Anda di halaman 1dari 19

Soal UKDI Part 5

soal UKDI mata lagi


Oleh Setiawan Widjaya

1. mata merah, rasa gatal, berair, sekret bening? konjungtivitis viral


2. mata merah, sekret mukoid, gambaran cobble stone? konjungtivitis vernal
3. mata, flare (+), presipitate (+), obatnya?
4. os mengeluh mata kiri terasa pegal, berdenyut dan kabur, VOS 1/60, penyebab nyeri? peningkatan TIO
5 wanita 52 thn, seorang guru SMU, mengeluh mata pegal, tanpa mata merah.pada keadaan tertentu bisa terjadi oklusi
pupil. apakah yang terjadi pada pasien ini? sinekia posterior sebagian
6. mata putih seperti mata kucing? retinoblastoma

soal UKDI MATA


Oleh Setiawan Widjaya

1. papil edema dan mata berdenyut, apa diagnosa kerjanya?


2. glaukoma
3. conjunctivitis cobblestone, obatnya apa?
4. katarak
5. visus 1/300, DK?
6. mata kena bola, fluoresin (+), DK?
7. mata merah, berair, penglihatan menurun, injeksi siliaris, flare (+), keratic presipitate, diagnosa TB (+) dari dr. umum,
terapi yang akan diberikan?
8. buta warna?
9. myopia?
10. konjungtivitis?
11. mata silau
12. ulkus kornea
13. seorang pelajar datang dengan keluhan mata kabur saat membaca tulisan di papan tulis, membaik dengan lensa sferis
negatif dan pin hole, DK?
a. myop simpleks
b. myop compositus
c. presbiop
d. hipermetrop simpleks
e. hipermetrop compositus
14. mekanisme hifema menyebabkan kebutaan permanen?
a. glaukoma sekunder
b. hemosiderosis
c. lekoma
15. glaukoma, usia tua, riwayat HT (+), terapi pertama? tetes mata timolol
16. pria, 40 thn, keluhan mata merah sejak 2 hari disertai banyak sekret, kelopak mata bengkak, sedikit gatal, silau, mata
berair, tidak sakit, penglihatan tdk terganggu. pemeriksaan conj palpebra dan tarsal edema, hiperemis; inj conj (+); sekret
(+); kornea, lensa, iris t.a.k; os kemungkinan menderita ..
a. konjungtivitis GO
b. konjungtivitis fliktenularis
c. konjungtivitis katrrhalis
d. konjungtivitis vernalis
e. konjungtivitis folikularis
17. ulkus kornea apabila sembuh dan terjadi sekuele berupa ..
a. lekoma
b. sinekia anterior
c. lekoma adheren
d. glaukoma sekunder
e. iris inkarserasi
18. pria 50thn, mata kiri merah, sakit, visus 1/300, injeksi silier (+), kornea edema (+), nekrotik (+), fistel (+), COA
dangkal, sinekia anterior. Pasien ini didiagnosa ulkus.pemeriksaan apa yang mengarah ke perforasi?
a. injeksi silier
b. edema kornea
c. nekrotik
d. fistel
e. COA dangkal
19. anak datang dengan keluhan mata agak merah, gatal sekali, sekret lengket, dirasakan musiman, terutama musim panas,
kemungkinan diagnosa?
a. conjungtivitis viral
b. conjungtivitis bakteri
c. conjungtivitis vernal
20. Ibu > 50 thn, guru sekolah, datang ke SpM, dengan keluhan mata pegal. penglihatan jauh tidak terganggu, oleh SpM si
ibu tidak diberi obat/resep dan disuruh kontrol saja. kemungkinan diagnosa?
a. glaukoma
b. gangguan refraksi
21. Ibu, usia > 40 thn, keluhan mata sakit, merah dll, TIO : 59, terapi?
a. tetes timolol maleat @ 15 menit dalam 1 jam pertama
b. acetazolamide
22. nenek2, keluhan penglihatan buram. Pemeriksaan oftalmologis : VOD = 1/60, segmen anterior tenang, COA tidak
dangkal, lensa keruh tidak merata, FR (+) suram. VOS = 1/~, light perception baik, segmen anterior tenang, iris shadow
(+), COA dalam, lensa keruh merata, FR (+) suram.
gangguan penglihatan pada pasien ini disebabkan oleh .
a. gangguan refraksi
b. gangguan saraf
c. kekeruhan media refrakta
23. pemeriksaan fundus reflex bertujuan untuk .
a. pemeriksaan segmen anterior
b. pemeriksaan kejernihan media refrakta
24. anak kelas 5 SD, datang ke SpM karena penglihatan kabur, sering tidak bisa membaca tulisan di papan tulis. hasil
pemeriksaan refraksi : visus membaik dengan pin hole test, dan diberi resep kacamata spheris minus. diagnosa?
a. miopia simpleks
b. miopia kompositus
c. hipermetropia
d. presbiopia
25. pria 35thn, dirujuk ke klinik mata dari klinik endokrin. dia menderita DM sejak 10 thn yl, kadar gula darah normal,
pemeriksaan visus maupun luar mata normal. funduskopi merah jernih, papil normal, retina datar, tidak ada
neovascularisasi, dot hemorrhages (+), hard exudat (+), macula edema (-), foveal reflex normal, apa diagnosis paling
mungkin?
a. proliferative diabetic retinopathy
b. nonproliferative diabetic retinopathy
c. central retinal vein occlution
d. central retinal artery occlution
e. retinal detachment

SKYDRUGZ: Soal UKDI Part 5 http://skydrugz.blogspot.com/2013/04/soal-ukdi-part-


5.html#ixzz2XBmZfSm3

Contoh kasus Mata

CONTOH KASUS

1. Kasus :Pasien laki-laki 42 tahun datang dengan keluhan mata kanan panas dan nyeri setelah
terkena percikan logam alumunium panas sejak 1 jam sebelum masuk rumah sakit. Mata pasien
merah, nrocoh, silau, dan pandangannya kabur. Kelopak mata pasien bengkak. Tidak ada riwayat
keluarnya darah dari mata pasien.
- Dari status oftalmologi mata kanan pasien:
Posisi bola mata ortophoria, gerakan bola mata orthoforia, penurunan visus: 1/60, palpebra
spasme, edema, dan entropion, konjungtiva didapatkan CI (+), PCI (+), iskemik limbus, luka
bakar, kornea, didapatkan erosi epitel seluruh kornea, COA dalam, Pupil notround, RP (-),
midmidriasis, Lensa kesan tampak jernih, TIO dengan pemeriksaan digital: peningkatan tekanan
intraokuler pada mata kanan.
- Sedangkan status oftalmologi mata kiri pasien:
Posisi bola mata ortophoria, gerakan bola mata orthoforia, visus: 5/5, palpebra edema dan
didapatkan corpus alienum margo palpebra superior dan inferior, konjungtiva didapatkan PCI
(+), kornea, didapatkan erosi di jam 7 paracentral sedalam epitel, COA dalam, Pupil round, RP
(+), 3mm, Lensa jernih, TIO dengan pemeriksaan digital: normal.
- Diagnosa :
Trauma oculi termis dan khemis grade IV dengan komplikasi keratopathy + OS trauma oculi
termis dan khemis grade I dengan komplikasi edema palpebra.
A. Pengertian
Trauma okuli adalahtindakan sengaja maupun tidak sengaja yang menimbulkan perlukaan
mata.Perlukaan yang ditimbulkan dapat ringan sampai berat atau menimbulkan kebutaan bahkan
kehilangan mata.

B. Tanda dan Gejala


Dari literatur didapatkan manifestasi yang dapat terjadi pada trauma mata antara lain:
a. Nyeri
b. Mata merah
c. Tanda-tanda iritasi
d. Keluarnya air mata yang berlebihan
e. Ketidakmampuan mempertahankan membuka kelopak mata
f. Merasa ada sesuatu pada mata
g. Pembengkakan kelopak mata
h. Penglihatan kabur.
C. Tindakan
Pada fase kejadian (immediate), tindakan yang dilakukan adalah irigasi bahan kimia meliputi
pembilasan yang dilakukan segera dengan anestesi topikal terlebih dahulu.Pembilasan dilakukan
dengan larutan steril sampai pH air mata kembali normal.Jika ada benda asing dan jaringan bola
mata yang nekrosis harus dibuang. Bila diduga telah terjadi penetrasi bahan kimia kedalam bilik
mata depan maka dilakukan irigasi bilik mata depan dengan larutan RL. Teknik irigasi :
1. Jelaskan kepada pasien apa yang akan dilakukan.
2. Gunakan anestesi lokal jika diperlukan
3. Buka kelopak mata secara hati-hati dengan penekanan di tulang, bukan di bola mata.
4. Bilas kornea dan forniks secara lembut menggunakan larutan steril 30 cm di atas mata.
5. Bersihkan semua partikel dengan menggunakan kapas aplikator atau dengan forceps.
6. Lakukan pembilasan juga pada konjungtiva palpebral dengan mengeversi kelopak mata.
Terapi yang diberikan pada pasien ini sebagai berikut.

Ekstraksi corpus alienum dan eksplorasi untuk mengeksplorasi luka dan mencegah
perlukaan mata lebih lanjut akibat corpus alienum.
Irigasi RL 2L ODS untuk menetralisir efek bahan kimia dan panas pada mata.
Tobro ed 61 ODS merupakan antibiotik topikal untuk mencegah infeksi sekunder.
SA 1% 31 ODS sebagai sikloplegik untuk merelaksasikan iris sehingga mengurangi
nyeri dan mencegah sinekia posterior.
Timolol 0,5% 21 ODS sebagai agen penghambat beta adrenergik yang mengurangi efek
saraf simpatis dalam mendilatasi pupil.
Doksisiklin 2100 mg merupakan antibiotik sistemik untuk memperkuat efek antibiotik
topikal.
Vit C 2000 mg untuk membantu reepitelialisasi kornea dan mempercapat penyembuhan.
Oculotect eg 41 ODS untuk mencegah kekeringan mata dan mempercepat
reepitelialisasi kornea.
Repithel eo 41 ODS merupakan air mata buatan dengan kandungan vitamin A untuk
mempercepat reepitelialisasi kornea.
EDTA ed 31 OD sebagai buffer untuk mengikat ion-ion logam berat yang masih
tertinggal di mata.
Glaukon 2250 mg merupakan agen antiglaukoma yang bekerja sebagai inhibitor
karbonik anhidrase sehingga dapat mengurangi produksi humor aqueous.

D. Komentar
Penurunan visus pada pasien disebabkan adanya kerusakan pada kornea yang merupakan
media refraksi.Kerusakan kornea dapat disebabkan karena panas maupun derajat keasaman
logam aluminium.Panas dan nyeri pada mata pasien disebabkan oleh rangsangan logam
alumunium panas pada ujung-ujung saraf kornea dan konjungtiva.Rangsangan ini juga
meningkatkan sekresi kelenjar lakrimal sehingga terjadi epifora.Jaringan orbita yang terkena
rangsangan mengalami inflamasi.Inflamasi pada palpebra menyebabkan edema palbebra serta
entropion dan blefarospasme akibat nyeri.Inflamasi pada konjungtiva menyebabkan pelebaran
pembuluh darah konjungtiva yang tampak sebagai conjunctival injection dan pericorneal
injection.Akibat rangsangan panas juga terjadi iskemik pada limbus 360 dan luka bakar pada
konjungtiva.Kornea mata pasien mengalami kerusakan jaringan berupa erosi pada seluruh
permukaannya.Inflamasi pada iris dan rangsangan ujung saraf kornea menyebabkan dilatasi
pembuluh darah iris dan kontraksi iris sehingga pupil pasien tampak midmidriasis, reflek pupil
negatif, dan pasien mengalami fotofobia. Peningkatan TIO pada mata kanan pasien dapat
disebabkan inflamasi iris yang menyebabkan iris menempel pada lensa sehingga terjadi blok
pupil, dapat juga disebabkan adanya sel-sel inflamasi yang menyumbat trabekula meshwork
sehingga mengganggu aliran humor aqueous.
Walaupun trauma mata ini tidak mengancam nyawa, prognosis pada pasien ini dubia et
malam karena adanya kerusakan kornea secara menyeluruh sehingga visus mata yang mengalami
trauma sulit untuk dikembalikan. Di samping itu, adanya luka bakar dan iskemik limbus 360
pada konjungtiva menyebabkan proses penyembuhannya lebih sulit. Secara kosmetik, hasilnya
juga kurang baik karena adanya luka bakar pada bagian wajah.

2. Kasus :Perempuan, 18 tahun datang ke Poli mata RSUP NTB dengan keluhan keduamata merah. Pada awalnya
mata kiri merah sejak 4 hari yang lalu, 2 hari kemudiandiikuti oleh mata kanan. Mata bengkak(+) rasa berpasir
pada mata (-), perih (+)kotoran (++) berwarna kekuningan terutama di pagi hari ketika bangun tidur dan
mataterasa perih, gatal (+), berair (+), silau (-), demam (-).Pada pemeriksaan mata kanan di dapatkan: visus 6/6,
kulit palpebra superior etinferior edema (-), hiperemi (-). Konjungtiva palpebra inferior hiperemi (+),
folikel (-),injeksi konjungtiva (+). Margo palpebra kotoran (-). Kornea, bilik mata depan dan irisdalam batas
normal. Pupil ukurannya 3 mm, reflek langsung dan tak langsung (+),lensa jernih. TIO kesan normal. Tes
sensibilitas normal. Pada mata kiri di dapat : visus6/6, kulit palpebra superior et inferior edema (-
), hiperemi (-). Konjungtiva palpebrainferior hiperemi (+), folikel (-), injeksi konjungtiva (+).
Margo palpebra kotoran (-).Kornea, bilik mata depan dan iris dalam batas normal. Pupil
ukurannya 3 mm, reflek langsung dan tak langsung (+), lensa jernih. TIO kesan normal. Tes
sensibilitas normal.
- Diagnosa :
Pasien didiagnosis dengan konjungtivitis Alergika OD et OS.
a. Pengertian
Konjungtivitis merupakan peradangan atau radang selaput lendir yang menutupi belakang kelopak
mata.Penyakit ini bervariasi dari hiperimia ringan dengan mata berair sampai konjungtivitis berat dengan
banyak sekret purulen kental.
Konjungtivitis dapat di klasifikasikan berdasarkan penyebabnya yaitu : Konjungtivitis bakteri,
Konjungtivitis virus, Konjungtivitis klamidia, Konjungtivitis alergi.
b. Tanda dan Gejala
Gejalapenting pada konjungtivitis adalah sensasi adanya benda asing pada mata,gatal, dan fotofobia.
Tanda penting konjungtivitis adalah hiperemi, mata berair, eksudasi, hipertropi papiler,
pseudoptosis, kemosis, folikel, pseudomembran,granuloma.
Konjungtivitis bakteri biasanya mengenai kedua mata.Ciri khasnya adalahkeluar kotoran mata
dalam jumlah banyak, berwarna kuning kehijauan.Palpebralengket pada saat bangun tidur dan kadang-
kadang terjadi edema palpebra.Infeksi biasanya dimulai pada satu mata dan menular ke smata
sebelah melalui tangan. Infeksidapat menyebar ke orang lain.Pada konjungtivitis virus, mata sangat
berair.Kotoran mata ada, namun biasanya sedikit.Konjungtivitis klamidia merupakan suatu
bentuk konjungtivitis kronik yangdisebabkan olehChlamydia trachomatis.Pasien mengeluhkan
fotofobia, mata gataldan mata berair.Pada pemeriksaan mata dapat ditemukan folikel pada
konjungtivatarsus superior, secret yang jernih bila tidak ada infeksi sekunder.Dapat puladitemukan
panus dan jaringan parut.Sedangkan pada konjungtivitis alergi juga mengenai kedua mata.
Tandanya,selain mata berwarna merah, mata juga akan terasa gatal. Gatal ini juga
seringkalidirasakan dihidung.Produksi air mata juga berlebihan sehingga mata sangat berair.Pada pasien ini
didapatkan tanda dan gejala berupa mata merah, berair, bengkak,kadang terasa gatal dan kotoran yang
banyak berwarna kekuningan. Selain itu jugaterdapat keluhan adanya perasaan perih pada mata, adanya
demam disangkal oleh pasien.Pada pemeriksaan di dapatkan injeksi konjungtiva dan hiperemi
padakojungtiva palpebra.
c. Tindakan
Untuk diagnosis pasti pada kasus ini perlu dilakukan pemeriksaan mikroskopik pada sekret.Jika
ditemukan PMN berarti merupakan konjungtivitis bakteri.Jikaleukosit yang ditemukan adalah
MN berarti merupakan konjungtivitis viral.Dan jika pada pemeriksaan didapatkan eosinofil hal
ini menunjukkan bahwa pasien tersebutmenderita konjungtivitis alergika.Jika sudah dapat
ditegakkan pasien ini menderita konjungtivitis alergika penanganan pada pasien ini dengan
memberikan terapi medikamentosa yaitu dengan pemberian antihistamin peroral, serta
vasokonstriktor untuk mengurangi hiperemi.Selain itu berikan KIE pada pasien yaitu :
1. Menganjurkan pasien untuk tidak menggosok gosok matanya. Setiap kali pasien memegang mata yang sakit
pasien harus mencuci tangan.
2. Menggunakan kaca mata untuk melindungi mata dari debu dan angin yangdapat memperparah gejala.
d. Komentar
Untuk mengobati konjungtivitis karena bakteri, diberikan salep yang mengandung polimiksin
dengan basitrasin, eritromisin atau tetrasiklin, yang dioleskan langsung ke mata.50% pasien yang
menderita konjungtivitis klamidia juga menderita infeksi klamidia di bagian tubuh lainnya, kaena
itu juga diberikan eritromisin per-oral (melalui mulut).''
Konjungtivitis karena virus herpes diobati dengan obat tetes mata atau salep trifluridin dan
salep idoksuridin. Juga diberikan obat anti virus asiklovir dengan pertimbangan bahwa virus
telah menyebar atau akan menyebar ke otak dan organ lainnya.
Salep kortikosteroid tidak diberikan karena akan memperburuk infeksi klamidia maupun
infeksi virus herpes.
Untuk mencegah konjungtivitis, kepada pasien secara rutin diberikan salep atau tetes mata
perak nitrat, eritromisin atau tetrasiklin
3.Kasus :Seorang penderita perempuan, umur 18 tahun datang ke poli klinik mata RSUDProf. Dr.
R. D Kandou pada tanggal 21 Juni 2011 dengan keluhan utama benjolandimata kanan. Benjolan
pada kelopak mata kanan bawah dialami penderita sejak 4 bulan yang lalu.Benjolan tesebut tidak
sakit, tidak gatal, pada perabaan keras,tidak ada nyeri pada penekanan, dan tidak ada penurunan
penglihatan.Pemeriksaan fisik : Status Oftalmologis OD: Benjolan di palperbra inferior
bagianmedial, benjolannya keras, melekat pada tarsus akan tetapi lepas dari kulit,
tidak hiperemis, nyeri tekan (-), dan pada ujung kelenjar meibom terdapat masa kuningdari
sekresi yang tertahan.
- diagnosa :Kalazion Palpebra Inferior Oculus Dextra.
a. Pengertian
Kalazion merupakan peradangan lipogranuloma pada kelenjar Meibomatau kelenjar Zeis
yang tersumbat.Penyebabnya tidak diketahui danmengakibatkan pembengkakan yang tidak sakit
pada kelopak.Dapat mengenaisatu atau beberapa kelenjar dan terjadi secara perlahan-lahan
sampai beberapaminggu.
Pada kalazion terjadi penyumbatan kelenjar Meibom dan kelenjar Zeis.Kelenjar Zeis pada
pangkal rambut dan kelenjar Meibom pada tarsus.kelenjar Meibom adalah kelenjar sebasea yang
menghasilkan minyak yang membentuk permukaan selaput air mata dengan infeksi ringan dan
mengakibatkan peradangankronis pada kelenjar tersebut. Kalazion dapat mengenai semua umur.
b. Tanda dan Gejala
Pada awalnya, kalazion tampak dan terasa seperti hordeolum, kelopak mata membengkak,
nyeri dan mengalami iritasi.Beberapa hari kemudian gejala tersebut menghilang dan
meninggalkan pembengkakan bundar tanpa rasa nyeri pada kelopak mata dan tumbuh secara
perlahan.Di bawah kelopak mata terbentuk daerah kemerahan atau abu-abu.

c. Tindakan
Pengobatan Kalazion yaitu dengan memberikan kompres hangat selama10-20 menit 4 kali
sehari dengan pijatan ringan diatas lesi.Berikan antibiotikatopikal dan steroid disertai kompres
hangat.Jika kalazion tidak bisa sembuhsetelah 3-4 minggu melalui terapi medis yang tepat dan pasien ingin
kalaziondihilangkan maka dilakukan insisi dan kuretase.Kalazion dapat hilang beberapa bulan atau diserap
setelah beberapa tahun.Bila kecil dapatdisuntik steroid danyang besar dilakukan pengeluaran
isi.Dan bila terdapat sisa dapat diberikankompres hangat.
Penyulit pada Kalazion besar dapat mengakibatkan astigmant dan bilaterjadi Kalazion
berulang beberapa kali sebaiknya dilakukan pemeriksaanhistopatologik untuk menghindarkan
kesalahan diagnosa dengan kemungkinanadanya karsinoma sel sebasea.
d.Komentar
Diagnosis pada pasien ditegakan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaanoftalmologis. Dari
anamnesis pada pasien didapatkan adanya benjolan padakelopak bawah mata kanan bagian medial,
benjolannya keras, tidak nyeri pada penekanan, dan tidak hiperemis, Keadaan ini sesuai dengan
kepustakaan yangmenyatakan bahwa Kalazion berupa benjolan yang tanpa keluhan, rabaan
keras,tidak hiperemis, tida ada nyeri tekan, melekat pada tarsus akan tetapi lepas darikulit.
Terjadinya perlahan-lahan sampai beberapa minggu.Pada pemeriksaan oftalmologis didapatkan benjolan
yang tidak nyeri pada palpebra inferior okulus dextra, tidak hiperemis. Benjolan yang melekat
padatarsus akan tetapi lepas dari kulit, pada ujung kelenjar meibom terdapat masakuning dari sekresi yang
tertahan. Hal ini sesuai dengan kepustakaan bahwaKalazion merupakan paradangan pada
kelenjar Meibomatau kelenjar Zeis yangtersumbat.Penanganan pada pasien yaitu dengan kompres hangat
selama 10-20 menit4x sehari, antibiotik topikal dan steroid. Maksud pengompresan akan
melunakkanminyak yang mengeras yang menyumbat saluran dan mempermudah pengaliranserta
penyembuhan. Sedangkan pemberian antibiotika topikal adalah untuk mengobati infeksi dan
pemberian steroid untuk mengobati peradangan.Kalaziondapat hilang dalam beberap bulan atau diserap
setelah beberapa tahun.Bila kecildapat disuntik steroid dan yang besar dilakukan insisi dan kuretase.
4. Kasus : - Identitas pasien
Nama : Tn.D
Umur : 29 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Alamat : Jl. Kampung B.Alaim Subulussalam, Aceh Singkil
No.MR : 75-76-31
Tgl.Masuk :27 September 2010
- Keluhan utama : mata sebelah kiri sakit. Hal ini telah dialami pasien sejak 1 bulan yang
lalu sebelum datang ke RSUPM. Awalnya mata sebelah kiri pasien terkena serbuk kayu,
kemudian karena gatal dan pedih maka pasien mengkucek-kucek matanya hingga merah.
Penglihatan pada mata sebelah kiri menurun (+) diseratai dengan mata berair. Mata sebelah kiri
silau dan terasa perih apabila melihat cahaya.
- STATUS OPTHALMICUS
Pemeriksaan Oculi Dextra Oculi Sinistra

Visus 6/6 1/60

Posisi Orthoporia Orthoporia

Palp. Superior Dalam Batas Normal Dalam Batas Normal

Palp. Inferior Dalam Batas Normal Dalam Batas Normal

Conj. Tars. Superior Dalam Batas Normal Hiperemis


Conj. Tars. Inferior Dalam Batas Normal Hiperemis

Conj. Bulbi Dalam Batas Normal Hiperemis,kemosis (+)

Cornea Jernih Menonjol, Keruh (+)

Cam Oculi Anterior Sedang Tidak Dapat Dinilai

Pupil Bulat, RC(+), diameter 2 mm Tidak Dapat Dinilai

Iris Cokelat Tidak Dapat Dinilai

Lensa Jernih Tidak Dapat Dinilai

. - Diagnosa : Kerato-Uveitis OS

a. Pengertian
Keratouveitis adalah istilah yang digunakan ketika ada kombinasi keratitis dan
uveitis.Uveitis adalah peradangan di dalam mata.
Keratitis terjadi ketika kornea menjadi meradang.Kornea adalah "jendela" yang jelas, di
mana cahaya masuk ke mata.Itu selalu ditutupi dengan lapisan air mata. Karena merupakan
lapisan luar dari depan mata, perlu untuk melindungi mata dari dunia luar, seperti kulit kita tidak.
Namun, tidak seperti kulit yang dengan mudah dapat kembali normal setelah meradang, kornea
dipengaruhi lebih serius oleh peradangan karena mudah terluka dan bisa kehilangan
kejernihannya.

b. Tanda dan Gejala


Keratitis biasanya melibatkan: - sensitivitas cahaya, nyeri, kemerahan dan robek.
c. Tindakan
Pengobatan melibatkan penggunaan obat tetes mata atau salep antivirus, misalnya tetes mata
asiklovir dan steroid, dalam kombinasi yang berbeda tergantung pada aktivitas baik keratitis atau
uveitis itu.Jarang steroid atau asiklovir dapat digunakan dalam bentuk tablet.
d. Komentar
Untuk mencegah makin meluasnya penularan konjungtivitis, kita perlu memperhatikan langkah-
langkah berikut:
- Usahakan tangan tidak megang-megang wajah (kecuali untuk keperluan tertentu), dan hindari
mengucek-ngucek mata.
- Mengganti sarung bantal dan handuk dengan yang bersih setiap hari.
- Hindari berbagi bantal, handuk dan saputangan dengan orang lain.
- Mencuci tangan sesering mungkin, terutama setelah kontak (jabat tangan, berpegangan, dll)
dengan penderita konjungtivitis.
- Untuk sementara tidak usah berenang di kolam renang umum.
- Bagi penderita konjungtivitis, hendaknya segera membuang tissue atau sejenisnya setelah
membersihkan kotoran mata

5. Kasus : Seorang penderita pria, usia 64 tahun, suku Minahasa, bangsa Indonesia, agama Islam,
pekerjaan Pegawai swasta, alamat Karombasan utara Manado, datang berobat di Poliklinik Mata
RSU Prof. dr. R. D. Kandou pada tanggal 2 Februari 2011 dengan keluhan utama penglihatan
kabur pada mata kanan.Nyeri pada mata kanan sejak satu minggu yang lalu.Nyeri pada mata
kanan mulai dirasakan penderita pada malam hari sesudah penderita menjalani operasi katarak.
Nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk menjalar ke seluruh kepala. Mata kanan penderita juga merah,
bengkak dan sukar dibuka.Penglihatan penderita kabur.Tiga hari kemudian penglihatan penderita
menghilang dan penderita semakin merasa nyeri.Gerak mata penderita masih baik.
-Diagnosa : endoftalmitis pasca operasi katarak.
a. Pengertian
Endoftalmitis merupakan peradangan berat dalam bola mata, biasanya akibat infeksi setelah
trauma atau bedah, atau endogen akibat sepsis.Berbentuk radang supuratif di dalam rongga mata
dan struktur di dalamnya. Peradangan supuratif di dalam bola mata akan memberikan abses di
dalam badan kaca. Penyebab endoftalmitis supuratif adalah kuman dan jamur yang masuk
bersama trauma tembus (eksogen) atau sistemik melalui peredaran darah (endogen).

b. Tanda dan Gejala


Peradangan yang disebabkan bakteri akan memberikan gambaran klinik rasa sakit yang
sangat, kelopak merah dan bengkak, kelopak sukar dibuka, konjungtiva kemotik dan merah,
kornea keruh, bilik mata depan keruh yang kadang-kadang disertai hipopion. Kekeruhan atau
abses dalam badan kaca, keadaan ini akan memberikan refleks pupil berwarna putih sehingga
gambaran seperti retinoblastoma atau pseudoretinoblastoma. Bila sudah terlihat hipopion
keadaan sudah lanjut sehingga prognosis lebih buruk.Karena itu diagnosis dini dan cepat harus
dibuat untuk mencegah berakhirnya kebutaan pada mata.
c. Tindakan
Pada penderita ini diberikan infus ringer laktat (RL) 20 gtt/menit, Ceftriaxon 2x1 gram bolus
IV, Rantidin 2x1 gram bolus IV, Metil prednisolon 3x1 tab 4 mg, Levofloxasin (LFX) tiap 2 jam,
Glaucon 3x1 tab, Aspar-K 3x1 tab, dan Natrium Diklofenak (kalau perlu).
d.Komentar
Pada kasus ini, pasien didiagnosa Endoftalmitis pasca operasi katarak karena berdasarkan
anamnesis diketahui kurang dari 24 jam sebelum pasien mengeluh nyeri pada mata, pasien telah
menjalani operasi bedah katarak, selain itu riwayat penyakit sistemik, alergi, riwayat trauma
pada mata disangkal, jadi dapat menyingkirkan kemungkinan endoftalmitis endogen ataupun
endomtalmitis trauma. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyebutkan bahwa tanda dan
gejala Endoftalmitis akut pasca bedah katarak timbul pada minggu I minggu IV pasca
operasi.2
Penanganan untuk endoftalmitis adalah dengan terapi antibiotik (intravitreal, subkonjungtiva,
topikal, dan sistemik), terapi steroid (dengan hati-hati), dan terapi suportif.1,2 Untuk terapi
antibiotik, diberikan injeksi gentamisin 0,5 cc intravitreal dan 0,1 cc subkonjungtiva. Selain itu
sebagai antibiotik topikal diberikan Levofloksasin (LFX) dan Tobro (Tobramisin) eyedrops,
gentamisin zalf.Untuk antibiotik sistemik diberikan Seftriakson intravena dan Baquinor
(Siprofloksasin) tablet.
Gentamisin dan Tobramisin merupakan antibiotik golongan aminoglikosida yang mempunyai
daya antibiotik yang kuat untuk basil gram negatif.5 Siprofloksasin dan Levofloksasin adalah
antibiotik golongan kuinolon dan florokuinolon yang mempunyai daya antibiotik yang kuat
untuk kuman baik gram negatif, gram positif, dan kuman atipik.6 Tobramisina dan Siprofloksasin
diketahui mempunyai daya antibiotik yang paling kuat untuk melawan kuman.

skenario u/ 2 soal berikut


wanita 30 th > UGD, penurunan kesadaran 3 jam setelah tabrakan bermotor kecepatan tinggi.
saat masuk UGD RR 25x/mt, TD 120/70 mmHg, HR 98x/mt. Penderita masih membuka mata
dgn rangsangan nyeri dan dapat melokalisasi nyeri yg diberikan tetapi tidak dapat mengeluarkan
suara
29.) apa tindakan saudara pertama kali?
A. melakukan pemeriksaan foto kepala u/ mencari adanya fraktur
B. melakukan CT-scan kepala
C. menjamin airway (intubasi) dgn kontrol cervical
D. melakukan resusitasi cairan
E. Pemeriksaan thd adanya trauma ditempat lain
30. Setelah kondisi pasien stabil, pemeriksaan fisik menemukan adanya hematom di parietal kiri,
laserasi pada dada kanan dan abdomen
pemeriksaan pendukung apa yg dilakukan?
A. foto polos kepala, cervical, thorax, abdomen
B. CT scan kepala, foto cervical, thorax, pelvis
C. CT scan kepala, foto thorax, pelvis
D. Foto kepala AP dan lateral, cervical, thorax, pelvis
E. CT scan kepala, cervical, thorax, foto pelvis, USG abdomen
31. laki2 27th > UGD krn KLL. penderita melakukan gerakan menarik angg badan dila
dirangsang, suara tidak jelas, dan tidak dapat membuka mata biarpun dirangsang. berapa GCS?
A. 8
B. 9
C. 6
D. 7
E. 5
32. wanita 65 tahun > terpeleset di kamar mandi dia menahan tubuh dengan tangan kanan.
kemudian dia merasa nyeri di pergelangan tangan kanan. sendi tangan tampak seperti garpu
manakah tulang yg mungkin patah?
A. metacarpal I
B. Radius
C. Ulna
D. Humerus
E. Clavicula
33. pria 35th, dirujuk ke klinik mata dari klinik endokrin. dia menderita DM sejak 10th yll, kadar
gula darah normal. pemeriksaan visus maupun luar mata normal. funduskopi: media jernih, papil
normal, retina datar, tidak ada neovascularization, dot haemorrhages (+), hard exudates (+),
macula edema (-), foveal reflex normal
apa diagnosis paling mungkin?
A. proliferative diabetic retinopathy
B. nonproliferative diabetic retinopathy
C. Central retinal vein occlution
D. Central retinal artery ocllution
E. Retinal detachment
34. anak 9th > klinik mata, mata gatal, blepharospasme, fotofobia, sekret mata yg copious
mucoid, visus (N), slit lamp > cobblestone pada palpebra superior
penatalaksanaan?
A. antibiotik topikal
B. antimetabolik topikal
C. acyclovir topikal
D. antihistamin topikal
E. Topical artificial tears
skenario 2 soal:
pria 35th, mata gatal, merah, sekret sperti susu pada konjungtiva. slit lamp > pappilla di
konjungtiva tarsal superior dan inferior. riwayat keluarga dgn penyakit atopik
35. diagnosis?
A. vernal conjunctivitis
B. Atopic conjunctivitis
C. Acute conjunctivitis
D. Flictenularis conjunctivitis
E. Follicle conjunctivitis
36. reaksi hipersensitif mana pada kasus diatas?
A. type I
B. II
C. II
D. IV
E. I & IV
skenario 2 soal dibawah:
wanita 40th, penurunan penglihatan sejak 3hr yll disertai nyeri, mata merah berair. didiagnosis
dr.umum sebagai pasien TBC. pemeriksaan > injeksi siliar, flare bilik mata depan (+), keratic
presipitat (+)
37. diagnosis?
A. uveitis akut
B. Vitritis
C. Choroiditis
D. Endophtalmitis
E. Pars planitis
38. terapi
A. kortikosteroid dan sikloplegic (kort. u/ reaksi radangnya (cuz etiologi blm jelas bgt),
sikloplegia u/ mencegah sikatrik)
B. beta bloker topikal
C. antihistamine topikal
D. Topical mast cell stabilizer
E. Antibiotik topical
skenario 2 soal:
pria 50th, mata merah, nyeri, keluar air mata. pada pemeriksaan ditemukan ulkus kornea
periferal
39. diagnosis?
A. Bacterial ulcer
B. Herpetic ulcer ?
C. Geographican ulcer
D. Fungal ulcer
E. Moorens ulcer
40. terapi utama?
A. AB oral
B. anti-fungal
C. kortikosteroid topikal
D. Antihistamine
E. AB topikal
skenario 2 soal:
pria 55th, > klinik mata, mata kiri kabur. pemeriksaan VOS 3/60 konjungtiva tenang, kornea
jernih, COA sedang, pupil bulat rx (+), lensa jernih, TIO 15 mmHg, funduscopy Cup/Disc ratio
0,9, gonioskopi > sudut terbuka
41. pemeriksaan apa lagi yg saudara lakukan?
A. Retinometer
B. Octopus perimetry
C. Streak retinoscopy
D. USG
E. Refractometry
42. diagnosa paling mungkin?
A. Glaukoma sudut tertutup primer
B. Glaukoma sudut terbuka primer
C. Glaukoma sudut terbuka sekunder
D. Glaukoma sudut tertutup sekunder
E. Serangan glaukoma akut
skenario 2 soal
pria 70th > klinik 24jam, keluhan penurunan pendengaran pada telinga kiri sejak 6 bulan yll.
anda melakukan pemeriksaan audiometrik
43.) u/ mengetahui derajat gangguan dengar anda melakukan
A. tes Rinne
B. tes Webber
C. tes Swabach
D. tes tone decay
E. tes BERA
44.) setelah melakukan tes weber ternyata suara lebih keras pada telinga kiri, apa artinya
A. telinga kanan > tuli konduktif
B. telinga kiri > tuli konduktif
C. telinga kanan > tuli sensorineural
D. telinga kiri > tuli sensorineural
E. kedua telinga tuli konduktif
45. anak 3 tahun diantar ibunya krn belum bisa komunikasi
mana hal berikut yg menunjukkan dampak pada anak?
A. ketulian memberi hal yg sangat bermakna pd anak usia sekolah (6-9th)
B. ketulian mempengaruhi educational performance dan perkembangan sosial
C. ketulian pd anak memberi dampak yg sama spt ketulian pd dewasa
D. ketulian pd usia dini (0-3) tidak mempengaruhi perkembangan bicara
E. ketulian pd usia skolah (6-9) mempengaruhi perkembangan bicara
46. anak laki2 5th > poliklinik, otore telinga kiri sejak 3hr yll. diawali dgn infeksi saluran napas
atas. kesadaran CM, febris (39), membran timpani bulging dgn supurasi telinga tengah
diagnosis?
A. Miringitis bulosa
B. Otitis media supuratif kronik
C. Mastoiditis akut
D. Otitis media akut
E. Mastoiditis kronis
skenario 2 soal
bayi perempuan 8bln, > UGD sesak napas sejak 3hr yll, stridor saat inspirasi dan retraksi ringan
di suprasternal. sesak berkurang bila penderita tidur miring atau memakai bantal. tidak ada
febris, tidak disertai gangguan makan/minum. pemeriksaan radiologis soft tissue leher
memperlihatkan penyempitan di daerah laring. keluhan seperti ini dirasakan sejak 2 bulan yll
tetapi sembuh sendiri
Dx: LARYNGOMALACIA
47. pemeriksaan penunjang?
A. naso-endoskopi
B. Rhinoskopi posterior
C. Rontgen thorax AP dan Lat
D. Laringoskopi -> OMEGA SHAPED EPIGLOTTIS
E. Esofagoskopi
48. pada anak, apakah upaya preventif penyakit diatas? GA ADA LAH, KONGENITAL GITU
LOWH..CUMA HINDARI ISPA, JGN TIDUR TERLENTANG, JGN NANGIS (GMN CARA
MENCEGAH ANAK KCIL NANGIS COBA???)
A. kortikosteroid dosis rendah jangka menengah
B. Vaksinasi Haemophillus influenza tipe B
C. Oksigenasi yg adekuat
D. AB dosis rendah jangka lama
E. hindari makanan dan minuman dingin dan es
49. anak perempuan 9th, dtg dgn hidung tersumbat sejak 2bln yll. keluhan terutama pada pagi
hari disertai bersin dan sekret hidung yg tertelan. rinoskopi anterior > mukosa dan konka
hidung yg livide dan sekret yg serous.
apa pengobatan rasional?
A. membiasakan pasien kontak dgn alergen dari konsentrasi rendah
B. meningkatkan kebugaran jasmani dgn olahraga 1x/mgg
C. obat H1-receptor antagonist
D. dekongestan topikal selama 2 mgg
E. mengupayakan pengobatan yg mampu menekan gejala pada fase cepat maupun lambat
50. anak laki2 8th > poliklinik, keluhan tidur mengorok sejak setahun yll hilang timbul.
pem.fisik > pembesaran tonsil dgn tonsil tidak hiperemis, kripta melebar, dan detritus
PF mana yg memperlihatkan adanya tonsilitis kronis?
A. Pembesaran tonsil
B. tidak hiperemis
C. detritus minimal
D. tidur mengorok
E. kripta melebar
51. wanita 29th > poli tht timbul benjolan di pipi kiri sejak 3th yll, nyeri tekan (-), diameter
5cm, dan mendorong daun telinga keatas. tidak ada tanda2 paralisis N VII, kulit tampak normal.
diagnosis?
A. tumor ganas kelenjar parotis
B. tumor jinak parotis
C. Sialoadenitis
D. TBC pada kelenjar parotis
E. Hemangioma di kelenjar parotis
52. anak perempuan 5th > nyeri pada telinga kiri. 2mgg sebelumnya menurut ibunya, anaknya
pernah ke poli THT dgn keluhan otitis media akut supuratif bilateral tetapi sudah sembuh.
Ditemukan kolesteatoma pada telinga kiri. pasien ini direncanakan u/ operasi pengangkatan
kolesteatoma.
Apa tujuan dilakukan operasi?
A. perbaikan pendengaran
B. menjaga penurunan pendengaran
C. mengangkat seluruh jaringan patologis
D. mempertahankan keutuhan dinding posterior canal
E. rekonstruksi dari membran timpani

Anda mungkin juga menyukai