BAB I.06 Proses N Jenis Penelitian
BAB I.06 Proses N Jenis Penelitian
Contoh yang lain, misalkan kita menggeluti bidang politik praktis. Andaikan
kita menjadi manajer kampanye seorang calon Gubernur/Bupati/Walikota. Maka
dalam benak kita akan muncul pertanyaan-pertanyaan berikut, seperti:
Bagaimana kondisi sosial ekonomi para pemilih di wilayah tersebut?
Bagaimana peta politik di Propinsi/Kabupaten/Kota tersebut?
I-3
Bagaimana posisi calon Gubernur/Bupati/Walikota yang sedang kita usung?
Seberapa dana yang kita butuhkan untuk kegiatan kampanye?
Siapa saja yang akan kita jadikan sebagai tim kampanye kandidat kita?
Apa saja masalah-masalah utama yang sedang dihadapi oleh para penduduk
di wilayah tersebut?
Masalah apa saja yang sangat mendesak untuk dipecahkan?
Hal-hal apa saja yang disenangi dan yang tidak disenangi penduduk di wilayah
tersebut?
Siapa saja yang menjadi tokoh kunci yang dapat digunakan vote-getter?
Strategi-strategi apa yang akan digunakan sehingga mencapai hasil yang
diharapkan?
Ada berbagai cara dalam menangani dan memahami informasi serta
menemukan jawaban dari sederetan pertanyaan yang diajukan, misalnya daftar
pertanyaan di atas, penelitian adalah salah satu di antaranya. Perbedaan antara
penelitian dan cara lain yang bukan penelitian dalam menjawab daftar pertanyaan
di atas adalah, bahwa dalam penelitian yang kita lakukan harus berlandaskan tiga
hal: Pertama, kegiatan tersebut dilakukan dalam satu kerangka filosofis tertentu;
Kedua, kegiatan tersebut dilakukan dengan menggunakan beberapa prosedur,
metode dan teknik yang sudah teruji validitas dan reliabilitasnya; Ketiga, kegiatan
tersebut dirancang agar tidak bias dan bersifat objektif (Lihat Kumar, 1999:13).
Oleh karenanya penelitian adalah salah satu pendekatan ilmiah untuk
memperoleh kebenaran. Dengan model pendekatan ilmiah tersebut orang
berusaha untuk memperoleh kebenaran ilmiah. Pengetahuan yang diperoleh
dengan pendekatan ilmiah diperoleh melalui penelitian ilmiah dan dibangun di atas
teori tertentu. Teori itu berkembang melalui penelitian ilmiah. Yakni penelitian yang
sistimatik dan terkontrol berdasarkan data empiris. Teori itu dapat diuji (dites)
dalam hal keajegan dan kemantapan internal. Artinya, jika penelitian ualng
dilakukan orang lain menurut langkah-langkah yang serupa pada kondisi yang
sama akan diperoleh hasil yang ajeg (consistent), yaitu hasil yang sama atau
hampir sama dengan hasil terdahulu. Langkah-langkah penelitian yang teratur dan
terkontrol itu telah terpolakan dan, sampai batas tertentu, diakui umum.
Pendekatan ilmiah akan menghasilkan kesimpulan yang serupa bagi hampir
setiap orang, karena pendekatan tersebut tidak diwarnai oleh keyakinan pribadi,
I-4
bias, dan perasaan. Cara penyimpulannya bukan subyektif, melainkan obyektif
(Suryabrata, 1995:5-6).
I-5
Gambar 1.1
Proses Penelitian
(Sumber: Wallace, W: The Logic of Science in Sociology, 1973)
THEORIES
CONCEPT FORMA
ION, PROPOSITION LOGICAL
FORMATION, AND DEDUCTION
PROPOSITION
ARRAGEMENT
LOGICAL
INFERENCE
DECISIONS TO
EMPIRICAL ACCEPT OR HYPOTESES
GENERALIZATION REJECT
HYPOTHESES
TESTS
OF HYPOTHESES INTERPRETATION,
MEASUREMENT,
SAMPLE INSTRUMENTATION,
SUMMARIZATION, SCALING, AND
AND PARAMETER SAMPLING
ESTIMATION
OBSERVATIONS
I-6
Proses penelitian lain disajikan pada Gambar 1.2. Berdasarkan gambar
tersebut pada prinsipnya bahwa semua proses penelitian tersebut adalah untuk
menjawab masalah. Masalah merupakan penyimpangan di antara apa yang
seharusnya dengan apa yang sesungguhnya terjadi. Untuki menjawa rumusan
masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis) maka, peneliti dapat membaca
referensi teoritis yang relevan dengan masalah dan berfikir. Selain itu penemuan
penelitian sebelumnya yang relevan dapat juga digunakan sebagai bahan untuk
memberikan jawaban sementara terhadap rumusan masalah.
Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode/strategi/
pendekatan/desain penelitian yang sesuaki. Pertimbangan ideal untuk memilih
metode itu adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsistensi yang
dikehendaki. Sedangkan pertimbangan praktis adalah ketersediaan dana, waktu
dan kemudahan yang lain.
Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih. maka peneliti dapat menyusun
instrumen penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data yang
dapat berbentuk angket/ kuesioner/, untuk pedoman wawancara atau observasi.
Sebelum instrumen digunakan untuk pengumpulan data maka instrumen
penelitian harus terlebih dahulu diuji validitas dan realibilitasnya. Pengumpulan
data dilakukan dilakukan denganm mempertimbangkan sifat representatif data.
Setelah data terkumpul, maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab
rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik
tertentu. Berdasarkan analisis ini dapat disimpulkan apakah hipotesis yang
diajukan diterima atau pun ditolak (Lihat: Sugiono, 2005:18-20).
I-7
Gambar 1.2: Proses Penelitian
(Sumber: Sugiono, 2005: 18)
Sumber Masalah
1. Empiris
2. Teoritis Konsep
Konsep
dan teori Prinsip Deduksi
dan teori
yang Praduga
yang
relevan terhadap
relevan
Yang menyatakan hubungan
antar
Membaca dan berfikir
variabel
Pengajua
n
Rumusan Membaca hasil penelitian
Hipotesis
Masalah
Prinsip
Penemu
Penemu Reduksi
an yang
an yang
relevan
relevan
I-8
Gambar 1.3:
The Research Process Cycle
Collecting Data
Selecting individuals to study
Obtaining permissions
Gathering information
I-9
1.3. Jenis-Jenis Penelitian
I - 10
Sedangkan penelitian terapan adalah bagaimana mempraktekkan berbagai
jenis, teknik, prosedur dan metode penelitian diaplikasikan untuk
mengumpulkan informasi tentang berbagai aspek dari issu, masalah-masalah
serta fenomena-fenomena sosial yang ada, seperti misalnya fenomena-
fenomena dalam kehidupan sosial, perilaku memilih, kebijakan publik dan
administrasi publik.
Kedua, penelitian dari perspektif tujuan. Penelitian dari perspektif tujuan
dapat dikategorikan menjadi, penelitian deskriftif, korelasional, eksplanatori,
dan eksploratori. Penelitian diklasifikasikan sebagai Penelitian Deskriptif
apabila berusaha menggambarkan secara sistimatik suatu situasi, masalah,
fenomena, pelayanan atau program, penyediaan informasi mengenai kondisi
kehidupan masyarakat, atau menggambarkan sikap-sikap masyarakat
menanggapi suatu issu tertentu. Sebagai contoh, penelitian yang berusaha
menggambarkan jenis-jenis pelayanan disediakan oleh satu organisasi,
struktur administrasi suatu organisasi, kondisis kehidupan suku Aborigin di
masa lalu, daftar kebutuhan masyarakat, apa yang memacu terjadinya
peningkatan perceraian, bagaimana perasaan aneka yang hidup di
lingkungan yang tingkat kekerasannya cukup tinggi. Penelitian Korelasional,
merupakan kajian yang bertujuan menemukan atau membuktikan adanya
hubungan/ ketergantungan antara dua atau lebih aspek dari suatu situasi,
misalnya, apa dampak tayangan iklan terhadap penjualan produk? Apa
hubungan antara stress terhadap serangan jantung? Apa hubungan fertilitas
dan mortalitias? Apa hubungan peningkatan teknologi terhadap
ketenagakerjaan? Apa dampak suatu pelayanan kesehatan terhadap tingkat
morbiditas dan kesehatan lingkungan?
Penelitian Eksplanatori, adalah penelitian yang berusaha untuk
mengklarifikasikan mengapa dan bagaimana adanya hubungan diantara dua
aspek dan dua fenomena. Tipe penelitian ini berusaha menjelaskan,
misalnya, mengapa pekerjaan yang penuh tekanan akan mengakibatkan
serangan jantung; mengapa penurunan tingkat mortalitas penduduk juga
diikuti oleh penurunan tingkat kelahiran; atau mengapa lingkungan rumah
tempat anak akan berpengaruh kepada tingkat pencapaian akademisnya.
I - 11
Penelitian Eksploratori. Jenis penelitian ini biasa juga disebut feasibility
study atau pilot study, penelitian jenis ini biasa dilakukan dengan
menggunakan atau memanfaatkan skala yang kecil tetapi dengan kajian yang
mendalam, sehingga kajian yang sempit dan mendalam tersebut bisa menjadi
model atau percontohan yang lebih luas.
Ketiga, penelitian dari perspektif jenis informasi yang dicari dari
penelitian. Berdasarkan perspektif ini penelitian dapat dikategorikan menjadi
penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif mempunyai ciri-ciri
seperti berikut: Realitasnya bersifat tetap; titik pandangnya outsider;
nilainya bersifat bebas nilai; fokusnya spesifik; pendekatannya survai,
eksperimental, korelasional; orientasinya verifikasi; datanya objektif;
instrumennya bersifat non-human; kondisinya bersifat dikontrol dan
dimanipulasi; teorinya bersifat deduktif; literaturnya memegang peranan
penting; pengumpulan datanya bersifat survai sistimatis yang terstruktur;
dan model samplingnya bersifat random.
Sedangkan penelitian kualitatif mempunyai ciri-ciri seperti berikut:
Realitasnya bersifat dinamis; titik pandangnya insider; nilainya bersifat
tidak bebas nilai; fokusnya holistik; pendekatannya etnografis, studi kasus,
grounded theory ; orientasinya menemukan; datanya subjektif;
instrumennya bersifat humanis; kondisinya bersifat alami; teorinya bersifat
induktif; literaturnya memegang peranan minor; pengumpulan datanya in-
depth interview, observasi yang partisipatif ; dan model samplingnya bersifat
purposive dan teoritis.
Jenis-jenis penelitian juga ditunjukkan Gambar 1.5. Berdasarkan gambar
tersebut penelitian dapat dikategorikan menurut tujuan, metode, tingkat
eksplanasi, dan jenis data serta analisisnya. Berdasarkan tujuan dikenal ada
yang disebut penelitian murni dan terapan. Menurut metodenya dapat dibagi
menjadi: penelitian survai, ex post facto, eksperimental, naturalistik,
kebijakan, kaji tindak, evaluasi dan historis. Menurut tingkat eksplanasinya
dibagi menjadi: penelitian deskritif, kompartif dan asosiatif. Sedangkan
menurut jenis data dan analisisnya, penelitian dibagi menjadi: penelitian
kuantitatif, kualitatif dan gabungan keduanya (Sugiyono, 2005:5).
I - 12
Gambar 1.5
Jenis-Jenis Penelitian Menurut Tujuan, Metode, Tingkat Eksplanasi, Dan
Jenis Data (Sugiono, 2005:5)
Tujuan
Murni
Terapan
Metode
Survey
Ex Post Facto
Eksperimen
Naturalistik/Kualitatif
Policy Reasearch/Tindakan
Action Research/Tindakan
Evaluasi
Sejarah/Historis research
Jenis-Jenis
Penelitian
Tingkat Eksplanasi
Deskriptif
Komparatif
Asosiatif/Hubungan
I - 13