Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang anatomi dan


fisiologi sistem reproduksi, maka perlulah kiranya disusun sebuah makalah yang
berisi materi tentang anatomi dan fisiologi sistem reproduksi, khususnya anatomi dan
fisiologi organ reproduksi pria dan wanita.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah Anatomi dan Fisiologi.

2. Untuk menjelaskan Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi.

3. Untuk mengetahui tahap-tahap spermatogenesis dan oogenesis.

4. Mengetahui aktifitas seksual pria dan pengaturan fungsi seksual pria.

C. Ruang lingkup

Dalam penulisan makalah ini ,penulis memberikan pembatasan yaitu hanya tentang
anatomi organ reproduksi pria dan wanita serta spermatogenesis dan oogenesis,
aktifitas seksual pria dan pengaturan fungsi seksual pria.

D. Metode Penulisan

Adapun metode yang yang kami lakukan dalam penulisan makalah ini yaitu:

1. Pengumpulan sumber data melalui studi di perpustakaan

2. Mencari literature di internet

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. ORGAN REPRODUKSI PRIA

1. Anatomi Dan Fisiologi Genetalia Eksterna Pada Organ Reproduksi Pria

a. Penis

Penis terdiri dari 3 bagian akar, badan dan glans penis yang membesar yang banyak
mengandung ujung-ujung saraf sensorik. Organ ini berfungsi untuk tempat keluar
urine dan semen serta sebagai organ korpulasi. Kulit penis tipis dan tidak berambut
kecuali di dekat akar organ. Prepusium (kulup) adalah lipatan sirkular kulit longgar
yang merentang menutupi glans penis kecuali diangkat melalui sirkumsisi. Korona
adalah ujung proksimal glans penis.Badan penis dibentuk dari tiga massa jaringan
erektil silindris, dua korpus kavernosum dan satu korpus spongiosum ventral di
sekitar uretra.

Jaringan erektil adalah jaring-jaring ruang darah irregular (venosa sinusoid) yang
diperdarahi oleh arteriol aferen dan kapiler, didrainase oleh venula dan dikelilingi
jaringan ikat rapat yang disebut tunika albugenia.Korpus kavernosum dikelilingi oleh
jaringan ikat rapat yang disebut tunika albugenia.

b. Skrotum

Adalah kantong longgar yang tersusun dari kulit, fasia dan otot polos yang
membungkus dan menopang testis di luar tubuh pada suhu optimum untuk prosuksi
spermatozoa.Dua kantong scrotal, setiap scrotal berisi satu testis tunggal, dipisahkan
oleh septum internal.Otot Dartos adalah lapisan serabut dalam fasia dasar yang
berkontraksi untuk membentuk kerutan pada kulit scrotal sebagai respon terhadap
udara dingin atau eksitasi seksual.

2. Anatomi Dan Fisiologi Genetalia Interna Pada Organ Reproduksi Pria


a) Testis

Adalah organ lunak, berbetnuk oval, dengan panjang 4 5 cm (1,5 2 inci) dan
berdiameter 2,5 cm (1 inci).Tunika albugenia adalah kapsul jaringan ikat yang
membungkus testis dan merentang ke arah dalam untuk membaginya menjadi sekitar
250 lobulus.Tubulus seminiferus , tempat berlangsungnya spermatogenesis, terlilit
dalam lobulus.

2
Epithelium germinal khusus melapisi tubulus seminiferus mengandung sel-sel batang
(spermatogonia) yang kemudian mengandung sperma ; sel sertoli yang menopang dan
memberi nutrisi speerma yang sedang berkembang dan sel-sel interstisial (leydig)
yang memiliki fungsi endokrin.

b) Epididimis

Adalah tuba terlilit yang panjangnya mencapai 20 kaki (46 M) yang terletak di
sepanjang sisi posterior testis. Bagian ini memerima sperma dari duktus eferen.

Epididimis menyimpan sperma dan mampu mempertahankannya sampai 6 minggu.


Selama 6 minggu tersebut, sperma akan menjadi motil, matur sempurna dan mampu
melakukan fertilisasi.

Selama eksitasi seksual, lapisan otot polos dalam dinding epididimal berkontraksi
untuk mendorong sperma kedalam duktus deferen.

c) Duktus Deferen

Adalah kelanjutan epididimis. Duktus ini adalah tuba lurus terletak dalam korda
spermatic yang juga mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfatik, saraf SSO,
otot-otot kremaster dan jaringan ikat. Masing duktus deferen meninggalkan skrotum ,
menanjak menuju dinding abdominal kanal inguinal. Duktus ini mengalir di balik
kandung kemih bagian bawah untuk bergabung dengan duktus ejaculator.

d) Duktus Ejakulator

Pada kedua sisi terbentuk dari pertemuan pembesaran (ampula) di bagian ujung
dektus deferen dan duktus dari vesikel seminalis. Setiap duktus ejaculator panjangnya
mencapai sekitar 2 cm dan menembus kelenjar prostat untuk bergabung dengan uretra
yang berasal dari kandung kemih.

e) Uretra

Uretra merentang dari kandung kemih sampai ujung penis dan terdiri dari tiga bagian:

1) Uretra prostatik merentang mulai dari bagian dasar kandung kemih,


menembus prostat dan menerima sekresi kelenjar tersebut.

2) Uretra membranosa panjangnya mencapai 1 2 cm. bagian ini dikelilingi


sfingter uretra eksternal.

3) Uretra penis (cavernous, berspons) dikelilingi oleh jaringan erektil berspons


(kospus spongiosum). Bagian ini membesar ke dalam fosa navicularis sebelum
berakhir pada mulut uretra eksternal dalam glans penis.

3
f) Vesika Seminalis

Sepasang vesikel seminalis adalah kantong terkonvolusi (berkelok-kelok) yang


bermuara ke dalam duktus ejaculator. Sekretnya adalah cairan kental dan basa yang
kaya akan fruktosa, berfungsi untuk memberi nutrisi dan melindungi sperma.
Setengah lebih sekresi vesikel seminalis adalah semen (cairan sperma yang
meninggalkan tubuh).

g) Kelenjar Prostat

Kelenjar prostat menyelubungi uretra saat keluar dari kandung kemih. Sekresi prostat
bermuara ke dalam uretra prostatik setelah melalui 15 sampai 30 duktus prostatik.

Prostat mengeluarkan cairan basa menyerupai susu yang menetralisir asiditas vagina
selama senggama dan meningkatkan motilitas sperma yang akan optimum pada pH
6,0 6,5. Kelenjar prostat membesar pada saat remaja dan mencapai ukuran
optimalnya pada laki-laki yang berusia 20-an. Pada banyak laki-laki, ukurannya terus
bertambah seiring pertambahan usia. Saat berusia 70 tahun, dua pertiga dari semua
laki-laki mengalami pembesaran prostat yang mengganggu perkemihan.

h) Kelenjar Bulbouretral

Sepasang kelenjar bulbouretral (Cowper) adalah kelenjar kecil yang ukuran dan
bentuknya menyerupai kacang polong. Kelenjar ini mensekresi cairan basa yang
mengandung mucus ke dalam uretral penis untuk melumasi dan melindungi serta
ditambahkan pada semen.

3. Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses pembentukan atau pemasakan spermatozoa. Proses
pembentukan spermatozoa ( sel kelamin jantan ) berlangsung didalam testis yang terdapat
didalam skrotum ( kantong pelir ). Didalam testis terdapat banyak saluran seminiferus (
tubulus seminiferus ) yang berdinding jaringan epitelium dan jaringan ikat. Pada jaringan
epitelium terdapat sel induk spermatozoa (spermatogenium) dan sel sertoli yang berfungsi
member makanan spermatozoa. Pada jaringan ikat terdapat sel leydig yang berfungsi dalam
proses spermatogenesis membentuk testosteron.

Spermatogenesis bermula dari sel spermatogonia yang terdapat pada dinding tubulus
seminiferus. Setiap spermatogenia yang mengandung 23 pasang kromosom, melakukan
pembelahan mitosis membentuk spermatosit primer yang juga mengandung 23 pasang
kromosom. Spermatosit primer melakukan pembelahan miosis pertama membentuk 2 (dua)
spermatosit sekunder yang haploid. Tiap spermatosit sekunder membelah secara meosis (
meosis kedua ) menghasilkan 2(dua) spermatid yang haploid. Sperma yang telah masak akan
menuju epididimis. Keempat spermatid berkembang menjadi sperma masak yang bersifat
haploid. Setiap proses spermatogenesis memerlukan waktu 65-75 hari.

4
Pada orang dewasa normal setiap 1 ml semen ( air mani ) mengadung lebih kurang 20 juta
spermatozoa. Sperma yang matang mempunyai tiga bagian, yaitu :

1) Bagian kepala ( head )

Bagian kepala mengandung inti sel ( nukleus ) yang haploid dan bagian ujungnya
mengandung akrosom yang berisi enzim hialuronidase dan proteinase yang berperan
membantu menembus lapisan yang melindungi sel telur.

2) Bagian tengah ( mid piece )

Bagian tengah mengandung mitokondria yang berperan dalam pembentukan energi


yang digunakan untuk pergerakan ekor sperma.

3) Bagian ekor ( tail )

Bagian ekor sebagai alat gerak sperma agar dapat sampai ke ovum.

4. Aktifitas Seksual Pria


Rangsangan akhir organ sensorik dan sensasi seksual menjalar melalui saraf pudendu.
Melalui pleksus sakralis dari medulla spinalis membantu rangsangan aksi seksual yang
berasal dari dalam. Akibat dari dorongan seksual akan mengisi organ seksual dengan mukosa
uretra. unsur psikis rangsangan seksual sesuai dengan meningkatnya kemampuan seseorang
untuk melakukan kegiatan seksual dengan memikirkan atau berkhayal menyebabkan
terjadinya aksi seksual sehingga menimbulkan ejakulasi atau pengeluaran sperma pada saat
bermimpi terutama usia remaja. Aksi seksual pada medulla spinalis, fungsi otak tidak terlalu
penting, karena rangsangan genital menyebabkan ejakulasi yang dihasilkan dari mekanisme
refleks yang sudah terintegrasi pada medulla spinalis lumbalis. Mekanisme ini dapat
dirangsang secara psikis dan seksual yang nyata dan banyak kombinasi dari keduanya.

5
B . ORGAN REPRODUKSI WANITA

1. Anatomi Dan Fisiologi Genetalia Eksterna Pada Organ Reproduksi Wanita

Mons Pubis
Adalah bantalan jaringan lemak dan kulit yang terletak di atas simfisis pubis. Bagian
ini tertutup rambut pubis setelah pubertas.

Labia Mayora
Adalah dua lipatan kulit longitudinal yang merentang ke bawah dari mons pubis dan
menyatu di sisi posterior perineum, yaitu kulit antara pertemuan dua lipatan ini dan
anus. Labia mayora homolog (serupa dalam struktur dan asalnya) dengan skrotum
pada laki-laki.

Labia Minora
Adalah dua lipatan kulit di antara labia mayora. Lipatan ini tidak berambut, tetapi
mengandung kelenjar sebasea dan beberapa kelenjar keringat.Prepusium klitoris
adalah pertemuan lipatan-lipatan labia minora di bawah klitoris. Frenulum adalah area
lipatan di bawah klitoris.

Klitoris
Homolog dengan penis pada laki-laki, tetapi lebih kecil dan tidak memiliki mulut
uretra.Klitoris terdiri dari dua krura (akar), satu batang dan satu glans klitoris bundar
yang banyak mengandung ujung saraf dan sangat sensitive.Batang klitoris
mengandung dua korpora kavernosum yang tersusun dari jaringan erektil. Saat
menggembung dengan darah selama eksitasi seksual, bagian ini bertanggung jawab
untuk ereksi klitoris.

Vestibula
Adalah area yang dikelilingi labia minora. Vestibula menutupi mulut uretra, mulut
vagina dan duktus kelenjar bartolini (vestibular besar).Kelenjar bartolini homolog
dengan kelenjar bulbouretral pada laki-laki. Kelenjar ini memproduksi beberapa tetes
sekresi mucus untuk membantu melumasi orifisium vaginal saat eksitasi
seksual.Bulba vestibular adalah massa jaringan erektil dalam di substansi jaringan
labial. Bagian ini sebanding dengan korpora spongiosum penis.

Himen ( Selaput dara )


Himen Adalah selaput tipis selaput lendir yang menutupi sebagian lubang vagina.
Selaput dara mempunyai lubang yang berlainan besarnya pada setiap perempuan.
Pada perempuang yang masih perawan selput dara itu jelas kelihatan.

6
Pada orang yang telah bersetubh dan lebih lebih pada orang yang telah melahirkan
selaput dara itu, telah putus-putus, sehingga kesudahannya hamper tidak kelihatan lagi
ada kalanya pada orang perawan selaput itu tertutup betul sehingga bisa memisahkan
pada waktu haid.

Mulut Vagina

Terletak di bawah orifisium uretra. Hymen (selaput dara), suatu membran yang
bentuk dan ukurannya bervariasi, melingkari mulut vagina.

2. Anatomi Dan Fisiologi Genetalia Interna Pada Organ Reproduksi Wanita


Ovarium

Panjang 3 5 cm, lebar 2 3 cm, dan tebal 1 cm. berbentuk seperti kacang
kenari.Masing-masing ovarium terletak pada dinding samping rongga pelvis posterior
dalam sebuah ceruk dangkal, yaitu fosa ovarian dan ditahan dalam posisi tersebut oleh
mesenterium pelvis (lipatan peritoneum antara peritoneum viseral dan peritoneum
parietal). Ovarium adalah satu-satunya organ dalam rongga pelvis yang
retroperitoneal (terletak di belakang peritoneum).

Ovarium dilapisi epithelium germinal (permukaan). Jaringan ikat ovarium disebut


stroma dan tersusun dari korteks pada bagian luar dan medulla pada bagian dalam.
Medulla ovarium adalah area terdalam. Medulla mengandung pembuluh darah dan
limfatik , serabut saraf, sel otot polos, dan sel-sel jaringan ikat.

Korteks adalah lapisan stroma luar yang rapat. Korteks mengandung folikel ovarian,
yaitu unit fungsionalpada ovarium.

Tuba Fallopi ( Oviduk )

Dua tuba uterine / tuba fallopi menerima dan mentransport oosit ke uterus setelah
ovulasi.Setiap tuba uterin, dengan panjang 10 cm dan diameter 0,7 cm, ditopang oleh
ligament besar uterus. Salah satu ujungnya melekat pada uterus dan ujung lainnya
membuka ke dalam rongga pelvis.Infundibulum adalah ujung terbuka menyerupai
corong (ostium) pada tuba uterin. Bagian ini memiliki prosesus motil menyerupai
jaring (fimbrae) yang merentang di atas permukaan ovarium untuk membantu
menyapu oosit terovulasi ke dalam tuba.Ampula adalah bagian tengah segmen
tuba.Ismus adalah segmen terdekat dari uterus.Dinding tuba uterin terdiri dari serabut
otot polos, jaringan ikat dan sebuah lapisan epitel bersilia yang sirkular, tersusun
secara longitudinal.Fertilisasi biasanya terjadi di 1/3 bagian atas tuba fallopi.

7
Uterus

Merupakan organ tunggal muscular dan berongga. Uterus berbentuk seperti buah pear
terbalik dan dalam keadaan tidak hamil memiliki panjang 7 cm, lebar 5 cm dan
diameter 2,3 cm ( 3 inci X 2 inci X 1 inci). Organ ini terletak di dalam rongga pelvis
di antara rectum dan kandung kemih.Uterus pada dasarnya ditopang oleh lipatan
peritoneal, ligament besar yang melekatkan uterus pada dinding pelvis.

Dinding uterus terdiri dari bagian terluar serosa (perimetrium); bagian tengah
miometrium (lapisan otot polos) dan bagian terdalam lapisan endometrium.
Endometrium menjalani perubahan siklus selama menstruasi dan membentuk lokasi
omplantasi untuk ovum yang dibuahi. Endometrium tersusun oleh dua lapisan :

1. Lapisan superficial (stratum fungsionalis) endometrium berukuran lebih tebal.


Lapisan ini mengandung kelenjar yang merespons hormon steroid dan
biasanya hampir secara keseluruhan runtuh saat menstruasi.

2. Lapisan basal (stratum basalis) tidak berubah selama siklus berlangsung.

Fundus uterus adalah bagian bundar yang letaknya superior terhadap mulut tuba
uterin.

Badan uterus adalah bagian luas berdinding tebal yang membungkus rongga
uterus.Serviks adalah bagian leher bawah uterus yang terkonstriksi. Os eksternal
adalah mulut serviks ke dalam vagina; os internal adalah mulut uterus dalam rongga
uterus. Kanal endoservikal melapisi jalur di antara dua mulut.

Portio vaginalis adalah bagian serviks yang menonjol ke dalam ujung bagian atas
vagina. Resesus sirkular yang terbentuk pada area pertemuan adalah forniks anterior,
posterior dan lateral (forniks singular).

Vagina

Adalah tuba fibromuskular yang dapat berdistensi. Organ ini merupakan jalan lahir
bayi dan aliran menstrual, fungsinya adalah organ kopulasi perempuan.Vagina
panjangnya sekitar 8 10 cm. organ ini menghadap uterus pada sudut sekitar 45 dari
vestibula genitalia eksternal dan terletak antara kandung kemih dan uretra di sisi
anterior dan rectum di sisi posterior.Dinding vagina tersusun dari atventisia terluar ,
satu lapisan otot polos dan epithelium skuamosa bertingkat nonkeratinisasi yang
dikenal sebagai lapisan vaginal. Sel-sel pada lapisan vaginal memiliki reseptor yang
terikat pada membran untuk estrogen.Sebelum pubertas dan setelah menopause , jika
konsentrasi estrogen darah rendah, lapisan vagina menjadi tipis dan hampir
seluruhnya terdiri dari sel-sel basal.Vagina dilembabkan dan dilumasi oleh cairan
yang berasal dari kapilar pada dinding vaginal dan sekresi dari kelenjar-kelenjar
serviks. pH cairan vaginal tergantung pada kadar estrogen.

8
Perineum

Pada laki-laki atau perempuan adalah area berbentuk seperti iritan yang terbentang
dari simfisis pubis di sisi anterior sampai ke koksiks di sisi posterior dan ke
tuberositas iskial di sisi lateral.

3. Oogenesis
Proses pembentukan gamet betina ( sel telur ) pada wanita disebut oogeniesis dan terjadi di
ovarium. Pada masa Fetus, ovarium mengandung sel pemula atau oogonium sejak bayi lahir
oogonium berkembang menjadi oosit primer hingga pubertas, melalui fase profase pada
pembelahan meiosis.

Pada masa pubertas, dibawah pengaruh FSH ( folikel stimulating hormone ) oosit primer
membelah secara meiosis menghasilkan dua sel yang berukuran besar dan kecil. Sel yang
lebih kecil disebut badan polar dan sel yang besar disebut oosit sekunder.

Oosit sekunder dikelilingi oleh folikel. Folikel-folikel ini dibawah pengaruh FSH membelah
berkali-kali dan membentuk folikel graaf ( folikel yang sudah masak ) yang diantaranya
mempunyai rongga. Sel-sel folikel ini kemudian memproduksi estrogen yang merangsang
hipofisis untuk menyekresikan LH ( luteinizing hormone ) yang berfungsi mendorong ovulasi
( pelepasan sel telur ) bila pada saat ovulasi terjadi pembuahan maka oosit sekunder
meneruskan pembelahan menjadi ootid ( haploid ) dan polar kedua. Ootid berdiferensiasi
menjadi ovum. Jadi, dalam oogenesis ini dihasilkan oosit sekunder yang akan dibuahi
sperma, dan setelah pembuahan, oosit sekunder membelah lagi secara meiosis hingga
dihasilkan ovum.

4. Siklus Menstruasi Pada Wanita


Siklus menstruasi berkaitan dengan pelepasan sel telur ( ovulasi ) dan terjadi pad hari ke-28
dari siklus. Setiap orang mempunyai siklus yang beraneka, dengan periode antara 21 hari ( 3
minggu ) sampai 30 hari. Menstruasi atau haid dialami oleh wanita normal, sehat, sejak akil
balig. Kira-kira sejak usia 11 tahun atau 13 tahun. Siklus menstruasi pada wanita terdiri dari
empat fase sebagai berikut :

1. Fase Proliferasi

Fase ini dikendalikan oleh hormon estrogen sehingga disebut juga fase estrogenic.
Fase ini dimulai pada hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid.

Setiap bulan setelah haid terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer
karena hormon FSH. Pada masa ini sel oogenium membelah secara meiosis dan
menghasilkan satu sel telur haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel graaf

9
yang masak, folikel menghasilkan hormone estrogen yang merangsang sekresi LH.
Fase ini disebut fase folikel.

Estrogen berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus ( endometrium ) yang


terkelupas saat menstruasi sehingga endometrium ( dinding rahim ) menebal hingga
5-7 cm. selain itui, estrogen juga berfungsi untuk menghambat pembentukan FSH dan
memacu pengeluaran LH yang dikeluarkan oleh lobus anteriorhipofisis. Estrogen juga
memengaruhi kelenjar serviks yang menghasilkan cairan encer.

2. Fase Sekresi

Fase ini terjadi pada hari ke-14 sampai hari ke-28 dari siklus. Folikel graaf yang
pecah pada saat ovulasi berubah menjadi korpus rubrum yang mengandung banyak
darah. Adanya LH menyebabkan korpus rubrum berubah menjadi korpus luteum (
badan kuning ) untuk menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi
mempersiapkan endometrium menerima embrio. Pada saat endometrium menjadi
tebal dan lembut, serta dilengkapi banyak pembuluh darah. Periode ini disebut fase
luteal. Jika tidak ada kehamilan, korpus luteum berdegenerasi sehingga progesteron
dan estrogen menurun bahkan sampai hilang.

3. Fase Menstruasi

Karena estrogen dan progesteron berhenti dikeluarkan maka endometrium mengalami


degenerasi. Darah, mucus dan sel-sel epitel dikeluarkan sebagai darah haid dari
rongga uterus ke vagina. Tahap ini berlangsung pada hari ke-1 hingga ke-4 dari
siklus.

4. Fase Reparasi

Terjadi penyembuhan luka akibat pecahnya pembuluh darah. Luka itu tertutup epitel
kembali. Fase ini terjadi pada hari ke-4 hingga ke-6 dari siklus. Siklus menstruasi
akan terhenti jika terjadi kehamilan.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian tentang anatomi dan fisiologi sistem reproduksi, maka kami dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut :

Organ reproduksi pria terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian eksterna dan bagian
interna. Bagian eksterna terdiri dari penis yang merupakan organ yang banyak
mengandung darah dan skrotum yang merupakan organ yang membungkus dan
menopang testis diluar tubuh. Sedangkan bagian interna terdiri dari testis, epididimis,
duktus deferens, duktus ejakulator, uretra, vesika seminalis, kelenjar prostat dan
kelenjar bulbouretral.

Organ reproduksi wanita terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian eksterna dan bagian
interna. Bagian eksterna terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora, klitoris,
vestibula, himen dan mulut vagina. Sedangkan pada bagian interna terdiri dari
ovarium, tuba fallopi ( oviduk ), uterus, vagina dan pireneum.

Spermatogenesis adalah proses pembentukan atau pematangan spermatozoa yang


terjadi didalam testis serta melibatkan pembelahan sel secara mitosis dan meiosis.

Oogenesis adalah proses pembentukan ovum ( sel telur ) yang terjadi didalam
ovarium. Hasil dari oogenesis yaitu ovum dan tiga badan polar.

B. SARAN

Diharapkan setiap mahasiswa/i perawat dapat :

- Mengenal dan memahami secara utuh tentang anatomi dan fisiologi system reproduksi

- Mengetahui dan memahami secara rinci tentang anatomi dan fisiologi sistem reproduksi
pada pria dan wanita.

11
DAFTAR PUSTAKA

Syaifuddin,1997, Anatomi Fisiologi untuk siswa perawat.jakarta:EGC

Dewi, Rosana & dkk, 2003,biologi 2B, Klaten: Intan pariwara.

Http://rudyregobiz.wordpress.com/2009/11/18/system-reproduksi-pada-manusia

Http://info.medis.blogspot.com

12

Anda mungkin juga menyukai