas sedang kepanasan memegang sepatu yang ia bawa
Audio: Jingle elevenia dengan MVO
Scene 19: Terlihat bahwa wanita menangkap sepatu dengan menggunakan sarung
tangan
Audio: Jingle elevenia dengan MVO
Scene 20: Tampak wanita sedang memegang sepatu dengan sarung tangan sambil
menertawakan lelaki yang tidak menggunakan sarung tangan
Audio: Jingle elevenia dengan MVO
Scene 21: Tampak gadget/smartphone dengan aplikasi elevenia mobile, serta tangan
yang menggunakan sarung tangan sedang memilih produk di elevenia
Audio: Jingle elevenia dengan MVO
112
Scene 22: Tampak produk yang dijual di elevenia, lengkap dengan daftar harganya
Audio: Jingle elevenia dengan MVO
Scene 23: Tampak Cinta Laura yang terlihat bahagia setelah memilih produk yang
akan dibeli di elevenia
Audio: Jingle elevenia dengan MVO
Scene 25: Tampak logo dan tagline elevenia diakhir tayangan iklan
Audio: Jingle elevenia dengan MVO, kemudian FVO mengucapkan elevenia diiringi
dengan nada yang khas
persentase yang disajikan dalam bentuk tabel oleh penulis. Penulis melakukan
Penilaian mengenai terpaan iklan televisi Elevenia terdiri dari 3 indikator yaitu
Tabel 4.4
Iklan tv Elevenia tayang minimal tiga kali dalam sehari pada stasiun tv yang
berbeda
Frekuensi 1
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak Setuju 6 11,8 11,8 11,8
Setuju 39 76,5 76,5 88,2
Sangat Setuju 6 11,8 11,8 100,0
Total 51 100,0 100,0
115
Setuju bahwa terpaan iklan televisi Elevenia tayang minimal 3 kali dalam
sehari pada stasiun televisi yang berbeda, dan 39 orang atau 76,5% menjawab
Setuju, 6 orang atau 11,8% yang menjawab Tidak Setuju, dan tidak ada
dengan melihat tayangan iklan Elevenia minimal tiga kali dalam sehari dari
stasiun televisi yang berbeda. Ini ditunjukkan dengan jawaban 6 orang sangat
Hal ini menyatakan Elevenia hadir dalam iklan televisi minimal 3 kali
dalam sehari pada stasiun televisi yang berbeda. Terpaan adalah tingkat
konsumsi khalayak terhadap program televisi dan dapat melalui dari durasi
116
yaitu berapa lama konsumsi yang dilakukan oleh pemirsa, serta berapa kali
Tabel 4.5
Iklan tv Elevenia lebih sering terlihat dibanding iklan jual beli online lainnya
Frekuensi 2
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak Setuju 4 7,8 7,8 7,8
Setuju 39 76,5 76,5 84,3
Sangat Setuju 8 15,7 15,7 100,0
Total 51 100,0 100,0
Setuju bahwa iklan tv Elevenia lebih sering terlihat dibanding iklan jual beli
online lainnya, 39 orang atau 76,5% menjawab Setuju, 4 orang atau 7,8%
yang menjawab Tidak Setuju, dan tidak ada yang menjawab pada pernyataan
74
Dennis McQuail, Sven Windahl. 1993. Op.Cit.
117
dengan melihat tayangan iklan Elevenia yang lebih sering terlihat dibanding
iklan jual beli online lainnya. Ini ditunjukkan dengan jawaban 8 orang sangat
Dampak efektif dari terpaan iklan yang berulang kali tersebut yaitu
disampaikannya.75
Tabel 4.6
Penulisan kalimat yang ditayangkan dalam iklan tv Elevenia mudah dibaca
Frekuensi 3
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak Setuju 17 33,3 33,3 33,3
Setuju 32 62,7 62,7 96,1
Sangat Setuju 2 3,9 3,9 100,0
Total 51 100,0 100,0
75
Onong Uchyana Effendy. 1989. Op.Cit.
118
Setuju , 32 orang atau 62,7% menjawab Setuju, 17 orang atau 33,3% yang
menjawab Tidak Setuju, dan tidak ada yang menjawab pada pernyataan
Sangat Tidak Setuju. Hal ini menunjukan bahwa angka tersebut memiliki
respon yang positif dari responden yang membaca penulisan kalimat dalam
fungsi, bentuk, warna, keunggulan, nama, merek, dan harga produk. Ini berarti
Tabel 4.7
Iklan tv Elevenia tidak terlalu rumit dalam menyampaikan pesan sehingga
mudah dipahami
Intensitas 1
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak Setuju 17 33,3 33,3 33,3
Setuju 32 62,7 62,7 96,1
Sangat Setuju 2 3,9 3,9 100,0
Total 51 100,0 100,0
119
mudah dibaca, 32 orang atau 62,7% menjawab Setuju, 17 orang atau 33,3%
yang menjawab Tidak Setuju, dan tidak ada yang menjawab pada pernyataan
Sangat Tidak Setuju. Hal ini menunjukan bahwa angka tersebut memiliki
respon yang positif mengenai pesan yang disampaikan iklan tv Elevenia tidak
pesan tersebut yang dapat terjadi pada individu maupun kelompok. Terpaan
tidak hanya menyangkut apakah seseorang itu benar benar terbuka dengan
masyarakat sehingga mudah dipahami. Agar isi pesan dalam iklan yang
iklan harus dengan sangat gencar dan sangat sering untuk mempromosikan
iklan tersebut.76
Tabel 4.8
Bahasa yang digunakan dalam iklan tv Elevenia jelas dan mudah dipahami
Intensitas 2
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 5,9 5,9 5,9
Setuju 43 84,3 84,3 90,2
Sangat Setuju 5 9,8 9,8 100,0
Total 51 100,0 100,0
Setuju, 43 orang atau 84,3% menjawab Setuju, 3 orang atau 5,9% yang
menjawab Tidak Setuju, dan tidak ada yang menjawab pada pernyataan
76
Terence A. Shimp. 2003. Op.Cit. Hlm 182
121
yang sangat positif dengan bahasa yang digunakan dalam iklan tv Elevenia
jelas dan mudah dipahami. Ini ditunjukkan dengan jawaban 5 orang sangat
mudah dipahami dalam penayangan iklan. Artinya, yang dalam hal ini peneliti
maksud adalah bahasa yang ringan dan tidak terlalu rumit untuk di pahami oleh
penonton.
Tabel 4.9
Penampilan konten dalam iklan Elevenia sangat menarik
Intensitas 3
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 5,9 5,9 5,9
Setuju 38 74,5 74,5 80,4
Sangat Setuju 10 19,6 19,6 100,0
Total 51 100,0 100,0
122
Setuju, 38 orang atau 74,5% menjawab Setuju, 3 orang atau 5,9% yang
menjawab Tidak Setuju, dan tidak ada yang menjawab pada pernyataan
positif pada penampilan konten dalam iklan Elevenia yang sangat menarik. Ini
ditunjukkan dari jawaban 10 orang sangat setuju dan 38 orang setuju dari 51
responden. Konten yang dimaksud dari pernyataan ini yaitu meliputi gambar
pada penayangan iklan. Karena konten adalah yang termasuk suatu hal penting
Tabel 4.10
Tagline iklan Elevenia menarik dan unik sehingga dapat melekat dalam ingatan
Intensitas 4
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 5,9 5,9 5,9
Tidak Setuju 20 39,2 39,2 45,1
Setuju 19 37,3 37,3 82,4
Sangat Setuju 9 17,6 17,6 100,0
Total 51 100,0 100,0
123
Setuju, 19 orang atau 74,5% menjawab Setuju, 20 orang atau 39,2% yang
menjawab Tidak Setuju, dan 3 orang atau 5,9% menjawab Sangat Tidak
Setuju. Dalam hal ini, responden memberikan respon negatif pada pernyataan
Tagline iklan Elevenia menarik dan unik sehingga dapat melekat dalam
ingatan.
menganggap bahwa tagline Elevenia belum cukup menarik dan unik untuk
dapat melekat dalam ingatan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa penayangan
atau penegasan tagline Elevenia dalam iklan harus lebih di prioritaskan agar
konsumen dapat selalu mengingat tagline Elevenia ketika ingin belanja online.
124
Tabel 4.11
Setting latar belakang dalam iklan menarik
Intensitas 5
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak Setuju 12 23,5 23,5 23,5
Setuju 33 64,7 64,7 88,2
Sangat Setuju 6 11,8 11,8 100,0
Total 51 100,0 100,0
Setuju, 33 orang atau 64,7% menjawab Setuju, 12 orang atau 23,5% yang
menjawab Tidak Setuju, dan tidak ada yang menjawab pada pernyataan
positif pada penampilan yang menarik pada setting latar belakang dalam iklan.
Yang dimaksud latar belakang pada pernyataan tersebut adalah lokasi dalam
Tabel 4.12
Model yang digunakan dalam iklan tv Elevenia terkenal sehingga dapat
menarik perhatian
Intensitas 6
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 3,9 3,9 3,9
Tidak Setuju 17 33,3 33,3 37,3
Setuju 28 54,9 54,9 92,2
Sangat Setuju 4 7,8 7,8 100,0
Total 51 100,0 100,0
Setuju, 28 orang atau 54,9% menjawab Setuju, 17 orang atau 33,3% yang
menjawab Tidak Setuju, dan 2 orang atau 3,9% yang menjawab pada
memberikan respon positif pada model yang digunakan dalam iklan tv Elevenia
jawaban sangat tidak setuju bisa di sebabkan oleh faktor lain dari dalam diri
masing-masing responden.
bintang televisi, aktor, aktris, atlet, ilmuwan, dan sebagainya. Dimana figur
Brand Ambassador Elevenia. Cinta Laura Kiehl yang merupakan aktris terkenal
Tabel 4.13
Intensitas 7
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 14 27,5 27,5 29,4
Setuju 35 68,6 68,6 98,0
Sangat Setuju 1 2,0 2,0 100,0
Total 51 100,0 100,0
77
M. Suyanto. 2005. Op.Cit.
127
Setuju, 35 orang atau 68,6% menjawab Setuju, 14 orang atau 27,5% yang
menjawab Tidak Setuju, dan 1 orang atau 2,0% yang menjawab pada
Pada daya tarik moral, dikaitkan dengan nurani khalayak sasaran, dan
berhubungan dengan kebajikan, hal hal yang benar atau layak di lakukan. Hal
ada pada jawaban sangat tidak setuju bisa di sebabkan oleh faktor lain dari
masing-masing responden.
128
Tabel 4.14
Intensitas 8
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak Setuju 10 19,6 19,6 19,6
Setuju 36 70,6 70,6 90,2
Sangat Setuju 5 9,8 9,8 100,0
Total 51 100,0 100,0
Setuju, 36 orang atau 70,6% menjawab Setuju, 10 orang atau 19,6% yang
menjawab Tidak Setuju, dan tidak ada yang menjawab pada pernyataan
walau tidak sebesar perbedaan biayanya. Ilustrasi empat warna dan bukannya
Tidak semua ilustrasi iklan memberikan impact daya tarik kepada target
tetapi juga sebagai gambar yang mampu merangsang dan menarik perhatian
Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa Elevenia mampu menarik perhatian
iklan dengan memberikan respon positif pada pernyataan bahwa iklan Elevenia
78
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/33659/Chapter%20II.pdf;jsessionid=2F07906
731AE045B9FCDC3668F154991?sequence=4 diakses pada Kamis 26 Maret pukul 12.08 WIB
79
Deddi Duto Hartanto. 2001. Penggunaan Ilustrasi Sebagai Daya Tarik Pada Iklan Media Cetak.
Dosen Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain - Universitas Kristen Petra.
Hlm 40-41
80
Deddi Duto Haryanto. 2001. Ibid.
130
Tabel 4.15
Saya menyaksikan iklan Elevenia dari awal sampai selesai di setiap
penayangannya
Durasi 1
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 5,9 5,9 5,9
Setuju 40 78,4 78,4 84,3
Sangat Setuju 8 15,7 15,7 100,0
Total 51 100,0 100,0
Setuju, 40 orang atau 78,4% menjawab Setuju, 3 orang atau 5,9% yang
menjawab Tidak Setuju, dan tidak ada yang menjawab pada pernyataan
iklan.
dapat melalui dari durasi, yaitu berapa lama konsumsi yang dilakukan oleh
131
Tabel 4.16
Iklan tv Elevenia tidak banyak menyita waktu ketika tayang
Durasi 2
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 5 9,8 9,8 11,8
Setuju 38 74,5 74,5 86,3
Sangat Setuju 7 13,7 13,7 100,0
Total 51 100,0 100,0
Pada tabel 4.16, menunjukkan 7 orang atau 13,7% menjawab Sangat Setuju,
38 orang atau 74,5% menjawab Setuju, 5 orang atau 9,8% yang menjawab Tidak
Setuju, dan 1 orang atau 2,0% yang menjawab Sangat Tidak Setuju.
81
Dennis McQuail, Sven Windahl. 1993. Op.Cit.
132
Iklan yang ditayangkan terlalu lama dianggap biasa karena butuh perhatian
ekstra. Stimulus yang rendah cenderung dianggap biasa karena tidak perlu perhatian
khusus untuk diketahui. Semakin sering iklan ditayangkan dalam periode waktu yang
sama (dalam satu acara), iklan itu akan terasa biasa karena skenario telah dihafal.
pada pernyataan bahwa iklan Elevenia tidak banyak menyita waktu responden ketika
tayang.
Tabel 4.17
Musik/backsound iklan yang unik menarik perhatian untuk menyaksikan
penayangan iklan sampai selesai
Durasi 3
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak Setuju 14 27,5 27,5 27,5
Setuju 30 58,8 58,8 86,3
Sangat Setuju 7 13,7 13,7 100,0
Total 51 100,0 100,0
133
Setuju, 30 orang atau 58,8% menjawab Setuju, 14 orang atau 27,5% yang
menjawab Tidak Setuju, dan tidak ada yang menjawab pada pernyataan
latar, lagu terkenal, dan aransemen klasik digunakan untuk menarik perhatian,
82
M. Suyanto. 2005. Op.Cit.
134
Tabel 4.18
Produk yang tersedia membuat saya tertarik untuk belanja online di
Elevenia
Minat Transaksional 1
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak Setuju 10 19,6 19,6 19,6
Setuju 32 62,7 62,7 82,4
Sangat Setuju 9 17,6 17,6 100,0
Total 51 100,0 100,0
produk yang tersedia pada Elevenia, 32 orang atau 62,7% menjawab Setuju,
10 orang atau 19,6% yang menjawab Tidak Setuju, dan tidak ada yang
dan jasa melalui pertukaran dengan maksud untuk digunakan sendiri atau dijual
135
kembali83. Ini dapat dilihat dari jumlah responden yang memberikan respon
Tabel 4.19
Produk yang tersedia di situs jual beli Elevenia membuat saya ingin selalu
menggunakan produk dalam kegiatan sehari-hari
Minat Transaksional 2
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 31 60,8 60,8 62,7
Setuju 18 35,3 35,3 98,0
Sangat Setuju 1 2,0 2,0 100,0
Total 51 100,0 100,0
83
Mulyadi. 2013. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga Cetakan Pertama, Jakarta: Salemba Empat. Hlm 301
136
Setuju, 18 orang atau 35,3% menjawab Setuju, 31 orang atau 60,8% yang
menjawab Tidak Setuju, dan 1 orang atau 2,0% yang menjawab Sangat
Tidak Setuju.
negatif dengan menjawab sangat tidak setuju 1 dan tidak setuju 31 dari 51
belum mempunyai hasrat untuk menggunakan produk yang tersedia di situs jual
Tabel 4.20
Situs jual beli Elevenia dapat direkomendasikan karena fungsinya yang
menjual berbagai produk
Minat Referensial 1
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak Setuju 21 41,2 41,2 41,2
Setuju 28 54,9 54,9 96,1
Sangat Setuju 2 3,9 3,9 100,0
Total 51 100,0 100,0
137
Setuju, 28 orang atau 54,9% menjawab Setuju, 21 orang atau 41,2% yang
menjawab Tidak Setuju, dan tidak ada yang menjawab Sangat Tidak
Setuju.
Fungsi adalah kegiatan pokok yang dilakukan dalam suatu organisasi atau
lembaga84. Pelanggan tertarik karena fungsi Elevenia yaitu sebagai situs jual
84
Erni Trisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah. 2004. Pengantar Manajemen Edisi Pertama,
Yogyakarta: Graha Ilmu. Hlm 8
138
Tabel 4.21
Situs jual beli Elevenia dapat di rekomendasikan karena kemasan nya
yang rapih
Minat Referensial 2
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak Setuju 21 41,2 41,2 41,2
Setuju 25 49,0 49,0 90,2
Sangat Setuju 5 9,8 9,8 100,0
Total 51 100,0 100,0
Setuju, 25 orang atau 49,0% menjawab Setuju, 21 orang atau 41,2% yang
menjawab Tidak Setuju, dan tidak ada yang menjawab Sangat Tidak
Setuju.
yang rapih, sehingga responden tidak hanya tertarik dengan program yang ada,
akan tetapi, responden juga merasa tertarik dengan kemasan produk yang ada di
situs Elevenia. Seperti pada gambar dibawah ini, yaitu bentuk kemasan salah
produk.85
85
Terence. A. Shimp, 2003. Op.Cit. Hlm 87
140
Tabel 4.22
Situs jual beli Elevenia dapat di rekomendasikan karena Elevenia menjual
berbagai macam produk
Minat Referensial 3
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak Setuju 14 27,5 27,5 27,5
Setuju 31 60,8 60,8 88,2
Sangat Setuju 6 11,8 11,8 100,0
Total 51 100,0 100,0
menjawab Tidak Setuju, dan tidak ada yang menjawab Sangat Tidak
Setuju. Dalam hal ini dapat dikatakan responden memberikan respon positif
Angka tersebut dapat diartikan bahwa responden setuju apabila situs jual
macam produk. Dapat dibuktikan pada situs elevenia, terdapat 8 kategori dari
141
and Health, Babies and Kids, Home and Garden, Gadget and Computer,
Tabel 4.23
Elevenia adalah alternatif utama saya untuk belanja online
Minat Preferensial
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak Setuju 16 31,4 31,4 31,4
Setuju 18 35,3 35,3 66,7
Sangat Setuju 17 33,3 33,3 100,0
Total 51 100,0 100,0
Pada tabel 4.23, menunjukkan 17 orang atau 33,3% menjawab Sangat Setuju,
Tidak Setuju, dan tidak ada yang menjawab Sangat Tidak Setuju.
142
beberapa program yang ada di Elevenia, seperti poin imbalan untuk pembeli
sekaligus penjual, berbagai macam diskon dengan program tertentu yang selalu
mengutamakan Elevenia sebagai alternatif utama sebagai situs jual beli online
di mata responden. Pernyataan ini sesuai dengan jawaban dari pelanggan yang
positif dengan ditunjukkan oleh jawaban sangat setuju 17 dan setuju 18. Angka
Tabel 4.24
Harga yang ditawarkan para seller (penjual) di Elevenia relatif murah
Minat Eksploratif 1
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak Setuju 11 21,6 21,6 21,6
Setuju 34 66,7 66,7 88,2
Sangat Setuju 6 11,8 11,8 100,0
Total 51 100,0 100,0
143
Pada tabel 4.24, menunjukkan 6 orang atau 11,8% menjawab Sangat Setuju, 34
orang atau 66,7% menjawab Setuju, 11 orang atau 21,6% menjawab Tidak
Setuju, dan tidak ada yang menjawab Sangat Tidak Setuju. Hal ini menunjukkan,
bahwa antusiasme pembeli mencari tahu tentang info harga sangat positif,
dibandingkan pelanggan yang tidak mencari tahu tentang info harga produk yang ada
di situs Elevenia. Gambar dibawah ini merupakan harga dari produk yang ada di
Elevenia.
Pioneer Slip On Casual Shoes for Men [Pioneer] Gypsy for Men (Chocolate,
Rp 255.000 Black, Tan)
Rp 105.000 Rp 200.000
Rp 95.000
144
dengan ditunjukkan oleh jawaban sangat setuju 6 dan setuju 34. Angka tersebut
dapat diartikan bahwa responden setuju dengan harga yang yang di tawarkan
Tabel 4.25
Terlebih dulu mencari tahu kualitas penjualan produk yang ada di Elevenia
Minat Eksploratif 2
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak Setuju 13 25,5 25,5 25,5
Setuju 26 51,0 51,0 76,5
Sangat Setuju 12 23,5 23,5 100,0
Total 51 100,0 100,0
menjawab Tidak Setuju, dan tidak ada yang menjawab Sangat Tidak
145
Setuju. Dalam hal ini dapat dikatakan responden memberikan respon positif
dengan ditunjukkan oleh jawaban sangat setuju 12 dan setuju 26. Angka
tersebut dapat diartikan bahwa responden terlebih dulu mencari tahu kualitas
memberikan respon positif lebih tinggi dibanding dengan respon negatif. Ini
menunjukkan bahwa poin imbalan untuk pembeli dan penjual, diskon 11%
semua produk untuk para pembeli pada tanggal 11 disetiap bulannya, dan
program dimana ketika pelanggan menemukan harga jual yang lebih murah
Elevenia akan mengganti harga tersebut sebesar 110% sudah berjalan dengan
melakukan uji adanya hubungan antara variabel (X) dengan variabel (Y)
menggunakan uji korelasi. Untuk mengetahui koefisien korelasi atau derajat kekuatan
146
dengan interval lainnya digunakan rumus atau teknik statistik Pearsons Correlation
Untuk mengetahui hubungan antara variabel (X) dan variabel (Y) dapat
dengan Minat Beli Mahasiswa dapat dilihat dari output SPSS pada tabel 4.26
dibawah ini:
Tabel 4.26
Pearsons Correlations
Correlations
Dari tabel 4.26 diatas dapat dijelaskan bahwa hubungan antara variabel
Terpaan Iklan dengan Minat Beli adalah sebesar 0,566. Hal ini menunjukkan
bahwa hubungan antar kedua variabel bernilai Sedang, karena berada pada interval
147
korelasi 0,40 - 0,599 seperti yang tercantum pada tabel 3.11 Interval Koefisien
Korelasi.
yang sama pada hubungan antar variabel, artinya jika variabel 1 semakin besar, maka
sebagai berikut:
Jika probabilitas < (lebih kecil dari) 0,05 maka hubungan antar kedua
Jika probabilitas > (lebih besar dari) 0,05 maka hubungan antar kedua
Pada tabel 4.26 terlihat angka probabilitas hubungan antara variabel Terpaan
Iklan Televisi Elevenia dengan Minat Beli adalah sebesar 0,000, angka
probabilitas antar variabel tersebut < (lebih kecil dari) 0,05 sehingga bisa dikatakan
dan variabel (Y), maka peneliti mengukur berapa besar presentase di masing-masing
%= X 100%
2063
% = 2856 X 100%
menghasilkan persentase sebesar 72,2%, hal ini masuk dalam kriteria yang Baik
%= X 100%
% = 1143 X 100%
1632
sebesar 70%, hal ini masuk dalam kriteria Baik berdasarkan pada tabel 3.12.
149
yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara variabel Terpaan Iklan
Televisi Elevenia terhadap Minat Beli Mahasiswa . Dari uji ini didapatkan data
sebagai berikut:
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Y = a + Bx
Dimana ;
Y = 1.333 + 0.527X
a = 1,333 artinya, jika tidak ada perubahan pada Terpaan Iklan yang termasuk
dalam variabel bebas maka nilai Minat Beli 1,333 sebagai nilai konstan
untuk variabel terikat.
4.7.1 Uji t
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
dilakukan untuk menguji hipotesis yang menyatakan ada atau tidaknya pengaruh dua
Minat Beli.
sebesar 4.185
151
dalam penelitian ini yaitu 2 variabel. Maka nilai t tabel yang didapat
bahwa nilai thitung (4,185) > ttabel (1,677). Angka tersebut menunjukkan bahwa
Terminal Terhadap Minat Beli Mahasiswa. Pengaruh yang ada bersifat positif
dan signifikan.
Tabel 4.27
Koefisien Detetrminan
Model Summary
Adjusted
R R Std. Error of
Model R Square Square the Estimate
a
1 ,513 ,263 ,248 ,37380
a. Predictors: (Constant), X
Sumber : Hasil kuesioner yang diolah pada SPSS
Dari Tabel diatas dapat terlihat bahwa nilai R (koefisien korelasi) menunjukan
Kd = (r) x 100%
Kd = (0,513) x 100%
Kd = 26,31%
Hal ini berarti 26,31% variabel Minat Beli Mahasiswa adalah kontribusi dari
variabel Terpaan Iklan Televisi Elevenia. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 73,69%
(100% - 26,31%) dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lain. R square berkisar pada
angka 0 sampai 1, dengan catatan semakin kecil R square maka semakin lemah
dan menganalis data yang didapat. Peneliti mendapatkan hasil bahwa terpaan iklan
153
televisi Elevenia berpengaruh positif pada minat beli mahasiswa FISIP Ilmu
Variabel Terpaan Iklan Televisi Elevenia (X) diukur dengan tiga indikator
Terpaan Iklan dari William Wells, John Burnet, dan Sandra Moriarty yaitu Frekuensi
(seberapa sering iklan dilihat dan dibaca), Intensitas (seberapa jauh khalayak
mengerti pesan iklan), dan Durasi (seberapa lama khalayak memperhatikan iklan)86.
nilai persentase sebesar 72,2%, hal ini menunjukkan bahwa Terpaan Iklan Televisi
Elevenia sudah memberikan pengaruh yang baik. Namun perlu dicatat bahwa
Pada umumnya setiap perusahaan selalu ingin mencapai sukses dalam bidang
usahanya, dalam arti selalu berusaha agar kelangsungan hidup usahanya tetap
86
William Wels, John Burnet, Sandra Moriarty. 2000. Ibid
154
berhasil. Keadaan tersebut dapat tercapai atau terjadi apabila perusahaan berhasil
Public relations dan iklan adalah alat yang sering digunakan untuk mencapai
keberhasilan dalam pemasaran produk. Iklan dan Public Relations adalah alat yang
memiliki tujuan yang hampir sama, yaitu sama-sama ingin memperkenalkan produk
dari sebuah perusahaan. Selain itu, iklan dan Public Relations sama-sama
menggunakan orang ketiga. Namun bedanya, orang ketiga dalam Public Relations
sengaja diciptakan sebagai penyampai utama, sedangkan orang ketiga dalam iklan
Baik iklan dan Public Relations sama-sama memiliki kelebihan dan kelemahan
masing-masing. Kelebihan dari iklan adalah memiliki jangkauan yang luas karena
iklan selalu berada di media massa yang ditribusinya sangat luas. Selain itu, iklan
juga memiliki pesan yang dapat lebih terkontrol karena pemasang iklan membeli
space di media massa. Kelebihan lain dari iklan adalah penyampaian pesan yang
Relations adalah kredibilitas pesan yang lebih kuat, biaya yang relatif lebih rendah
karena tidak harus membeli space di media massa, dan keterampilan penyampaian
Kelemahan dari iklan, yaitu kredibilitas pesan yang lebih rendah dan alokasi
155
anggaran yang lebih besar karena membeli space di media massa, baik above the line
ataupun below the line. Sedangkan kelemahan dari Public Relations adalah proses
penciptaan kredibilitas yang membutuhkan waktu lebih lama karena pesan harus
adanya fungsi yang saling melengkapi antara iklan dan Public Relations. Maka,
kombinasi dari kedua hal tersebut merupakan pilihan yang tepat demi mencapai
Dalam hampir setiap iklan pastinya akan menampilkan nama produk dan
perusahaan, gaya, simbol simbol dan teknik persuasi lainnya yang pada dasarnya
positioning dan awareness produk pada publik adalah tujuan dari kegiatan Public
Relations dan iklan dapat menjadi sarana tersebut. Sebuah pemasaran yang efektif
adalah yang dapat mengkombinasikan Public Relations dan iklan dengan kreatif,
Konsep ini akan membantu para Public Relations serta perusahaan yang
Walaupun pada penelitian ini, peneliti hanya memfokuskan pada terpaan iklan
bentuk lebih mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh pelanggan,
87
Demylia Putri dan Markus Hasiholan, 2012. http://himahumasunpad.com/web/2012/04/public-
relations-dan-iklan/ Diakses pada Selasa, 17 Maret 2015. Pukul 15.48
156
sehingga costumer relations yang baik akan semakin terjalin, hal ini sekaligus akan
Sehingga tujuan dari Elevenia yaitu menjadikan Elevenia sebagai pemimpin pasar
Variabel Minat Beli Mahasiswa (Y) diukur dengan empat indikator minat beli
beli mahasiswa menghasilkan nilai persentase sebesar 70%, hal ini menunjukkan
minat beli mahasiswa dinilai baik. Ada beberapa indikator dalam pernyataan
kuesioner yang menunjukkan bahwa minat beli yang masih belum baik dimata
responden.
88
Ferdinand Augusty. 2006. Ibid.
157
Cutlip, Center dan Broom menyebutkan pemasaran dan public relations adalah
fungsi yang saling mendukung, dan masing masing membuat keunikan untuk
resiko. Hal ini sesuai dengan pemikiran bahwa PR sangat penting dalam proses
evaluasi program program yang mendorong minat beli serta kepuasan konsumen,
Elevenia tidak boleh terlalu fokus pada penyampaian informasi melalui iklan
saja, tetapi juga harus melakukan komunikasi pemasaran yang baik demi
89
Irmulan Sati T., SH, M.Si. Modul Pengantar Humas,
https://www.academia.edu/7528083/Pengatar_Public_Relations_2014. Diakses pada Selasa 17 Maret
2015, pukul 16.4. Hlm 3, 7 8.
158
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
antara variabel Terpaan Iklan Televisi Elevenia terhadap Minat Beli, dan
mengukur seberapa besar pengaruh antara kedua variabel tersebut. Dari hasil
perhitungan data kuesioner yang didapat dari 51 sampel responden melalui program
SPSS 20, diketahui hasil nilai korelasi sebesar 0,566. Hal ini menunjukkan bahwa
hubungan antar kedua variabel bernilai Sedang, karena berada pada interval korelasi
0,40 - 0,599 seperti yang tercantum pada tabel 3.11 Interval Koefisien Korelasi.
yang sama pada hubungan antar variabel, artinya jika variabel 1 semakin besar, maka
variabel 2 akan semakin besar pula. Sementara angka probabilitas hubungan antara
variabel Terpaan Iklan Televisi Elevenia dengan Minat Beli Mahasiswa adalah
sebesar 0,000, angka probabilitas antar variabel tersebut < (lebih kecil dari) 0,05
sebesar 26, 31%. Hal ini berarti 26,31% variabel Minat Beli Mahasiswa adalah
kontribusi dari variabel Terpaan Iklan Televisi Elevenia. Sedangkan sisanya yaitu
Dari uji regresi linier sederhana didapat persamaan linier sebagai berikut: Y =
1.333 + 0.436X. Maka, jika tidak ada perubahan pada Terpaan Iklan (X) yang
termasuk dalam variabel bebas maka nilai Minat Beli (Y) 1,333 sebagai nilai konstan
159
untuk variabel terikat. Dan setiap penambahan Terpaan Iklan (X) akan mempengaruhi
Hal tersebut dapat dikatakan sesuai dengan teori yang digunakan dan relevan
dalam penelitian ini, yaitu Teori Perbedaan Individu. Teori ini menelaah perbedaan -
individu - individu sebagai anggota sasaran media massa secara efektif, menaruh
individu terhadap pesan - pesan tersebut diubah oleh tatanan psikologisnya. Jadi efek
media massa pada khalayak media massa itu tidak seragam, melainkan beragam
disebabkan karena setiap individu berbeda antara satu sama lain dalam struktur
kejiwaannya. Anggapan dasar teori ini adalah bahwa manusia amat bervariasi dalam
organisasi, psikologisnya, secara pribadi. Variasi ini sebagian dimulai dari dukungan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
berikut :
bahwa minat beli adalah kontribusi dari terpaan iklan. Tingginya minat
3. Dari hasil uji analisis korelasi dapat dijelaskan bahwa hubungan antara
variabel Terpaan Iklan dengan Minat Beli adalah sebesar 0,566. Hal
karena berada pada interval korelasi 0,40 - 0,599 seperti yang tercantum
161
pada tabel 3.11 Interval Koefisien Korelasi. Pada tabel 4.26 terlihat
antar variabel tersebut < (lebih kecil dari) 0,05 sehingga bisa dikatakan
terhadap variabel Minat Beli adalah sebesar 0,513. Hal ini berarti
1.333 + 0.436X. Maka, jika tidak ada perubahan pada Terpaan Iklan (X)
yang termasuk dalam variabel bebas maka nilai Minat Beli (Y) 1,333
5.2 Saran
dapat peneliti berikan sebagai bahan masukan yang mungkin dapat dilakukan dan
dapat melalui dari durasi yaitu berapa lama konsumsi yang dilakukan oleh
pengetahuan akan isi program yang di teliti. Dalam hal ini, sebuah
produk dengan merek tertentu. Oleh karena itu, Elevenia harus lebih
dalam situs jual beli online Elevenia melalui terpaan iklan televisi.
3. Dari hasil uji analisis korelasi yang menunjukkan hubungan antara kedua
kontribusi dari terpaan iklan, dan sisanya dapat disebabkan oleh sebab-
sebab lain. Dalam hal ini, untuk memastikan sebab sebab lain yang di
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Assael, Henry. 2001. Consumer Behavior And Marketing Action, Malang : Boston
Thomson & Learning.
Effendy, Onong Uchyana. 1989. Kamus Komunikasi, Bandung : PT. Citra Adyabakti.
Effendy, Onong Uchyana. 2002. Ilmu Komunikasi, Teori & Praktek, Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Effendy, Onong Uchyana. 2003. Ilmu, Teori Dan Filsafat Komunikasi, Bandung : PT.
Citra Adya Bakti.
Hasyim & Rina Anindita. 2009. Prinsip prinsip Dasar metode Riset Bidang
Pemasaran, Jakarta : UIEU University Press.
Kotler, Philip & Alan R. Andreasen. 1991. Strategic Marketing For Nonprofit
Organizations, __________
Kotler, Phlip & A.B Susanto. 2001. Manajemen Pemasaran, Buku 2, Jakarta : PT.
Salemba Empat Patria.
Kotler, Phlip & Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran, Edisi 12 Jilid 12,
Jakarta : PT. Indeks.
Lane, W. Ronald., White Hill King, & J. Thomas Russel. 2008. KLEPPNER:
Prosedur Periklanan, Edisi ke 17, PT. Macanan Jaya Cemerlang.
Lee, Monle & Carla Johnson. 2011. Prinsip-prinsip Pokok Periklanan Dalam
Perspektif Global, Jakarta : Kencana Prenada Media.
Madjadikara, Agus S. 2004. Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan, Jakarta : GM.
McQuail, Dennis & Sven Windahl. 1993. Communication Models : For The Study Of
Mass Communication, 2nd Edition, Newyork : Longman Inc.
Mulyadi. 2013. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga Cetakan Pertama, Jakarta : Salemba
Empat.
166
Mulyana, Deddy. 2002. Ilmu Komunikasi (Suatu Pengantar), Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Rivers, William L., et al. 2008. Media Massa & Masyarakat Modern, Jakarta :
Kencana Prenada Media Group.
Shimp, Terrence A.,. 2003. Periklanan Promosi Dan Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran Terpadu, Edisi Ke-5 Jilid Ke-1, Jakarta : Erlangga.
Sule, Erni Trisnawati & Kurniawan Saefullah. 2004. Pengantar Manajemen Edisi
Pertama, Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sutherland, Max & Alice K. Sylvester. 2005. Advertising And The Mind Of The
Consumer, Jakarta : PPM
Wells, William., John Burnett, Sandra Moriarty. 2000. Advertising Pririnciples And
Practice, Five Edition, New Jersey : Prentice-Hall International.
167
Skripsi / Jurnal :
Hartanto, Dedi Duto. 2001. Penggunaan Ilustrasi Sebagai Daya Tarik Pada Iklan
Media Cetak. Dosen Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan
Desain, Universitas Kristen Petra.
Istiyanto, S. Bekti (Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Unsoed). 2010. Wanita Dalam
Gambaran Iklan Televisi Kita.
Website :
o http://news.detik.com/read/2014/10/16/160838/2720888/727/elevenia-padukan-
kemudahan-belanja-online-dengan-kepraktisan-pembayaran Di akses pada Jumat, 27
Februari 2015
o www.elevenia.co.id Diakses pada Jumat 27 Februari 2015
o www.youtube.com
o http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/33659/Chapter%20II.pdf;jses
sionid=2F07906731AE045B9FCDC3668F154991?sequence=4 diakses pada Kamis
26 Maret 2015
o Putri, Demylia dan Markus Hasiholan, 2012.
http://himahumasunpad.com/web/2012/04/public-relations-dan-iklan/ Diakses pada
Selasa, 17 Maret 2015
o Sati T, Irmulan., SH, M.Si. Modul Pengantar Humas,
https://www.academia.edu/7528083/Pengatar_Public_Relations_2014. Diakses pada
Selasa 17 Maret 2015
168
LAMPIRAN
169
KUESIONER PENELITIAN
Identitas Responden
Nama :
NIM :
Jurusan :
Usia : tahun
A. Terpaan Iklan
9.
Model yang digunakan dalam iklan tv Elevenia terkenal
sehingga dapat menarik perhatian
B. Minat Beli
TERIMA KASIH
172
173
174
Data Pribadi
- Nama Lengkap : Tirta Lestari
- Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta / 10 November 1992
- Jenis Kelamin : Perempuan
- Agama : Islam
- Kewarganegaraan : Indonesia
- Alamat : Komplek Perumahan Harapan Kita, Jl.
Kenanga Raya Blok D1 No. 22 RT 001 RW
007, Karawaci Tangerang 15810
- No Telp : 085945789877
- Email : lestaritirta.tata10@gmail.com
Pendidikan Formal:
- SDN Bencongan 2 Tangerang
- SMP Swasta Nusantara 1 Tangerang
- SMA Swasta PGRI 109 Tangerang
- Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas, Program Strata-1
Pengalaman Organisasi:
Pengalaman Kerja:
- 1 Bulan Internship, Divisi Pusat Informasi Humas Kementerian Komunikasi Dan
Informatika, Jakarta.