Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HAJI DAN UMROH

DISUSUN OLEH:
M. DONY F

KELAS: IX G

DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA


SMP NEGERI 3 KABUPATEN TEBO
TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayahny, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Haji dan Umroh. Penulis
mengharapkan kritik dan saran dari guru, siswa dan pembaca agar bisa merevisi makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulis telah bekerja keras untuk menyusun makalah ini, namun tidak
ada akan menjadi lebih baik mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
menyelesaikan makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi penulis maupun
pembaca dikemudian hari.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Haji dan Umroh .................................................................. 2
B. Tujuan, Dasar Hukum dan Hubungan Haji dan Umroh ....................... 2
C. Hubungan Haji dengan Umroh............................................................. 3
D. Syarat-Syarat Wajib, Rukun, Wajib dan Sunnah Haji Umroh ............. 4
E. Dam / Denda ......................................................................................... 5
F. Hikmah Pelaksanaan Haji dan Umroh ................................................. 7

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 8


DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama Islam bertugas mendidik dzahir manusia, mensucikan jiwa manusia, dan membebaskan
diri manusia dari hawa nafsu. Dengan ibadah yang tulus ikhlas dan aqidah yang murni sesuai
kehendak Allah, insya Allah akan menjadi orang yang beruntung. Ibadah dalam agama Islam
banyak macamnya. Haji dan umroh adalah salah satunya. Haji merupakan rukun iman yang
kelima setelah syahadat, sholat, zakat, dan puasa. Ibadah haji adalah ibadah yang baik karena
tidak hanya menahan hawa nafsu dan menggunakan tenaga dalam mengerjakannya, namun juga
semangat dan harta.
Dalam mengerjakan haji, diperlukan penempuhan jarak yang demikian jauh untuk mencapai
Baitullah, dengan segala kesukaran dan kesulitan dalam perjalanan, berpisah dengan sanak
keluarga hanya dengan satu tujuan untuk mencapai kepuasan batin dan kenikmatan rohani.
Untuk memperdalam pengetahuan kita, kami mencoba memberi penjelasan secara singkat
mengenai pengertian haji dan umrah, dasar hukum perintah haji dan umrah, syarat, rukun dan
wajib haji dan umrah serta hal-hal yang dapat membatalkan haji dan umrah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian haji dan umroh?
2. Apa tujuan, dasar hukum dan hubungan haji dan umroh?
3. Apa saja syarat-syarat wajib, rukun, wajib dan sunnah haji dan umroh?
4. Apa saja dam/denda saat haji dan umroh?
5. Apa saja hikmah melaksanakan haji dan umroh?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian haji dan umroh.
2. Mengetahui tujuan dan dasar hukum haji dan umroh.
3. Mengetahui syarat, rukun, wajib dan sunnah haji dan umroh.
4. Mengetahi dam/denda saat haji dan umroh.
5. Mengetahui hikmah melaksanakan haji dan umroh.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Haji dan Umroh


Haji menurut lughah atau arti bahasa (etimologi) adalah al-qashdu atau menyengaja.
Sedangkan arti haji dilihat dari segi istilah (terminology) berarti bersengaja mendatangi Baitullah
(kabah) untuk melakukan beberapa amal ibadah dengan tata cara yang tertentu dan dilaksanakan
pada waktu tertentu pula, menurut syarat-syarat yang ditentukan oleh syara, semata-mata
mencari ridho Allah.
Adapun umrah menurut bahasa bermakna ziarah. Sedangkan menurut syara umrah ialah
menziarahi kabah, melakukan tawaf di sekelilingnya, bersayu antara Shafa dan Marwah dan
mencukur atau menggunting rambut.

B. Tujuan, Dasar Hukum dan Hubungan Haji dan Umroh


1. Tujuan Pelaksanaan Haji dan Umroh
QS. Al-Baqarah : 189
Mereka bertanya kepadamu tentang bulan tsabit. Katakanlah: "Bulan tsabit itu adalah
tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki
rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang
bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintunya; dan bertakwalah kepada Allah
agar kamu beruntung.

2. Dasar Hukum Pelaksanaan Haji dan Umroh


Mengenai hukum ibadah haji, asal hukumnya adalah wajib ain bagi yang mampu.
Melaksanakan haji wajib, yaitu karena memenuhi rukun Islam dan apabila kita nazar yaitu
seorang yang bernazar untuk haji, maka wajib melaksanakannya, kemudian untuk haji sunat,
yaitu dikerjakan pada kesempatan selanjutnya, setelah pernah menunaikan haji wajib.
Haji merupakan rukun Islam yang ke lima, diwajibkan kepada setiap muslim yang mampu
untuk mengerjakan. Jumhur Ulama sepakat bahwa mula-mulanya disyariatkan ibadah haji
tersebut pada tahun ke enam Hijrah, tetapi ada juga yang mengatakan tahun ke sembilan
hijrah.

2
a. Al-Quran
Artinya : Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam
Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan
haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup
mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
b. Al-Hadits
Dari ibnu Abbas, telah berkata Nabi SAW : Hendaklah kamu bersegera
mengerjakan haji, maka sesungguhnya seseorang tidak akan menyadari sesuatu
halangan yang akan merintanginya.

C. Hubungan Haji dengan Umroh


Didalam ibadah haji, sebenarnya mengandung dua macam ibadah yang berhubung-hubungan,
yaitu :
1. Haji : biasa dikatakan orang haji besar.
2. Umroh : biasa dikatakan orang haji kecil.
Didalam Al-Quran diperintahkan sebagai berikut :

Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umroh karena Alloh.
Untuk menunaikan ibadah haji dan umroh, dapat dikerjakan sebagai berikut :
1. Haji Tamattu : Lebih utama mengerjakan umroh (haji kecil) hingga selesai.
Kemudian pada waktu haji (haji besar) tanggal 8 Dzulhijjah melakukan ibadah haji
besar sampai selesai.
2. Haji Qiraan : Umroh dan haji dikerjakan menjadi satu, sekali jalan.
3. Haji Ifraad : Pada Syawal-12/13 Dzulhijjah hanya mengerjakan haji saja, sedang
umroh dijalankan sebelum bulan syawal / setelah selesai mengerjakan haji didalam
tahun itu juga.

3
D. Syarat-syarat Wajib, Rukun, Wajib dan Sunnah Haji Umroh
1. Syarat-syarat wajib haji dn Umroh
Orang-orang yang berkewajiban menjalankan haji dan Umroh itu hanyalah yang
memenuhi syarat-syarat yang tersebut tersebut di bawah ini:
a. Islam
b. Berakal
c. Baligh
d. Merdeka
e. Mampu (kuasa)
2. Rukun haji ada enam perkara:
a) Ihram : Berpakaian ihram dan niat ihram haji
b) Wukuf : Berdiam di padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah
c) Thawaf : Thawaf haji,yang disebut Thawaf Ifadlaah
d) Sayi : Berjalan atau lari kecil antara bukit Shofa dan Marwah
e) Tahallul : Membuka ihram dengan cara menggunting rambut sedikitnya 3 helai
f) Tertib.
3. Wajib Haji
a. Ihram harus dari batas-batas tempat dan waktu yang telah ditentukan. Batas-batas tempat
dan waktu itu dinamakan Miqaat.
b. Bermalam di Muzdalifah,yakni sepulangnya dari Arafah ke Mina.
c. Bermalam di Mina selama 3 atau 2 malam pada Hari Tasyriq.
d. Melontar Jumrah Aqabah pada tanggal 10 Dzulhijjah dan melontar Jumrah ketiga-tiganya
pada hari-hari Tasyriq.
e. Meninggalkan perkara-perkara yang diharamkan (terlarang), karena ihram.
4. Sunnah Haji
a) Mandi untuk ihram.
b) Shalat sunnah ihram 2 rakaat.
c) Thawaf qudum, yaitu thawaf karena datang di Tanah Haram.
d) Membaca Talbiyah.
e) Bermalam di Mina pada tanggal 9 Dzulhijjah.
f) Bermalam di Arafah pada siang dan malam.

4
g) Berhenti di Masyaril Haram pada hari Nahar (10 Dzulhijjah)
h) Berpakaian ihram yang serba putih.
5. Rukun dan Wajib Umroh
a. Ihram dengan niatnya.
b. Thawaf.
c. Sayi.
d. Tahallul.
e. Tertib.
Adapun wajib umrah ada dua perkara yaitu:
a. Ihram dari Miqaat.
b. Meninggalkan hal-hal yang diharamkan karena ihram.

E. Dam / Denda
1. Macam-macam dam(denda)
a. Menyembelih seekor kambing, yang sah untuk qurban untuk disedekahkan kepada fakir
miskin. Kalau tidak bisa, boleh diganti dengan puasa 10 hari (3 hari dikerjakan waktu haji
dan yang 7 hari bisa dilakukan di kampungnya setelah pulang). Denda ini di berikan
kepada yang:
1) Mengerjakan haji secara Tamattu.
2) Mengerjakan haji secara Qiran
3) Mulai ihram tidak dari Miqaat.
4) Tidak bermalam di Muzdalifah
5) Tidak bermalam di Mina
6) Tidak melempar jumrah.
b. Menyembalih kambing untuk disedekahkan, atau puasa 3 hari atau memberi makan 3 sha
(kira-kira sebanyak 7 kg) kepada 6 orang miskin. Denda ini diberikan kepada seseorang
yang melakukan salah satu hal-hal di dalam ihram yaitu:
1) Memakai pakaian yang berjahit menyarung,bagi laki-laki saja
2) Memotong kuku
3) Bercukur atau memotong rambut atau bulu badan
4) Memakai minyak harum pada pakaian ataupun badan

5
5) Bersentuh dengan perempuan dengan Syahwat
6) Bersetubuh sesudah Tahallul-Awwal
c. Menyembelih seekor unta kalau tidak sanggup wajib menyembelih seekor sapi kalau tidak
mungkin dapat diganti menyembelih 7 ekor kambing kalau tidak bisa harga seekor unta
ditaksir harganya sebanyak harganya dibelikan makanan untuk disedekahkan kepada fakir
miskin kalaupun tidak sanggup maka wajiblah diganti dengan puasa untuk tiap-tiap 1 mud
makanan harga unta itu dengan puasa 1 hari. Denda ini di jatuhkan kepada orang yang
bersetubuh sebelum Tahallul-Awal.
d. Barang siapa yang membunuh hewan buruan di tanah haram maka wajib membayar dam
sebagai berikut:
1) Menyembelih hewan yang serupa atau hampir sama dengan binatang yang terbunuh
2) Kalau itu tidak mungkin wajib bersedekah makanan sebanyak harga binatang tersebut,
kalaupun tidak bisa boleh diganti dengan puasa, dengan perhitungan 1 mud 1 hari.
e. Barang siapa yang memotong kayu di tanah haram maka dendanya adalah:
1) Bagi kayu besar dendanya seekor unta atau sapi.
2) Bagi kayu kecil dendanya seekor kambing.
f. Bagi yang terhalang di jalan, sehingga tidak dapat meneruskan pekerjaan haji atau umrah,
maka boleh tahallul dengan menyembelih seekor kambing di tempat itu, kemudian
bercukur atau memotong rambut dengan niat tahallul.

2. Tempat membayar denda


a. Denda yang berupa menyembelih binatang dan memberi makan, dibayarkan di tanah
haram.
b. Denda yang berupa puasa dibayarkan dimana saja kecuali yang telah ditentukan harus
dilakukan di waktu haji.
c. Denda yang berupa menyembelih binatang karena terhalang dibayarkan di tempat ia
terhalang.

6
F. Hikmah Pelaksanaan Haji dan Umroh
1. Setiap perbuatan dalam ibadah haji sebenarnya mengandung rahasia, contoh seperti ihrom
sebagai upacara pertama maksudnya adalah bahwa manusia harus melepaskan diri dari hawa
nafsu dan hanya mengahadap diri kepada Allah Yang Maha Agung.
2. Memperteguh iman dan takwa kepada allah SWT karena dalam ibadah tersebut diliputi
dengan penuh kekhusyuan
3. Ibadah haji menambahkan jiwa tauhid yang tinggi
4. Ibadah haji adalah sebagai tindak lanjut dalam pembentukan sikap mental dan akhlak yang
mulia.
5. Ibadah haji adalah merupakan pernyataan umat islam seluruh dunia menjadi umat yang satu
karena mempunyai persamaan atau satu akidah.
6. Ibadah haji merupakan muktamar akbar umat islam sedunia, yang peserta-pesertanya
berdatangan dari seluruh penjuru dunia dan Kabahlah yang menjadi symbol kesatuan dan
persatuan.
7. Memperkuat fisik dan mental, kerena ibadah haji maupun umrah merupakan ibadah yang
berat memerlukan persiapan fisik yang kuat, biaya besar dan memerlukan kesabaran serta
ketabahan dalam menghadapi segala godaan dan rintangan.
8. Menumbuhkan semangat berkorban, karena ibadah haji maupun umrah, banyak meminta
pengorbanan baik harta, benda, jiwa besar dan pemurah, tenaga serta waktu untuk
melakukannya.
9. Dengan melaksanakan ibadah haji bisa dimanfaatkan untuk membina persatuan dan
kesatuan umat Islam sedunia.

7
BAB III
PENUTUP

Berdasarkan makalah yang membahas tuntas tentang haji dan umroh, dapat disimpulkan :
1. Haji berarti bersengaja mendatangi Baitullah (kabah) untuk melakukan beberapa amal
ibadah dengan tata cara yang tertentu dan dilaksanakan pada waktu tertentu pula, menurut
syarat-syarat yang ditentukan oleh syara, semata-mata mencari ridho Allah.
2. Umrah ialah menziarahi kabah, melakukan tawaf di sekelilingnya, bersayu antara Shafa
dan Marwah dan mencukur atau menggunting rambut.
3. Ketaatan kepada Allah SWT itulah tujuan utama dalam melakukan ibadah haji.
Disamping itu juga untuk menunjukkan kebesaran Allah SWT.
4. Dasar Hukum Perintah Haji atau umrah terdapat dalam QS. Ali- Imran 97.
5. Untuk dapat menjalankan ibadah haji dan umrah harus memenuhi syarat, rukun dan wajib
haji atau umroh.

8
DAFTAR PUSTAKA

Zarkasyi, Imam.1995.Pelajaran Fiqih 2.Ponorogo:Trimurti Press


http://madaniannida-kumpulanmakalahpai.blogspot.com/2011/02/haji-dan-umroh.html
http://deluk12.wordpress.com/makalah-haji-dan-umroh/
http://madaniannida-kumpulanmakalahpai.blogspot.com/2011/02/haji-dan-umroh.html
Al-Quranul Karim
Kitab-Kitab Hadits

Anda mungkin juga menyukai