Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TENTANG PENCEMARAN TANAH

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Toksikologi Lingkungan

Disusun oleh:

Kelompok

Kelas J

Astie Eka Pratiwi 150510150012

Thalia Wulandari 150510150017

Liza Anda Rahmadhani 150510150274

M. Yogasra Kantiadi H 150510150276

Program Studi Agroteknologi

Fakultas Pertanian

Universitas Padjadjaran

2017

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan
rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan sebuah makalah. Adapun makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas yang diberikan dosen Toksikologi Lingkungan.

Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah yang kami susun
ini, karena pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki.

Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah yang telah kami selesaikan
dengan judul Pencemaran Tanah yang kami rasa dapat memberikan manfaat bagi kita untuk
mengetahui dan mempelajarinya.

Akhir kata penulis berharap, mudah-mudahan makalah ini dapat memenuhi tujuan
sebagaimana mestinya yang diharapkan. Khususnya bagi kepentingan penulis dan para
pembaca umumnya. Mudah-mudahan Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga
memberikan banyak manfaat.

Jatinangor, 27 Maret 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................1


1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................1
1.3. Tujuan ..........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................2

BAB III KESIMPULAN.................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................6

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu
kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena berada di kawasan
yang umurnya masih muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi
yang mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan unsur hara.

Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia
banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka
panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut.

Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan Pembangunan kawasan


industri di daerah-daerah pertanian dan sekitarnya menyebabkan berkurangnya luas areal
pertanian, pencemaran tanah dan badan air yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas
hasil/produk pertanian, terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk
hidup lain.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran tanah ?

2. Apaa saja sumber pencemaran tanah ?

3. Apa saja dampak dari pencemaran tanah ?

4. Bagaimana penanganan pencemaran tanah ?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui segala aspek tentang pencemaran tanah.

BAB II
PEMBAHASAN

1
2.1 Pencemarana Tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk
dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida,
masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, zat kimia, atau
limbah. Air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung
dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat.

Jika suatu zat berbahaya telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat
menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke
dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah
tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat
mencemari air tanah dan udara di atasnya.

2.2 Sumber Pencemaran Tanah

Sumber pencemar tanah mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan
pencemaran air, maka sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya
juga merupakan sumber pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida
nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan
dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan
terjadinya pencemaran pada tanah.

Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat
radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit,
sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun
tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut.

Komponen - Komponen Bahan Pencemaran Tanah

A. Limbah domestik

2
Limbah domestik dapat berasal dari daerah pemukiman penduduk;
perdagangan/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor kantor
pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.

Limbah padat

Berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau diuraikan oleh
mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan
bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Bahan pencemar itu akan
tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Sampah anorganik tidak ter-
biodegradasi, yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar
tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat
menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan
berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh
makanan untuk berkembang.

Limbah cair
Berupa tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak
kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah

B. Limbah industri

Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Tembaga, timbal, perak,
khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri
pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah. Merupakan zat
yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan
mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat
penting terhadap kesuburan tanah..

C. Limbah pertanian
Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah
atau tanaman. Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan

3
merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak
dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dan
penggunaan pestisida dapat mematikan mikroorga-nisme yang berguna di dalam
tanah.

2.3 Penyebab Pencemaran Tanah

1. Membuang Benda yang Sulit Terdekomposisi

Barang-barang yang sulit terdekomposisi dengan baik seperti contohnya :

Karet
Logam
Pecahan Kaca
Sampah Plastik

2. Limbah Domestik Cair

Limbah domestik ini memiliki arti sisa hasil pembuangan yang berasal dari rumah-
rumah penduduk di sekitar. Limbah domestik yang bersifat cair ini bisa dengan
mudah larut di dalam tanah dan mencemari tanah. Contoh dari limbah domestik cair
ini, seperti :

Air bekas deterjen


Bensin
Cat
Oli
Tinja

3. Praktik Irigasi yang Berbahaya

Dampak lingkungan dari adanya irigasi ini bisa merubah kualitas dan kuantitas tanah beserta
juga air. Irigasi mengambil alih sebagian besar air yang berasal dari sungai dan
mendistribusikannya ke area yang diirigasi. Dampak langsung dari adanya hal ini ialah
berkurangnya debit hilir sungai dan terjadi peningkatan evaporasi. Salah satu contohnya jika
irigasi mengambil air yang berasal dari air di dalam tanah, maka tinggi muka air tanah juga akan

4
menurun. Dari semua dampak langsung yang dihasilkan ini, terdapat juga dampak yang tidak
langsung, dan akan terus mengikutinya, seperti terjadi :

Intrusi air asin


Kelangkaan air
Salinisasi
Subsiden tanah

Memang, dengan adanya irigasi ini bisa menguntungkan dalam kondisi finansial (keuangan)
bagi perekonomian individu, wilayah dan juga negara. Sudah sekitar sebanyak 16% dari seluruh
kawasan pertanian di seluruh dunia berhasil diirigasikan. Akan tetapi, dampak negatif dari
irigasi memang kerap kali diabaikan walaupun signifikan. Irigasi telah mengurangi kualitas air
sungai, karena air bilasan yang berasal dari lahan pertanian bisa jadi mengandung beberapa
bahan, seperti garam, pestisida, hingga pupuk yang bisa terakumulasi di sungai. Air bilasan
yang berasal dari lahan pertanian ini bisa mengalami perkolasi dan bisa mencemari air tanah.
Peningkatan tinggi muka air tanah bisa menyebabkan air yang menggenang, dan bisa juga
menyebabkan akar tanaman menjadi terendam oleh air.

4. Hujan Asam

Hujan asam bisa diartikan sebagai segala macam hujan yang memiliki pH di bawah dari 5,6.
Hujan asam disebabkan oleh adanya belerang (sulfur) yang merupakan pengotor di dalam bahan
bakar fosil serta nitrogen yang ada di udara bereaksi dengan oksigen dan akhirnya
membentuk nitrogen oksida dan sulfur dioksida. Zat-zat yang seperti ini akan berdifusi ke
atmosfer dan bereaksi dengan air untuk bisa membentuk asam sulfat dan juga asam nitrat yang
mudah larut dan jatuh bersama dengan rintik-rintik air hujan.

5 Limbah Industri Cair dan Padat

Di era modern seperti ini, kian banyak industri yang serta merta membuang limbahnya secara
sembarangan, baik itu dibuang ke aliran sungai hingga di buang di tanah begitu saja.
Limbah industri cair, seperti :

Air limbah bekas industri pelapisan logam


Air limbah bekas dari laundry
Air limbah bekas industri sablon

5
Unsur kimia yang terkandung di dalamnya tentu jenis-jenis berbahaya dan tidak main-main.
Apabila limbah cair yang dihasilkan tersebut mengenai tanah, maka secara otomatis juga bisa
merusak kesuburan dari tanah itu. Sama halnya apabila limbah cair dibuang di sungai, maka
sungai akan menjadi tercemar dan habitat yang ada di sungai menjadi rusak. Sementara itu,
limbah industri padat, seperti, sisa hasil proses industri yang tak mempunyai nilai ekonomis.

2.4 Dampak dari Pencemaran Tanah

Dampak Pada Kesehatan

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung jalur masuk ke dalam


tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Pada logam berat pencemar tanah meskipun
masing-masing logam memiliki tanda-tanda spesifik yang menunjukkan toksisitas
mereka. Namun secara umum keracunan logam berat seperti kadmium, timbal, arsenik,
merkuri, seng, tembaga dan keracunan aluminium menunjukkan gejala gangguan
gastrointestinal (GI), diare, stomatitis, tremor, hemoglobinuria (menyebabkan warna
karat-merah pada tinja), ataksia, kelumpuhan, muntah dan kejang, depresi, dan radang
paru-paru ketika terhirup senyawa yang mudah menguap (volatile) dan asap
(McCluggage, 1991).

Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan


otak, serta kerusakan ginjal. Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzene pada
konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air
raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan mungkin tidak
bisa diobati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati, Organofosfat dankarmabat
menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa macam dampak pada kesehatan
seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia
yang disebut di atas. Yang jelas, pada pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat
menyebabkan Kematian.

6
Dampak Pada Lingkungan Atau Ekosistem

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada


akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan
dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan
lapisan tanah dari erosi. Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap
ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia
beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat
menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang
hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa
spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap
predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.

2.5 Penanganan pencemaran tanah

Pencemaran pada tanah dapat dapat diatasi dengan remediasi atau bioremediasi.
Bioremediasi adalah penggunaan mikroba yang memiliki kemampuan biodegradasi,
sehingga dapat memulihkan kondisi lingkungan, salah satunya adalah tanah.

Berdasarkan tempat atau lokasinya, bioremediasi dibagi menjadi 2, yaitu :


1. Bioremediasi in-situ
Pengolahan tanah yang tercemar serta dilakukan di lokasi tanah tersebut.
2. Bioremediasi ex-situ
Pengolohan tanah yang tercemar serta dimana terdapat pemindahan bahan
yang tercemar ke tempat lain untuk diteliti lebih lanjut.

Terdapat beberapa jenis bioremediasi, yaitu :


1. Biostimulasi
Biostimulasi adalah penggunaan suplemen atau stimulan untuk
mikroorganisme, sehingga mikroorganisme dapat melakukan remediasi
dengan lebih baik.

7
2. Bioaugmentasi
Penambahan mikroorganime spesifik pada tanah yang tercemar.
Mikroorganisme yang digunakan sudah diketahui perannya, dan
kemampuannya teruji.
3. Pengomposan
Pencampuran kompos dengan tanah atau bahan yang tercemar. Kompos yang
digunakan sudah terdapat mikroorganisme
4. Landfarming
Penambahan mikroorganime bioremediasi dengan cara melakukan
pengolahan tanah.

Kelebihan dari penggunaan bioremediasi adalah :


1. Biaya yang relatif lebih murah
2. Kegiatan bioremediasi yang dilakukan sudah menunjukan hasil yang
memuaskan.

Sedangkan kelemahan dari bioremediasi adalah :


1. Memerlukan pengelolaan yang sangat baik.

Langkah-langkah dalam melakukan bioremediasi adalah :


1. Mencaritahu senyawa apa saja yang mencemari tanah
2. Menentukan jenis bioremediasi yang akan digunakan
3. Pengawasan proses bioremediasi
4. Evaluasi hasil dari bioremediasi

8
BAB III
KESIMPULAN

9
DAFTAR PUSTAKA

Duruibe.2007. Heavy Metal Pollution And Human Biotoxic Effects. International


Journal of Physical Sciences Vol. 2 (5). 112-118 hal.

Naria,Evi.2005. Mewaspadai Dampak Bahan Pencemar Timbal (Pb) di Lingkungan


Terhadap Kesehatan. Jurnal KOMUniKASI PENELITIAN Volume 17 ( 4). 66-72
hal.

10

Anda mungkin juga menyukai