Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud
mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Pelayanan
kefarmasian pada saat ini telah bergeser orientasinya dari drug oriented ke
yang Baik atau GPP (Good Pharmaceutical Practice) di apotek yang telah
1
diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.35 tahun 2014
melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional
sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah
jabatan apoteker (Presiden RIb, 2014). Dalam hal ini fungsi apoteker adalah
penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional dengan
maksud untuk mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan
pendistribusian obat, dan informasi obat, apotek juga memiliki fungsi ekonomi
pelayanan dan menjaga kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, apoteker sebagai
salah satu tenaga profesional kesehatan dalam mengelola apotek tidak hanya
2
dituntut dari segi teknis kefarmasian saja tapi juga dari segi manajemen (Bahfen,
2006).
kefarmasian saja, melainkan juga dapat mengelola apotek sesuai dengan prinsip-
Untuk itu calon apoteker perlu dibekali keterampilan dan keahlian dalam
mengelola apotek melalui Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Apotek. Hal
ini bertujuan supaya calon apoteker dapat mengetahui dan melihat secara
langsung pengelolaan suatu apotek, serta melihat tugas dan peran Apoteker
bekerjasama dengan PT Kimia Farma Apotek Bisnis Manajer Medan juga turut
3
1.2 Tujuan
apotek.