PENGANTAR
ARSITEKTUR PERTAMANAN
Bambang B. Santoso
Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010
PROSES
PERANCANGAN TAMAN
Bambang B. Santoso
10 April, 2010
PROSES
PERANCANGAN TAMAN
TUJUAN BELAJAR BAB INI :
Mampu menyebutkan beberapa prinsip-prinsip
dalam perancangan
Mampu menjelaskan aspek penerapan prinsip
perancangan dalam merancang desain taman
Mampu menjelaskan dan memahami suatu
proses pembuatan desain (perancangan) taman
Mampu menyebutkan dan kemudian
menjelaskan macam atau ragam desain
3
SUB POKOK BAHASAN
Pengantar
Prinsip dan Proses Perancangan
Prinsip Perancangan
Proses Perancangan
Ragam Bentuk Rancangan
4
PENGANTAR
Mendesain berarti membuat pola atau skema atau
merancang dan merencana, atau memilih dan
mengatur atau mengorganisir sesuatu.
Secara sederhana, mendesain diartikan sebagai
pekerjaan merancang untuk memproduksi suatu
karya;
secara khusus, mendesain adalah suatu seni untuk
menghasilkan suatu karya yang indah, menarik
dan memuaskan.
5
A. PENGANTAR
Desain dimulai dgn ide (konsep), kemudian
dinyatakan dgn bahasa teknis utk diterjemahkan oleh
pembuat/pelaksana/produsen sehingga terciptalah
suatu produk yg diharapkan dpt dinikmati dan
disukai oleh pemakai/konsumen.
Tujuan pembuatan desain, agar terciptanya suatu
karya yg fungsional (the way they are meant to be
used) dan estetis/indah (the way they are look), yg
menyenangkan, memuaskan dan menyamankan hati
penggunanya.
Jadi, tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan
6
harkat manusia.
PENGANTAR
Tanpa memperhatikan apa yg dirancang atau siapa
yg terlibat di dalamnya, perancang selalu memiliki
tujuan yg sama, yaitu menerjemahkan program
pemberi tugas menjadi sebuat bangunan (taman).
Semua tahapan proses perancangan tersebut
meliputi langkah-langkah :
a) merumuskan persoalan,
b) mengembangkan pilihan,
c) menilai,
d) memilih dan
e) berkomunikasi.
7
PENGANTAR
Mendesain dpt dikatakan suatu pekerjaan yg
merupakan perpaduan antara karya seni dan karya
ilmiah.
Seni akan berhubungan dengan penampilan dan
bentuk, yg keduanya akan baik bilamana
komposisinya sesuai dan selaras.
Sebagai Ilmu karena diperlukan utk mendukung
terciptanya karya yg nyaman, praktis, ekonomis
dan berdaya tahan tinggi.
Persyaratan seni dan ilmu itulah yg diperlukan
untuk suatu produk desain dibentuk.
8
B. PRINSIP DAN
PROSES PERANCANGAN
PRINSIP PERANCANGAN
11
PRINSIP PERANCANGAN
12
Tema
13
Tema
14
Tema
Pengulangan thdp unsur desain merupakan upaya
utk memunculkan taman memiliki tema tertentu.
Taman berkesan informal dpt ditampilkan dgn
pengulangan terhadap garis-garis organik
(lengkung).
Taman dgn tema hangat atau ceria, dpt dilakukan
dgn pemilihan elemen taman yg memunculkan
warna hangat secara berulang.
Taman dgn tema harum, dpt dilakukan dgn
mendominasikan atau pengulangan thdp tanaman-
tanaman yg beraroma baik.
15
SIMPLICITY (mudah, sederhana)
16
17
Keseimbangan
18
Keseimbangan
Pola Simetris (formal)
Keseimbangan dgn susunan elemen-elemen taman
yg bila ditarik suatu sumbu maka akan membelah
sama besar bagian kiri maupun kanan.
Bobot visual (keseimbangan pandangan) dicapai
oleh dukungan susunan elemen taman yg sama
19
Keseimbangan
Pola Keseimbangan Informal (asimetris)
Keseimbangan yg lebih cenderung atau condong
ke satu arah saja.
Elemen taman di satu sisi tidak sama persis dgn
sisi lainnya, tetapi bobot visualnya tetap sama.
Keseimbangan ini dpt pula memberikan kesan
seimbang dgn pengaturan elemen taman.
Jika di sisi yg satu volumenya lebih banyak
diletakkan dekat sumbu, maka di sisi lainnya yg
volumenya lebih sedikit diletakkan lebih jauh dari
sumbunya.
20
Keseimbangan
21
22
Keseimbangan
26
Terdapat dua macam skala umum
Skala Manusia
Perbandingan ukuran elemen bangunan atau ruang
dgn dimensi tubuh manusia.
Skala Generik
Perbandingan ukuran elemen bangunan atau ruang
terhadap elemen lain yg berhubungan dgn/atau di
sekitarnya.
27
Skala Intim
28
Skala Perkotaan
Skala ruang yg dikaitkan dgn kota dan lingkungan
manusianya sehingga menimbulkan rasa memiliki/betah.
1 < D/H < 2 H = tinggi D = jarak
D/H = 1 = interaksi bangunan terlalu kuat sehingga ruang
luarnya tidak terasa sebagai plaza
D/H = 2 = perasaan terlingkup suatu plaza tidak ada
30
31
32
Irama
Merupakan perasaan yg menggambarkan suatu
alur atau penelusuran suatu taman.
Dapat dirasakan dgn menurutkan arah pandangan
mata (bergerak) sesuai dgn irama tertentu dari
suatu benda ke benda lainnya.
Jadi dalam suatu pandangan taman, bila terlihat
sesuatu tidak secara tiba-tiba muncul, itulah yg
dikatakan sbg irama.
33
Irama
Irama dlm perancangan juga dpt memecahkan
kemonotonan yg membosankan.
Bbrp bentuk elemen yg berbeda ukurannya atau
bentuk yg disusun selang-seling atau cara
peletakan yg bervariasi, dpt memberikan kesan
atau perasaan gerak yg berirama.
Dpt juga dikreasikan dgn menggunakan pola garis
kontinyu, pengulangan, gradasi, dan radiasi.
34
Irama
Garis kontinyu dan garis terputus-putus memiliki
sifat yg mengalir. Contoh : jalan setapak yg
membelok, jalur selokan, arah pagar, dan jalur
topografi.
Pengulangan suatu elemen desain (garis, bentuk,
warna, tekstur, motif) dpt mengontrol gerak
pandangan mata sehingga menuju titik tertentu.
Pengulangan jajaran pohon tertentu (misalnya
palm) yg tinggi akan memberikan kesan
pandangan dari sisi ke sisi.
35
Irama
Gradasi atau variasi memberikan efek pd mata
untuk bergerak lebih kuat drpd pengulangan.
Gradasi ketinggian tanaman dpt berupa tanaman
yg paling pendek sbg tanaman terdepan dan
tanaman tertinggi diletakkan paling belakang.
Kesan tersebut dapat pula diatur dengan mengatur
topografi, jika tinggi tanaman sama (seragam).
36
Pengaturan gradasi tanaman
yg memiliki tinggi sama
melalui pengaturan topografi
37
Repetition (pengulangan)
38
SEQUENCE (urutan, susunan)
39
SEQUENCE (urutan, susunan)
40
Pengulangan dan Variasi
41
Titik Perhatian (point of interest)
44
Focal point
45
Focal point
46
47
PROSES PERANCANGAN
48
PROSES PERANCANGAN
users
contractor
Building
Problem
architect financier
enginer manufacturer
51
Program
Problem
Schematic Definition
Design
Design
Preliminary Developing Criteria
Design Alternatives
Design
Development Evaluating
Alternatives
Contract
Document
Selection
Shop
Drawings
Communication
Construction
52
C. RAGAM BENTUK RANCANGAN
55
Berdasarkan tujuan penggunaan elemen
tanaman, desain taman dalam ruang dibedakan
dua macam, yaitu :
56
2. Desain taman yg dibentuk oleh elemen tanaman
secara berkelompok (massal).
Desain semacam ini sering kali dipakai sbg upaya
pembuatan taman bongkar pasang pada acara-
acara seperti resepsi perkawinan ataupun
seminar.
Pemasangan sejumlah tanaman scr masal dpt
bersifat sementara ataupun semi permanen.
Jika semi permanen, biasanya tanaman ditanam
dlm suatu wadah berukuran besar yg dpt
menampung lebih dari satu macam/jenis tanaman.
57
58
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Nurhayati H.S. dan Hadi S. A., 2000.
Pembuatan Taman dalam Ruang. Dalam Taman
Dalam Ruang. Penebar Swadaya. h:89-115.
Hakim, R., 1987. Unsur Perancangan dalam Arsitektur
Lansekap. Penerbit PT Bina Aksara, Jakarta.h:54-66,
88-92, 100-110
Hakim, R., 1996. Penyajian dan Tahapan Perancangan
Arsitektur Lansekap. Penerbit Universitas Trisakti
Sulistyantara, B., 1992. Taman Rumah Tinggal.
Penebar Swadaya.h:4-42.
Wang, TC., 1985. Gambar Denah dan Potongan.
Penerbit Erlangga.h:7-21.
Wilson, DA., Thomas J. W and Wayne G. T, ?
Planning and Designing Your Home Landscape.
University Of Wisconsin-Extension.
59
60