Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PENDAPATAN

KELUARGA PESERTA BPJS DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN


KESEHATAN DI PUSKESMAS WAWONASA KECAMATAN SINGKIL KOTA
MANADO
Christine M.H.K. Parangka*, Chreisye K.F Mandagi*, Sulaemana Engkeng*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK
Latar belakang: Upaya dalam mewujudkan hak setiap warga dengan menciptakan persamaan
akses pelayanan kesehatan melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan
oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dengan tujuan memberikan kepastian
perlindungan dengan prinsip asuransi sosial dengan sistem gotong-royong yang dalam
penerapannya agar dapat menjangkau seluruh aspek kehidupan maka direalisasikan pada Pusat
Kesehatan Masyarakat. Metode: Penelitian kuantitatif bersifat survei analitik dengan pendekatan
cross sectional study. Jumlah sampel 100 pasien. Pengambilan data secara langsung dengan
membagikan kuesioner kepada pasien BPJS yang datang berobat di Puskesmas Wawonasa
Kecamatan Singkil Kota Manado. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan
bivariat dengan uji Chi-square = 95% dan nilai = 0,05. Hasil: persentase pengetahuan baik
81,0%, pengetahuan kurang baik 19,0%, persentase sikap baik 62,0%, sikap tidak baik 38,0%,
persentase pendapatan lebih 32,0%, pendapatan kurang 68,0%, persentase yang memanfaatkan
pelayanan kesehatan 64,0% dan yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan 36,0%. Hasil
analisis uji chi-square diperoleh pengetahuan p= 0,003 < dari nilai = 0,05, sikap p= 0,073 >
dari nilai = 0,05, pendapatan keluarga p= 0,002 < dari nilai = 0,05 Kesimpulan: Terdapat
hubungan pengetahuan peserta BPJS dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas
Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado dan terdapat hubungan pendapatan keluarga peserta
BPJS dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil
Kota Manado, tidak terdapat hubungan Sikap peserta BPJS dengan pemanfaatan pelayanan
kesehatan di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado.

Kata kunci: pengetahuan, sikap, pendapatan keluarga, pemanfaatan puskesmas

ABSTRACT
Background: The efforts to realize the right of every citizen to create equal access to health care
through the National Health Insurance (NHI) held by Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) with the purpose of providing certainty protection by principle of social insurance with
mutual assistance system in the application in order to reach all aspects, then realized at the
Public Health Centre. Method: Using quantitative research methods which is the analytic survey
with cross sectional study. Total sample of 100 patients. Collecting data directly by distributing
questionnaires to the BPJS patients at Wawonasa Public Health Center in Singkil District of
Manado City. Analysis of the data used were univariate and bivariate using Chi-square = 95%
and the value of = 0,05. Results: 81.0% percentage of good knowledge, knowledge is not good
19.0%, 62.0% the percentage of good attitude, the attitude is not good 38.0%, the percentage of
income is 32.0%, 68.0% less income, percentage who utilize health services and 64.0% who do not
utilize health services 36.0%. The results of chi-square test analysis obtained knowledge p = 0.003
<of the value of = 0.05, p = 0.073 attitudes> of the value of = 0.05, p = 0.002 family income
<of the value of = 0.05. Conclusion: There is relationship of BPJS participant knowledge with
the utilization of health services at the Wawonasa public health center Singkil District of Manado
City and there is a relationship between BPJS participant family income with the utilization of
health services at the public health center Wawonasa Singkil District of Manado City, there is no
relationship of BPJS participant attitude with the utilization of health services at the Wawonasa
public health center Singkil District of Manado City.

Keywords: Knowledge, Attitudes, Family Income, Utilization Public Health Center

1
PENDAHULUAN yang diselenggarakan oleh Badan
Pelayanan kesehatan merupakan bagian Penyelenggara Jaminan Sosial (Fathoni
penting dalam hak asasi manusia. dan Kusuma, 2015).
Seperti yang terkandung dalam Dasar Peserta BPJS kesehatan berdasarkan
Negara Pancasila terutama sila ke lima Himpunan Peraturan BPJS Kesehatan
yang juga mengakui adanya hak asasi (2014) terbagi dua yakni Peserta
warga negara. Hak ini juga tercantum Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan
dalam Undang-Undang Dasar 1945 Bukan Penerima Bantuan Iuran (Bukan
pasal 28H dan pasal 34, dan diatur PBI). Data Kementerian Kesehatan
dalam Undang-Undang Nomor 36 menunjukkan masih ada 142, 1 juta jiwa
Tahun 2009, menegaskan bahwa setiap penduduk Indonesia yang belum
orang mempunyai hak yang sama dalam memiliki jaminan kesehatan. Sampai
memperoleh akses atas sumber daya dengan Desember 2014 kepersertaan
yang ada di bidang kesehatan dan program JKN berjumlah 133.423.653
berhak memperoleh pelayanan peserta yang terdiri dari peserta PBI
kesehatan yang aman, bermutu, dan yang berjumlah 95.167.229 dan peserta
terjangkau (Peraturan Menteri non PBI berjumlah 38.256.424 peserta.
Kesehatan Republik Indonesia No.28 Peserta PBI terdiri dari peserta dengan
tahun 2014) iuran bersumber dari APBN berjumlah
Pemerintah bertanggung jawab atas 86.400.000 peserta dan yang bersumber
pelaksanaan jaminan kesehatan dari ABPD berjumlah 8.767.229 peserta.
masyarakat melalui Jaminan Kesehatan Sedangkan peserta non PBI terdiri atas
Nasional (JKN) bagi kesehatan pekerja penerima upah berjumlah
perorangan. Menurut UU No. 40 tahun 24.327.149 peserta, pekerja bukan
2004 tentang Sistem Jaminan Sosial penerima upah berjumlah 9.052.859
Nasional (SJSN) Program Jaminan peserta, dan bukan pekerja berjumlah
Kesehatan Nasional (JKN) 4.876.416 peserta (Profil Kesehatan
diselenggarakan oleh Badan Indonesia 2014).
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Program jaminan kesehatan
Sistem Jaminan Sosial Nasional dijalankan secara Nasional dengan
merupakan program negara yang prinsip asuransi sosial, prinsip ekuitas,
bertujuan memberikan kepastian dan sistemnya berupa sistem gotong
perlindungan dan kesejahteraan sosial royong dimana peserta mampu dan sehat
bagi seluruh rakyat Indonesia yang akan membantu peserta yang miskin dan
pelaksanaannya sejak 1 januari 2014 sakit (Kemenkes, 2014). Penerapan

2
program Jaminan kesehatan nasional ini predisposisi untuk menggambarkan
agar dapat menjangkau seluruh aspek fakta bahwa setiap individu mempunyai
dan unsur kehidupan masyarakat maka kecenderungan menggunakan pelayanan
direalisasikan dalam Pusat Kesehatan kesehatan yang berbeda-beda yang
Masyarakat dan Rumah Sakit. disebabkan karena adanya ciri-ciri
Puskesmas Wawonasa memiliki idividu, karakteristik kemampuan adalah
empat Kelurahan dan dua puluh empat sebagai keadaan atau kondisi yang
lingkungan. Luas wilayah kerja membuat seseorang mampu untuk
Puskesmas Wawonasa Kec.Singkil Kota melakukan tindakan untuk memenuhi
Manado 105,5 Ha, masing-masing kebutuhannya terhadap pelayanan
terdiri dari Kelurahan Ketang Baru 8 kesehatan, dan karakteristik kebutuhan
Ha, Kelurahan Karame 12,3 Ha, merupakan komponen yang secara
Kelurahan Wawonasa 21 Ha, dan langsung berhubungan dengan
Kelurahan Singkil I 64,2 Ha. Puskesmas pemanfaatan pelayanan kesehatan.
Wawonasa merupakan salah satu Terkait dengan pemanfaatan
puskesmas yang melayani banyak pasien pelayanan kesehatan, penelitian dari
BPJS, kunjungan pasien BPJS pada Weku (2013) mengenai analisis faktor-
Tahun 2015 berjumlah 5.151 pasien, faktor yang berhubungan dengan
sedangkan pada Tahun 2016 Bulan pemanfaatan pelayanan kesehatan di
Januari 803 pasien, Bulan Februari 967 Puskesmas Kema diperoleh hasil
pasien, Bulan Maret 944 pasien, Bulan penelitian yang menunjukkan ada
April 859 pasien, Bulan Mei 901 pasien, hubungan antara pengetahuan, sikap
terdapat peningkatan yang cukup besar. dengan pemanfaatan pelayanan
(Profil Puskesmas, 2015). kesehatan, dimana diperoleh hasil
Notoatmodjo (2012), bahwa responden yang berpengetahuan
mendeskripsikan model sistem baik memilih puskesmas sebagai sarana
kesehatan merupakan suatu model untuk memperoleh pelayanan kesehatan
kepercayaan kesehatan yang disebut dibandingkan dengan responden yang
sebagai model perilaku pemanfaatan berpengetahuan kurang baik.
pelayanan kesehatan (behavior model of Penelitian dari Nursafa (2015)
health service utilization). Notoatmodjo mengenai faktor yang berhubungan
(2012), mengelompokan faktor dengan pemanfaatan pelayanan
determinan dalam pemanfaatan kesehatan pasien BPJS kesehatan di
pelayanan kesehatan kedalam tiga Puskesmas Jumpandang Baru, terdapat
kategori utama, yaitu karakteristik hubungan antara pengetahuan, sikap,

3
dan dukungan keluarga dengan dilaksanakan pada Bulan Agustus-
pemanfaatan pelayanan kesehatan Oktober 2016 di Wilayah Kerja
pasien BPJS. Puskesmas Wawonasa Kecamatan
Data yang diperoleh dari BPJS Singkil Kota Manado. Populasi dalam
Kesehatan Cabang Manado pasien BPJS penelitian ini adalah seluruh pasien
yang sudah memilih dokter Keluarga BPJS Kesehatan yang datang berobat di
tetapi masih datang berobat di wilayah kerja Puskesmas Wawonasa
Puskesmas pada Tahun 2015 berjumlah Kecamatan Singkil Kota Manado. Data
148 pasien, pada Tahun 2016 Bulan kunjungan pasien BPJS tiga bulan
Januari 17 Pasien, Bulan Februari 13 terakhir pada bulan Maret 944 pasien,
Pasien, Bulan Maret 7 Pasien, Bulan bulan April 859 pasien, bulan Mei 901
April 23 Pasien, dan Bulan Mei 26 pasien. Total kunjungan pasien BPJS
Pasien. Data tersebut menunjukkan Bulan Maret sampai Bulan Mei
adanya peningkatan jumlah kunjungan berjumlah 2.704 pasien.
pasien BPJS dokter Keluarga yang Sampel pada penelitian ini diambil
datang berobat di Puskesmas. Dari Hasil menggunakan rumus Taro Yamane
wawancara dengan beberapa pasien, yaitu:
kurangnya pengetahuan pasien
( )
mengenai BPJS menyebabkan pasien
tidak dapat memanfaatkan BPJS secara
Dimana Diketahui :
tepat serta rendahnya pendapatan pasien
= Presisi (10%) =
menyebabkan pasien tidak lagi
N = Jumlah Populasi
membayar iuran sehingga pasien yang
( )
= 96,433
sudah memilih dokter keluarga datang
berobat di Puskesmas. n = 100 responden
Cara pengambilan data peneliti

METODE mengambil data secara langsung dari


Penelitian ini menggunakan metode pasien BPJS yang datang berobat di
kuantitatif bersifat survei analitik Puskesmas Wawonasa Kecamatan
dengan pendekatan cross sectional Singkil Kota Manado dengan
study, dimana dalam penelitian ini membagikan kuesioner yang sudah
variabel sebab dan akibat diukur dalam dipersiapkan sebelumnya.
waktu yang bersamaan. Penelitian ini

4
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 10. Hubungan antara Pengetahuan
Hubungan antara Pengetahuan Peserta BPJS dengan Pemanfaatan
Peserta BPJS dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
pelayanan kesehatan di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota
Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado
Manado
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Total
Tidak Memanfaatkan Memanfaatkan P
Pengetahuan OR
n % n % n % value
Kurang Baik 13 6.8 6 12.2 19 19.0
Baik 23 29.2 58 51.8 81 81.0 0,003 5,464
Jumlah 36 36.0 64 64.0 100 100
Sumber: Data Primer 2016
Dari hasil penelitian mengenai memanfaatkan pelayanan kesehatan
Hubungan antara pengetahuan peserta berjumlah 6 pasien (12.2%), sedangkan
BPJS dengan pemanfaatan pelayanan pasien yang berpengetahuan kurang baik
kesehatan di Puskesmas Wawonasa dan tidak memanfaatkan pelayanan
Kecamatan Singkil Kota Manado, kesehatan berjumlah 13 pasien (6.8%).
diperoleh hasil dari data pada tabel 10. Hasil perhitungan dari analisis uji chi-
pasien yang berpengetahuan baik dan square (SPSS) diperoleh nilai p= 0,003
memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan tingkat kesalahan lebih kecil dari
berjumlah 58 pasien (51.8%), sedangkan nilai = 0,05. Hasil perhitungan
pasien yang berpengetahuan baik tetapi menunjukkan ada hubungan antara
tidak memanfaatkan pelayanan pengetahuan peserta BPJS dengan
kesehatan berjumlah 23 pasien (29.2%). pemanfaatan pelayanan kesehatan di
Selanjutnya pada kategori pasien yang Puskesmas Wawonasa Kecamatan
berpengatahuan kurang baik tetapi Singkil Kota Manado.

Hubungan antara Sikap Peserta BPJS Tabel 11. Hubungan antara Sikap
dengan Pemanfaatan Pelayanan Peserta BPJS dengan Pemanfaatan
Kesehatan di Puskesmas Wawonasa Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Kecamatan Singkil Kota Manado Wawonasa Kecamatan Singkil Kota
Manado
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Sikap Tidak Memanfaatkan Memanfaatkan Total p
OR
n % n % n % value
Tidak Baik 9 13.7 29 24.3 38 38.0
Baik 27 22.3 35 39.7 62 62.0 0,073 0,402
Jumlah 36 36.0 64 64.0 100 100
Sumber: Data Primer 2016

5
Dari hasil penelitian mengenai square (SPSS) diperoleh nilai p= 0,073
Hubungan antara sikap peserta BPJS dengan tingkat kesalahan lebih besar
dengan pemanfaatan pelayanan dari nilai = 0,05. Hasil perhitungan
kesehatan di Puskesmas Wawonasa tersebut menunjukkan tidak ada
Kecamatan Singkil Kota Manado, hubungan antara sikap peserta BPJS
diperoleh hasil data pada tabel 11 pasien dengan pemanfaatan pelayanan
yang bersikap baik dan memanfaatkan kesehatan di Puskesmas Wawonasa
pelayanan kesehatan berjumlah 35 Kecamatan Singkil Kota Manado.
pasien (39.7%), sedangkan pasien yang
bersikap baik tetapi tidak memanfaatkan Hubungan antara Pendapatan
pelayanan kesehatan berjumlah 27 Keluarga Peserta BPJS dengan
pasien (22.3%). Selanjutnya pada Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di
kategori pasien yang bersikap tidak baik Puskesmas Wawonasa Kecamatan
tetapi memanfaatkan pelayanan Singkil Kota Manado
kesehatan berjumlah 29 pasien (24.3%), Tabel 12. Hubungan antara Tingkat
sedangkan pasien yang bersikap tidak Pendapatan keluarga Peserta BPJS
baik dan tidak memanfaatkan pelayanan dengan Pemanfaatan Pelayanan
kesehatan berjumlah 9 pasien (13.7%). Kesehatan di Puskesmas Wawonasa
Hasil perhitungan dari analisis uji chi- Kecamatan Singkil Kota Manado.

Pemanfaatan Pelayanan
Kesehatan
Pendapatan Tidak Total P
Memanfaatkan OR
Keluarga Memanfaatkan value
n % n % n %
< Rp 2.150.000 17 24.5 51 43.5 68 68.0
> Rp 2.150.000 19 11.5 13 20.5 32 32.0 0,002 0,228
Jumlah 36 36.0 64 64.0 100 100
Sumber: Data Primer 2016
Dari hasil penelitian mengenai pendapatannya >Rp 2.150.000 tetapi
hubungan antara pendapatan keluarga tidak memanfaatkan pelayanan
peserta PBJS dengan pemanfaatan kesehatan berjumlah 19 pasien (11.5%).
pelayanan kesehatan di Puskesmas Selanjutnya pada kategori pasien yang
Wawonasa Kecamatan Singkil Kota pendapatannya <Rp 2.150.000 tetapi
Manado, diperoleh hasil dari data pada memanfaatkan pelayanan kesehatan
tabel 12 pasien yang pendapatannya berjumlah 51 pasien (43.5%), sedangkan
>Rp 2.150.000 dan memanfaatkan pasien yang pendapatannya <Rp
pelayanan kesehatan berjumlah 13 2.150.000 dan tidak memanfaatkan
pasien (20.5%), sedangkan pasien yang pelayanan kesehatan berjumlah 17

6
pasien (24.5%). Hasil perhitungan dari Puskesmas Wawonasa Kecamatan
analisis uji chi-square (SPSS) diperoleh Singkil Kota Manado, dimana
nilai p= 0,002 dengan tingkat kesalahan pasien BPJS dokter keluarga tidak
lebih kecil dari nilai = 0,05. Hasil menggunakan pelayanan kesehatan
perhitungan menunjukkan ada hubungan dari dokter keluarga tetapi
antara pendapatan keluarga peserta menggunakan pelayanan kesehatan
BPJS dengan pemanfaatan pelayanan di puskesmas, ini terjadi karena
kesehatan di Puskesmas Wawonasa iuran BPJS dokter keluarga lebih
Kecamatan Singkil Kota Manado. besar dari iuran BPJS puskesmas.

KESIMPULAN SARAN
1. Ada hubungan antara pengetahuan 1. Bagi Puskesmas
peserta BPJS dengan pemanfaatan Di harapkan Tenaga kesehatan dapat
pelayanan kesehatan di Puskesmas memberikan lebih banyak informasi
Wawonasa Kecamatan Singkil Kota mengenai pelayanan kesehatan yang
Manado, dimana masih terdapat ada di puskesmas lebih khusus
pasien BPJS dokter keluarga yang informasi-informasi mengenai
berobat di Puskesmas, ini pelayanan kesehatan yang dapat
dikarenakan kurangnya pengetahuan diperoleh dari penggunaan kartu
tentang BPJS sehingga pasien tidak BPJS serta dapat meningkatkan
tahu bagaimana penggunaan BPJS kerja sama baik dengan sesama
yang tepat. tenaga kesehatan maupun
2. Tidak ada hubungan antara sikap pemerintah/kelurahan sehingga
peserta BPJS dengan pemanfaatan tercapainya derajat kesehatan yang
pelayanan kesehatan di Puskesmas setinggi-tingginya.
Wawonasa Kecamatan Singkil Kota 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Manado, walaupun kurangnnya Di harapkan dapat melakukan
sosialisasi mengenai penggunaan penelitian yang sama terkait dengan
BPJS yang tepat tidak mengurangi variabel-variabel yang berhubungan
niat dari pasien untuk tetap dengan pemanfaatan pelayanan
menggunakan BPJS pada saat kesehatan di wilayah kerja
berobat. Puskesmas sehingga dapat diperoleh
3. Ada hubungan antara pendapatan hasil yang lebih bermakna untuk
keluarga peserta BPJS dengan penelitian selanjutnya. Hasil
pemanfaatan pelayanan kesehatan di Penelitian ini diharapkan juga dapat

7
memberikan informasi mengenai jaminan-kesehatan-di-
penelitian yang sama serta sebagai indonesia.html. (Online). Di akses
sarana dalam berbagi ilmu 30 Mei 2016
pengetahuan. Nursafa A, 2015. Faktor Yang
3. Bagi Masyarakat Berhubungan Dengan
Di harapkan masyarakat yang ada di Pemanfaatan Pelayanan
wilayah kerja Puskesmas Wawonasa Kesehatan Pasien BPJS
Kecamatan Singkil Kota Manado Kesehatan Di Puskesmas
dapat memanfaatkan sarana Jumpandang Baru. Jurnal
prasarana yang ada dipuskesmas Penelitian (Online)
sesuai dengan fungsinya sehingga http://repository.unhas.ac.id/handl
dapat memperoleh pelayanan yang e/123456789/14094. Di akses
sesuai dengan kebutuhan pasien. pada 26 Mei 2016
Notoatmodjo, S. 2012. Promosi
DAFTAR PUSTAKA Kesehatan dan Perilaku
Anonimous. 2015. Profil Puskesmas Kesehatan . Jakarta : PT Rineka
Wawonasa Tahun 2015. Manado : Cipta
UPTD Puskesmas Wawonasa Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Fathoni MN, Kusuma AP. 2015. Indonesia Nomor 28 Tahun 2014
Gambaran Pengetahuan Dan Tentang Pedoman Pelaksanaan
Sikap Petugas Serta Persepsi Program Jaminan Kesehatan
Pasien Terhadap Pelayanan Nasional.
Rawat Jalan Jaminan Kesehatan Susila, 2014. Metode Penelitian
Nasional Di Puskesmas Epidemiologi Bidang Kesehatan
Kabupaten Kendal Tahun 2015. dan Kedokteran. BURSA ILMU :
Jurnal penelitian (Online) Yogyakarta
http://eprints.dinus.ac.id/17348/2/ Tim Visi Yustisia. 2014. Panduan resmi
abstrak_15712.pdf. Di akses pada memperoleh jaminan kesehatan
2 Juni 2016 dari BPJS semua warga negara
Kementerian Kesehatan Republik wajib daftar. Ciganjur-Jagakarsa.
Indonesia. 2015. Profil Kesehatan Jakarta Selatan
Indonesia Tahun 2014. Weku, C.F Roy. 2013. Analisis Faktor-
Kemenkes RI. (2014). Faktor Yang Berhubungan
http://www.depkes.go.id/article/vi Dengan Pemanfaatan Pelayanan
ew/1931/bpjs-kesehatan-sistem- Kesehatan Di Puskesmas Kema

8
Kecamatan Kema Kabupaten content/uploads/2013/08/ROY-C.-
Minahasa Utara. Jurnal penelitian F.-WEKU-091511062.pdf. Di
(Online) akses pada 26 Mei 2016
http://fkm.unsrat.ac.id/wp-

Anda mungkin juga menyukai