Lalala
Lalala
MANAGEMENT ACCOUNTING
PT SCARLET
1|P a ge
INTEGRATED CASE
MANAGEMENT ACCOUNTING
PT SCARLET
8. Mesin digunakan untuk memproses material yang dipanaskan seperti roda gigi, batang torak,
dan lainnya. Proses ini disebut dengan forging.
9. Blok silinder dan part-part lain seperti piston, crackshaft, dan lainnya masih harus diproses di
mesin CNC untuk mendapatkan dimensi sesuai ukuran blok mesin. Untuk mendapat hasil
yang sangat halus di bagian yang saling bergesekan, masih dilakukan proses polishing.
10. Komponen yang sudah siap akan dirakit, disetting, dan dites untuk mendapatkan mesin yang
ideal. Mesin sendiri terdiri dari 550 komponen.
11. Pada proses assembling, komponen-komponen tersebut dilakukan dalam konveyor yang
berjalan dan berhenti dengan kecepatan dan waktu yang telah ditentukan.
12. Selanjutnya, mobil yang sudah jadi akan diinspeksi untuk memastikan produk yang
dihasilkan sesuai standar.
13. Jika kualitas mobil telah memenuhi standar, maka mobil dapat dikirimkan dan dijual pada
konsumen melalui kapal (laut), atau pakai truk (darat).
Berdasarkan laporan hasil produksi, diketahui bahwa untuk setiap mobil membutuhkan 80
potong besi, SUV 92 potong, dan sedan 100 potong (Harga per potong besi=$125;
$1=Rp13.500). Pada tahun tersebut, PT Scarlet berhasil menjual, 200 unit mobil dengan harga
per unit Rp150.000.000; 100 unit SUV dengan harga per unit Rp185.000.000; dan 150 unit sedan
dengan harga per unit Rp170.000.000. Untuk mengerjakan 200 unit mobil dibutuhkan 11000
jam, 100 unit SUV 10050 jam, dan 150 unit sedan 12500 jam. Dari laporan hasil produksi
diketahui bahwa untuk setiap jenis mobil menggunakan die (cetakan) yang sama dimana biaya
penyusutannya per tahun adalah Rp25.000.000. Selain itu, biaya listrik dan air untuk pabrik
tersebut selama satu bulan adalah Rp60.000.000 dan Rp12.000.000. Diketahui bahwa pada tahun
tersebut PT Scarlet mengalami kerugian sebesar Rp29.750.000.
2|P a ge
INTEGRATED CASE
MANAGEMENT ACCOUNTING
PT SCARLET
3|P a ge
INTEGRATED CASE
MANAGEMENT ACCOUNTING
PT SCARLET
Tabel 2
Produk Cacat
Triwulan Produk cacat Jumlah Produksi Produk cacat (%)
1 8 unit 200 unit 4%
2 5 unit 200 unit 2,5%
3 15 unit 200 unit 7,5%
4 14 unit 150 unit 9,33%
Sumber: internal badan usaha
4|P a ge
INTEGRATED CASE
MANAGEMENT ACCOUNTING
PT SCARLET
kualitasnya juga terkadang lalai dalam melakukan pengujian volume dan ketebalan besi,
padahal kita tau sendiri PT Scarlet ini, untuk semua body-nya menggunakan bahan besi, jadi
harusnya dalam melakukan pengujian volume dan besi harus betul-betul. Selain itu, jika
dipelajari lagi, untuk body berbahan besi seharusnya pengujiannya tidak berakhir sampai
pengujian volume dan besi saja tetapi seharusnya ada tahap pengujian kekuatan besi. Pada
tahap ini body diberikan tekanan yang lebih kuat dibanding biasanya. Uji coba ini sangat
menentukan kualitas body ini. Hanya body yang bisa melewati tahap ini saja yang kemudian
akan dijual kepada konsumen
Dari bagian akuntansi, tidak ditemukan juga perhitungan mengenai titik impas dan volume
penjualan yang ditargetkan setiap bulannya agar PT Scarlet mencapai keuntungan tertentu.
Selama ini, evaluasi terhadap kinerja departemen produksi yang dilakukan dengan
membandingkan perencanaan produksi dan produksi aktual tidak memiliki hasil yang
memuaskan. Bahkan, PT Scarlet tidak dapat menentukan volume penjualan untuk dapat
menutupi seluruh biayanya. Jika dilihat dari tren penjualan sejak tahun 2008, didapatkan data
mengenai penjualan mobil, lipat dan sedan dalam setahun masing-masing sebesar 72 unit, 36
unit dan 54 unit secara berturut-turut dengan perbandingan yang selalu sama.
5|P a ge
INTEGRATED CASE
MANAGEMENT ACCOUNTING
PT SCARLET
Proses produksi yang selalu terdapat sejumlah produk cacat, menjadi pertimbangan utama
pimpinan perusahaan untuk melakukan pembelian bahan baku yang melebihi MPS untuk
disimpan sebagai stok bahan baku, mengingat bahan baku yang digunakan juga tidak mudah
untuk didapatkan. Disamping itu, karakteristik bahan baku perusahaan berisiko cukup tinggi
akan hilang saat musim panas maupun hujan sehingga memicu biaya pemeliharaan bahan baku
yang tinggi bagi perusahaan.
Pada tahun 2010, PT Scarlet menerima tuntutan dari warga sekitar pabrik karena warga tidak
bisa menggunakan air di sungai untuk kegiatan sehari-hari akibat tercemar oleh sisa cat yang
digunakan dalam kegiatan produksi. Atas tuntutan ini, PT Scarlet harus membersihkan sungai
yang tercemar tersebut. Selain itu, banyak pula warga yang meminta ganti rugi karena
mengalami gangguan pencernaan dan kulit setelah menggunakan air di sungai. Akan tetapi,
berdasarkan data yang dimiliki ketua warga sekitar perusahaan, jumlah warga yang tidak
melapor untuk meminta ganti rugi, lebih banyak dibanding warga yang melapor.
DIMINTA
Analisis Anda atas data dan informasi yang ada di perusahaan, dikaitkan dengan
kerangka berpikir materi Akuntansi Manajemen yang telah anda pelajari.
Buatlah perhitungan yang relevan bagi perusahaan dan mendukung analisis Anda.
Rekomendasi atas kondisi yang dialami perusahaan saat ini.
6|P a ge