BAB II, Gigi
BAB II, Gigi
LANDASAN TEORI
sesuai dengan wilayah handil Usu RT. 19 Kecamatan Samboja. Metode yang
digunakan yaitu metode Cremona (grafis).Untuk menentukan besar dan jenis gaya
meter, jenis konstruksi jembatan adalah jembatan rangka baja. Lebar jembatan 9
meter, lebar lantai kendaraan 2x3,5 meter dan lebar trotoar 1 meter di kanan dan
kiri jembatan.
f. Shear connector : stud connector dengan jumlah 282 buah sepanjang bentang
j. Pelat injak, Tebal : 25 cm, lebar 7 meter, panjang 3,3 meter, fc : 30 mpa, fy :
fy : 240 mpa
meter.
berikut :
1. Dimensi abutment
pekerjaan pembuatan abutment Jembatan Labuhan madura. Dari hasil penelitian ini
pancang,
2. Metode Poulos dan Davis (1980) dan daya dukung gesekan tiang oleh Reese
3. Jumlah pondasi tiang pancang, daya dukung batas tiang gesekan tiang.
dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah
yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, jalan kereta api, jalan raya yang
melintang tidak sebidang dan lain-lain. Jembatan juga merupakan bagian dari
transportasi jalan yang menghubungkan suatu tempat ke tempat yang lainnya, yang
dapat di lintasi oleh sesuatu benda yang bergerak misalnya suatu lintasan yang
Jembatan terbagi dalam beberapa jenis menurut fungsi, jenis material, dan
meter. Jembatan gelagar ini dapat bersifat komposit dan non komposit
dengan pelat buhul dengan pengikat paku keling, baut, atau las. Batang-batang
rangka ini hanya memikul gaya dalam aksial tekan atau tarik, tidak seperti pada
jembatan gelagar yang memikul gaya-gaya dalam momen lentur dan gaya
lintang.
Box girder bridge terbuat dari pelat pelat berbentuk empat persegi atau
Jembatan dapat terdiri dari gelagar kotak tunggal maupun terdiri dari beberapa
gelagar.
Plate girder bridge atau sering juga disebut dengan jembatan dinding penuh,
tersusun dari dua atau lebih gelagar, yang terbuat dari pelat pelat baja dan baja
11
siku yang diikat menggunakan paku keling atau dilas. Panjang bentang berkisar
antara 30 90 meter.
Arch bridge adalah bentuk struktur non linier yang mempunyai kemampuan
berupa sendi sehingga pada perletakan tidak diijinkan adanya pergerakan kearah
pendukung kuat dan stabil. Jembatan tipe lengkung lebih efisien digunakan
Sistem struktur dasar jembatan gantung berupa kabel utama (main cable)
yang memikul kabel gantung (suspension bridge). Lantai lalu lintas jembatan
gelagar terletak pada kabel. Apabila terjadi beban angin dengan intensitas tinggi
jembatan dapat ditutup dan arus lalu lintas dapat dihentikan. Hal ini untuk
1400 meter.
12
lalu lintas. Pada cable stayed kabel langsung ditumpu oleh tower. Jembatancable
stayed merupakan gelagar penerus dengan tower satu atau lebih terpasang diatas
pusat massa yang relatif rendah posisinya sehingga jembatan tipe ini sangat baik
dipakai pada daerah yang memiliki resiko gempa dan digunakan untuk variasi
Perencanaan Bangunan bawah /pondasi jembatan, 1988) suatu bangunan jembatan pada
1. Bangunan Atas
2. Landasan
3. Bangunan Bawah
4. Pondasi
5. Oprit
Struktur jembatan terbagi menjadi dua bagian utama yaitu bagian atas jembatan
b. Pondasi
c. Pilar
a. Ikatan angin
b. Pelat Injak
c. Lantai Kendaraan
d. Gelagar Induk
e. Gelagar Diafragma
g. Trotoar
14
bagian dari suatu jembatan yang langsung menerima beban lalu lintas kendaraan,
1. Ikatan Angin
jembatan, menstabilkan terhadap batang tepi atas yang tertekan dan meneruskan
sebagian besar dari beban angin ke tiang ujung (end post), kemudian meneruskan
ke landasan.
15
2. Pelat Injak
terjadi perbedaan tinggi keduanya, juga menutup bagian sambungan agar tidak
terjadi keausan antara jalan dan jembatan pada pelat lantai jembatan.
3. Lantai Jembatan
lalu lintas yang melewati jembatan itu. Komponen ini menahan suatu beban yang
4. Gelagar Induk
jembatan atau tegak lurus. Komponen ini merupakan suatu bagian struktur yang
5. Gelagar Diafragma
mengikat beberapa balok gelagar induk agar menjadi suatu kesatuan supaya
Landasan ini terdiri dari landasan roll dan landasan sendi. Landasan sendi
dipakai untuk menahan dan menerima beban vertikal maupun horizontal dari
7. Trotoar
samping jalur lalu lintas. Trotoar ini berungsi sebagai jalur pejalan kaki dan
terbuat dari beton tumbuk yang menyatu dan homogen dengan pelat lantai
kendaraan.
bangunan atas jembatan dan pada bangunan bawah jembatan itu sendiri untuk
Abutment terletak pada ujung jembatan, maka abutment ini juga berfungsi
sebagai penahan tanah dan menahan bagian ujung dari balok gelagar induk.
menahan tanah dalam arah tegak lurus as jembatan dari tekanan lateral.
Tekanan tanah aktif dan pasif dihitung dengan rumus dibawah ini :
a = v Ka 2 c Ka + q Ka ... (1)
p = v Kp 2 c Kp...... (2)
p = i. (3)
Dimana :
tekanan pada kondisi diam, koefisien tekanan tanah pasif pada kondisi
B. Pondasi
sangat tergantung dari tanah dasar dibawahnya atau tergantung dari jenis tanah
bawah dasar pondasi yang menentukan besarnya kuat dukung tanah dan
beban tiang pada akhirnya dipikul oleh tahanan ujung tiang. Untuk
yang dikelilingi oleh tanah yang relatif berpasir tidak boleh sedikitpun
banjir yang luar biasa, sebagian besar pasir di sekeliling sumuran untuk
kecil dan dangkal, maka biasanya dapat diambil suatu jaminan bahwa
sumuran ini tidak aka mengalami keruntuhan dasar. Maka dari itu, nilai
pertimbangan penurunan.
tergantung pada kondisi tegangan yang ada pada pasir sebelum beban
yang ada pada pasir di dekat dinding dinding dan dasar lubang itu.
maka keadaan tegangan pada pasir di dekat dasar lubang praktis tidak
dukung ultimitnya.
yang sama, maka beda penurunan antara sumuran sumuran ini tidak
mentolelir penurunan yang lebih besar, dia dapat menaikkan nilai daya
pondasi sumuran itu sampai kurang dari 4 atau 5 kali dasarnya. Karena
itu tekanan di dasar pondasi telapak di daerah yang sama yang terletak
pada pasir yang sama dalam kondisi jenuh. Untuk rumus daya dukung
Pa = + ........................................................................ (5)
1 2
Dimana :
dangkal, karena kekuatan yang rendah dan sifat mampu mampat dari
Qd = Qp + Qs = qp . Ap + 2. fs Df .................................................... (2)
Dimana :
qp = daya dukung per satuan luas tanah yang terletak di dasar pondasi
fs = gesekan permukaan
Df = kedalaman tanah
Ap adalah luas dasar sumuran. Nilai c dari contoh yang utuh nampaknya
24
lebih besar daripada nilai c dari lempung asli yang retak retak, tapi di
adalah faktor reduksi yang harus dipergunakan pada kekuatan geser tak-
terdrainase rata rata dari lempung yang dekat dengan lubang seluas As,
Hasil hasil ini kira kira tidak tergantung pada ada atau tidaknya
dari sumuran dengan dasar berbentuk lonceng, adalah lebih besar daripada
sama. Kondisi ini muncul karena hambatan lekat sumuran mencapai nilai
Beban total yang dapat dipikul secara aman oleh lempung di bawah
sumuran adalah jumlah dari beban izin pada dasar sumuran dan berat
efektif tanah yang digali selama penggalian. Karena itu, beban rancangan
25
untuk sumuran yang besar pada beban izin dasar tertentu, dapat bertambah
daerah yang tertutup oleh sumuran ini cukup luas, maka keadaan pra-
suatu lempung pra-mampat yang sangat kaku dan tebal di bawah sungai
itu, jika dasar sumuran pada lempung kaku meliputi daerah yang luas,
tegangan dan gerakan tanah dapat di pikul oleh struktur secara keseluruhan.
Daya dukung pondasi harus lebih besar dari pada beban yang di pikul oleh
pondasi tersebut dan penurunan yang terjadi harus sesuai batas yang di ijinkan
yaitu 2,54 cm, daya dukung pondasi sumuran dapat di tentukan berdasarkan
test sondir.
Test sondir atau Cone Penetration Test (CPT) pada dasarnya untuk
sondir ini, biasanya dilakukan pada tanah tanah kohesif dan tidak
dianjurkan pada tanah berkerikil dan lempung Daya dukung ultimit pondasi
Qijin = + ...................................................................... (4)
3 3
Dimana :
Menurut Cheng Lim dan Jack B.Evett (1981) besarnya penurunan pada
S = 1+ . .......................................................................................... (5)
Dimana :
S = settlement (penurunan)
e0 = void rasio awal
e = void rasio akhir
H = tebal lapisan tanah yang ditinjau
Dapat juga dicari dengan rumus :
+
S = . 1+ log ............................................................................ (6)
Dimana :
Cc = compressibility index
P = tekanan konsolidasi
Po = tekanan efektir
e0 = void rasio awal
sedangkan settlemet pada tanah berpasir adalah :
S = H.
.............................................................................................. (7)
Dimana :
S = settlement (penurunan)
en = void rasio tanah setempat
ed = void rasio tanah dalam keadaan padat
2
......................................................................................................... (8)
2
Dimana
Vs =
Gs = Spesific gravity
H = tebal lapisan tanah yang ditinjau
28
dari truss. Jembatan rangka tersusun dari batang-batang yang dihubungkan satu
dengan yang lainnya menggunakan pelat buhul dengan pengikat paku keling, baut,
atau las. Batang-batang rangka ini hanya memikul gaya tekan atau Tarik.
kerusakan.
konstruksi baja.
1. Beban Mati
Apabila bahan bangunan setempat memberikan nilai berat isi yang jauh
menyimpang dari nilai-nilai yang tercantum diatas, maka berat isi harus
ditentukan tersendiri dan nilai yang didapat, setelah disetujui oleh pihak yang
2. Beban Hidup
Beban hidup adalah beban yang diakibatkan beban kendaraan dan pejalan
kaki yang bekerja pada jembatan. Beban hidup harus ditinjau dinyatakan
a. Beban T
Diamana :
a1 = a2 = 30,00 cm
b1 = 12,50 cm
b2 = 50,00 cm
Ms = Muatan rencana sumbu = 20 ton.
31
b. Beban D
Beban D atau beban jalur adalah susunan beban pada setiap jalur
lalu lintas yang terdiri dari beban terbagi rata sebesar q ton/m
panjang perjalur, dan beban garis P ton per jalur lalu lintas tersebut.
sebagai berikut :
/
- Beban Terbagi rata = . (9)
2,75
- Beban Garis = . (10)
2,75
Angka pembagi 2,75 meter diatas selalu tetap dan tidak tergantung
beban trotoar
lantai kendaraan.
arah horizontal
3. Beban Kejut
koefisien kejut.
K = 1 + 20 / (50 + L ) (11)
Dimana :
K = Koefisien Kejut
L = Panjang bentang dalam meter,
a. Beban angin
Dengan :
Cw = Koefisien Seret
Untuk jembatan rangka luas ekivalen ini dianggap 30% dari luas
Dengan :
Cw = 1,2
yang berbeda.
- Bangunan baja :
c. Gaya Rem
semua jalur lalu lintas yang ada dan dalam satu jurusan.
kendaraan.
berbahaya.
= (14)
Dimana :
Dengan pengertian :
adalah Gaya geser dasar total dalam arah yang di tinjau (kN)
adalah Koefisien beban gempa horizontal
adalah Koefisien geser dasar untuk daerah, waktu dan kondisi
setempat yang sesuai
adalah Faktor Kepentingan
adalah tipe bangunan
1. Beban Mati
induk maupun gelagar diafragma adalah berat sendiri pelat, dan sistem
Beban mati sekunder meliputi beban trotoar, kerb, dan tiang sandaran
yang dipasang setelah pelat dicor dan dianggap sebagai beban merata
2. Beban Hidup
a. Beban T
b. Beban D
mepunyai jarak dan kekuatan yang sama atau hamper sama, sehingga
sebagai berikut :
Diamana :
Beban yang diterima gelagar induk adalah beban hidup yang tidak
Dimana :
kombinasi pembebanan dan gaya yang mungkin bekerja. Sesuai dengan sifat serta
diizinkan sesuai kombinasi pembebanan dan gaya. Berikut adalah tabel kombinasi
Dimana :
A = beban angin
Ah = gaya akibat aliran dan hanyutan
AHg = akibat aliran dan hanyutan pada saat gempa
Gg = gaya gesek pada tumpuan bergerak
Gh = gaya horizontal ekivalen akibat gempa
(H + K) = beban hidup dengan kejut
M = beban mati
P1 = gaya-gaya pada waktu pelaksanaan
Rm = gaya rem
S = gaya sentrifugal
SR = gaya akibat susut rangkak
Tm = gaya akibat perubahan suhu
Ta = tekanan tanah
Tag = gaya tekanan tanah akibat gempa bumi
Tb = gaya tumbuk
Tu = gaya angkat
jalan raya, adalah mengacu pada standar SNI 1725 Tahun 2016Pembebanan Untuk
Jembatan.
digunakan dalam perencanaan jembatan jalan raya termasuk jembatan pejalan kaki
a. Beban Hidup
elemen-elemen non structural. Beban mati adalah semua muatan yang berasal
Berat sendiri dari bagian bangunan adalah berat dari bagian tersebut dan
elemen-elemen lain yang dipikulnya. Termasuk dalam hal ini adalah berat bahan
Beton ringan
6 12,25 19,6 1250 2000
(low density)
Beton fc < 35 Mpa 22,0 25,0 2320
7 35 < fc < 105 Mpa 2240 + 2,29
22 + 0,022 fc
fc
8 Baja (Steel) 78,5 7850
9 Kayu (ringan) 7,8 800
10 Kayu keras (Hard wood) 11,0 1125
Sumber : SNI 1725 Tahun 2016 Pembebanan Untuk Jembatan
Faktor beban untuk berat sendiri (beban mati) diambil berdasarkan yang
FAKTOR BEBAN
TIPE
BEBAN JENIS MATERIAL (- Keadaan batas ultimate (-
sMS) uMS)
meliputi:
untuk saluran air bersih, saluran air kotor dan lain-lainnya harus
Rangka jembatan telah memiliki standar rangka baja bangunan atas yang
Sumber : Pedoman Gambar standar rangka baja bangunan atas jembatan kelas
A dan B
Sumber :Pedoman Gambar standar rangka baja bangunan atas jembatan kelas
A dan B
45
Sumber :Pedoman Gambar standar rangka baja bangunan atas jembatan kelas
A dan B
Sumber :Pedoman Gambar standar rangka baja bangunan atas jembatan kelas
A dan B
Sumber :Pedoman Gambar standar rangka baja bangunan atas jembatan kelas
A dan B
Sumber :Pedoman Gambar standar rangka baja bangunan atas jembatan kelas
A dan B
46
Sumber :Pedoman Gambar standar rangka baja bangunan atas jembatan kelas
A dan B
Sumber :Pedoman Gambar standar rangka baja bangunan atas jembatan kelas
A dan B
Sumber : Pedoman Gambar standar rangka baja bangunan atas jembatan kelas
A dan B