Anda di halaman 1dari 5

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software

http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.


KASUS 1
Asuhan Keperawatan Ny.J dengan Diabetes Melitus dan Gangren
Di Ruang Interna Wanita RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Ny. J, 42 tahun, perempuan, suku jawa, ibu rumah tangga, pendidikan terakhir SMK, di rawat di rumah sakit sejak tanggal 25
Juli 2010 karena mengeluh luka di kakinya nyeri dan diagnosa medis menyatakan Diabetes mellitus dan gangren. Ny. J
menikah dengan Tn. Y, 45 tahun, bekerja sebagai pegawai swalayan besar di Surabaya. Ny. J taat beribadah dengan selalu
melakukan sholat 5 waktu sekalipun dengan tidur. Rumah Ny. J, terletak di kelurahanTambakasri, Surabaya. Saat pengkajian
tanggal 28 Juli 2010, Ny. J mengatakan nyeri pada telapak kaki sebelah kanan. Telapak kaki kena paku 8 hari yang lalu,
terdapat nanah dan bengkak. Nyeri dirasakan dengan skala 7. Nyeri dirasakan panas, terus menerus, -senut seperti disedot,
bercampur dengan perih seperti teriris. Semakin nyeri jika kaki digelantungkan. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan
TD130/80 mm/Hg, RR 25 x/m, N 80 x/m, S 38oC. 6 tahun yang lalu pasien menderita penyakit DM, dan telah melakukan
pengobatan secara rutin, dengan glibenkamid sehari 1 kali. Selama ini jarang melakukan pemeriksaan rutin kadar gula darah.
8 hari yang lalu telapak kaki kena paku, sudah diperiksakan ke dokter dan diberi obat tetapi sampai obat habis belum
sembuh, bahkan dirasakan semakin berat. Terdapat nanah, dan bertambah nyeri nyeri serta demam. Akhirnya dirujuk ke
RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Pasien mengeluhkan lemah dan merasa ingin tidur. Pasien terlihat lemah. Pasien batuk pilek (-),
nyeri dada (-), ulu hati terasa ampek, dan tadi malam muntah 1 kali.Riwayat hipertensi (+), riwayat DM (+), terjadi penurunan
berat badan sejak 6 tahun yang lalu 10 kg. pernah menjalani operasi caesar sebanyak 2 kali (kedua anaknya lahir dengan
caesar). Ny. J tinggal dengan kedua anaknya juga suami. Pasien mempunyai 2 orang anak, sekarang yang pertama berusia
sekitar 11 tahun (kelas 6 SD) dan yang kedua berusia 5 tahun (sekolah TK). Kedua anaknya lahir semua lewat operasi sesar.
Saat ini pasien tidak menggunakan alat kontrasepsi, menurut dokter yang merawatnya, alat KB yang cocok untuknya adalah
steril, tetapi belum dilakukan karena kondisi sakitnya tidak memungkinkan untuk operasi, sehingga selama ini yang
dilakukan dengan cara pantang berkala. Saat ini ia masih aktif menstruasi setiap bulannya, dan tidak ada keluhan.

Pasien dan keluarga sudah mengetahui penyakitnya yaitu DM (penyakit gula) dan perlu tindakan pengobatan dan perawatan
yang baik. Oleh karena itu pasien siap dirawat sampai sembuh dan akan mentaati apapun yang dilakukan demi kesembuhan
penyakitnya. Menurut pasien kesehatan adalah hal utama yang harus diupayakan, karena tanpa kesehatan, tidak bisa berbuat
apa-apa.

Program diit RS: Diit DM 1700 kalori. TB 150 cm, BB: 54 kg.
Selama di RS menghabiskan porsi makan yang disediakan, nafsu makan baik, tidak ada keluhan mual dan muntah, kecuali
kalau obat yang diberikan berefek mual. Saat di rumah pasien biasa makan 4x sehari. Pasien sering mengeluh merasa lapar
dan ngemil ubi jalar atau singkong. Pasien dalam sehari minum 10 gelas perhari yang terdiri air putih dan kadang-kadang
teh. Jika di rumah, pasien mengatakan sering membuat teh yang manis sekali, karena jika tidaj manis tidak terasa. Biasanya
membuat 4 gelas sehari. Selain itu pasienjuga mengkonsumsi susu kedelai.

Pasien BAB 1x sehari, tidak ada keluhan. Pada awal-awal di RS memang ada keluhan kesulitan BAB 3 hari baru ingin BAB,
tetapi setelah diberikan obat sekarang sudah dapat BAB secara rutin sehari 1 kali.
Selama di rumah maupun di rumah sakit, pasien BAK 4-5 x/hari, tidak ada keluhan.Pasien mengatakan sampai sekarang
belum bisa berjalan, karena untuk menapak sedikit saja sakitnya bukan main, dan masih berdarah, sehingga semua
aktifitanya di tempat tidur. Mandi dan berpakaian dan toileting masih dibantu. Pasien bisanya diseka oleh anak atau suami.
Pasien tampak rapi karena selalu gantibaju. Tidak bau, tetapi kulit berwarna hitam banyak daki. Saat perawat bertanya pada
anak pasien, anak pasien menjawab memandikan ibunya 1x/hari tanpa disabun. Pasien tidak keramsa selama di rumah sakit,
hanya disisir saja, karena pasien memakai jilbab. Kuku pasien tidak terlihat panjang, dan terlihat bersih. Selama di rumah
sakit pasien rajin gosok gigi. Sebelum di RS dalam sehari pasien biasa tidur 6-8 jam, tidak ada gangguan selama tidur dan saat
tidur terasa segar. Selama di RS pasien mengatakan tidurnya terganggu, terutama diawal di rawat di RS, karena pasien selalu
merasa kesakitan di kakinya. Tadi malam memang bisa tidur, tetapi hanya sekitar 1-2 jam, setelah itu walaupun mata
tertutup tetapi mendengar semua yang ada disekitar. Biasanya setelah habis mandi pagi hari itu bisa tidur beberapa saat.
Pasien tidak ada gangguan penurunan penglihatan, gangguan pendengaran, gangguan pengecapan dan tidak ada gangguan
sensasi.Pasien merasa bahwa saat ini sedang sakit dan menjalankan saran dokter / perawat untuk melakukan perawatan dan
pengobatan. Ia sudah mantap dengan pengobatan saat ini.

Menurut pengakuan klien dan keluarga, komunikasi dengan orang lain baik, dan biasa berkomunikasi menggunakan bahasa
jawa. Hubungan dengan orang lain tidak ada masalah. Hal ini dapat dilihat dengan adanya saudara dan tetangga, maupun
teman yang berkunjung menengoknya di RS. Masalah yang ia anggap besar saat ini adalah kondisi kesehatannya yang sedang
sakit sejak 6 tahun yang lalu, dan hampir 1 bulan ini harus opname di RS, tetapi sekarang ia sudah mantap menjalani
pengobatan dan perawatan dan berharap segera sembuh. Pasien beragama Islam, rajin menjalankan kewajiban sholat, juga
menjalankan ibadah yang lain seperti puasa,pengajian, dll yang diselenggarakan di kampungnya.

Bentuk kepalamesocepal, warna rambut hitam ikal, dipotong pendek, tampak bersih. Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak
ikteris, reflek cahaya baik +/+, fungsi penglihatan baik. Wajah terlihat mengantuk. Mulut tidak pucat, gigi bersih dan tidak
berbau. Tidak teraba adanya benjolan. Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran limfonodus, tidak ada
peningkatan JVP. Bentuk torak simetris, terdapat bekas insisi pada payudara kanan sebelah atas 5 cm, fremitus normal
kanan kiri, tidak ada ketinggalam gerak, suara paru vesikuler kanan kiri, jantung S1 S2 murni, ictus cordis tidak
teraba.hepatomegali (-), splenomegali (-), supel, peristaltic 12x/m, nyeri tekan (-), terdapat bekas insisi Caesar. Tidak ada
benjolan di inguinal. Gerak bebas, kekuatan penuh 4 di semua ekstremitas, tidak ada kelemahan ekstrimitas. Terdapat luka
ulkus pada pedis dextra dengan ukuran diameter 4 cm, dalam 1cm, bernanah, warna merah disekitar luka, dan nyeri tekan,
ulkus (+). Terpasang infus NaCl 16 tpm di lengan kiri. Mata simetris dan lengkap. Tidak ada odem pada palpebra. Tidak ptosis.
Bulu mata tidak rontok. Pupil isokor 3 mm. Bentuk hidung simetris, tidak ada perdarahan, tidak ada benjolan, tidak ada polip.
Warna bibir merah, tidak ada lesi, bau mulut (+). Telinga lengkap dan simetris, tidak ada penumpukan serumen, bersih dan
tidak ada nyeri tekan. Tulang belakang kifosis. Tidak ada retraksi dinding dada. Tidak ada pernafasasn cuping hidung. Tidak
ada batuk. Tidak ada bayangan pembuluh vena. Peristaltik 12x/menit. Lingkar lengan atas 20 cm. GCS 456, tidak ada nyeri
kepla, tidak ada kaku kuduk, reflek bisep dan trisep (+), babinsky (-), brudzinsky 1 (-).
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Terapi Tanggal 27-7-2010 Pemeriksaan EKG tanggal 10-7-2010
Ciprofloxasin 2x 200 mg per infus Irama : sinus
Metronidasol 5 x 500 mg/8 jam per infus HR : 100 x/m
Diit DM 1700 kalori Akses : 30O
Captopril 3 x 12.5 mg Intermediet
Farmasal 1 x 100 mg Gelombang PR : 0.12
Humulin R 3 x 28 IU Gelombang QRS: 0.04
Kaltropen 1A K/P Gelombang T : 0.32
Kesimpulan : sinus tachicardi (stc)

10-7-2010 Angka normal


glukosa Mg/dl 140 80-120
WBC X103/UL 16.2 4.8-10.8
RBC X106/UL 5.6 3.7-6.5
HGB g/dl 13.8 12-17
HCT % 42.2- 47-75
MCV Fl 75.4- 80-99
MCH Pg 24.6- 27-31
MCHC g/dl 32.7- 33.37
PLT x103/ul 216 150-450
RDW fl 35.4 35-47
PDW fl 11.7 9-13
MPV fl 9.0 7.2-11.1
P-LCR % 19.4 15-25
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
KASUS 2
Asuhan Keperawatan Ny. T dengan Stroke hemoragik
Di Ruang Syaraf A RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Ny. T, 72 tahun, perempuan, suku jawa, ibu rumah tangga, pendidikan terakhir SD, di rawat di rumah sakit sejak tanggal 16
oktober 2010 karena kelemahan tubuh sebelah kanan pada tungkai dan tangan kanan setelah klien terjatuh di kamar mandi
(30/9/10). Ny. T menikah dengan Tn. P, 75 tahun, tukang becak. Rumah Ny. T, terletak di kelurahan multorejo, Surabaya. Saat
pengkajian tanggal 20 Oktober 2010, Ny. J mengatakan tangan dan kaki kanan tidak dapat digerakkan meskipun sedikit.
Lemas tetapi tangan kanannya masih terasa bila di raba atau di cubit. Apabila tangan kanan ingin digerakkan atau di
pindahkan maka ia mempergunakan tangan kiri untuk membantu tangan kanan. Menurut Ny. T ia tiba-tiba merasakan tangan
dan kaki kanannya lemah ketika ia berjalan ke kamar mandi dan ia terjatuh pada saat ia berjalan ke kamar mandi. Klien
mengungkapkan hanya pusing kepalanya + 1 jam seblum ia terjatuh di kamar mandi. Menurut Tn. P klien tidak kejang, tidak
panas dan tidak muntah. Klien mengungkapkan tidak mengetahui jika dirinya menderita penyakit darah tinggi sebelumnya.
Klien mengatakan tidak mengetahui penyebab dari sakit yang di alaminya. Klien mengtakan tidak pernah di rawat di rumah
sakit sebelumnya karena belum pernah sakit yang mengharuskan klien sampai di rawat di rumah sakit. KLien alergi terhdap
udang dan ikan laut. Di dalam keluarga klien menurut Tn. P tidak ada yang menderita penyakit keturunan atau penyakit
menular seperti TBC, liver, jantung, kencing manis dan ginjal serta darah tinggi.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD150/90 mm/Hg, RR 24 x/m, N 100 x/m, S 36,5oC.
Pasien terlihat lemah. Ny. J tinggal dengan suami. Pasien mempunyai 4 orang anak, semuanya sudah menikah. Pasien memiliki
5 orang cucu. Klien mengatakan bahwa ia tidak mengetahui penyebab dari penyakit yang di alaminya saat ini. Klien tampak
sangat memperhatikan teman sekamarnya terbukti dengan ia selalu ngebel jika melihat teman sekamarnya kesulitan. Klien
komunikatif saat di kaji oleh perawat namun bahasa yang di gunakan kurang jelas karena klien masih pelo, klien berbicara
berulang-ulang untuk memperjelas maksudnya. Klien mengatakan di rumah melaksanakan sholat 5 waktu tetapi di rumah
sakit karena ia mengalami kelemahan pada bagaian tubuh yang kanan.
Klien terlihat lemah, kesadaran composmentis, GCS 456. Tangan dan kaki kanan terkulai lemah.
Program diit RS: Diit TKTPRG 1700 kalori. TB 150 cm, BB: 50 kg.
Selama di RS menghabiskan porsi makan yang disediakan, nafsu makan baik, tidak ada keluhan mual dan muntah, kecuali
kalau obat yang diberikan berefek mual. Saat di rumah pasien biasa makan 2x sehari. Dengan menu nasi dan sayur juga lauk
tempe atau tahu. Pasien mengatakan sering makan mi instan, karena mudah dibuat. Saat di rumah, pasien sering minum kopi
sehari 2 kali. Kopi agak encer. Jika tidak minum kopi pasien merasa lemas dan tidak bergairah.. Air putih dikonsumsi 8
gelas/hari. Selain itu pasien juga mengkonsumsi teh. Selama di rumah sakit. Pasien minum ari putih 1500 cc, kadang kacang
hijau yang disediakan rumah sakit.
Di rumah dan di rumah sakit, pasien BAB 1x dalam 2 hari, tidak ada keluhan. BAB sedikit, kuning kecoklatan. Selama di rumah
maupun di rumah sakit, pasien BAK 2 x/hari, tidak ada keluhan, sedikit , berwarna kuning jernih. Sebelum di RS dalam sehari
pasien biasa tidur jam 24.00-05.30, tidak ada gangguan selama tidur dan saat tidur terasa segar. Selama di RS pasien
mengatakan tidurnya terganggu, terutama diawal di rawat di RS, karena tidak nyaman dan ramai. Di rumah, paseien tidak
pernah tidur siang. Hanya tidur malam saja. Di rumah sakit, jam 13.00-14.00 pasien tidur siang. Dan tidur malam jam 22.00-
05.00. pasien sereing terbangun saat tidur. Dan sering sekali tidak bisa tidur kembali. Selama di rumah sakit, pasien bed rest,
sehingga semua aktifitanya di tempat tidur. Mandi dan berpakaian dan toileting masih dibantu. Pasien bisanya diseka oleh
anak atau suami. Pasien tampak rapi karena selalu gantibaju. Tidak bau, tetapi kulit berwarna hitam banyak daki. Saat
perawat bertanya pada anak pasien, anak pasien menjawab memandikan ibunya 1x/hari tanpa disabun. Pasien tidak keramas
selama di rumah sakit, hanya disisir saja. Kuku pasien terlihat panjang, dan kotor. Selama di rumah sakit pasien tidak gosok
gigi.
Mata tidak simetris, kanan lebih sipit. Kelopak mata tidak odem. Ptosis (-) pada mata kiri. Kepala simetris, rambut lurus dan
banyak yang rontok. Sklera putih, konjungtiva merah muda, pupil isokor 2mm, iris hitam, reflek cahaya +/+, strabismus (-),
klien menggunakan kaca mata. Bentuk normal, tidak ada sekret, tidak ada epistaksis, polip (-).Klien masih mampu
mendengarkan dengan baik, klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran, tidak ada perdarahan atau peradangan. Tidak
ada perdarahan maupun peradangan pada cavum oris, tidak ada stomatitis, ada caries gigi. Tidak ada bengkak atau
kemerahan pada faring. Tidak terdapat peningkatan tekanan vena jugular atau pembendungan vena jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada nyeri telan. Pada inspeksi pengembangan dada simetris, pergerakan dada
mengembang secara simetris, pada perkusi terdengar suara sonor, fremitus vokal (+), pada auskultasi suara nafas vesikuler.
Suara jantung S1 dan S2 tunggal, ictus cordis bergeser ke ICS VI MCL sinistra. Tidak terdapat pembesaran hepar, acites (-),
bising usus (+) lemah. Tidak terdapat oedema, klien mampu menggerakkan ekstrimitas sisi kiri dengan baik tetapi mengalami
kelemahan
3 5 pada ekstrimitas sisi kanan. Pada pemeriksaan kekuatan otot di dapatkan:
tonus otot tangan dan kaki kanan melemah.
3 5
Terdapat luka ulkus pada pedis dextra dengan ukuran diameter 4 cm, dalam 1cm, bernanah, warna merah disekitar luka, dan
nyeri tekan, ulkus (+). Terpasang infus NaCl 16 tpm di lengan kiri. Bentuk hidung simetris, tidak ada perdarahan, tidak ada
benjolan, tidak ada polip. Warna bibir merah, tidak ada lesi, bau mulut (+). Telinga lengkap dan simetris, tidak ada
penumpukan serumen, bersih dan tidak ada nyeri tekan. Tulang belakang kifosis. Tidak ada retraksi dinding dada. Tidak ada
pernafasasn cuping hidung. Tidak ada batuk. Tidak ada bayangan pembuluh vena. Peristaltik 12x/menit. Lingkar lengan atas
20 cm. GCS 456, tidak ada nyeri kepla, tidak ada kaku kuduk, reflek bisep dan trisep (+), babinsky (-), brudzinsky 1 (-).
Terapi Tanggal 16-10-2010 Thorax foto 12/10/10: Kesimpulan: Kesan cardiomegali.
IVFD RL 500 cc/24 jam
Cimetidin 1ampul CT Scan 12/10/10 : Kesimpulan: ICH Pada daerah capsula
Cefotaxim 2 x 500 mg externa kiri ukuran 1,9x1,2x2 cm tanpa di sertai deviasi
Lasix 1 amp/hari midline struktur
B1, B6, B12 2xa amp
Captopril 3x25 mg
ISDN 2x 5 mg
HCT -00
Bisolvon 3 x 1 amp
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
- sonde : 6 x 250 cc
- fisioterapi

Pemeriksaan darah 15/10/10

LED 10mm/jam ,< 15 mm/jam

Gula darah puasa 76mg/dl, 80 120 mg/dl

Gula 2 jam pp 111 mg/dl, 160 200 mg/dl

Kolesterol total 204 mg/dl, 150-200 mg/dl

Kreatinin serum 173 U/L, 60-150 U/L

BUN 14 mg/dl, 8-25 mg/dL


Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
KASUS 3
Asuhan Keperawatan Tn. D dengan Tb Paru dan Hemoptoe
Di Ruang Paru Laki RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Tn. D, 72 tahun, laki-laki, suku jawa, pedagang makanan, pendidikan terakhir SLTA, di rawat di rumah sakit sejak tanggal 30
september 2010 karena batuk darah selama 1 jam. Tn. D menikah dengan Ny. K, 70 tahun,. Rumah Tn. D, terletak di kelurahan
girilaya, Surabaya. Saat pengkajian tanggal 4 Oktober 2010, Tn. D mengatakan sesak nafas setelah batuk darah selama 1 jam,
sedikit, berwaran agak pink.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD160/90 mm/Hg, RR 38 x/m, N 92 x/m, S 36,8oC. Sekarang pasien terpsang masker O2 5
lpm, terdapat penggunaan otot sternokleidomastoid dan suprasternal. Klien mempunyai TB paru sejak 5 tahun yang lalu,
minum obat OAT secara teratur dan mempunyai penyakit kencing batu sejak tahun 1996. Batuk darah sejak 1 hari sebelum
MRS, batuk darah kira-kira 5 sendok makan, sebelumnya batuk berdahak putih. Lama-lama penderita tidak sadar lalu di bawa
ke rumah sakit.
Klien terlihat lemah, kesadaran composmentis, GCS 456, klien tidur dalam posisi head down/trendenlenbeg, kaki terpasang
infus RL tetesan 20 tetes/menit. Tangan dan kaki kanan terkulai lemah. Istri sekarang adalag istri ke dua, tidak mempunyai
penyakit yang berbahaya, menular atau menurun. Kedua anaknya juga tidak mempnyai penyakit yang berat, hanya batuk
pilek dibelikan obat sembuh.
Hubungan dengan pasien lain baik. Pasien sering dikunjungi teman-temanya. Keluarga mendukung untuk pengobatan dengan
selalu membawa pasien berobat ke rumah sakit. Pasien tidak menolak saat ditanya. Pasien terlihat tenang dan menerima
penyakitnya. Pasien pasrah pada ALLAH tentang penyakuitnya. Pasien tetap sholat sekalipun dengan tidur.

Program diit RS: Diit TKTPRG 1700 kalori. TB 150 cm, BB: 50 kg.
Selama di RS menghabiskan porsi makan yang disediakan, nafsu makan baik, tidak ada keluhan mual dan muntah, kecuali
kalau obat yang diberikan berefek mual. Saat di rumah pasien biasa makan 2x sehari. Dengan menu nasi dan sayur juga lauk
tempe atau tahu. Pasien mengatakan sering makan mi instan, karena mudah dibuat. Saat di rumah, pasien sering minum kopi
sehari 2 kali. Kopi agak encer. Jika tidak minum kopi pasien merasa lemas dan tidak bergairah. Air putih dikonsumsi 8
gelas/hari. Selain itu pasien juga mengkonsumsi teh. Selama di rumah sakit. Pasien minum ari putih 1500 cc, kadang kacang
hijau yang disediakan rumah sakit.

Di rumah dan di rumah sakit, pasien BAB 1x dalam 2 hari, tidak ada keluhan. BAB sedikit, kuning kecoklatan. Selama di rumah
maupun di rumah sakit, pasien BAK 2 x/hari, tidak ada keluhan, sedikit , berwarna kuning jernih. Sebelum di RS dalam sehari
pasien biasa tidur jam 24.00-05.30, tidak ada gangguan selama tidur dan saat tidur terasa segar. Selama di RS pasien
mengatakan tidurnya terganggu, terutama diawal di rawat di RS, karena tidak nyaman dan ramai. Di rumah, paseien tidak
pernah tidur siang. Hanya tidur malam saja. Di rumah sakit, jam 13.00-14.00 pasien tidur siang. Dan tidur malam jam 22.00-
05.00. pasien sereing terbangun saat tidur. Dan sering sekali tidak bisa tidur kembali. Selama di rumah sakit, pasien bed rest,
sehingga semua aktifitanya di tempat tidur. Mandi dan berpakaian dan toileting masih dibantu. Pasien bisanya diseka oleh
anak atau suami. Pasien tampak rapi karena selalu gantibaju. Tidak bau, tetapi kulit berwarna hitam banyak daki. Saat
perawat bertanya pada anak pasien, anak pasien menjawab memandikan ibunya 1x/hari tanpa disabun. Pasien tidak keramas
selama di rumah sakit, hanya disisir saja. Kuku pasien terlihat panjang, dan kotor. Selama di rumah sakit pasien tidak gosok
gigi.

Mata tidak simetris, kanan lebih sipit. Kelopak mata tidak odem. Ptosis (-) pada mata kiri. Kepala simetris, rambut lurus dan
banyak yang rontok. Sklera putih, konjungtiva merah muda, pupil isokor 2mm, iris hitam, reflek cahaya +/+, strabismus (-),
klien menggunakan kaca mata. Nafas dangkal, ronchi (+) di lapang paru kanan. Dada simetris. S1/s2 tunggal. Dada nyeri jika
batuk. Batuk tidak ada dahak. Tidak ada odem di ekstremitas. Turgor 4 detik. Akral dingin basah. Bentuk kepala mesocepal,
warna rambut hitam ikal, dipotong pendek, tampak bersih. Mulut tidak pucat, gigi bersih dan tidak berbau. Tidak teraba
adanya benjolan. Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran limfonodus, tidak ada peningkatan JVP. Bentuk
torak simetris, terdapat bekas insisi pada payudara kanan sebelah atas 5 cm, fremitus normal kanan kiri, tidak ada
ketinggalam gerak, suara paru vesikuler kanan kiri, jantung S1 S2 murni, ictus cordis tidak teraba.hepatomegali (-),
splenomegali (-), supel, peristaltic 12x/m, nyeri tekan (-), terdapat bekas insisi Caesar. Tidak ada benjolan di inguinal. Gerak
bebas, kekuatan penuh 4 di semua ekstremitas, tidak ada kelemahan ekstrimitas. Terdapat luka ulkus pada pedis dextra
dengan ukuran diameter 4 cm, dalam 1cm, bernanah, warna merah disekitar luka, dan nyeri tekan, ulkus (+). Terpasang infus
NaCl 16 tpm di lengan kiri. Mata simetris dan lengkap. Tidak ada odem pada palpebra. Tidak ptosis. Bulu mata tidak rontok.
Pupil isokor 3 mm. Bentuk hidung simetris, tidak ada perdarahan, tidak ada benjolan, tidak ada polip. Warna bibir merah,
tidak ada lesi, bau mulut (+). Telinga lengkap dan simetris, tidak ada penumpukan serumen, bersih dan tidak ada nyeri tekan.
Tulang belakang kifosis. Tidak ada bayangan pembuluh vena. Peristaltik 12x/menit. Lingkar lengan atas 20 cm. GCS 456, tidak
ada nyeri kepla, tidak ada kaku kuduk, reflek bisep dan trisep (+), babinsky (-), brudzinsky 1 (-).

Terapi Tanggal 30-09-2010 Photo thoraks terakhir 30/09/10:


- Injeksi Transamin 3 x 1 amp. - Infiltrat pada kedua apex paru ka-ki
- Ampicillin 4 x 1 gr. - Fenting diafragma ka-ki
- Codein 3 x 1 - Kalsifikasi pada parenkhim paru ka-ki

Lab. Tanggal 30 - 9 - 2010 Laboratorium tanggal 30 - 9 - 2010


TTH = negatip, Hb. 14,1 (13,5 - 18,9)
Gram ; positip, negatif (saliva). Leukosit : 12.250 (4.000 - 11.000/cmm)
Kreatinin Serum: 2,1 (0,7 - 1,3 mg/dl)
BUN = 36 (10 - 20 mg/dl)

Anda mungkin juga menyukai