Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BIOKIMIA

ASAM AMINO DAN PROTEIN

DISUSUN OLEH:

Nama : LUSI ANGGRAINI


NIM : 151012122112

AKADEMI FARMASI DWI FARMA

BUKITTINGGI

2017/2018
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i


DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3Tujuan .................................................................................................................. 1

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Pengertian Asam Amino ........................................................................... 2
2.3 Klasifikasi Protein......................................................................................... 2
2.4 Struktur Asam Amino ................................................................................. 3
2.5 Struktur Protein .............................................................................................. 4

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Sifat-sifat Asam Amino .............................................................................6
3.2 Sifat Asam Basa Asam Amino ............................................................... 7
3.3 Protein .................................................................................................................. 7
3.4 Klasifikasi Protein......................................................................................... 7
3.5 Denaturasi dan Renaturasi ..................................................................... 10

BAB IV KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Didalam kehidupan, protein merupakan molekul yang sangat penting dalam


tubuh maklhuk hidup. Hal ini disebabkan oleh hampir semua reaksi kimia
dalam sistem biologi dikatalisis oleh enzim dan hampir semua enzim adalah
protein. Unit dasar penyusun struktur protein adalah asam amino. Yang asam
amino ini bekerja dalam proses kehidupan di dalam tubuh makhluk hidup.
Pentingnya protein dan asam amino bagi makhluk hidup membuat kami merasa
tertarik tertantang untuk membahas materi ini. Pokok bahasan ini erat kaitannya
dengan kerja tubuh kita sehari-hari sebab molekul ini (protein) merupakan
makromolekul terbanyak dalam sel (hampir setengah dari berat kering sel
merupakan molekul protein). Selain untuk menambah pengetahuan dan
wawasan kami, pembuatan makalah ini juga dapat membuat kami menyadari
akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dan menjadi belajar lebih bersyukur
serta untuk memenuhi tugas biokimia.

1.2Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana sifat amfoter dari asam amino?
1.2.2 Bagaimana sifat asam basa asam amino?
1.2.3 Bagaimana klasifikasi dari protein?
1.2.4 Apa yang dimaksud Denaturasi dan Renaturasi?

1.3Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui sifat amfoter dan sifat asam basa dari asam amino
1.3.2 Untuk mengetahui pengertian dan klasifikasi dari protein
1.3.3 Untuk mengetahui pengertian dari Denaturasi dan Renaturasi.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Asam Amino

Asam amino adalah senyawa organik yang memiliki gugus fungsional


karboksil (COOH) dan amina (NH2). Asam amino merupakan molekul yang
digunakan untuk membangun protein.Dalam biokimia seringkali
pengertiannya dipersempit, keduanya terikat pada satu atom karbon yang sama
yang disebut atom C alfa. Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus
amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat
amfoterik, cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada
larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter
ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari
karena salah satu fungsinnya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai
penyusun protein.

2.2 Pengertian Protein

Protein berasal dari bahasa Yunani yaitu protos yang berati yang paling
utama Protein ditemukan oleh Jons Jakob Berzelius pada tahun 1838. Protein
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama
lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen, dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting
dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain
berperan dalam fungsi struktural dan mekanis, seperti protein yang membentuk
batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan sebagai
antibodi, sistem kendalu dalam bentuk hormon, sebagai komponen
penyimpanan dan juga dalam transportasi hara. Sebagai saah satu sumber gizi,
protein juga berperan sebagai sumber asam amino bagi oragnisme yang tidak
mampu membentuk asam amino tersebut.

2
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida,
lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup.
Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti
dalam biokimia.

2.3 Klasifikasi Asam Amino

Berdasarkan biosintesis, asam amino diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu


Asam amino essensial, asam amino nonessensial dan asam amino essensial
bersyarat.Beberapa asam amino dianggap asam amino esensial, yang berarti
bahwa tubuh kita tidak dapat membuat mereka. Kita harus mendapatkan asam
amino esensial dari makanan yang kita makan. Asam amino nonesensial adalah
asam amino yang tubuh kita dapat mensintesis terlepas dari apa yang kita makan.
Pada manusia ada sepuluh asam amino nonesensial dan sepuluh esensial.
Namun, arginin adalah jenis kasus khusus. Orang dewasa dapat sintesis arginin,
tetapi bayi tidak bisa. Jadi arginin adalah asam amino esensial hanya untuk bayi.

Asam Amino Esensial Asam Amino Nonesensial


Arginine Alanine

Histidine Asparagine

Isoleucine Aspartic acid

Leucine Cysteine

Lysine Glutamic acid

Methionine Glutamine

Phenylalanine Glycine

Threonine Proline

Tryptophan Serine

Valine Tyrosine

3
Asam amino esensial bersyarat adalah kelompok asam amino non-esensial,
namun pada saat tertentu, seperti setelah latihan beban yang keras, produksi
dalam tubuh tidak secepat dan tidak sebanyak yang diperlukan sehingga harus
didapat dari makanan maupun suplemen protein.

Asam amino yang terdapat dalam protein dapat dibagi menjadi 4 golongan
berdasarkan relatif gugus R-nya:

1. Asam amino dengan gugus R non polar (tak mengutup)


Gugus non polar adalah gugus yang mempunyai sedikit atau tidak
mempunyai selisih muatan dari daerah yang satu ke daerah yang lain.
Golongan ini terdiri dari lima asam amino yang mengandung gugus alifatik
(Alanin, leusin, isoleusin, valin,dan prolin) dua dengan R aromatic
(fenilalanin dan triptopan) dan satu mengandung atom sulfur (metionin).
2. Asam amino dengan gugus R mengutub tak bermuatan
Golongan ini lebih mudah larut dalam air dari golongan yang tak mengutub
karena gugus R mengutup dapat membentuk ikatan hydrogen dengan
molekul air. Selain treoinin dan tirosin yang kekutubannya disebabkan oleh
adanya gugus hidroksil (-OH) merupakan asam amino yang termasuk
golongan ini. Selain itu yang termasuk dalam golongan ini
juga adalah asparagin dan glutamine yang kekutubannya disebabkan oleh
gugus amida (-CONH2) serta sistein oleh gugus sulfidril (-SH).
3. Asam amino dengan gugus R bermuatan negative (Asam amino asam)
Golongan asam amino ini bermuatan negative pada pH 6.0-7.0 dan terdiri
dari asam aspartat dan asam glutamat yang masing-masing mempunyai
dua gugus karboksil (COOH).
4. Asam amino dengan gugus R bermuatan positif (Asam amino basa)
Golongan asam amino ini bermuatan positif pada pH 7.0 terdiri dari lisin,
histidin dan arginin.
2.4 Struktur Asam Amino

Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat
gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan
satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai

4
samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya.
Atom C pusat tersebut dinamai atom C ("C-alfa") sesuai dengan penamaan
senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan
gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom C ini,
senyawa tersebut merupakan asam -amino. Asam amino biasanya
diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat
kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah,
basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar.

2.5 Struktur Protein


Ada 4 struktur protein antara lain :

1) Struktur Primer
Struktur primer adalah rantai polipeptida. Struktur primer protein di
tentukan oleh ikatan kovalen antara residu asam amino yang berurutan yang
membentuk ikatan peptida. Struktur primer dapat di gambarkan sebagai
rumus bangun yang biasa di tulis untuk senyawa organik.
2) Struktur Sekunder
Struktur sekunder ditentukan oleh bentuk rantai asam amino : lurus, lipatan,
atau gulungan yang mempengaruhi sifat dan kemungkinan jumlah protein
yang dapat dibentuk. Struktur ini terjadi karena ikatan hydrogen antara atom
O dari gugus karbonil ( C=O) dengan atom H dari gugus amino ( N-H )
dalam satu rantai peptida, memungkinkan terbentuknya konfirasi spiral
yang disebut struktur helix.
3) Struktur Tersier
Struktur tersier ditentukan oleh ikatan tambahan antara gugus R pada asam-
asam amino yang memberi bentuk tiga dimensi sehingga membentuk
struktur kompak dan padat suatu protein.
4) Struktur kuartener
Struktur kuartener adaalah susunan kompleks yang terdiri dari dua rantai
polipeptida atau lebih, yang setiap rantainya bersama dengan struktur
primer, sekunder, tersier membentuk satu molekul protein yang besar dan
aktif secara biologis.

5
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Sifat-sifat Asam Amino

Ada tiga sifat-sifat asam amino yaitu:

1. Sifat Amfoter
Gugus fungsional pada asama amino, yaitu karboksil dan amina, keduanya
memengaruhi sifat keasaman asam amino. Dengan demikian, asam amino
dapat bereaksi dengan asam maupun basa sehingga dikatakan bersifat
amfoter atau amfiprotik. Sifat amfoter ini tampak pada asam amino yang
hanya mengikat satu gugus -COOH dan satu gugus -NH2. Adapun asam
amino yang mengikat lebih dari satu gugus -COOH dan hanya satu gugus
-NH2, akan lebih bersifat asam. Asam amino bersifat amfoter, maka:
a. Jika direaksikan dengan asam, maka asam amino akan menjadi suatu
kation.
b. Jika direaksikan dengan basa, maka asam amino akan menjadi suatu
anion.
2. Ion Zwitter
Pada asam amino, ada gugus yang dapat melepaskan ion H+ dan ada gugus
yang dapat menerima ion H+. Akibatnya, terbentuk molekul yang
memilikidua jenis muatan, yaitu muatan positif dan muatan negatif...

Gambar Dua bentuk asam amino, (1) tidak terionisasi; (2) ion zwitter.

6
3. Optis Aktif
Semua asam amino kecuali glisin, memiliki atom C asimetris atau atom C
kiral, yaitu atom C yang mengikat empat gugus yang berbeda (gugus -H, -
COOH, -NH2, dan -R). Oleh karena itu, semua asam amino (kecuali glisin)
bersifat optis aktif. Artinya, senyawa tersebut dapat memutar bidang
polarisasi cahaya.

3.2 Sifat Asam Basa Asam Amino


Pada larutan air, asam amino berbentuk ion dwi kutub. Pada keadaan zwitter
ion, umumnya asam amino mempunyai titik isolektrik yaitutitik dimana asam
amino mempunyai PH optimum.
3.3 Protein
Protein adalah makromolekul polipeptida yang tersusund ari sejumlah L-asam
amino yang dihubungkan oleh ikatan peptide, bobot molekul tinggi. Suatu
molekul protein disusun oleh sejumlah asam amino dengan susunan tertentu
dan bersifat turunan. Rantai polipeptida sebuah molekul protein mempunyai
satu konformasi yang sudah tertentu pada suhu dan pH normal. Konformasi ini
disebut konformasi asli, sangat stabil sehingga memungkinkan protein dapat
diisolasi dalam keadaan konformasi aslinya itu.

3.4 Klasifikasi Protein


Klasifikasi protein pada biokimia didasarkan atas fungsi biologinya terdiri
atas:
1. Enzim, merupakan golongan protein yang terbesar dan paling penting.
Kira-kira seribu macam enzim telah diketahui, yang masing-masing
berfungsi sebagai katalisator reaksi kimia dalam jasad hidup. pada jasad
hidup yang berbeda terdapat macam jenis enzim yang berbeda pula.
Molekul enzim biasanya berbentuk bulat (globular), sebagian terdiri
atas satu rantai polipeptida dan sebagian lain terdiri lebih dari satu
polipeptida. Contoh enzim: ribonuklease, suatu enzim yang
mengkatalisa hidrolisa RNA (asam poliribonukleat); sitokrom,

7
berperan dalam proses pemindahan electron; tripsin; katalisator
pemutus ikatan peptida tertentu dalam polipeptida.
2. Protein Pembangun, berfungsi sebagai unsure pembentuk struktur.
Beberapa contoh misalnya: protein pembukus virus, merupakan
selubung pada kromosom; glikoprotein, merupakan penunjang struktur
dinding sel; struktur membrane, merupakan protein komponen
membran sel; -Keratin, terdapat dalam kulit, bulu ayam, dan kuku;
sklerotin, terdapat dalam rangka luar insekta; fibroin, terdapat dalam
kokon ulat sutra; kolagen, merupakan serabut dalam jaringan
penyambung; elastin, terdapat pada jaringan penyambung yang elastis
(ikat sendi); mukroprotein, terdapat dalam sekresi mukosa (lendir).
3. Protein Kontraktil, merupakan golongan protein yang berperan dalam
proses gerak. Sebagai contoh misalnya; miosin, merupakan unsur
filamen tak bergerak dalam myofibril; dinei, terdapat dalam rambut
getar dan flagel (bulu cambuk).
4. Protein Pengangkut, mempunyai kemampuan mengikat molekul
tertentu dan melakukan pengangkutan berbagai macam zat melalui
aliran darah. Sebagai contoh misalnya: hemoglobin, terdiri atas gugus
senyawa heme yang mengandung besi terikat pada protein globin,
berfungsi sebagai alat pengangkut oksigen dalam darah vertebrata;
hemosianin, befungsi sebagai alat pengangkut oksigen dalam darah
beberapa macam invertebrate; mioglobin, sebagai alat pengangkut
oksigen dalam jaringan otot; serum albumin, sebagai alat pengangkut
asam lemak dalam darah; -lipoprotein, sebagai alat pengangkut lipid
dalam darah; seruloplasmin, sebagai alat pengangkut ion tembaga
dalam darah.
5. Protein Hormon, termasuk protein yang aktif. Sebagai contoh
misalnya: insulin, berfungsi mengatur metabolisme glukosa, hormon
adrenokortikotrop, berperan pengatur sintesis kortikosteroid; hormon
pertumbuhan, berperan menstimulasi pertumbuhan tulang.

8
6. Protein Bersifat Racun, beberapa protein yang bersifat racun terhadap
hewan kelas tinggi yaitu misalnya: racun dari Clostridium botulimum,
menyebabkan keracunan bahan makanan; racun ular, suatu protein
enzim yang dapat menyebabkan terhidrolisisnya fosfogliserida yang
terdapat dalam membrane sel; risin, protein racun dari beras.
7. Protein Pelindung, umumnya terdapat dalam darah vertebrata.
Sebagai contoh misalnya: antibody merupakan protein yang hanya
dibentuk jika ada antigen dan dengan antigen yang merupakan protein
asing, dapat membentuk senyawa kompleks; fibrinogen, merupakan
sumber pembentuk fibrin dalam proses pembekuan darah; trombin,
merupakan komponen dalam mekanisme pembekuan darah.
8. Protein Cadangan disimpan untuk berbagai proses metabolisme dalam
tubuh. Sebagai contoh, misalnya: ovalbumin, merupakan protein
yangterdapat dalam putih telur; kasein, merupakan protein dalam biji
jagung.
Berdasarkan bentuknya, protein dikelompokkan sebagai berikut :
2. Protein bentuk serabut (fibrous)
Protein ini terdiri atas beberapa rantai peptida berbentu spiral yang
terjalin. Satu sama lain sehingga menyerupai batang yang kaku.
Karakteristik protein bentuk serabut adalah rendahnya daya larut,
mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi untuk tahan terhadap enzim
pencernaan. Kolagen merupakan protein utama jaringan ikat. Elasti
terdapat dalam urat, otot, arteri (pembuluh darah) dan jaringan elastis
lain. Keratini adalah protein rambut dan kuku. Miosin merupakan
protein utama serat otot.
2. Protein Globuler
Berbentuk bola terdapat dalam cairan jaringan tubuh. Protein ini larut
dalam larutan garam dan encer, mudah berubah dibawah pengaruh
suhu, konsentrasi garam dan mudah denaturasi. Albumin terdapat
dalam telur, susu, plasma, dan hemoglobin. Globulin terdapat dalam
otot, serum, kuning telur, dan gizi tumbuh-tumbuhan. Histon terdapat

9
dalam jaringan-jaringan seperti timus dan pancreas. Protamin
dihubungkan dengan asam nukleat.
3. Protein Konjugasi
Merupakan protein sederhana yang terikat dengan baha-bahan non-
asam amino. Nukleoprotein terdaoat dalam inti sel dan merupakan
bagian penting DNA dan RNA. Nukleoprotein adalah kombinasi
protein dengan karbohidrat dalam jumlah besar. Lipoprotein terdapat
dalam plasma-plasma yang terikat melalui ikatan ester dengan asam
fosfat sepertu kasein dalam susu. Metaloprotein adalah protein yang
terikat dengan mineral seperti feritin dan hemosiderin adalah protein
dimana mineralnya adalah zat besi, tembaga dan seng.

3.5 Denaturasi dan Renaturasi

Organisme hidup memerlukan banyak jenis molekul besar untuk bertahan


hidup. Sangat sedikit molekul tersebut menjadi berbagai tujuan seperti
protein. Protein adalah molekul besar yang terdiri dari rantai asam amino
terlipat. Setiap protein memiliki bentuk unik dan fungsi berdasarkan
bentuknya. Sangat mudah untuk berpikir tentang protein sebagai kunci
yang cocok dengan membentuk gembok tertentu di sekitar tubuh. Protein
berfungsi untuk mempercepat proses biologis, mengenali antibodi,
mengatur proses fisiologis, menyediakan struktur, zat transportasi,
mengatur gen, dan menanggapi sinyal di dalam dan di luar organisme.

Protein berkisar dalam bentuk ukuran yang kecil seperti insulin yang
hanya 51 asam amino ke yang panjang yang sangat besar seperti protein
Titin yaitu panjang 26.926 asam amino. Tidak peduli ukuran mereka,
mereka harus dilipat menjadi bentuk tertentu agar dapat berfungsi.
Kadang-kadang sesuatu yang salah dan menyebabkan protein terkuak.
Denaturasi adalah proses dimana protein kehilangan struktur terlipat dan
berhenti berfungsi. Denaturasi Protein terjadi ketika protein kehilangan
struktur kuartener, tersier, dan sekunder. Pada dasarnya, protein menjadi
membuka lipatan dan berhenti berfungsi. denaturasi Protein adalah

10
penyebab oleh beberapa stres eksternal. Penyebab utama denaturasi
protein mencakup paparan asam, basa, garam-garam anorganik, pelarut,
atau panas.

Pernahkah Anda menggoreng telur? Bila Anda menempatkan telur dalam


panci memiliki kuning kuning cerah dikelilingi oleh protein yang jelas
dikenal sebagai albumin, juga dikenal sebagai putih telur. Ketika telur
terkena panas dalam panci albumin cepat berubah menjadi putih. Hal ini
terjadi karena denaturasi protein bila terkena panas.

Pernahkah Anda mengalami demam? Demam adalah baik karena mereka


memberitahu kita sesuatu yang salah dalam tubuh dan meningkatkan suhu
membantu untuk melawan penyerbu asing dalam tubuh. Namun, demam
yang ekstrim bisa sangat berbahaya karena dapat menyebabkan protein
dalam tubuh kita untuk mulai terdenaturasi. Demam dari 104 derajat atau
lebih besar dapat menyebabkan denaturasi protein akan dimulai pada
tubuh. Akhirnya, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar protein
denaturasi adalah permanen. Namun demikian, beberapa protein yang
dapat melipat kembali dalam proses yang disebut renaturasi.

11
IV. KESIMPULAN

1. Asam amino adalah senyawa organik yang memiliki gugus fungsional


karboksil (COOH) dan amina (NH2). Protein adalah makromolekul
polipeptida yang tersusund ari sejumlah L-asam amino yang dihubungkan
oleh ikatan peptide, bobot molekul tinggi.
2. Asam amino dapat bereaksi dengan asam maupun basa sehingga dikatakan
bersifat amfoter atau amfiprotik.
3. Klasifikasi protein pada biokimia didasarkan atas fungsi biologinya terdiri
atas enzim, protein pembangun, protein kontraktil, protein pengangkut,
protein hormon, protein bersifat racun, protein pelindung, protein cadangan.
Berdasarkan bentuknya, protein dikelompokkan atas protein bentuk serabut,
protein globuler, dan protein konjugasi.

4. Denaturasi adalah proses dimana protein kehilangan struktur terlipat dan


berhenti berfungsi. Beberapa protein yang dapat melipat kembali dalam
proses yang disebut renaturasi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sofya, Emmawaty. 2000. Biokimia 1. Bandar Lampung: Universitas Lampung

Marthokarsono, Soekarsono. 1975. Biokimia. Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press

http://www.academia.edu/8959206/BIOKIMIA_ASAM_AMINO_DAN_PROTEIN

Anda mungkin juga menyukai