I. PENDAHULUAN
(communicable disease) seperti penyakit cacar dan frambusia yang sudah bisa
ditangani, namun masih banyak penyakit lain seperti tuberkulosis, kusta dan
kesehatan yang masih penting karena sering menyebabkan kejadian luar biasa
(KLB).
penyebab kematian anak kedua paling umum di seluruh dunia (UNICEF, 2017).
Data World Health Organization (WHO) tahun 2017, Penyakit diare adalah
penyebab utama kematian kedua pada anak di bawah lima tahun, dan menyebabkan
tahun 2000 sampai dengan tahun 2010 terlihat kecenderungan insidens naik.
Pada tahun 2000 insiden rate penyakit diare 301 per 1000 penduduk, tahun
2003 naik menjadi 374 per 1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423 per
1
2
1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi 411 per 1000 penduduk (Kemenkes
RI, 2011).
menyiapkan makanan dengan tangan yang belum dicuci, setelah buang air
dengan case fatality rate (CFR) yang masih tinggi. Pada tahun 2008 terjadi
kematian 239 orang CFR 2,94%. Tahun 2009 terjadi KLB di 24 Kecamatan
di Indonesia dengan jumlah kasus 5.756 orang, dengan kematian 100 orang
CFR 1,74%, dan tahun 2010 terjadi KLB diare di 33 kecamatan di Indonesia
tahun 2013 sebesar 3,5% dan angka prevalensi sebesar 7,0%. Lima provinsi
dengan insidensi dan prevalensi diare tertinggi di Provinsi Papua (6,3% dan
14,7%), Sulawesi Selatan (5,2% dan 10,2%), Aceh (5,0% dan 9,3%),
Sulawesi Barat (4,7% dan 10,1%), dan Sulawesi Tengah (4,4% dan 8,8%).
Insidensi dan prevalensi penyakit diare di Indonesia pada tahun 2013 untuk
menimbulkan KLB juga karena sifatnya yang akut dan sangat rentan terjadi
Sulawesi Tenggara sebesar 42.250 per 100.000 penduduk, tahun 2015 sebesar
41.071 per 100.000 penduduk, dan tahun 2016 sebesar 35.864 per 100.000
per 100.000 penduduk, tahun 2016 sebanyak 3.871 per 100.000 penduduk,
tahun 2017 pada bulan januari sampai bulan Juli sebanyak 2.301 per 100.000
per 100.000 penduduk, tahun 2016 sebanyak 144 per 100.000 penduduk,
tahun 2017 bulan Januari sampai Juli sebanyak 61 per 100.000 penduduk,
pada periode bulan Januari sampai Juli terdapat KLB di bulan Januari yaitu
mengurangi asupan gizi, dan diare dapat mengurangi daya serap usus
terhadap sari makanan. Dalam keadaan infeksi, kebutuhan sari makanan akan
gizi. Jika hal ini berlangsung terus menerus akan mengakibatkan gangguan
pertumbuhan anak. Semua golongan usia dapat terkena penyakit diare, akan
tetapi golongan usia yang paling menderita akibat diare adalah anak-anak
Secara garis besar metode dibagi menjadi dua, yaitu metode didaktif dan
metode sokratik. Metode didaktif yaitu metode yang dilakukan secara satu
arah. Misalnya ceramah, film, leaflet, buklet, dan poster. Selanjutnya, metode
sokratik yaitu metode yang dilakukan secara dua arah. Misalnya, diskusi
kepada anak usia sekolah dasar, merupakan salah satu langkah untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian anak akibat penyakit diare yang
disampaikan dengan metode dan media yang menarik pula. Metode monopoli
dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif media penyuluhan yang dapat
dengan mudah diterima dan digemari anak-anak sehingga melalui media ini
B. Rumusan Masalah
2017?.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
2. Manfaat Ilmiah
Penelitian ini dibatasi pada peliputan subjek penelitian yaitu hanya pada
Istilah Definisi/Arti
fungsi normalnya.
menjadi sakit.
G. Organisasi / Sistematika
(Pembimbing II)