Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM KERJA

MANAJEMEN FASILITAS
DAN KESELAMATAN

RUMAH SAKIT HARAPAN


JL. SENOPATI NO 11 MAGELANG
2016
PROGRAM KERJA
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

PENDAHULUAN
Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari
sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya
kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit mempunyai karakteristik
dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat
keilmuannya masing-masing berinteraksi dan bersinergi satu sama lain. Ilmu pengetahuan
dan teknologi kedokteran yang berkembang sangat pesat yang harus diikuti oleh tenaga
kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu, membuat semakin
kompleksnya permasalahan dalam Rumah Sakit. Rumah Sakit harus mampu memberikan
pelayanan pasien yang lebih aman. Termasuk di dalamnya asesmen risiko, identifikasi, dan
manajemen risiko terhadap pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan untuk
belajar dan menindaklanjuti insiden, dan menerapkan solusi untuk mengurangi serta
meminimalisir timbulnya risiko.

LATAR BELAKANG
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan /atau masyarakat ( UU
No. 36 Tahun Tentang Kesehatan 2009, psl 1 angka 7 ). Salah satu tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upayapelayanan kesehatan adalah Rumah Sakit.
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka keberadaan fasilitas
pelayanan kesehatan harus mencukupi. Di samping ketersediaan fasilitas pelayanan
kesehatan yang cukup, kualitas lingkungan juga merupakan hal yang penting dalam
pencapaian derajat kesehatan.
Rumah Sakit sebagai tempat kerja harus mengupayakan kesehatan dan keselamatan
kerja pegawainya. Di sisi lain Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan,
prasarana, sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan( UU No. 44 Tahun 2009, psl 7
ayat 1 ).
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) sebagai salah satu standar yang turut
dinilai dalam Akreditasi Rumah Sakit mempunyai kontribusi yang cukup mentukan status
akreditasi. Oleh karena itu Standar Manajeman Fasilitas dan Keselamatan (MFK) harus
diupayakan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
TUJUAN
TUJUAN UMUM
Tersedianya fasilitas yang aman, berfungsi dan mendukung bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung.

TUJUAN KHUSUS
Mengelola resiko lingkungan di mana pasien dirawat dan staf bekerja.

KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1 Keselamatan dan 1) Pembuatan program Keselamatan dan Keamanan fasilitas RS, serta memonitor untuk mengamankan area yang diidentifikasi.
Keamanan 2) Identifikasi semua staf, pengunjung, pedagang, vendor dansemua area yang beresiko kemananan.
3) Membuat pedoman keselamatan dan keamanan selama masa pembangunan dan renovasi.
4) Pimpinan rumah sakit memanfaatkan semua sumber daya yang ada sesuai dengan program.
5) Bila ada badan independen dalam fasilitas pelayanan akan di survey untuk memastikan, badan tersebut mematuhi program keselamatan.
6) Pendokumentasian hasil pemeriksaan fasilitas terkini dan akurat.
7) Melaksanakan tindak lanjut terhadap temuan fisik untuk mengurangi resiko keselamatan.
8) Menyusun rencana kerja dan anggran fasilitas RS sesuai perundangan yang berlaku, agar fasilitas tetap dapat beroperasi secara aman dan efektif.
Pengamanan 1)Melakukan identifikasi bahan dan limbah berbahaya, serta mempunyai daftar terbaru bahan berbahaya di Rumah Sakit.
Bahan dan 2)Membuat rencana dan melaksanakan untuk penanganan, penyimpanan dan penggunaan yang aman bahan bahan limbah berbahaya.
Limbah 3)Menyusun laporan dan investigasi setiap ada tumpahan atau paparan dan insiden lainnya yang berkaitan dengan bahan bahan dan limbah berbahaya.
Berbahaya 4)Menyusun dan melaksanakan rencana penangganan limbah berbahaya serta pembuangannya secara aman sesuai dengan hukum yang berlaku.
5)Menyusun dan melaksanakan prosedur yang benar dalam menggunakan alat perlindungan diri saat menangani tumpahan atau paparan.
6)Mendokumentasikan persyaratan izin, lisensi atau ketentuan staf yang diperbolehkan mengelola bahan dan limbah berbahaya.
7)Menyusun dan menerapkan rencana untuk pemasangan label pada bahan dan limbah berbahaya.
Kewaspadaan 1) Pembuatan program kewaspadaan bencana yaitu melakukan identifikasi kemungkinan bencana internal dan eksternal, seperti keadaan darurat masyarakat,
menghadapi wabah, bencana alam dan bencana lain.
bencana 2) Membuat rencana untuk penanganan kemungkinan terjadinya kedaruratan bencana. (lihat di MFK 6 Ep 2).
3) Melaksanakan ujicoba / simulasi bencana di rumah sakit secara tahunan meliputi (lihat MFK 6 di maksud dan tujuan) dan posttest tentang ujicoba
tersebut.
4) Melakukan survei badan idependen terhadap fasilitas pelayanan pasien yang terkait dengan kedaruratan komunitas, untuk meyakinan bahwa badan
idependen mematuhi kesiapan menghadapi bencana.
Penanggulangan 1) Membuat rencana dan melaksankan program K3 bidang pengamanan kebakaran secara terus menerus untuk memastikan penghuni rumah sakit aman dari
kebakaran, asap dan kedaruratan lain yang bukan kebakaran.
Kebakaran
2) Melakukan survey terhadap badan independen yang mengelola K3 mematuhi rencana pengaman kebakaran.

3) Membuat program pengurangan resiko kebakaran dengan cara melakukan assesmen resiko kebakaran saat ada pembangunan di atau berdekatan dengan
fasilitas pelayanan dan melakukan deteksi dini terhadap kebakaran dan asap.

4) Membuat pedoman cara melakukan evakuasi / jalankeluar yang aman dari fasilitas jika terjadi kebakaran dan kedaruratan, bukan kebakaran.

5) Rumah Sakit melaksanakan uji coba system deteksi kebakaran dan pemadaman kebakaran serta pemeliharaannya, serta didokumentasikan.

6) Membuat program pelatihan untuk staf tentang pengamanan kebakaran dan asap sekurang-kurangnya setahun sekali.

7) Rumah Sakit membuat prosedur dan pelaksanaan serta evaluasi untuk pelarangan merokok bagi pasien, keluarga, pengunjung dan staf.

Pengelolaan 1) Membuat rencana untuk pengadaan, pemeliharaan, kalibrasi dan inventaris peralatan medis di Rumah Sakit.
2) Membuat program ujicoba alat sesuai dengan penggunaan dan rekomendasi pabrik serta dilayani oleh tenaga yang bersertifikat atau dengan surat tugas.
Peralatan Medis
3) Mengumpukan dan mendokumentasikan hasil pemantauan peralatan medis untuk keperluan perencanaan dan perbaikan peralatan medis.
4) Membuat dan melaksanakan prosedur penarikan atau pemusnahan peralatan medis yang di tarik kembali oleh pabrik atau siplier.
5) Menyusun penggunaan setiap produk dan peralatan yang dalam proses penarikan kembali dengan peralatan lain atau peralatan alternatif.
Manajemen 1) Memastikan rumah sakit memiliki ketersediaan air dan listrik 24 jam sehari, tujuh hari seminggu.
2) Melakukan identifikasi area pelayanan yang beresiko tinggi mengalami gangguan listrikdan air, serta melakukan pencegahan bila terjadi gangguan listrik
Sistem Utilitas
dan air dengan cara membuat perencanaan sumber listrik dan air alternative bila dalam keadaanemergensi.
3) Membuat jadwal dan melaksanakan ujicoba sumber air dan listrik alternative sekurang kurangnya setahun sekali atau sesuai dengan undang-undang
yang berlaku serta mendokumentasikanhasilujicobatersebut.
4) Mengidentifikasidanmendokumentasikan hasil pemeriksaan, ujicoba dan pemeliharaan system pendukung, limbah, gas medis, ventilasi dan system kunci
(tatacara / juknis) secara teratur.
5) Melakukan pemeriksaan rutin terhadap kualitas air dan air di ruang operasi, gizi, oleh petugas yang kompeten atau otoritas yang berwenang.
6) Melakukan tindak lanjut terhadap dokumentasi hasil monitoring system manajemen pendukung, kemudian dikumpulkan untuk digunakan sebagai
perencanaan dan peningkatan system manajemen pendukung.
PendidikanStaf 1) Membuat program dan jadwal pendidikan dari setiap komponen yang tercantum dalam program K3 untuk seluruh staf rumah sakit.
2) Membuat program pelatihan untuk pengunjung, pedagang/vendor, pekerja kontrak dan lainnya yang diidentifikasi oleh rumah sakit.
3) Membuat program pendidikan dan pelatihan bagi staf agar staf dapat memahami, mengimplementasikan dalamhalmengoperasikan dan memelihara alat
medis serta mengoperasikan system utilitas sesuai dengan pekerjaannya.
4) Membuat program pelatihan dan tes bagi ketua K3 serta anggotanya sesuai dengan uraian tugas dan hasil pelatihan serta tes didokumetasikan.
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Pengusulan dan pembentuk kepanitiaan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Rumah Sakit Ibnu Sina Padang.
2. Pelatihan internal dan eksternal Panitia K3 untuk peningkatkan kompetensi dan
komitmen personal (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
3. Mengadakan rapat rutin bulanan panitian K3 atau koordinasi dengan pihak lain.
4. Pemilihan dan pembuatan program K3.
5. Sosialisasi pelaksanaan program K3 Rumah Sakit Harapan Magelang.
6. Laporan Tahunan kegiatan K3

SASARAN
1. SDM Rumah Sakit Ibnu Sina Padang memahami Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, sekaligus mampu menerapkan Program K3.
2. Pasien dan Keluarga mendapatkan pelayanan yang memuaskan serta keamanan
dan keselamatannya terjamin.
3. Prosedur kerja berfokus pada kebutuhan dan keselamatan pasien.

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


NO KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pengusulan dan pembentuk
kepanitiaan K3
2. Pelatihan internal dan
eksternal Panitia K3
3. Mengadakan rapat rutin
mingguan panitian K3
4. Pemilihan dan pembuatan
program K3
5. Sosialisasi pelaksanaan
program K3
6. Laporan tahunan Kegiatan K3

PENCATATAN DAN PELAPORAN

1. Membuat analisa hasil pelaksanaan evaluasi kegiatan dan dilaporkan kepada


Direktur .
2. Membuat evaluasi pelayanan dilakukan setiap bulan dan tahunan.
3. Cacatan perbaikan dan perencanaan terus menerus dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai