Anda di halaman 1dari 86

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 03.04.

02
RUMAH SAKIT TINGKAT IV 03.07.04 GUNTUR

PANDUAN PEMANTAUAN INDIKATOR


PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN ( PMKP )
STANDAR PELAYANAN MINIMAL ( SPM )
RUMAH SAKIT GUNTUR

Jl. Bratayudha No.101 Garut


Telp./ Faks. 0262 235751, 232325 email :rsguntur@gmail.com
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 03.04.02
RUMAH SAKIT TINGKAT IV 03.07.04 GUNTUR

KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT GUNTUR


Nomor : SKEP/ / I / 2017

tentang

PANDUAN PEMANTAUAN INDIKATOR


PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN ( PMKP )
STANDAR PELAYANAN MINIMAL ( SPM )
DI RUMAH SAKIT GUNTUR

KEPALA RUMAH SAKIT GUNTUR

Menimbang : 1. Bahwa Rumah Sakit Guntur selalu berupaya untuk meningkatkan


kualitas pelayanan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan dan
harapan masyarakat.

2. Bahwa peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit


Guntur merupakan upaya perbaikan mutu melalui pendekatan
komprehensif terhadap pemenuhan indikator mutu rumah sakit.

3. Bahwa didalam upaya perbaikan mutu di rumah sakit sangat


diperlukan suatu panduan yang yang menjadi acuan agar terwujud
kelancaran, ketertiban, efektivitas dan efisiensi pelayanan sehingga
dapat berdaya guna bagi tenaga kesehatan dan memberikan kepuasan
bagai masyarakat.

4. Bahwa sehubungan dengan pertimbangan pada huruf a, b dan c di


atas, dipandang perlu diberlakukan Panduan pemantauan indikator
peningkatan mutu dan keselamatan pasien SPM di Rumah Sakit
Guntur dengan Keputusan Kepala Rumah Sakit Guntur.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran


Negara RI Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 3495) ;

2. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008


tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1691 tahun 2011 tentang


Keselamatan Pasien.

MEMUTUSKAN

Menetapkan 1. Panduan tentang Pemantauan Indikator Peningkatan Mutu dan


Keselamatan Pasien SPM di Rumah Sakit Guntur sebagaimana
tercantum dalam lampiran keputusan ini.

2. Panduan berklasifikasi biasa.

2
3. Kepala Rumah Sakit Guntur sebagai Pembina Materi Buku Pedoman
ini.

4. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Garut
Pada Tanggal Januari 2017

Kepala Rumah Sakit Guntur

dr. Donny Ekuarianto ,Sp.An, M.Kes


Mayor Ckm NRP 11010019960176

Tembusan :

1. Ketua Komite Medik Rumah Sakit Guntur.


2. Ketua BP Rumah Sakit Guntur.
3. Para Kadep / Kainstal Rumah Sakit Guntur.

3
PANDUAN
Tentang
PEMANTAUAN INDIKATOR
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN ( PMKP )
STANDAR PELAYANAN MINIMAL ( SPM )

BAB I
PENDAHULUAN

A. Definisi.

1. Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat


dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan kesehatan, kemajuan tekhnologi dan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu
dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi
tingginya. (Undangundang No.44 Th. 2009 tentang Rumah Sakit).

2. Definisi mutu pelayanan kesehatan secara umum adalah memberikan


pelayanan kepada pasien dengan kompetensi yang handal, komunikasi yang baik,
pengambilan keputusan yang tepat, dan sensitifitas budaya yang kuat. Mutu adalah
konsep yang bersifat komprehensif dan multisegi yang mengukur satu atau lebih
dimensi mutu, seperti diantaranya kompetensi teknis, akses pelayanan, efektifitas,
efisiensi, hubungan interpersonal, kontinuitas, keselamatan, dan fasilitas.

3. Definisi mutu pelayanan Rumah Sakit Guntur yaitu derajat kesempurnaan


pelayanan Rumah Sakit Guntur untuk memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen
akan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan standar
pelayanan dengan menggunakan potensi sumber daya yang tersedia di Rumah
Sakit Guntur secara wajar, efisien dan efektif serta diberikan secara aman dan
memuaskan sesuai dengan norma, etika, hukum dan sosio budaya dengan
memperhatikan keterbatasan dan kemampuan Rumah Sakit Guntur dan
masyarakat konsumen.

4. Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) adalah ketentuan tentang jenis dan


mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib pemerintah yang berhak
diperoleh setiap warga secara minimal.

5. Jenis Pelayanan adalah jenis-jenis pelayanan yang diberikan oleh Rumah


Sakit kepada masyarakat.

4
6. Dimensi Mutu adalah suatu pandangan dalam menentukan penilaian
terhadap jenis dan mutu pelayanan dilihat dari akses, efektivitas, efisiensi,
keselamatan dan keamanan, kenyamanan, kesinambungan pelayanan,
kompetensi teknis dan hubungan antar manusia berdasarkan standar WHO.

7. Kinerja adalah proses yang dilakukan dan hasil yang dicapai oleh suatu
organisasi dalam menyediakan produk dalam bentuk jasa pelayanan atau barang
kepada pelanggan.

8. Indikator Kinerja adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi


keadaan atau status dan memungkinkan dilakukan pengukuran terhadap
perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu atau tolak ukur prestasi kuantitatif /
kualitatif yang digunakan untuk mengukur terjadinya perbahan terhadap besaran
target atau standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

9. Standar adalah nilai tertentu yang telah ditetapkan berkaitan dengan


sesuatu yang bisa dan harus dicapai.

10. Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari


indikator.

11. Frekuensi pengumpulan data adalah frekuensi pengambilan data dari


sumber data untuk tiap indikator.

12. Periode analisis adalah rentang waktu pelaksanaan kajian terhadap


indikator kinerja yang dikumpulkan.
13. Pembilang (numerator) adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam
rumus indikator kinerja.

14. Penyebut (denominator) adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam rumus
indikator kinerja.

15. Sumber data adalah sumber bahan nyata/keterangan yang dapat dijadikan
dasar kajian yang berhubungan langsung dengan persoalan.

B. Maksud dan Tujuan.

5
1. Maksud. Maksud dari Panduan pemantauan indikator peningkatan mutu
dan keselamatan pasien SPM RS Guntur adalah untuk memberikan gambaran
tentang kegiatan pemantauan indikator PMKP serta rekomendasi dan tindak
lanjutnya di lingkungan Rumah Sakit Guntur.

2. Tujuan. Tujuan Pemantauan Indikator PMKP SPM adalah untuk


menggiatkan perbaikan-perbaikan pelayanan yang berfokus pada mutu dan
keselamatan pasien. Pemantauan indikator PMKP SPM menyoroti bidang-bidang
yang harus dilaksanakan dalam pelayanan kesehatan, memberikan bukti dan
solusi hasil konsensus yang berdasarkan evidence based. Dengan
mempertimbangkan bahwa untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang aman
dan berkualitas tinggi diperlukan desain sistem yang baik, sasaran biasanya
sedapat mungkin berfokus pada solusi yang berlaku untuk keseluruhan sistem.

BAB II
RUANG LINGKUP

C. Ruang Lingkup. Ruang lingkup Panduan pemantauan indikator


peningkatan mutu dan keselamatan pasien SPM di rumah sakit meliputi kegiatan
pengumpulan data, validasi data, perumusan masalah, penyusunan upaya
perbaikan dan rencana kegiatan tindak lanjut.

D. Tata Urut. Tata urut pedoman peningkatan mutu dan keselamatan pasien
disusun sebagai berikut :

6
1. BAB I Pendahuluan
2. BAB II Ruang lingkup
3. BAB III Tata laksana
4. BAB IV Dokumentasi
5. BAB V Penutup

BAB III
TATA LAKSANA

E. Indikator Mutu
Indikator mutu dan keselamatan pasien yang dipantau dan menjadi tolak ukur
upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien standar pelayanan minimal ( SPM ) di
Rumah Sakit Guntur meliputi :

7
No Jenis STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Pelayanan Indikator Nilai
1. Gawat Darurat 1. Kemampuan menangani life saving 1. 100%
anak dan dewasa
2. Jam buka Pelayanan Gawat Darurat 2. 24 Jam
3. Pemberi pelayanan kegawat daruratan 3. 100 %
yang bersertifikat yang masih berlaku
BLS/PPGD/GELS/ALS
4. Ketersediaan tim penanggulangan 4. satu tim
bencana 5. 100%
5. Waktu tanggap pelayanan Dokter di
Gawat Darurat < 5 menit 1. 70 %
6. Kepuasan Pelanggan 2. 2 permil
7. Kematian pasien 24 Jam pindah ke
pelayanan rawat inap setelah 8 jam 3. 100 %
8. Khusus untuk RS Jiwa Pasien dapat
ditenangkan dalam waktu 48 Jam 4. 100 %
9. Tidak adanya pasien yang diharuskan
membayar uang muka
2. Rawat Jalan 1. Pemberi Pelayanan di Poliklinik 1. 100%
Spesialis oleh dr spesialis
2. Ketersediaan Pelayanan 4 spesialis 2. 100%
dasar 2. Jam 08.00 s/d
3. Jam buka pelayanan setiap hari kerja 13.00 WIB
1. 100%
4. Waktu tunggu di rawat jalan < 60 menit
5. Kepuasan Pelanggan 3. 90 %
6. 4.
a. Penegakan diagnosis TB melalui a. 60 %
pemeriksaan mikroskopis TB b. 60 %
b. Terlaksananya kegiatan pencatatan
dan pelaporan TB di Rumah Sakit

8
No Jenis STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Pelayanan Indikator Nilai
3. Rawat Inap 1. Pemberi pelayanan di Rawat Inap oleh 1. 100%
dr Spesialis
2. Pemberi pelayanan di Rawat Inap 2. 100 %
minimal perawat D3
3. Dokter Penanggung jawab pasien 3. 100 %
rawat inap
4. Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap 4. 100 %
5. Jam Visite Dokter Spesialis tepat 5. 100 %
waktu antara jam 10.00 sd jam 14.00
WIB pada jam kerja
6. Kejadian infeksi pasca operasi 6. 1,5 %
7. Kejadian Infeksi Nosokomial 7. 1,5 %
8. Tidak adanya kejadian Pasien jatuh 8. 100%
yang berakibat kecacatan /kematian
9. Kematian pasien > 48 jam 9. 0,24%
10. Kejadian pulang paksa 10. <5%
11. Kepuasan pelanggan 11. 90
12. Penegakan diagnosis TB melalui 12. 100%
pemeriksaan mikroskopis TB
13. Terlaksananya kegiatan
pencatatan 13. 100 %
dan pelaporan TB di Rumah Sakit

9
No Jenis STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Pelayanan Indikator Nilai
4. Bedah Sentral 1. Waktu tunggu operasi elektif < 2 hari 1. 100 %
(Bedah saja) 2. Kejadian Kematian di meja operasi 2. 1 %
3. Tidak adanya kejadian operasi salah 3. 100 %
sisi 4. 100 %
4. Tidak adanya kejadian operasi salah
orang 5. 100 %
5. Tidak adanya kejadian salah tindakan
pada operasi 6. 100 %
6. Tidak adanya kejadian tertinggalnya
benda asing/lain pada tubuh pasien
setelah operasi 7. 6 %
7. Komplikasi anestesi karena overdosis,
reaksi anestesi, dan salah penempatan
endotracheal tube
5. Persalinan dan 1. Kejadian kematian ibu karena 1.
perinatologi persalinan a. Perdarahan
(kecuali 2. Pemberi pelayanan persalinan normal 1%
rumahsakit 3. Pemberi pelayanan persalinan dengan b. Pre-
khusus di luar penyulit oleh Tim Ponek terlatih eklampsia 30 %
rumahsakit ibu 4. Pemberi pelayanan persalinan dengan c. Sepsis 0,2
dan anak) tindakan operasi oleh dr SPOG, Dokter %
Anestesi dan dokter Anak 2.
5. Kemampuan menangani BBLR 1500 gr a. Dokter Sp.OG
- 2500 gr b. Dokter umum
6. Pertolongan Persalinan melalui seksio terlatih APN
cesaria c. Bidan
7. Kepuasan Pelanggan d)100 %
e)100 %
f) 100 %
g) 20 %
h) 80 %

10
No Jenis STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Pelayanan Indikator Nilai
6. Perawatan 1. Rata-rata Pasien yang kembali ke 1. 3 %
Intensif perawatan intensif dengan kasus yang
sama < 72 jam
2. Pemberi pelayanan Unit Intensif dokter 2. 100 %
Spesialis Anestesi dan Dokter Spesialis
sesuai kasus yang ditangani dan
Perawat D3 mahir ICU
7. Radiologi 1. Rerata Waktu tunggu hasil pelayanan 1. 100 %
thorax foto < 2 jam
2. Pelaksana ekspertisi spesialis 2. 100%
Radiologi
3. Kejadian kegagalan pelayanan 3. 2 %
Rontgen/kerusakan foto 4. 80 %
4. Kepuasan pelanggan
8. Lab. Patologi 1. Rerata Waktu tunggu hasil pelayanan 1. 100 %
Klinik laboratorium < 140 menit
2. Pelaksana ekspertisi oleh dokter 2. 100%
Spesilais Patologi Klinik
3. Tidak adanya kesalahan pemberian 3. 100 %
hasil pemeriksaan laboratorium
4. Kepuasan pelanggan 4. 80 %
9. Rehabilitasi 1. Kejadian Drop Out pasien terhadap 1. 50 %
Medik pelayanan Rehabilitasi Medik yang
direncanakan
2. Tidak adanya kejadian kesalahan 2.100 %
tindakan rehabilitasi medik
3. Kepuasan Pelanggan 3. 80 %
10. Farmasi 1. Waktu tunggu pelayanan 1.
a. Obat Jadi 1. 30 menit
b. Obat Racikan 2. 60 menit
2. Tidak adanya Kejadian kesalahan 2. 100 %
pemberian obat
3. Kepuasan pelanggan 3. 80 %
4. Penulisan resep sesuai formularium 4. 100 %

11
No Jenis STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Pelayanan Indikator Nilai
11. Gizi 1. Ketepatan waktu pemberian makanan 1. 90 %
kepada pasien
2. Sisa makanan yang tidak termakan 2. 20 %
oleh pasien
3. Tidak adanya kejadian kesalahan 3. 100 %
pemberian diet
12. Transfusi 1. Terpenuhinya kebutuhan darah bagi 1. 100 %
Darah setiap pelayanan transfusi
2. Kejadian Reaksi transfusi 2. 0,01 %
13. Pelayanan Terlayaninya pasien GAKIN yang datang 100 %
GAKIN ke RS pada setiap unit pelayanan
14. Rekam Medik 1. Kelengkapan pengisian rekam medik 1. 100 %
24 jam setelah selesai pelayanan
2. Kelengkapan Informed Concent 2. 100 %
setelah mendapatkan informasi yang
jelas 3. 10 menit
3. Waktu penyediaan dokumen rekam
medik pelayanan rawat jalan 4. 15 menit
4. Waktu penyediaan dokumen rekam
medik pelayanan rawat inap
15. Pengelolaan 1. Baku mutu limbah cair 1.
limbah a. BOD < 30 mg/l
b. COD < 80 mg/l
c. TSS < 30 mg/l
d. PH = 6-9
2. Pengelolaan limbah padat infeksius 2.100 %
sesuai dengan aturan

12
No Jenis STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Pelayanan Indikator Nilai
16 Administrasi 1. Tindak lanjut penyelesaian hasil 1. 100 %
dan pertemuan direksi
manajemen 2. Kelengkapan laporan akuntabilitas 2. 100 %
kinerja 3. 100 %
3. Ketepatan waktu pengusulan kenaikan
pangkat 4. 100 %
4. Ketepatan waktu pengurusan gaji 5. 60 %
berkala
5. Karyawan yang mendapat pelatihan 6. 40 %
minimal 20 jam setahun 7. 100 %
6. Cost recovery
7. Ketepatan waktu penyusunan laporan 8. 2 jam
keuangan
8. Kecepatan waktu pemberian informasi 9. 100 %
tentang tagihan pasien rawat inap
9. Ketepatan waktu pemberian imbalan
(insentif) sesuai kesepakatan waktu
17. Ambulance/ 1. Waktu pelayanan ambulance/Kereta 1. 24 Jam
Kereta Jenazah
Jenazah 2. Kecepatan memberikan pelayanan 2. 30 menit
ambulance /Kereta Jenazah di Rumah
Sakit
3. Response time pelayanan ambulance 3) > 2 jam
oleh masyarakat yang membutuhkan
18. Pemulasaraan Waktu tanggap (response time) pelayanan 2 Jam
Jenazah pemulasaraan jenazah

19 Pelayanan 1. Kecepatan waktu menanggapi 1. 100 %


pemeliharaan kerusakan alat < 15 menit
sarana 2. Ketepatan waktu pemeliharaan alat 2. 100 %
rumahsakit 3. Peralatan Laboratorium dan alat ukur
yang digunakan dalam pelayanan
3. 100 %
terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan
ketentuan kalibrasi

13
No Jenis STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Pelayanan Indikator Nilai
20 Pelayanan 1. Tidak adanya kejadian linen yang 1. 100 %
laundry hilang 2. 100 %
2. Ketepatan waktu penyediaan linen
untuk ruang rawat inap
21 Pencegahan 1. Ada anggota Tim PPI yang terlatih 1. 75%
dan 2. Tersedia Alat Pelindung Diri (APD) di 2. 60 %
pengendalian setiap instalasi /departemen
infeksi (PPI) 3. Kegiatan pencatatan dan pelaporan
3. 75%
infeksi nosokomia/HAl (Healthcare
Associated Infection) di Rumah Sakit
(min 1 parameter )

B. Key Performance Indicators.


Untuk menyamakan persepsi dan memudahkan pelaksanaan pengumpulan, analisis
dan perumusan masalah sampai dengan rekomendasi dan tindak lanjutnya, kegiatan
pemantauan indikator mutu SPM di Rumah Sakit Guntur dilaksanakan sesuai dengan Key
Performance Indicators.

1. Gawat Darurat

Judul Jam buka pelayanan Gawat Darurat


Dimensi Mutu Keterjangkauan
Tujuan Tersedianya Pelayanan Gawat Darurat 24 Jam di setiap
Rumah Sakit
Definisi Jam buka 24 jam adalah Gawat Darurat selalu siap
Operasional memberikan pelayanan selama 24 jam penuh.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali

Numerator Jumlah kumulatif jam buka gawat darurat dalam satu bulan
Denominator Jumlah hari dalam satu bulan
Sumber data Laporan Bulanan
Standar 24 Jam

14
Penanggung Kepala Instalasi Gawat Darurat
jawab
pengumpul
data

Judul Kemampuan menangani life saving di Gawat Darurat

Dimensi Mutu Keselamatan

Tujuan Tergambarnya kemampuan Rumah Sakit dalam memberikan


pelayanan Gawat Darurat

Definisi Life saving adalah upaya penyelamatan jiwa manusia dengan


Operasional urutan : Airway, Breath, Circulation

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Tiga bulan sekali

Numerator Jumlah kumulatif pasien yang mendapat pertolongan life


saving di Gawat Darurat

Denominator Jumlah seluruh pasien yang membutuhkan penanganan life


saving di Unit Gawat Darurat

Sumber data Rekam Medik di Gawat Darurat

Standar 100 %

Penanggung Kepala Instalasi Gawat Darurat


jawab
pengumpul
data

Judul Pemberi pelayanan kegawat daruratan yang bersertifikat


BLS/PPGD/GELS/ALS

Dimensi Mutu Kompetensi teknis

15
Tujuan Tersedianya Pelayanan Gawat Darurat oleh tenaga kompeten
dalam bidang ke gawat daruratan

Definisi Tenaga Kompeten pada gawat darurat adalah tenaga yang


Operasional sudah memiliki sertifikat pelatihan BLS/PPGD/GELS/ALS

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Tiga bulan sekali

Numerator Jumlah tenaga yang bersertifikat ATLS/BTLS/ACLS/PPGD

Denominator Jumlah tenaga yang memberikan pelayanan kegawat


daruratan

Sumber data Kepegawaian

Standar 100 %

Penanggung Kepala Pendidikan dan Pelatihan Rumah Sakit


jawab
pengumpul
data

Judul Ketersediaan tim penanggulangan bencana

Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas

Tujuan Kesiagaan rumahsakit untuk memberikan pelayanan


penanggulangan bencana

Definisi Tim penanggulangan bencana adalah tim yang dibentuk di


Operasional rumahsakit dengan tujuan untuk penanggulangan akibat
bencana yang mungkin terjadi sewaktu-waktu.

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan
Data

16
Periode Analisa Tiga bulan sekali

Numerator Jumlah tim penanggulangan bencana yang ada di rumahsakit

Denominator Tidak ada

Sumber data Instalasi gawat darurat

Standar Satu tim

Penanggung Kepala Instalasi Gawat Darurat / Tim mutu/panitia mutu


jawab
pengumpul
data

Judul Waktu tanggap Pelayanan Dokter di Gawat Darurat

Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas

Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang cepat, responsif dan


mampu menyelamatkan pasien gawat darurat

Definisi Kecepatan pelayanan dokter di gawat darurat adalah sejak


Operasional pasien itu datang sampai mendapat pelayanan dokter

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Tiga bulan sekali

Numerator Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan sejak kedatangan


semua pasien yang di sampling secara acak sampai dilayani
dokter

17
Denominator Jumlah seluruh pasien yang di sampling (minimal n=50)

Sumber data Sample

Standar 5 menit terlayani setelah pasien datang

Penanggung Kepala Instalasi Gawat Darurat / Tim mutu/panitia mutu


jawab
pengumpul data

Judul Kepuasan Pelanggan pada Gawat Darurat

Dimensi Mutu Kenyamanan

Tujuan Terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang mampu


memberikan kepuasan pelanggan

Definisi Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan


Operasional terhadap pelayanan yang diberikan

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Tiga bulan sekali

Numerator Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien Gawat


Darurat yang di survey

Denominator Jumlah seluruh pasien Gawat Darurat yang di survey


(minimal n=50)

Sumber data Survey

Standar 70 %

18
Penanggung Kepala Instalasi Gawat Darurat / Tim mutu/panitia mutu
jawab
pengumpul
data

Judul Kematian Pasien 24 jam di Gawat Darurat

Dimensi Mutu Efektifitas dan Keselamatan

Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang efektif dan mampu


menyelamatkan pasien gawat darurat

Definisi Kematian 24 jam adalah kematian yang terjadi dalam


Operasional periode 24 jam sejak pasien datang

Frekuensi Tiga bulan


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Tiga bulan

Numerator Jumlah pasien yang meninggal dalam periode 24 jam sejak


pasien datang

Denominator Jumlah Seluruh pasien yang ditangani di Gawat Darurat

Sumber data Rekam Medik

Standar 2 perseribu

Penanggung Kepala Instalasi Gawat Darurat


jawab
pengumpul data

19
Judul Pasien jiwa yang dapat ditenangkan dalam waktu 48 Jam

Dimensi Mutu Efektifitas dan Keselamatan

Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang efektif dan mampu


menenangkan dan menyelamatkan pasien jiwa dalam
pelayanan gawat darurat kesehatan jiwa

Definisi Pasien dapat ditenangkan adalah pasien dengan gangguan


Operasional jiwa yang dengan intervensi medis tidak lagi menunjukkan
gejala dan tanda agresif yang dapat mencelakakan diri
sendiri maupun orang lain sebagai akibat gangguan jiwa yang
diderita.

Frekuensi Tiga bulan


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Tiga bulan

Numerator Jumlah pasien gangguan jiwa yang dapat ditenangkan

Denominator Jumlah seluruh pasien gangguan jiwa yang menunjukkan


gejala dan tanda agresif yang ditangani di Gawat Darurat

Sumber data Rekam Medik

Standar 100 %

Penanggung Kepala Instalasi Gawat Darurat


jawab
pengumpul
data

20
Judul Tidak adanya keharusan untuk membayar uang muka

Dimensi Mutu Akses dan Keselamatan

Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang mudah diakses dan


mampu segera memberikan pertolongan pada pasien gawat
darurat

Definisi Uang muka adalah uang yang diserahkan kepada pihak


Operasional rumahsakit sebagai jaminan terhadap pertolongan medis
yang akan diberikan

Frekuensi Tiga bulan


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Tiga bulan

Numerator Jumlah pasien gawat darurat yang tidak membayar uang


muka

Denominator Jumlah Seluruh pasien yang datang di Gawat Darurat

Sumber data Survei

Standar 100 %

Penanggung Kepala Instalasi Gawat Darurat


jawab
pengumpul data

21
2. Pelayanan Rawat Jalan

Judul Pemberi pelayanan di klinik spesialis

Dimensi Mutu Kompetensi tehnis

Tujuan Tersedianya Pelayanan klinik oleh tenaga spesialis yang


kompeten

Definisi Klinik spesialis adalah klinik pelayanan rawat jalan di


Operasional rumahsakit yang dilayani oleh dokter spesialis. (untuk
rumahsakit pendidikan dapat dilayani oleh dokter PPDS
sesuai dengan special privilege yang diberikan).

Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data

Periode Analisa 3 bulan

Numerator Jumlah hari buka klinik spesialis yang dilayani oleh dokter
spesialis dalam waktu satu bulan

Denominator Jumlah seluruh hari buka klinik spesialis dalam satu bulan

Sumber data Register rawat jalan poliklinik spesialis

Standar 100 %

Penanggung Kepala instalasi rawat jalan


jawab
pengumpul
data

Judul Ketersediaan pelayanan rawat jalan

Dimensi Mutu Akses

22
Tujuan Tersedianya jenis pelayanan rawat jalan spesialistik yang
minimal harus ada di rumahsakit

Definisi Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan rawat jalan


Operasional spesialistik yang dilaksanakan di rumahsakit. Ketersediaan
pelayanan rawat jalan untuk rumahsakit khusus disesuaikan
dengan spesifikasi dari rumahsakit tsb.

Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data

Periode Analisa 3 bulan

Numerator Jenis-jenis pelayanan rawat jalan spesialistik yang ada


(kualitatif)

Denominator Tidak ada

Sumber data Register rawat jalan

Standar Minimal kesehatan anak, penyakit dalam, kebidanan, dan


bedah

Penanggung Kepala instalasi rawat jalan


jawab
pengumpul
data

Judul Ketersediaan Pelayanan rawat jalan di rumahsakit Jiwa

Dimensi mutu Akses

Tujuan Tersedianya jenis pelayanan rawat jalan yang minimal


harus ada di Rumah Sakit Jiwa

Definisi Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan rawat jalan


operasional spesialistik yang dilaksanakan di rumahsakit

23
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data

Periode analisis 3 bulan

Numerator Jenis-jenis pelayanan rawat jalan spesialistik yang ada


(kualitatif)

Denominator Tidak ada

Sumber data Register rawat jalan

Standar Minimal
a. NAPZA
b. Gangguan Psikotik
c. Gangguan Neurotik
d. Mental Organik
Penanggung Kadep Keswa
jawab

Judul Buka pelayanan sesuai ketentuan

Dimensi Mutu Akses

Tujuan Tersedianya Pelayanan rawat jalan spesialistik pada hari


kerja di setiap Rumah Sakit

Definisi Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya pelayanan rawat


Operasional jalan oleh tenaga spesialis Jam buka 08.00 s.d. 13.00 setiap
hari kerja kecuali Jumat

Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data

24
Periode Analisa 3 bulan

Numerator Jumlah hari pelayanan rawat jalan spesialistik yang buka


sesuai ketentuan dalam satu bulan

Denominator Jumlah seluruh hari pelayanan rawat jalan spesialistik dalam


satu bulan

Sumber data Register rawat jalan

Standar 100 %

Penanggung Kepala instalasi rawat jalan


jawab
pengumpul
data

Judul Waktu tunggu di Rawat Jalan

Dimensi Mutu Akses

Tujuan Tersedianya Pelayanan rawat jalan spesialistik pada hari kerja


di setiap Rumah Sakit yang mudah dan cepat diakses oleh
pasien

Definisi Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien


Operasional mendaftar sampai dilayani oleh dokter spesialis.

Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data

Periode Analisa 3 bulan

Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien rawat jalan yang


disurvey

25
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurvey

Sumber data Survey Pasien rawat jalan

Standar 60 menit

Penanggung Kepala instalasi rawat jalan


jawab
pengumpul
data

Judul Kepuasan Pelanggan pada rawat jalan

Dimensi Mutu Kenyamanan

Tujuan Terselenggaranya pelayanan rawat jalan yang mampu


memberikan kepuasan pelanggan

Definisi Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan


Operasional terhadap pelayanan yang diberikan

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Tiga bulan sekali

Numerator Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien rawat


jalan yang di survey

Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang di survey (minimal


n=50)

Sumber data Survey

Standar 90 %

26
Penanggung Ketua Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
jawab ( PMKP ) melalui komite keperawatan
pengumpul
data

Judul Pasien rawat jalan TB yang ditangani dengan strategi DOTS

Dimensi Mutu Akses, efisiensi

Tujuan Terselenggaranya pelayanan rawat jalan bagi pasien tuberkulosis


dengan strategi DOTS

Definisi Pelayanan rawat jalan TB dengan strategi DOTS adalah


Operasional pelayanan TB dengan 5 strategi penanggulangan TB nasional.
Penegakaan diagnosis dan follow up pengobatan pasien TB
harus melalui pemeriksaan mikroskopis TB, pengeobatan harus
menggunakan paduan obat anti TB yang sesuai dengan standar
penanggulangan TB nasional, dan semua pasien yang
tuberculosis yang diobati dievaluasi secara kohort sesuai dengan
penanggulangan TB nasional

Frekuensi Tiap tiga bulan


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Tiap tiga bulan

Numerator Jumlah semua pasien rawat jalan TB yang ditangani dengan


strategi DOTS

Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan TB yang ditangani di rumah


sakit dalam waktu tiga bulan

Sumber data Register rawat jalan, register TB 03 UPK

27
Standar 100 %

Penanggung Kadep Paru


jawab
pengumpul
data

3. Pelayanan Rawat Inap

Judul Pemberi pelayanan di Rawat Inap

Dimensi Mutu Kompetensi tehnis

Tujuan Tersedianya Pelayanan rawat inap oleh tenaga yang


kompeten

Definisi Pemberi Pelayanan rawat inap adalah dokter dan tenaga


Operasional perawat yang kompeten (minimal D3)

Frekuensi 6 bulan
Pengumpulan
Data

Periode Analisa 6 bulan

Numerator Jumlah tenaga dokter dan perawat yang memberi pelayanan


di ruang rawat inap yang sesuai dengan ketentuan

Denominator Jumlah seluruh tenaga dokter dan perawat yang bertugas di


rawat inap

Sumber data Kepegawaian

Standar 100 %

Penanggung Kepala instalasi rawat inap


jawab
pengumpul
data

28
Judul Dokter penanggung jawab pasien rawat inap

Dimensi Mutu Kompetensi tehnis, kesinambungan pelayanan

Tujuan Tersedianya pelayanan rawat inap yang terkoordinasi untuk


menjamin kesinambungan pelayanan

Definisi Penanggung jawab rawat inap adalah dokter yang


Operasional mengkoordinasikan kegiatan pelayanan rawat inap sesuai
kebutuhan pasien

Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data

Periode Analisa 3 bulan

Numerator Jumlah pasien dalam satu bulan yang mempunyai dokter


sebagai penanggung jawab

Denominator Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam satu bulan

Sumber data Rekam medik

Standar 100 %

Penanggung Kepala instalasi rawat inap


jawab
pengumpul
data

29
Judul Ketersediaan pelayanan rawat inap

Dimensi Mutu Akses

Tujuan Tersedianya jenis pelayanan rawat inap yang minimal harus


ada di rumahsakit

Definisi Pelayanan rawat inap adalah pelayanan rumahsakit yang


Operasional diberikan kepada pasien tirah baring di rumahsakit. Untuk
rumahsakit khusus disesuaikan dengan spesifikasi rumahsakit
tsb.

Frekuensi 3 bulan
Pengumpulan
Data

Periode Analisa 3 bulan

Numerator Jenis-jenis pelayanan rawat inap spesialistik yang ada


(kualitatif)

Denominator Tidak ada

Sumber data Register rawat inap

Standar Minimal kesehatan anak, penyakit dalam, kebidanan, dan


bedah (kecuali rumahsakit khusus sesuai dengan spesifikasi
rumahsakit tsb)

Penanggung Kepala instalasi rawat inap


jawab
pengumpul
data

Judul Jam visite dokter spesialis

Dimensi Mutu akses, kesinambungan pelayanan

30
Tujuan Tegambarnya kepedulian tenaga medis terhadap ketepatan
waktu pemberian pelayanan

Definisi Visite dokter spesialis adalah kunjungan dokter spesialis


Operasional setiap hari kerja sesuai dengan ketentuan waktu kepada
setiap pasien yang menjadi tanggungjawabnya, yang
dilakukan antara jam 08.00 sampai dengan 14.00

Frekuensi tiap bulan


Pengumpulan
Data

Periode Analisa tiap tiga bulan

Numerator Jumlah visite dokter spesialis antara jam 08.00 sampai


dengan 14.00 yang disurvei

Denominator Jumlah pelaksanaan visite dokter spesialis yang disurvei

Sumber data Survei

Standar 100 %

Penanggung Kepala instalasi rawat inap


jawab
pengumpul
data

Judul Angka kejadian infeksi nosokomial

Dimensi Mutu Keselamatan pasien

Tujuan Mengetahui hasil pengendalian infeksi nosokomial rumahsakit

Definisi Infeksi nosokomial adalah infeksi yang dialami oleh pasien


Operasional yang diperoleh selama dirawat di rumahsakit yang meliputi
dekubitus, phlebitis, sepsis, dan infeksi luka operasi

31
Frekuensi tiap bulan
Pengumpulan
Data

Periode Analisa tiap tiga bulan

Numerator Jumlah pasien rawat inap yang terkena infeksi nosokomial


dalam satu bulan

Denominator Jumlah pasien rawat inap dalam satu bulan

Sumber data Survei, laporan infeksi nosokomial

Standar 1,5 %

Penanggung Ketua Komite PPI


jawab
pengumpul
data

Judul Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat


kecacatan/kematian

Dimensi mutu keselamatan pasien

Tujuan Tergambarnya pelayanan keperawatan yang aman bagi pasien

Definisi Kejadian pasien jatuh adalah kejadian pasien jatuh selama di


operasional rawat baik akibat jatuh dari tempat tidur, di kamar mandi, dsb,
yang berakibat kecacatan atau kematian

Frekuensi tiap bulan


pengumpulan
data

32
Periode tiap bulan
analisis

Numerator Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut dikurangi jumlah


pasien yang jatuh dan berakibat kecacatan atau kematian

Denominator Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut

Sumber data rekam medis, laporan keselamatan pasien

Standar 100 %

Penanggung Ketua Tim Keselamatan Pasien


jawab

Judul Kematian pasien > 48 jam

Dimensi mutu keselamatan dan efektivitas

Tujuan Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit


yang aman dan efektif

Definisi Kematian pasien > 48 jam adalah kematian yang terjadi


operasional sesudah periode 48 jam setelah pasien rawat inap masuk
rumah sakit

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 1 bulan
analisis

Numerator jumlah kejadian kematian pasien rawat inap > 48 jam dalam
satu bulan

33
Denominator jumlah seluruh pasien rawat inap dalam satu bulan

Sumber data rekam medis

Standar 0,24 % 2,4/1000 (international) (NDR 25/1000,


Indonesia)

Penanggung Kabag Minpasien


jawab

Judul Kejadian pulang paksa

Dimensi mutu efektivitas, kesinambungan pelayanan

Tujuan Tergambarnya penilaian pasien terhadap efektivitas pelayanan


rumahsakit

Definisi pulang paksa adalah pulang atas permintaan pasien atau


operasional keluarga pasien sebelum diputuskan boleh pulang oleh dokter

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

Numerator jumlah pasien pulang paksa dalam satu bulan

Denominator jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam satu bulan

Sumber data rekam medis

Standar 5 %

Penanggung Kabag Minpasien


jawab

34
Judul Kepuasan pelanggan rawat inap

Dimensi mutu Kenyamanan

Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap mutu pelayanan


rawat inap

Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan


operasional terhadap pelayanan rawat inap

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang


disurvei (dalam prosen)

Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)

Sumber data Survei

Standar 90 %

Penanggung Ketua komite mutu/tim mutu


jawab

35
Judul Pasien rawat inap tuberkulosis yang ditangani dengan strategi
DOTS

Dimensi Mutu Akses, efisiensi

Tujuan Terselenggaranya pelayanan rawat jalan bagi pasien tuberkulosis


dengan strategi DOTS

Definisi Pelayanan rawat jalan tuberculosis dengan strategi DOTS adalah


Operasional pelayanan tuberculosis dengan 5 strategi penanggulangan tuberculosis
nasional. Penegakaan diagnosis dan follow up pengobatan pasien
tuberculosis harus melalui pemeriksaan mikroskopis tuberculosis,
pengeobatan harus menggunakan paduan obat anti tuberculosis yang
sesuai dengan standar penanggulangan tuberculosis nasional, dan
semua pasien yang tuberculosis yang diobati dievaluasi secara kohort
sesuai dengan penanggulangan tuberculosis nasional

Frekuensi Tiap tiga bulan


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Tiap tiga bulan

Numerator Jumlah semua pasien rawat jalan tuberculosis yang ditangani dengan
strategi DOTS

Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan tuberculosis yang ditangani di rumah
sakit dalam waktu tiga bulan

Sumber data Register rawat inap, register TB 03 UPK

Standar 100 %

Penanggung Kadep Paru


jawab
pengumpul
data

36
4. Bedah Sentral

Judul Waktu tunggu operasi elektif

Dimensi mutu efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi

Tujuan Tergambarnya kecepatan penanganan antrian pelayanan


bedah

Definisi Waktu tunggu operasi elektif adalah tenggang waktu mulai


operasional dokter memutuskan untuk operasi yang terencana sampai
dengan operasi mulai dilaksanakan

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data

Periode analisis 3 bulan

Numerator jumlah kumulatif waktu tunggu operasi yang terencana dari


seluruh pasien yang dioperasi dalam satu bulan

Denominator jumlah pasien yang dioperasi dalam bulan tersebut

Sumber data rekam medis

Standar 2 hari

Penanggung Kepala Instalasi Kamar Operasi


jawab

Judul Kejadian kematian di meja operasi

Dimensi mutu keselamatan, efektifitas

Tujuan tergambarkannya efektifitas pelayanan bedah sentral dan


anestesi dan kepedulian terhadap keselamatan pasien

Definisi kematian di meja operasi adalah kematian yang terjadi di


operasional atas meja operasi pada saat operasi berlangsung yang
diakibatkan oleh tindakan anestesi maupun tindakan
pembedahan

37
Frekuensi tiap bulan dan sentinel event
pengumpulan data

Periode analisis tiap bulan dan sentinel event

Numerator jumlah pasien yang meninggal di meja operasi dalam satu


bulan

Denominator jumlah pasien yang dilakukan tindakan pembedahan dalam


satu bulan

Sumber data rekam medis, Laporan keselamatan pasien

Standar 1%

Penanggung Kepala Instalasi Kamar Operasi


jawab

Judul Tidak adanya kejadian operasi salah sisi

Dimensi mutu keselamatan pasien

Tujuan tergambarkannya kepedulian dan ketelitian instalasi bedah


sentral terhadap keselamatan pasien

Definisi kejadian operasi salah sisi adalah kejadian dimana pasien


operasional dioperasi pada sisi yang salah, misalnya yang semestinya
dioperasi pada sisi kanan, ternyata yang dilakukan operasi
adalah pada sisi kiri atau sebaliknya

Frekuensi 1 bulan dan sentinel event


pengumpulan data

Periode analisis 1 bulan dan sentinel event

Numerator jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan


dikurangi jumlah pasien yang dioperasi salah sisi dalam
waktu satu bulan

Denominator jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan

Sumber data rekam medis, Laporan keselamatan pasien

Standar 100 %

38
Penanggung Kepala Instalasi Kamar Operasi
jawab

Judul Tidak adanya kejadian operasi salah orang

Dimensi mutu keselamatan pasien

Tujuan Tergambarkannya kepedulian dan ketelitian instalasi bedah


sentral terhadap keselamatan pasien

Definisi kejadian operasi salah orang adalah kejadian dimana pasien


operasional dioperasi pada orang yang salah

Frekuensi 1 bulan dan sentinel event


pengumpulan data

Periode analisis 1 bulan dan sentinel event

Numerator jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan dikurangi
jumlah operasi salah orang dalam waktu satu bulan

Denominator jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan

Sumber data rekam medis, Laporan keselamatan pasien

Standar 100 %

Penanggung Kepala Instalasi Kamar Operasi


jawab

Judul Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi

Dimensi mutu keselamatan pasien

39
Tujuan tergambarnya ketelitian dalam pelaksanaan operasi dan
kesesuaianya tindakan operasi dengan rencana yang telah
ditetapkan

Definisi Kejadian salah tindakan pada operasi adalah kejadian pasien


operasional mengalami tindakan operasi yang tidak sesuai dengan yang
direncanakan

Frekuensi 1 bulan dan sentinel event


pengumpulan data

Periode analisis 1 bulan dan sentinel event

Numerator jumlah pasien yang dioperasi dalam satu bulan dikurangi jumlah
pasien yang mengalami salah tindakan operasi dalam satu
bulan

Denominator jumlah pasien yang dioperasi dalam satu bulan

Sumber data rekam medis, Laporan keselamatan pasien

Standar 100 %

Penanggung Kepala Instalasi Kamar Operasi


jawab

Judul Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing pada


tubuh pasien setelah operasi

Dimensi mutu keselamatan pasien

Tujuan tergambarkannya ketelitian dan kecermatan dokter bedah dalam


melaksanakan tindakan operasi

Definisi kejadian tertinggalnya benda asing adalah kejadian dimana


operasional benda asing seperti kapas, gunting, peralatan operasi dalam
tubuh pasien akibat suatu tindakan pembedahan

Frekuensi 1 bulan dan sentinel event


pengumpulan data

40
Periode analisis 1 bulan dan sentinel event

Numerator jumlah pasien yang dioperasi dalam satu bulan dikurangi jumlah
pasien yang mengalami tertinggalnya benda asing dalam tubuh
akibat operasi dalam satu bulan

Denominator jumlah pasien yang dioperasi dalam satu bulan

Sumber data rekam medis, laporan keselamatan pasien

Standar 100 %

Penanggung Kepala Instalasi Kamar Operasi


jawab

Judul Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi dan


salah penempatan endotracheal tube

Dimensi mutu keselamatan pasien

Tujuan tergambarkannya kecermatan tindakan anestesi dan monitoring


pasien selama proses pembedahan berlangsung

Definisi Komplikasi anestesi adalah kejadian yang tidak diharapkan


operasional sebagai akibat komplikasi anestesi antara lain karena overdosis,
reaksi anestesi dan salah penempatan endotracheal tube.

Frekuensi 1 bulan dan sentinel event


pengumpulan data

Periode analisis 1 bulan dan sentinel event

Numerator jumlah pasien yang mengalami komplikasi anestesi dalam satu


bulan

Denominator jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan

Sumber data rekam medis

Standar 6 %

41
Penanggung Kepala Instalasi Anestesi dan Reanimasi
jawab

5. Persalinan dan perinatologi

Judul Kejadian kematian ibu karena persalinan


Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Mengetahui mutu pelayanan rumah sakit terhadap pelayanan kasus
persalinan

42
Definisi operasional Kematian ibu melahirkan yang disebabkan karena pendarahan, pre-
eklamsia, eklampsia, partus lama, dan sepsis.
Pendarahan adalah pendarahan yang terjadi pada saat kehamilan
semua skala persalinan dan nifas.
Pre-eklampsia dan eklampsia mulai terjadi pada kehamilan tri mester
kedua, pre-eklampsia dan elampsia merupakan kumpulan dari dua dari
tiga tanda, yaitu : tekanan darah sistolik > 160 mmHg dan diastolik > 110
mmHg, Protein uria > 5 gr/24 jam 3+/4+ pada pemeriksaan kualitatif
oedem tungkai. Eklampsia adalah tanda pre eklampsi yang disertai
dengan kejang dan atau penurunan kesadaran.
Sepsis adalah tanda-tanda sepsis yang terjadi akibat penanganan aborsi,
persalinan dan nifas yang tidak ditangani dengan tepat oleh pasien atau
penolong. Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 18
jam yang dimulai dari tanda - tanda persalinan.
Frekuensi Tiap bulan
pengumpulan data
Periode analisis Tiap tiga bulan
Numerator Jumlah kematian pasien persalinan karena pendarahan, pre-
eklampsia/eklampsia, sepsis (masing-masing penyebab)
Denominator Jumlah pasien persalinan dengan pendarahan, pre-eklampsia/eklampsia
dan sepsis
Sumber data Rekam medis Rumah Sakit
Standar Pendarahan 1 %, pre-eklampsia 30%, Sepsis 0,2 %
Penanggung jawab Kadep Obsgyn

Judul Pemberi pelayanan persalinan normal

Dimensi mutu Kompetensi tehnis

Tujuan Tersedianya Pelayanan persalinan normal oleh tenaga yang


kompeten

Definisi Pemberi Pelayanan persalinan normal adalah dokter Sp.OG,


operasional dokter umum terlatih (asuhan persalinan normal) dan bidan

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

43
Periode 3 bulan
analisis

Numerator Jumlah tenaga dokter Sp.OG, dokter umum terlatih (asuhan


persalinan normal) dan bidan yang memberikan pertolongan
persalinan normal

Denominator Jumlah seluruh tenaga yang memberi pertolongan persalinan


normal

Sumber data Kepegawaian

Standar 100 %

Penanggung Kadep Obsgyn


jawab

Judul Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit

Dimensi mutu Kompetensi tehnis

Tujuan Tersedianya Pelayanan persalinan dengan penyulit oleh


tenaga yang kompeten

Definisi Pemberi Pelayanan persalinan dengan penyulit adalah Tim


operasional PONEK yang terdiri dari dokter Sp.OG, dengan dokter umum,
bidan dan perawat yang terlatih)
Penyulit dalam persalinan antara lain meliputi partus lama,
ketuban pecah dini, kelainan letak janin, berat badan janin
diperkirakan kurang dari 2500 gr, kelainan panggul, perdarahan
ante partum, eklampsia dan preeklampia berat, tali pusat
menumbung

44
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

Numerator Tersedianya tim dokter SpOG, dokter umum, bidan dan perawat
terlatih

Denominator Tidak ada

Sumber data Kepegawaian dan rekam medis

Standar Tersedia

Penanggung Kadep Obsgyn


jawab

Judul Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi

Dimensi mutu Kompetensi tehnis

Tujuan Tersedianya Pelayanan persalinan dengan tindakan operasi


oleh tenaga yang kompeten

Definisi Pemberi Pelayanan persalinan dengan tindakan operasi


operasional adalah dokter Sp.OG, dokter spesialis anak, dokter spesialis
anastesi.

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

Numerator Jumlah tenaga dokter Sp.OG, dokter spesialis anak, dokter


spesialis anastesi yang memberikan pertolongan persalinan
dengan tindakan operasi.

45
Denominator Jumlah seluruh tenaga dokter yang melayani persalinan
dengan tindakan operasi

Sumber data Kepegawaian

Standar 100 %

Penanggung Kadep Obsgyn


jawab

Judul Kemampuan menangani BBLR 1500 gr 2500 gr

Dimensi mutu Efektifitas dan keselamatan

Tujuan Tergambarnya kemampuan rumah sakit dalam menangani


BBLR

Definisi BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan 1500 gr
operasional 2500 gr

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

Numerator Jumlah BBLR 1500 gr 2500 gr yang berhasil ditangani

Denominator Jumlah seluruh BBLR 1500 gr 2500 gr yang ditangani

Sumber data Rekam medis

Standar 100 %

Penanggung Kadep IKA


jawab

46
Judul Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria

Dimensi mutu Efektifitas, keselamatan dan efisiensi

Tujuan Tergambarnya pertolongan persalinan di rumah sakit yang


sesuai dengan indikasi dan efisien

Definisi Seksio cesaria adalah tindakan persalinan melalui pembedahan


operasional abdominal baik elektif maupun emergensi.

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

Numerator Jumlah persalinan dengan seksio cesaria dalam 1 bulan

Denominator Jumlah seluruh persalinan dalam 1 bulan

Sumber data Rekam medis

Standar 20 %

Penanggung Kadep Obsgyn


jawab

Judul Kepuasan pelanggan

Dimensi mutu Kenyamanan

Tujuan Tergambarnya persepsi pasien terhadap mutu pelayanan


persalinan

Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan


operasional terhadap pelayanan persalinan

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

47
Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang
disurvei (dalam prosen)

Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minial 50)

Sumber data Survei

Standar 80 %

Penanggung Ketua komite mutu/tim mutu melalui komite keperawatan


jawab
6. Pelayanan Perawatan Intensif

Judul Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensif


dengan kasus yang sama < 72 jam
Dimensi mutu Efektifitas

Tujuan Tergambarnya keberhasilan perawatan intensif

Definisi Pasien kembali ke perawatan intensif dari ruang rawat inap


operasional dengan kasus yang sama dalam waktu < 72 jam

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

Numerator Jumlah pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan


kasus yang sama < 72 jam dalam 1 bulan

Denominator Jumlah seluruh pasien yang dirawat di ruang intensif dalam 1


bulan

Sumber data Rekam medis

Standar 3 %

Penanggung Kepala Sub Instalasi ICU


jawab

Judul Pemberi pelayanan unit intensif

Dimensi mutu Kompetensi tehnis

Tujuan Tersedianya Pelayanan intensif tenaga yang kompeten

48
Definisi Pemberi Pelayanan intensif adalah dokter Sp.An dan dokter
operasional spesialis sesuai dengan kasus yang ditangani, Perawat D3
dengan sertifikat perawat mahir ICU/setara

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

Numerator Jumlah tenaga dokter Sp.An dan spesialis yang sesuai dengan
kasus yang ditangani, Perawat D3 dengan sertifikat perawat
mahir ICU/setara yang melayani pelayanan perawatan intensif

Denominator Jumlah seluruh tenaga dokter dan perawat yang melayani


perawatan intensif

Sumber data Kepegawaian

Standar 100 %

Penanggung Komite medik/mutu


jawab

7. Radiologi

Judul Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto

Dimensi mutu efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi

Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan radiologi

Definisi Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto adalah tenggang waktu
operasional mulai pasien di foto sampai dengan menerima hasil yang sudah
diekspertisi

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto dalam
satu bulan

49
Denominator jumlah pasien yang di foto thorax dalam bulan tersebut

Sumber data rekam medis

Standar 3 jam

Penanggung Kepala instalasi radiology


jawab

Judul Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan rontgen

Dimensi mutu Kompetensi tehnis

Tujuan Pembacaan dan verifikasi hasil pemeriksaan rontgen dilakukan oleh


tenaga ahli untuk memastikan ketepatan diagnosis

Definisi Pelaksana ekspertisi roentgen adalah dokter spesialis radiology


operasional yang mempunyai kewenangan untuk melakukan pembacaan foto
roentgen/hasil pemeriksaan radiology. Bukti pembacaan dan
verifikasi adalah dicantumkannya tanda tangan dokter spesialis
radiology pada lembar hasil pemeriksaan yang dikirimkan kepada
dokter yang meminta.

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

Numerator Jumlah foto roentgen yang dibaca dan diverifikasi oleh dokter
spesialis radiology dalam satu bulan

Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan foto roentgen dalam satu bulan

Sumber data Register di instalasi radiology

Standar 100 %

Penanggung Kepala instalasi radiologi


jawab

50
Judul Kejadian kegagalan pelayanan rontgen

Dimensi mutu Efektifitas dan efisiensi

Tujuan Tergambarnya efektifitas dan efisiensi pelayanan rontgen

Definisi Kegagalan pelayanan rontgen adalah kerusakan foto yang tidak


operasional dapat dibaca

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

Numerator Jumlah foto rusak yang tidak dapat dibaca dalam 1 bulan

Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan foto dalam 1 bulan

Sumber data Register radiology

Standar 2 %

Penanggung Kepala instalasi radiologi


jawab

Judul Kepuasan pelanggan

Dimensi mutu Kenyamanan

Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan radiologi

Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan


operasional terhadap pelayanan radiologi

51
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

Numerator Jumlah pasien yang disurvei yang menyatakan puas

Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minial 50)

Sumber data Survei

Standar 80 %

Penanggung Ketua komite mutu/tim mutu


jawab

8. Laboratorium Patologi Klinik

Judul Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium

Dimensi mutu efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi

Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium

Definisi Pemeriksaan laboratorium yang dimaksud adalah pelayanan


operasional pemeriksaan laboratorium rutin dan kimia darah. Waktu tunggu
hasil pelayanan laboratorium untuk pemeriksaan laboratoium
adalah tenggang waktu mulai pasien diambil sample sampai
dengan menerima hasil yang sudah diekspertisi

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

52
Periode 3 bulan
analisis

Numerator jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium


pasien yang disurvey dalam satu bulan

Denominator jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium yang disurvey dalam


bulan tersebut

Sumber data Survey

Standar 140 menit (manual)

Penanggung Kepala sub instalasi Laboratorium


jawab

Judul Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan laboratorium

Dimensi mutu Kompetensi tehnis

Tujuan Pembacaan dan verifikasi hasil pemeriksaan laboratorium


dilakukan oleh tenaga ahli untuk memastikan ketepatan
diagnosis

Definisi Pelaksana ekspertisi laboratorium adalah dokter spesialis


operasional patologi klinik yang mempunyai kewenangan untuk melakukan
pembacaan hasil pemeriksaan laboratorium. Bukti dilakukan
ekspertisi adalah adanya tandatangan pada lembar hasil
pemeriksaan yang dikirimkan pada dokter yang meminta.

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

Numerator Jumlah hasil lab yang diverifikasi hasilnya oleh dokter spesialis
patologi klinik dalam satu bulan

Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium dalam satu bulan

Sumber data Register di instalasi laboratorium

Standar 100 %

Penanggung Kepala sub instalasi Laboratorium


jawab

53
Judul Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan
laboratorium
Dimensi mutu Keselamatan

Tujuan Tergambarnya ketelitian pelayanan laboratorium

Definisi Kesalahan penyerahan hasil laboratorium adalah penyerahan


operasional hasil laboratorium pada salah orang

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

Numerator Jumlah seluruh pasien yang diperiksa laboratorium dalam satu


bulan dikurangi jumlah penyerahan hasil laboratorium salah orang
dalam satu bulan

Denominator jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium dalam bulan tersebut

Sumber data Rekam medis

Standar 100 %

Penanggung Kepala sub instalasi Laboratorium


jawab

Judul Kepuasan pelanggan

Dimensi mutu Kenyamanan

Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan


laboratorium

Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan


operasional terhadap pelayanan laboratorium

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

54
Periode 3 bulan
analisis

Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang


disurvei (dalam prosen)

Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minial 50)

Sumber data Survei

Standar 80 %

Penanggung Kepala sub instalasi Laboratorium


jawab
9. Rehabilitasi Medik

Judul Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi


yang direncanakan
Dimensi mutu Kesinambungan pelayanan dan efektifitas

Tujuan Tergambarnya kesinambungan pelayanan rehabilitasi sesuai yang


direncanakan

Definisi Drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi yang


operasional direncanakan adalah pasien tidak bersedia meneruskan program
rehabilitasi yang direncanakan

Frekuensi 3 bulan
pengumpulan
data

Periode 6 bulan
analisis

Numerator Jumlah seluruh pasien yang drop out dalam 3 bulan

Denominator jumlah seluruh pasien yang diprogram rehabilitasi medik dalam 3


bulan

Sumber data Rekam medis

Standar 50 %

Penanggung Kepala instalasi rehabilitasi medik


jawab

55
Judul Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi
medik
Dimensi mutu Keselamatan dan kenyamanan

Tujuan Tergambarnya kejadian kesalahan klinis dalam rehabilitasi


medik

Definisi Kesalahan tindakan rehabilitasi medik adalah memberikan atau


operasional tidak memberikan tindakan rehabilitasi medik yang diperlukan
yang tidak sesuai dengan rencana asuhan dan/atau tidak
sesuai dengan pedoman/standar pelayanan rehabilitasi medik

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

Numerator Jumlah seluruh pasien yang diprogram rehabilitasi medik dalam


1 bulan dikurangi jumlah pasien yang mengalami kesalahan
tindakan rehabilitasi medik dalam 1 bulan

Denominator Jumlah seluruh pasien yang diprogram rehabilitasi medik dalam


1 bulan

Sumber data Rekam medis

Standar 100 %

Penanggung Kepala instalasi rehabilitasi medik


jawab

Judul Kepuasan pelanggan

Dimensi mutu Kenyamanan

Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan


rehabilitasi medik

Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan


operasional terhadap pelayanan rehabilitasi medik

56
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang


disurvei (dalam prosen)

Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minial 50)

Sumber data Survei

Standar 80 %

Penanggung Kepala instalasi rehabilitasi medik


jawab

10. Farmasi

Judul Waktu tunggu pelayanan obat jadi

Dimensi mutu efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi

Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi

Definisi Waktu tunggu pelayanan obat jadi adalah tenggang waktu mulai
operasional pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat jadi

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

Numerator jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat jadi pasien yang
disurvey dalam satu bulan

Denominator jumlah pasien yang disurvey dalam bulan tersebut

Sumber data Survey

Standar 30 menit

Penanggung Kepala instalasi Farmasi


jawab

57
Judul Waktu tunggu pelayanan obat racikan

Dimensi mutu efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi

Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi

Definisi Waktu tunggu pelayanan obat racikan adalah tenggang waktu


operasional mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima
obat racikan

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

Numerator jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat racikan pasien


yang disurvey dalam satu bulan

Denominator jumlah pasien yang disurvey dalam bulan tersebut

Sumber data Survey

Standar 60 menit

Penanggung Kepala instalasi Farmasi


jawab

Judul Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat

Dimensi mutu Keselamatan dan kenyamanan

Tujuan Tergambarnya kejadian kesalahan dalam pemberian obat

58
Definisi Kesalahan pemberian obat meliputi :
operasional a. Salah dalam memberikan jenis obat
b. Salah dalam memberikan dosis
c. Salah orang
d. Salah jumlah
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

Numerator Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi yang disurvey dikurangi


jumlah pasien yang mengalami kesalahan pemberian obat

Denominator Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi yang disurvey

Sumber data Survey

Standar 100 %

Penanggung Kepala instalasi farmasi


jawab

Judul Kepuasan pelanggan

Dimensi mutu Kenyamanan

Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan farmasi

Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan


operasional terhadap pelayanan farmasi

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang


disurvei (dalam prosen)

Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minial 50)

Sumber data Survei

59
Standar 80 %

Penanggung Kepala instalasi farmasi


jawab

Judul Penulisan resep sesuai formularium

Dimensi mutu efisiensi

Tujuan Tergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada pasien

Definisi Formularium obat adalah daftar obat yang digunakan di


operasional rumahsakit

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

Numerator Jumlah resep yang diambil sebagai sample yang sesuai


formularium dalam satu bulan

Denominator Jumlah seluruh resep yang diambil sebagai sample dalam satu
bulan (n minial 50)

Sumber data Survei

Standar 100 %

Penanggung Kepala instalasi farmasi


jawab

11. Gizi

Judul Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien

Dimensi mutu Efektifitas, akses, kenyamanan

Tujuan Tergambarnya efektifitas pelayanan instalasi gizi

Definisi Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien adalah


operasional ketepatan penyediaan makanan pada pasien sesuai dengan
jadual yang telah ditentukan

60
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

Numerator Jumlah pasien rawat inap yang disurvei yang mendapat


makanan tepat waktu dalam satu bulan

Denominator Jumlah seluruh pasien rawat inap yang disurvei

Sumber data Survey

Standar 90 %

Penanggung Kanit Gizi


jawab

Judul Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien

Dimensi mutu Efektifitas dan efisisen

Tujuan Tergambarnya efektifitas dan efisiensi pelayanan instalasi gizi

Definisi Sisa makanan adalah porsi makanan yang tersisa yang tidak
operasional dimakan oleh pasien (sesuai dengan pedoman asuhan gizi
rumahsakit)
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

Numerator Jumlah kumulatif porsi sisa makanan dari pasien yang disurvei
dalam satu bulan

Denominator Jumlah pasien yang disurvei dalam satu bulan

Sumber data Survey

61
Standar 20 %

Penanggung Kanit Gizi


jawab

Judul Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet

Dimensi mutu Keamanan, efisiensi

Tujuan Tergambarnya kesalahan dan efisiensi pelayanan instalasi gizi

Definisi Kesalahan dalam memberikan diet adalah kesalahan dalam


operasional memberikan jenis diet.

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

Numerator Jumlah pemberian makanan yang disurvey dikurangi jumlah


pemberian makanan yang salah diet

Denominator Jumlah pasien yang disurvei dalam satu bulan

Sumber data Survey

Standar 100 %

Penanggung Kepala instalasi gizi/kepala instalasi rawat inap


jawab

12. Transfusi Darah

Judul Pemenuhan kebutuhan darah bagi setiap pelayanan


transfusi
Dimensi mutu Keselamatan dan kesinambungan pelayanan

Tujuan Tergambarnya kemampuan Bank Darah Rumah Sakit dalam


menyediakan kebutuhan darah

Definisi Cukup jelas


operasional

62
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

Numerator Jumlah permintaan kebutuhan darah yang dapat dipenuhi


dalam 1 bulan

Denominator Jumlah seluruh permintaan darah dalam 1 bulan

Sumber data Survey

Standar 100 %

Penanggung Kanit Bank Darah


jawab

Judul Kejadian reaksi transfusi

Dimensi mutu Keselamatan

Tujuan Tergambarnya manajemen risiko pada UTD

Definisi Reaksi transfusi adalah kejadian tidak diharapkan (KTD) yang


operasional terjadi akibat transfusi darah, dalam bentuk reaksi alergi, infeksi
akibat transfusi, hemolisi akibat golongan darah tidak sesuai,
atau gangguan sistem imun sebagai akibat pemberian transfusi
darah.
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

Numerator Jumlah kejadian reaksi transfusi dalam satu bulan

Denominator Jumlah seluruh pasien yang mendapat transfusi dalam satu


bulan

63
Sumber data Rekam medis

Standar 0,01 %

Penanggung Kanit Bank Darah


jawab

13. Pelayanan Keluarga Miskin

Judul Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS pada


setiap unit pelayanan
Dimensi mutu Akses

Tujuan Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap masyarakat


miskin

Definisi Pasien Keluarga Miskin (GAKIN) adalah pasien pemegang


operasional kartu askeskin

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

Numerator Jumlah pasien GAKIN yang dilayani rumah sakit dalam satu
bulan

Denominator Jumlah seluruh pasien GAKIN yang datang ke rumah sakit


dalam satu bulan

Sumber data Register pasien

Standar 100 %

Penanggung Kepala Rumah Sakit Guntur


jawab

64
14. Rekam Medik

Judul Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai


pelayanan
Dimensi mutu Kesinambungan pelayanan dan keselamatan

Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam kelengkapan


informasi rekam medik

Definisi Rekam medik yang lengkap adalah, rekam medik yang telah
operasional diisi lengkap oleh dokter dalam waktu 24 jam setelah selesai
pelayanan rawat jalan atau setelah pasien rawat inap
diputuskan untuk pulang, yang meliputi identitas pasien,
anamnesis, rencana asuhan, pelaksanaan asuhan, tindak
lanjut, dan resume.
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

Numerator Jumlah rekam medik yang disurvey dalam 1 bulan yang diisi
lengkap

Denominator Jumlah rekam medik yang disurvey dalam 1 bulan

Sumber data Survey

Standar 100 %

Penanggung Kepala Bagian Administrasi Pasien


jawab

Judul Kelengkapan Informed Concent setelah mendapatkan


informasi yang jelas
Dimensi mutu Keselamatan

65
Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter untuk memberikan
informasi kepada pasien dan mendapat persetujuan dari pasien
akan tindakan medik yang akan dilakukan

Definisi Informed Concent adalah persetujuan yang diberikan


operasional pasien/keluarga pasien atas dasar penjelasan mengenai
tindakan medik yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 3 bulan
analisis

Numerator Jumlah pasien yang mendapat tindakan medik yang disurvey


yang mendapat informasi lengkap sebelum memberikan
persetujuan tindakan medik dalam 1 bulan

Denominator Jumlah pasien yang mendapat tindakan medik yang disurvey


dalam 1 bulan

Sumber data Survey

Standar 100 %

Penanggung Kepala Bagian Administrasi Pasien


jawab

Judul Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan


rawat jalan
Dimensi mutu efektivitas, kenyamanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan pendaftaran rawat jalan
Definisi Dokumen rekam medis rawat jalan adalah dokumen rekam
operasional medis pasien baru atau pasien lama yang digunakan pada
pelayanan rawat jalan. Waktu penyediaan dokumen rekam
medik mulai dari pasien mendaftar sampai rekam medis
disediakan/ditemukan oleh petugas.
Frekuensi tiap bulan
pengumpulan
data

66
Periode analisis tiap tiga bulan

Numerator Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam medis sampel


rawat jalan yang diamati
Denominator Total sampel penyediaan rekam medis yang diamati (N tidak
kurang dari 100)
Sumber data hasil survei pengamatan di ruang pendaftaran rawat jalan
untuk pasien baru / di ruang rekam medis untuk pasien lama
Standar Rerata 10 menit
Penanggung Kepala Bagian Administrasi Pasien
jawab

Judul Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan


rawat inap
Dimensi mutu Efektivitas, kenyamanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan rekam medis rawat inap
Definisi Dokumen rekam medis rawat inap adalah dokumen rekam
operasional medis pasien lama yang digunakan pada pelayanan rawat
inap. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan
rawat inap adalah waktu mulai pasien diputuskan untuk rawat
inap oleh dokter sampai rekam medik rawat inap tersedia di
bangsal pasien
Frekuensi tiap bulan
pengumpulan
data
Periode analisis tiap tiga bulan

Numerator Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam medis rawat inap


yang diamati
Denominator Total penyediaan rekam medis rawat inap yang diamati
Sumber data hasil survei pengamatan di ruang pendaftaran rawat jalan
Standar Rerata 15 menit

67
Penanggung Kepala Bagian Administrasi Pasien
jawab

15. Pengolahan limbah

Judul Baku Mutu Limbah Cair


Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya kepedulian Rumah Sakit terhadap keamanan
limbah cair rumah sakit
Definisi Baku Mutu adalah standar minimal pada limbah cair yang
operasional dianggap aman bagi kesehatan, yang merupakan ambang
batas yang ditolelir dan diukur dengan indikator :
BOD (Biological Oxygen Demand) : 30 mg/liter
COD (Chemical Oxygen Demand) : 80 mg/liter
TSS (Total Suspended Solid) 30 mg/liter
PH : 6-9
frekuensi 3 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis 3 bulan

Numerator Hasil laboratorium pemeriksaan limbah cair rumah sakit yang


sesuai dengan baku mutu
Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan limbah cair
Sumber data hasil pemeriksaan
Standar 100 %
Penanggung Kepala Unit Kesling
jawab

68
Judul Pengolahan limbah padat berbahaya sesuai dengan
aturan
Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya mutu penanganan limbah padat infeksius di
rumah sakit
Definisi Limbah padat berbahaya adalah sampah padat akibat proses
operasional pelayanan yang mengandung bahan-bahan yang tercemar
jasad renik yang dapat menularkan penyakit dan/atau dapat
mencederai, antara lain :
Sisa jarum suntik
Sisa Ampul
Kasa bekas
Sisa jaringan
Pengolahan limbah padat berbahaya harus dikelola sesuai
dengan aturan dan pedoman yang berlaku
frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis 3 bulan

Numerator Jumlah limbah padat yang dikelola sesuai dengan Standar


Prosedur operasional yang diamati
Denominator Jumlah total proses pengolahan limbah padat yang diamati
Sumber data hasil pengamatan
Standar 100 %
Penanggung Kepala Unit Kesling
jawab

16. Administrasi manajemen

Judul Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan tingkat


direksi
Dimensi mutu Efektivitas
Tujuan Tergambarnya kepedulian direksi terhadap upaya perbaikan
pelayanan di rumahsakit

69
Definisi Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan tingkat direksi
operasional adalah pelaksanaan tindak lanjut yang harus dilakukan oleh
peserta pertemuan terhadap kesepakatan atau keputusan
yang telah diambil dalam pertemuan tersebut sesuai dengan
permasalahan pada bidang masing-masing.
frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis 3 bulan

Numerator Hasil keputusan pertemuan direksi yang ditindaklanjuti dalam


satu bulan
Denominator Total hasil keputusan yang harus ditindaklanjuti dalam satu
bulan
Sumber data Notulen rapat
Standar 100 %
Penanggung Kepala Rumah Sakit Guntur
jawab

Judul Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja


Dimensi mutu efektivitas, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kepedulian administrasi rumahsakit dalam
menunjukkan akuntabilitas kinerja pelayanan
Definisi Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban rumahsakit
operasional untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban
secara periodik. Laporan akuntabilitas kinerja yang lengkap
adalah laporan kinerja yang memuat pencapain indikator-
indikator yang ada pada SPM (standar pelayanan minimal),
indikator-indikator kinerja pada rencana strategik bisnis
rumahsakit, dan indikator-indikator kinerja yang lain yang
dipesyaratkan oleh pemerintah ,.
Laporan akuntabilitas kinerja minimal dilakukan 3 bulan sekali

70
Frekuensi 1 tahun
pengumpulan
data
Periode analisis 1 tahun

Numerator Laporan akuntabilitas kinerja yang lengkap dan dilakukan


minimal 3 bulan dalam satu tahun
Denominator Jumlah laporan akuntabilitas yang seharusnya disusun dalam
satu tahun
Sumber data Bagian Tata Usaha
Standar 100 %
Penanggung Kepala Rumah Sakit Guntur
jawab

Judul Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat


Dimensi mutu efektivitas, efisiensi, kenyamanan
Tujuan Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap tingkat
kesejahteraan pegawai
Definisi Usulan kenaikan pangkat pegawai dilakukan dua periode
operasional dalam satu tahun yaitu bulan April dan Oktober
Frekuensi satu tahun
pengumpulan
data
Periode analisis satu tahun

Numerator Jumlah pegawai yang diusulkan tepat waktu sesuai periode


kenaikan pangkat dalam satu tahun
Denominator Jumlah seluruh pegawai yang seharusnya diusulkan kenaikan
pangkat dalam satu tahun
Sumber data Sub Bag Kepegawaian
Standar 100 %
Penanggung Kepala Bagian Personalia
jawab

Judul Ketepatan waktu pengurusan kenaikan gaji berkala


Dimensi mutu efektivitas, kenyamanan

71
Tujuan Tergambarnya kepedulian rumahsakit terhadap kesejahteraan
pegawai
Definisi Kenaikan gaji berkala adalah kenaikan gaiji secara periodik
operasional sesuai peraturan keperawaian yang berlaku (UU No 8/1974,
UU No 43/1999
Frekuensi satu tahun
pengumpulan
data
Periode analisis satu tahun

Numerator Jumlah pegawai yang mendapatkan SK kenaikan gaji berkala


tepat waktu dalam satu tahun
Denominator Jumlah seluruh pegawai yang seharusnya memperoleh
kenaikan gaji berkala dalam satu tahun
Sumber data Sub Bag Kepegawaian
Standar 100 %
Penanggung Kepala Bagian Personalia
jawab

Judul Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam


pertahun
Dimensi mutu kompetensi teknis
Tujuan Tergambarnya kepedulian rumahsakit terhadap kualitas
sumber daya manusia
Definisi Pelatihan adalah semua kegiatan peningkatan kompetensi
operasional karyawan yang dilakukan baik di rumahsakit ataupun di luar
rumahsakit yang bukan merupakan pendidikan formal.
Minimal per karyawan 20 jam per tahun
Frekuensi satu tahun
pengumpulan
data
Periode analisis satu tahun

Numerator Jumlah karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam


pertahun
Denominator Jumlah seluruh karyawan rumahsakit

72
Sumber data Sub Bag Kepegawaian
Standar 60 %
Penanggung Kepala Bagian Diklat
jawab

Judul Cost recovery


Dimensi mutu efisiensi, efektivitas
Tujuan tergambarnya tingkat kesehatan keuangan rumah sakit
Definisi Cost recovery adalah jumlah pendapatan fungsional dalam
operasional periode waktu tertentu dibagi dengan jumlah pembelanjaan
operasional dalam periode waktu tertentu
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis 3 bulan

Numerator jumlah pendapatan fungsional dalam satu bulan


Denominator jumlah pembelanjaan operasional dalam satu bulan
Sumber data sub bag keuangan
Standar 40 %
Penanggung Kepala Bagian Garminku
jawab

73
Judul Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan
Dimensi mutu Efektivitas
Tujuan Tergambarnya disiplin pengelolaan keuangan rumahsakit
Definisi Laporan keuangan meliputi realisasi anggaran dan arus kas
operasional Laporan keuangan harus diselesaikan sebelum tanggal 10
setiap bulan berikutnya
Frekuensi tiga bulan
pengumpulan
data
Periode analisis tiga bulan

Numerator Jumlah laporan keuangan yang diselesaikan sebelum tanggal


10 setiap bulan berikutnya dalam tiga bulan
Denominator Jumlah laporan keuangan yang harus diselesaikan dalam tiga
bulan
Sumber data Sub Bag Keuangan
Standar 100 %
Penanggung Kepala Bagian Garminku
jawab

Judul Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan


pasien rawat inap
Dimensi mutu Efektivitas, kenyamanan
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan informasi pembayaran
pasien rawat inap

74
Definisi Informasi tagihan pasien rawat inap meliputi semua tagihan
operasional pelayanan yang telah diberikan
Kecepatan waktu pemberian informasi tagihan pasien rawat
inap adalah waktu mulai pasien dinyatakan boleh pulang
oleh dokter sampai dengan informasi tagihan diterima oleh
pasien
Frekuensi tiap bulan
pengumpulan
data
Periode analisis tiap tiga bulan

Numerator Jumlah kumulatif waktu pemberian informasi tagihan pasien


rawat inap yang diamati dalam satu bulan
Denominator Jumlah total pasien rawat inap yang diamati dalam satu
bulan
Sumber data hasil pengamatan
Standar 2 jam
Penanggung Kepala Bagian Administrasi Pasien
jawab

Judul Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai


kesepakatan waktu
Dimensi mutu Efektivitas
Tujuan Tergambarnya kinerja manajemen dalam memperhatikan
kesejahteraan karyawan
Definisi Insentif adalah imbalan yang diberikan kepada karyawan
operasional sesuai dengan kinerja yang dicapai dalam satu bulan
Frekuensi tiap 6 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis tiap 6 bulan

Numerator Jumlah bulan dengan kelambatan pemberian insentif


Denominator 6
Sumber data Catatan di bagian keuangan
75
Standar 100 %
Penanggung Kepala Bagian Garminku
jawab

17. Ambulance / Kereta Jenazah

Judul Waktu pelayanan ambulance/kereta jenazah

Dimensi Mutu Akses

Tujuan Tersedianya pelayanan ambulance/kereta jenazah yang dapat


diakses setiap waktu oleh pasien/keluarga pasien yang
membutuhkan

Definisi Waktu pelayanan ambulance/kereta jenazah adalah


Operasional ketersediaan waktu penyediaan ambulance/kereta jenazah
untuk memenuhi kebutuhan pasien/keluarga pasien

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan
Data

Periode Analisa Tiga bulan sekali

Numerator Total waktu buka (dalam jam) pelayanan ambulance dalam


satu bulan

Denominator Jumlah hari dalam bulan tersebut

Sumber data Instalasi gawat darurat

Standar 24 jam

Penanggung Penanggung jawab ambulance/kereta jenazah


jawab
pengumpul
data

Judul Kecepatan memberikan pelayanan ambulance/kereta


jenazah di rumahsakit
Dimensi mutu kenyamanan, keselamatan
Tujuan Tergambarnya ketanggapan rumahsakit dalam menyediakan
kebutuhan pasien akan ambulance/kereta jenazah
76
Definisi Kecepatan memberikan pelayanan ambulance/kereta jenazah
operasional adalah waktu yang dibutuhkan mulai permintaan
ambulance/kereta jenazah diajukan oleh pasien/keluarga
pasien di rumahsakit sampai tersedianya ambulance/kereta
jenazah. Maksimal 30 menit
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis 3 bulan

Numerator Jumlah penyediaan ambulance/kereta jenazah yang tepat


waktu dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh permintaan ambulance/kereta jenazah dalam
satu bulan
Sumber data catatan penggunaan ambulance/kereta jenazah
Standar 100 %
Penanggung Penanggung jawab ambulance/kereta jenazah
jawab

18. Pemulasaraan Jenazah

Judul Waktu tanggap pelayanan pemulasaraan jenazah


Dimensi mutu Kenyamanan
Tujuan Tergambarnya kepedulian rumahsakit terhadap kebutuhan
pasien akan pemulasaraan jenazah
Definisi Waktu tanggap pelayanan pemulasaraan jenazah adalah
operasional waktu yang dibutuhkan mulai pasien dinyatakan meninggal
sampai dengan jenazah mulai ditangani oleh petugas
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Periode 3 bulan
analisis
Numerator Total kumulatif waktu pelayanan pemulasaraan jenazah
pasien yang diamati dalam satu bulan
Denominator Total pasien yang diamati dalam satu bulan
Sumber data hasil pengamatan

77
Standar 2 jam
Penanggung Kanit Jangsus
jawab

19. Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumahsakit

Judul Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat


Dimensi mutu efektivitas, efisiensi, kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya kecepatan dan ketanggapan dalam
Definisi Kecepatan waktu menanggapi alat yang rusak adalah
operasional waktu yang dibutuhkan mulai laporan alat rusak diterima
sampai dengan petugas melakukan pemeriksaan terhadap
alat yang rusak untuk tindak lanjut perbaikan, maksimal
dalam waktu 15 menit harus sudah ditanggapi
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis 3 bulan

Numerator Jumlah laporan kerusakan alat yang ditanggapi kurang


atau sama dengan 15 menit dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh laporan kerusakan alat dalam satu bulan
Sumber data Catatan laporan kerusakan alat
Standar 80 %
Penanggung Kanit Tehnik
jawab

Judul Ketepatan waktu pemeliharaan alat

78
Dimensi mutu efektivitas, efisiensi, kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya ketepatan dan ketanggapan dalam
pemeliharaan alat
Definisi Waktu pemeliharaan alat adalah waktu yang menunjukkan
operasional periode pemeliharaan/service untuk tiap-tiap alat sesuai
ketentuan yang berlaku
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Periode 3 bulan
analisis
Numerator Jumlah alat yang dilakukan pemeliharaan (service) tepat
waktu dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh alat yang seharusnya dilakukan
pemeliharaan dalam satu bulan
Sumber data Register pemeliharaan alat
Standar 100 %
Penanggung Kanit Tehnik
jawab

Judul Peralatan Laboratorium (dan alat ukur yang lain) yang


terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi.
Dimensi mutu Keselamatan dan efektifitas

Tujuan Tergambarnya akurasi pelayanan laboratorium

Definisi Kalibrasi adalah pengujian kembali terhadap kelayakan


operasional peralatan laboratorium oleh Balai Pengamanan Fasilitas
Kesehatan (BPFK).

Frekuensi 1 tahun
pengumpulan
data

Periode 1 tahun
analisis

Numerator Jumlah seluruh alat laboratorium yang dikalibrasi tepat waktu


dalam 1 tahun

79
Denominator jumlah alat laboratorium yang perlu dikalibrasi dalam 1 tahun

Sumber data Buku registrasi

Standar 100 %

Penanggung Kepala sub instalasi Laboratorium


jawab

20. Pelayanan Laundry

Judul Tidak adanya kejadian linen yang hilang

Dimensi mutu Efisiensi dan efektifitas

Tujuan Tergambarnya pengendalian dan mutu pelayanan laundry

Definisi Tidak ada


operasional

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 1 bulan
analisis

Numerator Jumlah linen yang dihitung dalam 4 hari sampling dalam satu
bulan

Denominator Jumlah linen yang seharusnya ada pada hari sampling


tersebut

Sumber data Survey

Standar 100 %

Penanggung Kanit Jangsus


jawab

80
Judul Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap

Dimensi mutu Efisiensi dan efektifitas

Tujuan Tergambarnya pengendalian dan mutu pelayanan laundry

Definisi Ketepatan waktu penyediaan linen adalah ketepatan penyediaan


operasional linen sesuai dengan ketentuan waktu yang ditetapkan

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Periode 1 bulan
analisis

Numerator Julah hari dalam satu bulan dengan penyediaan linen tepat waktu

Denominator Jumlah hari dalam satu bulan

Sumber data Survey

Standar 100 %

Penanggung Kanit Jangsus


jawab

21. Pengendalian Infeksi

81
Judul Tersedianya anggota Tim PPI yang terlatih

Dimensi mutu Kompetensi teknis

Tujuan Tersedianya Anggota Tim PPI yang kompeten untuk


melaksanakan tugas-tugas Tim PPI

Definisi Adalah anggota Tim PPI yang telah mengikuti pendidikan dan
operasional pelatihan dasar dan lanjut PPI

Frekuensi Tiap 3 bulan


pengumpulan
data

Periode Tiap 1 tahun


analisis

Numerator Jumlah anggota Tim PPI yang sudah terlatih

Denominator Jumlah anggota Tim PPI

Sumber data Kepegawaian

Standar 75%

Penanggung Ketua Komite PPI


jawab

Judul Tersedianya APD (Alat Pelindung Diri)

Dimensi mutu Mutu pelayanan, keamanan pasien, petugas dan pengunjung.

Tujuan Tersedianya APD di setiap instalasi RS

Definisi Alat terstandar yang berguna untuk melindungi tubuh, Tenaga


operasional Kesehatan, Pasien atau pengunjung dari penularan penyakit di RS
seperti masker, sarung tangan karet, penutup kepala, sepatu boots
dan gaun.

82
Frekuensi Setiap hari
pengumpulan
data

Periode 1 bulan
analisis

Numerator Jumlah instalasi yang menyediakan APD

Denominator Jumlah instalasi di rumah sakit

Sumber data Survey

Standar 60%

Penanggung Ketua Komite PPI


jawab

Judul Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi


nosokomial di rumah sakit
Dimensi mutu Keamanan pasien, petugas dan pengunjung.

Tujuan Tersedianya data pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial di


RS

Definisi Kegiatan pengamatan faktor resiko infeksi nosokomial ,


operasional pengumpulan data (cek list) pada instalasi yang tersedia di RS.
Minimal 1 parameter (ILO, ILI, VAP, ISK)

Frekuensi Setiap hari


pengumpulan
data

Periode 1 bulan
analisis

Numerator Jumlah instalasi yang melakukan pencatatan dan pelaporan

Denominator Jumlah instalasi yang tersedia

Sumber data Survey

Standar 75%

Penanggung Ketua Komite PPI


jawab

Keterangan :

83
ILO : Infeksi Luka Operasi
ILI : Infeksi Luka Infus
VAP : Ventilator Associated Pneumonie
ISK : Infeksi Saluran Kemih

BAB IV
DOKUMENTASI

RS Guntur merancang sistem dan proses, dari hasil modifikasi berdasarkan prinsip
perbaikan mutu yang berhubungan dengan pemantauan indikator peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
Pemantauan indikator mutu dan keselamatan pasien SPM dilakukan oleh
Pelaksana / Staf / Perawat / Koordinator Data Mutu dan Keselamatan Pasien dan SPM di
setiap unit pelayanan. Hasil monitoring, audit dan review pemantauan indikator mutu dan
keselamatan pasien akan dilaporkan oleh Komite PMKP kepada Kepala Rumah Sakit
Guntur setiap bulan dan dilaporkan kepada Dewan Pengawas mengenai keberhasilan
pencapaian sasaran mutu penyelenggaraan indikator mutu dan keselamatan pasien
setiap tiga bulan sekali.
Tindak lanjut dari pelaporan pemantauan indikator mutu dan keselamatan pasien
akan disampaikan dalam bentuk sosialisasi oleh Komite PMKP kepada unit-unit
pelaksana teknis dengan melibatkan Kepala Para Kepala Departemen, Kepala Instalasi,
SMF, Kepala Bagian Keperawatan dan Kepala Ruangan Perawatan.

84
BAB V
PENUTUP

Buku panduan pemantauan peningkatan mutu dan keselamatan pasien SPM


Rumah Sakit Guntur disusun sebagai langkah awal, untuk memudahkan pemahaman,
koordinasi dan sinkronisasi antara unit pelayanan dan Komite PMKP dalam implementasi
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di lingkungan Rumah Sakit Guntur.
Dengan adanya buku panduan pemantauan indikator mutu dan keselamatan
pasien SPM Rumah Sakit Guntur ini akan mempermudah pelaksanaan kegiatan
pemantauan indikator mutu pelayanan kesehatan yang mencerminkan visi, misi Rumah
Sakit Guntur. Dengan metode pelaksanaan dan pengelolaan manajemen keselamatan
pasien yang optimal, diharapkan keberhasilan pelayanan kesehatan dapat menjadi tolak
ukur peningkatan mutu kesehatan rumah sakit.

Ditetapkan di :Garut
Pada Tanggal : Januari 2017

Kepala RS Tk IV 03.07.04 Guntur

85
dr. Donny Ekuarianto ,Sp.An, M.Kes
Mayor Ckm NRP 11010019960176

86

Anda mungkin juga menyukai