Anda di halaman 1dari 15

Makalah Pergerakan Nasional

Indonesia Melawan Kolonialisme di


Indonesia

Disusun Oleh :
1. Steven
N
asionalisme atau kesadaran nasional didefinisikan sebagai kesadaran
keanggotaan suatu bangsa yang secara bersama-sama
mencapai, mempertahankan, mengisi kekuatan bangsa itu. Kesadaran
nasional pertama kali setelah munculnya Budi Utomo dan penderitaan rakyat
Indonesia yang dijajah oleh penjajah.

Kesadaran tidak terlepas oleh pengaruh dari Politik Etis dari van Deventer pada
1901 yang memberikan pendidikan bagi semua rakyat Indonesia yang berada di
bawah jajahan Belanda saat itu. Sehingga banyak perubahan yang terjadi dalam
merebut kemerdekaan di Indonesia sebagai berikut.

Sebelum 1908 Sesudah 1908


1 Dipimpin oleh raja atau bangsawan Dipimpin kaum terpelajar
dan tokoh agama
2 Tidak ada persatuan dan masih Bersifat nasional dan berkerjasama
berkedaerahan antar daerah bahkan antar pulau di
Indonesia
3 Perlawanan dengan persenjataan Perlawanan bersifat diplomatik tanpa
mengangkat senjata atau kekerasan
(Kecuali PKI)
4 Terfokus pada pemimpin / Pemimpin Organisasi meungkinkan kaderisasi
perjuangan adalah pemimpin daerah atau tidak terikat ke pemimpin
atau golongan bangsawan
5 Visi dan misi bersifat reaktif dan Visi dan misi yang jelas Indonesia
spontan terhadap keadaan yang satu dan merdeka

Perjuangan sebelum 1908 sebenarnya belum mengatasnamakan Indonesia


tetapi hanya merupakan perjuangan melawan Belanda atau bangsa lain yang
mencoba menurunkan raja dari posisi nya sehingga terpisah-pisah atau terpecah
dari kerajaan kerajaan, bahkan kerajaan kerajaan ini pun kadang bisa melawan
satu sama lainnya seperti Perang Padri yang terjadi pada tahun (1803-1838)
1. Dipimpin kaum terpelajar
Sebelum tahun 1908, perlawanan di Indonesia melawan penjajah masih dipimpin
oleh raja, bangsawan, atau tokoh tokoh agama seperti Sultan Agung dari
Kesultanan Mataram di Jawa yang melawan VOC. Tetapi setlah 1908
kepemimpinan telah berubah, kaum terpelajarlah yang menjadi pemimpin dari
perlawanan melawan penjajahan atau kolonialisme Belanda di Indonesia.

Kaum terpelajar ini tidak lepas dari sistem Politik Etis oleh van Deventer pada
1901 dimana sistem edukasi dari politik etis sangat membantu kesadaran nasional
Indonesia. Contoh dari kaum terpelajar adalah Soekarno, M. Hatta, Sutan Syahrir,
dan dr. Sutomo. Kaum terpelajar inilah yang menjadi pemimpin dimasa Indonesia
telah mendapat kemerdekaan seperti Soekarno yang menjadi presiden pertama
Indonesia.

dr. Sutomo Mohammad Hatta

Pendiri Boedi Oetomo, Bagian dari Organisasi


merupakan pendiri organisasi Perhimpunan Indonesia.
pergerakan nasional Indonesia
Wakil Presiden pertama
Indonesia dan Perdana Menteri
ketiga Indonesia

Ir. Soekarno

Memproklamasikan Sutan Syahrir


kemerdekaan Indonesia dan
Presiden pertama Indonesia Perdana menteri pertama
Indonesia
2. Bersifat nasional dan bekerjasama antar daerah bahkan
antar pulau
Setelah 1908, hampir seluruh daerah di Indonesia telah bersatu dalam
kesatuan politik, hukum, pemerintahan, tetapi berada di bawah kekuasaan
kolonial Belanda. Hal ini merupakan cita-cita Belanda melalui Pax Netherlandica
untuk menyatukan nusantara dibawah kekuasaan Belanda

Tetapi bersatunya Indonesia dibawah Belanda juga memngungkapkan


perasaan senasib sepenanggungan. Penderitaan satu daerah merupakan
penderitaan semua daerah sehingga melahirkan kesadaran akan Indonesia yang
satu.

3. Perlawanan bersifat diplomatik tanpa mengangkat senjata


atau kekerasan
Tidak lagi mengulangi kesalahan lama dari kerajaan kerajaan Indonesia yang
bersifat menggunakan senjata yang ternyata dalam kenyataan Indonesia sangat
lemah dalam hal ekonomi dan militer terhadap Belanda. Kaum terpelajar
menggunakan jalur diplomatik dengan mendirikan organisasi seperti Boedi Oetomo.
Organisasi ini mengguanakan cara-cara modern yang tidak bersifat kekerasan
kecuali pemberontahan Partai Komunis Indonesia tahun 1926 1927 di Jawa dan
Sumatra Barat, tetapi dengan kampanye melalui media, rapat akbar, dan dengan
cara yang paling ekstrim adalah mogok kerja atau bahkan menolak bekerja dengan
pemerintah kolonial Belanda.
4. Organisasi yang memungkinkan kaderisasi
Sebelum tahun 1908, perlawanan melawan pemerintah kolonial sangat
berkegantungan terhadap pemimpin dan pemimpin itu hanya datang dari kaum
bangsawan, raja, atau tokoh agama, contohnya adalah Perang Dipenogoro yang
dikalahkan pada tahun 1830 hanya karena tipu muslihat Belanda yang membunuh
Dipenogoro saat perundingan palsu.

Tetapi dengan kesadaran nasional, organisasi menjadi rapi dan tertata, tidak lagi
berkegantungan ke pemimpin, dan sudah jelas siapa yang menggantikan pemimpin
bila pemimpin hilang.

5. Visi dan Misi jelas Indonesia yang satu dan merdeka


Indonesia di masa masa sebelum 1908 yang masih menggunakan sistem
kerajaan dan tidak terhubung satu sama lain tidak peduli akan daerah Indonesia
hanya peduli terhadap daerah nya sendiri atau kedaerahan. Visi dan misi nya pun
tidak jelas dan berubah ubah berdasarkan situasi.

Setelah kesadaran nasional timbul, semua daerah di Indonesia bersatu padu


untuk satu misi Indonesia yaitu merdeka sebagai negara kesatuan walaupun
berbeda-beda tetapi satu.
Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia
Periode Awal

Pada periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia diwarnai dengan perjuangan


untuk memperbaiki kondisi sosial budaya. Sifat nya moderat dan kooperatif dengan
pemerintah kolonial Belanda.

Beberapa gerakan ini adalah organisasi Boedi Oetomo, Muhammadiyah, dan


Sarekat Islam.

Boedi Oetomo

Didirikan pada 20 Mei 1908 oleh Dr. Wahidin Soedirohoesodo dan merupakan
Organisasi gerakan Nasional Indonesia pertama, 20 Mei ditetapkan sebagai hari
Kebangkitan Nasional di Indonesia.

Boedi Oetomo bersifat nonpolitik dan kooperatif dengan pemerintah kolonial


Belanda, dan organisasi ini banyak memiliki anggota dari kaum terpelajar di
Indonesia seperti dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA seperti Goenawan
Mangoekoesoemo dan Soeranji.

Boedi Oetomo memiliki tujuan untuk memajukan pengajaran dan kebudayaan


dengan bidan meliputi :

1. Pengajaran
2. Pertanian, Peternakan, dan Perdagangan
3. Teknik dan Industri
4. Kebudayaan

Kongres pertama Boedi Oetomo terdapat di Yogyakarta pada 3 5 Oktober 1908.


Selain mempertegas posisi sebagai gerakan sosial budaya, kongres memutuskan
hal sebagai berikut :

1. Ruang gerak yang terbatas pada Jawa dan Madura


2. Memilih R.T. Tirtokusumo sebagai ketua
3. Yogyakarta menjadi pusat organisasi

Pada 1912, Boedi Oetomo ikut mendukung Volksraad yaitu seperti Dewan
Perwakilan Rakyat untuk Hindia-Belanda. Melalui dewan ini aspirasi rakyat
Indonesia bisa disuarakan.

Boedi Oetomo mulai mundur karena adanya Sarekat Islam yang lebih
melawan ketidakadilan di Indonesia dan yang menjadi partai politik pada tahun 1917
sehingga Boedi Oetomo pun mundur.
Sarekat Islam

Berdiri pada tahun 1911 oleh H. Samanhudi yang awalnya organisasi ini
namanya Sarekat Dagang Islam, H. Samanhudi adalah pedagang batik dari
Laweyan Solo.

Sarekat Dagang Islam memiliki dua hal sebagai dasarnya yaitu :

1. Agama
Sesuai namanya, organisasi ini berdasarkan agama Islam
2. Ekonomi
Memperkuat kemampuan para pedagang Islam agar dapat bersaing dengan
pedagang asing seperti dari Tionghoa dan India.

Tetapi pada 10 September 1912, berdasarkan usulan dari H.O.S


Cokroaminoto, kata dagang dari Serikat Dagang Islam dihilangkan karena nama
Sarekat Dagang Islam terlalu terbatas pada bidang perdagangan.

Nama dan visi baru itu tercerminkan pada Akte Notaris 10 September 1912
dengan tujuan baru sebagai berikut :

1. Memajukan perdagangan
2. Membantu para anggota yang berkesusahan dalam mendapat modal
3. Memajukan kepentingan rohani dan jasmani penduduk pribumi
4. Memajukan kehidupan agama Islam

Kemudian pada 1913, Sarekat Islam mengadakan kongres pertamanya di


Surabaya yang berisi sebagai berikut :

1. Penegasan bahwa Sarekat Islam tidak merupakan partai politik


2. Sarekat Islam tidak memiliki maksud melakukan perlawanan terhadap
pemerintah kolonial Belanda
3. H.O.S Cokroaminoto dipilih sebagai ketua Sarekat Islam dan menetapkan
Surabaya sebagai pusat organisasi.

Keanggotaan Sarekat Islam terbuka bagi semua lapisan masyarakt yang


beragama Islam. Di bawah pimpinan H.O.S Cokroaminoto, Sarekat Islam
berkembang dengan pesat hingga banyak cabang yang didirikan di kota lain seperti
Solo, Semarang, dan Cirebon. Arah perjuangannya pun lebih jelas untuk
memperkuat basis ekonomi rakyat agar kaum pribumi lebih mampu bersaing dan
bebas dari ketergantungan ekonomi dari bangsa asing.
Pada Kongres pada Februari 1923 di Madiun, Sarekat Islam berubah menjadi
Partai Sarekat Islam dan berubah lagi menjadi Partai Serikat Islam Indonesia pada
1929 dan merosot pada 1930 karena pecah menjadi tiga partai yaitu : PSII
Kartosuwiryo, PSII Abikusno dan PSII.

Muhammadiyah

Didirikan K.H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada 19 November 1912, bersifat


nonpolitik dan kooperatif, Muhammadiyah bergerak di bidang keagamaan,
pendidikan, dan sosial menuju kebahagiaan lahir batin.

Muhammadiyah bertujuan untuk memajukan pendidikan dan pengajaran


berdasarkan agama Islam dan pengembangan ilmu agama dan cara hidup menurut
Islam.

Tetapi cita-cita tersebut tidak hanya sebagai mimpi, Muhammadiyah juga


membangun sekolah sekolah, klinik, dan kegiatan keagamaan untuk mencapai
impiannya.

Walaupun awalnya Muhammadiyah hanya terbatas di daerah-daerah tertentu,


pada 1925 Muhammadiyah dibawa keluar dari Jawa ke Sumatera Barat di Sungai
Batang dimana cabang baru dibuka, dan pada 1938 Muhammadiyah tersebar di
seluruh Indonesia.

Walaupun bersifat nonpolitik, Muhammadiyah sangat membantu Indonesia


dalam mencapai kemerdekaan.
Periode Nasionalisme Politik

Pada periode ini Indonesia mulai bergerak dalam bidang politik untuk meraih
kemerdekaan, tidak hanya seperti ketiga organisasi diatas yang nonpolitik (kecuali
Sarekat Islam yang menjadi partai politik).

Contoh organisasi nya adalah : Indische Partij, Gerakan Pemuda, dan Gerakan
Perempuan.

Indische Partij

Indische Partij (IP) didirikan oleh Tiga Serangkai ( Ernest Douwes Dekker, dr.
Cipto Mangunkusumo, dan Suwandi Suryaningrat atau Ki Hajar Dewantara ) di
Bandung pada 25 Desember 1912

Cita cita Indische Partij adalah menuntut kemerdekaan Indonesia dan


menyatukan semua golongan baik asli Indonesia maupun tidak (seperti Tionghoa,
India, dan Arab). Sehingga Organisasi ini secara terang terangan mengkritik
pemerintahan Belanda. Dan seluruh anggota Indische Partij menyebut dirinya
Indiers yang berarti Orang Indonesia

Indische Partij memperkenalkan paham nasionalisme ke Indonesia yang tidak


melihat perbedaan suku, ras, agama, atau keturunan.

Karena mengkritik secara terang terangan, Indische Partij pun dianggap


pemerintah Belanda sebagai Organisasi yang berbahaya dan terlarang pada 1913.
Gerakan Pemuda

Gerakan pemuda mula-mula bergerak sebagai gerakan politik dan kebangsaan


yang informal dan kemudia menjelma menjadi organisasi dengan cita-cita Indonesia
yang merdeka dan maju.

Gerakan pemuda yang muncul pertama kali adalah Trikoro Dharmo (TK) yang
didirikan oleh R. Satiman Wiryosanjoyo, dkk. di gedung STOVIA Jakarta 1915 yang
menjadi cikal bakal Jong Java

Trikoro Dharmo memiliki tiga visi mulia yaitu :

1. Sakti (Kekuasaan dan Kecerdasan)


2. Budi (Bijaksana)
3. Bhakti (Kasih Sayang)

Visi dan misi itu pun dikembangkan menjadi tiga tujuan Trikoro Dharmo yaitu :

1. Mempererat tali persaudaraan antarsiswa-siswi bumi putra pada


sekolah menengah dan perguruan kejuruan
2. Menambah pengetahuan umum bagi para anggotanya
3. Membangkitkan dan mempertajam peranan untuk segala bahasa dan
budaya

Meskipun banyak tujuannya, tujuan utama nya adalah mempersatukan


pemuda-pemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali, dan Lombok. Tetapi organisasi ini
terlalu Jawa-Sentrik sedangkan Indonesia tidak hanya di Jawa saja sehingga
dibentuklah juga Jong Sumateranen Bond pada 1917, Jong Minahasa pada 1918,
Jong Celebes dan Jong Minahasa pada 1918-1919.

Pada 1926, Organisasi ini mengadakan Kongres Pemuda 1 di Yogyakarta,


walaupun tidak menghasilkan yang penting. Kongres ini telah menunjukkan adanya
kekuatan persatuan Indonesia

Namun pada Kongres Pemuda 2 di Jakarta menghasilkan yang dikenal


dengan Sumpah Pemuda yang mengikrarkan untuk bertanah air satu,yaitu
tanah air Indonesia,berbangsa satu, yaitu bangsa Indonesia, dan berbahasa
satu yaitu bahasa Indonesia.. Terlepas dari sumpah pemuda, lagu Indonesia
Raya ciptaan W.R. Supratman juga diperdengarkan, juga bendera merah putih mulai
dikibarkan.
Gerakan Perempuan

Kondisi hak perempuan di abad ke-19 masih jauh tertinggal dengan kaum
laki-laki. Seperti sekolah-sekolah hanya untuk laki-laki, sehingga perempuan
hanya mendapat pengetahuan tentang rumah tangga dan itu pun sangat terbatas
masih.

Keadaan ini mulai mengalami sedikit perubahan ketika R.A. Kartini (putri dari
bupati Jepara) mengenyam pendidikan dari pemerintah Belanda dan
menuangkan pemikiran nya tentang kondisi perempuan pada zaman beliau
melalui tulisan-tulisannya. Tulisan-tulisan tersebut ditulis dalam bentuk
korespondensi dengan sahabatnya di Belanda seperti Stella Zeehandelar dan
Profesor F.K. Anton. Kemudian surat ini dikumpulkan dalam buku bernama
Habis Gelap Terbitlah Terang

Kartini berjuang demi hak perempuan seperti menghapus tradisi pingitan


dimana gadis akil balik atau di masa pubertas nya dilarang keluar rumah
sampai menikah. Yang diperjuangkan beliau adalah emansipasi.

Beliau juga mengadakan Kongres Perempuan Indonesia I yang menghasilkan


kesepakatan untuk mendirikan sebuah federasi yang dapat menjadi wadah
perjuangan yang dapat memajukan perempuan Indonesia. Federasi tersebut
bernama Perserikatan Perempuan Indonesia

Pada Kongres Perempuan II di Jakarta 28 31 Desember 1929, dibangun


lagi kesepakatan semua perkumpulan perempuan berjuang untuk meningkatkan
nasib dan derajat perempuan Indonesia dengan tidak mengaitkan diri dengan
persoalan politik dan agama.
Periode Radikal

Periode Radikal adalah masa dimana organisasi pergerakan menolak kerjasama


dengan pemerintah kolonial Belanda dan secara tegas menuntus kemerdekaan.

Organisasi yang terlibat adalah Perhimpunan Indonesia, Partai Komunis Indonesia,


dan Partai Nasional Indonesia.

Latar Belakang Periode Radikal

1. Doktrin Wilson
Salah satu isi Doktrin Wilson yang menarik anggota organisasi pergerakan
adalah Hak Menentukan Nasib Sendiri, contoh gerakannya adalah
Perhimpunan Indonesia yang mencantumkan asas perjuangan yaitu self-help
dan self-reliance.

2. Revolusi Rusia 1917


Kaum Komunis atau Bolshevik berhasil menggulingkan monarki yang
dipimpin oleh Tsar atau Raja Nicholas II yang disebabkan masalah ekonomi
dan tindakan Nicholas II yang sewenang-wenang. Manifesto Partai Komunis
di Rusia menandaskan bahwa negara jajahan hanya bisa dibebaskan bila
para buruh bersatu, sehingga aktivis PKI menjadi sangat revolusioner dan
mempersatukan petani dan kaum buruh.

3. Kekecewaan Janji November


Pada 18 November 1918 direncanakan dari Gubernur Jenderal bahwa akan
dibentuk komisi penasehat pemerintah mengenai perubahan struktur
kenegaraan Hindia-Belanda. Tetapi tidak pernah dipenuhi sehingga kaum
pergerakan pun kecewa.

4. Perubahan Pasal 111 RR


Perubahan ini memberi kesempatan organisasi pergerakan baru yang radikal
sejak 1920-an dan membuka jalan untuk suara aspirasi rakyat dan kritikan
terbuka kepada pemerintahan kolonial Belanda tanpa takut di tangkap / di
eksekusi.

5. Pergantian Gubernur Jenderal Hindia-Belanda


Setelah Dirk Fock naik dan van Limburg Stirum turun, Dirk Fock sangat
konservatif, beliau sangat toleran dan simpatik pada organisasi gerakan
gerakan nasional.

6. Pemakaian kata Indonesia sebagai identitas bangsa


Nama Indonesia lebih menunjukkan sesuatu yang baru ke rakyat Indonesia
daripada nama Indische dari Belanda, walaupun kecil, nama pun saja sudah
memberikan semangat akan kemerdekaan.
Organisasi yang ikut dalam radikalisme terhadap Belanda

1) Perhimpunan Indonesia

PI mulai menjadi Organisasi Non-kooperatif dan radikal yang tercerminkan dalam


ketiga visinya yaitu :

Indonesia ingin menetapkan nasibnya sendiri


Bangsa Indonesia mengandalkan kemampuan dan kekuatannya sendiri
Bangsa Indonesia harus bersatu untuk melawan penjajah.

Organisasi Perhimpunan Indonesia juga ikut bagian dalam badan Internasional


seperti Association lEtude des Civilisation Orientales yang didirikan di Paris, 1925.
Dan melalui badan inilah Indonesia meminta kemerdekaan.

2) Partai Komunis Indonesia

Terinspirasi dari penggulingan Nicholas II di Rusia oleh kaum bolshevik atau


komunis. Indonesia membentuk PKI atau Partai Komunis Indonesia, dan PKI banyak
melakukan pemberontakan pada tahun 1926 1927 hingga dilarang oleh Belanda
pada 1927.

3) Partai Nasional Indonesia

PNI bertujuan untuk menjadi wadah nasionalis negara Indonesia yang


memperjuangkan kemerdekaan. PNI berlandaskan tiga asas yaitu :

Self-help : ideologi menolong diri sendiri bahwa Indonesia bisa membantu diri
sendirinya
Nonkooperatif : tidak bekerjasama dengan Belanda
Marhaenisme : mengentaskan massa dari kemiskinan dan kesengsaraan.

Organisasi ini memperbesar pengaruhnya dengan dua cara yaitu

Kegiatan Internal partai dengan mendirikan sekolah, kursus, bank, dll


Kegiatan Eksternal partai dengan surat kabar, dan rapat umum.

Partai ini pun pecah menjadi dua yaitu Partai Indonesia dan Pendidikan Nasional
Indonesia atau PNI-Baru
Periode Bertahan

Periode bertahan adalah dimana gerakan nasionalisme di Indonesia harus lebih


moderat dan bertahan diri. Sikap moderat berarti mereka harus mengadakan
kembali kooperasi dengan Belanda

Organisasi yang tercakup adalah Parindra, GAPI, dan Gerindo. Partai berikut
memaksimalkan kegunaan Volksraad sebagai wadah perjuangan kemerdekaan

Volksraad merupakan satu satunya tempat menyampaikan aspirasi dan tuntutan ke


pemerintah kolonial Belanda.

Volksraad mencapai titik baliknya pada 1940 karena saat itu Jepang mencoba
menduduki Nusantara dan Belanda di Eropa sedang diduduki oleh Nazi.

Organisasi yang terlibat

1) Taman Siswa

Organisasi ini tidak bersifat politik tetapi merupakan resep unggulan dalam
memajukan bangsa, didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada 3 Juli 1922 di
Yogyakarta.

Ki Hajar Dewantara menetapkan tiga konsep pendidikan di Taman Siswa yaitu :

1. Ing ngarsa sung tulodo : guru bertanggung jawab untuk memberikan


pendidikan
2. Ing madyo mangun karsa : guru harus memberikan motivasi yang baik ke
siswa
3. Tut wuri handayani : guru wajib membimbing siswa untuk menggali
pengetahuannya.

Taman Siswa sangat efektif dalam memperjuangkan pendidikan hingga Belanda


mencoba menutupnya dengan undang-undang tentang sekolah liar tetapi Ki Hajar
Dewantara tetap mencoba untuk melawan undang-undang ini.

2) Parindra [Partai Indonesia Raya]

Organisasi ini menjalankan cara kooperatif dalam wadah partai yang lebih besar,
pada tanggal 24-26 Desember 1935 diselenggarakan kongres yang menyatukan
Budi Utomo dengan PBI. Kongres ini menghasilkan Parindra.

Organisasi ini kooperatif dengan Belanda dan menggunakan Volksraad dengan


maksimal. Diluar Volksraad, Parindra juga memberdayakan ekonomi dengan basis
ekonomi kerakyatan dan menetapkan paham kapitalisme.
3) GAPI (Gabungan Politik Indonesia)

Sesuai dengan namanya, GAPI merupakan gabungan dari beberapa organisasi


politik yang ada Indonesia. GAPI didirikan oleh M.H. Thamrin pada 21 Mei 1939.
Organisasi yang terlibat di GAPI antara lain Parindra, Gerindo, PSII, Persatuan
Partai Katolik, Persatuan Minahasa, Partai Pasundan, Partai Islam Indonesia.

Mesikipun berupa kesatuan, organisasi merupakan federasi yang berarti tiap partai
memiliki kemerdekaan terhadap program nya masing-masing.

Dalam anggaran dasarnya diterangkan tiga asas yaitu :

Hak untuk menentukan diri sendiri.


Persatuan nasional seluruh bangsa Indonesia dengan berdasarkan
kerakyatan dalam paham politik, ekonomi, dan sosial.
Persatuan aksi seluruh pergerakan Indonesia.

GAPI menggunakan kesempatan saat Perang Dunia 2 dimana GAPI mengajak


Belanda dan Indonesia melawan Fasisme dari Nazi. Sehingga rakyat Indonesia
diberi hak yang baru.

Pada Desember 1939, GAPI menyelenggarakan Kongres Rakyat Indonesia di


Jakarta untuk melanjutkan gerakan Indonesia Berparlemen untuk membentuk tata
negara yang demokratis seperti menetapkan bendera merah putih, penetapan
Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan, peningkaan penggunaan bahasa
Indonesia untuk semua rakyat Indonesia.

Pada 1940 saat Belanda diduduki oleh Nazi, Volksraad digantikan dengan Parlemen
Indonesia yang lebih tertata. Komisi ini dinamakan Komisi Visman.

Penutup

Setelah pendudukan Belanda digantikan dengan pendudukan Jepang, Organisasi


politik di Indonesia sangat ditekan dengan keras sehingga tidak terlalu banyak
organisasi politik di Indonesia.

Walaupun itu, organisasi di Indonesia yang telah ada telah membantu Indonesia
mencapai kemerdekaan.

Anda mungkin juga menyukai