Anda di halaman 1dari 2

ARTIKEL

ARTIKEL ANALISIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA PENDERITA MALARIA Trap sukses yang baik menurut Hadi (1991 kebun. Tikus kebun perkembangbiakannya akan
disitasi Riesti, 2010) adalah di dalam rumah sebesar cepat, khususnya jika musim panen. Tikus kebun
I Gede Wempi D.S.P* 7% dan diluar rumah sebesar 2%.2 Angka ini dapat juga dapat migrasi atau pindah tempat ke perumahan
digunakan untuk mencari jumlah sampel minimal bilamana persediaan makanan tikus di perkebunan
yang harus diambil. Hasil perhitungan trap succes habis atau bila sedang tidak musim panen. Tikus
ABSTRACT menunjukkan angka 1,05% di dalam rumah. Ini kebun merupakan musuh utama bagi para petani.
menunjukkan bahwa keberhasilan penangkapan di
Malaria is the disease initially in the area of the Marsh called the disease of freshwater marshes. dalam rumah masih kurang. Kurangnya Tabel 2. Distribusi Frekuensi jenis kelamin tikus
Scientific research on malaria make progress in their important first in 1880, when a French army doctor working
keberhasilan penangkapan dapat disebabkan oleh yang tertangkap di Desa Suroteleng,
in the military hospital of Constantine in Algeria named Charles Louis Alphonse Laveran observed parasites for
the first time, inside the red blood cells of people suffering from malaria. This paper outlines some of the beberapa hal, diantaranya adalah perangkap yang Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali
diagnostic screening for malaria. Examination of the diagnosis of malaria as gold standard still not satisfactory digunakan sudah lama dan tidak diganti dengan yang Bulan Agustus 2011
as found parasitic blood through thin blood test. Examination of malaria in outline there are three, namely for baru atau telah dicuci, pada waktu penangkapan
microscopic examination examination serologis and examination of dna. 1. Microscopic examination is still a sedang musim tembakau (banyak tembakau di Jenis Tikus Jumlah Persen
standard gold for enforcement the diagnosis of diseases malaria. 2. Examination serologis detection using an ladang, di halaman, maupun di dalam rumah Jantan 7 63,6 %
antibody; detection techniques antibody can not tell that infection ' s going on but could have an antibody that Betina 4 36,4 %
penduduk) dan aktivitas Gunung Merapi sedang
detected is notching reaction immunologi of infection in the past. Meanwhile, with the technique of a spesific
meningkat dan banyak kera yang turun ke ladang dan Jumlah total 11 100 %
antigen can't portray degrees parasitemia patients. 3. DNA (PCR) , more sensitive to a plasmodium but the
weakness this technique is clear to financing costs and not all laboratory can do checking this. disekitar rumah penduduk. Sedangkan hasil
perhitungan trap succes di luar rumah menunjukkan Sumber: Data sekunder penangkapan tikus Boyolali, Loka

PENDAHULUAN Metode penulisan ini menggunakan angka 0,60%. Angka tersebut menunjukkan bahwa Litbang P2B2 Banjarnegara, 2011

Latar Belakang penelusuran literatur dengan menelaah buku, artikel tingkat keberhasilan penangkapan tikus di luar
rumah kurang berhasil. Penangkapan tikus dapat Tabel 2 menunjukkan distribusi frekuensi
Malaria pada awalnya merupakan penyakit dan jurnal ilmiah.
dilakukan selama tiga hari berturut-turut. Hasil tikus berdasarkan jenis kelamin. Tikus jantan lebih
rawa-rawa disebabkan penyakit tersebut menyerang PEMBAHASAN
penangkapannya disajikan dalam Tabel 1. banyak daripada tikus betina. Persentase ini
pemukiman penduduk di eropa dekat dengan daerah Jenis pemeriksaan untuk penegakan
6. berdasarkan tikus yang berhasil ditangkap dengan
rawa Seiring berkembangnya studi mengenai diagnosis penyakit malaria ada beberapa, namun
Tabel 1. Distribusi Frekuensi jenis spesies tikus yang life trap.
malaria, beberapa penelitian memulai dengan hingga saat ini metode yang masih dianggap sebagai
adanya kemajuan tentang penemuan malaria. standar emas (gold standart) adalahA N
menemukanO P H E tertangkap di Desa Suroteleng,
Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali Tabel 3. Distribusi Frekuensi spesies pinjal yang
Penelitian ilmiah pada malaria membuat kemajuan parasit Plasmodium dalam darah.
Beberapa jenis metode pemeriksaan parasit Bulan Agustus 2011 terdapat pada tikus yang tertangkap di
penting pertama mereka pada tahun 1880, ketika
Plasmodium ini diantaranya : No Jenis Tikus Jumlah Persen Desa Suroteleng, Kecamatan Selo,
seorang dokter tentara Perancis bekerja di rumah
1. Pemeriksaan mikroskopis. 1. Rattus tanezumi 4 36,4 % Kabupaten Boyolali Bulan Agustus 2011
sakit militer Konstantin di Aljazair bernama Charles
Louis Alphonse Laveran mengamati parasit untuk Pemeriksaan mikroskopis ini dilakukan 2. Suncus murinus 4 36,4 %
No Spesies Pinjal Jumlah Persen
pertama kalinya, di dalam sel darah merah dari orang untuk menemukan parasit Plasmodium secara visual 3. Rattus tiomanicus 3 27,3 %
1. Xenopsylla cheopis 30 81,1 %
yang menderita malaria1. Dalam penelitiannya dengan melakukan identifikasi langsung pada Jumlah total 11 100 %
2. Stivalus cognatus 7 18,9 %
dinyatakan bahwa malaria disebabkan oleh sediaan darah penderita. Pemeriksaan mikroskopis Jumlah total 37 100 %
ini sangat bergantung pada keahlian pranata Sumber: Data sekunder penangkapan tikus Boyolali, Loka
organisme protista. Untuk penemuan ini dan
laboratorium (mikroskopis) yang melakukan Litbang P2B2 Banjarnegara, 2011
kemudian, ia dianugerahi Hadiah Nobel tahun 1907
Sumber : Data sekunder penangkapan tikus Boyolali, Loka
untuk Fisiologi atau Kedokteran sedangkan parasit identifikasi. Teknik pemeriksaan inilah yang masih
malaria Plasmodium ditemukan para ilmuwan Italia menjadi standar emas dalam penegakan diagnosis Tabel 1 menunjukkan bahwa ada dua spesies Litbang P2B2 Banjarnegara, 2011.

E t t o re d a n A n g e l o C e l l i M a rc h i a f a v a 2 .
4
penyakit malaria . Termasuk di dalam jenis tikus yaitu Rattus tanezumi dan Rattus tiomanicus
pemeriksaan mikroskopis ini adalah pemeriksaan serta satu spesies bukan tikus yaitu cecurut (Suncus Jumlah ektoparasit yang ditemukan ada dua
Perkembangan selanjutnya adalah seorang peneliti
QBC (Quantitative Buffy Coat). Pada pemeriksaan murinus). Tikus yang paling banyak ditangkap jenis spesies, yaitu Xenopsylla cheopis dan Stivalus
dari Jerman bernama Gustav Giemza menemukan
QBC dilakukan pewarnaan fluorescensi dengan adalah jenis spesies R. tanezumi. Rattus tanezumi cognatus. Dari kedua jenis ektoparasit tersebut yang
plasmodium malaria dapat diidentifikasi melalui
7
Acridine Orange yang memberikan warna spesifik adalah tikus rumah. Habitat dari tikus ini adalah di terbanyak ditemukan adalah X. cheopis dengan (81,1
pewarnaan giemza . Namun pemeriksaan malaria
terhadap eritrosit yang terinfeksi oleh parasit dalam rumah atau dekat dengan manusia serta %). Umumnya X. cheopis adalah ektoparasit yang
modern telah mengalami perkembangan pesat,
Plasmodium. Plasmodium akan mengikat zat warna menggantungkan hidupnya (pakan dan tempat paling banyak ditemukan pada tikus dan di daerah
sehingga pada tulisan ini akan menelaah beberapa
Acridine Orange sehingga dapat dibedakan dengan tinggal) pada kehidupan manusia yang disebut yang pernah menjadi daerah fokus pes.
pemeriksaan malaria secara laboraturium.
TUJUAN PENULISAN sel lain yang tidak terinfeksi. Kelemahan teknik ini sebagai commensial rodent, kondisi pemukiman
Tulisan ini bertujuan menjabarkan berbagai adalah tidak dapat membedakan spesies dan tidak yang padat, sanitasi yang kurang baik dan kondisi Indeks Umum dan Indeks Khusus Pinjal
macam pemeriksaan laboratorium malaria. dapat melakukan hitung jumlah parasit. Selain itu rumah yang tidak rat proof. Dengan mengetahui jumlah pinjal yang
METODE PENULISAN juga reagensia yang digunakan relatif mahal Rattus tiomanicus adalah nama latin dari tikus diperoleh, dapat dihitung Indeks Umum Pinjal

*Loka Baturaja
58 BALABA Vol. 8, No. 02, Des 2012 : 58-59 Identifikasi Ektoparasit.................(Maulana, et.al) 35
dibanding tikus ladang, serta indeks umum ditutup dengan gelas obyek lalu pinjal ditekan dibandingkan pewarna Giemsa yang sering kita adanya Plasmodium falciparum atau Plasmodium
pinjal dan khusus. Dari informasi tersebut maka dengan memberi beban pada atas gelas obyek. gunakan sehari-hari untuk pewarnaan rutin sediaan vivax dan lainnya di dalam darah sekaligus8.
penularan penyakit pes dapat dicegah. Selanjutnya pinjal yang sudah ditekan dibasahi malaria. KESIMPULAN
Tujuan kegiatan ini adalah menentukan dengan alkohol 96% setiap 10 menit selama empat 2. Pemeriksaan immunoserologis. Pemerikasan malaria telah berkembang pesat untuk
keberhasilan perangkap tikus, mengidentifikasi jam. Pinjal direndam dalam gelas arloji yang telah Pemeriksaan secara immunoserologis dapat mengidentifikasi dan mendiagnosis malaria di
spesies tikus, mengidentifikasi spesies pinjal yang diisi akuades selama empat jam. Pinjal direndam dilakukan dengan melakukan deteksi antigen laboraturium. Pemeriksaan malaria secar garis besar
tertangkap dan menghitung Indeks Umum dan dalam minyak cengkeh selama empat jam. Pinjal maupun antibodi dari Plasmodium pada darah ada 3 yaitu pemeriksaan mikroskopis, pemeriksaan
Khusus Pinjal pada tikus di Desa Suroteleng, yang telah diletakkan dalam gelas obyek ditetesi penderita. serologis dan pemeriksaan dna.
Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. dengan entelan dan xylol. Preparat siap diidentifikasi a. Deteksi antigen spesifik. 1. Pemeriksaan mikroskopis masih menjadi standar
dengan kunci identifikasi, kemudian dicatat dalam Te k n i k i n i m e n g g u n a k a n p r i n s i p emas dalam penegakan diagnosis penyakit malaria.
BAHAN DAN CARA KERJA formulir yang telah disediakan. pendeteksian antibodi spesifik dari parasit 2. Pemeriksaan serologis menggunakan deteksi
Keberhasilan penangkapan tikus (trap success) Plasmodium yang ada dalam eritrosit. Beberapa antibodi, teknik deteksi antibodi ini tidak dapat
Survei Tikus menggunakan rumus sebagai berikut: teknik yang dapat dipilih diantaranya adalah : memberikan gambaran bahwa infeksi sedang
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif - Radio immunoassay berlangsung, namun bisa saja antibodi yang
dan kegiatan survey atau observasi dengan - Enzym immunoassay terdeteksi merupakan bentukan reaksi immunologi
pendekatan potong lintang (cross sectional). Survey - Immuno cromatography dari infeksi di masa lalu. Sedangkan dengan teknik
tikus dilakukan dengan memasang perangkap hidup Penemuan adanya antigen pada teknik ini antigen spesifik tidak bisa menggambarkan derajat
selama tiga hari berturut-turut di dalam rumah dan di HASIL DAN PEMBAHASAN memberikan gambaran pada saat dilakukan parasitemia pasien.
luar rumah masing-masing dua perangkap. pemeriksaan parasit masih ada dalam tubuh 3. Sidik DNA (PCR), lebih sensitifitas terhadap
Kecamatan Selo merupakan kecamatan penderita. Kelemahan dari teknik tersebut adalah plasmodium namun kelemahan teknik ini jelas pada
Identifikasi Tikus dengan luas wilayah 56,7 km2 dengan batas wilayah tidak dapat memberikan gambaran derajat pembiayaan yang mahal dan belum semua
Tikus yang tertangkap masih berada didalam sebagai berikut sebelah utara berbatasan dengan parasitemia. laboratorium bisa melakukan pemeriksaan ini
kantong, dipingsankan dengan dibius menggunakan lereng Gunung Merapi, sebelah barat berbatasan b. Deteksi antibodi.
atropin dosis 0,02-0,05 mg/kg BB tikus, kemudian dengan Kabupaten Magelang, sebelah selatan Teknik deteksi antibodi ini tidak dapat DAFTAR PUSTAKA
dilanjutkan dengan ketamin HCl dosis 50-100 mg/kg berbatasan dengan Kecamatan Ampel dan lereng memberikan gambaran bahwa infeksi sedang 1. Anonim. Penemu Siklus Penyebaran Malaria.
BB tikus dengan cara menyuntikkan pada bagian Gunung Merbabu dan sebelah timur berbatasan berlangsung. Bisa saja antibodi yang terdeteksi Diakses dalam .
paha tikus. Selanjutnya dilakukan identifikasi dan dengan Kecamatan Cepogo. Sarana kesehatan merupakan bentukan reaksi immunologi dari infeksi 2. Anonim. Sejarah Malaria. Diakses dalam
pemberian label dengan mengggunakan kunci pemerintah yang ada di Kecamatan Selo adalah di masa lalu4. Beberapa teknik deteksi antibodi ini h t t p : / / w w w . n e w s -
identifikasi tikus dari WHO untuk menentukan jenis Puskesmas Selo. Puskesmas Selo merupakan antara lain : m e d i c a l . n e t / h e a l t h / M a l a r i a - H i sto r y -
tikus yang diidentifikasi tersebut. puskesmas yang terletak di daerah terpencil, yaitu di - Indirect Immunofluoresense Test (IFAT) %28Indonesian%29.aspx. Tanggal 3 Oktober
perbatasan antara wilayah Kabupaten Boyolali dan - Latex Agglutination Test (LAT) 2012.
- Avidin Biotin Peroxidase Complex Elisa 3. A n o n i m . Malaria. Diakses dari
Pengambilan dan Pengumpulan Ekoparasit Kabupaten Magelang. Terletak di lereng Gunung
Menurut Doderer 5, dalam hal menganalisa http://www.artikelkedokteran.com/209/mal
Tikus yang dilemahkan, disisr dan disikat diatas Merapi dan Merbabu, dengan wilayah kerja 10 desa.
malaria ELISA lebih baik dalam mendeteksi aria.html. Tanggal 12 Januari 2012.
ember putih secara kuat (disisir secara berlawanan Jarak dari ibukota kokabupaten 21 km. Jumlah
antibodi dibandingkan dengan IFAT. 4. Abdullah, Mawardi .Modul Malaria dan
arah dengan posisi tumbuhnya bulu). Pinjal yang penduduknya 28.512 jiwa, yang terdiri dari 14.256
3. Sidik DNA (PCR) Penyebarannya. Ganesha. 2007
jatuh diambil dan dimasukkan ke botol untuk dibawa jiwa laki-laki dan 14.247 jiwa perempuan, dengan 5. Doderer, C., Heschung, A.dan Guntz, P. A New
Teknik ini bertujuan untuk mengidentifikasi
ke laboratorium untuk di identifikasi. jumlah kepala keluarga 8.031 jiwa ELISA KIT which uses a combination of
rangkaian DNA dari tersangka penderita. Apabila
ditemukan rangkaian DNA yang sama dengan Plasmodium Falciparum extract and
Identifikasi Ektoparasit (Pinjal) Keaneragaman tikus yang tertangkap recombinant Plasmodium Vivax antigens as
rangkaian DNA parasit Plasmodium maka dapat
Mempersiapkan alat dan bahan serta kunci Keberhasilan penangkapan tikus (trap success) alternative to IFAT for detection of Malaria
dipastikan keberadaan Plasmodium3. Kelemahan
identifikasi yang akan dipergunakan. Pinjal di Desa Suroteleng, Kecamatan Selo, Kabupaten Antibodies. Malaria Journal 6:9. 2007.
teknik ini jelas pada pembiayaan yang mahal dan
dipindahkan dari vial alkohol 70% kemudian Boyolali adalah sebagai berikut: 6. Knell, A.J. Malaria. Oxford University Press.
belum semua laboratorium bisa melakukan
dilakukan proses clearing dan mounting. Preparat Newyork. 1991.
pemeriksaan ini.
yang jadi di identifikasi lalu ditetesi dengan akuades. 7. Mayati, S. Pemeriksaan Mikroskopis Pada
Kementerian Kesehatan telah menganjurkan
Pinjal direndam dalam gelas arloji yang telah diisi Pasien Penderita Malaria. Diakses pada
agar semua penderita demam yang diduga malaria,
akuades selama empat jam. Selanjutnya pinjal http://www.fkumyecase.net/wiki/index.php?p
darahnya diperiksa dengan mikroskop atau dengan
direndam dalam KOH 10% selama 24 jam, diikuti age=Pemeriksaan+Laboratorium+Pada+Pasie
Alat uji Cepat (rapid test) Malaria. Alat UJI
menetesi NaOH 5% pada gelas arloji hingga pinjal n+Yang+Terdiagnosis+Malaria. Tanggal 3
MALARIA dan UJI MALARIA-X dapat
terendam, direndam selama lima jam, setelah larutan Oktober 2012.
mendeteksi adanya parasit malaria di dalam darah 8. Wernsdorfer, W. Malaria Principles and
sebelumnya diambil terlebih dahulu. Pinjal direndam
sama pekanya dengan pemeriksaan mikroskopis Practice of Malariology .vol 2. Liverpool
dalam aquades pada gelas arloji, direndam selama
(200 parasit/L). Keduanya dapat mendeteksi School of Tropical Medicine, UK. 1988.
empat jam. Pinjal diletakkan pada gelas obyek dan

34 BALABA Vol. 8, No. 02, Des 2012 : 33-36 Analisa pemeriksaan.................(Wempi) 59

Anda mungkin juga menyukai