Badan POM terletak di jalan Percetakan Negara No.23, Jakarta Pusat. Badan POM
dahulu bernama Direktorat Jenderal Obat dan Makanan (Ditjen POM). Ketika masih
Presiden Republik Indonesia No. 166 Tahun 2000 tentang kedudukan, fungsi, tugas,
kewenangan, susunan organisasi, dan tata kerja lembaga pemerintah non-departemen, Ditjen
POM diubah menjadi Badan POM, yaitu Lembaga Pemerintah Non-Departemen (LPND).
Hal ini berarti bahwa Badan POM tidak berada dibawah Departemen Kesehatan, melainkan
bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden. Pelaksanaan tugas Badan POM
Obat dan makanan aman meningkatkan kesehatan masyarakat dan daya saing
bangsa.
melindungi masyarakat.
6
2.4 Tupoksi dan Kewewenangan
Badan POM adalah lembaga pemerintah non departemen yang dibentuk untuk
melaksanakan tugas pemerintah tertentu dari presiden.Badan POM berada di bawah dan
pemerintahan di bidang pengawasan obat dan makanan sesuai dengan ketentuan peraturan
Dalam melaksanakan tugas yang telah diatur dalam Pasal 67 Keputusan Presiden No.
makanan
makanan.
7
4. Penetapan persyaratan penggunaan bahan makanan tambahan (zat aditif) tertentu
untuk makanan dan penetapan pedoman pengemasan peredaran obat dan makanan.
5. Pemberian izin dan pengawasan peredaran obat serta pengawasan industri farmasi.
Struktur organisasi dalam Badan POM RI dapat dilihat pada bagan Organisasi Badan
POM RI berikut:
8
2.6 PPOMN
Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPOMN) didirikan pada tahun 1978
Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan (PPOM) dan dipimpin oleh seorang Kepala Pusat
(eselon 2). PPOM terdiri dari 5 Bidang Pengujian, 20 seksi pengujian dan Bagian Tata
Usaha yang dibantu oleh 3 Sub-Bagian. Kepala PPOM bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Departemen Kesehatan R.I dan bertugas
mengkoordinasi proses pengujian produk untuk menunjang pengawasan obat dan makanan
di Indonesia.
Pada tahun 2001 dengan terbentuknya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
yang berupa Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), sesuai dengan SK Kepala BPOM
No. 02001/SK/KBPOM Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat
dan Makanan sebagaimana telah diubah dengan Surat Keputusan Kepala Badan Pengawas
Obat dan Makanan Nomor HK.00.05.21.4231 Tahun 2004, PPOM berubah nama menjadi
Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPOMN). Sesuai dengan Bab IX bagian
pelaksana tugas BPOM yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPOM.
Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari secara teknis dibina oleh Deputi dan secara
administrasi dibina oleh Sekretaris Utama. PPOMN dipimpin oleh seorang Kepala Pusat
(eselon 2), membawahi 5 Bidang, 10 Seksi serta 1 Sub-Bagian Tata Usaha. Disamping struktur
9
Bahan Baku Pembanding, Koordinator Laboratorium Bioteknologi dan Koordinator
Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan, pasal 135, PPOMN
mutu produk terapeutik, narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain, alat kesehatan, obat
tradisional, kosmetik, produk komplemen, pangan dan bahan berbahaya sesuai dengan
1. Penyusunan rencana dan program pengujian obat dan makanan untuk laboratorium
terapetik, narkoba, psikotropika dan zat adiktif lain, alat kesehatan, obat tradisional,
10
2.7 Visi dan Misi PPOMN
Visi PPOMN adalah sebagai laboratorium yang handal dalam pengujian, yang diakui
ditingkat nasional maupun internasional. Adapun misi dari PPOMN adalah memberikan
informasi hasil pengujian yang cepat, tepat dan bermutuuntuk keperluan pengambilan
lain: Baku pembanding, hewan percobaan, metode analisis, dan sebagainya yang dapat diterima
ditingkat nasional dan internasional mempersiapkan staf yang profesional dalam pengujian obat,
narkotika, alat kesehatan, produk diagnostik, bahan berbahaya, obat untuk terapi, obat
1. Melindungi masyarakat dari penggunaan produk terapetik dan makanan yang tidak
memenuhi syarat
makanan
makanan
11
2.9 Tugas PPOMN
PPOMN sebagai pusat pengujian obat dan makanan mempunyai tugas yang harus
dijalankan demi melindungi masyarakat dari produk makanan, kosmetik dan obat yang tidak
pengujian, penelitian mutu dan keamanan obat terapetik, narkotika, psikotropika dan zat aditif
lain, alat kesehatan, obat tradisional, kosmetik, produk komplemn, pangan dan bahan
3. Pengujian dan penilaian mutu terpetik, narkotika, dan zat aditif lain, alat
dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat danMakanan, struktur Pusat Pengujian Obat dan
Makanan Nasional (PPOMN) seperti pada gambar 2.2. PPOMN dipimpinoleh seorang Kepala
Pusat (eselon 2), membawahi 5 Bidang, dan Sub-Bagian Tata Usaha. Adapun struktur
12
b. Bidang Obat tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen c.
Bidang Pangan
e. Bidang Mikrobiologi
Bidang Produk Terapetik terdiri dari 2 seksi yaitu Seksi Kimia Obat dan Narkotika
Psikotropika dan Zat Aditif lain (NAPZA), serta Seksi Alat Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)
dan Produk Dignostik. Laboratorium rokok berada dibawah koordinasi bidang ini. Dengan
13
1. Pegujian obat
5. Pengujian rokok
pemeriksaan secara laboratorium, pengujian, dan penilaian mutu, pelatihan dan pengembangan
metode analisa pengujian produk terapetik dan bahan berbahaya. Bidang Produk Terapetik dan
1. Penyusunan rencana dan program pengujian produk terapetik daari bahan berbahaya
pelatihan dan pengembangan metode analisa pengujian obat, narkotika dan psikotropika
4. Evaluasi dan penyusunan laporan pengujian produk terapetik dan bahan berbahaya.
Seksi Kimia Fisika Obat, Narkotika dan Psikotropika mempunyai tugas melakukan
pengembangan metode analisa pengujian obat, narkotika dan psikotropika secara kimia
14
fisika Seksi Alat Kesehatan . Produk Diagnostik dan Bahan Berbahaya Mempunyai
pengujian tugas dan melakukan penilaian pemeriksaan mutu, pelatihan secara dan
15