DISUSUN OLEH :
KELOPOK X
ERNI B (70300107050 )
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2009
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. INSIDENS
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. DEFINISI
Penyakit meniere adalah suatu kelainan labirin yang etiologinya belum diketahui
dan mempunyai trias gejala yaitu : gangguan pendengaran , tinnitus dan serangan
vertigo. Terutama terjadi pada wanita dewasa.(Kapita selekta kedokteran, 2001: 93)
Menieres disease adalah distensi labirin membranous telinga dalam akibat cairan
yang berlebihan. Tekanan menyebabkan kegagalan fungsi saraf pendengaran serta saraf
keseimbangan sehingga timbul gejala tuli yang fluktuatif, tinnitus dan serangan vertigo
berulang, yang dapat disertai dengan muntah.( kamus keperawatan , 1999: 275)
Penyakit Meniere adalah kekacauan dari aliran cairan-cairan dari telinga dalam.
Penyakit Meniere juga disebut idiopathic endolymphatic hydrops.( Apotik online dan
media informasi obat penyakit medicastore.com).
2.2. ETIOLOGI
Etiologi penyakit meniere tidak diketahui, namun terdapat berbagai teori termasuk
pindah neurokimia dan hormonal abnormal pada aliran darah yang menuju ke labirin,
gangguan elektrolit dalam cairan labirin, reaksi alregi dan gangguan autoimun.
2.3. PATOFISIOLOGI
Gejala klinis penyakit meniere disebabkan oleh adanya hidrops endolimfa pada
koklea dan vestibulum. Hidrops yang terjadi mendadak dan hilang timbul disebabkann
oleh:
Gejala-gejala dari penyakit Meniere secara khas termasuk paling sedikit beberapa
dari yang berikut :
2.7. PENATALAKSANAAN
Jika vertigo sangat mengganggu dan terjadi gangguan pendengaran yang berat,
dilakukan labirintektomi, yaitu pengangkatan koklea (bagian dari telinga tengah yang
mengatur pendengaran) dan kanalis semisirkularis. (Apotik online dan media informasi
obat penyakit medicastore.com).
BAB III
KONSEP KEPERAWATAN
3.1. PENGKAJIAN
4. Makanan dan cairan : hilang nafsu makan(anoreksia), mual muntah, tidak toleran
terhadap makanan (karena adanya obat), perubahan berat badan.
5. Neurosensori : pusing (kepala berputar putar ), perubahan perilaku.
9. Penyuluhan : factor resiko keluarga, penggunaan atau tak menggunakan obat yang
diresepkan, kurang pemehaman tentang proses penyakit.
Intervensi
2. Resiko tinggi injury (cedera) b/d tidak ada respon vestibuler akibat vertigo
Kemungkinan dibuktikan oleh :
Keluhan rasa pusing
Cara jalan abnormal
Kepala pening dan kepala terasa berputar-putar.
Tampak kelelahan
Intervensi
Kaji vertigo meliputi riwayat, durasi, frekuensi dan adanya gejala penyakit telinga
Rasional : Riwayat penyakit memberikan dasar untuk intervensi
kaji luasnya ketidakmampuan dalam hubungan dengan aktivitas hidup sehari hari.
Rasional : Luasnya ketidakmampuan menunjukan resiko jatuh
Ajarkan/ tekankan terapi vestibular atau keseimbangan sesuia ketentuan.
Rasional : latihan mempercepat kompensasi labirintin, yang dapat mengurangi vertigo
dan gangguan cara jalan.
Anjurkan klien tetap membuka mata dan memandang lurus ke depan ketika berbaring dan
mengalami vertigo
Rasional : Mengurangi perasaan vertigo,dan gerakan mengalami deslerasi bila mata tetap dijaga
pada posisi yang tetap.
Dorong pasien untuk berbaring bila merasa pusing, dengan pagar tempat tidur dinaikkan
Rasional : Mengurangi kemungkinan jatuh dan cedera
Intervensi
Intervensi
Kaji dan evaluasi respon pasien terhadap aktivitas. Catat laporan peningkatan
kelemahan / kelelahan dan perubahan tanda vital selama dan setelah aktivitas.
Rasional : menetapkan kemampuan/ kebutuhan pasien dan memudahkan pilihan
intervensi
Berikan lingkungan tenang dan batasi pengunjung selama fase akut sesuai indikasi.
Dorong manajemen sters dan pengalih yang tepat.
Rasiuonal : Menurunkan sters dan rangsangan berlebihan , meningkatkan istirahat
Jelaskan pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan dan perlunya keseimbangan
aktivitas dan istirahat.
Rasional : tirah baring di pertrahankan selama fase akut untuk menurunkan kebutuhan
metabolic ,menghemat energy untuk penyembuhan.
Bantu pasien memilih posisi nyaman untuk istirahat / tidur.
Rasional : pasien mungkin nyaman dengan kepala tinggi , tidur dikursi atau menunduk
kedepan meja atau bantal.
Bantu pasien dalam program latihan, progresif terhadap sesegera mungkin untuk turun
dari tempat tidur, mencacat respon tanda vital dan toleransi pasien pada peningkatan
aktivitas
Rasional : saat inflamasi / kondisi dasar teratasi pasien mungkin mampu melakukan
aktivitas yang diinginkan, kecuali vetigo muncul.
Intervensi
Catat derajat ansietas dan takut. Informasikan pasien/ orang terdekat bahwa perasaannya
normal dan dorong mengespresikan perasaan.
Rasonal : pamahaman bahwa perasaan (dimana berdasarkan situasi ditambah
ketidakseimbangan oksigen )
Jelaskan proses penyakit meniere (vertigo) dan prosedur dalam tingkat kemampuan
pasien untuk memahami dan menangani informasi. Kaji situasi saat dan tindakan yang
diambil untuk mengatasi masalah.
Rasional : menghilangkan ansietas karena ketidaktahuan dan menurunkan takut tentang
keamanan pribadi.pada fase dini penjelasan perlu di ulang dengan sering dan singkat
karena pasien mengalami penurunan lingkup perhatian.
Tinggal dengan pasien atau membuat perjanjian dengan seseorang untuk menunggu
selama serangan akut.
Rasional : membantu dalam menurunkan ansietas yang berhubungan denngan penolakan
adanya perasaan mau pinsang.
Berikan tindakan nyaman, mis, pijatan punggung , perubahan posisi.
Rasional : Alat untuk menurunkan stress dan perhatian tak langsung untuk meningkatkan
relaksasi dan kemampuan koping.
Bantu pasien untuk mengidentifikasi perilaku membantu, mis, posisi yang nyaman , focus
bernapas, teknik relaksasi.
Rasional : memberikan pasien tindakan mengontrol untuk menurunkan asietas dan
tegang otot
Kembangkan program aktivitas dalam batas kemampuan fisik.
Rasional : memberikan kesehatan untuk membentuk energy dengan perasaan
Intervensi
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Penyakit meniere adalah suatu kelainan labirin yang etiologinya belum diketahui
dan mempunyai trias gejala yaitu : gangguan pendengaran , tinnitus dan serangan
vertigo. Terutama terjadi pada wanita dewasa.(Kapita selekta kedokteran, 2001: 93). Atau
dengan kata lain Penyakit Meniere adalah suatu sindrom yang terdiri dari serangan vertigo,
tinnitus, dan berkurangnya pendengaran secara progresif.
4.2. SARAN
1. Dalam melayani pasien kita harus berpenampilan bersih, sopan, dan ramah agar
pasien merasa senang dan cepat sembuh.
2. Seorang perawat harus selalu mampu memberikan pelayanan yang terbaik untuk
kliennya.
3. Pada saat terjadi serangan sebaiknya penderita diberikan posisi yang nyaman.
DAFTAR PUSTAKA
5. Soepardi, dkk. 2008. Telinga, Hidung, Tenggorokan, Kepala dan Leher . Jakarta:
FKUI\
6. Srigalajantan. 2009. http://meniere/penyakit meniere/srigalajantan. Blog. Html.