Anda di halaman 1dari 45

BAB I

PENNDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan jiwa merupakan bagian yang integral dari kesehatan. Kesehatan jiwa bukan

sekedar terbebas dari gangguan jiwa , akan tetapi merupakan suatu hal yang di butuhkan oleh

semua orang. Kesehatan jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu mengatasi

tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya. Serta mempunyai sikap

pasif terhadap diri sendiri dan orang lain.

Gangguan jiwa di pandang karena kerasukan setan, hukuman karena pelanggaran sosial

atau agama. Penderita gangguan jiwa di aniaya, di hokum di jauhi di ejek dan di kucilkan di

masyarakat sampai abad ke-19, penderita gagguan jiwa dinyatakan tidak dapat di sembuhkan

dan di belenggu di penjara tanpa di beri makan, tempat berteduh atau makanan yang cukup.

American psyatric association.mendefinisikan gangguan jiwa sebagai suatu sindrom atau pola

psykologis atau perilaku yang penting secara klinis yang terjadi npada seseorang dan di

kaitkan dengan adanya distress atau di sabilitas ( kerusakan pada satu atau lebih fungsi area

penting ) atau di sertai penigkatan resiko kematian yang menyakitkan( Syaila 2008 )

Berdasarkan data rekam medis di salah satu Rumah Sakit Indonesia kejadian

schizophrenia menjadi jumlah kasus terbanyak dengan jumlah 1.893 pasien dari 2.551 pasien

yang tercatat dari jumlah seluruh pasien pada tahun 2005, itu berarti 72,7 % dari jumlah kasus

yang ada. Schizofrenia hebefrenik 471, paranoid 648, tak has 317, akut 231, katatonia 95,

residual 16, dalam remisi 15 ( rekam medis salah satu RSJ Di Indonesia 2008). Prevalensi

masalah kesehatan jiwa meningkat dengan bertambahnya umur, lebih tinggi pada perempuan,

pada tingkat pendidikan yang lebih rendah, pada kelompok tidak bekarja, di perdesaan, dan

tingkat pengeluaran perkapita lebih rendah( stuart & laira, 2005).

1
Schizofrena adalahgangguan yang umumnnya di tandai oleh distressi fikiran dan

persepsi yang mendasar dan khas, dan oleh afek yang tidak wajar atau tumpul (Harnawati

2008).

Halusinasi adalah persepsi sensori yang keliru dan melibatkan panca indra ( Isaacs ,

2002).Halusinasi adalah persepsi klien terhadap lingkuungan tanpa stimulus yang nyata, artinya

klien menginterpretasikan sesuatu yang nyata tanpa stimulus / rangsanagn dari luar ( Ade

Herman Surya Direja Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa Hal 109 )

Halusinasi pendengaran merupakan bentuk yang paling sering dari gangguan persepsi

pada pasien dengan gangguan jiwa (schifronia). Bentuk halusinasi ini bisa berupa suara-sura

bising atau mendengung.tetapi paling sering berupa kata-kata yang tersusun dalam bentuk

kalimat yang mempengaruhi tingkah laku pasien, sehingga pasien menghasilkan respon

tertentu: berbicara sendiri, bertengkar atau respon lain yang membahayakan.

Halusinasi pendengaran adalah paling utama pada skizoprenia, suara suara biasanya

berasal dari Tuhan, setan, tiruan atau relatif. Halusinasi ini menghasilkan tindakan/perilaku

pada klien seperti yang telah diuraikan tersebut di atas (tingkat halusinasi, karakteristik dan

perilaku yang dapat diamati).

Kebutuhan keselamatan dan keamanan tidak akan terpenuhi bila pasien mengalami

kecemasan, oleh karena itu perawat sebagai tenaga kesehatan professional yang dalam tugas

pokoknya adalah memenuhi kebutuhan dasar pasien, harus mampu memahami respon dan

masalah kecemasan yang terjadi pada pasien. perawat merupakan tenaga professional terbesar

dalam struktur ketanagaan rumah sakit.( poter & perry, 2005).

Perawatsebagai tenaga kesehatan mempunyai kesempatan paling besar untuk

memberikan peleyaan kesehatan khususnya pelayanan atau asuhan keperawatan yang

komperhensif dengan membantu kliendi RSJmemiliki kebutuhan dasar yang holistic.Perawat

memandang klien sebagai makhluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual yang berespon secara

holistic dan unik terhadap perubahan kesehatan atau pada keadaan krisis.

2
Oleh karena itu penulis tertarik untuk membahas asuhan keperawatan pada Tn. I dengan

halusinasi pendengaran di ruang Punta Dewa ( P1 ) RSJ Prof. Dr. SOEROJO MAGELANG.

B. Ruang Lingkup

Ruang lingkup laporan ini adalah pada asuhan keperawatan Tn I dengan halusinasi di ruang

punta dewa (P1) RSJ Prof. Dr. SOEROJO MAGELANG

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran nyata tentang asuhan keperawatan jiwa pada klien Tn.I dengan

perubahan persepsi sensori : halusinasi pendengarandi ruang Punta Dewa ( P1 ) RSJ Prof. Dr.

SOEROJO MAGELANG.

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan pengkajian pada klien dengan perubahan sensori persepsi : halusinasi

pendengaran pada Tn.I

b. Membuat diagnose keperawatan pada klien Tn. I perubahan sensori persepsi :

halusinasi pendengaran.

c. Pembuatan Analisa data pada klien Tn. I perubahan sensori persepsi : Halusinasi

d. Melakukan intervensi keperawatan kepada klien Tn. I perubahan sensori persepsi :

halusinasi pendengaran

e. Melakukan tindakan keperawatan pada klien Tn. I perubahan sensori persepsi :

halusinasi pendengaran

f. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan pada Tn. I perubahan sensori persepsi :

halusinasi pendengaran

3
g. Pendokumentasian asuhan keperawatan pada klien Tn. I dengan perubahan sensori

persepsi : halusinasi pendengaaran

D. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan penulisan terdiri dari :

Bab 1 Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang, Ruang Lingkup Masalah, Tujuan penulisan,

Metode Pengambilan Data,Sistemaika Penulisan

Bab II Tinjauan Teori terdiri dari Pengertian Halusinasi,Etiologi Halusinasi,Tanda dan Gejala

halusinasi,Akibat Halusinasi,Pohon Masalah, Diagnosa Keperawatan,Rencana Keperawatan

Bab III Tinjauan Kasus terdiri dari Hasil Pengkajian,Analisa Data, Pohon Masalah,Diagnosa

Keperawatan,Rencana Keperawatan,Implementasi,Evaluasi

Bab IV Penutup terdiri dari Kesimpulan dan saran

4
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

Halusinasi adalah hilangnya kmampuan manusiaa dalam membedaakan rangsangan internal (

Pikiran ) dan rangsangan eksternal ( dunia luar ). Klien memberi persepsi atau pendapat tentang

lingkungan tanpa ada objek atau rangsaangan yang nyatta. Sebagai contoh klen mengatakan

mendengar suaara padahal tidak ada orang yang berbicara.

Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan

sensori persepsi : merasakan sensori palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan, erabaan atau

penghidupan.

Halusinasi adalah persepsi klien terhadap lingkuungan tanpa stimulus yang nyata, artinya

klien menginterpretasikan sesuatu yang nyata tanpa stimulus / rangsanagn dari luar ( Ade

Herman Surya Direja Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa Hal 109 )

B. Etiologi

Menurut stusrt (2007) faktor penyebab terjadinya halusinasi :

1. Faktor predisposisi

a. Biologis

Abdormalitas prekembangan saraf berhubungan dengan respon

neorologis maladaftifbaru mulai dipahami, ditunjukan oleh penelitian-penelitian

sebagai berikut.

1) Penelitian pencitraan otaksudah menunjukan keterlibatan otak yang lebih luas

dalam perkembangan skizofren.

2) Beberapa zat kimia diotak sepertidopamin neorotransmiter yang berlebihan

masalah pada sistem respon dopamin.

5
3) Pembesaran ventrikel dan penurunan massa kortikel menunjukan terjadinya

atropi yang signifikan pada otak manusia.

b. Psikologis

Keluarga, pengasuh dan lingkunganklien sangat mempengaruhi respon

dan kondisi psikologis klien. Salah satu sikap atau keadaan yang dapat

mempengaruhi gangguan orientasi realitas adalah penolakan atau tindakan

kekerasan dalam rentang hidup klien.

c. Sosial budaya

Kondisi ini mempengaruhi gangguan orientsi realita seperti: kemiskinan,

perang, kerusuhan, bencana alam dan kenidupan yang terisolsi.

2. Faktor presifitasi

klien dengan Secara umum gangguan halusinasi timbul gangguan setelah

adanya hubungan yang bermusuhan, tekanan, isolasi, perasaan tidak berguna, putus

asa dan tidak berdaya. Penilaian individu terhadap sterssor dan masalah koping dapat

mengidentifikasikemungkinan kekembuhan (kelliat, 2006)

C. Tanda dan Gejala Halusinasi

Halusinasi Pendangaran :

1. Data Objektif :

a. Bicara atau tertawa sendiri

b. Marah marah tanpa sebab

c. Mengarahan telinga ke arah tertentu

d. Menutup Telinga

2. Data Subjektif :

a. Mendengar suara atau kkegaduhan

6
b. Mendengar suara yang mengajak berrcakap cakap

c. Mendengar suara yang menyuruh melakukan sesuatu yang berbahaya.

D. Proses terjadinya

1. Fase Pertama ( F. Comporting ) pada fase ini memberikan rasa nyaman tingkat

ansietas sedang secara umum halusinasi merupakan suatu kesenangan.

2. Fase kedua ( F. Condeming ) pada fase ini menyalahkan, tingkat kecemasan berat,

secara umum halusinasi menyebabkan perasaan antipati.

3. Fase ketiga ( F.Controlling ) pada fase ini mengontrol, tingkat kecemasan berat,

pengalam halusinasi tidak dapat di tolak lagi.

4. Fase keempat ( F. Conquering ) pada fase ini klien sudah di kuasai halusinasi dan

klien panik.

E. Akibat

Klien yang mengalami halusinasidapat keghilangankontrol dirinya sehingga bisa

membahayakan diri sendiri, orang lain maupun merusak lingkungan (resiko mencidrai diri

sendiri, orang lain dan lingkungan ). Hjal ini terjadi jika halusinasi sudah sampai tahap ke-4,

dimana klien mengalami panik dan perilakunya dikendalikan oleh isi halusinasinya.

Klien benar benar kehilangan kemampuan penilaian realitas terhadap lingkuangan.

Dalam situasi ini melakukan bunuh diri, membunuh orang lain bahkan merusak lingkungan .

Tanda dan gejala : muka merah, pandangan tajam, otot tegang,dan nada suara tinggi,

berdebat , sering pula tampak klien memaksakan kehendak: merampas , memukul jika tidak

senang.

7
F. Pohon Masalah

Resiko Perilaku Kekerasan

Gangguan sensori persepsi ; Halusinasi

Isolasi Sosial : Menarik Diri

G. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan Sensori persepsi : Halusinasi

2. Resiko Perilaku kekerasan

3. Isolasi Sosial : Menarik Diri

H. Rencana Asuhan keperawatan

Rencana tindakan keperawatan

TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

1.1.Salam

Terapetik,perkenalkan diri,jelaskan tujuan ,ciptakan lingkungan yang tenang,buat

kontrak yang jelas (waktu,tempat,topik )

8
1.2 Beri kesempatan mengungkapkan perasaan

1.3.Empati

1.4. Ajak membicarakan hal hal nyata yang ada dilingkungan

TUK 2 : klien dapat mengenal halusinasinya

Tindakan :

2.1. Kontak sering dan singkat

2.2. Obsevasi tingkah laku yang terkait dengan halusinasi (verbal dan non verbal)

2.3. Bantu mengenal halusinasinya dengan menanyakan apakah ada suara yang didengar apa

yang dikatakan oleh suara itu katakan bahwa perawat percayaklien mendengar suara itu, tetapi

perawat tidak mendengarnya. Katakan bahwa perawat akan membantu.

2.4. Diskusi tentang situasi yang menimbulkan halusinasi, waktu, frekuensi, terjadinya halusinasi

serta apa yang terjadi halusinasi

2.5. Dorongan untuk mengungkapkan perasaan ketika halusinasi muncul.

1. isi halusinasi pendengaran, penglihatan, dan sebagainya.

2. waktu munculnya halusinasi : waktu sebelum tiddur, pagi hari, saat sendiri, atau saat makan.

3. Frekuensi : seberapa banyak halusinasi muncul dalam 1 hari

4. hal yang menimbulkan halusinasi : saat melamun, saat sendirian, dan saat klien marah.

TUK 3 : klien dapat mengontrol halusinasinya

Beberapa cara untuk mengontrol halusinasi adalah sebagai berikut:

3.1 Identifikasi cara yang dilakukan klien untuk mengendalikan halusinasi

9
3.2 diskusikan cara yang digunakan bila adaptip berikan pujiam

3.3 Diskusikan cara mengendalikan halusinasi:

a. Menghardik halusinasi : contohsaya tidak mendengar kamu, pergi dari saya

b. Berbincang- bincang dengan orang lain : saat berhalusinasi datang klien mengabaikan dan langsung

mengajak benrbincang dengan orang di sekitar atau didekatnya

c. Mengatur jadwal aktifitas : mengatur kegiatas sesuai dengan kebiasaan sehari-hari dan sesuai

dengan kegiatan yang di sukainya sehingga tidak ada kesempatan klien untuk sendiri

d. Menggunakan obat secara teratur : menganjurkan klien untuk tidak putus obat dan efek jika putus

obat harus di jelaskan

TUK 4 : Klien dapat dukungan dari keluarga dan mengontrol halusinasinya.

Tindakan :

4.1. berikan pendidikan kesehatan pada pertemuan keluarga tentang gejala, cara, memutus halusinasi,

cara merawat, informasi waktu follow up atau kapan perlu mendapat bantuan.

4.2. beri reinforcemen positif atau keterlibatan keluarga

TUK 5 : klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

Tindakan :

5.1. Diskusikan tentang dosis, nama, frekuensi, efek dan efeksamping minum obat

5.2. bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar ( nama. Pasien, obat, dosis, cara dan waktu)

5.3 Anjurkan membicarakan efek dan efeksaming obat yang dirasakan

5.4 beri inforcement positif bila klien minum obat yang benar.

10
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.I

DENGAN MASALAH UTAMA GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI

DI BANGSAL WISMA PUNTADEWA RUANG P1 Prof Dr.SOEROJOMAGELANG

Ruang : p1 Tanggal di rawat: 04-06-2013

A. PENGKAJIAN

1. Identitas klien

Nama : Tn.I

Umur : 33 tahun

Informan : status klien, perawat ruangan, klien

Tanggal pengkajian : 09-09-2013

No rm : 89-66

2. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Ny, F

Umur : 42 Tahun

11
Alamat : Kebumen

Pekerjaan : Buruh

Hubungan dengan Klien : Kakak

B. ALASAN MASUK

Klien di bawa ke Rsj di antar oleh keluarganya pada tanggal 04-06-13 dengan keluhan utama

klien suka tertawa sendiri sejak satu minggu sebelum di bawa kerumah sakit, klien kadang

terlihat mondar mandir. Keluarga di rumah sudah berupaya untuk menenangkan klien saat

klien mondar mandir tetapi klien tidak dapat di kontrol sehingga keluarga membawanya ke

RSJ .

C. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya , pada tahun 2010 dan sekarang

meupakan sakit jiwa yang ke 6 kalinya pada tahun 2013, dengan keluhan klien suka

tertawa sendiri dan terlihat mondar mandir.

2. Waktu umur 27 tahun pasien pernah mengalami aniaya fisik dan kekerasan dalam

keluarga sebagai korban, karena di pukuli oleh kakanya karena pasien sering keluar

malam dan main cewe. Klien melakukan aniaya seksual sebagai pelaku pada usia 30

tahun, di buktikan dengan pernyataan klien waktu itu saya pergaulan saya bebas dan

saya pernah menstubuhi ponakan saya sendiri. Klien tidak mengalami penolakan sebagai

pelaku korban maupun saksi.Pada masa remaja klien pernah melakukan tindakan kriminal

sebagai pelaku pada usia 18 tahun di buktikan dengan pernyataan saya pernah mencuri

entog tetangga saya bersama teman teman sayaSalah satu anggota keluarga pasien ada

yang mengalami gangguan jiwa seperti klien. Di buktikan dengan pernyataan klien anak

12
bibi dari ibu saya ada yang mengalami gangguan jiwa. Gejala yang di derita oleh saudara

klien sama dengan gejala yang di derita klien. Di buktikan dengan pernyataan klien

saudara saya dulunya kaya saya. Riwayat pengobatan sebelumnya tidak berhasil, di

buktikan dengan pernyataan klien sodara saya masih di rawat di RSJ Semarang.

D. FAKTOR PRESIPITASI

Pengalaman masa lalu tidak menyenangkan

1. Masa anak anak, klien tidak mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan, di buktikan

dengan saya punya banyak teman dan saya senang

2. Masa remaja, pada masa remaja klien tidak mengalami hal yang tidak menyenangkan, di

buktikan dengan pernyataan klien saya mempunyai banyak teman dan saya senang

3. Masa dewasa, klien mengalami hal yang tidak menyenangkan karena pada usia 27 tahun

karena di tinggal mati oleh pacarnya, di buktikan dengan penyataan klien saya ingin

menikah tapi pacar saya meninggal.

E. PEMERIKSAAN FISIK

1. TTV : TD= 100/60 mmHg. N= 84 x/menit, S= 36.7 c. R= 20 x/ menit

2. Ukur : TB= BB= 79 kg

klien tidak mengalami kenaikan BB selama di RSJ di buktikan dengan pernyataan klien

dulu sebelum masuk RSJ BB saya tetap 79 kg

3.Klien tidak mengalami keluhan fisik di buktikan dengan pernyataan klien saya tidak

mempunyai penyakit apa-apa

13
F. PSIKOSOSIAL

1. Genogram

X X

Keterangan :

: Perempuan

: Perempuan meninggal

X
: Laki Laki meninggal

X
: Menikah

: Laki-Laki

14
: Tinggal serumah

: Klien

Klien tinggal serumah dengan orang tuanya dan kakak perempuannya,pengambil keputusan

dalam keluarga klien adalah ibunya.klien di rumah berperan sebagai seorang adik.orang

terdekat dengan klien adalah ibunya karena menurut klien ibunya adalah orang yang paling

men$yayanginya..

2. Konsep Diri

a. Citra Tubuh

Klien tidak mengalami gangguan Citra tubuh, di buktikan dengan pernyataan klien

tidak ada yang saya benci dari tubuh saya, saya terima aja sebagai anugrah tuhan

b. Identitas Diri

Klien tidak mengalami gangguan identistas diri, sebelum di rawat klien adalah seorang

anak. Klien puas dengan posisinya sebagai seorang laki-laki di buktikan dengan

pernyataan saya senang menjadi seorang laki-laki

c. Peran

Klien tidak mengalami gangguan peran, klien menjalankan tugas dan perannya sebagai

seorang anak yaitu dengan membantu orang tua, di buktikan dengan pernyataan saya

suka membantu ibu saya dengan mencuci piring dan menyapu

15
d. Ideal Diri

Klien berharap jika sembuh dia cepat bekerja di buktikan dengan pernyataan klien jika

pulang saya ingin cepat bekerja supaya bisa mendapatkan uang untuk membantu ibu

saya.

Klien berharap lingkungan di sekitar rumahnya dapat menerimnya, di buktikan dengan

pernyataan saya ingin lingkungan di rumah saya dapat menerima saya.

3. Hubungan sosial

Orang terdekat dalam kehidupannya tempat mengadu, tempat bicara, dan tempat meminta

bantuan adalah ibunya di buktikan dengan pernyataan saya paling dekat dengan ibu saya.

Klien jarang mengikuti kegiatan di desa, kerja bakti, pos ronda. Di buktikan dengan

pernyataan saya malas keluar rumah.Dan saat di rumah sakit klien sering menyendiri di

kamar saat ditanya, klien menjawab saya lebih suka di kamar main gitar.

4. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan

Menurut klien penyakit nya adalah cobaan di buktikan dengan pernyataan mungkin ini

yang harus saya jalankan dan saya juga yakin sembuh

b. Kegiatan ibadah

Klien sholat 5 waktu baik d RSJ maupun di rumah dibuktikan dengan pernyataan saya

shalat 5 waktu dan jika shalat itu membuat hati saya tenang

16
F. STATUS MENTAL

1. Penampilan

Klien berpakaian rapih, karena pakaian klien sesuai dengan seragam rsj, baju semua di

kancing, kuku terlihat bersih.

2. Pembicaraan

Pembicaraan klien pelan dan lambat, kurang berkonsentrasi saat berbincang bincang

3. Aktivitas motorik

Aktivitas klien saat di ruangan terlihat mondar-mandir, jika di ruangan klien jarang

melakukan aktivitas klien melakukan aktifitas jika di suruh oleh perawat seperti klien

mau menyapu.

4. Alam perasaan

Klien merasa sedih karena teringat kepada ibunya di rumah

5. Afek

Afek klien sesuai, karena pada saat di berikan cerita sedih raut muka klien mengalami

perubahan sedih.

6. Interaksi selama wawancara

Kontak mata klien kurang saat, klien kadang tertawa sendiri saat di ajak bicara.

7. Persepsi halusinasi

Klien mengalami gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran di buktikan

dengan pernyataan saya mendengar suara-suara, suara itu terdengar seperti bisikan,

suara itu menyuruh saya memukul, suara itu muncul pada saat malam hari saat saya ingin

17
tidur, suara-suara itu kadang muncul 1x sehari atau lebih, saat suara itu datang saya

tertawa

8. Proses pikir

Klien termasuk dalam sirkumstansial karena klien selalu berbelit-belit tetapi sampai pada

tujuan pembicaraan

9. Isi pikiran

Obsesi karena pikiran yang selalu muncul walaupun klien selalu berusaha untuk

menghilangkannya.klien selalu berobsesi ingin menikah dengan pacarnya walaupun klien

tahu bahwa pacarnya sudah meninggal.

10. Tingakat kesadaran

Klien tidak mengalami gannguan Orientasi,waktu dan tempat.klien mampu menyebutkan

bahwa dia berada di RSj , klien tau kalau jam 12 waktunya jam makan siang, klien

mengenal nama perawat.

11. Memory

a. Klien tidak mengalami gangguan memori jangka panjang di buktikan dengan klien

masih mengingat orang yang mengantar dia ke rsj 3 bulan yang lalu di buktikan

dengan pernyataan klien saya diantar oleh ibu dan kakak saya

b. Klien mengalami gangguan memori jangka pendek di buktikan dengan pernyataan

klien Saya lupa minggu kemarin sudah melakukan TAK apa.

c. Klien tidak mengalami gangguan daya ingat saat ini saat ditanya di siang hari di tanya

apa menu makanan pagi klien menjawab benar di buktikan pagi adi saya makan

dengan capcai , telur dan tempe

18
12. Tingkat konsentrasi berhitung

Tingkat konsentrasi berhitung klien baik di buktikan pada saat klien di beri pertanyaan

misalkan kamu beli roti harganya Rp.1000 lalu kamu membayarnya dengan Rp. 5000,

jadi berapa kembalianya. pasien menjawab saya kembali kan Rp. 4000rb.

13. Kemampuan penilaian

Klen tidak mengalami gangguan kemampuan penilaian di buktikan dengan pernyataan

ketika di berikan pertanyan apakah cuci tangan dulu atau makan dulu,klien menjawab

cuci tangan dulu

14. Daya Tilik Diri

Klien tidak mengalami gangguan daya tilik diri di buktikan dengan pernyataan saya

menyadari kalau saya sakit jiwa

G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan : Mandiri

Klien makan 3 kali sehari sesuai menu yang sudah di sediakan oleh rumah disediakan

oleh rumah sakit, klien makan menggunakan sendok, kemampuan klien dalam

menyiapkan dan membersihkan alat makan di lakukanya bersama teman temannya .

Klien makan teratur dan tidak bercecran.

2. BAB / BAK : Mandiri

Klien pergi ke WC sendiri dan ketika sudah BAB / BAK klien mamp merapihkan

pakaian dengan secara mandiri.

19
3. Mandi : Mandiri

Klien mandi 2 x dalam sehari tanpa bantuan orang lain, klien mampu menjaga

kebersihan tbuhnya di tandai dengan klien tidak bau, kuku klien terlihat bersih.

4. Berpakaian dan berhias : Mandiri

Klien sudah mandiri dalam berpakaian dan berhias, klien berganti pakaian 1 x sehari

sesuai dengan jadwal di rsj.

5. Istirahat dan tidur

Klien tidur siang selama 3 jam dari jam 11 sampai jam 12. Klien tidur malam selama 10

jam dari jam 19.00 sampai jam 05.00. Biasanya sebelum tidur klien berdoa

6. Penggunaan obat ; Bantuan Minimal

Klkien minum obat 2 kali sehari jenis obat yang di minum Haloperidol, tryhexypenidil,

clorpromazine, waktunya pagi dan sore hari , dalam meminum obat klien selalu

memintanya pada perawat tanpa di suruh.

7. Pemeriksaan kesehatan

Klien akan melakukan konsultasi/kontrol di RS cardinal tegal setalah keluar dari RSJ

klien mendapatkan motivasi dari ibunya untuk rajin berobat.

8. Aktifitas di dalam rumah

Jika klien pulang ke rumah klien akan membantu orang tuanya untuk melakukan

kegiatan sehari hari seperti nyapu mencuci mengepel. Di buktikan dengan pernyataaan

klien kalau saya pulang nanti saya akan bantu ibu saya ngepel nyapu bantu ibu saya

9. Aktivitas di luar Rumah

20
Klien mengatakan kadang-kadang saya belanja untuk keperluan sehari-hari

menggunakan motor ke pasar untuk membeli keperluan sehari-harinya dan terkadang

saya suka kesel dan di paksa

H. MEKANISME KOPING

Mekanisme koping individu klien maladaptif mencidrai diri dan orang lain di tandai dengan

saya pernah memukul orang lain dan saya juga suka merusak barang barang di rumah.

I. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

a. Klien mengalami massalah dalam hubungan kelompok karena klien mengatakan

saya minder dan saya malas ngobrol sama warga disini karena warga disini selalu ngejek

saya. Saya lebih memilih berdiam diri di rumah.

b. Klien mengalami masalah dengan lingkungan di tandai dengan pernyataan klien

saya selalu di jauhi oleh teman teman saya

c. Klien tidak mengalami masalah dengan perumahan di tandai dengan pernyataan klien

saya masih tinggal bersama ibu dan kaka..

J. KKURANG PENGETAHUAN

Klien kurang pengetahuan mengenai penyakit jiwanya karena menurut pandangan klien

gangguan jiwa itu adalah cobaan.

21
K. ASPEK MEDIK

Diagnosa medik : F20.0 schizofrenia paranoid

Terapi medik : Haloperidol 5 mg 2 x 1 tablet

Tryhexypenidil 2 x 1 tablet

Clorpromazine 2 x 1 tablet

L. ANALISA DATA

No Tgl / jam Data Fokus Masalah

13/
1. 10.00 Ds. Klien mengatakan: Gangguan sensori

- saya mendengar suara suara persepsi: halusinasi

- suara itu terdengar seperti bisikan

-bisikan itu menyuruh memukul

Suara itu muncul pada saat malam

hari saat saya ingin tidur

-suara itu kadang muncul satu kali

sehari

-saat suara itu datang saya tertawa

Do :

- -Kontak mata klien kurang

- -kadang klien tertawa sendiri saat di

ajak bicara

- Klien terkadang terlihat mondar

mandir

Ds :Klien mengatakan: Isolasi sosial : manarik

22
-saya malas keluar rumah diri

-Saya lebih suka di kamar main

gitar

Do :

-klian terihat lesu

-Klien sering menyendiri

-Pembicaraan pelan

-Kontak mata kurang

Ds : Klien mengatakan Resiko mencidrai diri,

-saya suka marah marah klau lagi orang lain dan lingkungan

kesel

-Saya suka mendengar suara bisikan

bisikan

-bisikan itu menyuruh memukul

Do :

-klien terlihat kesal jika di suruh

melakukan kegiatan

- tangan klien mengepal jika ada

yang mengganggu.

23
M. POHON MASALAH

Resiko menciderai, diri sendiriorang lain dan lingkungan

Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi


pendengaran

Isolasi Sosial : Menarik Diri

N. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan sensori persepsi : Halusinasi Pendengaran

2. Isolasi sosial : Menarik Diri

3. ResikoMenciderai diri, orang lain dan lingkungan

O. IMPLEMENTASI EVALUASI

No Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi para

24
f

1 Selasa,10/9/20 Gangguan Sp 1 : S : Klien mengatakan

13 sensori 1. Mengidentifikasi saya mendengar suara-

Jam 10.00 persepsi : jenis halusinasi suara

Halusinasi pasien suara itu terdengar seperti

2. Mengidentifikasi bisikan

isi halusinasi bisikan itu menyuruh

pasien saya memukul

3. Mengidentifikasi Suara muncul malam

waktu halusinasi hari, ketika saya mau

4. Mengidentifikasi tidur

frekuensi kadang-kadang sehari

halusinasi satu kali atau lebih

5. Mengidentifikasi Saat suara dating saya

si situasi yang tertawa

menimbulkan Saat suara itu dating saya

halusinasi tutup mata dan berbicara

6. Mengidentifikasi dalam hati pergi kamu

respon terhadap jangan ganggu saya, kamu

halusinasi tidak nyata, kamu palsu

7. Melatih pasien saya mau dibantu

cara mengontrol nulisnya

halusinasi dengan

menghardik O : - Klien sudah

8. Membimbing menganal halusinasinya

pasien - Klien

memasukkan mampubmemprakt

25
dalam jadwal ekkan cara

kegiatan harian mengontrol

halusinasi dengan

cara menghardik

- Kontak mata

kurang

- Klien kooperatif

- Klien menulis

jadwal kegiatan

dengan bantuan

A : Sp I opimal

P : - Lanjutkan sp 2

dengan cara mengontrol

halusinasi dengan

berbincang-bincang

dengan orang lain tanggal

1-09-2013 jam 10.00

selama 15 menit di

halaman depan

- Anjurkan klien

ujntuk

mempraktekkan

cara mengontrol

halusinasi dengan

menghardik

26
2. 11-09-2013 Gangguan SP 2 S : Klien mengatakan

Sensori 1. Memvalidasi - saya mendengar

Peersepsi : masalah dan suara bisikan

Hakusinasi latihan - cara tutp mata

Pendengara sebelumnya dan telinga, pergin

n 2. Melatih pasien kamu jangan

cara mengontrol ganggu saya

halusinasi dengan - Meminta kepada

berbincang- teman untuk

bincang dengan mengingatkan jika

orang lain saya sedang

3. Membimbing berbicara sendiri

pasien dalam - iya aku mau

memasukkan nulis

dalam kegiatan

jadwal harian O : - Klien sudah terlihat

tenang

- Klien mampu

menjelaskan

mengontrol

halusinasi dengan

cara menghardik

- Klien belum

mampu

mempraktekkan

cara mengontrol

halusinasi dengan

27
cara berbincang-

bincang

- Klien menulis

kegiatan sendiri

A : SP 2 belum kompeten

poin 2

P : - optimalkan sp 2

halusinasi dengan cara

berbincang-bincang

dengan oranglain tanggal

12-09-2013 jam 10.00

selama 15 m3nit

dihalaman depan

- Anjurkan pasien

untuk

mempraktekkan

cara berbicang-

bincang dengan

orang lain jika

halusinasi muncul

3. 12-09-2013 Gangguan SP 2 S : Klien mengatakan

jam 10.00 Sensori 1. Melatih pasien - saya sudah

Persepsi : cara mengontrol mengobrol sama

Halusinasi halusinasi dengan mas beny rumah

Pendengara berbincang- nya di Jakarta

28
n bincang dengan hobi nya sepak

orang lain bola

2. Membimbing - iya aku yang

pasien nulis mba

memasukkan O: - klien mampu

dalam jadwal mempraktekkan cara

kegiatan mengontrol halusinasi

dengan cara berbincang-

bincang dengan orang lain.

- Klien menulis

jadwal kegiatan

sendiri

- Kontak mata

kurang

A: SP2 kompeten

P: - lanjutkan SP3

mengontrol halusinasi

dengan cara melakukan

kegiatan (menyapu)

tanggal 13-09-2013

tempatnya di teras depan

jam 10.00 selama 15 menit

- Anjurkan klien

untuk

mempraktekkan

cara halusinasi

dengan cara

29
berbincang-

bincang jika

halusinasi muncul

4 13-09-2013 Gangguan SP3 S: Klien mengatakan

Jam 10.00 sensori 1. Memvalidasi saya berpesan kepada

persepsi : masalh dan mas nurrohmat jika saya

halusinasi latihan berbicara sendiri tolong

pendengara sebelumnya tegur saya

n 2. Melatih pasien ambil sapu sama serok

cara control lalu menyapu teras sampai

halusinasi dengan bisikan itu pergi:

kegiatan (yang iyaa aku mau menulis

biasa di lakukan sendiri

pasien ) O:

3. Membimbing -Klien mampu

pasien menjelaskan cara

memasukkan mengontrol halusinasi

dalam jadwal dengan cara berbincang-

kegiatan harian bincang

-Klien mampu

mempraktekan cara

menonrtol halusinasi

dengan kegiatan menyapu

- klien mampu menulis

jadwal kegiatan sendiri

-kontak mata kurang

-klien koperatif

30
A: Sp 3 kompeten

P: lanjutkan sp 4

halusinasi dengan cara

teratur minum obat tgl 14-

09-2013,tempat di

halaman depan jam 10

selama 15 menit

-Anjurkan pasien untuk

mempraktekan cara

mengontrol halusinasi

dengan cara melakukan

kegiatan menyapu jika

halusinasi muncul

14-09- Gangguan Sp 4 S: klien mengatakan

2013 sensori 1.memvalidasi masalah dan ambil sapu dan serop lalu

Sabtu persepsi: latihan sebelumnya menyapu sampai suara itu pergi

10.00 halusinasi 2. menjelaskan cara kotrol trihexpenidyl, haloperidol,

pendengaran halusinasi dengan teratur resperidol. Kalo ngga minum

minum obat( prinsip 5 benar obat ntar ga pulang-pulang.

31
mnum obat) Benar nama benar dosis benar

3. membibing pasien waktu benar pemberian, benar

memasukan dalam jadwal rute

kegiatan harian iya aku yang nulis

O: klien mampu menjelaskan

cara mengontrol halusinasi

dengan menyapu

-klien belum mampu menelaskan

evek samping dari obat, warna

obat, dosis obat.

-klen mampu menulis jadwal

kegiatan harian sendiri.

-klien kooperatif

-nada suara klien pelan

A: sp 4 belum kompeten point 2

P: perawat : ulangi sp 4 halusin

asi dengan teratur minum obat

tanggal18-09-2013 jam 10

kurang lebih 15 menit di

halaman depan

Pasien: anjurkan pasien untuk

mempraktekan cara halusinasi

dengan cara teratur minum obat.

18-09- Gangguan Sp 1 S : klien mengatakan

32
2013 sensori 1. menjelaskan cara kotrol trhexpenidil warna putih dosis

Rabu persepsi: halusinasi dengan teratur 2mg di minum 2x. Halopenidil

13.00 halusinasi minum obat( prinsip 5 warna pink dosis 2mg,di minum

pendengaran benar mnum obat) pagi dan sore. Resperidon warna

2. membibing pasien orange dosis 2mg sam di minum

memasukan dalam jadwal 2x pagi dan malam,manfaat

kegiatan harian minum obat supaya saya cepat

sembuh, kalau ngaak minum

obat saya nggak pulang-pulang.

Benar nama benar dosis, benar

waktu,benar pemberian ,benar

rute

iya saya yang nulis

O : - Klien mampu menelaskan

caraa mengontrol halusinasi

dengan minum obat teratur

- Klien mampu menuliskan

adwal kegiatan sendiri

- - Kontak mata kurang

A : Sp 4 kompeten

P : perawaat : lanjutkan Sp 1

Resiko perilaku kekerasan

dengan cara tarik nafas dalam tgl

18/09/13 am 13.00 di haalaman

depan selama 15 menit.\

33
Klien : Anjurkan klien untuk

mengingat ingat nama obat,

dosis, warna dan akibat tidak

minum obat.

18-09- Sp1 S: klien mengatakan

2013 1.Mengidentifiksi penyebab aku marah kalo tidak di kasih

Rabu perilaku kekerasan uang saku

13.00 2. mengidentifikasi tanda dan mata saya memerah dan tangan

gejala pk mengepal jika saya merasa

3. mengidentifikasi pk yang kesal

di lakukan Membanting tv

4. mengidentifikasi akibat pk tv di rumh rusak

5. mengajarkan cara menghirup udara dari hidung

mengontrol pk tahan sebentar keluarkan dari

6. melatih pasien cara kontrol mulut sampai tenang

pk fisik 1(nafas dalaam) saya mau nulis

7. membibing pasien O: klien sudah mengenal rpk

memasukan dalam jadwal - Klien mampu

kegiatan harian mempraktekan cara

mengontrol marah tarik

nafas dalam

- Klien mampu menulis

jadwal kegiatan sendiri

34
19-09- Resiko Sp 2 : S : Klien mengatakan :

13 perilaku 1. Memvalidasi msalah hirup udara dari hidung tahan

Kamis kekerasan dan latihan sebentar keluarkan dari mulut

10.30 sebelumnya sampai tenang

2. Melatih pasien cara genggam erat rumputnya lalu

kontrol fisik 2 ( kumpulkan semua tenaga saya di

memukul bantal / tangan lalu cabut rumput

kasur/konversi eergi) sekencang kencangnya, jangan

3. Membmbing pasien sampai salah mencabt tanaman

memasukan dalam yang berguna

jadwal kegiatan malas menulis

harian. O : - Klien mampu menjelaskan

cara mengontrol marah dengan

tarik nafas dalam.

- Klien mampu

mempraktekan cara

mengontrol prilaku

kekerasan dengan cara

konvensi energi

(mencabut rumput)

- Klien belum mampu

menulis jadwal kegiatan

harian

- Klien kooperatif

- Kontak mata kurang

35
A : Sp 2 kompeten

P : Perawata : Lanjutkan Sp 3

Resiko perilaku kekerasan

Mengontrol marah dengan cara

meminta dengan baik menolak

dengan baik dan

mengungkapkan dengan baik.

Tgl 20-09-13 jam 11 kurang

lebih 5 ment di halaman depan.

Klien : Anjurkan klien untuk

mempraktekan cara berkenalan

dengan 2 orang atau lebih.

20 Resiko Sp 3 S : Klien mengatakan :

/09/13 perilaku 1. Memvalidasi Pegang erat rumputnya lalu

jumat kekerasan masalah dan latihan keluarkan semua marah

10.00 sebelumnya. kemudian cabut rumput sekuat

2. Melatih pasien cara tenaga, jangan sampai salah

kontrol p secara mencabut rumput yang berguna

verbal meminta , mbk boleh tidak saya minta

menolak.mengungka bulpennya, maaf saya masih

pkan marah secara membutuhkan bulpen ini, maaf

baik. jangan deket-deket saya dulu

3. Membimbing pasien saya lagi kesal dengan kamu

memasukan dalam iya, saya mau menulis sendiri

jadwal kegiatan O: -klien mampu mempraktekan

36
harian cara mengontrol mrah dengan

meminta, menolak dan

mengungkapkan dengan baik

Kontak mata kurang

Klien kooperatif

Klien mampu menuliskan jadwal

kegiatan sendiri

A: SP3 optimal

Pp: lanjutkan SP4 RPK dengan

cara spiritual (berwudhu,berdoa,

shalat) pada tanggal 21-09-13

jam 10.00 selama 15 menit di

kamar pasien

Pk: anjurkan klien untuk

mempraktekkan cara meminta,

menolak dan mengungkapkan

marah dengn baik

Jumat Isolasi Sosial SP2 : S: klien mengatakan

20-09- : Menarik -memvalidas masalah dan keuntungan mempunyai teman

13 Diri latihan sebelumnya ada yang mengajak ngobrol,

13.00 -melatih pasien berkenalan kalau tidak punya teman saya

dengn dua orang atau lebih akan kesepian

-membimbing pasien untuk Saya sudah berkenalan dengan

memasukkan dalam jadwal teman sekamar saya, namanya

kegiatan harian mas istikmal dan mas Beny

Mas istikmal alamatnya di

parangtritis dan mas beny di

37
jakarta, dan hobinya sama

berolah raga sepak bola

iya saya mau menulis sendiri

O: -Klien mampu menjelaskan

cara berkenalan dengan orang

lain

-Klien mampu menjelaskan

keuntungan dan kerugian tidak

punya teman

-Klien mampu mempraktekkan

cara berkenalan dengan dua

orang atau lebih

-Klien mampu menuliskan dalam

jadwal kegiatan harian

-Kontak mata kurang

-Klien kooperatif

A: SP2 kompeten

Pp: Lanjutkan SP3 Isolasi sosial

denga cara berinterasi dengan

kelompok pada tanggal 21-09-13

jam 11.00 di halaman depan

selama 15 menit

Pk: anjurkan klien utuk

mempraktekan car berkenalan

dengan 2 orang atau lebih

21 Resiko Sp 4 : S : Klien mengatakan :

38
09 - Perilaku 1. Memvalidasi Mba boleh engga aku minta

13 kekerasan masalah dan latihan pulpennya ?

Sabtu sebelumnya. Jangan ini pulpen puna saya

10.00 2. Melatih pasien Aku marah sama kamu kamu

mengontrol perilaku jangan dekat dekat dulu

kekerasan secara Ambil air wudlu lalu gelar

spiritual ( Berdoa sajadah pakai sarung sholat terus

berwudu dan shalat ) berdoa

3. Membimbing pasien mba saja yang nulis

memasukan dalam

jadwal kegiatan O : - klien mampu menjelaskan

harian cara mengontrol marah dengan

cara meminta menolak

mengungkapka marah dengan

baik.

- Klien mampu

mempraktekan cara

mengontrol marah

dengan cara spiritual

- Klien belum mampu

menulis jadwal kegiatan

harian sendiri

- Kooperatif

- Kontak mata kurang

A : Sp 4 kompeten

39
P : perawat : lanjutkan Sp 5

Resiko perilaku kekerasan

dengan cara minum obat, tgl 23-

09-13 jam 10 selama 15 menit di

teras depan

pasien : anjurkan klien untuk

mempraktekan cara mengontrol

marah dengan cara spiritual (

berwudlu shala berdoa )

21 - Isolasi sosial : Sp 3 : S : klien mengatakan :

09-13 Menarik Diri Klien sudah berkenalan dengan

11.00 - memvalidas masalah dan mas isstikmal sama mas beni

latihan sebelumnya mas istikmal di parangtritis mas

-melatih pasien berinteraksi beni rumahnya di jakarta

dalam kelompok hobinya olahraga sepak bola

-membimbing pasien untuk mas istikmal bekerja di mana?

memasukkan dalam jadwal Kerja apa? Mas beni kerja engga

kegiatan harian ? dimana ? sudah berapa lama ?

Ya saya mau nulis

O : - Klien mampu menjelaskann

cara berkenalan 2 orang atau

lebih.

- Klien mampu

mempraktekan cara

berinteraksi

40
- Kontak mata kurang

A : Sp 3 Kompeten

P : perawat : lanjtkan sp 5

Resiko perilaku kekerasan yaitu

megontrol marah dengan cara

teratur minum obat pada tanggal

23 09 -13 jam 11.00 selama 15

menit di teras depan.

Pasien : Anjurkan pasien untuk

mempraktekan cara berinteraksi

dengan kelompok.

41
BAB IV

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Kesehatan jiwa merupakan bagian yang integral dari kesehatan. Kesehatan jiwa

bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa , akan tetapi merupakan suatu hal yang di

butuhkan oleh semua orang. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana

pasien mengalami perubahan sensori persepsi : merasakan sensori palsu berupa suara,

penglihatan, pengecapan, erabaan atau penghidupan. Proses terjadinya halusinasi yaitu Fase

Pertama ( F. Comporting),Fase kedua ( F. Condeming ), Fase ketiga ( F.Controlling ) , fase ke

empat( F. Conquering ).

B. Saran

1. Pihak akademik

Persiapan PBL lebih dimantapkan kembali terutama dalam memilih lahan tempat

PBL sehingga mahasiswa lebih bisa memaksimalkan kemampuan yang ada serta jadwal

PBL sebaiknya tidak terlalu dekat dengan PBL Mata Kuliah yang lain.

2. Pihak Rumah Sakit Jiwa Magelang

Diharapkan mahasiswa maupun mahasiswi dapat mengembangkan semua aspek

yang telah di pelajari untuk diterapkan dalam kehidupan yang menyangkut kesehatan

jiwa.

42
KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirohim

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT , hanya berkat rahmat dan

hidayah-nya sehingga penulis dapat menyusun laporan pengkajian yang berjudul Asuhan

keperawatan pada Tn.I dengan gangguan sensori persepsi: Halusinasi Pendengaran di ruang

Puntadewa (P1) RSJ Prof dr soerojo. Dalam penulisan laporan ini, penulis banyak mendapatkan

bantuan dan bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak dalam bentuk moril maupun materil.

Untuk itu pada kesempatanbaik dari kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Direktur Dr. dr. Fidiansjah, Sp. KJ. MPH

2. Kabag Diklat RSj Prof.Drsoerojo Magelang

3. Ibu Ns.Titi Suyanti, S.Kep selaku pembimbing akademik yang telah memberikan pengarahan

dan bimbingan dalam penyusunan penelitian ini.

4. CI Puntadewa (P1) RSJ Prof. Dr.soerojo Magelang

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, sehingga saran dan kritik

yang bersifat membangun sangat penulis harapkan selain itu penulis berharap laporan ini dapat

43
bermanfaat khususnya bagi penulis serta hasilnya dapat bermanfaat demi kemajuan profesi

keperawatan. Semoga Allah selalu melindungi dan memberi kemudahan kepada kita semua. Aamiin.

September 2013

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1


B. Ruang Lingkup Masalah ..................................................................................... 3
C. Tujuan penulisan ................................................................................................. 3
D. Sistemaika Penulisan .......................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Halusinasi.......................................................................................... 5
B. Etiologi Halusinasi .............................................................................................. 5
C. Tanda dan Gejala halusinasi ............................................................................... 6
D. Akibat Halusinasi ................................................................................................ 7
E. Pohon Masalah .................................................................................................... 8
F. Diagnosa Keperawatan ....................................................................................... 8
G. Rencana Keperawatan ......................................................................................... 8

BAB III TINJAUAN KASUS

44
A. Hasil Pengkajian ................................................................................................. 11
B. Analisa Data ........................................................................................................ 22
C. Pohon Masalah .................................................................................................... 24
D. Diagnosa Keperawatan ....................................................................................... 24
E. Rencana Keperawatan ......................................................................................... 24
E. Implementasi .......................................................................................................
F. Evaluasi ...............................................................................................................

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .........................................................................................................
B. Saran ...................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Direja,Ade hermawan surya.2011. Buku Ajar asuhan keperawatan jiwa cetakan 1. Yogyakarta: Nuha
Medika

Sulistiawata,S.kep.MKS,dkk.2005.Konsep Dasar Keperawatan jiwa.jakarta:EGC

Iyus yosep,S.kep.2005.Keperawatan Jiwa.Bandung:Aditama

45

Anda mungkin juga menyukai