Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA INFEKSI DENGUE PADA ANAK


RSUD DR. MURJANI SAMPIT

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


DR MURJANI
SAMPIT

Tanggal terbit Ditetapkan Direktur,


PEDOMAN
PRAKTEK
KLINIK

Dr. Denny Muda Perdana, Sp. Rad

NIP. 19621121 199610 1 001

1. Pengertian Merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus genus Flavivirus,
famili Flaviviridae, mempunyai 4 jenis serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan
DEN-4 melalui perantara nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
2. Gejala dan 1. Demam dengue:
Tanda Demam dengan 2 gejala atau tanda berikut ini:

nyeri kepala
nyeri dibelakang bola mata
nyeri otot
nyeri sendi/tulang
ruam
manifestasi perdarahan
TIDAK ADA bukti kebocoran plasma
Lab: Lekopenia (Lekosit 5000 sel/mm3), trombositopenia (trombosit <150.000
sel/mm3), peningkatan Hct 5-10%, tidak ada bukti kehilangan plasma
2. DBD derajat I:
Demam dan manifestasi perdarahan (Rumple leede +) dan ADA bukti kebocoran
plasma (hemokonsentrasi, ascites, efusi pleura)
Lab: trombositopenia (trombosit < 100.000 sel/mm3); Hct meningkat 20%

3. DBD derajat II:


Seperti DBD derajat 1 ditambah perdarahan spontan
Lab: trombositopenia (trombosit < 100.000 sel/mm3); Hct meningkat 20%

4. DBD derajat III (DSS kompensata)


Seperti pada DBD derajat I dan II ditambah kegagalan sirkulasi (nadi lemah,
tekanan nadi menyempit ( 20 mmHg), hipotensi, gelisah)
Lab: trombositopenia (trombosit < 100.000 sel/mm3); Hct meningkat 20%

5. DBD derajat IV (DSS dekompensata)


Seperti pada DBD derajat III ditambah profound syok (tekanan darah tidak dapat
terdeteksi)
Lab: trombositopenia (trombosit < 100.000 sel/mm3); Hct meningkat 20%

3. Pemeriksaan Dapat dijumpai:


Fisik
1. Ptekia
2. Hepatomegali
3. Ascites
4. Efusi pleura
5. Tanda syok
Tanda perdarahan lain (melena, gusi berdarah, dll)
4. Pemeriksaan 1. Pemeriksaan darah rutin
Penunjang
2. Antigen NS-1 ( Setelah 24 jam pertama demam sampai dengan hari ke 3
demam)
3. IgM dan IgG dengue (setelah hari ke-5 demam)

4. SGOT SGPT

5. Gula darah sewaktu

6. PT APTT

7. Albumin

8. AGD dan elektrolit


9. Foto dada dalam posisi RLD (jika klinis efusi pleura meragukan)

10. Lumbal Pungsi

5. Diagnosis Kerja Demam Dengue (ICD 10: A. 90)


Demam Berdarah Dengue (ICD 10: A. 91)

6. Diagnosis 1. Infeksi virus lain: campak, rubella, demam chikungunya


Banding 2. Malaria, leptospira dan demam tifoid
3. ITP, lekemia, anemia aplastik
4. Sepsis atau meningitis
7. Terapi Fase Febris:
Pada fase febris awal, sulit membedakan antara Demam Dengue dan Demam
Berdarah Dengue. Penanganan pada fase ini sama, yaitu dengan memberikan obat
simptomatik dan suportif sebagai berikut:

- Istirahat
- Parasetamol diberikan 10-15 mg/kgbb/kali (tidak lebih dari 5x dalam 24
jam)
- Pemberian obat asam salisilat/asetosal dan ibuprofen merupakan indikasi
kontra karena dapat menyebabkan gastritis dan atau perdarahan.
Komplikasi serius lainnya adalah Sindroma Reye (ensefalopati)
- Jangan berikan antibiotika
- Dianjurkan memberikan rehidrasi oral pada pasien dehidrasi karena muntah
dan demam tinggi
- Makan harus tetap diberikan sesuai selera
- Jika sebelum 3 hari sudah muncul tanda peringatan (muntah berlebih, nyeri
perut, hepatomegali lebih dari 2 cm) segera bawa ke fasilitas kesehatan.

Fase Afebris
Demam Dengue

- Istirahat
- Periksa hematokrit dan nilai trombosit tiap 6-12 jam
- Rehidrasi per oral
- Semua pasien infeksi dengue harus diamati secara ketat sampai 2x24 jam
setelah demam turun karena komplikasi sering terjadi setelah demam turun.
Bila dalam 2 hari bebas demam tidak ditemukan komplikasi, tidak perlu
dilakukan pengamatan lebih lanjut.

Demam Berdarah Dengue Derajat I dan II

- Semua kasus harus rawat inap


- Dorong penderita untuk lebih banyak minum (oralit, jus, buah dll)
- Berikan cairan kristaloid intravena (ringer laktat atau ringer asetat) mulai 5-
7 cc/kgBB/jam selama 2 jam
- Parasetamol jika demam tinggi (>38C)
- Pemeriksaan hematokrit, tanda vital dan jumlah urin setelah 4 jam
pemberian cairan iv
- Bila keadaan membaik, turunkan cairan iv menjadi 3-5 cc/kgbb selam 2-4
jam
- Bila keadaan selanjutnya tetap baik, lanjutkan cairan iv 2-3 cc/kgbb/jam.
Pantau Hct setiap 6-8 jam dan kemudian cairan iv dihentikan tidak lebih
dari 48jam.
- Bila keadaan tidak membaik (hematokrit dan nadi naik, tekanan nadi < 20
mmHg, jumlah urin turun), naikkan tetesan iv menjadi 10 cc/kgbb/jam
(selama 1 jam). Bila keadaan membaik, turunkan cairan iv menjadi 5
cc/kgbb/jam dan selanjutnya 3 cc/kgbb/jam.

Demam Berdarah Dengue Derajat III

- Semua kasus harus rawat inap


- Pada waktu pasien masuk rumah sakit, segera periksa hematokrit, jumlah
trombosit dan tanda vital untuk menilai keadaan pasien.
- Segera berikan cairan iv (Ringer Laktat atau Ringer Asetat) sebanyak 10
cc/kgbb/jam
- Beri oksigen 1-2 L/menit dengan kanul nasal
- Periksa ulang hematokrit, tanda vital dan jumlah urin setiap 1-2 jam
- Bila terdapat perbaikan, turunkan cairan iv menjadi 5-7 cc/kgbb/jam
selama 1-2 jam, selanjutnya 3-5 cc/kgbb/jam selama 2-4 jam sesuai dengan
perbaikan klinis sehingga dapat dipertahankan sampai dengan 48 jam
- Bila tidak ada perbaikan setelah pemberian cairan 10 cc/kgbb dalam 1 jam,
naikkan cairan menjadi 20 cc/kgbb bolus secepatnya (10-15 menit).
- Bila pasien telah diberi cairan iv sebanyak 20 cc/kgbb bolus secepatnya
sebanyak 2x dan tidak ada perbaikan, periksa ulang hematokrit.
- Bila hematokrit naik, ganti cairan iv kristaloid dengan koloid sebanyak 10-
20 cc/kgbb/jam
- Bila ada perbaikan ganti dengan cairan kristaloid 5-7 cc/kgbb/jam selama
1-2 jam dan seterusnya cairan diturunkan sesuai perbaikan klinis.
- Bila tidak ada perbaikan dan hematokrit turun dari kadar awal, berikan
transfusi darah segar (FWB) sebanyak 10 cc/kgbb atau PRC sebanyak 5-10
cc/kgBB dan evaluasi respon klinis. Pertimbangkan pemberian transfusi
lanjutan jika masih dijumpai perdarahan
- Bila terdapat perbaikan ganti cairan dengan kristaloid dan turunkan
bertahap sesuai perbaikan klinis.

Demam Berdarah Dengue Derajat IV


- Berikan terapi cairan kristaloid atau koloid iv 20 cc/kgbb bolus secepatnya
- Berikan oksigen 1 L/menit dengan kanul nasal
- Bila syok berlanjut, berikan cairan koloid sebanyak 10-20 cc/kgbb/jam
- Periksa Hct, bila tidak ada perbaikan klinis atau Hct meningkat, ulang
pemberian koloid 10-20 cc/kgbb dalam 1 jam
- Bila tidak ada perbaikan dan hematokrit terus menurun, atau terjadi
perdarahan berat, berikan transfusi darah segar (FWB) sebanyak 10
cc/kgbb atau PRC 5-10 cc/kgbb bolus dan evaluasi respon klinis.
- Pertimbangkan pemberian transfusi lanjutan jika masih dijumpai
perdarahan
- Lakukan pemeriksaan analisis gas darah, elektrolit, hematokrit, gula darah
untuk menilai keungkinan adanya ABCS (asidosis, bleeding/perdarahan,
calcium imbalance, gula darah)
- Bila didapatkan hipokalsemia, berikan kalsium glukonas dengan dosis 1
mg/kg dilarutkan dua kali, diberikan secara intravena perlahan-lahan.
Apabila diperlukan dapat diulang setiap 6 jam. Dosis maksimal 10cc.
- Bila didapatkan hipoglikemia, segera koreksi dengan glukosa 0,5-1
gram/kgbb diberikan secara bolus
- Bila terdapat perbaikan, ganti cairan dengan kristaloid dan turunkan
bertahap sesuai perbaikan klinis
- Amati tanda vital tiap 30-60 menit.
8. Pemantauan Pasien dinyatakan sembuh bila:
Terapi
Bebas demam 24 jam tanpa antipiretik
Hemodinamik stabil
Kembalinya nafsu makan
Perbaikan klinis
Produksi urin cukup
Tidak ditemukan distres dari efusi pleura dan tidak ditemukan ascites
Trombosit > 50.000/mm3
Hematokrit stabil
Tidak ada bukti perdarahan internal atau eksternal
Tidak ada nyeri perut
Dua hari pasca syokMulai timbul ruam konvalescen/penyembuhan
9. Komplikasi Fase febris:
1. Kejang demam
2. Dehidrasi
3. Ensefalopati
Fase kritis:
4. Syok hipovolemik
5. Perdarahan
6. Ensefalopati
Fase penyembuhan:
7. Overload cairan
8. DIC
10. Edukasi Tirah baring
Pengobatan utama adalah cairan
Monitor tanda kegawatan
Melaksanakan upaya pencegahan dengan 3 M (menguras, menutup,
mengubur)
Identifikasi gejala serupa pada lingkungan rumah
Formulir pelaporan kasus DBD ke Dinas Kesehatan untuk diberikan ke
RT/RW tempat tinggal pasien
11. Prognosis Demam Dengue: baik
Demam Berdarah Dengue:
Advitam : bonam
Ad sanationam : bonam
Adfumgsionam : bonam

12. Tingkat Evidens I/II/III/IV


13. Tingkat A/B/C
Rekomendasi
14. Kepustakaan 1. WHO. Dengue for diagnosis, treatment, prevention and control. 2009:1-146
2. Guidelines for treatment of Dengue Fever? Dengue Haemorrhagic fever in small
hospitals. WHO regional Office for South East Asia. New Delhi. 2011
3. World Health Organization- South East Asia Regional Office. Comprehensive
Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic
Fever.India: WHO. 2011:1-67
4. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pedoman Pelayanan Medis Infeksi Virus
Dengue. 2011;141-49.

Anda mungkin juga menyukai