Anda di halaman 1dari 4

Kutipan:

MenurutDuda(1983),trass adalah bahan yang dalam keadaan sendiri tidak bersifat

semen tetapi akan muncul sifat semen bila dicampur denganlime. Konsentrasi trass

yang digunakan berkisar antara 9 13% untuk semen PPC dari keseluruhan bahan

baku. Penambahan bahan ini dimaksudkan agar nantinya semen yang dihasilkan

mempunyai sifat pozzolinik. Sifat ini dapat memperlambat setting time dan menambah

kekuatan semen. Trass berasal dari lahar gunung berapi sehingga mempunyai SiO 2

aktif yang dapat berikatan dengan freelime membentuk CaO.SiO2 yang selanjutnya

akan berikatan dengan CaO membentuk C2S.

Daftar Pustaka : Duda, H. Walter. 1983. Cement Data Book. International Process

EngineeringIn The Cement Industries. 2nd edition. Germany : Bauverlag GMBH

Weisbaden and Berlin

Kutipan

Menurut firdaus 2007, proses pembuatan semen terbagi atas 8bagian yakni :

1. Penambangan (Mining)

2. Proses penghancuran (crushing)

3. Penggilingan dan pengeringan bahan baku (Raw mill)

4. Pemanasan awal (pre-heater)

5. Pembakaran (burning)

6. Pendinginan (cooling)

7. Pengepakan
Daftar Pustaka : Firdaus, Apriyadi. 2007. Proses Industri Kimia II: Proses Pembuatan

Semen pada PT. Holcim Indonesia, Tbk. Cilegon: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Kutipan

Menurut Austin(1985), Ada beberapa jenis Liner:

1. Liner selain mempunyai fungsi untuk melindungi mill shell dari benturan dan

gesekan media penggilingan juga mempunyai fungsi untuk menjadikan gerakan

media sesuai dengan tujuan penggilingan. Permukaan lining ini menyebabkan

terjadinya klasifikasi ukuran media, sehingga ukuran besar terdistribusi ke arah

inlet mill dan ukuran kecil ke arah outlet mill.

2. Lifting liner, sesuai dengan namanya bekerja dengan mengangkat steel ball

sehingga timbul effect impact terhadap material. Liner ini dipasang pada

chamber I dimana material yang masih dalam ukuran besar diumpankan.

3. Classiflying liner, dipasang di chamber II dimana material yang telah halus lebih

dihaluskan lagi. Material yang kasar dapat terpisah dari material yang halus.

Material kasar tetap tinggal diam sedangkan material yang halus karena desakan

bergerak menuju outlet. Steel ball pun terpisah dimana steel ball besar dibagian

inlet (dari chamber I) sedangkan steel ball kecil berkumpul menuju bagian outlet

(chamber II).

4. Partition wall (diafragma mill) dipakai sebagai sekat antara compartment di

dalam mill yang mempunyai fungsi penggilingan yang berbeda. Diafragma

inidipasang untuk mengatur ukuran partikel yang lolos untuk

penggilinganberikutnya. Celah pada diafragma hanya akan dapat dilewati oleh

partikel ukurantertentu.
Daftar Pustaka : George, T. Austin. 1985. Chemical Process Industries. Shreevels.

New York

Kutipan

Lazimnya, untuk mencapai kekuatan tertentu, semen Portland berkolaborasi dengan

bahan yang lain. Jika bertemu air misalnya, memunculkan reaksi kimia yang sanggup

mengubah campuran jadi sekeras batu. Jika ditambah pasir terciptalah perekat tembok

nan kokoh. Namun masih ditambah dengan bongkahan batu dan kerikil atau biasa

disebut beton (Mulyono, 2003).

Daftar Pustaka : Mulyono, T. (2003). Teknologi Beton. Jakarta: Fakultas Teknik

Universitas Negeri Jakarta.

Kutipan: Energi radiasi dikeluarkan oleh benda karena temperatur, yang dipindahkan

melalui ruang antara, dalam bentuk gelombang elektromagnetik Bila energi radiasi

menimpa suatu bahan, maka sebagian radiasi dipantulkan , sebagian diserap dan

sebagian diteruskan.

(J.P. Holman,1994)

Daftar pustaka : Holman, J.P. (1994). Perpindahan Kalor. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai