Anda di halaman 1dari 17

EVALUASI PELAKSANAAN SISTEM DAN PROSEDUR PENGHAPUSAN BARANG MILIK

DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN,PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH


KABUPATEN MUSI BANYUASIN

RANO ASOKA
Dosen Tetap STIE Rahmaniyah Sekayu
Email :ranoasoka09@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi pelaksanaan sistem dan prosedur
penghapusan barang milik daerah di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Musi Banyuasin.Adapun metode penelitian yang digunakan Peneliti dalam penelitian ini
adalah metode kualitatif, berupa gambaran atau keadaan-keadaan yang ada tentang sistem dan prosedur
penghapusan barang milik daerah di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Musi Banyuasin.Hasil yang di dapat adalah Pelaksanaan sistem penghapusan barang milik
daerah pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Banyuasin
sudah efektif.Hal ini dikarenakan fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan dan catatan yang
digunakan sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.Pelaksanaan prosedur penghapusan barang milik
daerah pada DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin sudah efektif, tetapi dalam pelaksanaannya masih
terdapat kendala yaitu dalam penyusunan panitia penghapusan yang hanya disusun 1 (satu) kali.

Kata Kunci : Sistem Penghapusan, Prosedur Pengahapusan dan Evaluasi Penghapusan Barang Milik
Daerah.

1. PENDAHULUAN pemegang tugas yang diberikan, serta mewujudkan


1.1 Latar Belakang Masalah praktek yang sehat dalam prosedur pelaksanaan
Menurut Kepala Bidang Pengelolaan Aset penghapusan barang milik daerah pada DPPKAD
Daerah DPPKD Kabupaten Musi Banyuasin Kabupaten Musi Banyuasin.
(2016), permasalahan yang terjadi dalam sistem Berdasarkan uraian latar belakang di atas,
penghapusan barang milik daerah pada DPPKAD maka Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
Kabupaten Musi Banyuasin yaitu adanya hambatan dengan judul Evaluasi Pelaksanaan Sistem dan
pada waktu penghapusan dimana untuk sistem Prosedur Penghapusan Barang Milik Daerah di
penghapusan memerlukan waktu yang cukup lama Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
dan prosesnya cukup rumit. Hal ini dikarenakan Aset Daerah Kabupaten Musi Banyuasin.
karena banyak persyaratan yang dipenuhi agar 1.2 Rumusan Masalah
dapat disetujuinya penghapusan barang milik Berdasarkan latar belakang di atas, maka
daerah dan DPPKAD melakukan penghapusan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini
dengan melibatkan pihak eksternal seperti Kantor adalah bagaimana pelaksanaan sistem dan prosedur
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang penghapusan barang milik daerah di Dinas
(KPKNL).Hambatan tersebut mengakibatkan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
terjadinya penumpukan aktiva tetap yang sudah Daerah Kabupaten Musi Banyuasin ?
tidak dapat digunakan pada Pemerintah Kabupaten 1.3 Tujuan Penelitian
Musi Banyuasin. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
Permasalahan yang terjadi dalam mengetahui evaluasi pelaksanaan sistem dan
pelaksanaan penghapusan barang milik daerah prosedur penghapusan barang milik daerah di
pada DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin yaitu Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
panitia penghapusan barang milik daerah dalam Aset Daerah Kabupaten Musi Banyuasin.
satu tahun hanya disusun satu kali.Sebaiknya,
panitia disusun pada saat pelaksanaan 2. LANDASAN TEORI
penghapusan, agar terjadi perputaran panitia dan 2.1 Sistem Penghapusan BMD
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri rencana penghapusan barang dimaksud dengan
Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis melampirkan berita acara hasil penellitian
Pengelolaan Barang Milik Daerah, sistem panitia penghapusan.
penghapusan barang milik daerah berupa barang e. Setelah mendapat persetujuan kepala daerah,
tidak bergerak seperti tanah dan/atau bangunan penghapusan ditetapkan dengan surat keputusan
ditetapkan dengan keputusan kepala daerah setelah pengelola atas nama kepala daerah, juga
mendapat persetujuan DPRD, sedangkan untuk menetapkan cara penjualannya dengan cara
barang-barang inventaris lainnya selain tanah lelang umum melalui kantor lelang negara atau
dan/atau bangunan sampai dengan Rp. lelang terbatas lalu hasil lelang tersebut
5.000.000.000,- (lima milyar rupiah) dilakukan disumbangkan/dihibahkan atau dimusnahkan.
oleh pengelola setelah mendapat persetujuan f. Apabila akan dilakukan lelang terbatas, kepala
kepala daerah. daerah membentuk panitia pelelangan terbatas
2.2 Prosedur Penghapusan BMD untuk melaksanakan penjualan/pelelangan
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri terhadap barang yang telah dihapuskan dari
Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis daftar inventaris barang milik daerah.
Pengelolaan Barang Milik Daerah, prosedur g. Khusus penghapusan untuk barang bergerak
penghapusan barang milik daerah adalah sebagai karena rusak berat dan tidak dapat
berikut : dipergunakan lagi seperti alat kantor dan alat
a. Kepala daerah membetuk panitia penghapusan rumah tangga yang sejenis termasuk kendaraan
barang milik daerah yang susunan personilnya khusus lapangan seperti alat angkutan berupa
terdiri dari unsur teknis terkait. kendaraan alat berat, mobil jenazah, truk,
b. Tugas panitia penghapusan meneliti barang ambulance atau kendaraan lapangan lainnya
yang rusak, dokumen kepemilikan, yang ditetapkan penghapusannya oleh
administrasi, penggunaan, pembiayaan, pengelola setelah mendapat persetujuan kepala
pemeliharaan/ perbaikan maupun data lainnya daerah.
yang dipandang perlu.
c. Hasil penelitian tersebut dituangkan dalam 2.3 Kerangka Penelitian
bentuk berita acara dengan melampirkan data
kerusakan, laporan hilang dari kepolisian, surat
keterangan sebab kematian dan lain-lain.
d. Selanjutnya pengelola mengajukan permohonan
persetujuan kepada kepala daerah mengenai

Kerangka pemikiran digambarkan secara sederhana sebagai berikut:

Sistem
Penghapusan
Barang Milik
Daerah
Penghapusan Evaluasi
Barang Milik Pelaksanaan
Barang Milik
Daerah Penghapusan
Daerah
Barang Milik
Prosedur Daerah
Penghapusan
Barang Milik
Daerah

Gambar 1
Kerangka Pemikiran

Pengelolaan barang milik daerah meliputi penggunaan, penatausahaan, pemanfaatan,


perencanaan dan penganggaran, pengadaan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian,
penerimaan, penyimpanan dan penyaluran, penghapusan, pemindahtanganan, pembinaan,
pengawasan dan pengendalian, pembiayaan dan sistem dan prosedur penghapusan barang milik
tuntutan ganti rugi. Tentu dari kegiatan daerah di Dinas Pendapatan, Pengelolaan
pengelolaan barang milik daerah diatas terdapat Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi
sistem dan prosedur yang digunakan agar Banyuasin.
pengelolaannya berjalan sesuai dengan prosedur 1.3.2 Jenis Data Penelitian
yang telah ditetapkan. Menurut Peraturan Daerah Sugiyono (2012: 137), menyatakan dilihat
Kabupaten Musi BanyuasinNomor 12 Tahun 2008 dari jenisnya data yang digunakan dalam penelitian
tentang Pengelolaan Barang Milik Pemerintah ini adalah :
Kabupaten Musi Banyuasin,bentuk-bentuk a. Data Primer
pemindahtanganan sebagai tindak lanjut Data primer adalah data yang diperoleh
pelaksanaan penghapusan barang milik daerah langsung dari sumber asli (tidak melelui media
adalah penjualan, tukar menukar, hibah dan perantara) data primer dapat berupa opini
penyertaan modal pemerintah daerah. subjek (orang) secara individual atau kelompok,
hasil observasi terhadap suatu benda atau fisik,
3. METODOLOGI PENELITIAN kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.
1.3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian b. Data Sekunder
Dalam setiap penelitian yang dilakukan Data sekunder adalah data yang diperoleh atau
perlu adanya objek penelitian, begitu juga dengan dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber
penelitian ini.Objek penelitian ini adalahDinas yang telah ada, biasanya sudah dalam publikasi-
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset publikasi.
Daerah Kabupaten MusiBanyuasin (DPPKAD) Adapun jenis data yang digunakan Peneliti
yang berlokasi di Jalan Kolonel Wahid Udin pada penelitian ini adalah data sekunder.Data
Lingkungan 1 Nomor 240 Kelurahan Serasan Jaya sekunder yang digunakan Peneliti adalah data
Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi tentang standar operasional prosedur penghapusan
Banyuasin.Waktu penelitian ini dilaksanakan barang milik daerah dan gambaran umum
selama 3 (tiga) bulan. DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin.
1.5.2 Metode Penelitian 1.3.3 Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2012: 2), menyatakan metode Arikunto (2010: 9), menyatakan data pada
penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan
data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, metode sebagai berikut:
dibuktikan, dikembangkan suatu pengetahuan a. Penelitian Lapangan
tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan Pada penelitian ini Peneliti mengadakan
untuk memahami, memecahkan dan penelitian langsung pada objek penelitian
mengantisipasi masalah. dengan cara sebagai berikut :
Sugiyono (2012:131), menyatakan metode 1. Wawancara
penelitian terbagi menjadi 2 (dua) yaitu : Yaitu melakukan wawancara atau tanya
1. Metode Kualitatif jawab dengan pihak-pihak terkait yang
Metode kualitatif adalah suatu metode dalam berhubungan dengan judul penelitian.
penelitian suatu kelompok, suatu objek, suatu 2. Dokumentasi
sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa Dokumentasi adalah suatu teknik
pada masa sekarang dengan jalan memusatkan pengumpulan data dengan cara
perhatian pada objek yang diteliti dan mendokumentasikan data-data yang
membandingkan hasilnya dengan teori-teori relevan.
yang berlaku. b. Studi Pustaka
2. Metode Kuantitatif Menelaah teori-teori yang bersumber dan
Metode kuantitatif yaitu penganalisaan data buku-buku teks, teori-teori dan literatur, jurnal
yang menggunakan angka-angka berdasarkan dan sebagainya untuk mendapatkan landasan
perhitungan matematis. teoritis yang berhubungan dengan penelitian.
Adapun metode penelitian yang digunakan Adapun teknik pengumpulan data yang
Peneliti dalam penelitian ini adalah metode digunakan oleh Peneliti adalah sebagai berikut :
kualitatif. Metode kualitatif yang digunakan 1. Wawancara
Peneliti dalam penelitian ini adalah berupa Pada penelitian ini Peneliti melakukan
gambaran atau keadaan-keadaan yang ada tentang wawancara tidak berstruktur, dimana peneliti
bebas mewawancarai dan tidak menggunakan 4. PEMBAHASAN
pedoman wawancara yang telah tersusun Pada bab ini Peneliti memaparkan
secara sistematis dan lengkap untuk mengenai pelaksanaan sistem dan prosedur
pengumpulan data. penghapusan barang milik daerah pada Dinas
2. Dokumentasi Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Pada penelitian ini Peneliti melakukan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin. Data dan
dokumentasi data tentang standar operasional informasi yang diambil Peneliti dari Dinas
prosedur penghapusan barang milik daerah Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
dan gambaran umum DPPKAD Kabupaten Daerah Kabupaten Musi Banyuasinkemudian
Musi Banyuasin. dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk
3. Studi Pustaka menganalisis pelaksanaan sistem dan prosedur
Pada penelitian ini Peneliti menelaah teori- penghapusan barang milik daerah pada Dinas
teori yang bersumber dan buku-buku teks, Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
teori-teori dan literatur, jurnal dan sebagainya Daerah Kabupaten Musi Banyuasindengan teknik
untuk mendapatkan landasan teoritis yang analisis data yang telah dijelaskan dan diuraikan
berhubungan dengan penelitian. pada bab sebelumnya. Berikut ini disajikan hasil
1.3.4 TeknikAnalisis Data evaluasi pelaksanaan sistem dan prosedur
Sugiyono (2012: 131),menyatakan teknik penghapusan barang milik daerah pada Dinas
analisis data adalah proses mencari dan menyusun Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil Daerah Kabupaten Musi Banyuasin :
wawancara, pencatatan lapangan, kategori 4.1 Evaluasi Pelaksanaan Sistem
penjabaran ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, Penghapusan Barang Milik Daerah Pada
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat Dan Aset Daerah Kabupaten Musi
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri Banyuasin.
sendiri maupun orang lain. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri
Sugiyono (2012: 131), menyatakan teknik Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
analisa data dalam sebuah penelitian terbagi Pengelolaan Barang Milik
menjadi 2 (dua), yaitu : Daerah,sistempenghapusan barang milik daerah
1. Analisis Kualitatif berupa barang tidak bergerak seperti tanah
Teknik analisa kualitatif yaitu mengadakan dan/atau bangunan ditetapkan dengan keputusan
pembahasan dan pengendalian secara deskriptif. kepala daerah setelah mendapat persetujuan
2. Analisis Kuantitatif DPRD, sedangkan untuk barang-barang inventaris
Teknik analisa kuantitatif yaitu penganalisaan lainnya selain tanah dan/atau bangunan sampai
data yang menggunakan angka-angka dengan Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah)
berdasarkan perhitungan matematis. dilakukan oleh pengelola setelah mendapat
Pada penelitian ini, Peneliti menggunakan persetujuan kepala daerah. Dalam sistem
teknik analisis kualitatif. Adapun teknik analisis penghapusan barang milik daerah ada beberapa
data kualitatif yang digunakan Peneliti adalah unsur yang mendukung terjadinya sistem.Adapun
analisis yang diwujudkan dengan cara unsur-unsur dalam sistem penghapusan barang
menggambarkan kenyataan atau keadaan-keadaan milik daerah adalah fungsi terkait, dokumen yang
atau suatu objek dalam bentuk uraian kalimat digunakan dan catatan yang digunakan.
berdasarkan keterangan-keterangan dari pihak- 4.1.1 Fungsi yang Terkait Sistem Penghapusan
pihak yang berhubungan dengan penelitian ini Barang Milik Daerah pada DPPKAD
mengenai sistem dan prosedur penghapusan barang Kabupaten Musi Banyuasin
milik daerah. Hasil analisis tersebut kemudian Fungsi terkait sistem penghapusan barang
diinterpretasikan guna memberikan gambaran yang milik daerah DPPKAD Kabupaten Musi
jelas terhadap permasalahan yang dibahas Banyuasin adalah sebagai berikut :
mengenai evaluasi pelakasanaan sistem dan a. Bagian Pengurus Barang Milik Daerah SKPD
prosedur penghapusan barang milik daerah pada Pengurus barang milik daerah SKPD membuat
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan surat yang ditujukan kepada Bidang Akuntansi
Aset Daerah Kabupaten Musi Banyuasin. dan Aset DPPKAD yang berisi permintaan
penghapusan barang milik daerah dengan koordinator pengelolaan BMD (DPPKAD),
menjelaskan kondisi barang. fungsi penghapusan dilaksanakan oleh bagian
b. Bagian Koordinasi Pengelolaan Barang Milik panitia penghapusan BMD. Dengan adanya
Daerah (DPPKAD) pemisahan fungsi ini, sistem penghapusan
Koordinator pengelolaan barang milik daerah barang milik daerah pada DPPKAD Kabupaten
DPPKAD bertugas membentuk panitia Musi Banyuasin telah memenuhi pengendalian
penghapusan, mengadakan rapat sebelum internal yang cukup baik.
melakukan penghapusan dan meneliti barang 4.1.2 Dokumen yang DigunakanTerkait Sistem
milik daerah yang akan dihapuskan serta Penghapusan Barang Milik Daerah pada
menuangkan kondisi barang dalam berita acara. DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin
c. Bagian Pengelola Barang Milik Daerah Dokumen yang digunakan dalam
(Sekretaris Daerah) pelaksanaan pelaksanaan penghapusan barang
Pengelola barang milik daerah Sekretaris milik daerah di DPPKAD Kabupaten Musi
Daerah bertugas mengajukan persetujuan Banyuasin adalah sebagai berikut :
kepada Bupati selaku Kepala Daerah atas a. Surat Permohonan Penghapusan Barang Milik
penghapusan barang milik daerah. Daerah
d. Bagian Panitia Penghapusan BMD Surat yang dibuat oleh pengurus barang milik
Panitia penghapusan BMD bertugas melakukan daerah di SKPD, ditujukan kepada koordinator
penghapusan terhadap barang yang pengelolaan barang milik daerah, bertujuan
direncanakan akan dihapuskan dari Daftar untuk mengajukan permohonan penghapusan
Inventaris Barang Daerah. barang milik daerah yang ada di SKPD.
Fungsi yang terkait dengan sistem b. Berita Acara Hasil Penelitian
penghapusan barang milik daerah pada DPPKAD Surat pernyataan hasil penelitian oleh panitia
Kabupaten Musi Banyuasin sudah efektif. Hal ini penghapusan terhadap barang milik daerah
dikarenakan sudah sesuai dengan Peraturan yang akan dihapuskan, didalamnya dijelaskan
Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 kondisi barang dan tindak lanjut setelah barang
Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang milik daerah tersebut dihapuskan.
Milik Daerah Bab XI Ayat 53 sampai 55, c. Surat Keputusan Penghapusan
penerapan prosedur penghapusan barang milik Setelah mendapat persetujuan dari Bupati,
daerah dilihat dari struktur pemisahan fungsi dan penghapusan ditetapkan dengan surat keputusan
tugas yang dijalankan sudah sesuai. pengelola atas nama Bupati. Penghapusan
Berdasarkan informasi dan data yang barang milik daerah bisa dilaksanakan apabila
diperoleh dapat diketahui hasil evaluasi adalah surat ini ada.
sebagai berikut: Dokumen yang digunakan dalam sistem
1. Dalam sistem penghapusan barang milik daerah penghapusan barang milik daerah pada DPPKAD
pada DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin Kabupaten Musi Banyuasin sudah efektif.Hal ini
terdapat beberapa bagian yang terkait di dalam dikarenakan sudah sesuai dengan Peraturan
pelaksanaannya yaitu, bagian pengurus barang Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007
milik daerah di SKPD, bagian koordinator Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang
pengelolaan BMD (DPPKAD), bagian Milik Daerah.Dokumen yang digunakan dalam
pengelola BMD, bagian panitia penghapusan. prosedur penghapusan barang milik daerah pada
Masing-masing bagian memiliki tugas dan DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin adalah Surat
wewenang yang berbeda-beda, tetapi saling Permohonan Penghapusan (SPP), Berita Acara
berkaitan satu dengan yang lainnya. (BA), Surat Keputusan Penghapusan (SKP).
2. Pemisahan fungsi yang ada dalam prosedur Dalam prosedur penghapusan barang milik
penghapusan BMD pada DPPKAD Kabupaten daerah, mulai dari prosedur permohonan
Musi Banyuasin telah dipisahkan menurut penghapusan dari SKPD, hingga proses
fungsi pengelolaan BMD, fungsi koordinator penghapusannya dan tindak lanjut terhadap barang
pengelolaan BMD, fungsi penghapusan. Fungsi milik daerah yang dihapus semua dokumen dan
pengelolaan BMD dilaksanakan oleh bagian surat-surat yang dibutuhkan diotorisasi oleh bagian
pengurus barang milik daerah di SKPD dan yang berwenang. Mulai dari surat permohonan
bagian pengelola BMD, fungsi koordinator penghapusan BMD dari SKPD harus mendapat
pengelolaan BMD dilaksanakan oleh bagian persetujuan dari pengurus BMD yang ada di
SKPD. Begitu juga dengan dokumen yang hambatan pada waktu penghapusan dimana untuk
dikeluarkan oleh bagian koordinator pengelolaan sistem penghapusan memerlukan waktu yang
BMD (DPPKAD) telah di otorisasi oleh kepala cukup lama yaitu selama 23 (dua puluh tiga) hari
bagiannya masing-masing. kerja dan prosesnya cukup rumit.Hal ini
Masing-masing surat atau dokumen yang dikarenakan banyak persyaratan yang dipenuhi
dikeluarkan dari semua bagian dalam prosedur agar dapat disetujuinya penghapusan barang milik
penghapusan BMD telah di otorisasi oleh kepala daerah dan DPPKAD melakukan penghapusan
bagian yang bersangkutan dan mendapatkan nomor dengan melibatkan pihak eksternal seperti Kantor
urut surat masuk dan keluar. Sehingga dengan Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
penggunaan nomor urut yang ada dapat dilakukan (KPKNL). Adapun syarat-syarat yang dipenuhi
pengendalian internal untuk menghindari dalam penghapusan aset daerah adalah Surat
penyalahgunaan yang tidak dapat usulan asset yang akan dihapuskan, usulan nama
dipertanggungjawabkan, selain itu dokumen yang panitia penghapusan, SK Panitia Penghapusan,
keluar selalu rangkap, satu sebagai arsip disetiap Berita Acara Hasil Penelitian, Usulan persetujuan
bagian terkait dan satu yang dikeluarkan. asset yang akan dihapuskan, SK Penghapusan aset
4.1.3 Catatan yang DigunakanTerkait Sistem dan Berita Acara Pemusnahan BMD. Hambatan
Penghapusan Barang Milik Daerah pada tersebut mengakibatkan terjadinya penumpukan
DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin aktiva tetap yang sudah tidak dapat digunakan
Catatan yang digunakan terkait sistem pada Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin.
penghapusan barang milik daerah pada DPPKAD 4.2 Evaluasi Pelaksanaan Prosedur
Kabupaten Musi Banyuasin adalah Daftar Penghapusan Barang Milik Daerah Pada
Inventaris Barang Milik Daerah.Daftar Inventaris Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
Barang Milik Daerah yaitu daftar semua barang Dan Aset Daerah Kabupaten Musi
milik daerah kabupaten Musi Banyuasin yang Banyuasin.
berada di SKPD.Catatan yang digunakan dalam Prosedur penghapusan barang milik daerah
prosedur penghapusan barang milik daerah pada pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin adalah dan Aset Daerah Kabupaten Musi Banyuasin
Daftar Inventaris Barang Milik Daerah (DIBMD). adalah sebagai berikut :
Catatan ini digunakan untuk mencatat barang milik 1. Bagian pengurus BMD yang berada di SKPD
daerah yang akan dihapuskan dan barang milik mengajukan SuratPermohonan Penghapusan
daerah yang sudah dihapuskan. Catatan ini dikelola (SPP) kepada koordinator pengelolaanBMD
oleh bagian yang terkait yaitu DPPKAD selaku yaitu DPPKAD.
fungsi koordinator pengelolaan barang milik 2. DPPKAD selaku koordinator pengelolaan
daerah Kabupaten Musi Banyuasin.Catatan yang BMD menerima SPP dankemudian membentuk
digunakan terkait sistem penghapusan barang milik panitia penghapusan.
daerah pada DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin 3. DPPKAD setelah membentuk panitia
sudah efektif.Hal ini dikarenakan sudah sesuai penghapusan mengadakan rapatkoordinasi
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 untuk melaksanakan penelitian terhadap kondisi
Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan barangmilik daerah yang akan dihapuskan.
Barang Milik Daerah. 4. DPPKAD dan Panitia Penghapusan melakukan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat penelitian terhadapBMD yang akan dihapuskan,
disimpulkan bahwa pelaksanaan sistem mencatat kondisi barang yang dituangkandalam
penghapusan barang milik daerah pada Dinas berita acara, kemudian dikirim ke Sekretaris
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah selakupengelola BMD.
Daerah Kabupaten Musi Banyuasin sudah 5. Sekretaris Daerah menerima berita acara dan
efektif.Hal ini dikarenakan fungsi yang terkait, daftar barang yang akandihapuskan dan
dokumen yang digunakan dan catatan yang selanjutnya mengajukan surat
digunakan sudah sesuai dengan Peraturan Menteri permohonanpenghapusan kepada Bupati.
Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang 6. Apabila Bupati menyetujui maka Sekretaris
Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah selaku pengelolaakan mengeluarkan
Daerah. Akan tetapi dalam pelaksanaan sistem surat keputusan penghapusan atas nama Bupati.
penghapusan barang milik daerah pada DPPKAD
Kabupaten Musi Banyuasin masih adanya
4.2.1 Standar Operasional Prosedur (SOP) 7. Dengan telah terpenuhinya semua persyaratan
Penjualan Rumah Dinas Daerah yang diperlukan yaitu berita acara hasil
Golongan III pada DPPKAD Kabupaten penaksiran panitia penaksir dan berita acara
Musi Banyuasin hasil penilaian panitia penilai, persyaratan-
Berikut ini adalah Standar Operasional persyaratan administrasi dan pejabat/pegawai
Prosedur Penjualan Rumah Dinas Daerah pembeli, selanjutnya penjualan rumah daerah
Golongan III pada DPPKAD Kabupaten Musi golongan III dan/atau ganti rugi atas tanah
Banyuasin : bangunannya, ditetapkan dengan Keputusan
1. Calon pembeli mengusulkan permohonan Kepala Daerah
pembelian rumah dinas kepada Kepala Daerah 8. Penandatanganan surat perjanjian sewa beli
melalui Pengelola rumah dan ganti rugi atas tanahnya oleh Kepala
2. Pengelola mengkoordinir permohonan Daerah selaku Pihak I dan masing-masing
pembelian rumah dinas dan melaporkan kepada pembeli/pegawai selaku Pihak II setelah calon
Kepala Daerah pembeli menyetor minimum 5% dari harga jual
3. Setelah mendapat persetujuan dari Kepala rumah beserta tanahnya/ganti rugi tanahnya
Daerah, maka dibentuk panitia penaksir dan yang telah ditetapkan ke kas daerah
panitia penilai oleh Pengelola 9. Setelah pembeli melunasi cicilan rumah
4. Panitia penaksir melakukan penelitian Hasil dan/atau ganti rugi atas tanahnya maka Kepala
penaksiran panitia penaksir dituangkan dalam Daerah menetapkan Keputusan tentang
bentuk berita acara yang disampaikan kepada pelepasan hak Pemerintah Daerah atas rumah
Pengelola dan Panitia Penilai dan/atau tanah bangunannya yang telah dijual
5. Panitia penilai melakukan penilaian atas hasil kepada pembeli dan menetapkan penghapusan
penaksiran panita penaksir dan hasil rumah dan/atau tanah bangunannya dari buku
penilaiannya dituangkan dalam bentuk berita inventaris kekayaan milik Pemerintah Daerah.
acara yang disampaikan kepada Pengelola Berdasarkan uraian di atas, berikut ini
6. Pengelola menetapkan/memutuskan harga digambarkan flowchart prosedur penjualan rumah
taksiran berdasarkan hasil penaksiran panitia dinas golongan III pada DPPKAD Kabupaten Musi
penaksiran dan hasil penilaian panitia penilai Banyuasinyang disajikan pada Gambar 4.1
Pengelola Kepala Daerah Panitia Penaksir Panitia Penilai
Mulai

Calon pembeli
mengusulkan pembelian
rumah dinas

Pengelolaa
mengkoordinir dan
melaporkan ke Kepala
Daerah Usulan pembelian rumah
Tidak dinas

Ya

SK panitia penaksiran

SK panitia penaksiran

BA hasil penaksiran

BA hasil penaksiran

BA hasil penilaian
Penentuan
harga taksiran

Surat penetapan
harga taksiran

SK penjualan
rumah dinas

Surat Perjanjian Sewa


Beli Rumah Dan Ganti
Rugi Atas Tanah

SK Penghapusan

Selesai

Sumber: DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin, 2016, data diolah

Gambar 4.1
Flowchart Prosedur Penghapusan Rumah Dinas Golongan III

Berdasarkan Gambar 4.1 di atas, dapat Dinas Golongan III pada DPPKAD Kabupaten
dijelaskan bahwa prosedur penghapusan Rumah Musi Banyuasin dimulai dari calon pembeli
mengusulkan permohonan pembelian rumah dinas operasional yang telah memenuhi persyaratan
kepada Kepala Daerah melalui pengelola, umur kendaraan kepada Kepala Daerah
kemudian pengelola mengkoordinir permohonan melalui pengelola
pembelian rumah dinas dan melaporkan kepada 2. Kepala Daerah membentuk panitia
Kepala Daerah. Setelah mendapat persetujuan dari penghapusan kendaraan dinas operasional
Kepala Daerah, maka dibentuk panitia penaksir 3. Panitia melakukan penelitian dari segi
dan panitia penilai oleh pengelola.Panitia penaksir administrasi/kepemilikan kendaraan, keadaan
melakukan penelitian Hasil.penaksiran panitia fisik, kemungkinan mengganggu kelancaran
penaksir dituangkan dalam bentuk berita acara tugas dinas, efisiensi penggunaannya, biaya
yang disampaikan kepada pengelola dan panitia operasional, nilai jual kendaraan dan lain-lain
penilai. Panitia penilai melakukan penilaian atas yang dituangkan dalam bentuk berita acara
hasil penaksiran panita penaksir dan hasil 4. Apabila memenuhi persyaratan, Kepala
penilaiannya dituangkan dalam bentuk berita acara Daerah menetapkan keputusan tentang
yang disampaikan kepada pengelola, pengelola penghapusan kendaraan dinas operasional
menetapkan/memutuskan harga taksiran 5. Setelah dihapus dari daftar inventaris,
berdasarkan hasil penaksiran panitia penaksiran pelaksanaan penjualannya dapat dilakukan
dan hasil penilaian panitia penilai. Selanjutnya melalui pelelangan umum atau pelelangan
Kepala Daerah mengeluarkan surat keputusan terbatas. Pelelangan umum dilaksanakan
penjualan rumah dinas, surat keputusan perjanjian melalui kantor lelang negara. Pelelangan
sewa beli rumah dan ganti rugi atas tanah dan surat terbatas dilaksanakan oleh panitia pelelangan
keputusan penghapusan. terbatas yang ditetapkan dengan keputusan
4.2.2 Standar Operasional Prosedur (SOP) kepala daerah.
Penjualan Kendaraan Dinas Operasional
Berdasarkan uraian di atas, berikut ini
pada DPPKAD Kabupaten Musi
Banyuasin dijelaskan flowchart prosedur penjualan kendaraan
Berikut ini adalah Standar Operasional
dinas operasional pada DPPKAD Kabupaten Musi
Prosedur Penjualan Kendaraan Dinas Operasional
Banyuasinyang disajikan pada Gambar 4.2
pada DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin
1. Pengguna/kuasa pengguna mengajukan
permohonan penghapusan kendaraan dinas
Kepala Panitia Panitia
Pengguna Pengelola
Daerah Penghapusan Pelelangan
Mulai

Permohonan usulan
penghapusan kendaraan
dinas
Daftar kendaraan
dinas yang akan
dihapuskan
Membuat SK Panita
Penghapusan
Membuat SK Panita
Penghapusan

Daftar kendaraan
dinas yang akan
dihapuskan

BA Hasil Penelitian dan cek


fisik kendaraan yang
dihapuskan
Tidak Surat Keputusan
Penghapusan Aset
Kendaraan Dinas

Ya

Surat Keputusan Surat Keputusan


Penghapusan Aset Penghapusan Aset
Kendaraan Dinas Kendaraan Dinas

SK lelang, data aset


yang dilelang

Data aset yang ditelah


dilelang

Selesa

Sumber: DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin, 2016, data diolah

Gambar 4.2
Flowchart Prosedur Penjualan Kendaraan Dinas Operasional

Berdasarkan Gambar 4.2 di atas, maka dapat Kepala Daerah membentuk panitia penghapusan
dijelaskan bahwa prosedur penjualan kendaraan kendaraan dinas operasional.Panitia melakukan
dinas operasional pada DPPKAD Kabupaten Musi penelitian dari segi administrasi/kepemilikan
Banyuasin, pengguna kendaraan dinas operasional kendaraan.Apabila memenuhi persyaratan, Kepala
mengajukan permohonan penghapusan kendaraan Daerah menetapkan keputusan tentang
dinas operasional melalui pengelola. Kemudian penghapusan kendaraan dinas operasional setelah
dihapus dari daftar inventaris. Pelaksanaan lampiran yang memuat nama dan jabatan
penjualannya dapat dilakukan melalui pelelangan pembeli, data mengenai kendaraan, biaya
umum atau pelelangan terbatas. perbaikan selama 1 (satu) tahun terakhir, harga
4.2.3 Standar Operasional Prosedur (SOP) jual sesuai peraturan, harga jual yang ditetapkan
Penjualan Kendaraan Perorangan
dalam jumlah harga yang harus dibayar
Dinas pada DPPKAD Kabupaten Musi
Banyuasin pembeli.
Berikut ini adalah Standar Operasional
5. Penandatanganan surat perjanjian sewa beli
Prosedur Penjualan Perorangan Dinas pada
kendaraan perorangan dinas oleh Pengelola atas
DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin :
nama Kepala Daerah, apabila ada biaya
1. Permohonan pembelian kendaraan atas nama
perbaikan selama 1 (satu) tahun terakhir maka
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
biaya tersebut harus dibayar lunas sekaligus
dengan melampirkan persyaratan.
oleh pembeli sebelum surat perjanjian
2. Pembentukan panitia penjualan kendaraan dinas
ditandatangani.
oleh Kepala Daerah yang diusulkan oleh
6. Setelah harga jual kendaraan dilunasi, maka
pengelola.
ditetapkan keputusan Kepala Daerah tentang
3. Panitia melakukan penelitian dari segi
pelepasan hak pemerintah daerah atas
administratif/kepemilikan kendaraan, keadaan
kendaraan perorangan dinas kepada pembelinya
fisik, kemungkinan mengganggu kelancaran
dan penghapusan kendaraan perorangan dinas
tugas dinas, efisiensi penggunaannya, biaya
dari buku inventaris pemerintah daerah.
operasional, nilai jual kendaraan, persyaratan
Berdasarkan uraian di atas, berikut ini
pejabat pemohon dan lain-lain yang dituangkan
dijelaskan flowchart prosedur penjualan kendaraan
dalam bentuk berita acara yang disampaikan
perorangan dinas operasional pada DPPKAD
kepada Kepala Daerah melalui Pengelola.
Kabupaten Musi Banyuasinyang disajikan pada
4. Penetapan Keputusan Kepala Daerah tentang
Gambar 4.3.
penjualan kendaraan perorangan dinas dengan
Kepala Daerah Panitia Penghapusan Panitia Pelelangan

Mulai

Permohonan pembelian kendaraan


atas nama Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah

Permohonan pembelian kendaraan


atas nama Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah
SK Panitia Penjualan
kendaraan dinas

Berita acara hasil


penelitian

Berita acara hasil


penelitian

SK Penjualan
kendaraan perorangan
dinas
SK Penjualan
kendaraan perorangan
dinas

Surat perjanjian sewa


beli kendaraan
perorangan
Surat perjanjian sewa
beli kendaraan
perorangan

SK pelepasan hak atas


kendaraan perorangan
dinas

Selesai

Sumber: DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin, 2016, data diolah

Gambar 4.3
Flowchart Prosedur Penjualan Kendaraan Perorangan Dinas

Berdasarkan Gambar 4.3 di atas, dapat persyaratan selanjutan membentukpanitia


dijelaskan prosedur penjualan kendaraan penjualan kendaraan dinas oleh Kepala Daerah
perorangan dinas pada DPPKAD Kabupaten Musi yang diusulkan oleh pengelola kemudian panitia
Banyuasin dimulai dari membuat permohonan melakukan penelitian dari segi administratif,
pembelian kendaraan atas nama Kepala Daerah selanjutya membuat SK penjualan dan SK
dan Wakil Kepala Daerah dengan melampirkan pelepasan hak atas kendaraan perorangan dinas.
4.2.4 Standar Operasional Prosedur (SOP) 4. Panitia meneliti/mengecek fisik bangunan yang
Penghapusan (Pembongkaran
akan dihapuskan/dibongkar, dokumen
Bangunan) pada DPPKAD Kabupaten
Musi Banyuasin kepemilikan, administrasi, penggunaan,
Berikut ini adalah Standar Operasional
pembiayaan pemeliharaan/perbaikan maupun
Prosedur Penghapusan (Pembongkaran Bangunan)
data lain yang dipandang perlu dan panitia (dari
pada DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin :
Dinas PU) membuat berita acara hasil
1. Unit pengguna mengusulkan
pemeriksaan fisik bangunan.
penghapusan/pembongkaran bangunan yang
5. Pengelola membuat permohonan persetujuan
akan direhab atau dibangun kembali.
penghapusan/pembongkaran kepada Kepala
2. Pembantu pengelola menghimpun usulan
Daerah dengan melampirkan berita acara hasil
penghapusan/pembongkaran bangunan dari
pemeriksaan fisik bangunan dan membuat
pengguna.
rancangan Keputusan Kepala Daerah tentang
3. Pembentukan panitia
penghapusan/pembongkaran bangunan.
penghapusan/pembongkaran dan penjualan
6. Penetapan Keputusan Kepala Daerah tentang
bangunan dengan Keputusan Kepala Daerah
penghapusan/pembongkaran bangunan.
dengan melibatkan tim teknis Dinas Pekerjaan
.
Umum.

Berdasarkan uraian di atas, berikut ini dijelaskan flowchart prosedur penghapusan


(pembongkaran bangunan) pada DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin yang disajikan pada Gambar 4.4.
Pengguna Pengelola Kepala Daerah Panitia
Penghapusan

Mulai

Daftar bangunan yang


akan dihapuskan

Usulan bangunan yang


akan didihapus
Usulan bangunan yang
akan didihapus

Rekapitulasi usulan
penghapusan

Daftar calon panitia


penghapusan

SK panitia penghapusan

SK panitia penghapusan

BA hasil pemeriksaan
fisik
BA hasil pemeriksaan
fisik

Permohonan persetujuan
penghapusan
Permohonan persetujuan
penghapusan

Tidak
Ya

SK penghapusan

Selesai

Sumber: DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin, 2016, data diolah

Gambar 4.4
Flowchart Prosedur Penghapusan (Pembongkaran Bangunan)

Berdasarkan Gambar 4.4 di atas, dapat persetujuan penghapusan kepada kepala daerah. Apabila
dijelaskan prosedur penghapusan (pembongkaran disetujui maka akan dilakukan penghapusan
bangunan) dimulai dari usulan penghapusan (pembongkaran bangunan).
(pembongkaran bangunan).Kemudian Kepala Daerah 4.2.5 SOP Penghapusan Selain Tanah dan/atau
membuat SK panitia penghapusan.Panitia penghapusan Bangunan
melakukan pembongkaran bangunan dan membuat Dalam hal ini yang termasuk barang milik
berita acara hasil hasil pemeriksaan fisik dan diserahkan daerah selain tanah dan/atau bangunan adalah peralatan
ke pengelola.Pengelola membuat permohonan kantor seperti komputer, AC, lemari, meja, kursi dan
lain sebagainya. Berikut ini adalah Standar Operasional penghapusan dengan melampirkan berita acara hasil
Prosedur Penghapusan Selain Tanah dan/atau Bangunan penelitian panitia penghapusan.
pada DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin : 5. Setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah,
1. Pengguna mengusulkan penghapusan BMD kepada keputusan penghapusan BMD ditetapkan oleh
Kepala Daerah melalui Pengelola. Pengelola atas nama Kepala Daerah dan tata cara
2. Kepala Daerah membentuk panitia penghapusan penjualan dengan cara lelang umum melalui Kantor
BMD yang susunan personilnya terdiri dari unsur Lelang Negara atau lelang terbatas atau
teknis terkait. disumbangkan/dihibahkan atau dimusnahkan.
3. Panitia meneliti/mengecek fisik barang yang akan 6. Unit pengguna melakukan pemusnahan atas barang
dihapuskan, dokumen kepemilikan, administrasi, inventaris yang telah dihapuskan dan sudah tidak
penggunaan, pembiayaan, pemeliharaan/perbaikan ekonomis lagi dan membuat berita acara
maupun data lain yang dipandang perlu yang pemusnahan yang disampaikan kepada Pengelola
hasilnya dituangkan dalam berita acara hasil melalui Pembantu Pengelola.
penelitian dan disampaikan kepada Kepala Daerah Berdasarkan uraian di atas, berikut ini
melalui pengelola. dijelaskan flowchart prosedur penghapusan selain tanah
4. Pengelola mengajukan permohonan persetujuan dan/atau bangunan pada DPPKAD Kabupaten Musi
kepada Kepala Daerah mengenai rencana Banyuasin yang disajikan pada Gambar 4.5.

Panitia
Pengelola Penghapusam Kepala Daerah
Pengguna
BMD

Mulai

Usulan aset yang akan


didihapus
Usulan bangunan yang Usulan bangunan
SK panitia yang
penghapusan
akan didihapus akan didihapus

SK panitia penghapusan

BA hasil penelitian

BA hasil penlitian
Usulan persetujuan aset
yang akan dihapuskan

Ya

SK penghapusan aset

SK penghapusan aset

SK penghapusan aset

BA pemusnahan BMD

Selesai

Sumber: DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin, 2016, data diolah

Gambar 4.5
Flowchart Prosedur Penghapusan Selain Tanah dan/atau Bangunan
Berdasarkan Gambar 4.5 di atas, dimulai daerah pada DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin
dari pengguna mengusulkan penghapusan BMD sudah efektif, tetapi dalam pelaksanaannya masih
kepada Kepala Daerah melalui pengelola. terdapat kendala yaitu dalam penyusunan panitia
Kemudian Kepala Daerah membentuk panitia pengahapusan yang hanya disusun 1 (satu) kali.
penghapusan BMD. Selanjutnya panitia
meneliti/mengecek fisik barang yang akan 5. SIMPULAN DAN SARAN
dihapuskan. Pengelola mengajukan permohonan Berdasarkan pembahasan yang telah
persetujuan kepada Kepala Daerah setelah dikemukakan pada bab sebelumnya, pada bab ini
mendapat persetujuan Kepala Daerah, dibuat surat Peneliti menarik simpulan dan kemudian
keputusan penghapusan aset dan berita acara memberikan saran-saran yang diharapkan dapat
penghapusan aset. menjadi masukan dan pertimbangan bagi Dinas
Berdasarkan penjelasan di atas terkait Pendapatan, Pengelolaan Keuangan danAset
prosedur pelaksanaan penghapusan barang milik Daerah Kabupaten Musi Banyuasin.
daerah pada DPPKAD Kabupaten Musi 5.1 Simpulan
Banyuasin, dapat dijelaskan bahwa prosedur Berdasarkan hasil penelitian dan
pelaksanaan penghapusan barang milik daerah pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya,
pada DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin sudah maka dapat diambil simpulan-simpulan sebagai
sesuai dengan yang termuat dalam Permendagri berikut:
Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis 1. Pelaksanaan sistem penghapusan barang milik
Pengelolaan Barang Milik Daerah Bab XI Ayat 53 daerah pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan
sampai 55. Mulai dari pemisahan bagian-bagian Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi
yang terkait, dokumen, dan catatan yang digunakan Banyuasin sudah efektif. Hal ini dikarenakan
sudah sesuai dengan yang ada didalam fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan
Permendagri.Bagian yang terkait dipisahkan dan catatan yang digunakan sudah sesuai
menurut fungsi masing-masing, dokumen yang dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
dikeluarkan pada setiap bagian mendapat otorisasi Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman
dari pihak yang berwenang melakukan otorisasi. Teknis Pengelolaan Barang Milik
Pelaksanaan penghapusan barang milik Daerah.Namun dalam pelaksanaan sistem
daerah DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin penghapusan barang milik daerah pada
masing-masing surat atau dokumen yang DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin masih
dikeluarkan dari semua bagian dalam prosedur adanya hambatan pada waktu penghapusan
penghapusan BMD telah diotorisasi oleh kepala dimana untuk sistem penghapusan memerlukan
bagian yang bersangkutan dan mendapatkan nomor waktu yang cukup lama dan prosesnya cukup
urut surat masuk dan keluar sehingga dengan rumit.
penggunaan nomor urut yang ada dapat dilakukan 2. Pelaksanaan prosedur penghapusan barang
pengendalian internal untuk menghindari milik daerah pada DPPKAD Kabupaten Musi
penyalahgunaan yang tidak dapat Banyuasin sudah efektif, tetapi dalam
dipertanggungjawabkan. selain itu dokumen yang pelaksanaannya masih terdapat kendala yaitu
keluar selalu rangkap, satu sebagai arsip disetiap dalam penyusunan panitia penghapusan yang
bagian terkait dan satu yang dikeluarkan. hanya disusun 1 (satu) kali.
Permasalahan yang terjadi dalam 5.2 Saran
pelaksanaan penghapusan barang milik daerah Berdasarkan simpulan di atas, maka
pada DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin yaitu Peneliti memberikan saran yang dapat bermanfaat
panitia penghapusan barang milik daerah dalam menjadi bahan pertimbangan pada Dinas
1(satu) tahun hanya disusun 1 (satu) Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
kali.Sebaiknya, panitia disusun pada saat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin dalam
pelaksanaan penghapusan, agar terjadi perputaran pelaksanaan penghapusan barang milik daerah.
panitia dan pemegang tugas yang diberikan, serta Adapun saran-saran yang dapat Peneliti berikan
mewujudkan praktek yang sehat dalam prosedur adalah sebagai berikut:
pelaksanaan penghapusan barang milik daerah 1. Kepada pihak yang berwenang khususnya
pada DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin. Kepala DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam sebaiknya proses penghapusan barang milik
pelaksanaan prosedur penghapusan barang milik
daerah dipermudah agar tidak memakan waktu
yang lama. Mulyadi. 2012. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba
2. Kepada pihak yang berwenang khususnya Empat
Kepala DPPKAD Kabupaten Musi Banyuasin
sebaiknya panita penghapusan barang milik Nordiawan, Deddi. 2011. Akuntansi Sektor Publik.
daerah dibentuk setiap kali ada kegiatan Jakarta: Salemba Empat.
penghapusan barang milik daerah.
Nugroho. 2011. Sistem Informasi Akuntansi.
Jakarta: Salemba Empat

Republik Indonesia. 2004. Undang-undang Nomor


DAFTAR PUSTAKA 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

Andayani, Wuryan. 2013. Akuntansi Sektor Publik. Republik Indonesia. 2005. Peraturan Pemerintah
Malang: Bayumedia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Republik Indonesia. 2007. Peraturan Menteri
Cipta Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan
Bastian, Indra 2013.Sistem Informasi Akuntansi Penghapusan Barang Milik Daerah
Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat
Republik Indonesia. 2008. Peraturan Daerah
Halim, Abdul. 2012. Akuntansi Sektor Publik. Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 12
Jakarta : Salemba Empat. Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang
Milik Pemerintah Kabupaten Musi
__________. 2014. Akuntansi Keuangan Daerah. Banyuasin
Jakarta : Salemba Empat.
Sugiyono. 2012. MetodePenelitian Kuantitatif
Hall, James A, 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Jakarta: Salemba Empat
Wing. 2012. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta :
Mardiasmo. 2009. Otonomi dan Manajemen Salemba Empat
Keuangan Daerah. Yogyakarta : Andi.

Anda mungkin juga menyukai