Anda di halaman 1dari 8

PENGANTAR TAKSONOMI

Anacardium occidentale L.

Disusun oleh :

Marfuah Peni Aji

163112620120022

Fakultas Biologi

Universitas Nasional

Jakarta

2016
Nama Lokal :

Indonesia :

Jambu Monyet (Jawa Tengah, Jawa Timur)

Jambu Mede (Jawa Barat)

Jambu Erang (Sumatera Barat)

Gayu (Lampung)

Jambu Jipang / Jambu Dwipa (Bali)

Yaki (Sulawesi Utara)

Bahasa Inggris : Cashew nut


Melayu : Gajus, ketereh, janggus, jambu monyet.
Vietnam : Dao lon hot, cay dieu
Thailand : Mamuang him maphan
Pilipina : Kasoy
Cina : Yao guo
Italian : Acagia
Japanese : Kashu nattsu
Spanyol : Cash, Merci, maran, Cacajuil, Casho,
Cajuil, Acaya

Portuguese : Caju

Nama Ilmiah : Anacardium occidentale L.

Nama Sinonim : Acajuba occidentalis Gaertn.


Cassuvium pomiferum Lam.
Anacardium microcarpum Ducke.
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheophyta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Sapindales
Famili: Anacardiaceae
Genus: Anacardium
Spesies: Anacardium occidentale L.
Tabel 1. Bootstrap konsensus filogeni terhadap trnLF sekuens dari
Anacardiaceae, Burseraceae, Sapindaceae dan Rutaceae
Deskripsi Tanaman :

Jambu mete (Anacardium occidentale L.) yang dikenal juga dengan nama
jambu monyet, memiliki keunikan tersendiri pada buahnya. Buah jambu mete
merupakan buah semu yang berasal dari tangkai buah yang membesar; warnanya
bervariasi dari merah, kuning, sampai hijau; menjantung sungsang. Bentuk buah
semu tersebut menjadi dasar pemberian nama marga Anacardium (Gledhill 2008).
Adapun buah sejati jambu mete merupakan perkembangan bakal buah menjadi
organ berbentuk ginjal, berwarna abu-abu dan biasa disebut kacang mete.
Pohon jambu mete pada umumnya berdiameter luas dan jauh lebih tinggi,
dengan ketinggian bervariasi dari 8 sampai 15 m dan rentang mahkota yang bisa
mencapai 20 m. Daun-daun dewasa pada Anacardium occidentale berwarna hijau,
tebal dan oval atau berbentuk memanjang, runcing atau bulat tip, tunggal atau
majemuk, berselang-seling atau tersusun berlawanan secara jarang dan memiliki
pucuk daun muda di pangkalnya.
Anacardium occidentale L merupakan pohon milik keluarga Anacardiaceae
yang terdiri dari sekitar 800 spesies dalam 82 genera. Jambu mete merupakan
tanaman pertanian tropik berasal dari Amerika Selatan meliputi negara Bolivia, Brazil,
Ecuador, dan Peru (Vavilov 1951; Hou 1978; Behrens 1998; Azam-Ali & Judge
2000). Benua Asia, Afrika, dan Amerika Selatan merupakan kawasan utama yang
mengembangkan penanaman jambu mete. Kawasan Asia terutama di India,
Vietnam, dan Indonesia menjadi negara penghasil jambu mete terbesar (FBSPL
2014). Jambu mete banyak dibudidayakan di beberapa daerah di Indonesia meliputi
provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, Sulawesi
Selatan, Sulawesi Tenggara, dan kepulauan Nusa Tenggara (IICB 2012).
Bunga-bunga tumbuh di ujung cabang atau batang atau di sudut dari mana
daun bergabung dengan batang dan memiliki daun-daun pelindung. Tumbuhan ini
biasanya memiliki bunga biseksual dan jantan pada tanaman yang sama, biseksual
dan bunga betina pada lainnya atau bunganya memiliki kedua-duanya, benang sari
dan putik sempurna. Kelopaknya terdiri dari 3 hingga 7 helai kelopak bercelah dan
memiliki jumlah yang sama pada kelopaknya, terkadang tidak ada kelopaknya.
Buah-buah matang pada umumnya berbentuk oval, berwarna kekuningan
atau kemerahan atau merah-gelap saat matang, jarang terbuka dan berbiji. Benih
utamanya ditemukan dalam buah, tetapi pada A. occidentale terletak di tepi buah
dengan penutup keras atau kasar.

Kacangnya yang merupakan buah sejati, mengering dan tidak terbelah. Di


dalam cangkang beracunnya terdapat benih melengkung besar, dengan panjang
hampir 2,5 cm yang dapat dimakan, yaitu kacang mete. Sebagai kacang matang,
tangkai (wadah) pada pangkalnya membesar dengan cepat dalam beberapa hari ke
dalam struktur daging buah, terluas pada puncak, dikenal sebagai buah. Jambu
mete berkulit tipis yang dapat dimakan ini memiliki daging kenyal berwarna kuning
muda yang berair, terasa asam dan memiliki sedikit bersifat astringent
(menyebabkan jaringan biologis berkontraksi atau mengkerut) ketika dimakan
mentah dan sangat astringent saat hijau.
Pohon Mete akan mentolerir berbagai kondisi termasuk kekeringan dan tanah
yang buruk, tetapi tidak dapat bertahan pada suhu dingin yang beku. Anacardium
occidentale adalah pohon berukuran sedang, tersebar, hijau, bercabang banyak;
tumbuh hingga ketinggian 12 m. Ketika ditanam pada lahan laterit, pada daerah
pantai berpasir ketinggiannya jarang melebihi 6 m dan berbentuk bulat dengan
diameter mahkota sampai 12 m. Tumbuhan dewasa yang di tanam pada lempung
tanah yang dalam dapat mencapai 15 m dan bercabang banyak, dengan diameter
mahkota lebih kecil (4-6 m). Sistem akar dari A. occidentale dewasa, ketika tumbuh
dari benih, terdiri dari akar tunggang yang sangat menonjol dengan jaringan akar
lateral yang luas dan menyebar ke samping.

Manfaat Tumbuhan :

1) Makanan: A. occidentale dibudidayakan kacangnya. mete berfungsi sebagai


makanan. dijadikan makanan lezat dan bergizi, yang mengandung lemak,
protein, karbohidrat, vitamin dan mineral.
2) Pakan: Kue yang tersisa setelah minyak telah diekstrak dari bijinya berfungsi
sebagai makanan hewan.Kulit dari biji dapat digunakan sebagai pakan
unggas.
3) BBM: Kayunya terkenal sebagai kayu bakar dan arang. Residu ekstraksi cair
dari cangkang biji mete sering digunakan sebagai bahan bakar .
4) Obat: sirup jambu mete adalah obat yang baik untuk batuk dan pilek. Jus
jambu mete dikatakan efektif untuk pengobatan sifilis. Infus dari akarnya
merupakan pencahar yang sangat baik. Minuman keras dari mete dalam
dosis kecil dapat menyembuhkan sakit perut. Minyak yang diperoleh dari
cangkangnya digunakan untuk menyembuhkan keretakan pada kulit telapak
kaki. Anti-scorbutic dalam mete merupakan zat diuretik yang digunakan untuk
masalah kolera dan ginjal. Tunas dan daun muda digunakan untuk penyakit
kulit.
5) Tannin atau zat warna: getah pada kulitnya mengandung 3-5% tannin dan
digunakan di industri pewarnaan
DAFTAR PUSTAKA

Iwu, M aurice M. Handbook of African Medicinal Plants 2nd Edition. CRC


Press. New York. 2014.
Febriani, S., Hartana, A. Klasifikasi Kultivar Jambu Mete (Anacardium
Occidentale L.). Institut Pertanian Bogor. Bogor. 2016.
Chisom, Iroka F., et al. A comparative foliar anatomical and morphological
study on Anacardium occidentale L. and Spondias mombin L. International Journal
of Herbal Medicine. 2014. Diakses online di www.florajournal.com tanggal 25
November 2016.
Akinhami, T.F., Akintokun, P.O. Chemical Composition and Physicochemical
Properties Of Cashew nut (Anacardium occidentale) Oil and Cashew nut Shell Liquid.
Journal of Agricultural, Food, and Environmental Sciences, Vol.2, Issue 1. University
of Agriculture. Abeokuta. 2008.
Samal, S., et al. Analysis of Genetic Relationships Between Populations of
Cashew (Anacardium Occidentale L.) by Using Morphological Characterisation And
RAPD Markers. Plant Soil Environ, 49 (4): 176-182. Orissa University of Agriculture
and Technology. Orissa. 2003.
Orwa., et al. Anacardium occidentale. Agroforestry Database 4.0. 2009.
Diakses online di
http://www.worldagroforestry.org/treedb/AFTPDFS/Anacardium_occidentale.PDF
tanggal 25 November 2016.
Pell, S.K., et al. Molecular Systematics Of The Cashew Family
(Anacardiaceae). The Department of Biological Sciences. Lousiana State. 2004.

Anda mungkin juga menyukai