Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas kasih dan penyertaanNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas yang terkait dengan mata kuliah Estimasi Biaya.
Dalam tugas Estimasi Biaya penulis ditugaskan untuk membuat Makalah yang terkait dengan
Estimasi Biaya Proyek Konstruksi dalam penyusunan makalah ini penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan makalah ini
kepada :
1. Ibu Esterlita Waney, ST.,M.Eng.,Mgmt selaku dosen pengajar mata kuliah Estimasi Biaya
2. Orang Tua penulis yang selalu memberikan semangat serta dukungan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini
3. Kepada teman-teman yang sudah memberikan saran dan kritik yang bisa dituangkan dalam
penyusunan makalah ini.
Dalam makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan. untuk itu saran dan kritik
yang membangun sangat penulis harapkan, akhir kata penulis mengucapkan Terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan............................................................................. 1
1.3 Rumusan Masalah........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 pengertian estimasi biaya................................................................ 2
2.2 Kegunaan estimasi biaya bagi pihak pihak terkait
(pemilik proyek):............................................................................... 2
2.3 Kegunaan estimasi biaya bagi pihak pihak terkait
(konsultan):....................................................................................... 2
2.4 Kegunaan estimasi biaya bagi pihak pihak terkait
(kontraktor)........................................................................................... 3
2.5 Teknik-Teknik Penjadwalan .......................................................... 3
2.6 Rencana Anggaran Biaya (RAB) .................................................. 4
2.7 Analisis Harga Satuan Pekerjaan ................................................... 5
2.8 Metode Pengumpulan Data............................................................ 6
2.9 analisis dan pembahasan...................................................................6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 7
3.2 Saran............................................................................................... 7
Daftar pustaka ........................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Estimasi, dalam arti umum merupakan usaha untuk menilai atau memperkirakan suatu nilai
melalui analisis perhitungan dan berlandaskan pada pengalaman. Demikian halnya dengan
estimasi biaya dalam pada suatu proyek kontruksi, tentunya dimaksudkan guna memperkirakan
nilai pembiayaan suatu proyek.
Estimasi biaya konstruksi merupakan hal penting dalam dunia industri konstruksi. Ketidak
akuratan estimasi dapat memberikan efek negatif pada seluruh proses konstruksi dan semua pihak
yang terlibat. Estimasi biaya berdasarkan spesifikasi dan gambar kerja yang disiapkan owner harus
menjamin bahwa pekerjaan akan terlaksana dengan tepat dan kontraktor dapat menerima
keuntungan yang layak Estimasi biaya konstruksi dikerjakan sebelum pelaksanaan fisik dilakukan
dan memerlukan analisis detail dan kompilasi dokumen penawaran dan lainnya.
Estimasi biaya mempunyai dampak pada kesuksesan proyek dan perusahaan pada umumnya.
Keakuratan dalam estimasi biaya tergantung pada keahlian dan ketelitian estimator dalam
mengikuti seluruh proses pekerjaan dan sesuai dengan informasi terbaru.
2.3.1 Harga Satuan Tertinggi Rata-Rata Per M2 Bangunan Bertingkat Untuk Bangunan Gedung.
Harga satuan tertinggi rata-rata per-m2 bangunan gedung bertingkat adalah didasarkan
pada harga satuan lantai dasar tertinggi per m2 untuk bangunan gedung bertingkat, kemudian
dikalikan dengan koefisien atau faktor pengali untuk jumlah lantai yang bersangkutan, sebagai
berikut:
Pondasi 5% - 10 %
struktur 25% - 35 %
lantai 5 % - 10 %
Dinding 7% -10 %
Plafond 6% - 8 %
Atap 8 % -10 %
Utilitas 5%-8%
finishing 10 % - 15 %
Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda-beda di masing-masing daerah,
hal ini disebabkan perbedaan harga satuan bahan dan upah tenaga kerja. Ada dua faktor yang
berpengaruh terhadap penyusunan anggaran biaya suatu bangunan yaitu faktor teknis dan non
teknis. Faktor teknis antara lain berupa ketentuan-ketentuan dan persyaratan yang harus dipenuhi
dalam pelaksanaan pembangunan serta gambargambar kontruksi bangunan. Sedangkan factor non
teknis berupa harga-harga bahan bangunan dan upah tenaga kerja. Dalam melakukan anggaran
biaya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu anggaran biaya kasar (taksiran) dan anggaran biaya
teliti.
Harga Bangunan
2.8 Analisis Data
2.8.1 Komponen Biaya Standard dan Non standar
1. Luas Bangunan 5 Lantai :
( 4 x 400 ) + 455 + 64 = 2.119 m2
BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas penulis menarik suatu kesimpulan bahwa Anggaran biaya
konstruksi pembangunan gedung bertingkat didapat dari hasil penjumlahan biaya standar dan non
standar yang berdasarkan pada syarat teknis bangunan gedung, maka didapat perkiraan total biaya-
biaya komponen kegiatan pembangunan bangunan gedung sebesar Rp 6,588,317,244.60.
Nilai Proyek yang didapat dari hasil estimasi anggaran biaya konstruksi pada
Pembanguna lebih kecil dibandingkan anggaran biaya konstruksi berdasarkan syarat teknis
bangunan gedung. Artinya estimasi anggaran biaya konstruksi pada Pembangunan dapat
digunakan dala pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Oleh karena itu proyek pembangunan bangunan
gedung dilaksanakan dan dapat memenuhi syarat teknis pembangunan bangunan gedung.
3.2 Saran
Hal yang penting dalam pemilihan metode estimasi biaya proyek konstruksi mudah dan
tidak mahal dalam penggunaannya. Parameter yang digunakan dalam estimasi anggaran biaya
konstruksi untuk bangunan gedung adalah luas lantai dan jumlah lantai. Langkah awal yang harus
diperhatikan adalah menentukan klasifikasi bangunan baik berdasarkan kegunaan bangunan
ataupun kompleksitas. Parameter yang lebih penting adalah indeks harga bangunan gedung
permeter persegi berdasarkan perencanaan program dan anggaran bangunan gedung yang
dikeluarkan sesuai dengan daerah pelaksanaan proyek.
Data biaya selama tahap awal proses desain dapat dikaitkan dengan fungsi dan desain. Akan tetapi,
tingkat kelayakan sangat diragukan dan memerlukan penilaian atas beberapa faktor variabel. Dalam
tahap akhir dari proses desain, aspek biaya lebih berkaitan dengan kuantitas dan spesifikasi. Kedua
hal diatas merupakan pendekatan tradisional. Suatu pandangan alternatif menyatakan bahwa biaya
ditentukan oleh proses, yaitu metode, peralatan, dan sarana yang dipilih oleh kontraktor dalam
menentukan biaya di dalam manajemen proyek.
Tingkat ketepatan biaya sebuah bangunan ditentukan oleh berbagai faktor yang datangnya bisa
dari dalam maupun dari luar proyek. Berbagai faktor yang datang dari dalam antara lain : tingkat
kompleksitas bangunan, lokasi proyek, ketersediaan alat, sistem dalam perusahaan, analisis yang
digunakan, dan masih banyak lagi. Sedangkan faktor yang berasal dari luar proyek antara lain :
faktor ekonomi, keamanan publik, kebijakan pemerintah, faktor sosial dan politik, serta yang
lainnya.
Estimasi Biaya Konstruksi
(sumber : beritahariini.blogspot.com)
Kegiatan estimasi merupakan dasar untuk membuat sistem pembiayaan dan jadwal pelaksanaan
konstruksi serta merupakan "peramalan kejadian" pada proses pelaksanaan dan memberi "nilai"
pada masing-masing kejadian tersebut.
Estimasi dilakukan dengan terlebih dahulu mempelajari gambar rencana dan spesifikasi.
Berdasarkan gambar rencana dapat diketahui kebutuhan material, baik jenis maupun kuantitas
material yang natinya akan digunakan. Perhitungan kebutuhan jenis dan kuantitas material harus
dilakukan secara teliti dan setiap jenis material itu harus ditentukan harganya. Sedangkan
spesifikasi dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan mutu / kualitas setiap jenis material.
Dalam melakukan kegiatan estimasi, seorang estimator harus memahami proses konstruksi secara
menyeluruh, termasuk jenis dan kebutuhan alat karena faktor tersebut dapat mempengaruhi biaya
konstruksi. Perbedaan metode konstruksi berpengaruh terhadap perencanaan anggaran biaya.
Pihak yang menguasai berbagai metode konstruksi dan mampu memilih dan memutuskan untuk
menggunakan metode yang tepat dalam merealisasikan proyek akan dapat membuat rencana
anggaran biaya yang efisien.
Berbagai hal yang ikut berkontribusi dalam rencana anggaran biaya adalah antara lain :
Produktivitas tenaga kerja.
Ketersediaan material.
Ketersediaan peralatan.
Cuaca
Jenis kontrak
Masalah kualitas.
Etika.
Sistem pengendalian.
Kemampuan manajemen.
JENIS-JENIS ESTIMASI
Estimasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu antara lain :
Estimasi Kelayakan
Estimasi kelayakan digunakan untuk menentukan apakah proyek tersebut layak dibangun. Biaya
yang diperhitungkan dalam estimasi ini mencakup biaya untuk akuisisi tanah, perancangan,
depresiasi, pajak, bunga modal, pemeliharaan dan perbaikan tahunan dan lain-lain.
Estimasi Konseptual
Estimasi konseptual dilakukan selama proses perancangan berlangsung, setiap terjadi revisi
estimasi maka tingkat ketelitian atau akurasi biaya akan meningkat sesuai tahap perancangan.
Jenis-jenis estimasi konseptual adalah :
1. Estimasi harga satuan fungsional, yang menggunakan fungsi dari fasilitas sebagai dasar
penetapan biaya.
2. Estimasi biaya satuan per meter persegi, di mana metode ini mengandalkan data dari
proyek sejenis yang pernah dibangun. Metode ini mempunyai ketelitian rendah.
3. Estimasi biaya satuan per meter kubik, dapat digunakan dalam bangunan di mana volume
sangat dipentingkan. Metode ini hanya dapat diandalkan untuk fase awal perencanaan dan
perancangan.
4. Estimas faktorial, digunakan pada proyek yang mempunyai tipe sama. Metode ini sangat
berguna untuk proyek-proyek yang mempunyai komponen utama yang sama. Biaya
komponen utama ini akan berfungsi sebagai faktor dasar 1,00 dan harga semua komponen
yang lain merupakan fungsi dari komponen utama.
5. Estimasi sistematis, dalam hal ini proyek dibagi atas sistem fungsional kemudian harga
satuan ditentukan dari penjumlahan tiap harga satuan elemen dalam setiap sistem atau
mengalikan dengan faktor pengali yang ada.
Estimasi Detail
Estimasi detail umumnya dilakukan kontraktor umum. Langkah awal yang dilakukan adalah
dengan membuat quantity take off berdasarkan gambar kerja dan spesifikasi kemudian
menyatukan biaya material, tenaga kerja, peralatan, sub-kontraktor dan biaya lain
seperti overhead dan keuntungan.
Estimasi Kemajuan
Estimasi kemajuan bertujuan sebagai dasar permintaan pembayaran, sebagai pembanding terhadap
keuntungan dan kerugian yang telah diramalkan sebelumnya.
Seorang estimator harus mempunyai kualifikasi sebagai seorang yang melakukan kegiatan
estimasi, kualifikasi seorang estimatortor dapat ditentukan oleh kemampuannya, dimana estimator
diharapkan mampu ddalam hal-hal berikut ini :
Seorang estimator harus mampu membaca / menginterpretasikan sebuah gambar kerja dan spesifikasi
yang digunakan, serta memvisualisasikan gambar bentuk tiga dimensi dari sebuah desain proyek.
Seorang estimator harus berpikir kreatif dan mampu mencari alternatif-alternatif metode konstruksi,
serta mengetahui produktivitas tenaga kerja dan kinerja dari setiap peralatan yang digunakan.
Seorang estimator harus mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik, sabar dan teliti dalam
melakukan pekerjaannya.
Seorang estimator harus mempunyai dasar pengetahuan tentang matematika dasar dan pengetahuan
tentang operasi serta prosedur di lapangan.
Seorang estimator harus mampu mengidentifikasi dan menetralisasi segala resiko yang ada, dan dapat
berorganisasi dengan baik guna menyampaikan estimasi secara logis dan jelas.
Seorang estimator harus mampu membuat jadwal konstruksi, mengerti dan mampu menggunakan
sistem biaya pekerjaan perusahaan serta memahami hubungan kontraktual yang ada.
Seorang estimator harus mampu membangun strategi sukses dalam fase pelelangan dan negoisasi
proyek, mampu mengatasi batas waktu dan yang paling penting adalah mempunyai standar kode etik
yang tinggi sebagai seorang estimator.
MAKALAH
MANAJEMEN KONSTRUKSI
ESTIMASI BIAYA PROYEK
DOSEN : ANJAS HANDAYANI, ST, MT
Penyusun :
Apria Kresna Rahayu 41115210021
Fanisya Putri Andrian 41115210026