Anda di halaman 1dari 11

LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI

NOMOR PERCOBAAN : 10
JUDUL PERCOBAAN : GELOMBANG BERDIRI DAN MENENTUKAN
KESALAHAN PADA SALURAN KOAKSIAL DENGAN
METODA RF

KELAS / GROUP :
NAMA KELOMPOK : 1. (..)
: 2. (..)
: 3. (..)
: 4. (..)

TANGGAL PERCOBAAN :
TGL. PENYERAHAN LAP. :
NILAI :
DOSEN :

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2016
GELOMBANG BERDIRI DAN MENENTUKAN KESALAHAN
PADA SALURAN KOAKSIAL DENGAN METODA RF

I. TUJUAN
1. Menentukan lokasi saluran putus.
2. Menentukan lokasi saluran yang terhubung singkat.
3. Menghitung delay phasa pada saluran.

II. PENDAHULUAN
Bentuk gelombang berdiri pada saluran fungsi dari frekuensi dapat digunakan untuk
menentukan lokasi kesalahan dalam saluran asalkan panjang saluran diketahui.
Metodanya adalah sebagai berikut :
1. Sebuah tegangan diberikan pada ujung pengirim saluran U1 dan diukur sepan-jang
saluran. Bila terjadi kesalahan pada saluran, pada frekuensi tertentu, tegangan
maksimum terjadi pada lokasi ini (metoda /4).
Kondisi rangkaian terbuka ini diubah menjadi rangkaian hubung singkat pada
ujung saluran dan menghasilkan penurunan resistansi generatordan suatu tegangan
minimum terjadi pada awal saluran.
Tegangan minimum yang diinginkan, dengan cara mengubah frekuensi dan
memisah frekuensi tersebut, f1 dapat ditentukan (nilai rata-rata).
2. Akhirnya, pada ujung akhir saluran, tegangan U2 diberikan dan diukur. Nilai
minimum U2 dan frekuensi yang menyertai ditentukan dan dari nilai ini f2
didapatkan.
3. Lokasi kesalahan (dari awal saluran) didapatkan sebagai

f 2
lF .l tot . (m)
f1 f 2

Untuk menentukan rangkaian hubung singkat, metoda /2 digunakan, yaitu rangkaian


hubung singkat diubah menjadi rangkaian hubung buka. Tegangan minimal diukur pada awal
saluran dan ujung akhir saluran. Waktu penundaan phasa dan pergeseran phasa antara
tegangan keluaran dan tegangan masukan saluran dan dinyatakan dengan frekuensi yang
menyertainya. Saluran ditermina-si oleh impedansi karakteristiknya untuk mendapatkan
pengukuran ini.
a / cm a/cm T *
. 180 dan t . s
5 cm 5 cm 2

T * adalah durasi pulsa (s)

III. ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN


- 1 buah Functio Generator
- 1 buahOsiloskop
- 1 buah Frequency Counter
- 2 buah Test probe, 10:1/1:1, switchable
- 1 buah Dioda adapter
- 1 buah Multimeter
- 1 buah Resistor 60
- Saluran koaksial
- 1 buah Kabel penghubung BNC/BNC
- 1 Set kabel penghubung dan plug
- 1 buah Tkonektor BNC

IV. DIAGRAM RANGKAIAN

1.

Gen. Fungsi
SALURAN KOAKSIAL 100 METER
5
Mp1 2 3 4

Ri = 50 U1 R = , ohm

~
~ 10 9 8 7
6
2.

Gen. Fungsi
SALURAN KOAKSIAL 100 METER

5
Mp1 2 3 4

Ri = 50
~
~
U1 R = 0 ohm

10 9 8 7
6

3.

SALURAN KOAKSIAL 100 METER

5
Mp1 2 3 4

Ri = 50 U1 R = 60 ohm
~
~
10 9 8 7
6

V. PROSEDUR MELAKUKAN PERCOBAAN


1. Saluran Putus
Buat rangkaian seperti gambar diagram 2.1, plug terminal untuk konduktor dalam
dibiarkan terbuka. Meter bebas pentanahan digunakan dalam pengukuran ini.
Berkan tegangan U1 pada masukan dan ukur. Pada frekuensi 10 kHz, atur U1
sebesar 0 dB dan naikkan frekuensi hingga didapat nilai minimum pertama, sekitar
-3 dB sampai -5 dB. Naikkan frekuensi lebih lanjut hingga didapat nilai minimum
berikutnya. Catat frekuensi dan tegangan pada kondisi minimum tersebut.
Tentukan beda frekuensi pemisah dan nilai rata-rata frekuensi pemisah tersebut
(f1). Gambar diagramnya.
2. Berikan tegangan U2 pada ujung akhir saluran seperti gambar 2
Atur tegangan 0 dB seperti 5.1. Tentukan posisi dan nilai dari minima yang terjadi
dan tentukan frekuensi pemisah serta frekuensi pemisah rata-rata (f2).
3. Hitunglah

f 2
lF .l tot . (m), dimana l tot. 100 m
f1 f 2

lF adalah panjang lokasi kesalahan.


4. Saluran Hubung Singkat
Rangkai seperti gambar diagram 2.
Ulangi langkah 1 sampai3 untuk saluran yang dihubung singkat pada lokasi 75
meter dari awal saluran dan tentukan lokasi kesalahan.
5. Pasang tegangan pada ujung beban, seperti gambar 3. Ulangi langkah 1 sampai 3.
6. Dengan menggunakan rangkaian 3, ukur pergeseran phasa antara tegangan
masukan dan keluaran untuk frekuensi yang tertera dalam tabel.
Tentukan waktu tunda phasa untuk frekuensi 1 MHz. Saluran diberi beban 60 .
7. Pada frekuensi yang diberikan seperti pada tabel, menggunakan rangkaian 3,
mengukur pergeseran phasa antara tegangan input dan output.
Kondisikan waktu delay phasa pada f = 1 MHz.
VI. HASIL PERCOBAAN

Untuk 1

U1

0 dB

10 kHz MHz

Untuk 2
Beda frekuensi : ........ , ........ , ........ , ......... MHz

......... ......... ......... .........


f1 .......... MHz
4

......... ......... .........


f 2 .......... MHz
..........

f 2 .......... ..
lF .l tot . . 100 m .......... .. m
f1 f 2 .......... .......... .....

Untuk 3

U1

0 dB

10 kHz MHz

Beda frekuensi : ........ , ........ , ........ , ......... MHz

f 2 .......... ..
lF .l tot . . 100 m .......... .. m
f1 f 2 .......... .......... .....
......... ......... ......... .........
f1 .......... MHz
4

......... ......... .........


f 2 .......... MHz
..........

Lokasi kesalahan (dihitung dari awal kabel)

Untuk 5
U1

0 dB

10 kHz MHz

Beda frekuensi : ..... , ..... , ..... , ...... MHz

......... ......... ......... .........


f1 .......... MHz
.......... .....
......... ......... .........
f 2 .......... MHz
..........
f 2 .......... ..
lF .l tot . . 100 m .......... .. m
f1 f 2 .......... .......... .....

Untuk 6
Untuk 7
f 10 k 100 k 200 k 500 k 600 k 800 k 1M Hz
a cm

a cm
Dengan . 180
5 cm

Waktu tunda phasa, pada f 1 MHz, adalah .........

.......... cm
t . ........ s ......... s
.......... cm
VII. PEMBAHASAN
VIII. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai