Anda di halaman 1dari 6

Satuan Acara Penyuluhan

(S.A.P)

Topik : Artritis Reumatoid (Rematik)


Sasaran : Keluarga Tn. S
Hari/Tanggal : Jumat 06 Januari 2017
AlokasiWaktu : 20 Menit
Tempat : Rumah Tn. S di Jalan Sintang p3
Penyuluh/Pemateri : Nur Islamiyah

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan berupa penyuluhan kesehatan dengan topik
Artritis Reumatoid diharapkan Lansia dapat mengetahui dan memahami
apa itu Artritis Reumatoid.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 1x30 menit diaharapkan
lansai mampu:
1) Mengetahui definisi artritis reumatoid
2) Memahami penyebab artritis reumatoid
3) Mengetahui tanda dan gejala artritis reumatoid
4) Mengetahui komplikasi artritis reumatoid
5) Mengetahui penatalaksanaan artritis reumatoid
6) Mengetahui Pencegahan Artritis Reumatoid

B. Media
1. Leaflet yang berisi definisi artritis reumatoid, penyebab artritis reumatoid,
tanda dan gejala artritis reumatoid, komplikasi artritis reumatoid, dan
penatalaksanaan pada artritis reumatoid.
C. KegiatanPenyuluhan
Tahapan KegiatanPenyuluhan Respon Estimasi Metode
Kegiatan Waktu
Pendahuluan 1. Penyuluh memberikan salam dan Menjawab salam 5 Menit Ceramah
memperhatikan kesiapan sasaran dan
yang ingin dicapai. mendengarkan
2. Menyampaikan materi pokok tentang pemateri
materi yang disampaikan.
3. Menyampaikan tujuan penyuluhan
yang akan dicapai baik tujuan umum
maupun tujuan khusus.
4. Kontrak waktu
Penyampaian 1. Menyebutkan definisi artritis Mendengarkanp 10 Ceramah,
Materi reumatoid; enjelasan Menit
2. Menjelaskan penyebab artritis pemateri dan
reumatoid; mengikuti
3. Menjelaskan tanda dan gejala artritis instruksi dari
reumatoid; pemateri
4. Menjelaskan komplikasi artritis
reumatoid;
5. Menjelaskan penatalaksanaan
artritis reumatoid;
6. Menjelaskan cara pencegahan
Artritis Reumatoid
7. Tanya jawab
8. Memberikan pujian atas upaya
positif yang dilakukan sasaran yang
ingin dicapai selama penyuluhan
kesehatan berlangsung.
Penutup 1. Memberikan evaluasi 1. Menjawab 5 Menit Ceramah
2. Menyimpulkan materi yang pertanyaan
disampaikan 2. Memberikan
3. Penutup kesimpulan
3. Menjawab
salam

D. Evaluasi
1. Struktur:
a. Leaflet sudah diberikan sebelum menyampaikan materi.
b. Klien ikut dalam kegiatan penyuluhan.
c. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di rumah Tn. S
2. Proses
a. Klien antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Klien terlibat langsung dalam kegiatan penyuluhan (diskusi).
3. Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berlangsung dengan rencana yang telah
dirancang.
b. Klien dapat menjawab pertanyaan evaluasi tentang penyuluhan yang
disampaikan. Daftar pertanyaan:
1) Apa saja penyebab Artritis Reumatoid?
2) Apa saja tanda dan gejala pada Artritis Reumatoid?
3) Apa saja komplikasi pada Artritis Reumatoid?
4) Bagaimana penatalaksanaan pada Artritis Reumatoid?
E. Sumber
Kowalak. 2011.Buku Ajar Patofisiologi.EGC : Jakarta.
Kushariyadi.2010. Asuhan Keperawatan pada Klien Lanjut Usia. Salemba
Medika : Jakarta.
Mansjoer, Arif. (2000). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media
Aesculaapius FKUI
F. Materi (Lampiran)
1. Definisi Artritis Reumatoid
Artritis reumatoid adalah penyakit inflamasi sistemik yang kronis
dan terutama menyerang persendian, otot-oto, tendon, ligamen, dan
pembuluh darah yang ada disekitarnya. (Kowalak,2011)
Atritis Reumatoid merupakan penyakit inflamasi sisemik kronis
yang tidak diketahui penyebabnya, dikarekteristikkan oleh kerusakan dan
poliferasi membran sinovial yang menyebabkan kerusakan pada tulang
sendi, ankilosis, dan deformitas. (Kusharyadi, 2010)
2. Penyebab Artritis Reumatoid
Etiologi Artritis reuatoid belum diketahui dengan pasti. Namun,
kejadiannya dikorelasikan dengan interaksi yang kompleks antara faktor
genetik dan lingkungan (Suarjana, 2009)
a. Umur, jarang pada umur dibawah 40 tahun dan sering pada umur
diatas 60 tahun.
b. Jenis Kelamin, Secara keseluruhan dibawah 45 tahun frekuensi kurang
lebih sama
pada laki dan wanita tetapi diatas 50 tahun frekuensi lebih banyak pada
wanita
dari pada pria hal ini menunjukkan adanya peran hormon.
c. Keturunan. Suku, prevalensi dan pola terkenanya lebih sering dijumpai
pada
orang-orang Amerika asli dari pada orang kulit putih.
d. Kegemukan : Berat badan yang berlebihan nyata berkaitan dengan
meningkatnya
resiko.
e. Autoimun.
f. Endokrin.
g. Infeksi sterptococcus hemolitikus dan Streptococcus non-hemolitikus.
h. Faktor Lingkungan, salah satu contohnya adalah merokok.
3. Tanda da Gejala Artritis Reumatoid
a. Nyeri pada sendi yang terkena
b. Rasa kaku
c. Hambatan pada pergerakan sendi
d. Kaku pagi
e. Pembesaran sendi
f. Perubahan gaya berjalan
g. Rasa tidak enak badan
h. Anoreksia dan penurunan berat badan
4. Komplikasi Artritis Reumatoid
a. Kelainan bentuk tulang
b. Kelumpuhan
c. Rasa nyeri
d. Deformitas sendi
5. Penatalaksanaan Artritis Reumatoid
a. Obat obatan
Sampai sekarang belum ada obat yang spesifik yang khas untuk
rheumatic, oleh karena patogenesisnya yang belum jelas, obat yang
diberikan bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, meningkatkan
mobilitas dan mengurangi ketidakmampuan. Obat-obatan anti
inflamasion steroid bekerja sebagai analgetik dan sekaligus
mengurangi sinovitis, meskipun tidak dapat memperbaiki atau
menghentikan proses patologis rheumatic.
b. Perlindungan sendi
Rheumatik mungkin timbul atau diperkuat karena mekanisme
tubuh yang kurang baik. Perlu dihindari aktivitas yang berlebihan pada
sendi yang sakit. Pemakaian tongkat, alat-alat listrik yang
memperingan kerja sendi juga perlu diperhatikan. Beban pada lutut
berlebihan karena kaki yang tertekuk.
c. Diet
Diet untuk menurunkan berat badan pasien rheumatic yang gemuk
harus menjadi program utama pengobatan rheumatic. Penurunan berat
badan seringkali dapat mengurangi timbulnya keluhan dan peradangan.
d. Dukungan psikososial
Dukungan psikososial diperlukan pasien rheumatik oleh karena
sifatnya yang menahun dan ketidakmampuannya yang ditimbulkannya.
Disatu pihak pasien ingin menyembunyikan ketidakmampuannya,
dipihak lain dia ingin orang lain turut memikirkan penyakitnya. Pasien
rheunatik sering kali keberatan untuk memakai alat-alat pembantu
karena faktor-faktor psikologis.
e. Fisioterapi
Fisioterapi berperan penting pada penatalaksanaan rheumatic, yang
meliputi pemakaian panas dan dingin dan program latihan yang tepat.
Pemakaian panas yang sedang diberikan sebelum latihan untuk
mengurangi rasa nyeri dan kekakuan. Pada sendi yang masih aktif
sebaiknya diberi dingin dan obat-obatan gosok jangan dipakai sebelum
pemanasan.
f. Operasi
Operasi perlu dipertimbangkan pada pasien rheumatic dengan
kerusakan sendi yang nyata dengan nyeri yang menetap dan kelemahan
fungsi. Tindakan yang dilakukan adalah osteomy untuk mengoreksi
ketidak lurusan atau ketidaksesuaian, debridement sendi untuk
menghilangkan fragmen tulangrawan sendi, pembersihan osteofit.
6. Pencegahan Artritis Reumatoid
a. Mengurangi konsumsi garam g. Latihan relaksasi
b. Menghindari kegemukan i. Istirahat yang cukup
c. Membatasi konsumsi lemak h. Berusaha membina
d. Olah raga teratur hidup yang positif
e. Makan banyak buah dan sayuran segar
f. Tidak boleh merokok dan minum alkohol

Anda mungkin juga menyukai