TAHUN 2016
PANDUAN KOMUNIKASI EFEKTIF
BAB i
DEFINISI
2. Komunikasi efektif adalah tepat waktu, akurat, jelas, dan mudah dipahami oleh
penerima, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan (kesalahpahaman)
3. Komunikasi itu bisa bersifat informasi (asuhan) dan edukasi (Pelyanan promosi).
Oh saya
mengerti..
o
Dia Mengerti
Umpan Balik
Gangguan
4. Unsur komunikasi
Sumber /komunikator (dokter,perawat, petugas admisi ,Administrasi ,.Irna,Kasir,dll)
Isi pesan
Media /saluran (Elektronik ,Lisan, dan Tulisan).
Penerima /komunikan (pasien, keluarga pasien, perawat, dokter,petugas admisi)
5. Sumber (yang menyampaikan informasi) adalah : orang yang menyampaikan isi
pernyataannya kepada penerima.
Hal-hal yang menjadi tanggung jawab pengirim pesan adalah mengirim pesan dengan
jelas, memilih media yang sesuai, dan meminta kejelasan apakah pesan tersebut sudah
di terima dengan baik.
7. Isi Pesan (apa yang disampaikan) adalah panjang pendeknya, kelengkapannya perlu
8. Media adalah jalan atau saluran yang dilalui isi pernyataan yang disampaikan pengirim
atau umpan balik yang disampaikan penerima.
Berita dapat berupa berita lisan, tertulis, atau keduanya sekaligus..
Media yang dapat digunakan: Melalui telepon, menggunakan lembar lipat, buklet, vcd,
(peraga).
10. Pemberi pesan / komunikator yang baik adalah : pemberi pesan yang mempunyai
kemampuan :
RUANG LINGKUP
Akses informasi ini dapat di peroleh melalui petugas informasi, Admission, dan brosur
/leaflet, banner, papan informasi dll.
Akses untuk mendapatkan edukasi ini dapat dilakukan melalui PKRS ( Promosi
Kesehatan Rumah Sakit )
3. Komunikasi saat memberikan edukasi kepada pasien & keluarganya berkaitan dengan kondisi
kesehatannya.
4. Metode komunikasi yang digunakan pada saat pelaporan kondisi pasien kepada dokter
penanggung jawab pelayanan adalah metode SBAR ( Situation- Background-Assessmen
Recommendation )
Dikonfirmasikan
Prosesnya adalah:
1. Pemberi pesan secara lisan memberikan pesan, setelah itu dituliskan secara
lengkap isi pesan tersebut oleh si penerima pesan.
2. Isi pesan dibacakan kembali (Read Back) secara lengkap oleh penerima pesan.
3. Penerima pesan mengkonfirmasi isi pesan kepada pemberi pesan.
Dalam menuliskan kalimat yang sulit, , maka komunikan harus menjabarkan hurufnya
satu persatu dengan menggunakan abjad yaitu:
Karakter Telephony
A ALFA
B BRAVO
C CHARLIE
D DELTA
E ECHO
F FOXTROT
G GOLF
H HOTEL
I INDIA
J JULIET
K KILO
L LIMA
M MIKE
N NOVEMBER
O OSCAR
P PAPA
Q QUEBEC
R ROMEO
S SIERRA
T TANGO
U UNIFORM
V VICTOR
W WHISKEY
X XRAY
Y YANKEE
Z ZULU
BAB lll
TATALAKSANA
Sebelum melakukan edukasi, petugas menilai dulu kebutuhan edukasi pasien &
keluarga berdasarkan: (data ini didapatkan dari RM):
- Pasien dalam kondisi baik dan emosionalnya senang, maka proses komunikasinya
mudah disampaikan.
- Jika pada tahap asesmen pasien di temukan hambatan fisik (tuna rungu dan tuna
wicara), maka komunikasi yang efektif adalah memberikan leaflet kepada pasien
dan keluarga sekandung (istri,anak, ayah, ibu, atau saudara sekandung) dan
menjelaskannya kepada mereka
- Jika p ada tahap asesmen pasien ditemukan hambatan emosional pasien (pasien
marah atau depresi), maka komunikasi yang efektif adalah memberikan materi
edukasi dan menyarankan pasien membaca leaflet..
Apabila pasien tidak mengerti materi edukasi, pasien bisa menghubungi
petugas informasi
3. Cara verifikasi bahwa pasien dan keluarga menerima dan memahami edukasi yang
diberikan:
Apabila pasien pada tahap cara memberikan edukasi dan informasi, kondisi
pasien baik dan senang, maka verifikasi yang dilakukan adalah: menanyakan
kembali eduksi yang telah diberikan.
Apabila pasien pada tahap cara memberikan edukasi dan informasi, pasiennya
mengalami hambatan fisik, maka verifikasinya adalah dengan menanyakan
materi edukasi yang telah disampaikan dan apa yang telah dipelajari dari
materi edukasi yang diberikan kepada pihak keluarga pasien.
Apabila pasien pada tahap cara memberikan edukasi dan informasi, ada
hambatan emosional (marah atau depresi), maka verifikasinya adalah dengan
tanyakan kembali sejauh mana pasiennya mengerti tentang materi edukasi yang
diberikan dan pahami.
4. Informasi dan edukasi pasien yang diberikan diharapkan dapat dimengerti dan
diterapkan oleh pasien. Dengan pasien mengikuti semua arahan dari rumah sakit,
diharapkan mempercepat proses penyembuhan pasien.
5. Setiap petugas dalam memberikan informasi dan edukasi pasien, wajib untuk
mengisi formulir edukasi dan informsi, dan ditandatangani kedua belah pihak antara
dokter dan pasien atau keluarga pasien. Hal ini dilakukan sebagai bukti bahwa pasien
dan keluarga pasien sudah diberikan edukasi dan informasi yang benar.
BAB IV
DOKUMENTASI
Rekam medik
Formulir persetujuan pengobatan/ tindakan medik
Formulir penolakan pengobatan /tindakan medik
Formulir permintaan pendapat lain ( second opinion )
Formulir pemberian edukasi
Formulir pulang atas permintaan pasien
Formulir penolakan resusitasi ( DNR )