MODUL 2
DEFLEKSI
Puji syukur penulis ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum ini
tepat waktu.
Penulis mengucapkan terima kasih pada kedua orang tua yang sampai
sekarang ini masih sudi membiayai seluruh keperluan penulis dalam pembuatan
laporan ini. Penulis jugamengucapkan terima kasihpada Bapak Feblil Huda, ST.,
MT., Ph. D sebagai dosen pengampu mata kuliah Fenomena Dasar bidang
konstruksi dan pada paraasisten yang membantu penulis dalam proses praktikum
dan penulisan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih memiliki
banyak kekurangan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca untuk menyempurnakan laporan ini guna
untukdunia pendidikan dan penulis sendiri.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
DAFTAR NOTASI...................................................................................................v
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Percobaan 1
1.3 Manfaat 2
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Dasar 3
2.2 Teori Dasar Alat Uji 9
BAB IIIMETODOLOGI
3.1Alat dan Bahan 11
3.2 Prosedur Percobaan 13
BAB IVPEMBAHASAN
4.1 Data Pengujian 14
4.2 Pengolahan Data 15
4.3 Analisa Data 18
BAB VPENUTUP
5.1 Kesimpulan 21
5.2 Saran 21
DAFATAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR NOTASI
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh pada praktikum defleksi ini diantaranya adalah
mengetahui fenomena defleksi (lendutan) yang terjadi pada batang ataupun balok,
dan mampu menghitung besarnya defleksi yang terjadi.
3
1.1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
terpasak tidaklah tetap. Untuk menentukan kedua komponen ini dua buah
komponen statika harus digunakan.
2. Tumpuan rol
Tumpuan rolmerupakan tumpuan yang hanyadapat menerima gaya reaksi
vertikal. Alat ini mampu melawan gaya-gaya dalam suatu garis aksi yang
spesifik. Penghubung yang terlihat pada gambar dibawah ini dapat melawan
gaya hanya dalam arah AB rol. Pada gambar dibawah hanya dapat melawan
beban vertikal. Sedang rol-rol hanya dapat melawan suatu tegak lurus pada
bidang cp.
3. Tumpuan jepit
Tumpuan jepit merupakan tumpuan yang dapat menerima gaya reaksi
vertikal, gaya reaksi horizontal dan momen akibat jepitan dua penampang.
Tumpuan jepit ini mampu melawan gaya dalam setiap arah dan juga mampu
melawan suatu kopel atau momen. Secara fisik, tumpuan ini diperoleh
dengan membangun sebuah balok ke dalam suatu dinding batu bata.
Mengecornya ke dalam beton atau mengelas ke dalam bangunan utama.
8
2. Batang kantilever
Bila salah satu ujung balok dijepit dan yang lain bebas.
3. Batang overhang
Bila balok dibangun melewati tumpuan sederhana.
10
4. Batang menerus
Bila tumpuan-tumpuan terdapat pada balok continue secara fisik.
Ujung sensor dapat diganti dengan berbagai bentuk yang dibuat dari baja
karbida atau sapphire.Ujung sensor disesuaikan dengan kondisi benda ukur dan
frekuensi penggunaannya. Toleransi kesalahan putarnya dapat diperiksa dengan
11
cara menempatkan jam ukur pada posisi yang tetap dan benda ukur diputar pada
sumbu tertentu.
BAB III
METODOLOGI
Gambar 3. 2Massa
12
13
Gambar 3. 5Mistar
6. Batang uji
Batang uji digunakan sebagai sampel pada pengujian defleksi ini.
14
15
16
=
17
pengukuran ketiga yaitu pada posisi pembebanan pada ujung batang uji.Hal ini
disebabkan karena ujung batang uji yang dilakukan pembebanan bebas tanpa
tumpuan sehingga defleksi maksimum terjadi pada posisi ini. Apabila
dibandingkan dengan defleksi yang terjadi pada jenis tumpuan yang lain, dfleksi
terbesar terjadi pada tumpuan overhang karena pada pengujian dengan tumpuan
overhang ini pembebanan dilakukan pada ujung batang uji yang tidak ditumpu.
5.1 Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum defleksi ini antara
lain sebagai berikut:
1. Pada kasus kedua ujung batang uji ditumpu, lendutan terbesar akan terjadi
pada saaat pembebanan dilakukan tepat di tengah panjang batang uji. Namun
pada kasus tumpuan overhangdefleksi terbesar terjadi pada ujung batang uji
dimana pembebanan dilakukan.
2. Pada umumnya hasil percobaan dengan teoritik relatif sama, namun akan
terjadi perbedaan apabila mengalami kesalahan dalam pengukuran atau
pengkalibrasian alat.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan saat melakukan praktikum defleksi antara lain
sebagai berikut.
1. Pada saat praktikum ikutilah sesuai prosedur.
2. Pada saat pengukuruan pastikan dial indicator pada posisi yang tepat.
3. Pada saat pengukuran titik yang akan diukur harus tepat dan batang harus
dipasang dengan baik.
DAFATAR PUSTAKA
24
Spotts, M.F. 1998. Design of Machine Elements 7th. New Jersey : Prentice-Hall,
Inc.
Team Penyusun LKM. 2017. Penuntun Praktikum Fenomena Dasar Mesin
Bidang Konstruksi Jurusan Mesin FT-UR : Pekanbaru
25
LAMPIRAN