RANO ASOKA
Dosen Tetap STIE Rahmaniyah Sekayu
Email :ranoasoka09@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi pelaksanaan sistem dan prosedur
penghapusan barang milik daerah di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Musi Banyuasin.Adapun metode penelitian yang digunakan Peneliti dalam penelitian ini
adalah metode kualitatif, berupa gambaran atau keadaan-keadaan yang ada tentang sistem dan prosedur
penghapusan barang milik daerah di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Musi Banyuasin.Hasil yang di dapat adalah Pelaksanaan sistem penghapusan barang milik
daerah pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Banyuasin
sudah efektif.Hal ini dikarenakan fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan dan catatan yang
digunakan sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.Pelaksanaan prosedur penghapusan barang milik
daerah pada DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin sudah efektif, tetapi dalam pelaksanaannya masih
terdapat kendala yaitu dalam penyusunan panitia penghapusan yang hanya disusun 1 (satu) kali.
Kata Kunci : Sistem Penghapusan, Prosedur Pengahapusan dan Evaluasi Penghapusan Barang Milik
Daerah.
Sistem
Penghapusan
Barang Milik
Daerah
Penghapusan Evaluasi
Barang Milik Pelaksanaan
Barang Milik
Daerah Penghapusan
Daerah
Barang Milik
Prosedur Daerah
Penghapusan
Barang Milik
Daerah
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
Calon pembeli
mengusulkan pembelian
rumah dinas
Pengelolaa
mengkoordinir dan
melaporkan ke Kepala
Daerah Usulan pembelian rumah
Tidak dinas
Ya
SK panitia penaksiran
SK panitia penaksiran
BA hasil penaksiran
BA hasil penaksiran
BA hasil penilaian
Penentuan
harga taksiran
Surat penetapan
harga taksiran
SK penjualan
rumah dinas
SK Penghapusan
Selesai
Gambar 4.1
Flowchart Prosedur Penghapusan Rumah Dinas Golongan III
Berdasarkan Gambar 4.1 di atas, dapat Dinas Golongan III pada DPPKAD Kabupaten
dijelaskan bahwa prosedur penghapusan Rumah Musi Banyuasin dimulai dari calon pembeli
mengusulkan permohonan pembelian rumah dinas operasional yang telah memenuhi persyaratan
kepada Kepala Daerah melalui pengelola, umur kendaraan kepada Kepala Daerah
kemudian pengelola mengkoordinir permohonan melalui pengelola
pembelian rumah dinas dan melaporkan kepada 2. Kepala Daerah membentuk panitia
Kepala Daerah. Setelah mendapat persetujuan dari penghapusan kendaraan dinas operasional
Kepala Daerah, maka dibentuk panitia penaksir 3. Panitia melakukan penelitian dari segi
dan panitia penilai oleh pengelola.Panitia penaksir administrasi/kepemilikan kendaraan, keadaan
melakukan penelitian Hasil.penaksiran panitia fisik, kemungkinan mengganggu kelancaran
penaksir dituangkan dalam bentuk berita acara tugas dinas, efisiensi penggunaannya, biaya
yang disampaikan kepada pengelola dan panitia operasional, nilai jual kendaraan dan lain-lain
penilai. Panitia penilai melakukan penilaian atas yang dituangkan dalam bentuk berita acara
hasil penaksiran panita penaksir dan hasil 4. Apabila memenuhi persyaratan, Kepala
penilaiannya dituangkan dalam bentuk berita acara Daerah menetapkan keputusan tentang
yang disampaikan kepada pengelola, pengelola penghapusan kendaraan dinas operasional
menetapkan/memutuskan harga taksiran 5. Setelah dihapus dari daftar inventaris,
berdasarkan hasil penaksiran panitia penaksiran pelaksanaan penjualannya dapat dilakukan
dan hasil penilaian panitia penilai. Selanjutnya melalui pelelangan umum atau pelelangan
Kepala Daerah mengeluarkan surat keputusan terbatas. Pelelangan umum dilaksanakan
penjualan rumah dinas, surat keputusan perjanjian melalui kantor lelang negara. Pelelangan
sewa beli rumah dan ganti rugi atas tanah dan surat terbatas dilaksanakan oleh panitia pelelangan
keputusan penghapusan. terbatas yang ditetapkan dengan keputusan
4.2.2 Standar Operasional Prosedur (SOP) kepala daerah.
Penjualan Kendaraan Dinas Operasional
Berdasarkan uraian di atas, berikut ini
pada DPPKAD Kabupaten Musi
Banyuasin dijelaskan flowchart prosedur penjualan kendaraan
Berikut ini adalah Standar Operasional
dinas operasional pada DPPKAD Kabupaten Musi
Prosedur Penjualan Kendaraan Dinas Operasional
Banyuasinyang disajikan pada Gambar 4.2
pada DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin
1. Pengguna/kuasa pengguna mengajukan
permohonan penghapusan kendaraan dinas
Kepala Panitia Panitia
Pengguna Pengelola
Daerah Penghapusan Pelelangan
Mulai
Permohonan usulan
penghapusan kendaraan
dinas
Daftar kendaraan
dinas yang akan
dihapuskan
Membuat SK Panita
Penghapusan
Membuat SK Panita
Penghapusan
Daftar kendaraan
dinas yang akan
dihapuskan
Ya
Selesa
Gambar 4.2
Flowchart Prosedur Penjualan Kendaraan Dinas Operasional
Berdasarkan Gambar 4.2 di atas, maka dapat Kepala Daerah membentuk panitia penghapusan
dijelaskan bahwa prosedur penjualan kendaraan kendaraan dinas operasional.Panitia melakukan
dinas operasional pada DPPKAD Kabupaten Musi penelitian dari segi administrasi/kepemilikan
Banyuasin, pengguna kendaraan dinas operasional kendaraan.Apabila memenuhi persyaratan, Kepala
mengajukan permohonan penghapusan kendaraan Daerah menetapkan keputusan tentang
dinas operasional melalui pengelola. Kemudian penghapusan kendaraan dinas operasional setelah
dihapus dari daftar inventaris. Pelaksanaan lampiran yang memuat nama dan jabatan
penjualannya dapat dilakukan melalui pelelangan pembeli, data mengenai kendaraan, biaya
umum atau pelelangan terbatas. perbaikan selama 1 (satu) tahun terakhir, harga
4.2.3 Standar Operasional Prosedur (SOP) jual sesuai peraturan, harga jual yang ditetapkan
Penjualan Kendaraan Perorangan
dalam jumlah harga yang harus dibayar
Dinas pada DPPKAD Kabupaten Musi
Banyuasin pembeli.
Berikut ini adalah Standar Operasional
5. Penandatanganan surat perjanjian sewa beli
Prosedur Penjualan Perorangan Dinas pada
kendaraan perorangan dinas oleh Pengelola atas
DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin :
nama Kepala Daerah, apabila ada biaya
1. Permohonan pembelian kendaraan atas nama
perbaikan selama 1 (satu) tahun terakhir maka
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
biaya tersebut harus dibayar lunas sekaligus
dengan melampirkan persyaratan.
oleh pembeli sebelum surat perjanjian
2. Pembentukan panitia penjualan kendaraan dinas
ditandatangani.
oleh Kepala Daerah yang diusulkan oleh
6. Setelah harga jual kendaraan dilunasi, maka
pengelola.
ditetapkan keputusan Kepala Daerah tentang
3. Panitia melakukan penelitian dari segi
pelepasan hak pemerintah daerah atas
administratif/kepemilikan kendaraan, keadaan
kendaraan perorangan dinas kepada pembelinya
fisik, kemungkinan mengganggu kelancaran
dan penghapusan kendaraan perorangan dinas
tugas dinas, efisiensi penggunaannya, biaya
dari buku inventaris pemerintah daerah.
operasional, nilai jual kendaraan, persyaratan
Berdasarkan uraian di atas, berikut ini
pejabat pemohon dan lain-lain yang dituangkan
dijelaskan flowchart prosedur penjualan kendaraan
dalam bentuk berita acara yang disampaikan
perorangan dinas operasional pada DPPKAD
kepada Kepala Daerah melalui Pengelola.
Kabupaten Musi Banyuasinyang disajikan pada
4. Penetapan Keputusan Kepala Daerah tentang
Gambar 4.3.
penjualan kendaraan perorangan dinas dengan
Kepala Daerah Panitia Penghapusan Panitia Pelelangan
Mulai
SK Penjualan
kendaraan perorangan
dinas
SK Penjualan
kendaraan perorangan
dinas
Selesai
Gambar 4.3
Flowchart Prosedur Penjualan Kendaraan Perorangan Dinas
Mulai
Rekapitulasi usulan
penghapusan
SK panitia penghapusan
SK panitia penghapusan
BA hasil pemeriksaan
fisik
BA hasil pemeriksaan
fisik
Permohonan persetujuan
penghapusan
Permohonan persetujuan
penghapusan
Tidak
Ya
SK penghapusan
Selesai
Gambar 4.4
Flowchart Prosedur Penghapusan (Pembongkaran Bangunan)
Berdasarkan Gambar 4.4 di atas, dapat persetujuan penghapusan kepada kepala daerah. Apabila
dijelaskan prosedur penghapusan (pembongkaran disetujui maka akan dilakukan penghapusan
bangunan) dimulai dari usulan penghapusan (pembongkaran bangunan).
(pembongkaran bangunan).Kemudian Kepala Daerah 4.2.5 SOP Penghapusan Selain Tanah dan/atau
membuat SK panitia penghapusan.Panitia penghapusan Bangunan
melakukan pembongkaran bangunan dan membuat Dalam hal ini yang termasuk barang milik
berita acara hasil hasil pemeriksaan fisik dan diserahkan daerah selain tanah dan/atau bangunan adalah peralatan
ke pengelola.Pengelola membuat permohonan kantor seperti komputer, AC, lemari, meja, kursi dan
lain sebagainya. Berikut ini adalah Standar Operasional penghapusan dengan melampirkan berita acara hasil
Prosedur Penghapusan Selain Tanah dan/atau Bangunan penelitian panitia penghapusan.
pada DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin : 5. Setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah,
1. Pengguna mengusulkan penghapusan BMD kepada keputusan penghapusan BMD ditetapkan oleh
Kepala Daerah melalui Pengelola. Pengelola atas nama Kepala Daerah dan tata cara
2. Kepala Daerah membentuk panitia penghapusan penjualan dengan cara lelang umum melalui Kantor
BMD yang susunan personilnya terdiri dari unsur Lelang Negara atau lelang terbatas atau
teknis terkait. disumbangkan/dihibahkan atau dimusnahkan.
3. Panitia meneliti/mengecek fisik barang yang akan 6. Unit pengguna melakukan pemusnahan atas barang
dihapuskan, dokumen kepemilikan, administrasi, inventaris yang telah dihapuskan dan sudah tidak
penggunaan, pembiayaan, pemeliharaan/perbaikan ekonomis lagi dan membuat berita acara
maupun data lain yang dipandang perlu yang pemusnahan yang disampaikan kepada Pengelola
hasilnya dituangkan dalam berita acara hasil melalui Pembantu Pengelola.
penelitian dan disampaikan kepada Kepala Daerah Berdasarkan uraian di atas, berikut ini
melalui pengelola. dijelaskan flowchart prosedur penghapusan selain tanah
4. Pengelola mengajukan permohonan persetujuan dan/atau bangunan pada DPPKAD Kabupaten Musi
kepada Kepala Daerah mengenai rencana Banyuasin yang disajikan pada Gambar 4.5.
Panitia
Pengelola Penghapusam Kepala Daerah
Pengguna
BMD
Mulai
SK panitia penghapusan
BA hasil penelitian
BA hasil penlitian
Usulan persetujuan aset
yang akan dihapuskan
Ya
SK penghapusan aset
SK penghapusan aset
SK penghapusan aset
BA pemusnahan BMD
Selesai
Gambar 4.5
Flowchart Prosedur Penghapusan Selain Tanah dan/atau Bangunan
Berdasarkan Gambar 4.5 di atas, dimulai daerah pada DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin
dari pengguna mengusulkan penghapusan BMD sudah efektif, tetapi dalam pelaksanaannya masih
kepada Kepala Daerah melalui pengelola. terdapat kendala yaitu dalam penyusunan panitia
Kemudian Kepala Daerah membentuk panitia pengahapusan yang hanya disusun 1 (satu) kali.
penghapusan BMD. Selanjutnya panitia
meneliti/mengecek fisik barang yang akan 5. SIMPULAN DAN SARAN
dihapuskan. Pengelola mengajukan permohonan Berdasarkan pembahasan yang telah
persetujuan kepada Kepala Daerah setelah dikemukakan pada bab sebelumnya, pada bab ini
mendapat persetujuan Kepala Daerah, dibuat surat Peneliti menarik simpulan dan kemudian
keputusan penghapusan aset dan berita acara memberikan saran-saran yang diharapkan dapat
penghapusan aset. menjadi masukan dan pertimbangan bagi Dinas
Berdasarkan penjelasan di atas terkait Pendapatan, Pengelolaan Keuangan danAset
prosedur pelaksanaan penghapusan barang milik Daerah Kabupaten Musi Banyuasin.
daerah pada DPPKAD Kabupaten Musi 5.1 Simpulan
Banyuasin, dapat dijelaskan bahwa prosedur Berdasarkan hasil penelitian dan
pelaksanaan penghapusan barang milik daerah pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya,
pada DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin sudah maka dapat diambil simpulan-simpulan sebagai
sesuai dengan yang termuat dalam Permendagri berikut:
Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis 1. Pelaksanaan sistem penghapusan barang milik
Pengelolaan Barang Milik Daerah Bab XI Ayat 53 daerah pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan
sampai 55. Mulai dari pemisahan bagian-bagian Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi
yang terkait, dokumen, dan catatan yang digunakan Banyuasin sudah efektif. Hal ini dikarenakan
sudah sesuai dengan yang ada didalam fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan
Permendagri.Bagian yang terkait dipisahkan dan catatan yang digunakan sudah sesuai
menurut fungsi masing-masing, dokumen yang dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
dikeluarkan pada setiap bagian mendapat otorisasi Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman
dari pihak yang berwenang melakukan otorisasi. Teknis Pengelolaan Barang Milik
Pelaksanaan penghapusan barang milik Daerah.Namun dalam pelaksanaan sistem
daerah DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin penghapusan barang milik daerah pada
masing-masing surat atau dokumen yang DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin masih
dikeluarkan dari semua bagian dalam prosedur adanya hambatan pada waktu penghapusan
penghapusan BMD telah diotorisasi oleh kepala dimana untuk sistem penghapusan memerlukan
bagian yang bersangkutan dan mendapatkan nomor waktu yang cukup lama dan prosesnya cukup
urut surat masuk dan keluar sehingga dengan rumit.
penggunaan nomor urut yang ada dapat dilakukan 2. Pelaksanaan prosedur penghapusan barang
pengendalian internal untuk menghindari milik daerah pada DPPKAD Kabupaten Musi
penyalahgunaan yang tidak dapat Banyuasin sudah efektif, tetapi dalam
dipertanggungjawabkan. selain itu dokumen yang pelaksanaannya masih terdapat kendala yaitu
keluar selalu rangkap, satu sebagai arsip disetiap dalam penyusunan panitia penghapusan yang
bagian terkait dan satu yang dikeluarkan. hanya disusun 1 (satu) kali.
Permasalahan yang terjadi dalam 5.2 Saran
pelaksanaan penghapusan barang milik daerah Berdasarkan simpulan di atas, maka
pada DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin yaitu Peneliti memberikan saran yang dapat bermanfaat
panitia penghapusan barang milik daerah dalam menjadi bahan pertimbangan pada Dinas
1(satu) tahun hanya disusun 1 (satu) Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
kali.Sebaiknya, panitia disusun pada saat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin dalam
pelaksanaan penghapusan, agar terjadi perputaran pelaksanaan penghapusan barang milik daerah.
panitia dan pemegang tugas yang diberikan, serta Adapun saran-saran yang dapat Peneliti berikan
mewujudkan praktek yang sehat dalam prosedur adalah sebagai berikut:
pelaksanaan penghapusan barang milik daerah 1. Kepada pihak yang berwenang khususnya
pada DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin. Kepala DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam sebaiknya proses penghapusan barang milik
pelaksanaan prosedur penghapusan barang milik
daerah dipermudah agar tidak memakan waktu
yang lama. Mulyadi. 2012. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba
2. Kepada pihak yang berwenang khususnya Empat
Kepala DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin
sebaiknya panita penghapusan barang milik Nordiawan, Deddi. 2011. Akuntansi Sektor Publik.
daerah dibentuk setiap kali ada kegiatan Jakarta: Salemba Empat.
penghapusan barang milik daerah.
Nugroho. 2011. Sistem Informasi Akuntansi.
Jakarta: Salemba Empat
Andayani, Wuryan. 2013. Akuntansi Sektor Publik. Republik Indonesia. 2005. Peraturan Pemerintah
Malang: Bayumedia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Republik Indonesia. 2007. Peraturan Menteri
Cipta Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan
Bastian, Indra 2013.Sistem Informasi Akuntansi Penghapusan Barang Milik Daerah
Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat
Republik Indonesia. 2008. Peraturan Daerah
Halim, Abdul. 2012. Akuntansi Sektor Publik. Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 12
Jakarta : Salemba Empat. Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang
Milik Pemerintah Kabupaten Musi
__________. 2014. Akuntansi Keuangan Daerah. Banyuasin
Jakarta : Salemba Empat.
Sugiyono. 2012. MetodePenelitian Kuantitatif
Hall, James A, 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Jakarta: Salemba Empat
Wing. 2012. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta :
Mardiasmo. 2009. Otonomi dan Manajemen Salemba Empat
Keuangan Daerah. Yogyakarta : Andi.