NIM : 16632011024
PERPAJAKAN DI INDONESIA
SPT merupakan surat peberitahuan yang di gunakan oleh wajib pajak untuk
melaporkan perhitungan atau pembayaran pajak, melaporkan objek atau bukan objek
pajak, dan melaporkan harta dan kewajiban.
1. SPT Masa, yaitu Surat pemberitahuan untuk suatu masa pajak (bulanan)
2. SPT Tahunan, yaitu Surat Pemberitahuan untuk suatu tahun pajak atau bagian
tahun pajak.
Wajib pajak memiliki kewajiban untuk mendaftrakan diri ke kantor pelayanan pajak
(KPP) atau Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4) atau kantor
Pelayanan Penyuluhan Dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) untuk di berikan Nomor
pokok wajib pajak (NPWP).
Pengelolaan perpajakan yang baik akan menghasilakn devisa yang cukup signifikan bagi
negara. Pajak terdiri dari objek pajak dan tarif pajak. Objek pajak adalah segala sesuatu
yang dapat di kenai pajak, yang dapat berupa pendapatan,barang-barang,kekayaan, dan
perpindahan hak milik atas barang barang. Adapun jumlah penerimaan pajak adalah
objek pajak dikali tarif pajak atau (T=B x R)
1. Pajak di katakan progresif apabila pajak itu di kenakan dengan persentase yang
semakin tinggi karena dengan semakin tingginya kemampuan membayar pajak,
akan diikuti oleh kenaikan pembayaran pajak dengan presentase yang lebih besar.
Artinya, tarif pajak rata rata meningkat dengan semakin tingginya dasar pajak,
dan tarif pajak marginal lebih tinggi daripada tarif pajak rata-rata.
2. Pajak di katakan proporsional apabila di kenakan dengan persentase yang
sebanding dengan perkembangan pendapatan setelah di kurangi oleh kebutuhan
esensial. Apabila kemampuan membayar pajak naik 10%, akan dikenakan pajak
yang besarnya juga 10% lebih tinggi dari semula. Artinya besarnya presentase
pajak terhadap setiap tingkat penghasilan adalah tetap atau dapat di katakan tarif
pajak rata-rata sma dengan tarif pajak marginal
3. Pajak di katakan regresif apabila di kenakan dengan perkembngan yang kurang
sebanding dengan perkembangan kemampuan membayar pajak. Artinya, dengan
bertambahnya presentase kemampuan membayar pajak, pajak yang harus di bayar
menjadi semakin kecil.
1. Kebijakan perpajakan, yaitu penetapan basis pajak dan penetapan tarif pajak
2. Kriteria perpajakan, yaitu efesiensi,cukup (dapat memenuhi kebutuhan spending),
adil, elastis, dan resistensi rendah.