Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuhan jahe memiliki Nama Latin Zingiber officinale Rosc.Habitat


tumbuhan jahe Ditanam dikebun atau pekarangan rumah. Tanaman jahe telah
lama dikenal dan tumbuh baik di negara kita. Jahe merupakan salah satu rempah-
rempah penting. Rimpangnya sangat luas dipakai, antara lain Sebagai bumbu
masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biskuit, kembang
gula dan berbagai minuman. Jahe juga digunakan dalam industri obat, minyak
wangi danjamu tradisional. Jahe muda dimakan sebagai lalaban, diolah menjadi
asinan dan acar.

Disamping itu, karene dapat memberi efek rasa panas dalam perut, maka
jahe juga digunakan sebagai bahan minuman seperti bandrek, sekoteng dan sirup.
Jahe yang nama ilmiahnya Zingiber officinale sudah tak asing bagi kita, baik
sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan. Begitu akrabnya kita, sehingga tiap
daerah di Indonesia mempunyai sebutan sendiri-sendiri bagi jahe. Nama-nama
daerah bagi jahe tersebut antara lain halia (Aceh), bahing (Batak karo), sipadeh
atau sipodeh (Sumatera Barat), Jahi (Lampung), jae (Jawa), Jahe (sunda), jhai
(Madura), pese (Bugis) lali (Irian) Jahe tergolong tanaman herba, tegak, dapat
mencapai ketinggian 40 100 cm dan dapat berumur tahunan. Batangnya berupa
batang semu yang tersusun dari helaian daun yang pipih memanjang dengan ujung
lancip. Bunganya terdiri dari tandan bunga yang berbentuk kerucut dengan
kelopak berwarna putih kekuningan. Akarnya sering disebut rimpang jahe berbau
harum dan berasa pedas. Rimpang bercabang tak teratur, berserat kasar, menjalar
mendatar. Bagian dalam berwarna kuning pucat.

1
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bahawasannya tumbuhan jahe sebagai tanaman
pelengkap masakan, ternyata sangat besar manfaatnya bagi manusia baik
dari segi kesehatan maupun sebagai bahan obat-obatan tradisional dan juga
sebagai sumber vitamin.
2. Untuk mengetahui jenis tanaman yang memiliki manfaat dan khasiat dari
hal yang dianggap tidak bermanfaat ternyata khasiat juga manfaatnya
banyak.
3. Untuk memenuhi tugas mata Pelajaran Bahasa Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kandungan Rimpang Jahe


Kandungan yang ada pada tumbuhan jahe diantaranya adanya Minyak
atsiri zingiberena (zingirona), zingiberol, bisabolena, kurkumen, gingerol,
filandrena, dan resin pahit Sifat khas jahe disebabkan adanya minyak atsiri dan
oleoresin jahe. Aroma harum jahe disebabkan oleh minyak atsiri, sedangkan
oleoresinnya menyebabkan rasa pedas. Minyak atsiri dapat diperoleh atau
diisolasi dengan destilasi uap dari rhizoma jahe kering. Ekstrak minyak jahe
berbentuk cairan kental berwarna kehijauan sampai kuning, berbau harum tetapi
tidak memiliki komponen pembentuk rasa pedas. Kandungan minyak atsiri dalam
jahe kering sekitar 1 3 persen. Komponen utama minyak atsiri jahe yang
menyebabkan bau harum adalah zingiberen dan zingiberol. Oleoresin jahe banyak
mengandung komponen pembentuk rasa pedas yang tidak menguap. Komponen
dalam oleoresin jahe terdiri atas gingerol dan zingiberen, shagaol, minyak atsiri
dan resin. Pemberi rasa pedas dalam jahe yang utama adalah zingerol.

B. Khasiat Jahe
Sejak dulu Jahe dipergunakan sebagai obat, atau bumbu dapur dan aneka
keperluan lainnya. Jahe dapat merangsang kelenjar pencernaan, baik untuk
membangkitkan nafsu makan dan pencernaan. Jahe yang digunakan sebagai
bumbu masak terutama berkhasiat untuk menambah nafsu makan, memperkuat
lambung, dan memperbaiki pencernaan. Hal ini dimungkinkan karena
terangsangnya selaput lendir perut besar dan usus oleh minyak asiri yang
dikeluarkan rimpang jahe. Minyak jahe berisi gingerol yang berbau harum khas
jahe, berkhasiat mencegah dan mengobati mual dan muntah, misalnya karena
mabuk kendaraan atau pada wanita yang hamil muda. Juga rasanya yang tajam
merangsang nafsu makan, memperkuat otot usus, membantu mengeluarkan gas
usus serta membantu fungsi jantung. Dalam pengobatan

3
tradisional Asia, jahe dipakai untuk mengobati selesma, batuk, diare dan penyakit
radang sendi tulang seperti artritis. Jahe juga dipakai untuk meningkatkan
pembersihan tubuh melalui keringat.
Penelitian modern telah membuktikan secara ilmiah berbagai manfaat jahe,
antara lain :
Menurunkan tekanan darah. Hal ini karena jahe merangsang pelepasan
hormon adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah
mengalir lebih cepat dan lancar dan memperingan kerja jantung memompa
darah.
Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu
protease dan lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak
Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan
darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke,
dan serangan jantung. Gingerol juga diduga membantu menurunkan kadar
kolesterol.
Mencegah mual, karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa kimia
yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual.
Termasuk mual akibat mabok perjalanan.
Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan membantu
mengeluarkan angin.
Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak
yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.

C. Jahe sebagai Obat Praktis


Jahe merupakan pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri
rematik, sakit kepala, dan migren. Caranya, minum wedang jahe 3 kali sehari.
Bisa juga minum wedang ronde, mengulum permen jahe, atau menambahkan jahe
saat pada soto, semur, atau rendang. Dau jahe juga berkhasiat, antara lain dengan
ditumbuk dan diberi sedikit air dapat dipergunakan sebagai obat kompres pada
sakit kepala dan dapat dipercikan ke wajah orang yang sedang menggigil.
Sedangkan rimpangnya ditumbuk dan direbus dalam air mendidih selama lebih
kurang jam, kemudian airnya dapat diminum sebagai obat untuk memperkuat

4
pencernaan makanan dan mengusir gas di dalamnya, mengobati hati yang
membengkak, batuk dan demam.
Untuk mengobati rematik rematik siapkan 1 atau 2 rimpang jahe.
Panaskan rimpang tersebut di atas api atau bara dan kemudian ditumbuk. Tempel
tumbukan jahe pada bagian tubuh yang sakit rematik. Cara lain adalah dengam
menumbuk bersama cengkeh, dan ditempelkan pada bagian tubuh yang rematik.
Jahe juga dapat digunakan untuk mengobati luka karena lecet, ditikam benda
tajam, terkena duri, jatuh, serta gigitan ular. Caranya rimpang jahe merah
ditumbuk dan ditambahkan sedikit garam. Letakkan pada bagian tubuh yang
terluka.
Rimpang tumbuk juga dapat dipakai sebagai obat gosok pada penyakit
gatal karena sengatan serangga. Rimpang yang ditumbuk, dengan diberi sedikit
garam, kemudian ditempelkan pada luka bekas gigitan ular beracun (hanya
sebagai pertolongan pertama sebelum penderita dibawa ke dokter). Dengan
dicampur lobak, jahe dapat digunakan untuk mengobati eksim. Parutan lobak
dicampur dengan air jahe. Air jahe dapat diperoleh dengan memarut rimpang jahe,
lalu diperas. Ramuan ini dioleskan ke bagian kulit yang terkena eksim. Biasanya
dalam waktu 2 minggu saja penyakit sudah berkurang.
Untuk mencegah mabuk perjalanan, ada baiknya minum wedang jahe
sebelum bepergian. Caranya: pukul-pukul jahe segar sepanjang satu ruas jari.
Masukkan ke dalam satu gelas air panas, beri madu secukupnya, lalu diminum.
Bisa juga menggunakan

5
D. Resep Tradisional Jahe:
ASI
Ikan dan udang baik sekali untuk melancarkan ASI. Kadang-kadang bayi
rentan terhadap ASI yang berbau ikan atau udang. Untuk mencegah hal
tersebut ibu menyusui harus makan lalap Jahe atau Kemangi.
Sakit kepala dan Selesma (Influenza)
Penderita influenza biasanya merasa nyeri di punggung dan di pinggang
(greges-greges). Untuk mengurangi rasa nyeri tersebut penderita dapat
diobati dengan ramuan sebagai berikut :
- Jahe Merah beberapa rimpang
- Air secukupnya
Cara pembuatan:
- Dipipis hingga berbentuk pasta.
Cara pemakaian:
Tambahkan minyak kelonyo secukupnya dan gosokkan pada bagian badan
yang terasa nyeri. Untuk sakit kepala ditempelkan pada pelipis dan
belakang telinga penderita.
Selesma
Ramuan:
Jahe Merah 1 rimpang
Herba Poko segar 1 genggam
Buah kemukus 6 butir
Biji Jintan Hitam 2 butir
Air sedikit
Cara pembuatan:
Dipipis hingga berbentuk pasta.
Cara pemakaian:
Pindahkan ramuan ke kain bersih dan ikat dengan tali, kemudian
masukkan ke dalam cuka hangat dan oleskan ke seluruh badan, agar
mempercepat keluarnya keringat.

6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
a. Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di negara kita. Jahe
merupakan salah satu rempah-rempah penting. Rimpangnya sangat luas
dipakai, antara lain sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada
makanan seperti roti, kue, biscuit, kembang gula dan berbagai minuman.
Jahe juga digunakan dalam industri obat, minyak wangi dan jamu
tradisional. Jahe muda dimakan sebagai lalaban, diolah menjadi asinan dan
acar
b. Memiliki Kandungan Minyak atsiri zingiberena (zingirona), zingiberol,
bisabolena, kurkumen, gingerol, filandrena, dan resin pahit Sifat khas jahe
disebabkan adanya minyak atsiri dan oleoresin jahe. Aroma harum jahe
disebabkan oleh minyak atsiri, sedangkan oleoresinnya menyebabkan rasa
pedas.

B. SARAN
a. Diharapkan paper ini dapat menambah wawasan bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.
b. Dapat dijadikan sebagai sumber acuan bahwa dalam tumbuhan
jahe terdapat banyak bahan yang dapat dijadikan obat-obatan yang
banyak sekali manfaat yang dapat digunakan oleh manusia.
c. Penulis menyarankan kepada pembaca agar dapat memanfaatkan
buah jahe tersebut sehingga dapat membantu menjaga kesehatan
tubuh.

Anda mungkin juga menyukai