Sistem Irigasi merupakan upaya yang dilakukan oleh manusia untuk memperoleh air dengan menggunakan bangunan dan saluran buatan untuk mengairi lahan pertaniannya. Upaya ini meliputi prasarana irigasi, air irigasi, manajemen irigasi, kelembagaan pengelolaan irigasi dan sumber daya manusia. Terkait prasarana irigasi, dibutuhkan suatu perencanaan yang baik, agar sistem irigasi yang dibangun merupakan irigasi yang efektif, efisien dan berkelanjutan, sesuai fungsinya mendukung produktivitas usaha tani. Pengembangan irigasi di Indonesia yang telah berjalan lebih dari satu abad, telah memberikan pengalaman yang berharga dan sangat bermanfaat dalam kegiatan pengembangan irigasi dimasa mendatang.Pengalaman- pengalaman tersebut didapatkan dari pelaksanaan tahap studi, perencanaan hingga tahap pelaksanaan dan lanjut ke tahap operasi dan pemeliharaan. Hasil pengalaman pengembangan irigasi sebelumnya, Direktorat Jenderal Pengairan telah berhasil menyusun suatu Standar Perencanaan Irigasi, dengan harapan didapat efisiensi dan keseragaman perencanaan pengembangan irigasi. Setelah pelaksanaan pengembangan irigasi selama hampir dua dekade terakhir, dirasa perlu untuk melakukan review dengan memperhatikan kekurangan dan kesulitan dalam penerapan standar tersebut, perkembangan teknologi pertanian, isu lingkungan (seperti pemanasan global dan perubahan iklim), kebijakan partisipatif, irigasi hemat air, serta persiapan menuju irigasi modern (efektif, efisien dan berkesinambungan).
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan irigasi yang tentunya memiliki beberapa rumusan masalah diantara lain yaitu: o Penentuan skala peta irigasi 1 2
o Menentukan kebutuhan daerah yang dialiri
o Pembuatan saluran induk, saluran sekunder dan bangunan o Pemberian nama saluran dan bangunan o Menghitung luas tersier o Pemberian warna daerah irigasi o Pembuatan skema irigasi o Pembuatan skema bangunan o Pembuatan dimensi saluran o Perhitungan muka air o Pembuatan skema muka air o Penggambaran situasi
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
Sesuai dengan definisi irigasinya, maka tujuan irigasi padasuatu daerah adalah upaya rekayasa teknis untuk penyediaaan dan pengaturan air dalam menunjang proses produksi pertanian, dari sumber air ke daerah yang memerlukan serta mendistribusikan secara teknis dan sistematis Adapun maksud dan tujuan dari suatu sistem irigasi, adalah : Untuk membasahi tanah, yaitu pembasahan tanah pada daerah yang curah hujannya kurang atau tidak menentu. Untuk mengatur pembasahan tanah, , agar daerah pertanian dapat diari sepanjang waktu pada saat dibutuhkan, baik pada musim kemarau maupun musim penghujan. Untuk menyuburkan tanah dengan mengaliri air yang mengandung lumpur dan zat-zat hara penyubur tanaman pada daerah pertanian tersebut, sehingga tanah menjadi subur. Untuk kolmatase, yaitu meninggikan tanah yang rendah / rawa dengan pengendapan lumpur yang dikandung oleh air irigasi. 3
Untuk pengelontoran air , yaitu dengan mengunakan air irigasi,maka
kotoran / pencemaran / limbah / sampah yang terkandungd i permukaan tanah dapat digelontor ketempat yang t e l a h disediakan (saluran drainase) untuk diproses penjernihan secarateknis atau alamiah. Pada daerah dingin, dengan mengalirkan air yang suhunya lebih tinggi dari pada tanah, sehingga dimungkinkan untuk mengadakan proses pertanian pada musim tersebut.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 RUMUSAN MASALAH 1.3 MAKSUD DAN TUJUAN 1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. PENGERTIAN IRIGASI 2.2. TUJUAN & MANFAAT IRIGASI 2.3. PETA IKHTISAR (PETA KONTUR) 2.3.1. Petak Tersier 2.3.2. Petak Sekunder 2.3.3. Petak Primer 2.4. BANGUNAN 2.4.1. Bangunan Utama 2.4.2. Bangunan Bagi & Sadap 2.4.3. Bangunan Pengukur & Pengatur 2.4.4. Bangunan Pengukur muka air 2.4.5. Bangunan Pembawa 2.4.6. Jalan & jembatan 2.4.7. Bangunan pelengkap 4
2.5. STANDAR & TATA NAMA (NOMEN KLATUR)
2.5.1. Daerah Irigasi 2.5.2. Jaringan Irigasi (Primer,Skunder dan Tersier) 2.5.3. Jaringan Irigasi pembuang
BAB III PERENCANAAN IRIGASI
3.1. PENGGAMBARAN SISTEM JARINGAN IRIGASI 3.1.1. Langkah langkah Pembuatan Peta 3.1.2.Penentuan Saluran Primer, Sekunder dan Tersier 3.1.3 Pewarnaan / Tata Warna (untuk saluran dan untuk daerah yang dialiri & tidak dialiri) 3.2. PERHITUNGAN SISTEM JARINGAN IRIGASI 3.2.1. Data data yang diperlukan 3.2.2. Skala Peta 3.2.3. Menghitung Luas Area Irigasi (A) 3.2.4.Menghitung ETo /Penman Modifikasi 3.2.5. menghitung Kebutuhan Air (NFR) untuk Padi dan Palawija 3.3. PERHITUNGAN PENERAPAN UKURAN SALURAN IRIGASI 3.4. PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN 3.4.1. Saluran Primer 3.4.2. Saluran Sekunder 3.4.3 Saluran Tersier