PENDAHULUAN
Gangguan jiwa yaitu suatu sindrom atau pola perilaku yang secara klinis bermakna
yang berhubungan dengan distres atau penderitaan dan menimbulkan gangguan pada satu
atau lebih fungsi kehidupan manusia. Fenomena gangguan jiwa pada saat ini mengalami
peningkatan yang sangat signifikan, dan setiap tahun di berbagai belahan dunia jumlah
penderita gangguan jiwa bertambah. WHO menyatakan setidaknya ada satu dari empat orang
didunia mengalami masalah mental, dan masalah gangguan kesehatan jiwa yang ada di
Sedikitnya 20% penduduk dewasa Indonesia saat ini menderita gangguan jiwa, dengan 4
jenis penyakit langsung yang ditimbulkan nya yaitu: depresi, penggunaan alkohol,
gangguan bipolar dan skizofrenia. Sementara itu WHO mengatakan gangguan jiwa di
seluruh dunia telah menjadi masalah serius. Pada tahun 2001 terdapat 450 juta orang dewasa
adalah suatu gangguan psikosis fungsional berupa gangguan mental berulang yang ditandai
dengan gejala-gejala psikotik yang khas dan oleh kemunduran fungsi sosial, fungsi
Gangguan psikotik akut adalah suatu gangguan yang jarang dan pasien dengan
1
Menurut Karl Jasper menggambarkan sejumlah ciri penting untuk diagnosis
psikosis reaktif, termasuk adanya stressor traumatis berat yang dapat diidentifikasi,
hubungan yang erat antara stressor dan perkembangan psikosis dan perjalanan episode
psikotik yang ringan. Disamping itu, isi psikosis sering kali mencerminkan sifat
adalah disebabkan oleh kondisi medis umum atau diakibatkan oleh zat harus
edisi keempat (DSM-IV) masing masing sebagai gangguan psikotik karena kondisi
BAB II
PEMBAHASAN
2
Seorang laki-laki berusia 30 tahun dibawa keluarga ke IGD RS dengan keluhan
marah-marah dan melempar rumah tetangga dengan batu sejak 1 hari yang lalu. Pasien
tampak sering berbicara sendiri dan mencurigai tetangga ingin menjahatinya. Perubahan
perilaku pasien sudah tampak sejak 3 minggu yang lalu, setelah pasien ditipu oleh rekan
kerjanya dan kehilangan uang sebesar Rp. 40 juta. Dari pemeriksaan, dokter mengatakan
bahwa pasien mengalami halusinasi dan waham sehingga menyarankan pasien untuk dirawat.
Keluarga menolak dengan alasan pasien tasapo dan tidak ada riwayat gangguan jiwa di
farmakoterapi dan non-farmakoterapi sehingga kondisi gelisah pasien bisa segera teratasi.
2.2 Terminologi
1. Waham adalah suatu keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi
dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini
orang lain, kesulitan karena persepsinya tentang kehidupan dan sikapnya terhadap
dirinya sendiri.
5. Farmakoterapi adalah sub ilmu dari farmakologi yang mempelajari tentang
suatu penyakit.
6. Tasapo merupakan sebuah istilah akibat kemarahan dari mahkluk gaib sehingga
mahkluk gaib tersebut mendatangkan malapetaka dan penyakit kepada manusia, sebab
3
2.3 Definisi Psikotik akut
Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan individu
menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku
terjadi selama 1 hari sampai kurang dari 1 bulan, dengan gejala psikosis, dan dapat kembali
2.4 Epidemiologi
kejadian nonaffective timbul psikosis akut 10 kali lipat lebih tinggi di negara berkembang
daripada di negara-negara industri. Beberapa dokter percaya bahwa gangguan yang mungkin
paling sering terjadi pada pasien dengan sosioekonomi yang rendah, pasien dengan gangguan
kepribadian yang sudah ada sebelumnya (paling sering adalah gangguan kepribadian
histrionik, narsistik, paranoid, skizotipal, dan ambang), dan orang yang pernah mengalami
2.5 Etiologi
reaktif singkat, tetapi kriteria tersebut telah dihilangkan dari DSM IV. Perubahan dalam DSM
IV menempatkan diagnosis gangguan psikotik singkat didalam kategori yang sama dengan
banyak diagnosis psikiatrik utama lainnya yang penyebabnya tidak diketahui dan diagnosis
Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tapi sebagian besar di jumpai pada pasien
terhadap perkembangan gejala psikotik. Satu atau lebih faktor stres berat, seperti peristiwa
traumatis, konflik keluarga, masalah pekerjaan, kecelakaan, sakit parah, kematian orang yang
4
dicintai, dan status imigrasi tidak pasti, dapat memicu psikosis reaktif singkat. Beberapa studi
mendukung kerentanan genetik untuk gangguan psikotik singkat (Kaplan dan Sadock,2003)
Dari skenario kasus diatas didapatkan etiologi psikotik akut karena pasien ditipu oleh
kecurigaan berlebihan, mengancam diri sendiri, orang lain atau lingkungan, bicara
dan tertawa serta marah-marah atau memukul tanpa alasan (Kaplan dan Sadock,
2003).
Gejala gangguan psikotik akut selalu termasuk sekurang kurangnya satu gejala psikosis
utama, biasanya dengan onset yang tiba- tiba, tetapi tidak selalu memasukkan keseluruhan
pola gejala yang ditemukan pada skizofrenia. Beberapa klinis telah mengamati bahwa gejala
afektif, konfusi dan gangguan pemusatan perhatian mungkin lebih sering ditemukan pada
gangguan psikotik akut daripada gangguan psikotik kronis. Gejala karakteristik untuk
gangguan psikotik akut adalah perubahan emosional, pakaian atau perilaku yang aneh,
berteriak teriak atau diam membisu dan gangguan daya ingat untuk peristiwa yang belum
lama terjadi. Beberapa gejala tersebut ditemukan pada gangguan yang mengarahkan
diagnosis delirium dan jelas memerlukan pemeriksaan organik yang lengkap, walaupun
Pemeriksaan status mental biasanya hadir dengan agitasi psikotik parah yang mungkin
terkait dengan perilaku aneh, tidak kooperatif, agresif fisik atau verbal, tidak teratur
berbicara, berteriak atau kebisuan, suasana hati labil atau depresi, bunuh diri, membunuh
5
pikiran atau perilaku, kegelisahan, halusinasi, delusi, disorientasi, perhatian terganggu,
Seperti pada pasien psikiatrik akut, riwayat yang diperlukan untuk membuat diagnosis
mungkin tidak dapat diperoleh hanya dari pasien. Walaupun adanya gejala psikotik mungkin
jelas, informasi mengenai gejala prodromal, episode suatu gangguan mood sebelumnya, dan
riwayat ingesti zat psikotomimetik yang belum lama mungkin tidak dapat diperoleh dari
wawancara klinis saja. Disamping itu, klinisi mungkin tidak mampu memperoleh informasi
Contoh yang paling jelas dari stresos pencetus adalah peristiwa kehidupan yang besar
yang menyebabkan kemarahan emosional yang bermakna pada tiap orang. Peristiwa tersebut
adalah kematian anggota keluarga dekat dan kecelakaan kendaraan yang berat. Beberapa
dengan kehidupan pasien. Walaupun pandangan tersebut memiliki alasan, tetapi mungkin
mungkin merupakan urutan peristiwa yang menimbulkan stress sedang, bukannya peristiwa
tunggal yang menimbulakan stress dengan jelas. Tetapi penjumlahan derajat stress yang
disebabkan oleh urutan peristiwa memerlukan suatu derajat pertimbangan klinis yang hampir
Perilaku yang diperlihatkan oleh pasien pada skenario kasus diatas adalah :
2.7 Diagnosis
6
Untuk menegakkan diagnosis gejala pasti gangguan psikotik akut adalah sebagai
berikut :
1) Halusinasi (persepsi indera yang salah atau yang dibayangkan : misalnya, mendengar
suara yang tak ada sumbernya atau melihat sesuatu yang tidak ada bendanya).
2) Waham (ide yang dipegang teguh yang nyata salah dan tidak dapat diterima oleh
kelompok sosial pasien, misalnya pasien percaya bahwa mereka diracuni oleh
tetangga, menerima pesan dari televisi, atau merasa diamati/diawasi oleh orang lain).
3) Agitasi atau perilaku aneh (bizar)
Berdasarkan DSM-IV diagnosisnya terutama atas lama gejala, untuk gejala psikotik yang
berlangsung sekurangnya satu hari tetapi kurang satu bulan dan yang tidak disertai dengan
suatu gangguan mood, gangguan berhubungan dengan zat, atau suatu gangguan psikotik
karena kondisi medis umum, diagnosis gangguan psikotik singkat kemungkinan merupakan
diagnosis yang tepat. Untuk gejala psikotik yang berlangsung lebih dari satu hari, diagnosis
sesuai yang harus dipertimbangkan adalah gangguan delusional (jika waham adalah gejala
psikotik yang utama), gangguan skizofreniform ( jikagejala berlangsung kurang dari 6 bulan),
7
langsung dari suatu zat (misalnya obat yang disalahgunakan) atau suatu kondisi
umum.
Sebutkan jika:
a) Dengan stresor nyata ( psikosis singkat reaktif ); jika gejala terjadi segera setelah
dan tampak sebagai respon dari suatu kejadian yang sendirian atau bersama-sama
akan menimbulkan stres yang cukup besar bagi hampir setiap orang dalam
keadaan yang sama dalam kultur orang tersebut.
b) Tanpa stressor nyata: jika gejala psikotik tidak terjadi segera setelah atau terlihat
bukan sebagai respon terhadap kejadian yang terjadi sendirian atau bersama sama
akan menimbulkan stress yang cukup besar bagi hampir setiap orang dalam
keadaan yang sama dalam kultur orang tersebut.
c) Dengan onset pasca persalinan: jika onset dalam waktu empat minggu setelah
persalinan.
Penegakan diagnosis gangguan psikotik singkat di Indonesia ditegakkan melalui
Pedoman Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa Edisi ke III (PPDGJ III). Berikut kriteria
diagnostik gangguan kepribadian histrionik berdasarkan PPDGJ III: 6
Menggunakan urutan diagnosis yang mencerminkan urutan prioritas yang diberikan untuk
ciri-ciri utama terpilih dari gangguan ini. Urutan prioritas yang dipakai ialah:
(a) Onset yang akut (dalam masa 2 minggu atau kurang = jangka waktu gejala-gejala
psikotik menjadi nyata dan mengganggu sedikitnya beberapa aspek kehidupan dan
pekerjaan sehari-hari, tidak termasuk periode prodromal yang gejalanya sering tidak
jelas) sebagai ciri khas yang menentukan seluruh kelompok.
(b) Adanya sindrom yang khas ( berupa polimorfik = beraneka ragam dan berubah
cepat, atau schizophrenia-like = gejala skizofrenik yang khas).
(c) Adanya stres akut yang berkaitan ( tidak selalu ada, sehingga dispesifikasi dengan
karakter tanpa penyerta stres akut, dengan penyerta stres akut). Kesulitan atau
problem yang berkepanjangan tidak boleh dimasukkan sebagai sumber stres dalam
konteks ini.
Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi kriteria episode manik atau
episode depresif, walaupun perubahan emosional dan gejala-gejala afektif individual dapat
menonjol dari waktu ke waktu.
Tidak ada penyebab organik, seperti trauma kapitis, delirium dan demensia. Tidak
merupakan intoksikasi akibat penggunaan alkohol atau obat-obatan.
8
-
Waham
-
Halusinasi
Dengan kriteria < 1 bulan :
- Marah-marah
- Melempar rumah tetangga dengan batu
- Sering berbicara sendiri
- Rasa kecurigaan yang berlebihan
2. Diagnosis banding : Skizofrenia, karena dibedakan waktu.
Selain diagnosis pasti, ada diagnosis banding untuk psikotik akut ini karena
* Epilepsi
* Jika gejala psikotik berulang atau kronik, kemungkinan skizofrenia dan gangguan psikotik
kronik lainnya
* Jika terlihat gejala mania (suasana perasaan meninggi, percepatan bicara atau proses pikir,
harga diri berlebihan), pasien mungkin sedang mengalami suatu episode maniak.
* Jika suasana perasaan menurun atau sedih, pasien mungkin sedang mengalami depresi.
Klinis tidak boleh menganggap bahwa diagnosis yang tepat untuk pasien yang psikotik
akut adalah gangguan psikotik akut,bahkan jika faktor psikososial pencetus jelas ditemukan.
dipertimbangkan didalam diagnosis banding adalah gangguan buatan dengan tanda dan gejala
psikologis yang menonjol, berpura-pura, gangguan psikotik karena kondisi medis umum, dan
Riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, atau tes laboratorium dapat membantu untuk
membedakan gangguan psikotik akut dari gangguan psikotik gangguan lainnya sekunder
9
untuk delirium umum medis, kondisi, dan sebagainya. Pertimbangkan pengujian lebih lanjut
dengan modalitas seperti CT scan, MRI, atau EEG. Gangguan psikotik akibat zat, dan
keracunan zat dibedakan dari gangguan psikotik singkat dengan mempertimbangkan onset,
skrining urin narkoba, dan kadar alkohol dalam darah. Terjadinya episode psikotik selama
episode afektif penuh termasuk diagnosis gangguan psikotik singkat. Jika gejala psikotik
schizoaffective, skizofrenia, gangguan delusi, gangguan mood dengan fitur psikotik, atau
gangguan psikotik NOS adalah gangguan yang paling penting untuk dipertimbangkan. Cepat
berubah delusi dan cepat berubah mood juga membantu membedakan dari skizofrenia,
1. Penatalaksanaan Non-famakologi
Menjaga keamanan pasien dan individu yang merawatnya, hal yang dapat dilakukan :
kebersihan)
c) Memotivasi pasien dan memberikan penjelasan kepada keluarga bahwa pasien
a) Bantu keluarga mengenal aspek hukum yang berkaitan dengan pengobatan psikiatrik
antara lain : hak pasien, kewajiban dan tanggung jawab keluarga dalam pengobatan
pasien.
b) Dampingi pasien dan keluarga untuk mengurangi stress dan kontak dengan stressor.
c) Motivasi pasien agar melakukan aktivitas sehari-hari setelah gejala membaik.
2. Penatalaksanaan Farmakologi
10
1) Obat antipsikotik untuk mengurangi gejala psikotik : Haloperidol 2-5 mg, 1 sampai 3
kali sehari, atau Chlorpromazine 100-200 mg, 1 sampai 3 kali sehari. Dosis harus
2.10 Prognosis
Pasien dengan gangguan psikotik akut memiliki prognosis yang baik, karena usia
pasien sudah menuju tua, kejadian baru terjadi, dan faktor pencetusnya jelas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
gejala psikotik pasien berkembang selama kurang dari satu bulan tetapi sekurangnya satu
hari; gejala mungkin memenuhi atau tidak memenuhi kriteria diagnosis untuk skizofrenia.
Dan gangguan mungkin berkembang sebagai respon terhadap stressor psikososial yang parah
Langkah awal dalam terapi adalah perpisahan orang yang terkena dari sumber waham,
pasangan yang dominan. Pasien mungkin membutuhkan bantuan yang bermakna untuk
mengompensasi kehilangan orang tersebut. Pasien dengan gangguan psikotik terbagi harus
diamati untuk timbulnya kembali gejala waham. Obat antipsikotik dapat digunakan jika
gejala waham tidak menghilang dalam 1 atau 2 minggu. Obat antipsikotik dapat digunakan
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Bora E., Yucel M., dan Pantelis C. 2009. Cognitive functioning in schizophrenia,
Kumar R., et al. 2011. Acute Psychosis as the Initial Presentation of MS: A Case Report. The
Maslim, R. 2001. Diagnosis Gangguan Jiwa: Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III. Jakarta:
Trimbe MR., George MS. 2010. Biological Psychiatry 3nd edition. Wiley-Blackwell.
13