(H0)Ada pengaruh temperatur air tehadap gerak operkulum ikan Mas (Cyprinus carpio) sehingga mempengaruhi laju konsumsi oksigen
3.2 CARA KERJA
3.2.1 Alat & Bahan
No Alat Bahan 1. Beaker glass 5 ekor ikan Mas (Cyprinus carpio) 2. Thermometer Air suhu normal 3. Hand counter 1 buah Air hangat 4. Timer atau Stopwatch Es batu 5. Water bath 6. Bejana Plastik
3.2.2 Langkah Kerja
1. Pengamatan dilakukan dengan tiga perlakuan, yaitu : T : untuk suhu kamar (28 C) T : untuk suhu 2 C diatas suhu kamar (30 C)
T : untuk suhu 4 C diatas suhu kamar (32 C)
Setiap perlakuan diulang sebanyak lima kali dengan lama pengamatan satu menit untuk masing masing ikan yang diamati. 2. Siapkan satu beaker glass dan 2 wadah plastik yang akan dijadikan sebagai wadah untuk pengamatan kali ini, masukkan air ke dalam beaker glass dan wadah bejana plastik lalu ukur suhu air dengan thermometer, suhu ini merupakan suhu awal atau suhu kamar T. 3. Beaker glass dengan suhu kamar sebagai tempat pengamatan dan wadah bejana plastik sebagai tempat mengaklimasi ikan yang sudah diamati dan yang belum diamati. 4. Masukkan ikan satu ekor untuk pertama kali ke dalam beaker glass yang sudah ditentukan suhunya sebagai suhu awal kamar atau T , kemudian hitung banyaknya gerakan membuka serta menutupnya mulut ikan tersebut selama satu menit. Setiap perlakuan dilakukan sampai lima kali pada tiap ikan. 5. Setelah perlakuan pertama selesai, dilanjutkan perlakuan kedua yaitu menaikkan suhu sebanyak 2 C dari suhu kamar sehingga menjadi 30 C (T) dengan cara menambahkan air panas dari water bath sehingga didapatkan suhu yang diperlukan. Setelah itu amati ikan seperti perlakuan yang sebelumnya. 6.Sebelum meneruskan pengamatan pada perlakuan ketiga, ikan diaklimasikan dahulu, hal ini dimaksudkan agar ikan tidak stress ketika pengamatan berlangsung. 7. Perlakuan ketiga yaitu dengan menambahkan lagi suhunya sebesar 2 C dari suhu T sehingga suhunya menjadi 32 C (T) dengan cara menambahkan kembali air panas dari water bath tadi sehingga suhunya menjadi naik. Pertahankan hingga suhunya tetap lalu lakukan perlakuan seperti sebelumnya. 8. Setelah pengamatan pada air hangat dilakukan, lakukan pengamatan dengan menggunakan air dingin. Ganti air terlebih dahulu dengan air yang baru lalu hitung suhu kamar dahulu dengan thermometer sebagai T atau suhu awal. 9. Lakukan perlakuan kembali dengan masukkan ikan satu ekor untuk pertama kali ke dalam beaker glass yang sudah ditentukan suhunya sebagai suhu awal kamar tadi atau T, kemudian hitung banyaknya gerakan membuka serta menutupnya mulut ikan tersebut selamasatu menit. Setiap perlakuan dilakukan sampai lima kali pada tiap ikan. 10. Setelah perlakuan pertama selesai, dilanjutkan perlakuan kedua yaitu menurunkan suhu sebanyak -2 C dari suhu kamar sehingga menjadi 26 C (T) dengan cara menambahkan air es sehingga didapatkan suhu yang diperlukan. Setelah itu amati ikan seperti perlakuan sebelumnya. 11. Ikan diaklimasi dalam bejana plastik hal ini dimaksudkan agar ikan tidak stress ketika pengamatan berlangsung. 12. Perlakuan ketiga yaitu dengan menurunkan lagi suhunya sebesar-2 C dari suhu T sehingga suhunya menjadi 24 C (T) dengan cara menambahkan kembali air es tadi sehingga suhunya turun. Pertahankan hingga suhunya tetap lalu lakukan perlakuan seperti sebelumnya. 13. Catat semua hasil pengamatan