LANDASAN TEORI
1. KEHAMILAN NORMAL
a. Definisi:
1. Tanda-tanda pasti
Teraba bagian-bagian janin & terasa gerakan janin oleh pemeriksa
Terdengar bunyi jantung janin dengan beberapa cara :
Didengar dengan stetoskop monoral
Dicatat dan didengar dengan alat Doppler
Dicatat dengan feto-elektro kardiogram
Pada pemeriksaan dengan sinar Rontgen tampak rangka janin
Dengan pemeriksaan USG diketahui keadaan janin
Tanda pasti ini merupakan tanda-tanda objektif yang semuanya didapatkan
oleh pemeriksa.
2. Tanda-tanda mungkin
Tanda subyektif yang dirasakan oleh penderita
Amenorhea
Mual dan muntah
Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri
Miksi sering karena rahim yang membesar menekan pada kandung
kemih.
Ibu merasakan pergerakan anak.
Tanda objektif yang diperoleh pemeriksa
Pembesaran, perubahan bentuk dan konsistensi rahim
Perubahan pada serviks
Tanda Chadwick
Braxton hicks/kontraksi-kontraksi kecil uterus bila ada rangsangan
Pemeriksaan biologis
Teraba bagian anak
Perut membesar
Keluarnya kolostrum
Hiperpigmentasi kulit
c. Perubahan-perubahan fisiologis kehamilan
a. Uterus
Terjadi pembesaran uterus, hal ini karena adanya peningkatan
hormon estrogen dan progesteron. Uterus bertambah besar, dari alat
yang beratnya 30 gram menjadi 1000 gr, dengan ukuran panjang 32
cm, lebar 24 cm, dan ukuran muka belakang 22 cm.
Hubungan umur kehamilan (bulan), besar uterus dan tinggi fundus
uteri.
Akhir
Besar Uterus Tinggi Fundus Uteri
bulan
1. Lebih besar dari biasa Palpasi belum teraba
2. Telur bebek Dibelakang symphisis
3. Telur angsa 1-2 jari diatas symphisis
4. Kepala bayi Pertengahan symphisis-pusat
5. Kepala dewasa 2-3 jari dibawah pusat
6. Kepala dewasa Kira-kira setinggi pusat
7. Kepala dewasa 2-3 jari diatas pusat
8. Kepala dewasa Pertengahan pusat-proc.xyphoideus
9. Kepala dewasa 3 jari dibawah Px atau setinggi Px
10. Kepala dewasa Sama dengan usia kehamilan 8 bulan
namun melebar kesamping.
b. Cerviks Uteri
d. Ovarium
e. Payudara
Payudara biasanya membesar dalam kehamilan yang disebabkan
hipertrofi dari alveoli. Putting susu juga membesar dan lebih tua
warnanya dan seringkali mengeluarkan cairan kuning yang
melengket yang disebut kolostrum.
f. Pertukaran zat
g. Sirkulasi darah
h. Sistem respirasi
i. Traktus digestivus
d. Pemeriksaan kehamilan
2. Pemeriksaan Umum
Tentang keadaan umum penderita, keadaan emosional, tanda-tanda vital,
tinggi badan, berat badan, LILA.
3. Pemeriksaan Khusus Kebidanan (status obstetricus) meliputi :
a. Inspeksi
Muka
Adakah chloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau merah,
adakah oedema pada muka, bagaimana keadaan lidah dan gigi.
Leher
Apakah vena terbendung dileher ( misalnya pada penyakit jantung ).
Apakah ada pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar getah bening.
Dada
Keadaan jantung, paru, bentuk buah dada. Pigmentasi putting susu,
keadaan putting susu, adakah kolostrum.
Perut
Perut membesar kesamping atau kedepan, keadaan pusat, pigmentasi
dilinea alba, nampaklah gerakan anak atau kontraksi rahim, adakah
strie gravidarum atau bekas luka.
Vulva
Keadaan perineum, parices, tanda Chadwick, condyloma.
Ekstrimitas
Cari varices, oedema.
b. Palpasi
Cara pemeriksaan palpasi menggunakan pemeriksaan Leopold yang
dibagi menjadi 4 tahap, yaitu :
Leopold I
Kaki penderita dibengkokkan pada lutut dan lipat paha, pemeriksa
berdiri disebelah kanan penderita, dan melihat kearah muka
penderita, rahim dibawa ketengah, tingginya fundus uteri
ditentukan, tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam
fundus.
Leopold II
Kedua tangan pindah kesamping, tentukan dimana punggung anak
dan bagian-bagian kecil.
Leopold III :
Dipergunakan satu tangan saja, bagian bawah ditentukan antara ibu
jari dan jari lainnya, cobalah apakah bagian bawah masih dapat
digoyangkan.
Leopold IV :
Pemeriksa berubah sikapnya melihat kearah kaki penderita, dengan
kedua tangan tentukan apa yang menjadi bagian bawah. Tentukan
apakah bagian bawah sudah masuk pap dan berapa masuknya
bagian bawah kedalam rongga panggul.
c. Auskultasi
Dilakukan dengan stetoskop untuk mendengarkan berbagai macam
bunyi. Yang didengar dari janin adalah mendengar DJJ, bising tali pusat,
gerakan janin. Sedangkan dari ibu untuk mendengar bising rahim, bunyi
aorta dan bising usus.
d. Perkusi
Untuk mengetahui refleks patella (+) atau (-)
e. Periksa dalam
Dilakukan jika ada indikasi untuk memantau kemajuan persalinan.
Letak anak sangat penting dalam prognosa persalinan. Beberapa letak seperti
letak lintang dan letak dahi tak dapat lahir spontan pada janin hidup dan
aterm. Dan jika tidak diperbaiki akan berbahaya bagi ibu maupun janin.
Istilah letak dalam ilmu kebidanan mengandung 4 pengertian, yaitu:
Situs
Letak sumbu panjang anak terhadap sumbu panjang ibu. Jika ukuran
panjang anak adalah ukuran bokong kepala sesuai dengan sumbu
panjang ibu, maka anak dikatakan dalam letak membujur atau letak
memanjang.
Habitus
Bagaimana bagian-bagian dari anak seperti kepala, badan, tangan, kaki
itu letaknya satu terhadap yang lain.
Posisi
Letak salah satu bagian anak tertentu terhadap dinding perut/jalan lahir.
Presentasi
Apa yang menjadi bagian terendah dari janin.
Mual muntah biasanya timbul pada bulan ke-2 dan ke-3, menghilang
setelah memasuki trimester ke II.
Sakit pinggang yang sebagian besar disebabkan karena perubahan sikap
badan pada kehamilan lanjut, karena titik berat badan pindah kedepan
disebabkan perut yang membesar.
Timbulnya varices. Hal ini dapat dipengaruhi oleh factor keturunan,
berdiri lama dan usia.
Sakit kepala disertai oedem.
Sesak nafas, disebabkan rahim membesar mendesak diafragma ke atas.
Flour albus (keputuhan).
Menurut WHO kejadian anemia dalam kehamilan berkisar 20% sampai 89%
dengan menetapkan Hb 11 gr% sebagai dasarnya. Angka anemia kehamilan di
Indonesia menunjukan nilai yang cukup tinggi. Hoo Swie Tjiong menemukan
angka anemia kehamilan 3,8 % pada trimester I, 13,6% trimester II, dan
24,8% pada trimester III. Akrib sukarman menemukan sebesar 40,1% di
bogor. Bakta menemukan anemia hamil sebesar 50,7%. Di Puskesmas Kota
Denpasar sedangkan shindu menemukan sebesar 33,4% di puskesmas
Mengwi. Simanjutak mengemukakan bahwa sekitar 70% ibu hamil di
Indonesia menderita anemia dan kurang gizi. Pada pengamatan lebih lanjut
menunjukan bahwa kebanyakan anemia yang diderita masyarakat adalah
kekurangan zat besi secara teratur dan peningkatan gizi. Selain itu di daerah
pedesaan banyak dijumpai ibu hamil dengan mal nutrisi atau kekurangan zat
gizi, kehamilan dan persalinan dengan jarak yang berdekatan dan ibu hamil
dengan pendidikan dan tingkat ekonomi yang rendah.
Wanita memerlukan zat besi lebih tinggi dari pada laki-laki karena terjadi
menstruasi dan perdarahan sebanyak 50-80 cc setiap bulan dan kehilangan zat besi
sebesar 30-40 mg. Disamping itu kehamilan memerlukan zat besi untuk
meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk janin dan plasenta. Makin
sering seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan akan kehilangan zat
besi dan menjadi makin anemis.
Sebagai gambaran banyak kebutuhan zat besi pada setiap kehamilan perhatikan
bagan berikut:
Meningkat sel darah ibu 500 mg Fe
Terdapat dalam plasenta 300 mg Fe
Untuk darah janin 100 mg Fe
Jumlah 900 mg Fe
Setelah persalinan dengan lahirnya plasenta dan perdarahan, ibu akan kehilangan
zat besi sekitar 900 mg. Saat laktasi, ibu masih memerlukan kesehatan jasmani
yang optimal sehingga dapat menyiapkan ASI untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi. Dalam keadaan anemia, laktasi tidak dapat dilakukan dengan
baik.
Bentuk-bentuk Anemia
B. Macam-macam persalinan
1. Persalinan spontan
Yaitu bila persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui
jalan lahir.
2. Persalinan buatan
Yaitu proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar, misalnya
ekstraksi vakum, forcep dan sectio caesarea.
3. Persalinan anjuran
Yaitu persalinan yang berlangsung dengan pemberian obat untuk
merangsang timbulnya kontraksi.
G. Kala Persalinan
Proses persalinan terdiri dari 4 kala, yaitu
1. Kala I (kala pembukaan)
Dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dalam
meningkatkan (frekuensi dan kekuatannya) hingga serviks membuka
lengkap (10 cm) kala I persalinan terdiri atas dua fase, yaitu :
a. Fase laten
- Dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan penipisan dan
pembukaan serviks secara bertahap
- Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm
- Pada umumnya fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam
- Kontraksi mulai teratur tetapi lamanya masih di antara 20-30 detik.
b. Fase aktif
- Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara
bertahap (kontraksi dianggap adekuat/memadai jika terjadi tiga kali
atau lebih dalam waktu 10 menit, dan berlangsung selama 40 detik
atau lebih)
- Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengjap atau
10 cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam
(multipara atau primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm
multipara)
- Terjadi penurunan bagian terbawah janin
Cara meneran :
Anjurkan ibu untuk meneran sesuai dorongan alamiah kontraksi
Jangan anjurkan ibu untuk menahan nafas saat meneran
Anjurkan ibu untuk istirahat diantara kontraksi
Pada posisi lithotomi, saat meneran anjurkan ibu menarik lututnya ke
arah dada dan menempelkan dagunya ke dada serta mata melihat ke
perut
Jangan melakukan dorongan serta daerah fundus untuk mempercepat
kelahirannya.
2 jam setelah pengawasan ada 7 pokok penting yang harus diperiksa ulang
sebelum meninggalkan pasien, yaitu :
1. Kontraksi rahim : baik atau tidaknya dapat diketahui dengan palpasi
bila perlu lakukanlah masase dan berikan uterus
tonika seperti methergen, ermetrin dan pitosin.
2. Perdarahan : ada atau tidaknya, banyak atau biasa
3. Kandung kemih : harus kosong, kalau penuh ibu disuruh kencing
dan kalau tidak bisa lakukan kateter
4. luka-luka : jahitannya baik atau tidakm ada perdarahan atau
tidak
5. Uri dan selaput : ketuban harus lengkap
6. Keadaan umum : Tensi nadi, pernapasan, rasa sakit
H. Partograf
Merupakan alat bantu yang digunakan selama fase aktif persalinan sampai 2
ham post partum. Jika dipakai secara tepat partograf dapat dipakai untuk :
Mencatat keinginan persalinan
Mencatat kondisi ibu dan janinnya
Mencatat asuhan yang diberikan selama persalinan dan kelahiran
Menggunakan informasi yang tercatat untuk secara dini mengidentifikasi
adanya penyulit
Menggunakan informasi yang ada untuk membuat keputusan klinik yang
sesuai dan tepat waktu.
2. Keadan janin
a. Denyut jantung janin
Catat DJJ setiap 30 menit
b. Warna, banyak dan adanya air ketuban
Nilai air ketuban setiap kali dilakukan pemeriksaan dalam dan nilai
warna air ketuban dan banyaknya jika sudah pecah :
U : Ketuban utuh
J : Ketubah sudah pecah dan airnya jernih
M : Ketuban sudah pecah dan airnya bercampur mekonium
D : Ketuban sudah pecah dan air ketuban percampur darah
K : Ketuban sudah pecah dan tidak ada air ketuban lagi (kering)
e. Kontraksi uterus
Setiap jam raba dan catat jumlah kontraksi dalam 10 menit dan
lamanya kontraksi dalam sebuah detik. Nyatakan lamanya kontraksi
dengan :
1. Beri titik-titik di kotak yang sesuai untuk menyatakan kontraksi
yang lamanya 20-40 detik
2. Beri garis-garis kotak yang sesuai untuk menyatakan kontraksi
yang lamanya 20-40 detik
3. Isi penuh kotak yang sesuai untuk menyatakan kontraksi yang
lamanya > 40 detik
g. Kondisi ibu
Nilai dan catat nadi ibu setiap 30 menit selama fase aktif
persalinam, beri tanda titik pada kolom waktu yang sesuai
Nilai dan catat tekanan darah ibu setuap 4 jam selama fase aktif
persalinan beri tanda pernah pada kolom waktu yang sesuai
Volume urine, protein atau aseton, ukur dan catat jumlah produksi
urin sedikitnya setiap 2 jam.
j. Definisi
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, dimulai dari selesai
persalinan sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil. Lama
masa nifas ini yaitu 6 - 8 minggu.
Nifas di bagi dalam 3 periode, yaitu :
Puerperium Dini
Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.
Puerperium Intermedial
Kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang lamanya 6-8 minggu.
Remote Puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila
selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu
untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau tahunan.
Uterus
Secara berangsung-angsur akan menjadi kecil sehingga akhirnya
kembali seperti sebelum hamil.
Rasa sakit
Yang disebut after pains, (meriang atau miles-mules) di sebabkan
kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2-4 hari pasca persalinan. Perlu
diberikan pengertian pada ibu mengenai hal ini dan bila terlalu
mengganggu dapat diberikan obat-obat antisakit dan antimules.
Lochia
Cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa
nifas.
Lochia rubra
Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua,
verniks kaseosa, lanugo, dan mekoneum, selama 2 hari pasca
persalinan.
Lochia sanguinolenta
Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, pada hari ke-3
sampai hari ke-7 pasca persalinan.
Lochia serosa
Berwarna kuning cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke-7 sampai
14 pasca persalinan.
Lochia alba
Cairan putih setelah 2 minggu pasca persalinan.
Lochia purulenta
Terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk.
Lochiostasis
Lochia yang tidak lancar keluarnya.
Serviks
Setelah persalinan, bentuk serviks agak menganga seperti corong
berwarna merah kehitaman. Konsistensinya lunak, kadang-
kadangterdapat perlukaan-perlukaan kecil. Setelah bayi lahir, tangan
masih bisa masuk rongga rahim. 2 jam setelah persalinan dapat dilewati
2-3 jari dan setelah satu minggu hanya dapat dilalui satu jari.
Ligamen-ligamen
Ligamen, fasia dan diafragma pelvis yang meregang pada waktu
persalinan, setelah bayi lahir secara berangsur-angsur menjadi ciut dan
pulih kembali sehingga tidak jarang uterus jatuh kebelakang dan menjadi
retrofleksi. Untuk memulihkan kembali sebaiknya dengan latihan-latihan
dan gymnastik postpartum.
Sistem Pencernaan
Setelah plasenta lahir estrogen menurun sehingga tonus otot seluruhnya
berangsur pulih kembali, tapi konstipasi mungkin tetapi terjadi dan
mengganggu hari-hari pertama post partum. Hal ini mungkin
berhubungan dengan kurangnya aktivitas dan refleks defekasi terhambat
karena nyeri perineum.
Sistem Sirkulasi
Volume darah menurun kembali pada keadaan sebelum hamil (kembali
pada viskositas semula) tonus otot dinding pembuluh darah dan tekanan
darah kembali pada tingkat normal/semula.
Sistem Pernafasan
Ventilasi penuh dari lobus basal paru kembali seperti semula
(sebelumnya tidak bebas) akibat adanya penekanan/dorongan
pembesaran uterus.
Sistem Endokrin
Setelah plasenta lahir sirkulasi H. estrogen dan progesteron menurun dan
negatif feed back mekanism mengaktifkan dan mendorong
mengeluarkan H. FSH dan LH untuk memulai kembali siklus
menstruasi. Pembesaran glandula tiroida menurun pada keadaan semula
dan basal metabolisme kembali pada keadaan normal.
Sistem Muskulosketel
Pelvik bagian lunak (sendi, ligamen) kembali pada keadaan normal
sekitar 3 bulan. Tonus otot abdomen dan otot dasar panggul, berangsur
pulih secara menyeluruh bila dengan bantuan senam/latihan.
Karena lelah sehabis bersalin ibu harus beristirahat, tidur terlentang selama
2 jam postpartum kemudian boleh miring-miring kekanan dan kekiri. Untuk
mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli. Pada hari ke-2
diperbolehkan duduk, hari ke-3 jalan-jalan, dan hari ke-4 atau ke-5
diperbolehkan pulang. Mobilisasi bergantung pada komplikasi persalinan,
nifas dan sembuhnya luka-luka.
Faktor lain yang harus diperhatikan dan dicermati dalam perawatan pasca
persalinan, yaitu :
Diet makanan
Makanan harus bermutu, bergizi dan cukup kalori. Sebaiknya makan
makanan yang mengandung protein, banyak cairan, sayur-sayuran
dan buah-buahan.
Miksi
Hendaknya BAK dapat dilakukan sendiri secepatnya. Kadang-
kadang wanita mengalami sulit kencing, dikarenakan sfingter urethra
tertekan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi m. sphingter ani
selama persalinan Jika kandung kemih ibu post partum penuh dan
mengalami kesulitan untuk BAK, maka dapat dilakukan kateterisasi.
Defekasi
BAB harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Jika mengalami
kesulitan dapat diberikan obet laksans per oral atau per rektal. Jika
masih belum bisa dilakukan klisma.
Perawatan Payudara
Perawatan payudara hendaknya telah dimulai sejak wanita hamil
supaya putting susu lemas, tidak keras dan tidak kering sebagai
persiapan menyusui bayinya. Dianjurkan kepada ibu untuk menyusui
bayinya karena sangat baik untuk kesehatan bayinya.
o. Laktasi
Untuk menghadapi masa laktasi sejak dari kehamilan telah terjadi
perubahan-perubahan pada kelenjar mammae yaitu :
Proliferasi jaringan pada kelenjar-kelenjar alveoli dan jaringan
lemak bertambah.
Keluaran cairan susu jolong dari duktus laktiferus disebut
colostrum berwarna kuning putih susu.
Hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam diman
vena-vena berdilatasi sehingga tampak jelas.
Setelah pengaruh supresi estrogen dan progesteron hilang maka
timbul pengaruh hormon laktogenik (LH) atau prolaktin yang
akan merangsang air susu keluar. Produksi akan banyak
sesudah 2-3 hari postpartum.
Bila bayi mulai disusui isapan pada putting susu merupakan rangsangan
psikis yang secara reflektoris mengakibatkan oksitosin dikeluarkan oleh
hipofise. Poduksi ASI akan lebih banyak sebagai efek positif adalah involusi
uterus akan lebih sempurna. Ibu dan bayi dapat ditempatkan dalam satu
kamar (roming in) atau pada tempat yang terpisah.
q. Senggama
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah
berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya kedalam vagina
tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan ibu tidak merasa nyeri,
aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
r. K B
Idealnya pasangan menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum
ibu hamil kembali. Setiap pasangan harus menentukan sendiri kapan
dan bagaimana mereka ingin merencanakan tentang keluarganya.
Namun petugas kesehatan dapat membantu merencanakan
keluarganya dengan mengajarkan kepada mereka tentang cara
mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Biasanya wanita tidak akan menghasilkan telur (ovulasi) sebelum ia
mendapatkan lagi haidnya selam menyusui (amenorea laktasi). Oleh
karena itu metode amenorea laktasi dapat dipakai sebelum haid
pertama kembali untuk mencegah terjadinya kehamilan baru. Resiko
ini adalah 2% kehmilan.
Sebelum menggunakan metode KB, hal-hal berikut perlu dijelaskan
dahulu kepada ibu :
1. Bagaimana metode ini dapat mencegah kehamilan dan
efektifitasnya.
2. Kelebihan / keuntungannya.
3. Efek samping.
4. Bagaimana menggunakan metode itu.
5. Kapan metode itu dapat dimulai digunakan untuk wanita pasca
salin yang menyusui.
6. Jika seorang ibu atau pasangan telah memilih metode KB tertentu
ada baiknya untuk bertemu dengannya lagi dalam 2 minggu
untuk mengetahui apakah ada yang ingin ditanyakan oleh
ibu/pasangannya dan untuk mengetahui apakah metode tersebut
dengan baik.
s. Postpartum blues
Merupakan adaptasi suatu fenomena psikologis yang umumnya dialami oleh
wanita yang terpisah oleh bayi dan keluarganya. Postpartum blues biasanya
terjadi sekitar hari ke-3 hingga hari ke-5 postpartum. Dimulai dari bentuk
yang ringan yaitu perasaan down kemudian menjadi mudah marah dan
perasaan sedih yang tidak dapat dijelaskan, lalu wanita tersebut umumnya
sering menangis dengan alasan-alasan yang tidak dapat digambarkan atau
diungkapkan.
5. Pencegahan infeksi
Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi. Untuk mencegah bayi
terinfeksi maka semua penanganan dan tindakan yang dilakukan terhadap
bayi termasuk peralatan harus dalam keadaan steril dengan cara :
a. Cuci tangan secara baik dan benar sebelum dan setelah melakukan
kontak dengan bayi
b. Pakai sarung tangan yang bersih saat menangani bayi
c. Pastikan bahwa semua pakaian, handuk, selimut, serta kain yang
digunakan bayi dalam keadaan bersih
d. Pastikan bahwa timbangan pita ukur, thermometer, stetoskop dan
benda-benda lainnya dalam keadaan bersih.
Pada masa laktasi, terdapat 2 mekanisme reflek pada ibu yaitu reflek
prolaktin dan reflek oksitosin yang berperan dalam produksi asi dan
involusi uterus (khususnya pada masa nifas). Pada bayi terdapat 3 jeni
reflek, yaitu :
1. Reflek mencari putting susu (rooting reflex)
Bayi akan menoleh ke arah dimana terjadi sentuhan pada pipinya. Bayi
akan membuka mulutnya apabila bibirnya disentuh dan berusaha untuk
menghisap benda yang disentuhkan tersebut.
2. Reflek menghisap (suckling reflex)
Rangsangan putting susu pada langit-langit bayi menimbulkan reflek
menghisap isapan ini akan menyebabkan areola dan putting susu ibu
tertekan gusi, lidah dan langit-langit bayi sehingga sinus laktatiferus
areola dan asi terpancar keluar.
3. Reflek menelan (swallowing reflex)
Kumpulan asi di dalam mulut bayi mendesak otot-otot di daerah mulut
dan faring untuk mengaktifkan reflek menelan dan mendorong asi ke
dalam lambung bayi.
8. Identifikasi
Tanda pengenal untuk memudahklan identitas bayi perlu dipasang segera
setelah persalinan tanda pengenal harus diberikan pada setiap bayi baru
lahir.
Syarat-syarat tanda pengenal :
- Alat yang digunakan kebal air, tidak mudah melukai bayi, tidak mudah
sobek, dan tidak mudah lekos.
- Pada alat harus tercantum nama bayi dan ibu, tanggal lahir dan jenis
kelamin
- Di setiap tempat tidur harus tercantum nama bayi, nama orang tua,
tanggal dan jam lahir.
- Berat lahir, panjang, lingkar kepala, lingkar dada, dicatat dalam rekam
medik.
Penilaian bayi baru lahir
Keadaan umum bayi baru lahir dinilai dengan metode apgar score
Score 0 1 2
A : appearance color (warna kulit) Pucat Badan merah, Seluruh tubuh
ekstremitas kemerahan
biru
P : pulse (heart cate) Tidak ada Di bawah 100 Di atas 100
G : grimace (reaksi terhadap rangsang) Tidak ada Sedikit Menangis,
gerakan mimik batuk, bersih
A : Activity (tonus otot) Lumpuh Ekstremitas Gerakan aktif
dalam fleksi
sedikit
R : respiration (usaha nafas) Tidak ada Lemah, tidak Menangis kuat
teratur
Catatan :
Nilai 7 -10 : bayi normal
Nilai 4-6 : bayi asfiksia ringan sedang
Nilai 0-3 : sbayi asfiksia berat
2. Suhu panas
Mekanisme pengaturan panas suhu pada bayi belum stabil, mudah
mendapat pengaruh dari luar, pusat pengaturan panas dalam otak baru
berkembang pada bulan terakhir masa fetus.
3. Tali pusat
Tali pusat diperiksa dan dilihat kelengkapan arteri dan vena, tali pusat
harus kering dan bila ada perdarahan harus dikencangkan
4. Berat badan
Pada hari ke 2 dan ke 3 berat badan bayi baru lahir biasanya akan
menurun. Hal ini disebabkan karena pemasukan cairan dan pengeluaran
dari tubuh bayi tidak seimbang.
ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB IUD
TERHADAP Ny. K DI BPS DASA S. WARSITO
WAY HALIM BANDAR LAMPUNG
I. PENGKAJIAN
Pada tanggal : 9 Juli 2009
Pukul : 07.00 WIB
Oleh : RIKA NURIANA PUTRI
A. Identitas
Alasan kunjungan :
Ibu mengatakan bahwa ia merasakan pegal dan nyeri pada pinggang sejak 3 hari
yang lalu dan telat menstruasi sejak 5 hari yang lalu.
B. Anamnesa
a. Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan menikah satu kali pada umur 20 tahun dengan suami
sekarang sudah 24 tahun.
b. Riwayat Menstruasi
Ibu mengatakan menarche 12 tahun, siklus 28 hari,haid teratur, lamanya 7
hari, konsentrasi cair keluhannya darah menstruasi lebih banyak dari
biasanya.
HPHT : 4 Juni 2009
c. Riwayat Obstetri
Ibu mengatakan jumlah anak hidup 3 orang, dan tidak pernah abortus, jenis
kelamin anak yang dilahirkan adalah yang pertama lahir pada tahun 1986
berjenis kelamin laki-laki anak yang kedua lahir pada tahun 1990 jenis
kelamin perempuan dan yang terakhir laki-laki lahir pada tahun 2005.
g. Perilaku Kesehatan
Ibu mengatakan tidak pernah minum-minuman beralkohol, merokok. Ibu
mengganti mengganti pakaian dalam 2 3 kali sehari atau bila lembab,
mandi
2 x sehari.
C. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Keadaan Emosional : Stabil
4. Tanda-tanda vital : TD : 130/90 mmttg N : 80 x / menit
RR : 24 x / menit S : 36,50C
5. Pemeriksaan Fisik
a. Rambut
Kulit kepala bersih, hitam, tidak berketombe dan tidak mudah rontok
b Mata
Simetris kanan dan kiri, tidak strabismus, konjungtiva an anemis,kelopak
mata tidak ada oedem
c Hidung
Bersih tidak ada polip, kedua buah lubang hidung yang dibatasi oleh
septum
nasal, fungsi penciuman baik.
d. Telinga
Telinga ibu simetris kanan dan kiri, tidak ada peradangan, bersih, tidak
ada
serumen, fungsi pendengaran baik.
e Mulut dan gigi
Mulut bersih, lidah bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi,
tidak
ada peradangan pada gusi.
f. Leher
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid, tidak terdapat pembesaran
kelenjar getah bening, tidak ada kaku kuduk.
g Dada
- Jantung : Frekuensi dan bunyi jantung normal.
- Payudara : Pembesaran normal antara kanan dan kiri, tidak
terdapat
benjolan pada payudara
- Paru-paru : Tidak terdengar bunyi wheezing pada saat ekspirasi dan
ronchi pada saat inspirasi.
h. Abdomen
- Inspeksi : Tidak terdapat luka bekas operasi, tidak terdapat
pembesaran yang abnormal
- Palpasi : Pada saat palpasi tidak terdapat nyeri tekan dan
benjolan abnormal
6. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan
IV. PERENCANAAN
Tanggal : 9 Juli 2009
Pukul : 07.05 WIB
V. PELAKSANAAN
Tanggal : 9 Juli 2009
Pukul : 07.15 WIB
VI. EVALUASI
Tanggal : 9 Juli 2009
Pukul : 07.30 WIB
1. Keadaan umum ibu baik dan Ibu sudah mengerti tentang keadaanya.
2. Ibu telah diberikan obat sam mefenamat (anti nyeri),antasida,dan
vit B6
3. Ibu tidak merasa khawatir dan cemas lagi.
4. Telah diketahui amenorea yang dialami ibu merupakan gejala pre-
menopouse.
5. Ibu telah mengetahui kapan ibu harus kembali ke klinik dan ibu
mengatakan akan datang kembali apabila mengalami keluhan.
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI/BALITA SEHAT
TERHADAP BAYI R DI BPS DASA S. WARSITO
WAY HALIM BANDAR LAMPUNG
I. PENGKAJIAN
Pada tanggal : 20 Juli 2009
Pukul : 17.30 WIB
Oleh : Rika Nuriana Putri
A.IDENTITAS
b. Riwayat Imunisasi
4 Campak - 1 x Pemberian
c. Masa menyusui
1. Pemberian ASI : Sejak lahir sampai sekarang diberikan
secara on demand
2. Pemberian susu formula : Tidak diberikan
3. Makanan tambahan : Bubur susu
4. Frekuensi : Sesuai dengan keinginan bayi
a. Perkembangan anak
- Mengangkat kepala : Ya
- Menggenggam benda : Ya
- Memberi respon terhadap senyuman : Ya
- Memberi respon terhadap bunyi/bel : Ya
4 Ngompol Ya
5 Aktif sekali Ya
6 Merangkak Ya
8 Kemajuan sekolah -
b. Kebutuhan Eliminasi
- BAB : Ibu mengatakan anaknya BAB 2 x / hari dengan
konsistensi lunak, warna kuning dan berbau khas.
- BAK : Ibu mengatakan anaknya BAK 5-6 x / hari dengan
konsistensi cair, warna kuning dan berbau khas.
c. Kebutuhan Istirahat
- Kebiasaan tidur
1. Cuci kaki sebelum tidur : Tidak dilakukan
2. BAK sebelum tidur : Tidak dilakukan
3. Menggunakan bantal : Ya
4. Penerangan lampu : Ya
5. Sendiri atau ditemani : Ditemani
- Tidur siang dan malam : Tidur teratur (frekuensi 16-18
jam/hari)
- Keadaan sekarang : Sehat
d. Kebersihan diri
- Mandi : Teratur, 2 x sehari pagi dan sore
- Sikat gigi : -
- Rambut : Dikeramas setiap hari
- Pakaian : Diganti setiap kali kotor dan habis mandi
- Kuku : Pendek, bersih, jika panjang dipotong
8. Aspek sosial
- Orang tua : Baik
- Saudara : Baik
- Teman sebaya : Baik
- Petugas kesehatan : Baik
- Kedudukan anak dalam keluarga : Anak pertama
9. Aspek spiritual
1. Kepercayaan khusus
- Terhadap makanan : Tidak ada
- Penyebab penyakit : Tidak ada
- Kesehatan lingkungan : Tidak ada
- Lain-lain : Tidak ada
B. DATA OBJEKTIF
a. Riwayat pertumbuhan
2. Panjang badan 48 cm 70 cm
3. Lingkar dada 32 cm 48 cm
4. LILA 8 cm 13 cm
5. Lingkar kepala 34 cm 43 cm
c. Pemeriksaan fisik
- Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- Tanda-tanda vital : RR : 45 x / mnt S : 360C N : 130 x /
mnt
a. Kepala
Rambut berwarna hitam, kulit kepala bersih, tidak terdapat benjolan pada
bagian kepala, tidak terdapat bekas luka.
b. Wajah
Tidak terdapat oedem pada wajah, tidak terdapat luka pada wajah
c. Mata
Simetris kanan dan kiri, tidak strabismus, kelopak mata tidak ada cedem,
konjungtiva an anemis, sklera an ikterik
d. Hidung
Simetris kanan dan kiri, terdapat dua buah lubang hidung yang
dipisahkan
oleh septum nasal, tidak ada cairan yang keluar dari hidung..
e. Telinga
Bentuk telinga simetris kanan dan kiri, terdapat lubang telinga, tidak ada
serumen, tidak ada cairan yang keluar dari telinga.
g. Leher
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid, tidak terdapat pembesaran
vena
yugularis, leher bayi bebas bergerak.
h Dada
1. Jantung : Frekuensi bunyi jantung normal
2. Paru-paru : Normal, tidak terdengan wheezing pada saat ekspirasi
dan rochi pada saat inspirasi.
3. Payudara : Normal, simetris kanan dan kiri, ada putting susu
i. Abdomen
Bentuk bulat simetris, tidak terdapat kelainan pada abdomen, kulit
abdomen
elastis
j. Punggung dan pinggang
Tidak ada spina bifida, tonjolan tulang tidak ada, tidak ada kelainan pada
punggung dan pinggang
d. Aspek Phsykologi
- Ekspresi wajah : Anak terlihat gembira dan aktif
- Status emosional : Stabil menurut cerita orang tua
- Data penunjang :
1. Laboratorium : Tidak dilakukan
2. Radiologi : Tidak dilakukan
3. Pemeriksaan lain : Tidak dilakukan
V. PERENCANAAN
Tanggal : 20 Juli 2009
Pukul : 17.40 WIB
VI. PELAKSANAAN
Tanggal : 20 Juli 2009
Pukul : 17.45 WIB
I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. IDENTITAS
Nama ibu : Ny. R Nama : Tn. S
Umur : 35 tahun :39 tahun
Suami
Suku : Jawa /indonesia : Jawa /
Umur
: Islam
/Bangsa Suku Indonesia
: SMA
Agama : Islam
: Ibu Rumah /Bangsa
Pendidikan : SMA
Agama
Pekerjaan Tangga : Wiraswasta
Pendidikan
Alamat : Batu Ceper
Pekerjaan
Natar
2. ANAMNESIS
Pada tanggal : Juli 2009 Pukul : 15.00 WIB
Oleh : Bidan dibantu oleh Tri Maheri Jayanti
Alasan kunjungan antenatal :Ibu ingin memeriksa kandungannya
D. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat penyakit yang pernah atau sedang dideriat
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit turunan seperti
asma, hipertensi, penyakit menular seperti TBC, hepatitis dan
penyakit manahun seperti DM.
2. Perilaku kesehatan keluarga
Ibu mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
kronis, turunan, tahunan dan menular seperti DM, hipertensi dan
jantung.
E. RIWAYAT SOSIAL
Ibu mengatakan kehamilanini diharapkan dan tidak
mempermasalahkan jenis kelamin anaknya.
Status perkawianan ibu syah.
Ibu mengatakan bahwa iatinggal bersama suaminya tanpa keluarga
yang lain.
Ibu mengatakan pemegang keputusan dalam keluarga adalah
suami, ibu tidak memiliki kepercayaan yang khusus dan tidak ada
pantangan dalam makanan.
F. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentius
c. Sikap tubuh : Baik
d. Ekspresi wajah : Tenang
e. Tanda-tanda vital :
TD : 110/70 mmHg TB : 155 cm
0
Suhu : 37 C LILA : 24 cm
Nadi: 80x / menit BB Sebelum : 45 kg
RR : 24x / menit BB Sekarang : 55 kg
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala /rambut
Kulit kepala bersih, rambut bersih, tidak mudah rontok dan
tidak berketombe, rambut berwarna hitam.
b. Wajah
Bersih, tidak ada oedema, tidak terdapat chloasma gravidarum.
c. Mata
Kelopak mata tidak oedem, conjungtiva ananemis ( berwarna
merah muda ), sklera anikterik ( berwarna putih ), tidak
strabismus, fungsi penglihatan baik.
d. Telinga dan Hidung
Telinga : Bersih, tidak ada peradangan, tidak ada
serumen, fungsi pendengaran baik.
Hidung : Bersih, tidak ada peradangan, tidak ada polip,
fumgsi penciuman baik.
VI. PELAKSANAAN
Pada tanggal : 1 Juli 2009
Pukul : 15.25 WIB
1. Menjelaskan pada ibu bahwa kondisi ibu dan janinnya dalam keadaan
baik dan tanda-tanda vital ibu:
TD : 110/ 70 mm Hg TB : 155 cm
Suhu : 37 C0
BB sebelum : 45 kg
Nadi : 80x / menit BB sekarang : 55 kg
RR : 24x / menit LILA : 24 cm
2. Menganjurkan ibu untuk tidak tidur terlentang dan berdiri terlalu lama,
tidak bekerja terlalu berat, tidur secara teratur, yaitu tidur pada malam
hari 6 8 jam sehari dan tidur siang 1 2 jam.
3. Menganjurkan kepada ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi
seimbang seperti :
a. Karbonhidrat : Nasi, Jagung, Sagu
b. Protein : Tahu, tempe, telur, ikan
c. Lemak : Ikan , daging
d. Vitamin : Vitamin C, Vitamin B
e. Mineral : Air
4. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan kembali dan segera datang
ketenaga kesehatan bila terjadi kelainan,
5. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet Fe diminum 1 tablet
perhari manjelang malam.
6. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan
seperti :
a. Sakit kepala yang hebat, terus menerus dan tidak hilang dengan
istirahat
b. Oedem pada muka dan tangan
c. Terjadi perubahan visual secara tiba-tiba misalnya pendengaran
berkurang dan penglihatan kabur
d. Pendarahan pervaginam
e. Janin kurang bergerak
f. Nyeri abdomen bagian bawah
7. Memberikan ibu tablet Fe sebanyak 10 tablet, licocalk 10 tablet, dan
Vit.C dan diminum masing-masing 1 tablet perhari.
8. Memberikan penyluhan tenteng fisiologis trimester III pada ibu
tentang keluhan pegal pegal pada kaki adalah normal karena janin
semakin masuk ke dalam pintu atas panggul.
VII. EVALUASI
1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan kahamilan yang telah
dilakukan
2. Ibu telah mengerti dan mau beristirahat secara teratur, tidur malam 6
8 jam dan tidur siang 1 - 2 jam.
3. Ibu mengatakan akan makan-makanan yang bergizi untuk memenuhi
kebutuhan nutrisinya
4. Ibu akan melakukan kunjungan ukang untuk mengetahui kondisi
kesehatan ibu dan janinnya.
5. Ibu mengatakan bahwa ia akan mengkonsumsi tablet Fe setiap hari
sebelum tidur malam.
6. Ibu telah mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan dan akansegera
datang ketenaga kesehatan apabila mengalami tanda-tanda tersebut.
7. Ibu telah diberikan tablet Fe, licocalk, Vit. C dan akan meminumnya
masing-masing sekali dalam sehari.
8. Ibu sudah mengerti tentang fisiologis kala III, tentang keluhan nya
pegal pegal adalah normal.
ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN NORMAL TERHADAP
Ny. S DI RUMAH BERSALIN AL ANIES
NATARLAMPUNG SELATAN
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Nama ibu : Ny. S Nama Suami : Tn. A
Umur : 26 tahun Umur :31 tahun
Suku /Bangsa : Jawa /indonesia Suku /Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : Aliyah Pendidikan : Aliyah
Pekerjaan : Ibu RumahTangga Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Tegal Bungur
B. ANAMNESA
Tanggal : 16 Juli 2009
Pukul : 08.05 WIB
Oleh : Tri Maheri Jayanti
c. Keluhan
Ibu mengatakan tidak ada keluhan saat makan dan minum
Pola tidur
Ibu mengatakan susah tidur malam karena sering BAK, tidur
malam ibu 5 6 jam, sedangkan tidur siang 2 jam
3. Riwayat Kehamilan, Nifas yang lalu
Penyaki Anak
Thn Tempat Usia Jenis
N Penolo t yang
Persalin Pertolon Kehami Persal J P K/
o ng menyer BB
an gan lan inan K B U
tai
Hamil
ini
- - - - - - - - -
39
minggu
4. Pemeriksaan
Keadaan umum
Kesadaran
Tanda-tanda vital
o TD : 120/ 70 mm Hg TB : 152 cm
0
o Suhu : 36,5 C BB sebelum : 54 kg
o Nadi : 72x / menit BB sekarang : 59 kg
o RR : 24x / menit Lila : 24 cm
Pemeriksaan fisik
a. Rambut ibu bersih, tidak berketombe, tidak mudah rontok
dan berwarna hitam, pada kulit kepala tidak ada luka.
b. Mata
Simetris kanan dan kiri, tidak strabismus, pada kelopak
mata tidak ada oedem, konjungtiva ananemis dan sklera
tidak ikterik
c. Hidung
Simetris kanan dan kiri, terdapat dua buah lubang hidung
yang dipisahkan oleh septum nasal, tidak ada polip, tidak
ada peradangan pada hidung.
d. Mulut dan gigi
Mulut ibu bersih, lidah tidak kotor, tidak ada stomatitis
pada mulut, gigi bersih, tidak ada karies gigi, tidak
berlubang dan tidak ada pembengkakan pada gusi.
e. Telinga
Telinga ibu bersih, simetris kiri dan kanan, tidak ada
serumen / cairan pada telinga ibu.
f. Leher
Tidak ada pembesaran pada kelenjar tyroid dan kelenjar
getah bening, tidak ada pembesaran pada vena yugularis
serta tidak ada kaku kuduk.
g. Dada
a. Jantung : terdengar bunyi jantung normal ( lup-dup)
b. Paru-paru: tidak terdengar suara wheezing dan ronchi
c. Paydara : pembesaran normal antara kanan dan
kiri,areola berwarna hitam, puting susu menonjol, tidak
ada benjolan, tidak ada nyeri pada payudara,
pengeluaran colostrum (+)
h. Abdomen
1. Inspeksi : Tidak ada luka bekas operasi pada perut
ibu dan pembesaran perut sesuai dengan
: usia kehamilan
:
2. Palpasi
TFU 3 jari di bawah px,pada fundus teraba
Leopold I
:
bagian yang kurang bulat,lunak, tidak
melenting (bokong)
Leopold II
Pada perut bagian kanan ibu teraba bagian-
:
bagian kecil janin (extremitas), sedangkan
: pada perut bagian kiri ibu teraba tahanan
Leopold
yang keras,lebar, besar, dan
III =
memenjang(punggung)
= Pada bagian terbawah ibu teraba bulat,
Leopold =
keras dan melenting (bokong)
IV Divergen dan sudah masuk PAP
Mc.
34 cm
Donald
(,2 x TF-7,7) x 10050
TBJ
(1,2x34-7,7)x100 +150 = 3460
(1,2x34-7,7)x100 150 =3160
3160 3460
Jadi TBJ
3. Auskultasi
DJJ janin terdengar teratur dengan frekuensi 140x
/menit
Punctum maximum dikuadran kiri bawah pusat perut
ibu
i. Ekstremitas atas dan bawah
Ekstremitas atas dan bawah ibu normal, simetris kanan dan
kiri, kaki dan tangan ibu tidak oedem, kekuatan otot dan
sendi ibu baik, idak ada varices pada kaki ibu reflexpatella
baik (+)
j. Anogenital
1. Inspeksi
Pada perut ibu tidak terdapat luka perut
Vulva dan vagina ibu bersih, tidak tedapat luka dan
varices
Keluar cairan lendir bercampur darahdari vagina
ibu, dengan warna kemerahan, konsistensi cair dan
jumlah 25CC
Tidak tedapat pembengkakan pada kelenjar
bartholin
Anus normal tidak hemoroid
2. Atas indikasi : Ingin mengetahui apakah ibu sudah
dalam proses persalinan inpartu kala 1
Pada pukul 12.15 WIB
Hasil : tidak ada benjolan pada dinding vagina,portio
tipis, pembukaan 9 cm,ketuban (-) ,presentasi kepala.
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN
VI. PELAKSANAAN
Tanggal : 16 Juli 2009
Pukul : 08.20 WIB
10. Menganjurkan ibu untuk miring kekiri, agar tidak terjadi kekurangan
oksigen pada janin dan mempercepat penurunan kepala
VII. EVALUASI
Tanggal : 6 Juli 2009
Pukul : 08.25 WIB
1. Ibu sudah mengetahui hasil observasi yang telah dilakukan bahwa
keadaan ibu dan janinnya baik, dengan hasil :
TD: 20/70 mmHG Nadi : 72x /menit
RR: 24x /menit Suhu : 36,50C
HIS Pembu
pukul Frekuensi Lama DJJ Nadi TD suhu
kaan
08.25 2 X / 10 mnt 20-30 detik 136x/mnt 80x/mnt 110/70 mmHg 36,50C 4 cm
WIB
08.55 2 X / 10 mnt 20-30 detik 136x/mnt 82x/mnt
WIB
09.25 2 X / 10 mnt 20-30 detik 134x/mnt 84x/mnt
WIB
09.55 3 X / 10 mnt 20-30 detik 134x/mnt 86x/mnt
WIB
10.25 3 X / 10 mnt 20-30 detik 138x/mnt 88x/mnt
WIB
10.55 4 X / 10 mnt 42 detik 140x/mnt 88x/mnt
WIB
11.25 4 X / 10 mnt 42 detik 140x/mnt 86x/mnt
WIB
11.55 5 X / 10 mnt 45 detik 138x/mnt 86x/mnt 36,50C
WIB
12.25 5X / 10 mnt 45 detik 138x/mnt 84x/mnt 10 cm
WIB
KALA II
Tanggal : 16 Juli 2009
Pukul : 12.25 WIB
S: Subjektif
Ibu mengatakan bahwa perutnya semakin mulas
Ibu mengatakan bahwa ia mempunyai keinginan untuk meneran saat
his datang
O: Objektif
His dengan frekuensi 3-4 x /menit, lamanya 7 .40 detik
Pada pukul 12.25 WIB dilakukan pemeriksaan dalam atas indikasi
untuk mengetahui kemajuan persalinan dan didaptkan hasil :
o Dinding vagina : tidak ada kelainan
o Portio : tidak teraba
o Pembukaan : 10 cm (lengkap)
o Ketuban : Negatif
o Presentasi : Kepala
o Penurunan Kepala : hadge IV
A: Analisa Data
Diagnose : Ibu G1 P1 A0,, hamil 39 minggu, dengan inpartu kala II
Dasar : - HPHT tanggal 12-10-2008, TP tanggal 19 Juli 2009
- Pada pemeriksaan dalam pembukaan serviks 10 cm
(lengkap)
- Pergerakan janin ada DJJ terdengar dengan frekuensi
140x/menit (teratur)
- Punctum maximum ibu berada dikuadran kiri bawah pusat
perut ibu.
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : Tidak ada
P: Perencanaan
Tanggal : 6 Juli 2009
Pukul : 12.25 WIB
P : Pelaksanaan
Tanggal : 16 Juli 2009
Pukul : 12.25 WIB
P : Penilaian
Tanggal : 16 juli 2009
Pukul : 12.30 WIB
1. His dan DJJ sudah diobservasi setiao 30 menit sekali
2. Persiapan penolong sudah dilakukan
3. Ibu sudah dalam posisi yang nyaman dan memilih posisi setengah
duduk
4. Ibu sudah mengerti cara meneran yang baik dan benar
5. Bayi sudah dipakaikan pakaian yang bersih dan kering, bayi lahir
pukul 2.30 WIB lahir spontan dengan presentasi belakang kepala
dan langsung menangis, jenis kelamin perempuan dengan
BB=3200 gram dan PB=50 cm, perdarahan 100 CC
6. Pakaian sudah diganti dengan yang bersih dan kering serta sudah
diberikan indentitas pada bayi agar tidak tertukar.
Kala III
S : Subjektif
Ibu mengatakan senang atas kelahiran bayinya
Ibu mengatakan masih merasa mules pada perutnya
O: Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan : baik
Kesadaran : Composmentis
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 80X/menit
Suhu : 37 0 C
2. Keadaan kandung kemih kosong
3. Kontraksi uterus baik, konsistensi keras dan bulat
4. Tanda tanda plasenta, yaitu tali pusat semakin memanjang,
terdapat semburan darah secara tiba-tiba, dan uterus membulat.
5. Bayi lahir pada pukul 12.30 WIB dengan jenis kelamin perempuan,
BB : 3200 gram dan PB : 50 cm.
6. Jumlah perdarahan kala III : 150 cc
A : Analisis Data
Diagnosa : Ibu PI Ao dengan inpartu kala III
Dasar : - Bayi sudah lahir tanggal 16 Juli 200 , pukul 12.30 WIB.
Dengan jenis kelamis perempuan, BB : 3200gr dan PB : 50
cm.
- Tanda tanda pelepasan plasenta, yaitu tali pusat semakin
memanjang, terdapat semburan darah secara tiba-tiba dan
keadaan uterus membulat.
- TFU 2 jari di bawah pusat
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : Tidak ada
P : Perencanaan
Tanggal : 16 Juli 2009
Pukul : 12.3 WIB
P : Penilaian
Tanggal : 16 Juli 2009
Pukul : 12.45 WIB
Kala IV
Tanggal : 16 Juli 2009
Pukul : 13.00 WIB
S: Subjektif
Ibu mengatakan perutnya masih mulas
Ibu mengatakan bahwa ia lelah
O: Objektif
Plasenta lahir pukul 12.40 WIB (lengkap)
Diameter plasenta 18-20 cm
Berat plasenta 500 gr
Kotraksi uterus baik
TFU 2 jari bawah Pusat
Kandung kemih kosong
Tidak terdapat laserasi
A: Analisa data
Diagnosa : Ibu P1 A0 denga impartu lkala IV
Dasar :
o Bayi lahir pukul 12:30 Wib
o Plasenta lahir lengkap pukul 12.40 WIB secara spontan
o TFU 2 Jari bawah Pusat
o Kontraksi uterus baik
P : Perencanaan
Tanggal : 16 Juli 2009
Pukul : 13.00 WIB
1. Beri ibu makan dan minum yang cukup
R : Untuk menggantikan energi yang telah dikeluarkan selama proses
Persalinan
1. Observasi kontraksi uterus
R : Untuk mencegah perdarahan
2. Ajarkan ibu dan keluarga cara memassase dan menilai kontraksi uterus
R : Agar ibu dan keluarga tahu keadaan uterus ibu keras / lembek
3. Kntrol perdarahan kala IV selama 2 jam post portum
R : Untuk memantau keadaan ibu apakah ada pendarahan atau tidak
dan
memantau kontraksi uterus.
2. Periksa keadaan kandung kemih ibu
R : Untuk mengetahui kandung kemih penuh /tidak dan membuat ibu
merasa nyaman
4. Bersihkan ibu dari darah, lendir dan air ketuban
R : Agar ibu bersih dan nyaman
5. Ganti pakaian ibu dengan yang bersih dan kering
R : Agar ibu merasa nyaman dengan pakainnya yang bersih
6. Observas tanda-tanda vital setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan tiap
30 menit pada 1 jam kedua
R : Agar keadaan ibu dapat dipantau dan mencegah perdarahan pada 2
jam
post portum
7. Membereskan alat-alat dan masukan kedalam larutan klorin
R : Untuk mencegah infeksi
P : Pelaksanaan
Tanggal : 16 juli 2009
Pukul : 13.05WIB
1. Memberikan ibu makan dan minum yang culup
2. Mengobservasi kontraksi uterus setiap 10 menit
3. Mengajarkan ibu dan keluarga cara memassase dan menilai kontraksi
uterus
4. Mengontrol perdarahan kala IV selama 2 jam post bportum
5. Memeriksa keadaan kandung kemih baru
6. Membersihkan ibu dari darah, lendir dan air ketuban
7. Manegganti pakaian ibu dengan yang bersih dan kering
8. Mengobservasi TTV setiap 15 menit pada jam pertama dan 30 menit
pada jam kedua
9. Alat-alat sudah dibereskan dan dimasukan kedalam larutan klorin
P: Penilaian
Tanggal :
Pukul :
3. Ibu sudah makan dan minum dengan cukup
4. Kontraksi uteru baik dan tidak terjadi perdarahan
5. Ibu dan keluarga sudah bisa malakukan massase dan menilai kontraksi
uterus
6. Perdarahan kala IV 50 cc
7. Kandung ksmih ibu kosong
8. Ibu sudah dibersihkan dari darah, lendir dan air ketuban
9. Ibu sudah dipakaikan dengan pakaian yang bersih dan kering
10. Mengobservasi TTV pada 15 menit pertama, yaitu :
TD : 30/60 mmHg N: 80x/menit
RR : 24x/menit S : 370C
Observasi TTV pada 30 menit kedua,yaitu :
TD : 100/60 mmHg N : 80x/menit
RR : 24x/menit S : 37oC
Pemantauan tanda-tanda Vital ibu selama 2 jam post partum
A. IDENTITAS
Nama : Ny. S Nama Suami : Tn.A
Umur : 26 Tahun Umur : 3 Tahun
Suku Bangsa : Jawa / Indonesia Suku Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : Aliyah Pendidikan : Aliyah
Pekerjaan : Ibu Rumah tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Tegal Bungur
Alasan masuk
Ibu pasca bersalin di RB AL-ANIES , Natar
B. ANAMNESA (Data Subjektif)
1. Keluhan post partum
Ibu mengeluh merasa mulas pada perutnya
2. Riwayat persalinan
Tempat melahirkan : RB.AL-ANIES NATAR
Ditolong oleh : bidan
Jenis persalinan : Spontan
Komplikasi / kelainan dalm persalinan : Tidak ada
Kelahiran placanta dengan cara : spontan
o Kotiledon : Lengkap
o Selaput : Utuh
o Ukuran tebal: 2-3 cm
o Diameter : 18-20 cm
o Kelainan : tidak ada
o Berat : 500 gram
Jumlah pendarahan
Kala I : 25cc
Kala II : 100 cc
Kala III: 150 cc
Kala IV: 50 cc
Jumlah : 325 cc
- Tidakan lain pada waktu persalinan : tidak ada tindakan lain dalam
persalinan seperti infus, trasfusi darah, vacum dan forcep.
- Catatan waktu persalinan
Kala I : 00.00-11.30 WIB = 11 jam 30 menit
Kala II : 11.30-12.30 WIB = 1 jam 0 menit
Kala III: 12.30-1245 WIB = 0 jam 15 menit
Kala IV : 12.45-14.45 WIB = 2 jam 0 menit
- Keadaan bayi
Lahir : Normal
Pukul : 12.30 WIB
Hari/tanggal : kamis, 16 Juli 2009
PB : 50 cm
BB : 3200gram
Jenis kelamin : Tidak ada
Keadaan saat ini : Sehat
3. Riwayat post partum
- Keadaan umm : composmentis
- Keadaan emosional : stabil
- Tanda tanda vital :
TD : 20/70 mmHg N : 72x /menit
TD : 24x /menit S : 36,50C
- Pemeriksaan fisik
a. Rambut
Bersih, hitam, tidak berketombe dan tidak mudah rontok
b. Mata
Fungsi penglihatan baik, kelopak mata tidak oedem,
conjongtiva an anemis, akleran ikterik, tidak strabismus
c. Hidung
Bersih, tidak ada polip dan perdangan,fungsi penciuman
baik
d. Telinga
Bersih, tidak ada srumen, tidak ada peradangan dan fungsi
pendengaran baik.
e. Mulut dan gigi
Geraham dan gigi bersih, tidak ada caries gigi, gigi ridak
berlubang
f. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar getah
bening.
g. Dada
Jantung : bunyi jantung normal (lup-dup)
Paru-paru : tidak ada bunyi wheezing pada saat ekspirasi
dan ronchi pada saat inspirasi
Payudara : Pembsaran payudara simetris antara kiri dan
kanan, terdapat pengeluaran colostrums, puting susu
menonjol, tidak ada benjolan.
h. Abdomen
Inspeksi : tidak ada bekas luka operasi, terdapat linea
nigra
Palpasi : TFU 3 jari dibawah Px,kontraksi uterus baik,
konsistensi bulat dan keras, vesika urinaria kosong.
i. Anogenital
Pengeluaran lochea berwarna merah, bau khas, banyaknya
ganti pembalut 2-3 x /hari,konsistensi cair, tidak terdapat
luka heating dan anus utuh, jumlah 50 cc
j. Extremitas
Extremitas : Kedua tangan simetris, tidak ada oedem, dan
kekuatan otot, tidak ada gangguan dalam pergerakan.
Ekstremitas bawah : kedua kaki tidak ada oedem, reflex
patella (+), tidak ada varices.
C. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tidak dilakukan
VII. EVALUASI
1. Ibu sudah mengerti dan mengetahui keadaannya saat ini
2. Ibu akan menyusui bayinya selama 6 bulan dan secara on demand
3. Ibu sudah mengerti dan akan melaksanakan bagaimana cara menyusui
bayinya dengan baik dan benar
4. Ibu mengerti dan melkukan istirahat yang cukup
5. Ibu sudah makan makanan yang bergizi dan akan melakukannya setiap hari
6. Ibu sudah mau membersihkan daerah genitalnya agar tidak terjadi infeksi
7. Ibu sudah mengerti bahwa rasa mulas pada perutnya merupakan faktor
fisiologis
8. Ibu sudah melakukan mobilisasi dini dengan berjalan-jalan disekitar kamar.
S: Data Subjektif
o Ibu mengatakan bahwa ia dan bayinya dalam keadaan baik
o Ibu mengatakan pengeluaran ASI baik
O : Data Objektif
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV : TD : 110/70 mmHg
RR : 24x/menit
N : 80x /menit
S : 36,50C
P : perencanaan
Tanggal : 17 Juli 2009
Pukul : 08.05 WIB
1. Observasi tanda-tanda vital dan keadaan umum ibu
R : Agar kondisi kesehatan ibu dapat terpantau
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
R : Agar ibu tidak merasa cepat lelah
3. Anjurkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan genitalnya
R : Untuk mencegah terjadinya infeksi
4. Anjurkan ibu buntuk makan makanan yang bergizi
R: Agar kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi dalam mendukung produksi ASI
5. Jelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada masa nifas
R : Agar ibu dapat segera datang ketenaga kesehatan jika terdapat tanda-
tanda bahaya tersebut
6. Anjurkan dan ajari ibu cara melakukan peraeatan payudara
R : Agar payudara ibu tetap bersih dan tidak adakotoran saat ibu menyusui
bayinya
7. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya selama 6 bulan
R : Menyusui dapat merangsang kontraksi uterus pada ibu dan memberi
kekebalan pasif pada bayi
8. Anjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi dini
R : Dengan mobilisasi dapat membantu kontraksi uterus sehingga proses
involusi dan pengeluaran lochea berjalan normal dan mempercepat proses
pemulihan alat alat reproduksi serta memperlancar peredaran darah .
9. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet Fe 1x1, 40 hari pasca persalinan
R : Tablet Fe dapat membantu pembentukan sel darah merah sehingga
mencegah terjadinya anemia dan untuk menambah zat gizi ibu
10. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang
R : Untuk mengetahui kondisi ibu
P : Pelaksanaan
Tanggal : 17 Juli 2009
Pukul : 08.10 WIB
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur malam 7-8 jam
dan tidur siang 1-2 jam dengan istilah yang cukup dapat mencegah
terjadinya kelelahan pada ibu dan dapat menjaga kondisi ibu
3. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan genitalnya dengan cara
mengganti pembalut dan celana dalam setiap kali merasa lembab dan basah
serta tidak merasa nyaman lagi
4. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi mekan-makanan yang bergizi
yaitu dengan nasi, sayran hijau,lauk-pauk,buah-buahan, dan minum air
putih 8 gelas perhari
5. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada nifas ,yaitu :
Adanya pendarahan pada jalan lahir
Keluarnya cairan yang bsrbau pada jalan lahir
Demam > 2 hari
Wajah, tangan dan kaki oedem
Sakit kepala yang hebat
Payudara bengkok kemerahan disertai rasa sakit
6. Mengajarkan ibu tentang perawatan payudara , yaitu :
Memberi minyak / baby oil pada kedua telapak tangan
Kedua telapak tangan ditempelkan kepada kedua payudara, lakukan
pengurutan kearah atas dimulai dari tengah berputar kesamping terus
kebawah kerjakan berulang-ulang sebanyak 30 x
Telapak tangan menopang payudara kiri dan jari tangan dirapatkan
Mengurut payudara kiri dari pangkal payudra bagian atas, samping dan
bawah kearah puting susu dengan menggunakan buku-buku jari tangan
sebanyak 30x
Lakukan hal yang sama pada payudara kanan
Setelah pengurutan lakukan penyiraman, mula-mula disiram denagn air
hangat sebanyak 10 x
Kemudian diganti dengan diganti dengan air dingin dan diakhiri dengan
penyiraman menggunakan air hangat
Lakukan pada payudara secara bergantian
Keringkan peyudara ibu dengan menggunakan handuk bersih
7. Menganjurkan kepda ibu untuk memberikan ASI secara ekslusif dan on
demand selama 6 bulan yaitu menyusui bayi sesuai dengan
keinginannya (2-3 jam)
8. Menganjurkan pada ibu untuk mobilisasi dini dengan cara bertahap
seperti miring ke kanan dan kiri .duduk,berdiri, jalan. Guna untuk
mempercepat terjadinya proses involusi uterus
9. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet Fe 1 x 1 sehari
10. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 6 hari setelah
bersalin
P : Penilaian
Tanggal : 17 Juli 2009
Pukul : 08.15 WIB
PENGKAJIAN
Tanggal : 16 Juli 2009
Pukul : 13.00 WIB
Oleh : Tri Mahera Jayanti
A. Identitsa ibu
Nama ibu : Ny. S
Umur : 30 th
Kebangsaan : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : Aliyah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Tegal bungur
Identitas bayi
Nama : Bayi Ny. S
Tgl. Lahir : 16 Juli 2009
Pukul : 12.30 WIB
Jenis Kelamin: Perempuan
Anak ke :1
Alamat : Tegal bungur
B. Riwayat Persalinan
1. Ibu Pi Ao
2. Catatan waktu persalinan
Kala I : 00.00 11.30 WIB = 11 jam 30 menit
Kala II : 11.30 12.30 WIB = 1 jam 0 menit
3. Keadaan air ketuban
Warna : Jernih
Waktu pecahnya ketuban : 11.30 WIB
Jenis persalinan : Spontan, letak belakang kepala
Lilitan tali pusat : Tidak ada lilitan tali pusat
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Ubun-ubun besar rata, ubun-ubun kecil rata, terdapat caput
succedaneum, tidak terdapat chepal hematom, tidak ada
moulage, terdapat sutura.
b. Rambut
Rambut dan kulit kepala masih ada darah dan sisa air
ketuban, rambut sudah tumbuh banyak, masih terdapat
verniks kaseosa.
c. Mata
Simetris antara kanan dan kiri, konjungtiva merah muda.
d. Hidung
Terdapat bulu hidung, tidak ada pernafasan cuping hidung.
e. Telinga
Simetris antara kanan dan kiri, terdapat lubang telinga kanan
dan kiri, tidak cairan dan tidak ada kelainan.
f. Mulut dan Gigi
Bersih, tidak ada palato schiziz, tidak ada peradangan pada
mulut dan gigi, reflek menghisap baik, reflek rooting baik.
g. Leher
Pada leher tidak ada kelainan, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroyd dan tidak ada pembendungan vena yugularis.
h. Dada
Simetris, saat menarik nafas ada pergerakan dada, bunyi
nafas teratur, tidak ada wheezhing dan ranchi, bunyi jantung
teratur, kedua payudara simetris.
i. Abdomen
Bentuk simetris, ada bising usus, tidak ada perdarahan tali
pusat dan tidak ada kelainan pada abdomen, keadaan tali
pusat baik, tidak berbau, tidak ada kemerahan, nanah dan
peradangan.
j. Punggung dan Pinggang
Flexibilitas tulang punggung baik, tidak terdapat spina bifida,
tidak ada kelainan, terdapat lipatan pada anus.
k. Extremitas atas dan bawah
I. Extremitas atas : Pergerakan baik, jari kanan dan kiri
lengkap, reflek morro ada.
II. Ekstremitas bawah : Pergerakan baik, jari kaki kanan dan
kiri lengkap, reflek berjalan normal dan reflek babinski
normal.
l. Genital
Jenis kelamin perempuan, labia mayora sudah menutupi labia
minora, terdapat klitoris, terdapat lubang vagina dan terdapat
anus.
m. Pola sehari-hari
Nutrisi : Minum diberikan ASI, pemberian on demand,
kontak langsung dengan payudara ibu.
Eliminasi : BAB pertama kali : belum BAB
BAK pertama kali : belum BAK
Istirahat dan tidur : Keadaan bayi waktu tidur terlihat tenang
Kebersihan diri dari rambut sampai kaki : Baik
Kebersihan diri : Dari rambut sampai kaki masih ada vernik
kaseasa, pakaian bersih dan kering.
V. PERENCANAAN
Tanggal : 16 Juli 2009
Pukul : 13.05 WIB
VI. PELAKSANAAN
Tanggal : 16 Juli 2009
Pukul : 13.10 WIB
1. Membersihkan jalan napas dengan cara :
o Letakan bayi dalam posisi terlentang
o Bersihkan hidung kemudian rongga mulut
o Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gisok kulit
bayi dengan kain kering dan rangsangan ini biasanya bayi segera
menagis
2. Memotong tali pusat :
o Klem tali pusat 3 cm dari pangkal tali pusat
o Klem kembali tali pusat dengan jarak 3 cm dari klem pertama
sebelum pengurutan eali pusar dari klem pertama
o Potong tali pusat antara kedua klem , dengan tangan kiri dibawah
tali pusat untuk melindungi perut bayi dari gunting
VII. EVALUASI
Tanggal : 16 Juli 2009
Pukul : 13.15 WIB
1. Sudah dibersihkan jalan napas bayi
2. Tali pusat bayi sudah di potong dan tali pusat sudah diikat dan diberi
kasa
3. Bayi sudah dikeringkan dan di pakaikan pakaian yang hangat , bersih
serta kering.
4. Bayi sudah diberi obat tetes mata .
5. Tali pusat sudah dilakukan perawatan dengan membersihkan daerah
sekitarnya.
6. Sudah melakukan perawatan sehari-hari pada bayi sesuai dengan
asuhan.
7. Ibu dan keluarga akan mencuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan kontak dengan bayi.
8. Bayi sudah dimandikan
9. Bayi sudah diletakkan pada ruangan yang hangat dan nyaman.
10. Bayi sudah dilakukan rawat gabung dengan ibu agar tercipta kontakl
langsung sedini mungkin.
S : DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan bayinya sering menangis dengan kuat
Bayi tidur dengan tenang dan tidak gelisah
Bayi sudah mendapat ASI sesuai dengan keinginannya.
O : DATA OBJEKTIF
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital: Suhu : 360 C RR : 45x/menit
TB : 50 cm BB : 3200 gram
Pemeriksaan fisik : Tidak ada sianosis, tidak ikterik, warna kulit
kemerahan, abdomen tidak kembung, tidak ada perdarahan tali
pusat dan tidak ada tanda-tanda infeksi.
A : ANALISIS DATA
Diagnosa : Bayi lahir normal, sesuai masa kehamilan pada hari ke-2
Dasar : - Masa gestasi 39 minggu
- Bayi lahir spontan pada tanggal 16 Juli 2009, pukul 12.30 WIB
- Jenis kelamin perempuan, BB : 3200 gram dan PB : 50 cm.
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan: Tidak ada
P : PERENCANAAN
Tanggal: 17 Juli 2009
Pukul : 08.05 WIB
1. Observasi keadaan umum bayi
R : Untuk mengetahui keadaan umum bayi dan memantau adanya
kelainan pada bayi atau tidak
2. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya secara eksklusif dan on demand
R : Hisapan bayi merangsang hipotalamus anterior untuk
menghasilkan hormone prolaktin sehingga meningkatkan produksi ASI
ditingkat alveoli sekaligus merangsang hipotalamus posterior untuk
menghasilkan menghasilkan hormone oksitosin hingga dapat
membantu mempercepat proses involusi uterus serta untuk memenuhi
kebutuhan bayi..
3. Anjurkan ibu untuk melakukan perawatan bayi
R : Agar kotoran dan mikroorganisme yang melekat pada tubuh bayi
akan hilang dan bayi akan merasa nyaman sehingga dapat tidur dengan
nyenyak.
4. Anjurkan ibu untuk melakukan perawatan tali pusat
R : Dengan tali pusat yang basah adalah media yang baik sebagai
pertumbuhan mikroorganisme karena itu mikroorganisme harus
dibersihkan agar tidak dapat berkembang biak.
5. Anjuran ibu untuk menciptakan ruangan yang hangat untuk bayi
R : Pusat pengaturan tubuh bayi belum setabil, sehingga bayi tidak
dapat langsung menyesuaikan diri sehingga kita perlu menjaga suhu
lingkungan bayi agar tetap hangat
6. Anjuran ibu untuk memeriksa bayinya ketenaga kesehatan apabila
menemukan tanda-tanda bahaya.
R : Agar bila ibu menemukan salah satu tanda bahaya dapat segara
membawa bayinya ketenaga kesehatan
7. Anjuran ibu menjemur bayinya pada pagi hari
R : Cahaya matahari pada pagi hari mengandung vitamin D dan dapat
mencegah terjadinya ikterik neonatorum.
8. Berikan penjelasan tentang manfaat dan jadwal imunisasi pada bayi.
R: Agar ibu mengetahui tentang manfaat imunisasi dan bayi mendapat
kekebalan tubuh secara pasif.
P : PELAKSANAAN
Tanggal : 17 Juli 2009
Pukul : 08:10 WIB
1. Oboservasi keadaan umum bayi
2. Mengajurkan ibu untuk menyusui bayinya secara ekslusif yaitu selama
6 bulan dan memberikan ASI setiap saat jika bayi menginginkan ( on
demand ).
3. Menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan bayi sehari-hari, yaitu
dengan cara memandikan bayi dengan membuka pakaian bayi dan
meletakan bayi pada meja datar , kemudian membersihkan muka bayi ,
badan bayi , tangan dan kaki kemudian alat kelamin dan membilas
tubuh bayi dengan air hangat dan mengeringkannya dengan handuk
kemudian mengeringkan daerah sekitar tali pusat dan mengganti serta
membungkus tali pusat dengan kassa steril lalu memakaikan baju bayi
dengan baju yang bersih dan kering kemudian membedong bayi.
4. Menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan tali pusat yaitu dengan
mengganti kassa pembungkus tali pusat dengan kassa steril yang baru
setiap bayi selesai dimandikan
5. Menciptakan ruangan yang hangat dan nyaman untuk bayi dengan cara
tidak meletakan bayi didekat jendela dan memberikan penerangan
yang cukup pada bayi serta membedong bayi menggunakan kain yang
bersih , kering dan hangat.
6. Menganjurkan ibu untuk memerika bayinya ketenaga kesehatan
apabila ada tanda-tanda bahaya yaitu:
Pendarahan tali pusat
Seluruh tubuh bayi berwarna kuning ( ikterik neonatorum )
Bayi tidak mau menyusui dan hisapan lemah
Suhu > 380 C
Mata bengkak dan mengeluarkan cairan
7. Menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya dibawah sinar matahari
pagi yaitu pada pukul 07.00 07.30 WIB.
8. Memberikan penjelasan tentang manfaat imunisasi yaitu meningkatkan
kekebalan pada bayi, mencegah terjadinya penyakit dan
menghilangkan penyakit tertentu, dan memberikan jadwal imunisasi
kepada ibu.
Jadwal Umur bayi dalam bulan
Imunisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BCG
DPT
Polio
Hepatitis
Campak
EVALUASI
Tanggal : 17 Juli 2009
Pukul : 08.15 WIB
1. Keadaan umum bayi baik, pernapasan 40x/menit, suhu 36,50c, nadi
124x/menit.
2. Ibu akan menyusui bayinya secara eksklusif (6 bln) dan akan
memberikan ASI setiap saat jika bayi menginginkan.
3. Ibu sudah mengetahui perawatan bayi sehari-hari yaitu memandikan
bayi dan merawat tali pusat.
4. Kassa steril sebagai pembungkus tali pusat sudah diganti dengan kassa
steril yang baru.
5. Bayi sudah diletakkan diruangan yang hangat dan nyaman serta sudah
di bedong.
6. Ibu sudah mengtahui tanda-tanda bahaya pada bayi dan mengatakan
akan segera memeriksakan bayinya ketenaga kesehatan apabila
menemukan tanda-tanda bahaya tersebut.
7. Ibu mengatakan akan menjemur bayinya setiap pagi.
8. Ibu sudah mengerti tentang manfaat imunisasi dan akan membawa
bayinya ke tenaga kesehatan untuk diberikan imunisasi.