skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat
untukmemperoleh gelar Sarjana Sains
Program Studi Fisika
oleh
Dita Dewi Indriyani
4211410014
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
MOTTO
Satu-satunya alasan mengapa ada waktu, karena segala sesuatu tidak terjadi
PERSEMBAHAN
Untuk Almamaterku
v
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
serta motivasi dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Semarang.
2. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si., selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
4. Dr. Agus Yulianto, M.Si.,selaku Ketua Program Studi Fisika Jurusan Fisika
skripsi.
6. Prof. Drs. Nathan Hindarto Ph.D., selaku dosen wali yang telah memberikan
vi
7. Dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan yang sangat
8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Fisika yang telah memberikan bekal ilmu
selama perkuliahan.
11. Teman-teman Fisika Bumi yang telah banyak membantu dan menemani
12. Teman-teman Fisika 2010 yang telah memberikan semangat dan doa.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
Penulis menyadari bahwa apa yang telah penulis sampaikan masih banyak
kekurangan. Untuk itu penulis menerima segala kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk skripsi ini.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
vii
ABSTRAK
Sumber air di kawasan karst hanya diperoleh dari hujan yang turun dan
sungai bawah tanah yang keluar ke permukaan. Untuk mengetahui jalur sungai
bawah tanah yang melewati lorong-lorong gua tersebut diperlukan suatu metode
geofisika yang efektif dan efisien sesuai dengan keadaan topografi di daerah
Pracimantoro. Metode tersebut diharapkan dapat membantu melaksanakan
pemetaan regional potensi sungai bawah tanah di kawasan karst. Metode VLF
dapat menghasilkan respon yang jelas dan akuisisi data untuk digunakan dalam
pemetaan sungai bawah tanah seperti di daerah Pracimantoro, Kabupaten
Wonogiri. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur lapisan
bawah permukaan dan memetakan pola aliran sungai bawah tanah di daerah Karst
Pracimantoro Kabupaten Wonogiri.Penelitian dilakukan menggunakan alatT-
VLF, terdapat tiga lintasandengan panjang lintasan 200 meter, jarak antaratitik 2
meter. Data yang diperoleh berupa nilai RAE (Rapat Arus Ekuivalen)dari data tilt,
ellips, H hor, H ver yang diolah pada Ms.excel. Pembuatan profil penampang
bawah permukaandibuat menggunakan software surfer dan RockWorks.Hasil
interpretasi didapatkan struktur bawah permukaanantara ketiga lintasan dan
mendapatkan pola aliran bawah tanah di daerah Karst Pracimantoro arah aliran
menuju kearah Timur lintasan kedua dan selanjutnya lintasan kedua arah alirannya
menuju kearah Tenggara lintasan ketiga. Aliran air tersebut diduga yang nantinya
akan dialirkan ke pantai selatan.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
PERNYATAAN............................................................................................... ii
PENGESAHAN ............................................................................................... iv
PRAKATA ....................................................................................................... vi
BAB 1 PENDAHULUAN
Belakang.................................................................................................... 1
gasan Istilah............................................................................................... 5
n Penelitian ................................................................................................ 5
ix
1.5 ........................................................................................................ Manf
................................................................................................................... 12
2.4.2.1............................................................................................. Mode
Tilt-angle ....................................................................................... 24
2.4.2.2............................................................................................. Mode
Resistivity ....................................................................................... 25
x
2.4.3 Noise ................................................................................................ 25
si Penelitian ..................................................................................... 28
u Penelitian ...................................................................................... 29
apan .................................................................................................. 30
olahan Data..................................................................................... 32
xi
3.4.4 ............................................................................................... Inter
Penelitian................................................................................................... 38
ng Average ....................................................................................... 39
4.1.1.3Surfer ............................................................................................. 47
ahasan ........................................................................................................ 52
BAB 5 PENUTUP
ulan ............................................................................................................ 55
................................................................................................................... 55
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 58
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
Gambar 4.1Grafik 1 Tilt dan Ellips vs Jarak sebelum Moving Average ...... 40
Gambar 4.2 Grafik 2 Tilt dan Ellips vs Jarak sebelum Moving Average ..... 40
Gambar 4.3 Grafik 3 Tilt dan Ellips vs Jarak sebelum Moving Average ..... 41
Gambar 4.4 Grafik 1 Tilt dan Ellips vs Jarak setelah Moving Average ....... 41
Gambar 4.5 Grafik 2 Tilt dan Ellips vs Jarak setelah Moving Average ....... 42
Gambar 4.6 Grafik 3 Tilt dan Ellips vs Jarak setelah Moving Average ....... 42
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB 1
PENDAHULUAN
berupa karst yang tandus dan kekurangan air permukaan. Karakteristik fisik
formasi karst memberikan sistem drainase yang unik dan didominasi oleh aliran
dominan berbatuan karbonat. Proses geologi pada kawasan karst ini dapat
terbentuk pada batuan karbonat yang mudah bereaksi dan larut dalam air,
besar sehingga air di atas permukaan akan mudah lolos ke bawah permukaan dan
mengalirkan air dalam volume yang cukup besar. Batuan karbonat pada dasarnya
mudah larut sehingga mudah sekali terbentuk gua-gua bawah tanah dari celah dan
1
2
Air merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan, hal ini
air semakin berkurang bahkan pada musim kemarau banyak daerah yang
mengalami kekeringan dan kesulitan untuk mendapatkan air karena banyak daerah
yang sekarang menjadi tandus. Akibat belum adanya solusi untuk mengatasi
keadaan ini, sehingga banyak warga masyarakat daerah tersebut terpaksa membeli
air dengan harga yang mahal untuk dapat memenuhi kebutuhannya sehari-sehari.
Daerah yang mengalami kondisi kekeringan adalah daerah yang rata-rata memiliki
atau sumur bor hal ini sulit dilakukan mengingat karakteristik sistem akifer karst
menurut Karunia et al. (2012) merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang
kurang tersedianya air bersih untuk keperluan sehari-hari bagi masyarakat. Warga
dalam ukuran besar untuk menampung air hujan saat musim hujan datang,
Airtanah adalah air yang terdapat pada lapisan tanah atau batuan di bawah
kebutuhan air di masa sekarang dan masa yangakan datang pada daerah karst
sebagai upaya menanggulangi kekeringan yang sering terjadi di daerah ini. Tak
hanya itu, pemanfaatan airtanah juga dapat digunakan sebagai alternatif yang
terbaik apabila air di permukaan sudah tidak mencukupi atau terjangkau untuk
yang alami, oleh sebab itu airtanah bebas dari penularan penyakit dan lebih
yang intensif (Ford & William,1992). Sistem drainase atau tata air kawasan karst
sangat unik karena didominasi oleh drainase bawah permukaan, dimana air
permukaan sebagian besar masuk ke jaringan sungai bawah tanah melalui inlet.
Berdasarkan kondisi tersebut pada musim penghujan, air hujan yang jatuh ke
daerah karst tidak dapat tertahan di permukaan tanah tetapi akan langsung masuk
Sumber air di kawasan karst hanya diperoleh dari hujan yang turun dan sungai
vertikal dengan sungai bawah tanah yang menjadi sumber air untuk memenuhi
Sismanto (2009), untuk mengetahui jalur sungai bawah tanah yang melewati
lorong-lorong gua tersebut diperlukan suatu metode geofisika yang efektif dan
Metode VLF (Very Low Frequency) merupakan salah satu dari berbagai macam
bawah tanah di kawasan karst dan dapat menghasilkan respon yang jelas dan
akuisisi data yang relatif lebih mudah walaupun medan cukup berat, sehingga
Wonogiri.
WONOGIRI.
5
PracimantoroKabupaten Wonogiri?
1. Sungai bawah tanah adalah aliran air yang menembus batuan kapur yang
permukaan.
untuk memudahkan pemahaman tentang struktur dan isi skripsi. Penulisan skripsi
ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian awal, bagian pokok, dan bagian akhir.
1. Bagian awal skripsi terdiri atas lembar judul, pernyataan (keaslian karya
a. Bab 1 Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, penegasan istilah, tujuan
Bab ini berisi kajian teori dan penjelasan sebagai pendukung penelitian
Bab ini berisi desain penelitian, waktu dan tempat penelitian, alat dan
Bab ini membahas tentang hasil-hasil analisis data penelitian yang telah
permasalahan penelitian.
e. Bab 5 Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan serta saran-saran yang berkaitan dengan
hasil penelitian.
Bagian ini memuat tentang daftar pustaka yang digunakan sebagai acuan
TINJAUAN PUSTAKA
Jawa Tengah dengan luas wilayah 182.236,02 Ha secara geografis terletak pada
menempati daerah perbukitan yang cukup luas dan tersusun sebagian besar oleh
batugamping, batugamping pasiran dan sebagian lagi oleh produk gunung api.
Kabupaten Wonogiri memiliki bagian wilayah berupa kawasan karst dengan luas
338, 74 km2 atau 18,6 % dari luas Kabupaten Wonogiri yang tersebar di lima
di sebelah barat sampai dengan Kabupaten Pacitan di sebelah timur. Secara fisik,
kawasan karstdapat dilihat berdasarkan ciri bentukan alam yang berupa barisan
8
9
telaga dan pada beberapa tempat muncul aliran sungai bawah tanah.
dikelilingi oleh beberapa gua dan luweng antara lain: (1) Gua Tembus, (2) Gua
Sodong, (3) Gua Potro Bunder, (4) Luweng Sapen, (5) Gua Gilap, (6) Gua Mrica,
memotong gua sodong seperti pada Gambar 2.1.Gua Sodong adalah gua yang
paling dekat dengan Museum Karst, hanya berjarak sekitar 100 m dari bangunan
utama museum. Gua ini memiliki lorong panjang dan mempunyai bentukan
stalaktit dan stalakmit yang masih hidup.Gua Sodong dibanding gua yang lainnya
yaitu atapnya yang sedikit basah.Gua ini merupakan hasil pelarutan dari batuan
kapur dan suasana yang terlihat di dalamnya gelap tanpa adanya penerangan.Di
dalam gua ini terdapat sungai bawah tanah dan sumber air yang sudah sejak lama
dijadikan sumber air oleh penduduk setempat untuk mencuci dan mandi.
10
Jawa (Gambar 2.2), bawah permukaan Daerah Dusun Mudal, Desa Gebangharjo,
dan sekitarnya, membentuk bentang alam Subzona Wonosari dan topografi karts
didominasi oleh batuan karbonat yang terdiri dari batugamping berlapis dan
yang curam. Batugamping adalah batuan yang mudah larut oleh air sehingga pada
morfologi ini akan terbentuk fenomena alam yang khas antara lain gua-gua yang
di dalamnya dapat dijumpai stalaktit dan stalakmit. Guagua ini merupakan proses
dari alur sungai bawah tanahyang akhirnya muncul sebagai mata air di kaki atau
di lembah morfologi ini. Morfologi ini cukup luas di bagian selatan Kabupaten
2.2 Karst
Kata Karst berasal dari bahasa Slavia Krs atau Kras yang berarti batu-
batuan. Karst secara umum adalah istilah bentang alam yang secara khusus
1. Terdapat sejumlah cekungan atau depresi dengan bentuk dan ukuran yang
2. Bukitbukit kecil yang merupakan sisasisa erosi akibat pelarutan kimia pada
hill).
permukaan atau bawah permukaan atau stalagmit dan stalagtit seperti pada
Gambar 2.3.
Stalagtit adalah batu kapur yang tumbuh dari bagian atas gua menuju ke dasar
Stalagtit
Stalagmit
Stalagtit dan stalagmit yang sering kita jumpai di gua-gua berasal dari senyawa
ke tanah menetes ke dasar gua dan terurai menjadi CaCO3, H2O dan CO2.
gua.Stalagtit dan stalagmit yang tumbuh di dalam gua umunya berwarna putih.Hal
ini dikarenakan pengaruh atom Ca dalam CaCO3. Atom Ca yang tidak memiliki
5. Terdapat tanah lempung tak larut berwarna merah kecoklatan sebagai endapan
Endapan residual yaitu endapan hasil pelapukan dimana proses pelapukan dan
pengendapan terjadi di tempat yang sama, dengan kata lain tanpa mengalami
transportasi (baik dengan media air atau angin) seperti endapan sedimen yang
lainnya.
Terrarosa adalah tanah yang terbentuk dari batuan kapur.Tanah ini terdapat di
dasar dolina-dolina dan merupakan tanah pertanian yang subur di daerah batu
kapur.Dolina adalah lubang yang berbentuk corong yang terjadi karena erosi
3. Adanya lembah yang dibatasi oleh batuan yang mudah larut dan mempunyai
kekar (rekahan).
Pembentukan topografi karst dimulai pada saat air permukaan memasuki rekahan
yang diikuti oleh pelarutan batuan pada zona rekahan tersebut.Akibat adanya
proses pelarutan tersebut, rekahan yang ada menjadi semakin lebar, akhirnya
Kawasan karst di Indonesia mencakup luas sekitar 15,4 juta hektar dan
bumi yang pada umumnya dicirikan dengan adanya depresi tertutup (closed
depression), drainase permukaan dan gua. Daerah karst terbentuk oleh pelarutan
batuan yang terjadi di litologi lain, terutama batuan karbonat lain misalnya
dolomit dalam evaporit seperti gips dan halite, dalam silika seperti batu pasir dan
kuarsa serta di basalt dan granit dimana ada bagian yang kondisinya cenderung
Di kawasan karst banyak dijumpai gua dan sungai bawah permukaan yang
juga menjadi pemasok ketersediaan air permukaan yang sangat dibutuhkan oleh
Pada fenomena bawah permukaan (Gambar 2.4) sering kali kita jumpai
adanya aliran sungai bawah permukaan yang mengalir seperti halnya sungai-
sungai yang ada di permukaan bumi. Aliran sungai tersebut bisa berasal dari luar
gua dimana air permukaan yang berada di luar gua masuk kedalam mulut telan
(swallow hole) dan muncul lagi di tempat yang lain bahkan biasanya sangat jauh
dari lokasi swallow hole. Tempat keluarnya aliran sungai bawah permukaan di
kawasan karst disebut resurgence atau karst spring. Jika kita interpretasi melalui
peta topografi terlihat aliran sungai yang mengalir lalu menghilang atau terputus.
Aliran tersebut biasa disebut arus vadose atau disebut juga aliran allochthonous.
Aliran pada sungai bawah permukaan juga bisa berasal dari gua itu sendiri dimana
air yang berada di permukaan kawasan karst meresap masuk kedalam kawasan
karst dan ketika didalam gua menjadi ribuan tetesan yang kemudian tertampung
lalu mengalir dan membentuk sebuah aliran sungai. Aliran tersebut biasa disebut
Air yang mengalir didalam gua terdiri dari campuran air vadose dan
perkolasi.Air perkolasi dan air vadose memiliki perbedaan dari segi kuantitas
karena air perkolasi meresap dan merembes secara perlahan kedalam gua
sehingga mineral pada batugamping yang didominasi oleh calsite (CaCO3) lebih
17
karena bentuk aliran yang hanya numpang lewat pada sungai bawah permukaan
juga dapat dilihat dari fluktuasi suhu yang konstan sepanjang hari bahkan
sepanjang tahun, sedangkan air vadose berfluktuasi dengan suhu diluar gua.Air
vadose juga pada umumnya keruh karena material yang berasal dari luar gua ikut
hanyut kedalam alirannya seperti lumpur, pasir dan kerikil. Sedangkan pada aliran
perkolasi cukup jernih karena proses perembesan tadi sehingga air tersebut
tersaring pada poripori batugamping (limestone). Pada saat turun hujan, gua yang
dialiri oleh air vadose akan lebih cepat bertambah debitnya dan ketika hujan
berenti serentak debit airnya juga menurun sampai level air sebelum hujan.
Berbeda dengan air perkolasi, ketika diluar gua terjadi hujan lebat, debit air
bertambah secara perlahanlahan tidak secepat aliran vadose dan ketika hujan
berhenti debit air juga akan turun secara perlahanlahan (Bahriet al.,2009).
Swallow Hole
Collapse
Lorong Vadose
Lorong
Fosil
Lorong
Fhareatic
Air Perkolasi
Kita dapat menentukan jenis lorong pada gua dari segi Hidrologi. Lorong tersebut
dibagi dalam 3 jenis, yaitu Lorong Fhareatik dimana pada lorong ini kondisi
lorong masih sepenuhnya ditutupi oleh air dan pada umumnya memiliki dinding
gua yang relatif halus. Lorong Vadose yaitu lorong yang sebagian dari lorong
tersebut dialiri air. Pada lorong ini pembentukan ornamen biasanya baru terbentuk
pada bagian atap gua. Lorong Fosil yaitu lorong yang kering atau sudah tidak
dialiri air lagi, kemungkinan adanya perubahan pola aliran air bawah tanah. Pada
pemancar radio dengan frekuensi sekitar 15-30 kHz (atau pada panjang
rendah yang disebut sebagai medan primer dan mempunyai frekuensi 15 kHz
induksi gelombang tersebut, maka di dalam medium oleh batuan akan timbul arus
induksi. Dalam tubuh batuan konduktif, medan primer ini akan menginduksi arus
sekunder didalamnya yang disebut arus Eddy. Arus induksi inilah yang
besaran fisika yang terkandung dalam batuan yaitu resistivitas atau konduktivitas.
daya hantar listrik batuan (rho), sehingga dengan mengukur kuat medan pada arah
tertentu. Maka secara tidak langsung kita dapat mendeteksi daya hantar listrik
batuan di bawahnya.
dan medan E. Untuk tempatyang jauh dari pemancar dan dianggap medium
(200-300 m).Parameter yang diukur yaitu sudut tilt (Tilt Angle, dalam %) dan
(2.1)
dan
(2.2)
dengan
(2.3)
(2.4)
21
dengan
= permeabilitas (H/m)
Pada persamaan (2.3) dan (2.4) bagian kiri pada sisi kanan menunjukkan
tegak lurus terhadap arah perambatan sumbu x. Pada jarak yang cukup jauh dari
terdapat suatu medium yang konduktif, maka komponen medan magnetik dari
Arus Eddy disebabkan oleh sebuah medan magnetik VLF (Very Low Frequency)
pada bagian tanah yang lebih konduktif yang menghasilkan medan magnet
sekunder dengan frekuensi yang sama dan fase yang berbeda. Arus Eddy
magnetik horizontal yang bertujuan untuk mengamati sudut tilt (Milsom, 1989).
dijelaskan pada saat gelombang primer masuk kedalam medium, gaya gerak listrik
(ggl) induksi es akan muncul dengan frekuensi yang sama, tetapi fase tertinggal
primer P dan ggl induksinya. Kombinasi antara medan P dan medan S (R cos)
disebut komponen real (in-phase) dan komponen yang tegak lurus P (R sin)
yang diukur dalam VLF adalah tilt angle yaitu sudut utama polarisasi ellips dari
antara sumbu kecil terhadap sumbu besarnya (dalam persen). Tilt angle dan
fasanya. Secara matematis dapat diperlihatkan bahwa tilt angle mirip dengan
bagian komponen real (in-phase) dari komponen vertikal dan eliptisitas mirip
R S S cos
R sin
P
0
R cos S sin
Gambar 2.6 Hubungan Ampitudo dan Fase Gelombang Sekunder (S)
dan Primer (P)
Jika medan magnet horizontal adalah Hx dan medan magnet vertikalnya adalah
Hz, maka besar sudut tilt dapat ditunjukkan seperti Gambar 2.7, yang besarnya
adalah :
(2.5)
(2.6)
Tangen dari sudut tilt dan eliptisitas dapat digunakan untuk membandingan
a Hz
b
x
Hx
Gambar 2.7 Parameter Polarisasi Ellips
24
Ada dua jenis pengukuran VLF, yaitu mode tilt-angle dan mode resistivity.
listrik.
konduktif dan kontak geologi seperti zona alterasi, patahan, dan dike
konduktif.Dalam mode ini, arah strike target memiliki sudut 45 dengan lokasi
Lintasan
Arah pemancar
ukur
Hz
Strike
struktur
Hx
membentuk sebuah ellips yang dapat ditunjukkan dengan sudut tilt dari sumbu
minor/sumbu mayor). Alat akan mengukur dua besaran tersebut dari pengukuran
konduktivitas tinggi(berharga kurang dari nilai tilt tetapi bertanda terbalik) atau
Mode ini digunakan untuk mengetahui dike resistif dan di sisi lain untuk
membatasi satuan geologi melalui pemetaan tahanan jenisnya. Mode ini sangat
baik jika arah pemancar tegak lurus strike geologinya (45) seperti terlihat pada
Gambar 2.9.
Arah pemancar
Lintasan
ukur Strike struktur
E Hz
Gambar 2.9 Ilustrasi Pengukuran VLF dengan Mode Resistivity
Alat akan langsung mengukur besarnya tahanan jenis medium dan besarnya sudut
fase medium. Letak anomali secara kasar berada di bawah puncak anomali
tahanan jenis. Sedangkan harga fase > 45 menunjukkan tahanan jenis semakin
dalam maka semakin kecil, dan harga fase < 45 menunjukkan tahanan jenis
2.4.3 Noise
kilat atmosfer baik di tempat yang dekat atau jauh dengan lokasi pengukuran.
Pada frekuensi VLF, radiasi medan ini cukup dapat melemahkan sinyal yang
26
dipancarkan oleh pemancar. Daerah yang cukup banyak gangguan tersebut adalah
Amerika Tengah dan Selatan, Afrika Tengah serta kepulauan di Asia Tenggara.Di
Indonesia gangguan noise ini cukup banyak. Gangguan ini dicirikan dengan
naiknya kuat medan listrik vertikal dan medan magnet horisontal secara tiba-tiba
jika sumber medan cukup dekat dengan pengukur. Noise kedua adalah variasi
diurnal medan elektromagnetik bumi, dimana terjadi pergerakan badai dari arah
timur ke barat yang terjadi pada siang hari hingga petang hari.
Rapat arus adalah aliran muatan pada suatu luas penampang tertentu di
suatu titik penghantar. Dalam SI, rapat arus memiliki satuan Ampere per meter
persegi (A/m2). Rapat arus : , dimana I adalah kuat arus (A) dan adalah luas
penampang (m2).
Hubungan antara RAE dengan konduktivitas dan resistivitas dapat dilihat pada
persamaan berikut:
(2.7)
dimana
dengan
= konduktivitas(Mho/m)
l = panjang (m)
= resistivitas (m)
yang bergantung terhadap besarnya medan istrik dan kerapatan arus. Semakin
besar resistivitas suatu bahan maka semakin besar pula medan listrik yang
Akuisisi data VLF dengan instrumen T-IRIS yang diukur adalah nilai
sudut tilt dan elliptisitas. Untuk mendapatkan nilai RAE dengan data yang
diperoleh saat pengukuran dalam metode VLF ini, rumus yang digunakan sebagai
berikut:
(2.8)
pengukuran (m), dan H = data sudut kemencengan/ tilt angle (%). Hasil
pengolahan data tilt angle dengan menggunakan filter linier persamaan (2.8) yang
METODE PENELITIAN
Keterangan :
: Lokasi Penelitian
28
29
25 Oktober 2013.
Peralatan dan bahan yang digunakan untuk dalam penelitian ini yaitu:
a. T-VLF
Satu set T-VLF digunakan untuk menghitung parameter sudut tilt dan
(%), ellips (%), H ver dan H hor. Tampilan T-VLF seperti Gambar 3.2.
b. Baterai
Baterai yang digunakan dalam penelitian ini enam buah baterai besar 1.5
volt (untuk pemakaian 8 jam) dan satu baterai 9 volt sebagai cadangan.
30
c. Meteran
Meteran digunakan untuk mengukur spasi antar titik, panjang lintasan dan
d. Kompas Geologi
e. GPS
data.
Line 3
Line 2
Line 1
GUA SODONG
tangan).
[START].
lagi untuk berhenti. (Tombol START seperti tombol saklar atau toggle).
Dimana a, b, c dan d adalah nilai tilt pada titik pengukuran yang berurutan
1983) :
a. Membuat input plot file masukan surferdari data yang telah diolah
X : jarak,
Y : kedalaman,
Gambar 3.4.
membuka file data yang telah disimpan pada folder menentukan isi
d. Menampilkan pemetaan data pada surfer dengan cara membuka grid data
yang dibuat kemudian memilih new contour mapmaka file grid data akan
e. Mengubah fill colors dan menampilkan color scale pada contours dapat
Gambar 3.8.
P-Data.
akan muncul seperti Gambar 3.10. Gambar ini yang nantinya akan
membandingkan dengan data geologi daerah tersebut. Dari interpretasi ini dapat
dianalisis penyebab terjadinya sungai bawah tanah di daerah penelitian dan arah
Mulai
Kajian Literatur
Tidak
Alat dapat beroperasi
Ya
Pengambilan data
Kesimpulan
Selesai
BAB 4
PEMBAHASAN
bentangan lintasan yang memotong Gua Sodong di atas kawasan karst Dusun
menggunakan metode VLF (Very Low Frequency) untuk memetakan pola aliran
sungai bawah tanah. Panjang lintasan yang digunakan yaitu 200 meter, jarak
spasi antar titik pengukuran 2 meter, jarak antar lintasan 10 meter dan frekuensi
pengukuran sebesar 19800 Hz. Lintasan pada penelitian ini diambil dari arah
Surfer, dimana hasil penelitian di lapangan yang diperoleh berupa tilt (%), ellips
(%), H hor dan H ver diolah dengan rumus-rumus dalam Microsoft Excel untuk
mendapatkan nilai fraser derivatif dan harga RAE (Rapat Arus Ekuivalen) yang
kemudian dibuat grafik hubungan antara tilt, ellips, dan fraser derivatif. Pada saat
38
39
permukaan pada setiap lintasan posisi vertikal dan software RockWorks digunakan
diperoleh kemudian diberi tanda panah untuk menunjukan arah aliran sungai
warna.
primer.Menurut Bayrak (2002) metode VLF sangat efisien dan efektif jika
yang diakibatkan dari noise saat pengukuran sehingga anomalinya dapat terlihat
tilt dan ellips. Grafik untuk hasil moving average dapat dilihat pada gambar di
bawah ini. Grafik yang dihasilkan lebih smooth daripada berdasarkan data
pengukuran.
hubungan antara jarak dengan tilt dan ellips sebelum dilakukan moving average.
Pada grafik hubungan antara jarak dengan tilt dan ellips diperlihatkan tilt dan
a. Lintasan Pertama
Gambar 4.1 Grafik Tilt dan Ellips vs Jarak Sebelum Moving Average Pada
Lintasan Pertama
b. Lintasan Kedua
41
Gambar 4.2 Grafik Tilt dan Ellips vs Jarak Sebelum Moving Average Pada
Lintasan Kedua
c. Lintasan Ketiga
Gambar 4.3 Grafik Tilt dan Ellips vs Jarak Sebelum Moving Average Pada
Lintasan Ketiga
dengan smoothing tilt dan ellips setelah moving average. Dimana pada grafik ini
dibagi dengan jumlah data yang digunakan. Sehingga grafiknya terlihat lebih
a. Lintasan Pertama
Gambar 4.4 Grafik Tilt dan Ellips vs Jarak Setelah Moving Average Pada Lintasan
42
Pertama
b. Lintasan Kedua
Gambar 4.5 Grafik Tilt dan Ellips vs Jarak Setelah Moving Average Pada Lintasan
Kedua
c. Lintasan Ketiga
Gambar 4.6 Grafik Tilt dan Ellips vs Jarak Setelah Moving Average Pada Lintasan
Ketiga
43
Keterangan:
: Menunjukkan adanya cross antara tilt dengan ellips. Hal
: Menunjukkan adanya pola ellips rendah dan anomali tilt yang tinggi.
: Menunjukkan adanya pola dan tanda elips dan tilt yang sama. Hal
Dari grafik moving average dihasilkan gambar yang dilingkari dengan warna
hijau yang biasa disebut dengan anomali. Grafik tersebut menunjukkan data hasil
moving average yang lebih smooth daripada saat grafik data pengukuran yang
belum di smoothing. Disini terlihat jelas perbedaannya antara grafik sesudah dan
sebelum moving average. Dari hasil moving average sebenarnya sudah dapat
diketahui area-area konduktif dan resistif hanya saja hal ini dinilai masing kurang
karena tidak bisa melihat distribusi konduktivitas ataupun resistivitas secara jelas
beserta kedalamannya.
fraser. Benda konduktif akan mempunyai nilai fraser yang positif dengan puncak-
derivatif dapat dihitung dari nilai tilt yang didapat dari hasil pengukuran.fraser
sebelumnya tersebar pada beberapa daerah menjadi sedikit lebih fokus, sehingga
mengurangi titik-titik yang ambigu pada saat penentuan titik anomali. Interpretasi
menggunakan data sebelum filter fraser akan sulit, karena kesulitan untuk
menentukan titik perubahan yang tidak terfokus pada satu titik. Selain itu, jika
daerah tersebut memiliki banyak bahan konduktif maka titik perubahan akan
lebih sulit untuk ditentukan. Setelah dilakukan filter fraser anomali menjadi
lebih jelas.
a. Lintasan Pertama
Gambar 4.7 Hubungan Grafik Smoothing Tilt dan Ellips vs Jarak dengan Grafik
Fraser Derivatif Pada Lintasan Pertama
b. Lintasan Kedua
45
Gambar 4.8 Hubungan Grafik Smoothing Tilt dan Ellips vs Jarak dengan Grafik
Fraser Derivatif Pada Lintasan Kedua
c. Lintasan Ketiga
46
Gambar 4.9 Hubungan Grafik Smoothing Tilt dan Ellips vs Jarak dengan Grafik
Fraser Derivatif Pada Lintasan Ketiga
Keterangan:
: Menunjukkan adanya anomali.
Bulatan hitam tersebut menunjukkan adanya anomali pada tilt di grafik smoothing
tilt dan ellips yang disesuaikan dengan grafik frase derivatif. Garis
4.1.1.3 Surfer
data ini nilai RAE yang didapatkan sampai pada RAE 30. Semakin
kedalaman yang cukup dalam. Nilai RAE yang besar berasosiasi dengan daerah
yang lebih konduktif daripada daerah sekitarnya. Sedangkan nilai RAE kecil
sebagai berikut:
a. Lintasan Pertama
dapat diinterpretasikan bahwa lintasan pada Gambar 4.10 terdapat dua buah
anomali batuan karbonat berdasarkan nilai RAE (Rapat Arus Ekuivalen). Anomali
batuan karbonat pertama berada pada jarak 40 sampai 60 meter dari pusat lintasan
berada pada kedalaman 10 meter dari permukaan dengan jarak 130 sampai 140
Lapisan penyusun batuan ini memiliki kontur seperti sisipan yang dapat
berbentuk lorong yang merupakan struktur sungai bawah tanah yang berada di
permukaan.
warna konduktivitas dari nilai-60 hingga + 80 dan ditunjukkan dari warna ungu
menuju warna merah. Anomali rendah pada gambar ditandai warna ungu sampai
tinggi pada gambar ditandai warna kuning sampai merah dan diinterpretasikan
RAE (%)
Dari gambar tersebut dapat kita simpulkan bahwa terlihat kecocokan antara pola
49
tilt dan ellips pada grafik dengan plot RAE yang dibuat dalam grafik hubungan
b. Lintasan Kedua
Pada lintasan kedua, interpretasi hasil pengolahan data pada lintasan ini
dari pusat lintasan. Anomali batuan karbonat yang lain berada pada kedalaman 10
meter dari permukaan dengan jarak 100 sampai 140 meter dari pusat lintasan
RAE (%)
warna konduktivitas dari nilai -35 hingga + 35 dan ditunjukkan dari warna biru
anomali resistif (nilai negatif) pada warna biru. Anomali rendah pada gambar
sampai merah dan diinterpretasikan sebagai air yang diduga sebagai sungai bawah
tanah.
Lapisan batuan karbonat ini diduga lapisan yang berpotensi sebagai akifer
dan berbentuk lorong sebagai struktur sungai bawah tanah yang bersifat masif dan
kedap air sehingga dapat menampung serta mengalirkan air pada periode waktu
tertentu.
c. Lintasan Ketiga
batuan karbonat yang bersifat pembawa air. Anomali batuan karbonat yang
sampai 60 meter dari pusat lintasan. Anomali batuan karbonat yang kedua
terdapat pada kedalaman 20 meter dari permukaan dengan jarak 80 sampai 140
meter dari pusat lintasan dan anomali batuan ketiga terdapat pada kedalaman 10
meter dari permukaan dengan jarak 150 sampai 170 meter dari pusat lintasan
warna konduktivitas dari nilai -11 hingga + 16 dan ditunjukkan dari warna ungu
menuju warna merah. Anomali ketiga batuan tersebut berbentuk seperti lorong-
lorong dan diduga berupa batuan dalam struktur sungai bawah tanah yang dapat
mengalirkan air.
RAE (%)
-11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Gambar 4.12 Hasil Pengolahan Data Lintasan Ketiga
gambar ditandai warna kuning sampai merah dan diinterpretasikan sebagai air
asin atau air laut yang diperkuat oleh referensi dari Telford et al. (1976) bahwa
4.2 Pembahasan
bawah permukaan serta lapisan-lapisan batuan penyusun pada setiap lintasan dan
didapatkan pula nilai RAE (Rapat Arus Ekuivalen) yang ditunjukan dengan skala
warna.Skala warna kuning sampai merah (bernilai positif) menunjukan nilai RAE
tinggi yang berarti memiliki nilai konduktivitas tinggi pula. Skala warna hijau
(bernilai nol) berarti nilai konduktivitasnya sama seperti batuan yang ada
disekitarnya. Pada skala warna biru sampai hitam (bernilai negatif) menunjukan
adanya daerah yang konduktif dengan nilai rapat arus ekivalen yang
tinggi.Apabila nilai RAE tinggi maka nilai konduktivitas juga tinggi namun
nilai resistivitas rendah, begitu pula sebaliknya seperti pada persamaan 4.1.
(4.1)
tanah. Pendugaan adanya sistem akifer sungai bawah tanah apabila dihubungkan
dengan nilai konduktivitas yang didapatkan pada batuan karbonat dalam keadaan
menampung air dalam jumlah yang cukup untuk dialirkan maka batuan karbonat
dalam keadaan basah, nilai resistivitas lebih rendah daripada batuan karbonat
53
dalam keadaan kering (Telford et al.,1976). Oleh sebab itu dikatakan bahwa
lapisan batuan karbonat ini merupakan akifer yang baik karena diduga
menyimpan air yang cukup dan dapat mengalirkan air pada waktu tertentu yang
terbentuk dari proses karstifikasi. Batuan karbonat memiliki sifat mudah larut
Air yang masuk ke dalam gua dan membentuk sungai bawah tanah itu
berupa rembesan pada permukaan batuan karbonat akibat pengaruh dari air hujan
yang turun.Semakin besar curah hujan maka semakin besar media pelarut,
sehingga tingkat pelarutan yang terjadi pada batuan karbonat juga semakin besar.
tanah.Pola aliran sungai bawah tanah ini berbentuk pola kontur berupa lorong.
dari lintasan pertama sampai lintasan ketiga dan air tersebut mengalir pada
periode tertentu khususnya saat musim penghujan maka air yang mengalir akan
sangat berlimpah. Pada saat musim kemarau datang maka air hanya akan
tertampung dalam volume yang sedikit dan tidak dapat dialirkan seperti saat
penelitian ini dilakukan. Pola arah aliran sungai bawah tanah lintasan pertama
kearah Tenggara menuju lintasan ketiga. Aliran air tersebut diduga yang nantinya
U
Line 1
Line 2
Conductivity Line 3
Panjang lintasan kedua tidak sama dengan lintasan pertama dan ketiga
dikarenakan pada lintasan tersebut spasi antar titik saat pengukuran dilakukan
berbeda yakni 3 meter untuk lintasan kedua dan 2 meter untuk lintasan pertama
dan ketiga. Profil pemetaan sungai bawah tanah pada setiap lintasan dengan
kedalaman 30 meter terdapat nilai RAE tinggi pada masing-masing lintasan yang
digambarkan dengan warna merah. Lintasan pertama memiliki citra warna merah
lebih banyak daripada lintasan lain. Hal ini dikarenakan kondisi topografi tempat
penelitian berupa perbukitan karst, dimana posisi lintasan pertama lebih rendah
PENUTUP
5.1 Simpulan
menggunakan metode VLF (Very Low Frequency) arah alirannya menuju kearah
Timur lintasan kedua dan selanjutnya arah aliran lintasan kedua menuju kearah
Tenggara lintasan ketiga. Aliran air tersebut diduga yang nantinya akan dialirkan
ke pantai selatan.
5.2 Saran
55
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, A.S., D. Santoso, D.D. Paradimedja, R.M. Tofan, & F.A.M. Santos.2008.
Penerapan Metode VLF-EM-Vgrad Untuk Memetakan Sungai Bawah
Permukaan Daerah Karst.Indonesion Scientific Karst. Jogjakarta. 19-20
Agustus.
Bahri, A.S., B. Jaya, & W. Sugeng. 2009. Pemetaan Sungai Bawah Permukaan di
Wilayah Karst Seropan Gunungkidul Menggunakan Metoda
GeofisikaVLF-EM-vGRAD.Disertasi.Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.
Karous, M. & S.E. Hjelt. 1983. Linear Filtering of VLF dip angle Measurement.
Geophysics ProspectingV. 31:782-794.
56
57
Perwita, A.I. 2010. Potensi dan Pengembangan Museum Kawasan Karst sebagai
Daya Tarik Wisata di Kabupaten Wonogiri.Skripsi.Surakarta : Universitas
Sebelas Maret.
Peterson, N.R. & V. Ronka. 1971. Five Years of Surveying With The Very Low
Frequency-Electromagnetics Method. Geoexploration 9, page 7-26.
Tawan, I.G., M. Suryadi, & I.W. Treman. 2012. Karakteristik Kawasan Karst di
Pulau Nusa Penida Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung
(Kajian Geomorfologi). Skripsi.Bali : Universitas Pendidikan Ganesha.
Telford, W.M., L.P. Geldart, R.E. Sheriff, & D.A. Keys. 1976. Applied
Geophysics. Cambridge University Press.
nd
Thornbury, W.D. 1954. Principles of Geomorphology.2 ed. John Wiley & Sons,
Inc. New York.
58
LAMPIRAN 1
DATA PENELITIAN
a. Lintasan Pertama
Jarak Ellips
No. Nama titik Tilt (%) H ver H hor
(m) (%)
31 PCM-31 60 22 22 12.2 3.35
32 PCM-32 62 21 19 5.34 0.51
33 PCM-33 64 20 16 11.8 16.5
34 PCM-34 66 23 19 8.63 0.89
35 PCM-35 68 14 9 8.68 11.7
36 PCM-36 70 16 20 7.47 2.65
37 PCM-37 72 11 20 7.43 2.18
38 PCM-38 74 12 19 5.78 2.52
39 PCM-39 76 12 14 7 15.2
40 PCM-40 78 12 13 7.28 10.4
41 PCM-41 80 6 -13 4.32 19.5
42 PCM-42 82 11 21 11.8 1.02
43 PCM-43 84 24 18 11 8.57
44 PCM-44 86 19 13 5.51 1.51
45 PCM-45 88 17 15 7.26 2.19
46 PCM-46 90 13 11 21.8 2.97
47 PCM-47 92 10 14 12 7.07
48 PCM-48 94 14 12 15.4 16.1
49 PCM-49 96 17 8 18 15.5
50 PCM-50 98 19 3 10 20.7
51 PCM-51 100 20 3 19.1 14.5
52 PCM-52 102 20 6 11.8 4.45
53 PCM-53 104 19 8 8.53 1.18
54 PCM-54 106 20 7 9.11 17.4
55 PCM-55 108 19 7 6.67 8.76
56 PCM-56 110 19 9 7.59 21.9
57 PCM-57 112 18 10 5.48 19.7
58 PCM-58 114 17 12 4.89 19.2
59 PCM-59 116 18 13 6.52 14
60 PCM-60 118 18 13 7.05 18.46
61 PCM-61 120 -24 4 4.03 25.6
62 PCM-62 122 -11 8 5.82 13.1
63 PCM-63 124 -5 9 5.96 12.2
64 PCM-64 126 -2 11 5.39 19.9
65 PCM-65 128 2 11 5.2 17.6
66 PCM-66 130 5 12 5.65 14.1
67 PCM-67 132 6 11 5.01 19.5
68 PCM-68 134 3 27 7.46 26.7
69 PCM-69 136 22 16 8.44 25.2
60
Jarak Ellips
No. Nama titik Tilt (%) H ver H hor
(m) (%)
70 PCM-70 138 14 11 5.34 27.9
71 PCM-71 140 11 9 3.82 26.6
72 PCM-72 142 14 9 5.44 28.1
73 PCM-73 144 15 8 5.54 23.4
74 PCM-74 146 15 8 6 25.9
75 PCM-75 148 15 8 5.48 20.6
76 PCM-76 150 14 8 4.85 29.3
77 PCM-77 152 14 8 6.02 23.3
78 PCM-78 154 14 8 4.42 24.2
79 PCM-79 156 14 7 4.28 15.9
80 PCM-80 158 14 6 4.38 8.57
81 PCM-81 160 14 5 4.93 17.4
82 PCM-82 162 15 4 5.36 18.4
83 PCM-83 164 14 4 4.04 0.79
84 PCM-84 166 14 4 6.61 21.2
85 PCM-85 168 15 3 6.62 28.1
86 PCM-86 170 15 2 4.95 31.7
87 PCM-87 172 15 2 4.33 27.5
88 PCM-88 174 16 2 5.03 29.3
89 PCM-89 176 16 2 5.06 26.9
90 PCM-90 178 16 2 4.17 21
91 PCM-91 180 16 2 5.7 26.8
92 PCM-92 182 16 2 4.45 8.36
93 PCM-93 184 16 2 4.83 16
94 PCM-94 186 18 2 5.67 31.3
95 PCM-95 188 18 1 5.93 0.18
96 PCM-96 190 18 1 6.35 13.3
97 PCM-97 192 18 1 3.84 23.2
98 PCM-98 194 19 1 4.99 12.1
99 PCM-99 196 19 1 4.69 24.7
100 PCM-100 198 20 1 6.06 21.5
101 PCM-101 200 20 1 5 11.6
61
Tilt Ellips
Jarak
Smoothing Smoothing Fraser Fraser Komponen Komponen
Smoothing
MA MA Derivatif Terkoreksi real imajiner
(m)
orde 1 orde 1
0
2 14.66667 -16.6667 -13 0 26.17234 -1666.67
4 31.66667 -17 -8 0 61.68092 -1700
6 36.33333 -15.3333 5.75 5.75 73.54691 -1533.33
8 30.33333 -21 13.75 13.75 58.51335 -2100
10 22.33333 -23 1.5 1.5 41.08097 -2300
12 16.33333 -25 -3.25 0 29.30521 -2500
14 20.33333 -23.6667 -1.25 0 37.05728 -2366.67
16 22.33333 -18.6667 -1.25 0 41.08097 -1866.67
18 22 -11.6667 1.5 1.5 40.40262 -1166.67
20 22 -8.33333 30.25 30.25 40.40262 -833.333
22 -18.3333 2.666667 29 29 -33.1364 266.6667
24 -18.6667 -11 -22.25 0 -33.7833 -1100
26 -27 -8 -12.25 0 -50.9525 -800
28 -2.66667 -24 15.75 15.75 -4.65757 -2400
30 -18 -18.6667 12 12 -32.492 -1866.67
32 -32.3333 -25.3333 12.75 12.75 -63.2988 -2533.33
34 -42.3333 -20 3.5 3.5 -91.0994 -2000
36 -45.6667 -17 -5.5 0 -102.355 -1700
38 -43.3333 -18.6667 -2 0 -94.3451 -1866.67
40 -39.3333 -20.3333 -17 0 -81.9463 -2033.33
42 -17 -28.3333 -35.25 0 -30.5731 -2833.33
44 6.666667 -35.3333 -11.5 0 11.68832 -3533.33
46 22 -33.3333 5.25 5.25 40.40262 -3333.33
48 23 -27.6667 -2.75 0 42.44748 -2766.67
50 17.66667 3 1.25 1.25 31.84998 300
52 22.33333 16.33333 2.25 2.25 41.08097 1633.333
54 17.33333 31.33333 -1 0 31.21036 3133.333
56 19.33333 24.33333 -1 0 35.08483 2433.333
58 20 22.33333 -1.25 0 36.39702 2233.333
60 21 22.66667 0.25 0.25 38.3864 2266.667
62 21 19 0 0 38.3864 1900
64 21.33333 18 1 1 39.05541 1800
66 19 14.66667 3.25 3.25 34.43276 1466.667
68 17.66667 16 2.5 2.5 31.84998 1600
70 13.66667 16.33333 1.75 1.75 24.31575 1633.333
72 13 19.66667 0.75 0.75 23.08682 1966.667
74 11.66667 17.66667 -0.25 0 20.64834 1766.667
62
Tilt Ellips
Jarak
Smoothing Smoothing Fraser Fraser Komponen Komponen
Smoothing
MA MA Derivatif Terkoreksi real imajiner
(m)
orde 1 orde 1
76 12 15.33333 1.5 1.5 21.25566 1533.333
78 10 4.666667 1.75 1.75 17.6327 466.6667
80 9.666667 7 -4.25 0 17.03344 700
82 13.66667 8.666667 -6.5 0 24.31575 866.6667
84 18 17.33333 -0.25 0 32.49197 1733.333
86 20 15.33333 3.25 3.25 36.39702 1533.333
88 16.33333 13 3.25 3.25 29.30521 1300
90 13.33333 13.33333 1.5 1.5 23.70044 1333.333
92 12.33333 12.33333 -2 -2 21.86448 1233.333
94 13.66667 11.33333 -3 -3 24.31575 1133.333
96 16.66667 7.666667 -2 -2 29.93803 766.6667
98 18.66667 4.666667 -1 -1 33.7833 466.6667
100 19.66667 4 0 0 35.73956 400
102 19.66667 5.666667 0.25 0.25 35.73956 566.6667
104 19.66667 7 0 0 35.73956 700
106 19.33333 7.333333 0.25 0.25 35.08483 733.3333
108 19.33333 7.666667 0.5 0.5 35.08483 766.6667
110 18.66667 8.666667 0.75 0.75 33.7833 866.6667
112 18 10.33333 0.5 0.5 32.49197 1033.333
114 17.66667 11.66667 -0.25 0 31.84998 1166.667
116 17.66667 12.66667 10.25 10.25 31.84998 1266.667
118 4 10 17.75 17.75 6.992681 1000
120 -5.66667 8.333333 2.5 2.5 -9.92257 833.3333
122 -13.3333 7 -7 0 -23.7004 700
124 -6 9.333333 -4 0 -10.5104 933.3333
126 -1.66667 10.33333 -3.5 0 -2.9097 1033.333
128 1.666667 11.33333 -2.75 0 2.909703 1133.333
130 4.333333 11.33333 -0.5 0 7.577547 1133.333
132 4.666667 16.66667 -3.5 0 8.162928 1666.667
134 10.33333 18 -6.75 0 18.23319 1800
136 13 18 0 0 23.08682 1800
138 15.66667 12 2.75 2.75 28.04597 1200
140 13 9.666667 -1 0 23.08682 966.6667
142 13.33333 8.666667 -1.25 0 23.70044 866.6667
144 14.66667 8.333333 -0.25 0 26.17234 833.3333
146 15 8 0.25 0.25 26.79492 800
148 14.66667 8 0.5 0.5 26.17234 800
150 14.33333 8 0.25 0.25 25.55165 800
63
Tilt Ellips
Jarak
Smoothing Smoothing Fraser Fraser Komponen Komponen
Smoothing
MA MA Derivatif Terkoreksi real imajiner
(m)
orde 1 orde 1
152 14 8 0 0 24.9328 800
154 14 7.666667 0 0 24.9328 766.6667
156 14 7 0 0 24.9328 700
158 14 6 -0.25 0 24.9328 600
160 14.33333 5 -0.25 0 25.55165 500
162 14.33333 4.333333 0.25 0.25 25.55165 433.3333
164 14.33333 4 0 0 25.55165 400
166 14.33333 3.666667 -0.5 0 25.55165 366.6667
168 14.66667 3 -0.25 0 26.17234 300
170 15 2.333333 -0.25 0 26.79492 233.3333
172 15.33333 2 -0.5 0 27.41945 200
174 15.66667 2 -0.25 0 28.04597 200
176 16 2 0 0 28.67454 200
178 16 2 0 0 28.67454 200
180 16 2 0 0 28.67454 200
182 16 2 -0.5 0 28.67454 200
184 16.66667 2 -1 0 29.93803 200
186 17.33333 1.666667 -0.5 0 31.21036 166.6667
188 18 1.333333 0 0 32.49197 133.3333
190 18 1 -0.25 0 32.49197 100
192 18.33333 1 -0.5 0 33.13639 100
194 18.66667 1 -0.5 0 33.7833 100
196 19.33333 1 -0.5 0 35.08483 100
198 19.66667 1 4.75 4.75 35.73956 100
200
64
Jarak Fraser Jarak Fraser Jarak Fraser Jarak Fraser Jarak Fraser
0 0 44 0 88 3,25 132 0 176 0
2 0 46 5,25 90 1,5 134 0 178 0
4 0 48 0 92 -2 136 0 180 0
6 5,75 50 1,25 94 -3 138 2,75 182 0
8 13,75 52 2,25 96 -2 140 0 184 0
10 1,5 54 0 98 -1 142 0 186 0
12 0 56 0 100 0 144 0 188 0
14 0 58 0 102 0,25 146 0,25 190 0
16 0 60 0,25 104 0 148 0,5 192 0
18 1,5 62 0 106 0,25 150 0,25 194 0
20 30,25 64 1 108 0,5 152 0 196 0
22 29 66 3,25 110 0,75 154 0 198 4,75
24 0 68 2,5 112 0,5 156 0 200 0
26 0 70 1,75 114 0 158 0
28 15,75 72 0,75 116 10,25 160 0
30 12 74 0 118 17,75 162 0,25
32 12,75 76 1,5 120 2,5 164 0
34 3,5 78 1,75 122 0 166 0
36 0 80 0 124 0 168 0
38 0 82 0 126 0 170 0
40 0 84 0 128 0 172 0
42 0 86 3,25 130 0 174 0
65
Data RAE
20 -43.1705
22 -49.2396
24 -22.6101
26 4.733545 25 -30.3866
28 -10.9383 27 -11.8676
30 -19.2764 29 -33.7656 30 -35.3285
32 -51.9128 31 -32.7197 32 -22.7902
68
40 61.1806
42 69.13745
44 77.99469
46 63.25767 45 78.36903
48 59.31987 47 73.33631
50 31.57295 49 59.3702 50 72.53084
52 12.68979 51 31.20461 52 36.27244
54 -5.38809 53 8.443985 54 8.796674
56 -7.77914 55 -3.01004 56 -12.4258 55 12.52147
58 -6.03572 57 -7.67401 58 -10.3387 57 -7.54497
60 -13.6102 59 -6.01646 60 -8.28642 59 -17.5109
62 -4.55632 61 -17.1208 62 -14.7943 61 -10.8786
64 -6.20339 63 -12.537 64 -13.2659 63 -20.4012
66 -3.26134 65 -15.6304 66 -16.505 65 -16.5148
68 -6.15702 67 -8.06967 68 -21.4942 67 -22.6807
70 -3.93363 69 -8.51839 70 -24.0556 69 -23.8624
72 -1.8456 71 -4.83676 72 -10.8436 71 -20.0557
74 6.751125 73 -6.8055 74 -2.72728 73 -14.0359
71
60 -15.633
62 -16.3706
64 -20.8689
66 -19.4413 65 -17.4964
68 -21.6417 67 -12.135
70 -17.6398 69 -14.4602 70 -1.29156
72 -13.5722 71 -13.0655 72 -4.04831
74 -10.5957 73 -11.5156 74 -14.3302
76 -14.0571 75 -14.848 76 -18.795 75 -6.96415
78 -10.9642 77 -16.6313 78 -18.3964 77 -11.7315
80 -8.55762 79 -13.4085 80 -11.4277 79 -16.772
82 7.768543 81 -6.90226 82 -5.7333 81 -13.3474
84 13.04884 83 3.790552 84 2.442464 83 -8.07866
86 18.57643 85 7.489797 86 5.969014 85 -0.45713
88 14.31401 87 17.06531 88 8.824933 87 4.429901
90 18.09148 89 15.82199 90 8.63346 89 6.906455
92 21.39209 91 19.87496 92 16.58022 91 7.195807
94 19.57709 93 14.50484 94 17.24065 93 9.188845
96 16.22109 95 12.95615 96 13.30143 95 8.525713
98 11.88909 97 10.57249 98 3.852533 97 11.78901
100 13.6947 99 10.31776 100 4.24547 99 6.243673
102 10.67344 101 15.37673 102 11.40151 101 6.060176
104 7.532952 103 17.77062 104 3.463675 103 -8.5142
106 -11.1967 105 3.235887 106 -3.70746 105 -11.8663
108 -24.2039 107 -12.9942 108 -13.8651 107 -15.3869
110 -33.1266 109 -28.5322 110 -11.0002 109 -6.35843
74
75
76
LAMPIRAN 1
DATA PENELITIAN
b. Lintasan Kedua
Tilt Ellips
Jarak Smoothing Smoothing
Smoothing MA MA Fraser Fraser Komponen Komponen
(m) orde 1 orde 1 Derivatif Terkoreksi real imajiner
Tilt Ellips
Jarak Smoothing Smoothing
Smoothing MA MA Fraser Fraser Komponen Komponen
(m) orde 1 orde 1 Derivatif Terkoreksi real imajiner
111 12.33333 20.66667 3.75 3.75 21.86448 2066.667
114 10.66667 20 -1.75 0 18.83495 2000
117 11.66667 17.33333 -5.75 0 20.64834 1733.333
120 16.33333 16 -3 0 29.30521 1600
123 20 14.33333 -0.5 0 36.39702 1433.333
126 20.33333 14.66667 0.25 0.25 37.05728 1466.667
129 20.33333 14.66667 0.25 0.25 37.05728 1466.667
132 20 14.66667 -0.25 0 36.39702 1466.667
135 20.33333 15.33333 -0.5 0 37.05728 1533.333
138 20.66667 15.33333 -0.25 0 37.72038 1533.333
141 21 15.33333 -0.5 0 38.3864 1533.333
144 21.66667 14.66667 -1.25 0 39.72746 1466.667
147 22.66667 14.33333 -1 0 41.76257 1433.333
150 23.66667 13.66667 -0.25 0 43.82756 1366.667
153 24 13.33333 0 0 44.52287 1333.333
156 24 12.66667 -0.25 0 44.52287 1266.667
159 24.33333 12.33333 0.25 0.25 45.22179 1233.333
162 23.66667 12 1.5 1.5 43.82756 1200
165 22.66667 12 1 1 41.76257 1200
168 21.66667 11.66667 -0.25 0 39.72746 1166.667
171 21.66667 11 -0.25 0 39.72746 1100
174 22 10 0 0 40.40262 1000
177 22 9.333333 1.75 1.75 40.40262 933.3333
180 19.66667 5.333333 0 0 35.73956 533.3333
183 22 1 -5.25 0 40.40262 100
186 24.33333 -1.33333 -4 0 45.22179 -133.333
189 29.66667 -0.66667 -0.5 0 56.96191 -66.6667
192 29.66667 -0.33333 0.75 0.75 56.96191 -33.3333
195 29.33333 -1.66667 1.25 1.25 56.19391 -166.667
198 28 -1.33333 53.17094 -133.333
201 18.33333 -0.33333 33.13639 -33.3333
90
Data RAE
30 1.425557
33 -2.70539
36 -10.1085 37.5 -0.43047
39 -11.3102 40.5 -0.96089
42 -4.97655 43.5 1.222025
45 4.645948 46.5 5.980367 45 6.515633
48 13.32612 49.5 5.710965 48 1.001033
51 13.60695 52.5 4.665837 51 -0.51486 52.5 7.197744
54 11.91862 55.5 4.605201 54 2.599546 55.5 -0.52203
57 4.742932 58.5 -2.43586 57 -0.42238 58.5 -1.66889
60 -8.64382 61.5 -8.07093 60 -2.8943 61.5 9.464325
63 -14.1248 64.5 2.504617 63 7.803699 64.5 18.72405
66 1.072532 67.5 16.5565 66 16.77516 67.5 22.5391
69 17.78321 70.5 25.89892 69 23.31326 70.5 10.88856
72 27.79764 73.5 13.59446 72 11.00298 73.5 9.381063
75 22.09659 76.5 17.41237 75 10.26547 76.5 1.540552
78 20.22239 79.5 10.22339 78 8.643169 79.5 2.409239
81 -4.53385 82.5 -8.56736 81 5.142711 82.5 0.002452
84 -25.5404 85.5 -26.65 84 -13.0349 85.5 -10.0873
87 -37.6176 88.5 -31.4964 87 -22.4962 88.5 -21.0922
90 -18.6302 91.5 -16.703 90 -27.0143 91.5 -25.17
93 -10.9256 94.5 -9.62953 93 -12.3499 94.5 -9.75144
96 3.403826 97.5 2.421834 96 -9.32064 97.5 -6.1851
99 9.731752 100.5 9.836439 99 1.646323 100.5 -0.71537
102 12.36865 103.5 11.49218 102 5.917163 103.5 3.87582
105 2.254444 106.5 6.644814 105 10.416 106.5 10.5111
108 -3.6247 109.5 2.10583 108 6.968892 109.5 12.61954
111 -3.71185 112.5 1.08197 111 10.33164 112.5 12.83887
114 0.440178 115.5 1.581739 114 10.63027 115.5 9.730207
117 5.445218 118.5 3.613874 117 5.936965 118.5 8.092148
120 10.47856 121.5 7.467192 120 1.646819 121.5 6.393044
123 13.29355 124.5 10.51518 123 3.147514 124.5 6.851294
126 11.33749 127.5 10.77139 126 7.82427 127.5 6.363012
129 6.050133 130.5 7.050757 129 8.068007 130.5 5.260353
132 1.445816 133.5 2.518716 132 5.385501 133.5 4.492749
135 0.990557 136.5 2.324805 135 2.930209 136.5 3.654168
138 1.855548 139.5 3.100726 138 4.873494 139.5 6.212494
141 4.311432 142.5 4.472715 141 5.865412 142.5 7.210704
94
60 18.37335
63 25.0616
66 25.60494 67.5 17.67266
69 7.883254 70.5 6.606722
72 6.142894 73.5 -3.30634
75 -0.77505 76.5 -7.96161 75 -3.66661
78 -4.22581 79.5 -10.9991 78 -13.447
81 -2.74255 82.5 -1.16877 81 -9.95206
84 2.607359 85.5 4.015773 84 -6.79503
87 -8.8306 88.5 -6.25238 87 3.670063
90 -18.1872 91.5 -16.5348 90 7.213299
93 -23.3343 94.5 -22.4808 93 -4.19449
96 -8.93858 97.5 -12.5117 96 -19.775
99 -9.14387 100.5 -11.861 99 -27.496
102 -2.14921 103.5 -1.65706 102 -13.6946
105 4.480831 106.5 8.512068 105 -6.71498
108 14.98293 109.5 17.57913 108 6.718624
111 16.0093 112.5 15.82535 111 12.94634
114 13.96207 115.5 14.86719 114 19.1343
117 9.478946 118.5 11.70729 117 17.42121
120 6.874162 121.5 9.482933 120 17.12083
123 5.860827 124.5 8.640219 123 14.50217
126 10.48337 127.5 11.46775 126 8.799231
129 13.655 130.5 13.19154
132 11.35022 133.5 11.88075
135 5.413046
138 1.303314
141 1.863122
96
X Y Z 127.5 -3 0.790711
7.5 -3 4.709154 130.5 -3 -0.23542
10.5 -3 -8.27903 133.5 -3 0.466849
13.5 -3 -4.39547 136.5 -3 0.526987
16.5 -3 -9.82503 139.5 -3 0.763383
19.5 -3 -2.11021 142.5 -3 1.204412
22.5 -3 -4.29723 145.5 -3 1.51452
25.5 -3 1.37342 148.5 -3 1.501453
28.5 -3 -1.34052 151.5 -3 0.787632
31.5 -3 -0.09118 154.5 -3 0.12837
34.5 -3 -2.10042 157.5 -3 0.222487
37.5 -3 -1.96165 160.5 -3 -1.10844
40.5 -3 -2.46773 163.5 -3 -1.32343
43.5 -3 -0.71925 166.5 -3 -1.39134
46.5 -3 3.465511 169.5 -3 -0.26911
49.5 -3 5.715894 172.5 -3 -0.27541
52.5 -3 5.105003 175.5 -3 0.304153
55.5 -3 0.939567 178.5 -3 -2.05556
58.5 -3 -2.00743 181.5 -3 4.020694
61.5 -3 -2.02693 184.5 -3 3.140481
64.5 -3 -4.88521 187.5 -3 7.695555
67.5 -3 0.980872 190.5 -3 0.655014
70.5 -3 15.81594 193.5 -3 -1.43989
73.5 -3 13.03666 15 -6 -6.0483
76.5 -3 9.47851 18 -6 -8.6163
79.5 -3 -13.1729 21 -6 -6.15401
82.5 -3 -4.45967 24 -6 -4.14501
85.5 -3 -13.7894 27 -6 -1.81513
88.5 -3 -7.22158 30 -6 -3.16441
91.5 -3 -6.76983 33 -6 -2.09628
94.5 -3 2.849209 36 -6 -2.01291
97.5 -3 2.413308 39 -6 -2.08127
100.5 -3 4.387909 42 -6 -2.8982
103.5 -3 2.030804 45 -6 1.349772
106.5 -3 1.267601 48 -6 7.382251
109.5 -3 -2.90636 51 -6 7.895327
112.5 -3 -0.91721 54 -6 2.762812
115.5 -3 1.494022 57 -6 1.063397
118.5 -3 5.370007 60 -6 3.352711
121.5 -3 4.869058 63 -6 -1.90293
124.5 -3 1.519395 66 -6 -7.21563
98
LAMPIRAN 1
DATA PENELITIAN
c. Lintasan Ketiga
Jarak fraser jarak fraser Jarak fraser jarak fraser jarak Fraser
0 42 0 84 0,25 126 0 168 3,25
2 0 44 0 86 1 128 0,5 170 5,5
4 9,25 46 1,75 88 0,5 130 0,25 172 1,5
6 3 48 3 90 0 132 0 174 1
8 0 50 0,5 92 0 134 0 176 0,5
10 0 52 0 94 0 136 0 178 0,5
12 0 54 0 96 0 138 0 180 1
14 0 56 0 98 0 140 0 182 1,25
16 0 58 0 100 0,5 142 0 184 0,5
18 0 60 0 102 0,5 144 0,5 186 0
20 0,5 62 0 104 0 146 0 188 0
22 1 64 1,25 106 0 148 0 190 0
24 0,25 66 2,75 108 0 150 0 192 0
26 0 68 1,25 110 0 152 0 194 0
28 0 70 0 112 0 154 0 196 0
30 0 72 0 114 0 156 0 198
32 0 74 0 116 0 158 0 200
34 0 76 0 118 0 160 0
36 0 78 0 120 0 162 0
38 0,25 80 0 122 0 164 0
40 0,5 82 0 124 0 166 0
Data RAE
20 0.411513
22 -2.76967
24 -2.98106 25 -0.89203
26 -0.65112 27 -2.49753
28 0.663719 29 -1.86587 30 1.557811
30 0.563027 31 0.072231 32 0.331274
32 -0.0898 33 1.035751 34 -0.15751 35 0.769113
34 -0.49203 35 0.796283 36 0.134196 37 -1.75665
36 -0.68729 37 0.682422 38 0.50656 39 -2.20783
38 -0.78768 39 0.573959 40 -0.14526 41 -3.12763
40 -0.3507 41 -0.08258 42 -2.57744 43 -4.40621
42 0.064408 43 -2.61005 44 -4.96651 45 -5.37376
44 -1.35348 45 -4.77756 46 -5.96214 47 -3.88624
46 -3.27517 47 -5.51598 48 -4.53636 49 -2.09711
48 -4.88598 49 -4.55636 50 -2.95812 51 -1.37861
50 -4.47554 51 -3.04608 52 -1.49917 53 0.358017
52 -1.36669 53 0.123219 54 2.695235 55 4.146896
54 1.689011 55 4.264338 56 6.654038 57 7.599099
112
40 -1.88105
42 -5.68519
44 -6.61299 45 -3.25222
46 -4.3592 47 -4.07823
48 -2.07153 49 -3.08557
50 -1.09006 51 0.590271 50 2.007611
52 0.803521 53 3.499746 52 1.805671
54 2.678319 55 4.77548 54 2.694065 55 4.131669
56 5.926368 57 5.074105 56 2.522955 57 -0.03153
58 6.507677 59 4.900688 58 3.568484 59 -0.0875
60 5.546639 61 4.000309 60 3.810293 61 3.108067
62 2.951072 63 3.090887 62 4.637877 63 4.821073
64 1.797262 65 1.686545 64 3.443465 65 3.618314
66 0.846861 67 0.814564 66 1.754433 67 2.537923
68 -1.10383 69 -0.88801 68 0.873201 69 2.352019
70 -2.86371 71 -2.26795 70 -0.58525 71 1.31361
72 -3.83158 73 -2.78289 72 -1.24609 73 -0.13702
74 -1.81082 75 -0.91455 74 -1.55478 75 -2.0384
76 0.637764 77 0.725252 76 -0.26287 77 -1.30192
78 2.12849 79 1.891923 78 0.730099 79 0.116356
80 1.725014 81 1.451471 80 1.388709 81 1.947926
82 1.447614 83 1.919341 82 1.517869 83 2.074348
84 2.163397 85 2.315555 84 1.951566 85 3.427087
86 2.56244 87 3.519221 86 3.41644 87 4.686283
88 3.69529 89 4.070763 88 4.254533 89 5.458653
90 3.857965 91 4.226488 90 5.023508 91 4.023873
92 4.106888 93 3.136548 92 3.713524 93 3.195298
94 3.415583 95 3.698247 94 3.111362 95 2.595189
96 3.804729 97 4.07776 96 2.794987 97 3.964368
98 3.907522 99 5.186038 98 4.341372 99 4.587163
100 3.933451 101 4.553917 100 5.350784 101 5.439685
102 3.356807 103 4.480722 102 5.700514 103 5.36074
104 2.255242 105 2.993191 104 5.256694 105 5.416945
106 1.574716 107 1.828275 106 3.756716 107 4.224728
115
60 2.377315
62 2.156743
64 3.000943 65 6.034016
66 3.873526 67 3.49027
68 4.061172 69 2.824328 70 6.212284
117
X Y Z 85 -2 -0.29722
5 -2 -5.0987 87 -2 -0.60881
7 -2 -4.91146 89 -2 -0.73719
9 -2 -0.27121 91 -2 0.451022
11 -2 0.613437 93 -2 0.544851
13 -2 1.5388 95 -2 1.774036
15 -2 1.788918 97 -2 1.194619
17 -2 0.899876 99 -2 1.350279
19 -2 0.477794 101 -2 -0.52491
21 -2 -0.68029 103 -2 0.227751
23 -2 -0.66909 105 -2 -0.43129
25 -2 -0.44204 107 -2 0.757235
27 -2 0.235517 109 -2 0.016266
29 -2 0.321669 111 -2 0.483841
31 -2 0.085487 113 -2 0.025768
33 -2 0.060194 115 -2 0.122374
35 -2 -0.06019 117 -2 0.210369
37 -2 -0.08549 119 -2 0.688596
39 -2 -0.38178 121 -2 1.410998
41 -2 -0.38133 123 -2 1.687359
43 -2 -0.44472 125 -2 1.33828
45 -2 -0.56883 127 -2 0.238213
47 -2 -2.45579 129 -2 -0.21026
49 -2 -2.16407 131 -2 -0.39708
51 -2 -1.25194 133 -2 -0.02656
53 -2 0.902184 135 -2 0.15262
55 -2 1.741454 137 -2 0.640742
57 -2 1.852486 139 -2 1.288738
59 -2 2.839439 141 -2 1.233377
61 -2 2.336343 143 -2 0.684523
63 -2 1.490723 145 -2 -0.00558
65 -2 -1.43096 147 -2 0.598853
67 -2 -2.13217 149 -2 0.843139
69 -2 -2.17206 151 -2 0.976484
71 -2 -0.48893 153 -2 0.660874
73 -2 -0.24 155 -2 0.636389
75 -2 0.145073 157 -2 0.573965
77 -2 0.585132 159 -2 0.576139
79 -2 0.931609 161 -2 2.271842
81 -2 1.168736 163 -2 1.687426
83 -2 0.764389 165 -2 11.18763
120
LAMPIRAN 2
DOKUMENTASI PENELITIAN
LAMPIRAN 3
127
LAMPIRAN 4
128
LAMPIRAN 5