TINJAUAN PUSTAKA
Kata efektif berasal dari bahasa inggris yaitu effective yang berarti berhasil,
atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah popular
kemahiran dalam sasaran spesifik dari organisasi yang bersifat objektif (if it
accomplished its specific objective aim). Schein dalam bukunya yang berjudul
bertumbuh, lepas dari fungsi-fungsi tertentu yang dimiliki oleh organisasi tersebut.
6
Efektivitas dapat didefinisikan dengan empat hal yang menggambarkan
2. Mencapai tingkat diatas pesaing, dimana mampu menjadi yang terbaik dengan
3. Membawa hasil, dimana apa yang telah dikerjakan mampu memberi hasil yang
bermanfaat.
yaitu mengarah kepada pencapaian untuk kerja yang maksimal, yaitu pencapaian
(kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar persentase target
7
Adapun pengertian efektivitas menurut Prasetyo Budi Saksono (1984) adalah :
Efektivitas adalah seberapa besar tingkat kelekatan output yang dicapai dengan
(kuantitas,kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target
tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu. Berdasarkan hal tersebut maka untuk
a. Jika output aktual berbanding output yang ditargetkan lebih besar atau sama
b. Jika output aktual berbanding output yang ditargetkan kurang daripada 1 (satu),
Efektivitas adalah jangkauan usaha suatu program sebagai suatu sistem dengan
sumber daya dan sarana tertentu untuk memenuhi tujuan dan sasarannya tanpa
melumpuhkan cara dan sumber daya itu serta tanpa memberi tekanan yang tidak
Efektivitas dapat pula diartikan sebagai suatu kondisi atau keadaan, dimana dalam
memilih tujuan yang hendak dicapai dan sarana yang digunakan, serta kemampuan
yang dimiliki adalah tepat, sehingga tujuan yang diinginkan dapat dicapai dengan
8
Dari beberapa pendapat di atas mengenai efektivitas, dipahami bahwa
efektivitas dalam proses suatu program yang tidak dapat mengabaikan target
tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai
(kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar persentase target
Unsur yang penting dalam konsep efektivitas adalah; yang pertama adalah
pencapaian tujuan yang sesuai dengan apa yang telah disepakati secara maksimal,
tujuan merupakan harapan yang dicita-citakan atau suatu kondisi tertentu yang ingin
dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasaran. Adapun Komaruddin (1994:294)
9
atau dapat dikatakan bahwa efektivitas merupakan tingkat ketercapaian tujuan dari
efektivitas merupakan pencaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang
tepat dari serangkaian alternative atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari
jika sebuah tugas dapat selesai dengan pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan,
dilakukan.
2. Selalu dekat dengan para pelanggan agar dapat mengerti secara penuh apa
3. Memberikan tingkat otonomi yang tinggi pada para pegawai serta memupuk
perusahaan.
10
5. Para pegawai telah mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh
perusahaan dan para manajer perusahaan terlibat secara aktif pada masalah
disetiap tingkatan.
6. Selalu berdekatan dengan usaha yang diketahui dan dipahami oleh pegawai
perusahaan.
7. Memiliki struktur organisasi yang bersifat luwes dan sederhana, dengan jumlah
keuntungan dan modal, biaya per unit, pemborosan, waktu terluang, biaya per
11
3. Kepuasan. Kepuasan merupakan kriteria efektivitas yang mengacu pada
sebagainya.
12
Stephen P. Robbins (1994 : 55) mengungkapkan kriteria efektivitas
Tabel 1
13
II.1.1.3 Pendekatan Efektivitas
Menurut Martani dan Lubis (1987:55), ada tiga pendekatan dalam mengukur
sumber daya, baik fisik maupun non fisik yang sesuai dengan kebutuhan
organisasi.
mekanisme organisasi.
dengan rencana.
dalam suatu program saling berhubungan satu sama lain dan bagaimana berbagai
14
tujuan sebagai kriteria untuk menilai efektivitas serta mempunyai pengaruh yang
kuat atas pengembangan teori dan praktek manajemen dan perilaku organisasi,
sistem yang lebih besar memperkenalkan pentingnya umpan balik yang ditujukan
bukan keluaran yang sederhana, dan (2) Kriteria efektivitas harus mencerminkan
hubungan antar organisasi dan lingkungan yang lebih besar dimana organisasai
itu berada. Jadi efektivitas organisasi adalah konsep dengan cakupan luas
15
hubungan relatif diantara kepentingan kelompok dan individual dalam suatu
dan pendekatan sistem guna memperoleh pendekatan yang lebih tepat bagi
efektivitas organisasi.
efektivitas organisasi:
kelangsungan hidupnya.
16
3. Pendekatan konstituensi-strategis. Pendekatan ini menekankan pada pemenuhan
selanjutnya lebih disukai berdasarkan daur hidup di mana organisasi itu berada.
mempengaruhi efektivitas organisasi adalah sebagai berikut: (1) Adanya tujuan yang
jelas, (2) Struktur organisasi. (3) Adanya dukungan atau partisipasi masyarakat, (4)
Organisasi akan berjalan terarah jika memiliki tujuan yang jelas. Adanya
17
Faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi harus mendapat perhatian yang
Tabel 2
18
Di bawah ini penulis menguraikan empat faktor yang mempengaruhi
suatu hubungan yang relatif tetap yang akan menentukan pola interaksi dan
lingkungan ekstern yaitu lingkungan yang berada di luar batas organisasi dan
dan pengambilan tindakan. Aspek kedua adalah lingkungan intern yang dikenal
lingkungan organisasi.
efektivitas. Di dalam diri setiap individu akan ditemukan banyak perbedaan, akan
tetapi kesadaran individu akan perbedaan itu sangat penting dalam upaya
tercapai. Kebijakan dan praktek manajemen merupakan alat bagi pimpinan untuk
19
mengarahkan setiap kegiatan guna mencapai tujuan organisasi. Dalam
tidak hanya mementingkan strategi dan mekanisme kerja saja. Mekanisme ini
organisasi.
manajemen merupakan suatu proses, yang diartikan sebagai usaha yang sistematis
yang berjenjang, berlanjut dan berkaitan dilakukan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
memanfaatkan baik ilmu maupun seni agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah
20
management is getting things done through people. In bringing about this
direct and control the activities other people yang dapat diterjemahkan bahwa
manajemen adalah usaha mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
pengendalian.
pengendalian/pengawasan
a) Pegawai, yaitu orang yang telah menjadi unsur integral dari organisasi
b) Mekanisme kerja, yaitu cara atau tahapan yang dilakukan organisasi dalam
4) Unsur tujuan, yaitu hasil akhir yang ingin dicapai dalam organisasi
21
1. Perencanaan (Planning)
yang diinginkan. Dalam penyusunan rencana yang baik, butuh data dan informasi
yang akurat dari penelitian dan pembuktian lapangan. F.X.Soedjadi dalam syafiie
dugaan, dan penentuan prioritas yang harus dilakukan secara rasiona sebelum
melaksanakan tindakan yang sebenarnya dalam rangja mencapai tujuan yang telah
penentuan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan
dalam jangka waktu tertentu atas dasar nilai-nilai yang dimiliki oleh masyarakat
yang bersangkutan
2) Pilihan diantara alternatif yang dianggap efektif dan efisien serta rasional guna
22
Lebih lanjut Bintoro (1985:12) memberikan pengertian perencanaan dalan
efisien
3) Perencanaan adalah penentuan tujuan yang akan dicapai atau yang akan
Proses perencanaan dapat ditinjau dari tiga segi, dengan perkataan lain
bahwa fungsi perencanaan dapat dilaksanakan dengan baik melalui tiga cara. Cara-
cara tersebut yaitu pertama, mengetahui sifat-sifat atau ciri-ciri suatu rencana yang
baik. Setelah cirri-ciri itu diketahui lalu diusahakan agar rencana yang dibuat
Kipling, sastrawan inggris yang terkenal pernah mengatakan bahwa dalam hidupnya
ia mempunyai enam pelayan yang baik yang bernama : what, where, when, how,
who dan why. Para ahli administrasi dan manajemen telah meminjam konsep
tersebut dan menerapkannya dalam bidang administrasi dan manajemen, dalam hal
23
pimpinan dapat pula menciptakan suatu rencana yang baik, dengan perkataan lain
2. Pengorganisasian (Organizing)
sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan
jawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang
dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus
dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan
mana keputusan harus diambil. Dua aspek utama proses susunan struktur
sejenis saling berhubungan dapat dikerjakan bersama. Hal ini akan tercermin pada
struktur formal suatu organisasi dan tampak atau ditunjukkan oleh bagan suatu
organisasi.
24
Pembagian kerja adalah perincian tugas pekerjaan agar setiap individu pada
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif. Pengorganisasian
organisasi dapat dicapai dengan efisien. Ada beberapa aspek penting dalam proses
pengorganisasian, yaitu :
2. Pembagian kerja
3. Departementalisasi
6. Saluran komunikasi
terlalu berat sehingga tidak dapat diselesaikan, atau terlalu ringan sehingga
ada waktu menganggur, tidak efisien dan terjadi biaya yang tidak perlu.
25
3. Pengadaan dan pengembangan mekanisme kerja sehingga ada koordinasi
dan konflik.
3. Penggerakan (Actuating)
secara efektif serta efisien dalam pencapaian tujuan suatu organisasi. Di dalam
itu sendiri. Manusia dengan berbagai tingkah lakunya yang berbeda-beda. Ada
pengarahan yaitu :
dengan maksud agar mereka bersedia untuk bekerja sebaik mungkin, dan
26
2. Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada di
keadaan tertentu.
4. Pengawasan (Controlling)
pengawasan yang diberikan oleh para ahli, menurut Siagian dalam syafiie dkk
dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkandan tahapan yang harus
dilalui.
mungkin dapat dihindari segala ketimpangan dari apa yang telah disusun
27
sebelumnya. Soewarno handayaningrat (1981:144) menjelaskan fungsi pengawasan
sebagai berikut :
a) Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap pejabat yang diserahi tugas dan
observation dan on the spot report. Akan tetapi karena banyaknya dan kompleksnya
tugas seorang pimpinan terutama dalam organisasi yang besar maka seorang
pimpinan sering pula melakukan pengawasan yang bersifat tidak langsung. Yang
dimaksud dengan pengawasan tidak langsung adalah pengawasan dari jarak jauh.
Pengawasan ini dilakukan melalui laporan yang disampaikan oleh para bawahan.
Laporan tersebut dapat berbentuk tertulis dan lisan. Kelemahan dari pengawasan
28
tidak langsung itu adalah bahwa para bawahan seringkali hanya melaporkan hal-hal
yang positif saja, padahal seorang pimpinan yang baik akan menuntun bawahannya
untuk melaporkan hal-hal baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif.
Pengawasan tidak akan dapat berjalan dengan baik apabila hanya bergantung pada
laporan saja, karena itu pengawasan tidak langsung saja tidak cukup. Adalah
dan Jackson (1991) dikemukakan kembali oleh Yeremias T. Keban yaitu bahwa:
dalam menghasilkan barang dan jasa publik, dan sebagai arena bidang kerja
dinamis dan berkelanjutan, yang digerakkan dalam rangka mencapai tujuan dengan
cara memanfaatkan orang dan material melalui koordinasi dan kerjasama. Definisi-
29
ketatausahaan yang berkaitan dengan pekerjaan mengatur berkas, membuat
laporan administratif, dan sebagainya. Mengutip Chandler and Plano, dalam The
Definisi pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH, (1994) guru besar
dalam Hukum Pajak pada Universitas Padjajaran, Bandung, seperti dikutip oleh Safri
Nurmantu, yaitu: Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara (peralihan kekayaan
dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (tegen prestasi), yang langsung
dengan tidak mendapatkan jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat
memiliki peranan yang sangat penting bagi penerimaan negara. Unsur-unsur pokok
dari definisi di atas, yaitu: (1) iuran atau pungutan, (2) dipungut berdasarkan
Undang-undang, (3) pajak dapat dipaksakan, (4) tidak menerima atau memperoleh
30
pengenaan dan pemungutan pajak. Mengenai peran administrasi perpajakan,
dianggap baik (adil dan efisien) dapat saja kurang sukses menghasilkan penerimaan
melaksanakannya.
tindakan terhadap anggota masyarakat yang belum terdaftar sebagai Wajib Pajak
diberikan terhadap mereka yang belum mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak
Menyikapi Wajib Pajak yang sudah terdaftar tetapi tidak menyampaikan Surat
Pemberitahuan (SPT), atau disebut juga stop filing taxpayers, misalnya dengan
31
disampaikannya Surat Pemberitahuan (SPT) tersebut. Kendala yang mungkin
Penyelundup pajak (tax evaders) yaitu Wajib Pajak yang melaporkan pajak lebih
melaporkan sendiri pajak yang terutang, sangat tergantung dari kejujuran Wajib
penyelundupan pajak atau tidak. Dukungan adanya bank data tentang Wajib
Dari tahun ke tahun tunggakan pajak jumlahnya semakin besar. Upaya pencairan
intensif.
di atas secara efektif, maka administrasi perpajakannya sudah dapat dikatakan baik
sehingga Tax ratio akan meningkat. Dasar bagi terwujudnya suatu administrasi
yang jelas dan sederhana sehingga memudahkan Wajib Pajak untuk melaksanakan
32
Menurut Gunadi, dalam menilai seberapa baik kemampuan administrasi
dukungan rakyat banyak, administrasi pajak baru dapat dianggap sehat (sound).
Toshiyuki (2001) seperti dikutip Gunadi menyatakan bahwa untuk mencapai hal
merealisasikan perpajakan yang sah dan adil sesuai ketentuan dan menghilangkan
pribadi. Keempat, dapat mencegah dan memberikan sanksi serta hukuman yang
33
II.1.3.4 Reformasi Administrasi Perpajakan
kebijakan pajak (tax policy) yaitu regulasi atau peraturan perpajakan yang berupa
penerimaan sekaligus pengeluaran pembayaran dana dari pajak setiap saat bisa
pemungutan pajak, terutama adalah kepada aparat pengumpul pajak, kepada Wajib
sebagai:
Definisi dari Caiden ini mengandung beberapa implikasi: (1) reformasi administrasi
merupakan kegiatan yang dibuat oleh manusia (manmade) tidak bersifat eksidental,
otomatis maupun alamiah, (2) reformasi administrasi merupakan suatu proses, (3)
maupun kelembagaan agar lebih efisien, ekonomis, dan cepat. Bird dan Jantscer
34
administrasi perpajakan dapat berhasil, dibutuhkan: (1) struktur pajak
reformasi yang cocok harus dikembangkan, (3) komitmen politik yang kuat terhadap
dimana sistem pajaknya kuat dan struktur pajak telah ditetapkan, reformasi
organisasi, proses dan prosedur, serta sumber daya financial dan insentif yang
pajak untuk memungut pajak yang efektif merupakan kunci pembentukan perilaku
pembayar pajak.
35
administrasi pajak sebagai bagian dari kebijakan pajak. Tanzi dan Pallechio (1995)
dalam Ott (2001) seperti dikutip Chaizi Nasucha berkenaan dengan elemen dasar
komitmen politik yang berkelanjutan; (2) staf yang mampu berkonsentrasi terhadap
pekerjaan dalam jangka panjang; (3) strategi yang tepat dan didefinisikan dengan
baik karena tidak ada strategi yang cocok untuk semua negara; (4) pendidikan dan
pelatihan pegawai; (5) tersedia dana dan sumber daya lain yang cukup.
dengan mengutip Ott (2001) adalah untuk mencapai efektivitas yang tinggi, yaitu
kemampuan untuk mencapai tingkat kepatuhan yang tinggi dan efisiensi berupa
kemampuan untuk membuat biaya admninistrasi per unit penerimaan pajak sekecil-
sukarela, (2) prinsip-prinsip self assesment, (3) menyediakan informasi kepada wajib
dengan Surat Pemberitahuan (SPT) dan pembayaran, (5) peningkatan dalam kontrol
dan supervisi, (6) sanksi yang tepat. Dalam meningkatkan efisiensi dalam
administrasi perpajakan secara khusus dapat distimulasi oleh: (1) penyediaan unit-
unit khusus untuk perusahaan besar; (2) peningkatan perpajakan khusus untuk
wajib pajak kecil, (3) penggunaan jasa perbankan untuk pemungutan pajak, dan
lain-lain.
36
Chaizi Nasucha menambahkan bahwa reformasi administrasi perpajakan
Lingkungan eksternal yang dimaksud adalah kebijakan fiskal, antara lain item-item
harus difokuskan kepada wajib pajak besar secara maksimal dan memberikan
1) Struktur organisasi.
adalah unsur yang berkaitan dengan pola-pola peran yang sudah ditentukan dan
hubungan antar peran, alokasi kegiatan kepada sub unit-sub unit terpisah,
formal.
2) Prosedur organisasi.
37
peluang, dan sumber daya yang ada sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi
dapat dicapai dengan berhasil dan selamat. Strategi berkembang dari waktu ke
4) Budaya organisasi.
pemilik, pemegang kekuasaan, penyewa dan yang memperoleh manfaat dari bumi
dan atau bangunan. Pengertian Bumi disini adalah termasuk permukaan bumi dan
tubuh bumi yang ada dibawahnya. Bumi menunjuk pada permukaan bumi meliputi
tanah dan perairan pedalaman serta laut wilayah Indonesia. Bangunan adalah
konstruksi teknik yang ditanam atau diletakan secara tetap pada tanah dan atau
Dari peranan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian PBB adalah iuran
yang dikenakan terhadap orang atau badan yang secara nyata mempunyai hak,
memiliki, menguasai dan memperoleh manfaat dari bumi dan bangunan. Pajak ini
pemungutannya dilakukan oleh pemerintah pusat, dalam hal ini dilakukan oleh Ditjen
38
daerah. Keterlibatan pemda dikarenakan persentase pembagian hasil
dan pengalokasian PBB oleh pusat dikarenakan agar adanya keseragaman dan
keadilan dalam pemajakannya. Hal ini karena pemerintah pusat bertindak sebagai
pengatur agar pemerintah daerah tidak memutuskan PBB atas kemauannya sendiri.
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang saat ini dikenal oleh masyarakat luas
sebagai pajak atas pemilikan dan pemanfaatan bumi dan bangunan di Indonesia
merupakan perubahan atas berbagai jenis pajak atas bumi (dan juga bangunan)
yang sebelum tahun 1986 diberlakukan d Indonesia. Dalam sejarah panjang bangsa
Indonesia, pajak atas bumi dapat dikatakan sebagai jenis pungutan (pajak) yang
paling tua.
penyerahan wajib dalam bentuk natura kepada para penguasa sebagai tanda
pengakuan atas kepemimpinan dan bukti rasa syukur atas pengayoman dari
penguasa tersebut. Yang menjadi objek pemungutan pajak adalah harta berharga
39
II.1.4.3 Subjek Pajak Bumi dan Bangunan
Subjek PBB menurut Pasal 4 UUPBB adalah orang atau badan yang secara
nyata mempunyai suatu hak atas bumi, dan atau memperoleh manfaat atas bumi,
dan atau memiliki, menguasai, dan atau memperoleh manfaat atas bangunan.
a. Pemilik;
b. Pemegang kekuasaan;
40
Subjek pajak sebagaimana diuraikan diatas, adalah pihak yang berkewajiban
mendapatkan objek pajak dan membayar PBB. Dalam hal ini disebut wajib pajak.
Terhadap objek pajak yang belum jelas wajib pajaknya, UUPBB memberikan
wewenang pada Ditjen pajak untuk menetapkan subjek pajak sebagai wajib pajak.
Sebagai keseimbangan, UUPBB memberikan hak kepada subjek pajak yang telah
ditetapkan sebagai wajib pajak untuk dapat memberikan keterangan secara tertulis
kepada Ditjen pajak bahwa ia bukan wajib pajak terhadap objek pajak dimaksud.
Atas keberatan tersebut dalam waktu sebulan sejak diterimanya surat keterangan ini
( Pasal 4 UUPBB).
Dapat disimpulkan bahwa subyek Pajak Bumi dan Bangunan adalah orang
atau badan yang secara jelas dan nyata mempunyai suatu hak bumi, dan/atau
Kuasa. Jadi subyek pajaklah yang menjadi wajib pajak yang berkewajiban untuk
membayar pajaknya.
Berdasarkan Pasal 2 Ayat (1) UU PBB, yang menjadi Objek PBB adalah
bumi dan atau bangunan, permukaan bumi, tanah (perairan) dan tubuh bumi yang
ada dibawahnya. Sedangkan bangunan yang juga dijadikan objek PBB adalah
konstruksi teknik yang ditanam atau diletakan secara tetap pada tanah dan atau
perairan.
41
Selanjutnya penjelasan dari Pasal 1 Angka (2) UUPBB, menguraikan lebih
a. Jalan lingkungan yang terletak dalam suatu komplek suatu bangunan seperti
hotel, pabrik, dan emplasemennya, dan lain-lain yang merupakan satu kesatuan
b. Jalan TOL;
c. Kolam renang;
d. Pagar mewah;
e. Tempat olahraga;
f. Galangan kapal;
g. Dermaga;
h. Taman mewah;
j. Pipa minyak;
klasifikasi objek pajak. Yang dimaksud dengan klasifikasi objek bumi dan bangunan
adalah pengelompokan bumi dan bangunan menurut nilai jualnya dan digunakan
42
a. Bumi/tanah:
1) Letak;
2) Peruntukan;
3) Pemanfaatan;
4) Kondisi;
b. Bangunan:
2) Rekayasa;
3) Letak;
Objek PBB yang tidak dikenakan PBB pasal 3 UUPBB yaitu objek pajak
yang :
b. Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau yang sejenis dengan itu;
c. Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional,
tanah pengembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang belum
timbal balik;
43
g. Besarnya Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP) ditetapkan paling
besar Rp.12.000.000 (dua belas juta rupiah) untuk setiap Wajib pajak.
Selain itu, adapun objek pajak yang dimiliki oleh pemerintah. Objek pajak
yang dimiliki, dikuasai atau digunakan baik oleh Pemerintah Pusat maupun Daerah
Bumi dan Bangunan merupakan pajak Negara yang sebagian besar penerimaanya
fasilitas yang dinikmati oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, maka
c. Kep. Menkeu No. 1002/KMK.04/1985 tentang Tata cara pendaftaran Objek Pajak
PBB
44
d. Kep. Menkeu No. 1003/KMK.04/1985 tentang penuntun klasifikasi dan besarnya
e. Kep. Menkeu No. 1006/KMK.04/1985 tentang tata cara penagihan PBB dan
Kepala Daerah TK II
g. Kep. Gubernur DKI Jakarta No. 816 Tahun 1989 tentang petunjuk pelaksanaan
telah beberapa kali mengalami perubahan, yang terakhir adalah Undang-Undang No.
28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Perubahan-
sebagai berikut:
pembangunan nasional.
45
3. Wajib Pajak diberi kepercayaan untuk dapat melaksanakan kegotongroyongan
yang terutang.
Tujuan dilakukan pendataan adalah untuk melengkapi data, baik data obyek
maupun subyek pajak. Pendataan yang dimaksudkan di atas tentunya juga akan
meliputi pekerjaan-pekerjaan :
1) Pemetaan
2) Klasifikasi / Penilaian
3) Identifikasi / Rincikan
4) Verifikasi
6) Pembukuan.
diperlukan, baik oleh aparat pajak maupun wajib pajak itu sendiri. Dalam rangka
meningkatkan atau menggali potensi pokok ketetapan dan penerimaan PBB yang
seoptimal mungkin, perlu diadakan suatu pendataan untuk menjaring obyek PBB
yang seluas-luasnya melalui pemeberian SPOP kepada para subyek pajak. Dalam
kenyataanya, sehubungan dengan pengisian SPOP oleh para wajib pajak mungkin
1) Wajib Pajak mengisi SPOP dengan benar dan mengembalikannya sesuai batas
46
2) Wajib Pajak mengisi SPOP dengan benar, tetapi terlambat mengembalikannya.
3) Wajib Pajak mengisi SPOP tidak lengkap / tidak benar secara disengaja ataupun
4) Wajib Pajak mengisi SPOP tidak lengkap / tidak benar secara disengaja ataupun
1. Fungsi SPT
1) Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri dan atau
melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam satu tahun pajak, atau
pemungutan orang pribadi atau badan lain dalam satu tahun pajak yang
47
Fungsi SPT bagi WP PKP ( Pengusaha Kena Pajak ) adalah sebagai sarana
2. Jenis SPT
penghitungan dan atau pemabayaran pajak yang terutang dalam masa pajak.
penghitungan dan atau pembayaran pajak yang terutang dalam 1 tahun pajak.
setelah akhir masa pajak, sedangkan untuk SPT tahunan adalah selambat-
lambatnya tiga bulan setelah akhir tahun pajak. Tahun pajak terdiri dari tahun buku
dan tahun kawin (Januari s.d. Desember). Apabila WP melewati batas penyampaian
Dalam waktu dua tahun sesudah saat terutangnya pajak atau berakhirnya
masa pajak, bagian tahun pajak atau tahun pajak, WP dapat membetulkan SPT
masa atau SPT tahunan sesuai dengan Pasal 8 UU KUP. Pemebetulan dilakukan
dengan cara mengisi formulir SPT yang dibetulkan dan judulnya ditambahi
keterangan SPT-Pembetulan.
48
5. Tahun, Saat dan Tempat yang Menentukan Pajak Terutang
pajak, saat, dan tempat yang menentukan pajak terutang atau yang harus dibayar.
Tahun pajak pada PBB adalah jangka waktu satu tahun takwin. Tahun takwin adalah
masa dari tanggal 1 Januari sampai 31 Desember. Saat menentukan pajak terutang
adalah menurut keadaan objek pada tanggal 1 Januari. Dengan demikian, segala
mutasi atau perubahan atas objek pajak yang terjadi setelah tanggal 1 Januari
sampai 31 Desember tahun berjalan akan dikenakan pajak pada tahun berikutnya.
Dasar pengenaan PBB adalah Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). NJOP adalah
harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual-beli yang terjadi secara wajar, dan
bila tidak terdapat jual-beli, NJOP ditentukan melalui perbandingan harga dengan
objek lain yang sejenis, atau nilai perolehan baru, atau NJOP pengganti.
NJOP ditetapkan setiap tiga tahun oleh Menteri Keuangan, kecuali untuk
Penentuan NJOP diperoleh melalui penilaian objek PBB tersebut. Besarnya NJOP
yang ditetapkan terakhir oleh Keputusan Menteri Keuangan No. 201/KMK. 04/2000
adalah sebesar Rp.12.000.000,00 untuk setiap wajib pajak. Apabila seorang wajib
49
pajak mempunyai beberapa objek pajak, yang diberikan NJOPTKP hanya salah satu
Dasar penghitungan PBB adalah Nilai Jual Kena Pajak (NJKP). Berdasarkan
c) Objek Pajak Bumi dan Bangunan lainnya apabila NJOP.= 1 miliar rupiah.
SPPT adalah surat yang dipergunakan oleh Direktorat Jendral Pajak untuk
50
2) Objek pajak yang sebelumnya telah dikenakan IPEDA, SPPT dapat
diterbitkan berdasarkan data objek pajak yang telah ada pada kantor
enam bulan sejak tanggal diterimanya SPPT oleh wajib pajak. Jadi, bila
seorang wajib pajak menerima SPPT pada tanggal 1 Maret 1998, selambat-
lainnya ternyata jumlah pajak yang terutang lebih besar dari jumlah pajak
bulan stanggal diterimanya SKP oleh wajib pajak. Jadi, bila seorang wajib
pajak menerima SKP pada tanggal 1 Maret 1998, ia sudah harus melunasi
PBB selambat-lambatnya 31 Maret 1998 ini juga disebut tanggal jatuh tempo
SKP.
51
3. Surat Tagihan Pajak
SPPT, yaitu melampaui batas waktu enam bulan sejak tanggal diterimanya
dalam SKP, yaitu melampaui batas waktu satu bulan sejak tanggal
3) Wajib pajak melunasi pajak yang terutang setelah lewat saat jatuh tempo
sebulan yang dihitung dari saat jatuh tempo samapi dengan hari pembayaran
Saat jatuh tempo STP adalah satu bulan sejak diterimanya STP oleh wajib
pajak. Misalkan STP diterima oleh wajib pajak tanggal 1 September 2005,
52
9. Pembagian Hasil PBB
sebagai berikut.
bagian pemerintah pusat dibagikan secara merata kepada seluruh daerah tingkat II
tampak jelas bahwa hasil penerimaan pajak bumi dan tingkat II dimana pajak
tersebut dipungut.
Pajak Bumi dan Bangunan dari segi fungsi-fungsi manajemen menurut George R.
53
Kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan secara sederhana
sebagai berikut:
Gambar 1
Bagan kerangka konsep
Pengelolaan :
- Perencanaan
Pajak Bumi dan Efektivitas
Bangunan - Pengorganisasan Pajak Bumi dan
Bangunan
- Penggerakan
- Pengawasan
54