Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Kajian Penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan


dan Bahan Medis Habis Pakai di Kamar Obat

Disusun Oleh:

Nizalia, S. Farm NIM 143202140


Lasni Ferawati Manik, S. Farm NIM 143202145
Tri Yuni Semdu Gultom, S. Farm NIM 143202182
B. Agung Permana, S. Farm NIM 143202197
Nerly Juli P. Simanjuntak, S. Farm NIM 143202213
Prataya N. S. Marpaung, S. Farm NIM 143202214

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL .......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... iii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

1.1 Latar belakang ..................................................................... 1

BAB II TINJAUAN RSUP H. ADAM MALIK ....................................... 4

2.1 Panduan ............................................................................... 4

2.2 Kebijakan ............................................................................ 4

2.3 Pedoman .............................................................................. 4

2.4 SOP ................................................................................ 5

BAB III ANALISIS DATA ........................................................................ 12

3.1 Kamar Obat di Instalasi ICU ............................................... 12

3.2 Kamar Obat di Instalasi PJT ............................................... 13

3.3 Kamar Obat di Instalasi RINDU A ..................................... 13

3.4 Kamar Obat di Instalasi RINDU B ..................................... 14

3.5 Rekapitulasi Persen Ketepatan Penyimpanan Obat


di kamar Obat ...................................................................... 17

3.6 Rekapitulasi Persen Kesesuaian Identitas Pasien di Kamar


Obat ..................................................................................... 18

3.7 Rekapitulasi Persen Ketepatan Suhu di Kamar Obat .......... 19

3.8 Rekapitulasi Rata-rata Persen Ketepatan Penyimpanan


Obat di kamar Obat ............................................................. 20

BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................... 21

i
3.1 Kamar Obat di Instalasi ICU ............................................... 22

3.2 Kamar Obat di Instalasi PJT ............................................... 23

3.3 Kamar Obat di Instalasi RINDU A ..................................... 24

3.4 Kamar Obat di Instalasi RINDU B ..................................... 25

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 28

5.1 Kesimpulan .......................................................................... 28

3.2 Saran .................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 29

LAMPIRAN

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar Sarana dan Prasarana Untuk Penyimpanan


di Kamar Obat ............................................................................ 11

Tabel 3.1 Tabel Rekapitulasi Persen Ketepatan Penyimpanan Obat


di kamar Obat ............................................................................. 17

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Gambar Kamar Obat ........................................................... 30

Lampiran 2. Rekapitulasi Penyimpanan di ICU Anak ............................ 32

Lampiran 3. Rekapitulasi Penyimpanan di ICU Paska Bedah ................ 33

Lampiran 4. Rekapitulasi Penyimpanan di ICU Dewasa ........................ 34

Lampiran 5. Rekapitulasi Penyimpanan di ICU Jantung ......................... 35

Lampiran 6. Rekapitulasi Penyimpanan di CVCU .................................. 36

Lampiran 7. Rekapitulasi Penyimpanan di RCT Lantai 3 ....................... 37

Lampiran 8. Rekapitulasi Penyimpanan di RCT Lantai 4 ....................... 38

Lampiran 9. Rekapitulasi Penyimpanan di RA1 ..................................... 39

Lampiran 10. Rekapitulasi Penyimpanan di RA2 ...................................... 40

Lampiran 11. Rekapitulasi Penyimpanan di RA THT ............................... 41

Lampiran 12. Rekapitulasi Penyimpanan di RA Bedah Syaraf ................. 42

Lampiran 13. Rekapitulasi Penyimpanan di RA Neurologi ...................... 43

Lampiran 14. Rekapitulasi Penyimpanan di RA Paru ............................... 44

Lampiran 15. Rekapitulasi Penyimpanan di RA VIP ................................ 45

Lampiran 16. Rekapitulasi Penyimpanan di RB Obgyn ............................ 46

Lampiran 17. Rekapitulasi Penyimpanan di RB Perinatologi ................... 47

Lampiran 18. Rekapitulasi Penyimpanan di RB4 Anak ............................. 48

Lampiran 19. Rekapitulasi Penyimpanan di RB2 A Bedah ....................... 49

Lampiran 20. Rekapitulasi Penyimpanan di RB2 B Bedah ....................... 50

Lampiran 21. Rekapitulasi Penyimpanan di RB3 Orthopedi .................... 51

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan

merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam

mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Pada hakekatnya rumah sakit

berfungsi sebagai tempat penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, dan

memiliki makna tanggungjawab yang seharusnyanya merupakan tanggungjawab

pemerintah dalam meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat. Untuk

optimalisasi hasil serta kontribusi positif tersebut, harus dapat diupayakan

masuknya upaya kesehatan sebagai asas pokok program pembangunan nasional

(Kemenkes RI, 2009).

Pelayanan Kefarmasian di rumah sakit merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang berorientasi

kepada pelayanan pasien, penyediaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan

medis habis pakai yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat

(Kemenkes RI, 2014).

Pelayanan kefarmasian di rumah sakit meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu

kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan sediaan farmasi, alat

kesehatan, dan bahan medis habis pakai dan kegiatan pelayanan farmasi klinik.

Kegiatan tersebut harus didukung oleh sumber daya manusia, sarana, dan

peralatan. Rumah sakit harus dapat menyediakan lokasi penyimpanan obat

emergensi untuk kondisi kegawatdaruratan. Tempat penyimpanan obat harus

mudah diakses dan terhindar dari penyalahgunaan dan pencurian (Kemenkes RI,

2014).

1
Apoteker bertanggung jawab terhadap pengelolaan sediaan farmasi, alat

kesehatan, dan bahan medis habis pakai di rumah sakit yang menjamin seluruh

rangkaian kegiatan perbekalan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis

habis pakai sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta memastikan kualitas,

manfaat dan keamanannya (PP IAI, 2010).

Menurut standar kompetensi apoteker Indonesia, salah satu kompetensi

seorang apoteker adalah mampu melakukan penyimpanan sediaan farmasi dan alat

kesehatan dengan tepat. Seorang apoteker harus mampu merancang tempat

penyimpanan baik di gudang instalasi farmasi, depo farmasi dan ruang perawatan

sesuai peraturan perundangan untuk menjamin sediaan farmasi dan alat kesehatan

yang dikelolanya. Mampu menunjukkan penyimpanan berdasarkan bentuk

sediaan, pengelompokkan legalitas, keberbahayaan, farmakologis, dan alfabetis

(PP IAI, 2010). Tujuan penyimpanan adalah untuk memelihara mutu sediaan

farmasi, menghindari penggunaaan yang tidak bertanggungjawab, menjaga

ketersediaan dan memudahkan pencarian dan pengawasan (Kemenkes RI, 2014).

Penyimpanan di Rumah Sakit biasanya dilakukan di gudang instalasi

farmasi, tempat pelayanan obat (depo farmasi) dan ruang perawatan (kebutuhan

logistik ruangan dan kebutuhan pasien yang dirawat). Untuk rawat inap,

pemberian perbekalan farmasi pasien dilakukan dengan sistem distribusi One Day

Dose Dispensing/ Unit Dose (ODDD/UDD), yaitu dikemas per dosis setiap kali

pakai dan diberikan kepada pasien melalui perawat per hari. Sistem ini akan

mempermudah perawat dalam memberikan obat sesuai waktu yang ditentukan dan

untuk menghindari kesalahan jadwal penyerahan obat. Dengan adanya sistem ini

maka instalasi farmasi dapat memberikan pelayanan kefarmasian yang

2
berorientasi kepada pasien sehingga dapat meningkatkan kualitas terapi dan

mencegah terjadinya drug related problems (DRPs) karena adanya pengawasan

yang dilakukan oleh farmasis sebelum obat diserahkan kepada pasien (Viani,

2015). Untuk melaksanakan sistem distribusi One Day Dose Dispensing/ Unit

Dose (ODDD/UDD), maka dilakukan penyimpanan obat di kamar obat pasien.

Obat yang disimpan biasanya digunakan untuk sisa pemakaian dalam satu hari.

Untuk penyimpanan di depo maupun kamar obat harus diperhatikan segi

keamanan dan kebersihan tempat penyimpanan. Dalam aspek keamanan tempat

penyimpanan obat harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menjamin obat

dan sediaan farmasi lainnya dalam keadaan terlindung dan terjaga dari faktor-

faktor kehilangan, kerusakan akibat basah, suhu udara, dan kebakaran.

Penyimpanan obat yang optimal juga memerlukan kondisi suhu, dan kelembaban

yang baik. Perubahan suhu merupakan salah satu faktor luar yang menyebabkan

ketidakstabilan sediaan farmasi. Penyimpanan obat pada kondisi suhu udara yang

sangat panas, kelembaban ruangan yang tinggi, dan terpapar cahaya langsung

dapat merusak mutu obat. Dapat disimpulkan bahwa penyimpanan obat memiliki

peranan yang sangat penting dalam pelayanan kefarmasian (Lestari, 2013).

3
BAB II

TINJAUAN RSUP H. ADAM MALIK

2.1 Panduan

Panduan penyimpanan sediaan farmasi di kamar obat/ruang perawatan

menurut Keputusan Direktur Utama No. KF. 01.04/1.29/28/2015 tentang

kebijakan pelayanan kefarmasian di RSUP H. Adam Malik, adalah sebagai

berikut:

a. Sediaan farmasi yang disimpan di ruang perawatan hanya sediaan milik

pasien yang sedang dirawat

b. Sediaan farmasi disimpan per pasien di tempat yang telah ditentukan sesuai

persyaratan penyimpanan sediaan farmasi

c. Khusus sediaan farmasi disimpan per pasien ditempat penyimpanan khusus

mengacu pada panduan penyimpanan obat khusus

d. Setiap kotak penyimpanan sediaan farmasi diberi label nama, tanggal lahir

dan nomor medical record pasien

e. Wadah penyimpanan sediaan farmasi kebutuhan ruangan terbuat dari bahan

plastik yang berkode 2 dan diberi label yang jelas.

2.2 Kebijakan

Keputusan Direktur Utama No. KF. 01.04/1.29/28/2015 tentang kebijakan

pelayanan kefarmasian di RSUP H. Adam Malik.

2.3 Pedoman

Pedoman kamar obat di ruangan, sebagai berikut:

a. apoteker/ tenaga teknis kefarmasian menyiapkan format pencatatan suhu

4
b. perawat mencatat suhu kulkas, ruangan, dan kelembaban pada form yang

tersedia setiap hari (pagi, siang, dan malam)

c. apoteker/ tenaga teknis kefarmasian memeriksa form yang telah diisi oleh

perawat untuk memastikan kesesuain angka pada hygrometer terhadap

pencatatan oleh perawat

d. apoteker/ tenaga teknis kefarmasian memeriksa form ulang suhu pada air

conditioner dengan menekan tombol pengatur suhu pada remote air

conditioner sehingga sesuai dengan seharusnya

e. menindaklanjuti/berkoordinasi dengan IPSRS apabila diketahui ada alat

pengatur suhu dan kulkas yang rusak

f. perawat mendokumentasikan hasil pemantauan suhu dan kelembaban.

2.4 Standar Operation Prosedur (SOP) Penyimpanan

Barang yang diterima di instalasi farmasi RSUP H. Adam Malik perlu

dilakukan penyimpanan sebelum dilakukan pendistribusian. Penyimpanan harus

dapat menjamin kualitas dan keamanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan

medis habis pakai sesuai dengan persyaratan kefarmasian. Persyaratan

kefarmasian yang dimaksud meliputi persyaratan stabilitas, dan keamanan,

sanitasi, cahaya, kelembaban, ventilasi, dan penggolongan jenis sediaan farmasi,

alat kesehatan dan bahan medis habis pakai. Penyimpanan di RSUP H. Adam

Malik dilakukan di gudang instalasi farmasi, tempat pelayanan obat (depo

farmasi) dan ruang perawatan (kebutuhan logistik ruangan dan kebutuhan pasien

yang dirawat).

Untuk rawat inap, pemberian perbekalan farmasi pasien dilakukan dengan

system distribusi One Day Dose Dispensing/ Unit Dose (ODDD/UDD), yaitu

5
dikemas per dosis setiap kali pakai dan diberikan kepada pasien melalui perawat

per hari, sehingga penyimpanan obat High Alert berlabel merah tidak dipisahkan

dengan perbekalan farmasi lainnya, tetapi tetap harus dilabel stiker High Alert

pada per satuan terkecil.

Komponen yang harus diperhatikan antara lain:

a. Obat dan bahan kimia yang digunakan untuk mempersiapkan obat diberi label

yang secara jelas terbaca memuat nama, tanggal pertama kemasan dibuka,

tanggal kadaluarsa, dan peringatan khusus;

b. Elektrolit konsentrasi tinggi tidak disimpan di unit perawatan kecuali untuk

kebutuhan klinis yang penting;

c. Elektrolit konsentrasi tinggi yang disimpan pada unit perawatan pasien

dilengkapi dengan pengaman, harus diberi label yang jelas dan disimpan pada

area yang dibatasi ketat (restricted) untuk mencegah penatalaksanaan yang

kurang hati-hati; dan

d. Sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang dibawa

oleh pasien harus disimpan secara khusus dan dapat diidentifikasi,

e. Instalasi farmasi memastikan bahwa obat yang disimpan secara benar dan

diinspeksi secara periodik. (RS H. Adam Malik, 2015)

2.4.1 Suhu Penyimpanan

a. Suhu kamar adalah suhu pada ruang kerja. Suhu kamar terkendali ialah suhu

yang diatur antara 15C dan 30C

b. Dingin adalah suhu tidak lebih dari 8C, lemari pendingin mempunyai suhu

antara 2C dan 8C, sedangkan lemari pembeku mempunyai suhu antara

-20C dan -10C.

6
c. Sejuk adalah suhu antara 8C dan 15C, kecuali dinyatakan lain, bahan yang

harus disimpan pada suhu sejuk dapat disimpan di dalam lemari pendingin.

d. Hangat adalah suhu antara 30C dan 40C

e. Panas berlebih adalah suhu di atas 40C. (RS H. Adam Malik, 2015)

2.4.2 Pemantauan Temperatur Lemari Pendingin

a. Pemantauan dilakukan lemari pendingin dilakukan oleh petugas di

pokja/depo setiap hari pagi pada jam 08.00 WIB, sore jam 15.00 WIB (jam

kerja) dan malam hari jam 20.00 WIB. Pada ruang obat pasien yang dicatat

oleh perawat.

b. Temperatur lemari pendingin yang dipersyaratkan adalah 2 8C

c. Kalibrasi termometer dilakukan setiap tahun. (RS H. Adam Malik, 2015)

2.2.3 Penyimpanan Sediaaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis

Habis Pakai Pasien di Kamar Obat

a. Sediaan farmasi yang disimpan di ruang obat hanya sediaan farmasi milik

pasien yang sedang dirawat.

b. Sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai untuk pasien

rawat inap disimpan di lemari obat per pasien sesuai persyaratan

penyimpanan sediaan, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai.

c. Setiap kotak penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis

diberi label nama (minimal 2 kata), tanggal lahir dan nomor medical

record/rekam medis pasien. (RS H. Adam Malik, 2015)

7
2.2.4 Penyimpanan Obat Kategori High Alert.

a. Obat high alert ditandai dengan penempelan label HIGH ALERT warna

merah, khusus untuk obat kemoterapi ditempel label OBAT KANKER

warna ungu.

b. Pelabelan dilakukan di kemasan terkecil setiap sediaan.

c. Penyimpanan obat high alert di gudang/depo/pokja/troli emergensi ditandai

garis merah (red line).

d. Khusus untuk obat kemoterapi disimpan di tempat terpisah.

e. Penyimpanan obat high alert milik pasien di ruang obat disimpan bersama-

sama dengan obat lain di kotak pasien di lemari obat dengan berlabelkan

stiker high alert warna merah. (RS H. Adam Malik, 2015)

2.4.5 Penyimpanan Obat Elektrolit Konsentrasi Tinggi:

a. Yang termasuk obat kategori elektrolit konsentrasi tinggi di RSUP H. Adam

Malik adalah:

- NaCl 3%

- KCl 7,46%

b. Obat elektrolit konsentrasi tingggi tidak boleh disediakan di ruang rawat,

kecuali ICCU, NICU, PICU, ICU, HCU, HDU, IGD, CVCU.

c. Obat elektrolit konsentrasi tinggi ditandai dengan penempelan label HIGH

ALERT. Label ditempelkan di setiap kemasan terkecil.

d. Permintaan obat elektrolit konsentrasi tinggi ke depo/pokja tidak boleh secara

lisan atau melalui telepon. (RS H. Adam Malik, 2015)

8
2.4.6 Penyimpanan Obat dengan Nama Obat dan Rupa Mirip (Look Alike

Sound Alike = LASA)

a. Yang termasuk kategori obat LASA di RSUP H. Adam Malik ditulis dalam

daftar obat LASA yang tercantum dalam panduan obat LASA.

b. Obat LASA ditandai dengan penenmpelan label LASA warna hijau.

c. Pelabelan dilakukan di kotak terluar obat/kotak penyimpanan obat.

d. Penyimpanan obat-obat LASA di pokja perbekalan dan depo/pokja instalasi

farmasi disimpan di tempat yang tidak berdampingan.

e. Penyimpanan obat kategori LASA milik pasien di ruang perawatan/kamar

obat disimpan bersama-sama dengan obat lain di kotak pasien di lemari obat.

(RS H. Adam Malik, 2015)

2.4.7 Penyimpanan Obat Narkotika

a. Penyimpanan obat narkotika dilakukan oleh TTK di Pokja Perbekalan dan di

Depo/Pokja farmasi, kecuali ICU, COT, CVCU, disimpan di lemari narkotika

di kamar obat.

b. Obat narkotika disimpan di lemari khusus yang dilengkapi dengan dua kunci

(double lock) yang berbeda, sesuai dengan UU narkotika.

(RS H. Adam Malik, 2015)

2.4.8 Penyimpanan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Prinsip utama dalam menangani bahan berbahaya dan beracun adalah

sebelum mencampur, mereaksikan, atau memindahkan suatu bahan kimia perlu

dipikirkan kemungkinan apa yang terjadi akibat tindakan tersebut. Pengetahuan

dasar yang diperlukan untuk menangani Bahan-bahan berbahaya dan beracun

dengan baik adalah sebagai berikut :

9
1. sifat fisika,

2. sifat kimia,

3. bahaya dan akibatnya.

Syarat-syarat cara penyimpanan :

a. Penyimpanan bahan-bahan berbahaya dan beracun harus diawasi oleh petugas

yang kompeten yang terlatih dalam praktik keselamatan kerja.

b. Tenaga kerja dengan kelainan penglihatan, pendengaran atau penciuman dan

yang berusia kurang dari 18 tahun tidak dibenarkan mengelola bahan-bahan

yang berbahaya

c. Dalam hal ini bahan yang mudah meledak (eksplosif), petugas yang berada di

tempat penyimpanan bahan harus memiliki izin khusus dan memahami tentang

bahaya-bahaya bahan tersebut.

d. Mereka yang memasuki daerah penyimpanan bahan yang eksplosif atau dapat

terbakar tidakboleh membawa korek api dan harus dilarang merokok.

e. Jika perlu memakai pakaian pelindung yang tepat

f. Inspeksi periodik terhadap semua penyimpanan bagi bahan berbahaya harus

dilakukan oleh pengawas ahli keselamatan kerja atau orang-orang yang

berkompeten

g. Kebersihan dan tata ruang sebaiknya harus diperhatikan.

h. Petugas tidak boleh bekerja sendiri.

Pada penyimpanan bahan beracun jika panas berakibat penguraian, tempat

penyimpanan harus sejuk dengan pertukaran udara yang baik, tidak terkena sinar

matahari langsung dan jauh dari suhu panas dan disimpan secara terpisah.

(RS H. Adam Malik, 2015)

10
2.6 Daftar Sarana dan Prasarana Untuk Penyimpanan di Kamar Obat

Untuk menjamin mutu sediaan farmasi selama penyimpanan, maka

diperlukan sarana dan prasarana untuk penyimpanan, yang tertera di Tabel 2.1 di

bawah ini:

No. Nama Sarana dan Prasarana


1. Ruangan khusus
2. Lemari obat
3. Lemari obat high alert
4. Kunci lemari obat
5. Kontainer obat
6. Kontainer obat kemoterapi
7. Kulkas
8. Pengatur suhu (air conditioner)
9. Alat pengecek suhu ruangan, suhu kulkas, dan kelembaban
10. Lemari narkotik dengan double lock system
11. Troli obat
12. Penerangan/lampu
13. Kunci lemari narkotik
14. Format pencatatan suhu
15. Logo high alert
16. Logo LASA
17. Logo B3
Tabel 2.1 Daftar Sarana dan Prasarana Untuk Penyimpanan di Kamar Obat

11
BAB III

ANALISIS DATA

3.1 Kamar Obat di Instalasi Intensive Care Unit (ICU)

Kamar obat yang ada di instalasi ICU antara lain: kamar obat ICU anak,

ICU paska bedah, ICU dewasa, ICU jantung. Beberapa temuan yang teramati

selama pengamatan 12 hari, antara lain:

a. Semua ruangan tidak mempunyai kamar obat, lemari obat terletak di

belakang atau di depan nurse station, dan begitu juga dengan lemari

narkotik. Pada ruangan ICU anak dan ICU dewasa lemari obat terkena

cahaya matahari dari jendela (data terlampir).

b. Pengecekan suhu ruangan, kulkas, dan kelembaban tidak dilakukan dari

tanggal 26 - 28 Oktober 2015, mulai tanggal 29 Oktober 2015 kegiatan ini

mulai dilaksanakan kembali.

c. Untuk pengecekan kesesuaian identitas pasien dengan kartu obat pasien

(KOP), ketidaksesuaian ditemukan pada tanggal 26, 27 Oktober di ruang

ICU anak, ICU paska bedah, dan ICU dewasa dan. Pada tanggal 28

Oktober di ICU Dewasa ditemukan lagi keranjang obat yang tidak ada

identitas pada pasien yang sama/belum diperbaiki (data terlampir).

d. Untuk pengembalian sisa obat, ditemukan ketidaksesuaian, dimana obat

yang seharusnya dikembalikan ke depo farmasi tidak dikembalikan.

Kebanyakan obat itu adalah cairan elektrolit (NaCl 0,9% dan Ringer

laktat), kejadian tersebut ditemukan pada tanggal 26 - 28 Oktober 2015

pada ruang ICU Anak, dan ICU dewasa (data terlampir).

12
e. Selama 12 hari pengamatan, lemari narkotik yang ada di ruang ICU anak,

ICU paska bedah, dan ICU jantung letaknya bukan di kamar obat.

Namun, lemari narkotik tersebut terkunci (Data terlampir).

3.2 Kamar Obat di Instalasi Pusat Jantung Terpadu (PJT)

Kamar obat yang terdapat di intalasi PJT antara lain: kamar obat

cardiovascular care unit (CVCU), kamar obat rawat inap cardiovaskular (RIC)

Lantai 3, high care unit (HCU), dan rawat inap cardiovaskular (RIC) Lantai 4.

Beberapa temuan yang diamati selama 12 hari, antara lain:

a. Untuk kamar obat pasien yang terdapat di CVCU, RIC lantai 3 dan lantai 4

berada di dalam ruang perawatan pasien (ruang tindakan) sehingga akan

mengganggu pasien ketika perawat mengambil obat

b. untuk kamar obat di RIC lantai 4 identitas pasien menggunakan nomor bed

pasien, seharusnya menggunakan identitas pasien yang lengkap (nama

pasien, tanggal lahir, dan nomor MR)

c. pengecekan suhu ruangan, kulkas dan kelembaban tidak dilakukan selama

1 bulan di RIC lantai 3

d. ada obat yang belum diretur, sehingga banyak obat yang terdapat di

keranjang obat pasien,

e. ada 1 keranjang obat yang memuat lebih 1 obat untuk pasien.

3.3 Kamar Obat di Instalasi Rindu A

Kamar obat yang ada di instalasi rindu A ada 7 kamar obat masing-masing

yang terletak di lantai I, lantai II dan lantai III. Kamar obat yang berada di lantai I

antara lain: kamar obat A1 (interna wanita), A2 (interna pria, SIDA dan psikiatri),

; Lantai II antara lain: A3 (THT, gigi mulut, Mata), kamar obat bedah saraf, kamar

13
obat neurologi; lantai III antara lain: kamar obat paru, dan kamar obat VIP.

Beberapa temuan yang diamati selama pengamatan 12 hari, antara lain:

a. Ada beberapa kamar obat yang tidak dilengkapi lemari pendingin dan

lemari narkotik yaitu kamar obat A1 (interna wanita), A2 (interna pria,

SIDA dan psikiatri), A3 (THT, gigi mulut dan mata), kamar obat

neurologi.

b. Kamar obat yang memiliki lemari pendingin dan lemari narkotika

pengecekan suhu ruangan, suhu lemari pendingin, dan kelembaban tidak

dilakukan dari awal hingga hari akhir pengkajian.

c. Jumlah obat dengan kartu obat pasien (KOP) sudah sesuai.

d. Obat sisa pasien yang seharusnya dikembalikan pada hari tersebut masih

belum dikembalikan, seperti cairan elektrolit (NaCl 0,9%, Wida RS dan

ringer laktat).

e. Identitas pasien dengan lemari obat ditemukan ketidaksesuaian karena

masih ada obat milik pasien terletak tidak pada tempatnya (data terlampir)

f. Ditemukan makanan di dalam freezer lemari pendingin di kamar obat VIP

pada tanggal 4 November 2015.

g. Sisa obat pasien dalam bentuk tablet diletakkan di lemari peralatan

nebule. Ditemukan di kamar obat neurologi tanggal 28 oktober 2015

(Data terlampir).

3.4 Kamar Obat di Instalasi Rindu B

Kamar obat yang ada di instalasi rindu B antara lain: kamar obat RB

obgyn, RB perinatologi, RB4 anak, RB2A (bedah), RB2B (bedah) dan RB3

14
(ortopedi). Beberapa temuan yang teramati selama pengamatan 12 hari, antara

lain:

a. Ada kamar obat yang tidak dilengkapi dengan lemari narkotik (data

terlampir). Dari ruangan yang memiliki lemari narkotik, yang berkunci

hanya di ruangan RB obgyn yang teramati selama 12 hari (data

terlampir).

b. Sanitasi untuk tiap ruangan berbeda- beda, ruangan yang selalu bersih

dan rapi yaitu RB2B (bedah), RB perinatologi, RB obgyn, dan ruangan

yang tidak bersih dan tidak rapi ruangan RB2A (bedah), RB3

(ortopedi) dan RB4 anak.

c. Suhu kulkas tidak sesuai pada ruangan RB2A (bedah) tanggal 28, 30

Oktober 2015 dan 03 November 2015 (data terlampir).

d. Ada beberapa ruangan dilakukan pengecekan suhu ruangan, kulkas,

dan kelembaban namun ada juga beberapa ruangan tidak dilakukan

pengecekan, terakhir dilakukan pengecekan tanggal 28 Oktober 2015

dan tgl 5 November 2015 (data terlampir).

e. Untuk pengecekan kesesuaian identitas pasien dengan keranjang obat

pasien ditemukan ketidaksesuaian dari awal pengamatan sampai akhir

pengamatan (26 Oktober 2015 - 10 November 2015) di seluruh

ruangan (data terlampir). Untuk Identitas pasien yang ada di keranjang

obat pasien hanya memakai identitas bed name, namun ada juga

dengan identitas yang lengkap untuk setiap kamar obat (data

terlampir).

15
f. Untuk pengembalian sisa obat ditemukan ketidaksesuaian, dimana obat

tidak dikembalikan ke depo farmasi. Hal tersebut ditemukan pada

tanggal 26 Oktober 2015 - 10 November 2015 di seluruh ruangan

(data terlampir).

g. Selama 12 hari pengamatan terdapat obat high alert seperti KCl

7.46% diletakkan dalam keranjang obat pasien di ruangan RB

perinatologi dan RB4 Anak (data terlampir). Tanggal 29 Oktober 2015

ruangan RB3 ortopedi ditemukan ada obat high alert tanpa identitas

pasien didalam kulkas (data terlampir).

h. Semua lemari obat pintunya rusak dan selalu terbuka dengan kamar

mandi yang jarang tertutup, sehingga kelembaban tinggi. Hanya

ruangan RB perinatologi yang sesuai selama 12 hari pengamatan (data

terlampir).

i. Pada tanggal 28 Oktober 2015 diruangan RB2A ditemukan

ketidaksesuaian penyimpanan obat diazepam rectal tube tanpa

identitas pasien didalam kulkas (data terlampir).

j. Pada tanggal tanggal 28 Oktober 2015 diruangan RB2B ditemukan

penyimpanan obat bisacodyl supositoria tanpa identitas pasien didalam

kulkas (data terlampir).

k. Tanggal 27 Oktober 2015 di ruangan RB3 ortopedi pada pintu I lemari

narkotika yang rusak ditemukan obat sitostatik (data terlampir).

l. Pada tanggal 30 Oktober 2015 ruangan RB3 ortopedi ditemukan

insulin flexpen dikeranjang pasien tanpa label high alert dan tanpa

identitas pasien. (data terlampir).

16
3.5 Rekapitulasi Ketepatan Penyimpanan di Kamar Obat
Rekapitulasi tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1, di bawah ini:
Rekapitulasi % Ketepatan Penyimpanan di Kamar Obat yang ada di RS H. Adam Malik

Penyimpanan High Alert


Pengecekan kelembaban

Kesesuaian jumlah obat

Penyimpanan Sitostatik

Suhu Lemari pendingin

Kunci Lemari Narkotik


Isi Lemari Pendingin
Penyimpanan LASA
Kesesuaian Identitas

Ketepatan retur obat


Kunci lemari Obat

Kunci lemari obat

Pengecekan Suhu
Stabilitas sediaan
Pengecekan suhu

Penyimpanan B3

Pengaruh cahaya
Kesuaian ODD

Isi L.Narkotik
suhu ruangan

Kelembaban
Kebersihan

Rangking
Rata-rata
Letak
No Nama Ruangan

1 ICU Anak 0.0 100.0 100.0 75.0 50.0 75.0 0.0 92.7 91.7 100.0 96.1 88.8 100.0 100.0 0.0 100.0 67.0 75.0 0.0 100.0 0.0 58.9
ICU Paska
2 Bedah 0.0 100.0 100.0 75.0 50.0 75.0 0.0 92.7 91.7 100.0 96.1 88.8 100.0 100.0 100.0 100.0 67.0 75.0 0.0 100.0 0.0 57.0 3

3 ICU Dewasa 0.0 100.0 100.0 75.0 83.0 75.0 0.0 92.4 91.3 100.0 95.1 92.7 100.0 100.0 0.0 100.0 100.0 75.0 0.0 100.0 0.0 64.3

4 ICU Jantung 0.0 100.0 100.0 100.0 75.0 100.0 0.0 100.0 71.4 100.0 100.0 71.4 100.0 100.0 100.0 100.0 75.0 75.0 0.0 100.0 0.0 68.2

5 CVCU 0.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 0.0 100.0 100.0 100.0 100.0 96,5 100.0 100.0 0.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 0.0 0.0 0.0 72.7

6 RIC lt.3 0.0 100.0 100.0 0.0 100.0 0.0 0.0 84,5 100.0 100.0 100.0 82,6 100.0 100.0 0.0 100.0 100.0 0.0 100.0 0.0 0.0 0.0 0.0 52.4 1

7 RIC lt.4 0.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 0.0 52,4 100.0 100.0 100.0 81,1 100.0 100.0 0.0 100.0 100.0 0.0 100.0 100.0 0.0 0.0 0.0 66.7

8 RA1 75.0 100.0 100.0 0.0 0.0 0.0 0.0 96,6 100.0 100.0 100.0 81,4 100.0 100.0 100.0 100.0 72.1

9 RA2 33.3 100.0 83.3 0.0 0.0 0.0 33.3 95.7 100.0 100.0 100.0 95.5 100.0 100.0 100.0 100.0 71.3

10 Neurologi 66.7 100.0 100.0 0.0 0.0 0.0 41.7 18.9 100.0 100.0 100.0 80.3 100.0 100.0 100.0 91.7 68.7

11 RA3 (THT) 100.0 66,7 100.0 0.0 0.0 0.0 0.0 59.9 100.0 100.0 100.0 51.5 100.0 100.0 100.0 100.0 67.4

12 Bedah Syaraf 100.0 100.0 0.0 0.0 0.0 0.0 100.0 89.6 100.0 100.0 100.0 90.3 100.0 100.0 100.0 100.0 16.7 0.0 0.0 0.0 100.0 61.7

13 Paru 16.7 100.0 100.0 0.0 100.0 0.0 41.7 98.6 100.0 100.0 100.0 45.6 100.0 100.0 100.0 100.0 25.0 100.0 0.0 100.0 100.0 72.7 3

14 VIP 100.0 100.0 100.0 0.0 100.0 0.0 100.0 51.5 100.0 100.0 100.0 91.9 100.0 100.0 100.0 100.0 41.7 100.0 0.0 100.0 100.0 80.2 1

15 RB Obgyn 0.0 100.0 100.0 25.0 41.6 25.0 0.0 70.0 100.0 100.0 100.0 66.6 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 0.0 100.0 25.0 100.0 100.0 100.0 71.9

16 RB Perinatologi 0.0 100.0 100.0 0.0 100.0 0.0 0.0 41.3 100.0 100.0 100.0 57.5 41.6 100.0 100.0 100.0 100.0 0.0 91.6 0.0 0.0 0.0 0.0 53.6 2

17 RB1 Anak 0.0 0.0 100.0 83.3 66.6 83.3 0.0 61.4 100.0 100.0 100.0 30.8 25.0 100.0 100.0 100.0 100.0 33.3 75.0 83.3 0.0 50.0 100.0 64.9
0.0
18 RB2A (bedah) 0.0 41.7 100.0 58.3 0.0 58.3 0.0 71.3 100.0 33.3 100.0 74.8 0.0 100.0 33.3 75.0 58.3 100.0 100.0 100.0 57.4
0.0
19 RB2B (bedah) 100.0 100.0 100.0 91.7 8.3 92.0 0.0 72.7 100.0 92.0 100.0 88.1 0.0 100.0 91.7 66.7 92.0 100.0 100.0 100.0 74.8 2
0.0
20 RB3 (orthopedi) 100.0 0.0 100.0 75.0 0.0 75.0 0.0 70.2 100.0 66.7 100.0 80.5 0.0 100.0 33.3 91.7 75.0 0.0 33.3 100.0 57.2

Tabel 3.1 Tabel Rekapitulasi Persen Ketepatan Penyimpanan Obat di kamar Obat
17
3.6 Rekapitulasi Kesesuaian Identitas Pasien di Kamar Obat di RS H. Adam Malik

Identitas pasien diamati dengan melihat ada tidaknya identitas pasien pada keranjang obat dan sudah tepatkah identitas itu. Pengamatan dilakukan

selama 12 hari pengamatan data diamati per pasien, dikumpulkan kemudian tiap ruangan dirata-ratakan dan direkapitulasi datanya. Data disajikan dalam bentuk

grafik, seperti yang tertera di grafik 3.1 di bawah ini:

Ketepatan Identitas Pasien di Kamar Obat di RS H. Adam Instalasi ICU


Malik Instalasi PJT
120.0 Instalasi Rindu A
100 100 98.6 Instalasi Rindu B
100.0 92.7 92.4 95.7
89.6

80.0 70.0 71.3 72.7 70.2


59.9 61.4
60.0 51.5
92.7 41.3
40.0

18.9
20.0
0.0 0.0 0.0
0.0

Grafik 3.1 Rekapitulasi Ketepatan Identitas Pasien di Kamar Obat di Beberapa Kamar Obat di RSHAM

18
3.7 Rekapitulasi Ketepatan Suhu Ruangan dan Suhu Lemari Pendingin di Kamar Obat RS H. Adam Malik

Ketepatan suhu ruangan didasarkan pada suhu ruangan tidak boleh lebih dari 30C sementara lemari pendingin antara 2 - 8C, yang diamati selama 12

hari. Hasil pengamatan kemudian dirata-ratakan dan direkapitulasi untuk semua kamar obat. Data disajikan dalam tabel 3.2 di bawah ini:

120
Rekapitulasi Ketepatan Suhu Ruangan dan Lemari Pendingin
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
Suhu Ruangan
83.3
Suhu Lemari Pendingin
80
Untuk Kamar Obat: RA1, RA2, RA Neurologi,
dan RA3 THT tidak tersedia lemari pendingin.
60

100 100 100 100 100 100 100


92 92
40
75 75 75
67 67 67

20

0.00
0

Grafik 3.2 Rekapitulasi Ketepatan Suhu Ruangan dan Suhu Lemari Pendingin Kamar Obat di Beberapa Kamar Obat di RSHAM

19
3.8 Rekapitulasi Rata-rata Persen Ketepatan Penyimpanan di Kamar Obat

Ketepatan penyimpanan semua kamar obat ditampilkan dalam grafik rekapitulasi ketepatan penyimpanan di kamar obat pada grafik 3.3 di bawah ini:

REKAPITULASI % KETEPATAN PENYIMPANAN Instalasi ICU


DI KAMAR OBAT Instalasi PJT
90.0
Instalasi Rindu A
80.2
80.0 74.8 Instalasi Rindu B
72.7 72.1 71.3 72.7 71.9
68.2 68.7 67.4
70.0 66.7 64.9
64.3
Rata-rata % Ketepatan

61.7
58.9 57.0 57.4 57.2
60.0
52.4 53.6
50.0

40.0

30.0

20.0

10.0

0.0

Nama Kamar Obat


Grafik 3.3 Rekapitulasi Persen Ketepatan Penyimpanan di Kamar Obat

20
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Kamar Obat di Instalasi ICU

Hal-hal yang seharusnya dilakukan di kamar obat yang ada di ruang ICU

adalah:

a. Semua ruangan tidak mempunyai kamar obat yang, seharusnya ruangan

khusus yang dipersiapkan akan menjamin keamanan dari lemari obat yang

menyimpan obat-obat untuk pasien, seorang apoteker harus mampu

merancang ruangan untuk penyimpanan. Namun, kondisi ini dapat

dimaklumi terjadi di ruang ICU, karena ruangan ini digunakan untuk

kondisi tindakan cepat.

b. Pengecekan suhu ruangan, kulkas, dan kelembaban tidak dilakukan dari

tanggal 26 - 28 Oktober 2015. Hal ini tidak sesuai dengan prosedur

penyimpanan, suhu dan kelembaban yang optimal seharusnya selalu

dijaga untuk menjamin kualitas obat.

c. Penemuan ketidaksesuaian identitas pasien dengan Kartu Obat Pasien

(KOP) pada tanggal 26, 27, dan 28 Oktober di beberapa ruangan

seharusnya tidak terjadi. Identitas pasien akan mencegah tertukarnya obat

pasien yang satu dengan yang lain. Seharusnya identitas pasien (minimal

terdapat nama dan tanggal lahir pasien) selalu dipasang ke keranjang obat

setiap ada pasien yang masuk ke ruang rawat.

d. Untuk pengembalian sisa obat, ditemukan ketidaksesuaian, dimana obat

yang seharusnya dikembalikan ke depo farmasi dimana obat itu dipesan.

Pengembalian obat bermanfaat untuk mencegah penyalahgunaan.

21
e. Selama 12 pengamatan, lemari narkotik letaknya bukan di kamar obat.

Lemari narkotik harusnya terletak di ruangan khusus agar pengendalian

obat-obatan narkotik terhindar dari penggunaan yang tidak seharusnya.

4.2 Kamar Obat di Instalasi PJT

Kamar obat yang terdapat di Intalasi Penyakit Jantung Terpadu (PJT)

antara lain: kamar obat CVCU, kamar obat rawat inap cardiovaskular (RIC) lantai

3, high care unit (HCU), dan RIC lantai 4.

Beberapa temuan yang diamati selama 12 hari, antara lain:

a. Untuk kamar obat di RIC lantai 4 identitas pasien menggunakan nomor

bed pasien, seharusnya menggunakan identitas pasien yang tertera di kotak

obat pasien harus lengkap (nama pasien, tanggal lahir, dan nomor MR)

b. pengecekan suhu ruangan, kulkas dan kelembaban tidak dilakukan selama

1 bulan di RIC lantai 3. Pengecekan suhu ruangan dilakukan untuk

menjamin kesesuaian suhu penyimpanan sehingga kualitas obat terjaga.

c. Banyaknya obat yang belum diretur, sehingga banyak obat yang terdapat

dikeranjang obat pasien, seperti injeksi dobutamin, dopamin, infus NaCl

0,9%. Pengembalian obat sisa atau yang tidak dipakai dilakukan untuk

menghindari penyalahgunaan obat.

d. keranjang obat terdapat lebih dari 1 obat untuk pasien. Hal ini tidak sesuai

dengan yang seharusnya. Obat harusnya disimpan per pasien untuk

mencegah tertukarnya obat antar pasien yang dapat menyebabkan

medication error.

22
4.3 Kamar Obat di Instalasi Rindu A

Beberapa temuan yang teramati selama 12 hari pengamatan, hal yang

seharusnya adalah:

a. Ada beberapa kamar obat yang tidak dilengkapi kulkas dan lemari

narkotika. Seharusnya kulkas dan lemari narkotik harus tersedia di kamar

obat. Kulkas digunakan sebagai tempat penyimpanan obat yang bersifat

termolabil dan lemari narkotika digunakan sebagai tempat penyimpanan

obat narkotika. Sediaan termolabil disimpan di kulkas untuk menghindari

kerusakan karena pengaruh panas. Contoh sediaannya adalah insulin,

suppositoria, dan cairan TPN. Sediaan narkotik harus disimpan di lemari

narkotika untuk menghindari penyalahgunaan.

b. Pengecekan suhu ruangan, kulkas, dan kelembaban tidak dilakukan.

Seharusnya pengecekan suhu ruangan dilakukan oleh tim Farmasi atau

dapat mendelegasikan kepada perawat. Pengecekan suhu ruangan

dilakukan untuk menjamin kesesuaian suhu penyimpanan sehingga

kualitas obat terjaga.

c. Kesesuaian identitas pasien dengan Kartu Obat Pasien (KOP) dari

beberapa obat pasien masih ada yang tidak sesuai. Ketidaksesuaian

identitas pasien dengan Kartu Obat Pasien (KOP) harus dihindari sebab

dapat menyebabkan tertukarnya obat antar pasien yang dapat

menyebabkan medication error.

d. Pengembalian sisa obat, ditemukan ketidaksesuaian, dimana obat yang

seharusnya dikembalikan ke depo tidak dikembalikan. Pengembalian obat

23
sisa atau yang tidak dipakai dilakukan untuk menghindari

penyalahgunaan obat.

e. Ditemukan makanan di dalam freezer kulkas di kamar obat VIP milik

perawat. Seharusnya kulkas hanya untuk menyimpan obat bukan untuk

makanan.

4.4 Kamar Obat di Instalasi Rindu B

Beberapa temuan yang teramati selama pengamatan 12 hari, seharusnya

dilaksanakan sebagaimana mestinya, yaitu:

a. Ada beberapa ruangan dilakukan pengecekan suhu ruangan, kulkas, dan

kelembaban namun ada juga beberapa ruangan tidak dilakukan

pengecekan. Dimana semua kamar obat harus dilakukan pengecekan setiap

harinya minimal dua kali sehari pada pagi dan sore hari.

b. Untuk pengecekan kesesuaian identitas pasien dengan keranjang obat

pasien ditemukan ketidaksesuaian dari awal pengamatan sampai akhir

pengamatan (26 Oktober 2015 - 10 November 2015) di seluruh ruangan.

Dimana hal ini seharusnya identitas obat pasien dengan identitas

keranjang pasien harus sesuai minimal 2 penanda identitas pasien (nama

dan tanggal lahir) sehingga dapat menghindari medication error.

c. Untuk pengembalian sisa obat ditemukan ketidaksesuaian, dimana obat

tidak dikembalikan ke depo farmasi baik sisa obat dengan pasien pulang

atau exit . Hal ini dilakukan untuk menghindari kekosongan persediaan di

depo dan menghindari penyalahgunaan obat.

d. Selama 12 hari pengamatan lemari narkotik yang berkunci hanya di

ruangan RB obgyn. Dimana seharusnya pada setiap lemari narkotika

24
terdapat kunci dan selalu terkunci meskipun lemari narkotika tersebut

tidak ada obat.

e. Selama 12 hari pengamatan terdapat obat high alert seperti KCl 7.46%
diletakkan dalam keranjang obat pasien di ruangan RB perinatologi dan

RB4 anak. Dimana seharusnya obat high alert disimpan pada lemari

khusus high alertdengan line red dan ada label High Alert .

f. Suhu kulkas tidak sesuai pada ruangan RB2A (bedah) tanggal 28, 30

Oktober 2015 dan 03 November 2015, seharusnya suhu kulkas

diperhatikan setiap hari.

g. untuk kelembaban hanya ruangan RB perinatologi yang sesuai selama 12

hari pengamatan ini. Dimana setiap kamar obat harus diperhatikan

kelembabannya agar kualitas obat tidak menurun, misalnya di dalam

kamar obat ada pintu kamar mandi yang terbuka sehingga dapat

mempengaruhi kelmbaban obat tersebut.

h. Di ruangan RB obgyn dan RB2A ditemukan ketidaksesuaian

penyimpanan obat stesolid rectal tube tanpa identitas pasien didalam

kulkas, seharusnya obat stesolid rectal tube disimpan pada suhu ruang

kamar dan harus ada identitas untuk setiap obat.

i. Pada tanggal tanggal 28 October 2015 diruangan RB2B ditemukan

penyimpanan obat bisacodyl supositoria tanpa identitas pasien didalam

kulkas, seharusnya obat bisacodyl supositoria dapat disimpan dalam suhu

ruang kamar dan harus ada identitas pasien disetiap obat.

25
j. Tanggal 27 Oktober 2015 di ruangan RB3 ortopedi pada pintu I lemari

narkotika yang rusak ditemukan obat sitostatik, dimana seharusnya obat

sitostatik disimpan countainer.

k. Tanggal 29 Oktober 2015 ruangan RB3 ortopedi ditemukan ada obat high

alert tanpa identitas pasien didalam kulkas, dimana seharusnya obat high

alert disimpan pada lemari khusus high alertdengan line red dan ada

label high alert .

l. Pada tanggal 30 Oktober 2015 ruangan RB3 ortopedi ditemukan insulin

flexpen dikeranjang pasien tanpa label high alert dan tanpa identitas

pasien. dimana seharusnya label high alert pada flexpen harus ada dan

harus ada identitas pasien yang jelas tertera.

26
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

a. Ada beberapa ruangan yang tidak memiliki kamar obat karena disesuaikan

kondisi perawatan yang memerlukan tindakan cepat.

b. Ada beberapa ruangan yang tidak memerlukan obat narkotik namun di kamar

obatnya terdapat lemari narkotik dan isinya bukan obat narkotika.

c. Ada beberapa ruangan yang tidak memerlukan lemari pendingin namun di

kamar obatnya terdapat lemari pendingin. Lemari pendingin wajib dilengkapi

label hanya untuk menyimpan obat.

d. Ada ruangan yang masih tidak tersedia form pengecekan suhu ruangan, suhu

lemari pendingin dan kelembaban di kamar obat sehingga pengecekan tidak

dilakukan secara rutin.

e. Kurangnya pengetahuan untuk memasang termometer lemari pendingin

dengan benar.

f. Obat high alert banyak yang belum dilengkapi logo high alert.

g. Ada obat sisa pasien yang belum diretur ke depo farmasi karena kurangnya

pengawasan dari instalasi farmasi.

h. Ada keranjang obat pasien yang berisi obat milik beberapa pasien.

i. Identitas pasien pada keranjang obat pasien masih belum lengkap dan sering

tertukar obat antar pasien.

j. Kurangnya perhatian terhadap kebersihan dan keamanan kamar obat.

27
5.2 Saran

a. Beberapa kamar obat yang masih menjadi satu dengan ruang perawatan

pasien perlu diperbaiki keadaannya.

b. Penyimpanan obat narkotika seharusnya di lemari narkotika apabila ruangan

memerlukan obat narkotika.

c. Penyimpanan obat-obat termolabil seharusnya di lemari pendingin apabila

ruangan memerlukan obat yang bersifat termolabil.

d. Perlu dilakukan sosialisai kepada perawat untuk mengisi form pengecekan

suhu secara rutin.

e. Pada Prosedur pencatatan suhu perlu ditambahkan cara pemasangan

termometer ke lemari pendingin.

f. Semua obat high Alert harus diberi logo high Alert.

g. Tim farmasi harus melakukan sosialisasi dan pemantauan langsung di kamar

obat.

h. Sebaiknya penyimpanan obat di kamar obat disimpan pada masing-masing

lemari obat pasien.

i. Identitas pasien pada lemari obat pasien memuat minimal 2 identitas pasien

yaitu nama pasien, tanggal lahir pasien dan/atau nomor rekam medik pasien.

j. Sebaiknya lebih diperhatikan kebersihan dan keamanan kamar obat pasien,

setiap orang berkewajiban menjaga kebersihan kamar obat di unit perawatan

tempatnya bekerja .

28
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. (2009). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


Tentang Kesehatan. Jakarta: Kemenkes RI.

Kemenkes RI. (2014). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.


58/Menkes/SK/IX/2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Rumah Sakit. Jakarta: Kemenkes RI.

Lestari, N. (2013). Pengaruh Kondisi Penyimpanan Obat Terhadap Kualitas


Tablet Vitamin C di Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota. Skripsi.
Pontianak: Universitas Tanjungpura.

PP IAI. (2010). Standar Kompetensi Apoteker Indonesia. Jakarta: PP IAI.

RS H. Adam Malik. (2015). Keputusan Direktur Utama No. KF.


01.04/1.29/28/2015 tentang Kebijakan Pelayanan Kefarmasian di RSUP
H. Adam Malik. Medan: RS H. Adam Malik.

Viani, O. (2015). http://kampusfarmasi.blogspot.co.id/2015/07/sistem-unit-dose-


dispensing-udd.html. Diakses: 01 November 2015.

29
LAMPIRAN

Lampiran 1. Gambar Kamar Obat

Kamar Obat

Lemari Obat

30
Lampiran 1. Lanjutan..

Kulkas dengan Hygrometer

Lemari Narkotika

31
Rekapitulasi Penyimpanan ICU Anak:
Tanggal
No. Aspek Rerata (%)
26-10-15 27-10-15 28-10-15 29-10-15 30-10-15 02-11-15 03-11-15 04-11-15 05-11-15 06-11-15 09-11-15 10-11-15

Ruangan

1 Keamanan 0.0
2 Kebersihan 100.0
3 Suhu Ruangan 100.0
4 Pengecekan Suhu 75.0
5 Kelembaban 75.0
6 Pengecekan Kelembaban 75.0
Lemari Obat

1 Keamanan 0.0
2 Identitas Pasien 100 100 100 100 100 50 100 100 100 75 100 100 93.8
3 Kesesuaian jumlah Obat 100 100 100 100 100 100 100 100 100 50 100 100 95.8
4 Penyimpanan berdasarkan stabilitas 100.0
5 Kesesuaian ODD 80 80 80 100 100 100 100 75 40 75 100 100 85.8
6 Retur Obat 80 80 80 80 100 100 100 75 40 75 75 75 80.0
7 Penyimpanan obat High Alert 100.0
8 Penyimpanan obat LASA
9 Penyimpanan obat sitostatik
10 Penyimpanan B3 100.0
11 Pengaruh Cahaya 0.0
Lemari Pendingin

1 Isi Lemari Pendingin 100.0


2 Suhu Lemari Pendingin 100.0
3 Pengecekan Lemari Pendingin 75.0
Lemari Narkotik

1 Keamanan 0.0
2 Isi Lemari Narkotik 100.0
3 Letak 0.0

32
Rekapitulasi Penyimpanan ICU Paska Bedah:
Tanggal
No. Aspek Rerata (%)
26-10-15 27-10-15 28-10-15 29-10-15 30-10-15 02-11-15 03-11-15 04-11-15 05-11-15 06-11-15 09-11-15 10-11-15

Ruangan

1 Keamanan 0.0
2 Kebersihan 100.0
3 Suhu Ruangan 100.0
4 Pengecekan Suhu 75.0
5 Kelembaban 50.0
6 Pengecekan Kelembaban 75.0
Lemari Obat

1 Keamanan 0.0
2 Identitas Pasien 100 100 100 100 87.5 40 85.3 100 100 100 100 100 92.7
3 Kesesuaian jumlah Obat 100 87.5 87.5 100 75 100 100 83.3 66.7 100 100 100 91.7
4 Penyimpanan berdasarkan stabilitas 100.0
5 Kesesuaian ODD 80 87.5 100 100 100 100 85.3 100 100 100 100 100 96.1
6 Retur Obat 80 87.5 87.5 100 75 100 85.3 83.3 66.7 100 100 100 88.8
7 Penyimpanan obat High Alert 100.0
8 Penyimpanan obat LASA
9 Penyimpanan obat sitostatik
10 Penyimpanan B3 100.0
11 Pengaruh Cahaya 100.0
Lemari Pendingin

1 Isi Lemari Pendingin 100.0


2 Suhu Lemari Pendingin 67.0
3 Pengecekan Lemari Pendingin 75.0
Lemari Narkotik

1 Keamanan 0.0
2 Isi Lemari Narkotik 100.0
3 Letak 0.0

33
Rekapitulasi Penyimpanan ICU Dewasa:
Tanggal
No. Aspek Rerata (%)
26-10-15 27-10-15 28-10-15 29-10-15 30-10-15 02-11-15 03-11-15 04-11-15 05-11-15 06-11-15 09-11-15 10-11-15

Ruangan

1 Keamanan 0
2 Kebersihan 100
3 Suhu Ruangan 100
4 Pengecekan Suhu 75
5 Kelembaban 83
6 Pengecekan Kelembaban 75
Lemari Obat

1 Keamanan 0
2 Identitas Pasien 75 75 75 83.3 100 100 100 100 100 100 100 100 92.4
3 Kesesuaian jumlah Obat 87.5 87.5 87.5 83.3 100 100 100 83.3 83.3 83.3 100 100 91.3
4 Penyimpanan berdasarkan stabilitas 100
5 Kesesuaian ODD 87.5 87.5 100 100 100 100 100 83.3 83.3 100 100 100 95.1
6 Retur Obat 87.5 87.5 87.5 83.3 100 100 100 83.3 83.3 100 100 100 92.7
7 Penyimpanan obat High Alert 100
8 Penyimpanan obat LASA
9 Penyimpanan obat sitostatik
10 Penyimpanan B3 100
11 Pengaruh Cahaya 0
Lemari Pendingin

1 Isi Lemari Pendingin 100


2 Suhu Lemari Pendingin 100
3 Pengecekan Lemari Pendingin 75
Lemari Narkotik

1 Keamanan 0
2 Isi Lemari Narkotik 100
3 Letak 0

34
Rekapitulasi Penyimpanan ICU Jantung:
Tanggal
No. Aspek
26-10-15 27-10-15 28-10-15 29-10-15 30-10-15 02-11-15 03-11-15 04-11-15 05-11-15 06-11-15 09-11-15 10-11-15 Rerata (%)
Ruangan

1 Keamanan 0
2 Kebersihan 100
3 Suhu Ruangan 100
4 Pengecekan Suhu 100
5 Kelembaban 75
6 Pengecekan Kelembaban 100
Lemari Obat

1 Keamanan 0
2 Identitas Pasien 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
3 Kesesuaian jumlah Obat 100 0 0 100 100 100 100 71.4
4 Penyimpanan berdasarkan stabilitas 100
5 Kesesuaian ODD 100 100 100 100 100 100 100 100
6 Retur Obat 100 0 0 100 100 100 100 71.4
7 Penyimpanan obat High Alert 100
8 Penyimpanan obat LASA
9 Penyimpanan obat sitostatik
10 Penyimpanan B3 100
11 Pengaruh Cahaya 100
Lemari Pendingin

1 Isi Lemari Pendingin 100


2 Suhu Lemari Pendingin 75
3 Pengecekan Lemari Pendingin 75
Lemari Narkotik

1 Keamanan 0
2 Isi Lemari Narkotik 100
3 Letak 0

35
Rekapitulasi Penyimpanan Pusat Jantung Terpadu (PJT): CVCU
Tanggal
No. Aspek Rata-rata
26-10-15 27-10-15 28-10-15 29-10-15 30-10-15 02-11-15 03-11-15 04-11-15 05-11-15 06-11-15 09-11-15 10-11-15

Ruangan

1 Keamanan 0.0
2 Sanitasi 100.0
3 Suhu Ruangan 100.0
4 Pengecekan Suhu 100.0
5 Kelembaban 100.0
6 Pengecekan Kelembaban 100.0
Lemari Obat

1 Keamanan
2 Identitas Pasien
3 Kesesuaian jumlah Obat
4 Penyimpanan berdasarkan stabilitas
5 Kesesuaian ODD
6 Retur Obat
7 Penyimpanan obat High Alert
8 Penyimpanan obat LASA
9 Penyimpanan obat sitostatik
10 Penyimpanan B3
11 Pengaruh Cahaya
Kulkas

1 Isi Kulkas
2 Suhu Kulkas
3 Pengecekan Suhu Kulkas
Lemari Narkotik

1 Keamanan
2 Isi Lemari Narkotik
3 Letak

36
Rekapitulasi Penyimpanan Pusat Jantung Terpadu (PJT): RIC lantai 3
Tanggal
No. Aspek 26-10- 27-10- 28-10- 29-10- 30-10- 02-11- 04-11- 05-11- 06-11- 09-11- 10-11-
03-11-15
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 Rata-rata
Ruangan

1 Keamanan
2 Sanitasi
3 Suhu Ruangan
4 Pengecekan Suhu
5 Kelembaban
6 Pengecekan Kelembaban
Lemari Obat

1 Keamanan
2 Identitas Pasien
3 Kesesuaian jumlah Obat
4 Penyimpanan berdasarkan stabilitas
5 Kesesuaian ODD
6 Retur Obat
7 Penyimpanan obat High Alert
8 Penyimpanan obat LASA
9 Penyimpanan obat sitostatik
10 Penyimpanan B3
11 Pengaruh Cahaya
lemari pendingin

1 Isi lemari pendingin


2 Suhu lemari pendingin
3 Pengecekan Suhu lemari pendingin
Lemari Narkotik

1 Keamanan
2 Isi Lemari Narkotik
3 Letak
37
Rekapitulasi Penyimpanan Pusat Jantung Terpadu (PJT): RIC lantai 4
Tanggal
No. Aspek 26-10- 27-10- 28-10- 29-10- 30-10- 02-11- 03-11- 04-11- 05-11- 06-11- 09-11- 10-11- Rata-rata
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Ruangan

1 Keamanan
2 Sanitasi
3 Suhu Ruangan
4 Pengecekan Suhu
5 Kelembaban
6 Pengecekan Kelembaban
Lemari Obat

1 Keamanan
2 Identitas Pasien
3 Kesesuaian jumlah Obat
4 Penyimpanan berdasarkan stabilitas
5 Kesesuaian ODD
6 Retur Obat
7 Penyimpanan obat High Alert
8 Penyimpanan obat LASA
9 Penyimpanan obat sitostatik
10 Penyimpanan B3
11 Pengaruh Cahaya
lemari pendingin

1 Isi lemari pendingin


2 Suhu lemari pendingin
3 Pengecekan Suhu lemari pendingin
Lemari Narkotik

1 Keamanan
2 Isi Lemari Narkotik
3 Letak
38
Rekapitulasi Penyimpanan Rindu A: Interna wanita A1
Tanggal
No.
Aspek 26-10-15 27-10-15 28-10-15 29-10-15 30-10-15 02-11-15 03-11-15 04-11-15 05-11-15 06-11-15 09-11-15 10-11-15
Rerata(%)
Ruangan

1 Keamanan - - - 75.0
2 Sanitasi 100.0
3 Suhu Ruangan 100.0
4 Pengecekan Suhu - - - - - - - - - - - - 0.0
5 Kelembaban - - - - - - - - - - - - 0.0
6 Pengecekan Kelembaban - - - - - - - - - - - - 0.0
Lemari Obat

1 Keamanan - - - - - - - - - - - - 0.0
2 Identitas Pasien 93,9 93,9 95,2 97,6 100.0 100.0 86,8 91,4 100.0 100.0 100.0 100.0 96,6
3 Kesesuaian jumlah Obat 100.0
4 Penyimpanan berdasarkan stabilitas 100.0
5 Kesesuaian ODD 100.0
6 Retur Obat 100.0 100.0 95,2 97,6 97,6 100.0 94,7 97,1 95,1 95,1 100.0 100.0 81,4
7 Penyimpanan obat High Alert 100.0
8 Penyimpanan obat LASA 100.0
9 Penyimpanan obat sitostatik 100.0
10 Penyimpanan B3
11 Pengaruh Cahaya 100.0
lemari pendingin

1 Isi lemari pendingin


2 Suhu lemari pendingin
3 Pengecekan Suhu lemari pendingin
Lemari Narkotik

1 Keamanan
2 Isi Lemari Narkotik
3 Letak

39
Rekapitulasi Penyimpanan Rindu A: A2 (Interna Pria)
Tanggal
No. Aspek
26-10-15 27-10-15 28-10-15 29-10-15 30-10-15 02-11-15 03-11-15 04-11-15 05-11-15 06-11-15 09-11-15 10-11-15 RERATA(%)
Ruangan

1 Keamanan - - - - - - - - 33,3
2 Sanitasi 100.0
3 Suhu Ruangan - - 83,3
4 Pengecekan Suhu - - - - - - - - - - - - 0.0
5 Kelembaban - - - - - - - - - - - - 0.0
6 Pengecekan Kelembaban - - - - - - - - - - - - 0.0
Lemari Obat

1 Keamanan - - - - - - 33,3
2 Identitas Pasien 95,7 95,7 97,7 97,7 95,5 97,7 84,2 97,7 100.0 95,3 95,3 95,3 95,7
3 Kesesuaian jumlah Obat 100.0
4 Penyimpanan berdasarkan stabilitas 100.0
5 Kesesuaian ODD 100.0
6 Retur Obat 93,6 93,6 88,6 88,6 100.0 100.0 100.0 95,5 100.0 93,1 93,1 100.0 95,5
7 Penyimpanan obat High Alert 100.0
8 Penyimpanan obat LASA 100.0
9 Penyimpanan obat sitostatik 100.0
10 Penyimpanan B3
11 Pengaruh Cahaya 100.0
lemari pendingin

1 Isi lemari pendingin


2 Suhu lemari pendingin
3 Pengecekan Suhu lemari pendingin
Lemari Narkotik

1 Keamanan
2 Isi Lemari Narkotik
3 Letak

40
Rekapitulasi Penyimpanan Rindu A: NEUROLOGI
Tanggal
No. Aspek 26-10- 27-10- 28-10- 29-10- 30-10- 02-11- 03-11- 04-11- 05-11- 06-11- 09-11- 10-11-
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 RERATA (%)
Ruangan

1 Keamanan - - - - 66,7
2 Sanitasi 100
3 Suhu Ruangan 100
4 Pengecekan Suhu - - - - - - - - - - - - 0
5 Kelembaban - - - - - - - - - - - - 0
6 Pengecekan Kelembaban - - - - - - - - - - - - 0
Lemari Obat

1 Keamanan - - - - - - - 41,7
2 Identitas Pasien 78,3 78,3 90,5 82,6 95,8 95.0 87.0 100.0 87,5 92,6 92,6 92,6 18,9
3 Kesesuaian jumlah Obat 100.0
4 Penyimpanan berdasarkan stabilitas 100.0
5 Kesesuaian ODD 100.0
6 Retur Obat 60,9 60,9 95,2 82,6 87,5 85.0 86,9 100.0 75.0 88,9 70,4 70,4 80,3
7 Penyimpanan obat High Alert 100.0
8 Penyimpanan obat LASA 100.0
9 Penyimpanan obat sitostatik 100.0
10 Penyimpanan B3
11 Pengaruh Cahaya - 91,7
lemari pendingin

1 Isi lemari pendingin


2 Suhu lemari pendingin
3 Pengecekan Suhu lemari pendingin
Lemari Narkotik

1 Keamanan
2 Isi Lemari Narkotik
3 Letak

41
Rekapitulasi Penyimpanan Rindu A: THT
Tanggal
No. Aspek
26-10-15 27-10-15 28-10-15 29-10-15 30-10-15 02-11-15 03-11-15 04-11-15 05-11-15 06-11-15 09-11-15 10-11-15 Rerata (%)
Ruangan

1 Keamanan 100
2 Sanitasi - - - - 66.7
3 Suhu Ruangan 100
4 Pengecekan Suhu - - - - - - - - - - - - 0
5 Kelembaban - - - - - - - - - - - - 0
6 Pengecekan Kelembaban - - - - - - - - - - - - 0
Lemari Obat

1 Keamanan - - - - - - - - - - - - 0
2 Identitas Pasien 100.0 100.0 92.9 100.0 100.0 100.0 100.0 94.3 35.9 97.4 50.0 65.0 86.3
3 Kesesuaian jumlah Obat 100
4 Penyimpanan berdasarkan stabilitas 100
5 Kesesuaian ODD 100
6 Retur Obat 90.5 90.5 100.0 100.0 100.0 90.9 90.9 100.0 87.2 86.8 87.5 87.5 92.6
7 Penyimpanan obat High Alert 100
8 Penyimpanan obat LASA 100
9 Penyimpanan obat sitostatik 100
10 Penyimpanan B3
11 Pengaruh Cahaya 100
lemari pendingin

1 Isi lemari pendingin


2 Suhu lemari pendingin
3 Pengecekan Suhu lemari pendingin
Lemari Narkotik

1 Keamanan
2 Isi Lemari Narkotik
3 Letak

42
Rekapitulasi Penyimpanan Rindu A: VIP
Tanggal
No. Aspek
26-10-15 27-10-15 28-10-15 29-10-15 30-10-15 02-11-15 03-11-15 04-11-15 05-11-15 06-11-15 09-11-15 10-11-15 Rerata (%)
Ruangan

1 Keamanan 100
2 Sanitasi 100
3 Suhu Ruangan 100
4 Pengecekan Suhu - - - - - - - - - - - - 0
5 Kelembaban 100
6 Pengecekan Kelembaban - - - - - - - - - - - - 0
Lemari Obat

1 Keamanan 100
2 Identitas Pasien 100.0 100.0 100.0 100.0 87.0 95.7 95.7 92.0 96.0 96.0 100.0 100.0 96.9
3 Kesesuaian jumlah Obat 100
4 Penyimpanan berdasarkan stabilitas 100
5 Kesesuaian ODD 100
6 Retur Obat 71.4 71.4 96.3 100.0 95.7 87.0 87.0 87.0 87.0 87.0 100.0 100.0 89.1
7 Penyimpanan obat High Alert 100
8 Penyimpanan obat LASA 100
9 Penyimpanan obat sitostatik 100
10 Penyimpanan B3
11 Pengaruh Cahaya 100
lemari pendingin

1 Isi lemari pendingin - - - - - - - 41.67


2 Suhu lemari pendingin 100.00
3 Pengecekan Suhu lemari pendingin - - - - - - - - - - - - 0.00
Lemari Narkotik

1 Keamanan 100
2 Isi Lemari Narkotik
3 Letak 100

43
Rekapitulasi Penyimpanan Rindu A: PARU
Tanggal
No. Aspek
26-10-15 27-10-15 28-10-15 29-10-15 30-10-15 02-11-15 03-11-15 04-11-15 05-11-15 06-11-15 09-11-15 10-11-15 Rerata (%)
Ruangan

1 Keamanan - - - - - - - - - - 16.67
2 Sanitasi 100
3 Suhu Ruangan 100
4 Pengecekan Suhu - - - - - - - - - - - - 0
5 Kelembaban 100
6 Pengecekan Kelembaban - - - - - - - - - - - - 0
Lemari Obat

1 Keamanan - - - - - - - 41.7
2 Identitas Pasien 95.3 95.4 100.0 96.3 100.0 100.0 100.0 96.2 100.0 100.0 100.0 100.0 98.6
3 Kesesuaian jumlah Obat 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
4 Penyimpanan berdasarkan stabilitas 100.0
5 Kesesuaian ODD 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.0
6 Retur Obat 86.04 86.05 86.06 86.07 86.08 100 100 100 97.36 100 100 100 94.0
7 Penyimpanan obat High Alert 100.0
8 Penyimpanan obat LASA 100.0
9 Penyimpanan obat sitostatik 100.0
10 Penyimpanan B3
11 Pengaruh Cahaya 100.0
lemari pendingin

1 Isi lemari pendingin - - - - - - - - - 25.0


2 Suhu lemari pendingin 100.0
3 Pengecekan Suhu lemari pendingin - - - - - - - - - - - - 0.0
Lemari Narkotik

1 Keamanan 100.0
2 Isi Lemari Narkotik
3 Letak 100.0

44
Rekapitulasi Penyimpanan Rindu A: BEDAH SARAF
Tanggal
No. Aspek
26-10-15 27-10-15 28-10-15 29-10-15 30-10-15 02-11-15 03-11-15 04-11-15 05-11-15 06-11-15 09-11-15 10-11-15 Rerata (%)
Ruangan

1 Keamanan 100
2 Sanitasi 100
3 Suhu Ruangan - - - - - - - - - - - - 0
4 Pengecekan Suhu - - - - - - - - - - - - 0
5 Kelembaban - - - - - - - - - - - - 0
6 Pengecekan Kelembaban - - - - - - - - - - - - 0
Lemari Obat

1 Keamanan 100
2 Identitas Pasien 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 58.3 58.3 58.3 100.0 100.0 89.6
3 Kesesuaian jumlah Obat 100
4 Penyimpanan berdasarkan stabilitas 100
5 Kesesuaian ODD 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
6 Retur Obat 75.0 75.0 85.2 92.6 92.6 92.6 92.6 95.8 95.8 86.2 100.0 100.0 90.3
7 Penyimpanan obat High Alert 100
8 Penyimpanan obat LASA 100
9 Penyimpanan obat sitostatik 100
10 Penyimpanan B3
11 Pengaruh Cahaya 100
lemari pendingin

1 Isi lemari pendingin - - - - - - - - - - 16.7


2 Suhu lemari pendingin - - - - - - - - - - - - 0.0
3 Pengecekan Suhu lemari pendingin - - - - - - - - - - - - 0.0
Lemari Narkotik

1 Keamanan - - - - - - - - - - - - 0.0
2 Isi Lemari Narkotik
3 Letak 100.0

45
Rekapitulasi Penyimpanan Obat Ruang Rindu B: Obgyn Lantai 1
Tanggal
No. Aspek Rerata (%)
26-10-15 27-10-15 28-10-15 29-10-15 30-10-15 02-11-15 03-11-15 04-11-15 05-11-15 06-11-15 09-11-15 10-11-15

Ruangan

1 Keamanan 0
2 Sanitasi 100
3 Suhu Ruangan 100
4 Pengecekan Suhu
5 Kelembaban
6 Pengecekan Kelembaban
Lemari Obat

1 Keamanan 0
2 Identitas Pasien 70
3 Kesesuaian jumlah Obat 100
4 Penyimpanan berdasarkan stabilitas 100
5 Kesesuaian ODD 100
6 Retur Obat 66.6
7 Penyimpanan obat High Alert 100
8 Penyimpanan obat LASA 100
9 Penyimpanan obat sitostatik 100
10 Penyimpanan B3 100
11 Pengaruh Cahaya 100
Lemari Pendingin

1 Isi lemari pendingin 0


2 Suhu lemari pendingin 100
3 Pengecekan Suhu lemari pendingin 25
Lemari Narkotik

1 Keamanan 100
2 Isi Lemari Narkotik 100
3 Letak 100

46
Rekapitulasi Penyimpanan Obat Ruang Rindu B: Perinatologi Lantai 1
Tanggal
No. Aspek 26-10- 27-10- 28-10- 29-10- 30-10- 02-11- 03-11- 04-11- 05-11- 06-11- 09-11- 10-11- Rerata (%)
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Ruangan

1 Keamanan 0
2 Sanitasi 100
3 Suhu Ruangan 100
4 Pengecekan Suhu 0
5 Kelembaban 100
6 Pengecekan Kelembaban 0
Lemari Obat

1 Keamanan 0
2 Identitas Pasien 41.3
3 Kesesuaian jumlah Obat 100
4 Penyimpanan berdasarkan stabilitas 100
5 Kesesuaian ODD 100
6 Retur Obat 57.5
7 Penyimpanan obat High Alert
8 Penyimpanan obat LASA 100
9 Penyimpanan obat sitostatik 100
10 Penyimpanan B3 100
11 Pengaruh Cahaya 100
Lemari Pendingin

1 Isi lemari pendingin 0


2 Suhu lemari pendingin 91.6
3 Pengecekan Suhu lemari pendingin 0
Lemari Narkotik

1 Keamanan 0
2 Isi Lemari Narkotik 0
3 Letak 0

47
Rekapitulasi Penyimpanan Obat Ruang Rindu B: Anak Lantai 1
Tanggal
No. Aspek 26-10- 28-10- 29-10- 30-10- 02-11- 03-11- 04-11- 05-11- 06-11- 09-11- 10-11- Rerata (%)
27-10-15
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Ruangan

1 Keamanan 0
2 Sanitasi 0
3 Suhu Ruangan 100
4 Pengecekan Suhu
5 Kelembaban
6 Pengecekan Kelembaban
Lemari Obat

1 Keamanan 0
2 Identitas Pasien 61.4
3 Kesesuaian jumlah Obat 100
4 Penyimpanan berdasarkan stabilitas 100
5 Kesesuaian ODD 100
6 Retur Obat 30.8
7 Penyimpanan obat High Alert 25
8 Penyimpanan obat LASA 100
9 Penyimpanan obat sitostatik 100
10 Penyimpanan B3 100
11 Pengaruh Cahaya 100
Lemari Pendingin

1 Isi lemari pendingin


2 Suhu lemari pendingin 75
3 Pengecekan Suhu lemari pendingin
Lemari Narkotik

1 Keamanan 0
2 Isi Lemari Narkotik 50
3 Letak 100

48
Rekapitulasi Penyimpanan Rindu B: Ruang RB2A
Tanggal
No. Aspek
26-10-15 27-10-15 28-10-15 29-10-15 30-10-15 02-11-15 03-11-15 04-11-15 05-11-15 06-11-15 09-11-15 10-11-15
Rata- rata (%)
Ruangan

1 Keamanan - - - - - - - - - - - - 0.0
2 Sanitasi - - - - - - -
3 Suhu Ruangan
4 Pengecekan Suhu - - - - - 58.3
5 Kelembaban - - - - - - - - - - - - 0.0
6 Pengecekan Kelembaban - - - - - 58.3
Lemari Obat

1 Keamanan - - - - - - - - - - - - 0.0
2 Identitas Pasien 73.9 73.9 82.9 41.7 42.9 65.3 73.5 76.2 73.2 82.5 85.0 85.0 71.3
3 Kesesuaian jumlah Obat 100.0
4 Penyimpanan berdasarkan stabilitas - - - - - - - - 33.3
5 Kesesuaian ODD 100.0
6 Retur Obat 67.4 67.4 57.1 79.2 49.0 59.2 87.8 85.7 85.4 85.0 87.5 87.5 74.8
7 Penyimpanan obat High Alert - - - - - - - - - - - - 0.0
8 Penyimpanan obat LASA
9 Penyimpanan obat sitostatik - - - - - - - - - - - - 0.0
10 Penyimpanan B3
11 Pengaruh Cahaya 100.0
lemari pendingin

1 Isi lemari pendingin - - - - - - - - 33.3


2 Suhu lemari pendingin - - - 75.0
3 Pengecekan Suhu lemari pendingin - - - - - 58.3
Lemari Narkotik

1 Keamanan 100.0
2 Isi Lemari Narkotik 100.0
3 Letak 100.0

49
Rekapitulasi Penyimpanan Rindu B: Ruang RB2B
Tanggal
No. Aspek
26-10-15 27-10-15 28-10-15 29-10-15 30-10-15 02-11-15 03-11-15 04-11-15 05-11-15 06-11-15 09-11-15 10-11-15 Rata- rata
Ruangan

1 Keamanan 100.0
2 Sanitasi
3 Suhu Ruangan
4 Pengecekan Suhu - 91.7
5 Kelembaban - - - - - - - - - - - 8.3
6 Pengecekan Kelembaban - 92.0
Lemari Obat

1 Keamanan - - - - - - - - - - - - 0
2 Identitas Pasien 63.41 60.97 60.97 94.28 51.28 43.58 69.04 76.19 82.92 86.11 91.67 91.67 72.7
3 Kesesuaian jumlah Obat
4 Penyimpanan berdasarkan stabilitas - 92.0
5 Kesesuaian ODD
6 Retur Obat 0.85 0.85 0.85 0.80 0.74 0.82 0.93 0.93 0.95 0.94 0.94 0.94 88.1
7 Penyimpanan obat High Alert - - - - - - - - - - - - 0
8 Penyimpanan obat LASA
9 Penyimpanan obat sitostatik - - - - - - - - - - - - 0
10 Penyimpanan B3
11 Pengaruh Cahaya 100.0
lemari pendingin

1 Isi lemari pendingin - 91.7


2 Suhu lemari pendingin - 66.7
3 Pengecekan Suhu lemari pendingin - 92.0
Lemari Narkotik

1 Keamanan 100.0
2 Isi Lemari Narkotik 100.0
3 Letak 100.0

50
Rekapitulasi Penyimpanan Rindu B: Ruang RB3 Orthopedi
Tanggal
No. Aspek
26-10-15 27-10-15 28-10-15 29-10-15 30-10-15 02-11-15 03-11-15 04-11-15 05-11-15 06-11-15 09-11-15 10-11-15 Rata- rata (%)
Ruangan

1 Keamanan 100.0
2 Sanitasi 0.0
3 Suhu Ruangan
4 Pengecekan Suhu - 75.0
5 Kelembaban - - - - - - - - - - - 0.0
6 Pengecekan Kelembaban - 75.0
Lemari Obat

1 Keamanan - - - - - - - - - - - - 0.0
2 Identitas Pasien 44.64% 44.64% 45.45% 77.35% 65.45% 72.88% 75.86% 79.24% 81.48% 85.18% 85.18% 85.18% 70.2
3 Kesesuaian jumlah Obat 100.0
4 Penyimpanan berdasarkan stabilitas - 66.7
5 Kesesuaian ODD 100.0
6 Retur Obat 73.21% 73.21% 72.72% 72% 74.54% 79.66% 82.75% 86.20% 86.79% 87.03% 88.89% 88.89% 80.5
7 Penyimpanan obat High Alert - - - - - - - - - - - - 0.0
8 Penyimpanan obat LASA
9 Penyimpanan obat sitostatik - - - - - - - - - - - - 0.0
10 Penyimpanan B3
11 Pengaruh Cahaya 100.0
lemari pendingin

1 Isi lemari pendingin - 33.3


2 Suhu lemari pendingin 91.7
3 Pengecekan Suhu lemari pendingin - 75.0
Lemari Narkotik

1 Keamanan 0.0
2 Isi Lemari Narkotik 33.3
3 Letak 100.0

51
52

Anda mungkin juga menyukai