Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sistem Irigasi merupakan upaya yang dilakukan oleh manusia untuk
memperoleh air dengan menggunakan bangunan dan saluran buatan untuk
mengairi lahan pertaniannya. Upaya ini meliputi prasarana irigasi, air irigasi,
manajemen irigasi, kelembagaan pengelolaan irigasi dan sumber daya manusia.
Terkait prasarana irigasi, dibutuhkan suatu perencanaan yang baik, agar sistem
irigasi yang dibangun merupakan irigasi yang efektif, efisien dan berkelanjutan,
sesuai fungsinya mendukung produktivitas usaha tani.
Pengembangan irigasi di Indonesia yang telah berjalan lebih dari satu
abad, telah memberikan pengalaman yang berharga dan sangat bermanfaat
dalam kegiatan pengembangan irigasi dimasa mendatang.Pengalaman-
pengalaman tersebut didapatkan dari pelaksanaan tahap studi, perencanaan
hingga tahap pelaksanaan dan lanjut ke tahap operasi dan pemeliharaan.
Hasil pengalaman pengembangan irigasi sebelumnya, Direktorat
Jenderal Pengairan telah berhasil menyusun suatu Standar Perencanaan Irigasi,
dengan harapan didapat efisiensi dan keseragaman perencanaan pengembangan
irigasi. Setelah pelaksanaan pengembangan irigasi selama hampir dua dekade
terakhir, dirasa perlu untuk melakukan review dengan memperhatikan
kekurangan dan kesulitan dalam penerapan standar tersebut, perkembangan
teknologi pertanian, isu lingkungan (seperti pemanasan global dan perubahan
iklim), kebijakan partisipatif, irigasi hemat air, serta persiapan menuju irigasi
modern (efektif, efisien dan berkesinambungan).

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dalam makalah ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan irigasi
yang tentunya memiliki beberapa rumusan masalah diantara lain yaitu:
o Penentuan skala peta irigasi
1
2

o Menentukan kebutuhan daerah yang dialiri


o Pembuatan saluran induk, saluran sekunder dan bangunan
o Pemberian nama saluran dan bangunan
o Menghitung luas tersier
o Pemberian warna daerah irigasi
o Pembuatan skema irigasi
o Pembuatan skema bangunan
o Pembuatan dimensi saluran
o Perhitungan muka air
o Pembuatan skema muka air
o Penggambaran situasi

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN


Sesuai dengan definisi irigasinya, maka tujuan irigasi padasuatu
daerah adalah upaya rekayasa teknis untuk penyediaaan dan pengaturan
air dalam menunjang proses produksi pertanian, dari sumber air
ke daerah yang memerlukan serta mendistribusikan secara teknis
dan sistematis
Adapun maksud dan tujuan dari suatu sistem irigasi, adalah :
Untuk membasahi tanah, yaitu pembasahan tanah pada
daerah yang curah hujannya kurang atau tidak menentu.
Untuk mengatur pembasahan tanah, , agar daerah pertanian dapat
diari sepanjang waktu pada saat dibutuhkan, baik pada musim
kemarau maupun musim penghujan.
Untuk menyuburkan tanah dengan mengaliri air yang mengandung
lumpur dan zat-zat hara penyubur tanaman pada daerah
pertanian tersebut, sehingga tanah menjadi subur.
Untuk kolmatase, yaitu meninggikan tanah yang rendah / rawa
dengan pengendapan lumpur yang dikandung oleh air irigasi.
3

Untuk pengelontoran air , yaitu dengan mengunakan air irigasi,maka


kotoran / pencemaran / limbah / sampah yang terkandungd i
permukaan tanah dapat digelontor ketempat yang
t e l a h disediakan (saluran drainase) untuk diproses penjernihan
secarateknis atau alamiah.
Pada daerah dingin, dengan mengalirkan air yang suhunya lebih
tinggi dari pada tanah, sehingga dimungkinkan untuk mengadakan
proses pertanian pada musim tersebut.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN


BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

BAB II LANDASAN TEORI


2.1. PENGERTIAN IRIGASI
2.2. TUJUAN & MANFAAT IRIGASI
2.3. PETA IKHTISAR (PETA KONTUR)
2.3.1. Petak Tersier
2.3.2. Petak Sekunder
2.3.3. Petak Primer
2.4. BANGUNAN
2.4.1. Bangunan Utama
2.4.2. Bangunan Bagi & Sadap
2.4.3. Bangunan Pengukur & Pengatur
2.4.4. Bangunan Pengukur muka air
2.4.5. Bangunan Pembawa
2.4.6. Jalan & jembatan
2.4.7. Bangunan pelengkap
4

2.5. STANDAR & TATA NAMA (NOMEN KLATUR)


2.5.1. Daerah Irigasi
2.5.2. Jaringan Irigasi (Primer,Skunder dan Tersier)
2.5.3. Jaringan Irigasi pembuang

BAB III PERENCANAAN IRIGASI


3.1. PENGGAMBARAN SISTEM JARINGAN IRIGASI
3.1.1. Langkah langkah Pembuatan Peta
3.1.2.Penentuan Saluran Primer, Sekunder dan Tersier
3.1.3 Pewarnaan / Tata Warna (untuk saluran dan untuk
daerah yang dialiri & tidak dialiri)
3.2. PERHITUNGAN SISTEM JARINGAN IRIGASI
3.2.1. Data data yang diperlukan
3.2.2. Skala Peta
3.2.3. Menghitung Luas Area Irigasi (A)
3.2.4.Menghitung ETo /Penman Modifikasi
3.2.5. menghitung Kebutuhan Air (NFR) untuk Padi dan
Palawija
3.3. PERHITUNGAN PENERAPAN UKURAN SALURAN
IRIGASI
3.4. PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN
3.4.1. Saluran Primer
3.4.2. Saluran Sekunder
3.4.3 Saluran Tersier

BAB. IV PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
4.2. SARAN

Anda mungkin juga menyukai