Anda di halaman 1dari 12

4.

1 Posisi Geografis

4.1.1 Kelurahan Sawunggaling

Posisi Geografis : 7180.38 S dan 1124343.12 E

Batas Administratif :

Sebelah Utara : Kelurahan Pakis, Kec. Sawahan, 60254

dan Kelurahan Darmo, Kec. Wonokromo

Sebelah Selatan : Kelurahan Wonokromo, Kec. Wonokromo, 60241

Sebelah Barat : Kelurahan Gunung Sari, Kec.Dukuh Pakis, 60224

Sebelah Timur : Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, 60241

4.1.2 Kelurahan Darmo

Posisi Geografis : 7 17 29.48S dan 1124353.17 E

Batas Adminstratif :

Sebelah Utara : Kelurahan Dr. Soetomo, Kec. Tegalsari,60264

Sebelah Selatan : Kelurahan Ngagel, Kec.Wonokromo, 60264

Sebelah Barat : Kelurahan Sawunggaling, Kec. Wonokromo, 60243

Sebelah Timur : Kelurahan Pakis dan Kelurahan Banyu Urip,Kec. Sawahan,


60254

4.2 Landmark ( Point of Interest)

4.2.1 Kelurahan Sawunggaling

4.2.1.1 Monumen Ronggolawe

Monumen Ronggolawe ini adalah T-Ronggolawe sebuah


nama dari divisi IV TNI di Jawa Tengah yang di pimpin oleh
Jenderal Mayor Djatikusumo.Yang didirikan pada tanggal 11
November 1985 dan diresmikan oleh G.P.H.A Djati
Kusumo( Letjen TNI Purn) eks Panglima Divisi V Ronggolawe.
Huruf T di depan nama Ronggolawe berarti
Tjadangan. Monumen Ronggolawe ini didedikasikan kepada
Devisi T Ronggolawe. Yang beralamat di Jl. Joyoboyo,
Sawunggaling, Wonokromo, Kota SBY, Jawa Timur 60242 dengan
Letak Geografis :71758.41 LS dan 1124353.27 BT. Dengan
fasilitas yang ada di Taman Monumen Ronggolawe yaitu,
playground area untuk anak-anak, pos keamanan, lapangan futsal,
dan KASM ( Keran Air Siap Minum).

Gambar. 4.2.1.1 Monumen Ronggolawe

4.2.1.2 Kodan V Brawijaya

Awalnya TNI Divisi I Jatim yang terbentuk pada tanggal 17


Desember 1948 ini terus tersusun dari unsur unsur yang
merupakan anak kandung perjuangan bangsa Indonesia, khususnya
rakyat Jawa timur. Unsur unsur tersebut lahir ditengah tengah
kancah perjuangan bangsa Indonesia sebagai jawaban sejarah untuk
mempertahankan dan menegakkan negara kesatuan republik
Indonesia yang berdasarakan Pancasial UUD 1945, melalui pasang
surutnya perjuangan melawan kekuatan penjajah dan kekuasaan
lainnya, akhirnya pada 17 Desember 1948 unsur unsur tersebut
tersusun kedalam organisasi Tentara yang diberi nama TNI Divisi
Jawa timur.

Sesuai Keputusan Kasad Nomor : Kep/4/1985 tanggal 12


Januari 1985, sebutan Kodam VIII/Brawijaya, diganti menjadi
Kodam V / Brawijaya. Perubahan ini disebabkan adanya
reorganisasi yang dilakukan TNI-AD, berpedoman pada prinsip" A
Small Effective Unit " sehingga dari 17 Kodam disusun kembali
menjadi 10 Kodam.

Kodam V Brawijaya Surabaya beralamat di Jl. Raden Wijaya


No.1, Sawunggaling, Wonokromo, Kota SBY, Jawa Timur 60242
dengan posisi geografis 717'56.4"S dan 11243'26.5"E. Di area
Kodam V Brawijaya terdapat sebuah lapangan yang terbuka untuk
umum dan digunakan pasar malam saat malam hari, pasar malam
ini buka setiap hari. Di pasar malam tersebut terdapat banyak
pilihan, mulai dari makanan, minuman, barang-barang rumah
tangga, dan mainan untuk anak-anak. Selain itu lapangan ini juga
sering digunakan sebagai tempat diadakannya sebuah konser-
konser musik.

Gambar. 4.2.1.2 Gedung Komplek Kodam V Brawijaya

4.2.1.3 Ex Wonokromo Tramp Depo

Meski sudah lama terlupakan, Surabaya pernah dilewati


transportasi berbasis rel yang bernama trem. Surabaya memiliki
jalur trem pertama kali tahun 1886 berupa trem uap, lima tahun
setelah Batavia meresmikan jalur trem uapnya. Trem listrik di
resmikan di Surabaya 27 tahun setelahnya di tahun 1923. Baik trem
uap ataupun trem listrik di operasikan oleh perusahaan OJS (Oost
Javanische Stoomtram Matschapiij). Seiring diakuinya kedaulatan
Indonesia oleh Belanda tahun 1949, pengelolaan trem uap dan trem
listrik diambil alih oleh DKA (Djawatan Kereta Api).

Gambar. 4.2.1.3 Bangunan Ex Tramp Depo

Penampakan bangunan tua trampt depo yang dahulu digunakan


stasiun pemberhentian tramp di daerah Surabaya. Nampak
bangunan yang tak terurus dan belum ada fasilitas umum yang
mendukung. Ex Tramp Depo ini terletak di Jl. Dka Tegal No.101,
Sawunggaling, Wonokromo, Kota SBY, Jawa Timur 60242, pada
posisi 717'51.5"S 11244'04.8"E.
4.2.2 Kelurahan Darmo
4.2.2.1 Kebun Binatang Surabaya (KBS)

Gambar.4.2.2.1 Logo Kebun Binatang Surabaya (KBS)

KBS pertama kali didirikan berdasarkan SK Gubernur Jenderal


Belanda tanggal 31 Agustus 1916 No. 40, dengan nama
Soerabaiasche Planten-en Dierentuin (Kebun Botani dan Binatang
Surabaya) atas jasa seorang jurnalis bernama H.F.K. Kommer yang
memiliki hobi mengumpulkan binatang. Dari segi finansial H.F.K
Kommer mendapat bantuan dari beberapa orang yang mempunyai
modal cukup. Terletak di Jalan Setail No.1, Darmo, Wonokromo,
Surabaya. KBS memiliki fasilitas seperti perpustakaan, kantin,
musholla, serta aula untuk sarana hiburan seperti pertunjukan musik.
Akses jalan yang ada di dalam KBS berupa jalan paving, dimana
pada pintu masuk di KBS kita dapat menjumpai peta tematik lokasi
di KBS. KBS terletak diantara jalan utama yaitu, Jalan Joyoboyo dan
Jalan Raya Darmo. Letak Geografisnya yaitu 71749.34 LS dan
1124412.81.

4.2.2.2 Taman Bungkul

Awalnya Mbah Bungkul bernama Ki Ageng Supa. Sewaktu


masuk Islam, berganti menjadi Ki Ageng Mahmuddin. Ia
diperkirakan hidup di masa Sunan Ampel pada 1400-1481. Nama
Mbah Bungkul ditemukan di Babad Ngampeldenta terbitan 2
Oktober 1901 yang naskah aslinya terdapat di Yayasan Panti
Budaya Jogjakarta. Selain itu, juga ada Babad Risakipun Majapahit
Wiwit Jumenengipun Prabu Majapahit Wekasan Dumugi Demak
Pungkasan yang disimpan di Perpustakaan Reksopustoko
Surakarta.

Gambar. 4.2.2.2 pintu masuk makam Mbah Bungkul

Sulitnya menemukan sosok ini bahkan dibenarkan


sejarahwan mendiang GH Von Faber pada bukunya Oud Soerabaia,
terbitan 1931. Faber mencatat kesan Bungkul dalam bahasa
Belanda yang kira-kira terjemahannya demikian: Orang-orang tua
melarang menceritakan apa pun tentang Bungkul ini. Pelanggaran
terhadap larangan itu pasti diganjar hukuman. Si pelanggar akan
diancam oleh jin, diisap darahnya oleh kelelawar, lehernya
dipelintir dan sebagainya, demikian pula ibu, istri, dan anak-
anaknya akan mendapatkan celaka. Masih banyak ancaman
mengerikan yang ditulis Von Faber.

Taman bungkul memiliki fasilitas-fasilitas yang cukup lengkap


seperti playground, air mancur untuk bermain anak-anak, tempat
makan , dan toilet. Terletak di Jalan Taman Bungkul, Darmo,
Wonokromo, Surabaya, dengan posisi geografis 71717,42 LS
dan 1124323,01 BT.

5.3 Kondisi Lingkungan

4.1 Kelurahan Sawunggaling

Kelurahan Sawunggaling terdiri dari 12 RW dan 86 RT. Jumlah penduduk


di Kelurahan Sawunggaling Kecamatan Wonokromo Kodya Surabaya adalah:
28.247 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 14.265 jiwa dan perempuan 13.982 jiwa,
serta terdiri dari 9.614 kepala keluarga.

Keadaan sosial ekonomi berdasarkan profesi dan pekerjaan di Kelurahan


Sawunggaling Kecamatan Wonokromo Kodya Surabaya sebagai berikut: 1. PNS
(Pegawai Negeri Swasta) sebanyak 3.779 orang, 2. TNI (Tentara Nasional
Indonesia) sebanyak 7.106 orang, 3. POLRI (Polisi Republik Indonesia)
sebanyak 37 orang, 4. Swasta sebanyak 10.879 orang, 5. Pensiunan sebanyak
4.033 orang, 6. Wiraswasta sebanyak 1.481.

Pendidikan Kelurahan Sawunggaling Kecamatan Wonokromo Kodya


Surabaya, berdasarkan tingkat pendidikan adalah sebagai berikut: 1. SD
(Sekolah Dasar) sebanyak 2.126 orang, 2. SMP (Sekolah Menengah Pertama)
sebanyak 4.279 orang, 3. SMA (Sekolah Menengah Atas) sebanyak 6.914 orang,
4. D1-D3 (Diploma 1-3) sebanyak 1.610 orang, 5. S1-S3 (Strata 1-3) sebanyak
281 orang.

Penduduk Kelurahan Sawunggaling Kecamatan Wonokromo Kodya


Surabaya berdasarkan agama dan pemeluknya sebagai berikut: 1. Islam
sebanyak 25.676 orang, 2. Kristen sebanyak 1.581 orang, 3. Katolik sebanyak
688 orang, 4. Hindu sebanyak 188 orang, 5. Budha sebanyak 114 orang. Sarana
keagamaan yang ada di wilayah Kelurahan Sawunggaling Kecamatan
Wonokromo Kodya Surabaya hanya terdapat sarana keagamaan untuk agama
Islam saja yang terdiri dari: Masjid 10 gedung dan Mushola 23 gedung (BPS
tahun 2015).

Dari data yang didapatkan terdapat 6 Gedung Pemerintahan yang


bertempat di Kelurahan Sawunggaling, selain itu ada sarana kesehatan yang
tersedia di Kelurahan Sawunggaling hanya ada RS Brawijaya, rumah sakit
tingkat III Brawijaya adalah salah satu Instalasi Kesehatan di jajaran Kesdam V
/ Brawijaya, yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan bermutu bagi
anggota TNI, PNS beserta keluarga, peserta BPJS, Rekanan kerjasama dan
Masyarakat umum. yang terletak di Jalan Kesatriyan No.17, Sawunggaling,
Wonokromo, Kota SBY, Jawa Timur 60242. Rumah Sakit ini merupakan milik
dari Kodam V Brawijaya, yang juga dibuka untuk umum. Ada juga ruang
publik di Kelurahan Sawunggaling adalah Gedung Pertemuan. Dan dari semua
ruang publik yang ada di Kelurahan Sawunggaling berjumlah 7 buah.

Kelurahan Sawunggaling Kecamatan Wonokromo Surabaya pada tanggal


9 Oktober 2017 lalu memperoleh sebuah penghargaan dari pemkot Surabaya.
Penghargaan tersebut diberikan dari 5 kampung terbaik salah satunya adalah
Kelurahan Sawunggaling. Kampung ini membuat komitmen untuk menjadikan
kampung aman dan nyaman bagi anak-anak. Selain memberikan perhatian
mereka juga membangun karakter dan akhlak anak. Beragam cara mulai dari jam
belajar yang maksimal mengurangi penggunaan alat elektronik hingga
membangun TPQ di tiap RT.
Cara ini dianggap efektif hingga saat ini sehingga mampu mengubah nilai
akademis anak dan juga berprestasi di sekolah. Selain berprestasi dalam bidang
akademis perhatian juga terpusat untuk UKM kecil yang dikelola warga. Seperti
memberdayakan remaja untuk membuat minuman herbal (jamu) dan kerajinan
serta baju lukis.

Selain itu di Kelurahan Sawunggaling juga terdapat kampung dengan


banyak hiasan-hiasan di dinding tembok-tembok rumah warganya, terutama di
RT.01 RW.03 daerah Wonoasri Kidul

Gambar 4.1 Gambar mural di Kelurahan Sawunggaling

Disini saya sempat mengabadikan dan berfoto dengan latar belakang


mural-mural yang ada di dinding salah satu rumah warga. Menurut Ibu Wiwik
seorang warga setempat, hal tersebut dimulai sejak adanya penyuluhan dari
Tunas Hijau dengan teman kids & young people do actions for a better earth.
Dengan acara tersebut warga di Kelurahan Sawunggaling diajak melakuan studi
banding di Kelurahan Gundih yang ada di Kecamatan Bubutan yang telah
dikenal akan kebersihan dan kerapiannya. Setelah adanya acara tersebut warga di
Kelurahan Sawunggaling memulai menata daerahnya. Dengan tidak membuang
sampah sembarangan hasil rumah tangga dan dipilah-pilah dahulu. Tidak ada
tempat sampah dipinggir-pinggir jalan. Dan keadaan sekarang di Kelurahan
Sawunggaling saat saya melakukan survei yaitu, keadaan gang-gang komplek
yang bersih dan tertata, banyak hiasan-hiasan di pinggir jalan.

Selain itu,warga di Kelurahan Sawunggaling juga sering melakukan


cangkrukan antar warga. Hal ini menurut ketua RW.7 Bapak Agus, merupakan
salah satu cara untuk memperkuat tali silaturahmi antar warga ditengah arus
perkembangan jaman warga perkotaan saat ini. Agar antar warga tidak saling
acuh dan saling bergotong royong apabila ada suatu masalah.

5.4 Kelurahan Darmo

Kondisi sosial warga di Kelurahan Darmo berstatus KS( Keluarga


Sejahtera) tingkat II dan III. Hal ini di dukung juga dengan data dari BPS pada
tahun 2015 yang menyebutkan bahwa mayoritas warga Kelurahan Darmo yaitu
berprofesi sebagai pegawai pemerintahan (PNS). Hal tersebut dapat terlihat saat
dilakukan survei ke Kelurahan Darmo, yang perumahan disana berupa komplek-
komplek perumahan. Kelurahan Darmo merupakan salah satu Kelurahan yang
ada di Kecamatan Wonokromo yang sudah maju, Kelurahan Darmo juga
memiliki UKM yang beranggotakan para ibu-ibu dan kaum remaja.

UKM tersebut bernama UKM Allifah Collection Darmo. Awal berdirinya


UKM Allifah Collection Darmo kurang lebih 10 tahun, di mulai dari awal tahun
2007 an. Awal berdiri UKM Allifah Collection Darmo ini sebetulnya
melanjutkan usaha orang tua yang dulunya memiliki keterampilan menjahit dan
dulu ibu sebagai penjahit bijian setiap harinya , terus akhirnya punya ide untuk
mengembangkan tempat UKM orang tua ibu fitri tersebut. Ibu fitri pun
mengembangkan UKM itu bersama dengan warga-warga kampung darmo kali
yang pegawainya terbentuk dari ibu-ibu rumah tangga yang notaben belum ada
pekerjaan tatap sebagai pemasukan mereka.

4. 4 Jenis Jalan

1. Jalan arteri, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani [angkutan]]


utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah
jalan masuk (akses) dibatasi secara berdaya guna.

2. Jalan kolektor, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan


pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-
rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.

3. Jalan lokal, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan


setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan
jumlah jalan masuk tidak dibatasi.

4. Jalan lingkungan, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan


lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah.
4.4.1 Kelurahan Sawunggaling
Nama Jalan Jenis Jalan
Jalan Kolektor, Jalan
Jalan Joyoboyo Nasional
Jalan Kolektor, Jalan
Jalan Mayjen Sungkono Nasional
Jalan Lokal, Jalan Provinsi
Jalan Brawijaya
Jalan Lokal, Jalan Provinsi
Jalan Wonosari Kidul
Jalan Lokal, Jalan Provinsi
Jalan Kesatryan
Jalan Lokal, Jalan Provinsi
Jalan Raden Wijaya
Jalan Lokal, Jalan Provinsi
Jalan Karangan
Jalan Lokal, Jalan Provinsi
Jalan Perwira
Jalan Arteri, Jalan Nasional
Jalan Gunungsrai
Jalan Lingkungan
Jalan Gajah Mada
Jalan Lingkungan
Jalan Pulosari I
Jalan Lingkungan
Jalan Gajah Mada IIA
Jalan Lingkungan
Jlan Hayam Wuruk Baru I
Jalan Lingkungan
Jalan Wonosari Kidul II
Jalan Lingkungan
Jalan Tamtama
Jalan Lingkungan
Jalan Wonoboyo I

4.4.2 Kelurahan Darmo


Jenis Jalan Nama Jalan

Jalan Diponegoro Jalan Kolektor, Jalan


Nasional

Jalan Dr.Soetomo Jalan Kolektor, Jalan


Nasional

Jalan Joyoboyo Jalan Kolektor, Jalan


Nasional

Jalan Darmokali Jalan Lokal, Jalan Provinsi

4.5 Panjang Jalan Jalan Ciliwung Jalan Lokal, Jalan Provinsi


Nama Jalan Panjang Jalan
Dalam
Jalan Bumiharjo 1.4 km
Jalan Lokal, Jalan Provinsi
pengumpulan data Jalan Diponegoro
panjang jalan, cara 1.22 km
menghitung Jalan Progo Jalan Lokal, Jalan Provinsi
Jalan Dr.Soetomo
panjang jalan yang 859.80 m Jalan
digunakan dalam Jalan Bengawan Jalan Lokal,
Jalan Joyoboyo Provinsi
praktikum ini yaitu 966.11 m
menggunakan Jalan Darmokali
Jalan Adityawarman Jalan Lokal, Jalan Provinsi
google maps. 440.72 m
Jalan Jalan Ciliwung
Raya Malang- Jalan Arteri, Jalan
4.5.1
Surabaya Nasional 294.12 m
Kelurahan Jalan Bumiharjo
Sawunggaling Jalan Setail 364.22 m
Jalan Lingkungan
Jalan Progo
Jalan Kutai 603.79 m
Jalan Lingkungan
Jalan Bengawan
Jalan Indragiri 593.32 m
Jalan Lingkungan
Jalan Adityawarman
Jalan Jambi 2.06 km
Jalan Lingkungan
Jalan Raya Malang-
Surabaya
Jalan Bogowonto Jalan Lingkungan
491.89 m
Jalan
Jalan Barito Setail Jalan Lingkungan
643.23 m
Jalan
Jalan Sambas Kutai Jalan Lingkungan
882.28 m
Jalan Indragiri
563.88 m
Jalan Jambi
631.9 m
Jalan Bogowonto
271.83 m
Jalan Barito
246.43 m
Jalan Sambas
4.5.1 Kelurahan Darmo

Nama Jalan Panjang Jalan


1.4 km
Jalan Diponegoro
1.22 km
Jalan Dr.Soetomo
859.80 m
Jalan Joyoboyo
2.06 km
Jalan Raya Malang-
Surabaya
966.11 m
Jalan Darmokali
440.72 m
Jalan Ciliwung
294.12 m
Jalan Progo
364.22 m
Jalan Bengawan
603.79 M
Jalan Adityawarman
593.32 m
Jalan Bumiharjo I
491.89 m
Jalan Setail
643.23 m
Jalan Kutai
882.28 m
Jalan Indragiri
563.88 m
Jalan Jambi
631.9 m
Jalan Bogowonto
271.83 m
Jalan Barito
246.43 m
Jalan Sambas

DAFTAR PUSTAKA

http://referensi.data.kemdikbud.go.id/pd_index.php?kode=056011&level=3. 27
November 2017. 14.28.
https://surabayakota.bps.go.id/index.php/publikasi/46. 13 November 2017. 10.39
Jurnal Ilmiah Geomatika. Yuwono. 2004. Kartografi. Prodi Teknik Geodesi FTSP ITS
Surabaya
Sukojo, Bangun Muljo.2009. Buku ajar toponimi. Surabaya. Program studi Teknik
Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan.

Anda mungkin juga menyukai