Anda di halaman 1dari 2

Ilmu Asbab Wurud Al-Hadis

Ilmu ini membahas tentang sebab histiris lahirnya suatu hadis. Ilmu asbab wurud al-hadis
memiliki kesamaan kajian pembahasannya dengan ilmu asbab an-nuzul dalam Al-Quran,
namun masih memiliki perbedaan dalam objek kajian yang akan dikaji nantinya. Jika dalam
ilmu asbab al-nuzul objek kajiannya adalah Al-Quran maka ilmu asbab wurud al-hadis objek
kajiannya berupa teks-teks hadis. Ilmu asbab wurud al-hadis merupakan metode yang
digunakan untuk mengkaji
Ilmu Nasikh Wa Mansukh Al-Hadis
Ilmu nasikh wa nansukh adalah ilmu yang membahas tentang hadis-hadis yang bersifaat
kontradiktif, yang tidak bisa dikompromikan antara keduanya menjadi satu sebagai suatu
nasikh(penghapus) dan yang lainnya sebagai mansukh (yang dihapus). Hal tersebut dapat
terjadi apabila terdapat beberapa hadis yang kontradiktif dan dapat diketahui hadis yang lebih
awal disampikan dan hadis yang disampaikan lebih akhir. Nasikh dan mansukh biasanya terkait
dengan kajian hukum sehingga hukum yang lebih awal direvisi atau diganti dengan hukum
yang datang berikutnya.1
Pengertian Ilmu Nasikh Wa Mansukh Al-Hadis
Secara bahasa, kata nasikh dan mansukh berasal dari kata al-nasakh yang memiliki
beberapa makna diantaranya al-izalah (menghilangkan), al-tabdil (mengganti), al-tahwil
(mengalihkan), dan al-naql (memindahkan).2 Menurut ulama ushul, nasakh adalah
penghapusan oleh syari terhdap suatu hukum tertentu dengan dalil syara yang datang
kemudian. Menurut terminologi, naskh memiliki dua arti, yaitu sebagai penjelas dan sebagai
penghapus. Pertama, nasakh sebagai penjelas maksudnya, adalah nasaksh berkedudukan
sebagai penjelas tentang berskhirnya hukum syara karena adanya rentang waktu sehingga
hukum yang pertama menjadi mansukh (yang dihapus) karena batas waktunya telah tiba dan
bersamaan dengan itu datang hukum lain sebagai pengganti. Kedua, sebagai penghapus
maksudnya adalah, nasakh dapat menghapus hukum syara dengan dalil syara karena adanya
rentang waktu tertentu. Dengan demikian nasikh adalah dalil atau hukum syara yang datang
kemudian sebagai pengganti dari humun yang sudah ada sebelumnya.
Sedangkan mansukh, secara bahasa berarti sesuatu yang telah dihapus, yang dihilangkan,
yang dipindah, atau yang disalin. Menurut terminoligi ulama, mansukh adalah hukum

1
Studi hadis tim reviewer MKD 2015 UIN Sunan Ampel (UIN Sunan Ampel Press), 132
2
Ibid.
syarayang berasal dari dalil syara yang pertama kemudian diubah atau dibatalkan oleh hukum
dari dalil syara yang baru.3

3
Ibid., 133

Anda mungkin juga menyukai