Anda di halaman 1dari 6

https://thetimphan.wordpress.

com/2014/08/08/contoh-penerapan-sistem-poac-planning-organizing-
actuating-controlling-dalam-suatu-usaha/

Contoh penerapan sistem POAC (planning, organizing, actuating, controlling) dalam suatu usaha

Posted on Agustus 8, 2014 by fauzi

Misalnya Usaha Pada Budidaya Ikan, disini saya membuat contoh untuk ikan mas dan anda bisa
membuat dengan contoh-contoh yang lain. Perlu diingat ini hanya sekedar contoh

Ok, mari kita melihat sistem POAC yang ada dalam contoh usaha ini:

PLANNING

Usaha yang akan saya jalankan ini ialah usaha yang berjalan pada bidang pembibitan dan pemasaran
atau penjualan ikan mas yang menurut saya akan memperoleh keuntungan yang besar dengan modal
yang kecil. Pada saat ini banyak orang yang berlomba-lomba merencanakan untuk menjalankan suatu
usaha yang sudah booming di kalangan masyarakat seperti usaha warung kopi (warkop), restoran,
tempat rental, lapangan futsal, tempat bermain game seperti warnet game online atau playstation dan
banyak lagi yang tidak perlu saya sebutkan satu persatu.

Kita hidup di dunia ini semuanya saling berkaitan antara satu sama lain yang mana semuanya ini tidak
lain ialah untuk mensejahtrakan kehidupan kita sebagai makhluk social.

Ok, bapak ibu semuanya. Beberapa bulan yang lalu saya bermain ke tempat kawan saya di daerah
Jantho, saya melihat ada beberapa petak kolam ikan yang lumayan besar tetapi sayangnya tidak
dimamfaatkan dengan baik. Kolam tersebut bisa menampung sekitar 10.000 bibit ikan perpetak yang
siap dipanen dalam jangka waktu 2 bulan atau 3 bulan. Kita bisa mendapatkan dua keuntungan dari
usaha ini yaitu: kita bisa menjual bibitnya, dan menjual ikannya di waktu panen.

Pada saat ini jika kita melihat harga pasar ikan mas yang ada di sekitar Kota Banda Aceh itu bisa
mencapai Rp. 30.000 perkilogram bahkan bisa mencapai lebih dari itu. Kita bisa melihat bahwa harga
tersebut lumayan tinggi dan kita bisa mendistribusikan ikan-ikan tersebut ke warung-warung atau
restoran yang ada disekitar Kota Banda Aceh disaat tiba waktu panen yaitu bisa melalui agen yang akan
menampung atau bisa dengan menjualnya secara cicilan ke warung-warung.

Kita kembali lagi ke harga pasaran, jika seandainya satu petak kolam yang bisa menampung sampai
10.000 bibit ikan mas maka tidak akan meutup kemungkinan jika sekali panen akan mencapai 1.000kg
(1ton) hingga lebih, bayangkan jika dalam 1kg berkisar 5 ikan mas saja maka ikan yang akan kita panen
mencapai 2.000kg, tetapi nanti pasti ada bibitnya yang mati kita katankanlah sekitar 2.000 bibit maka
dalam hal ini kita bisa memprediksi hasil yang akan kita panenkan sekitar 1,8ton. 1,8ton jika kita kalikan
dengan harga ikan mas 1kg Rp. 30.000 bisa mencapai Rp. 54.000.000 dalam sekali panen. Dan
semuanya itu tentunya butuh kerja keras agar hasinya seperti yang kita harapkan.

Ini adalah contoh keuntungan yang akan kita dapatkan dari budidaya ikan mas:

Biaya Produksi

pembuatan kolam Rp. 7.000.000,- Rp.7.000.000,-

b. Benih ikan 10.000 ekor, @ Rp.200,- Rp.2.000.000,-

c. Pakan : Rp. 500.000, 1 karung 5 karung Rp.2.500.000,-

Pelet udang 100 kg @ Rp. 9.500,- Rp.950.000,-

Tepung jagung 50 kg @ Rp. 1.500,- Rp.75.000,-

Tenaga kerja 28 minggu @ Rp.10.000,- Rp.280.000,-

Obat-oabatan Rp.10.000,-

d. Peralatan Rp.50.000,-

e. Lain-lain Rp.200.000,-

Jumlah biaya produksi : Rp. 11.065.000,-

Pendapatan

Panen I (2 bulan) 1000kg @ Rp.30.000,- Rp. 30.000.000,-

b. Panen II (4 bulan) 600kg @ Rp. 30.000,- Rp. 18.000.000,-

c. Panen III ( 2 bulan) 250kg @ Rp. 30.000,- Rp. 7.500.000,-


Jumlah pendapatan : Rp. 55.500.000,-

Pendapatan dalam 6 bulan Rp. 44.435.000

a. Keuntungan per bulan dari 6 bulan Rp. 7.405.833,-

ORGANIZING

pada bagian ini usahakan untuk membuat semacam tabel (struktur) untuk memudahkan dalam
menjalankan usaha anda. tabelnya bisa anda pilih di office word, langkahnya Insert selanjutnya
SmartArt. Ada beberapa macam tabel struktur yang bisa anda gunakan terserah mau digunakan yang
mana.

Berikut adalah tugas dan tanggung jawab dari masing-masing penggerak usaha budidaya ikan mas kami
berikut ini:

Ketua

Membina keutuhan organisasi dan mendorong kemajuan organisasi melalui jalinan kerjasama dan
komunikasi antar anggota

Mengusahakan peluang penghimpunan dana yang sah

Meningkatkan peran serta organisasi dalam pemecahan masalah-masalah pembudidayaan ikan mas
tersebut

Mengarahkan program dan kegiatan operasional organisasi

Meningkatkan hubungan yang baik antar sesame anggota

Sekretaris

Membina hubungan dengan pihak luar baik swasta maupun pemerintah dalam kaitannya kerjasama dan
membangun citra organisasi

Mengendalikan operasional administrasi internal dan eksternal

Membantu ketua dalam mengarahkan dan mengendalikan kegiatan operasional organisasi

Bendahara
Menghimpun iuran anggota dan dana lain dari sumber-sumber yang sah

Mengalokasikan dana atas dasar program kerja

Menyusun laporan keuangan, sebagai bahan laporan dan pembayaran pajak

Menata-bukukan dana organisasi

Seksi Pemasaran

Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, bimbingan,


pengendalian serta pengawasan mutu hasil perikanan, pengembangan usaha dan promosi investasi dan
pelayanan pengembangan usaha.

Seksi Hama dan Penyakit

Melaksanakan tugas pokok identifikasi, koordinasi, sosialisasi, dan pembinaan di bidang pengendalian
hama dan penyakit ikan mas.

Melaksanakan koordinasi dalam pemantauan perkembangan wabah dan pengambilan sampel ikan sakit
atau diduga terinfeksi penyakit di daerah sentra budidaya ikan mas.

Humas

Memberikan nasihat atau sumbang saran dalam menanggapi apa yang sebaiknya dapat dilakukan untuk
memajukan usaha budidaya ikan mas tersebut

Menunjang aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama

ACTUATING

Actuating dalam kepemimpinan adalah bagaimana seorang pemimpin dapat mempengaruhi perilaku
bawahan sehingga bawahan tersebut mau bekerjasama secara efektif untuk mencapai tujuan organisasi
dalam suatu kegiatan budidaya khususnya untuk pembibitan dan pembesaran ikan mas. Efektifitas
kepemimpinan seseorang tergantung pada kemampuannya membaca situasi yang dihadapi dan
menyesuaikan gaya kempemimpinannya dengan situasi tersebut sedemikian rupa sehinggat efektif
dalam menjalankan fungsi kepemimpinannya.

Gaya kepemimpinan situasional yang sesuai untuk kegiatan usaha pembibitan dan pembesaran ikan mas
sangan tergantung pada ketuanya. Bagaimanapun seorang ketua dalam usaha ini harus berperan
sebagai:

Pemberi petunjuk, bimbingan, binaan, serta pengarahan bagi bawahannya


Rekan kerja yang mampu bekerja sama dengan bawahan

Ketua yang mampu menciptakan suasana kerja yang kundusif agar bawahannya dapat bekerja dengan
sebaik mungkin.

Factor lain yang juga mempangaruhi gaya kepemimpinan disuatu organisasi adalah orang atau individu
yang berada di dalam organisasi tersebut, maksudnya ialah orang-orang yang berada dalam organisasi
tersebut mempunyai tipe yang berbeda-beda sehingga memerlukan gaya kempemimpinan model
situasional. Kontrol atas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan antara ketua dan rekan-
rekannya dalam keadaan seimbang, karena sama-sama terlibat dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan sehingga komunikasi antara atasan dan bawahan semakin meningkat.

CONTROLLING

Seorang ketua yang menjadi pemimpin dalam manjemen controlling bertugas memastikan agar ikan
mas yang akan dipanenkan tersebut sudah sesuai dengan standar yang berlaku di pasaran dan telah
ditentukan dengan waktu yang tepat juga. Ketua tidak hanyak memperhatikan produknya tapi juga
memperhatikan anggota yang terlibat pada usaha tersebut. Tugasnya ialah mengingatkan jika ada yang
menyimpang dari produksi ikan mas yang seharusnya dapat dicapai.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum malaksanakan fungsi pengawasan (controlling) ini.
Tahapan tersebut yaitu:

Menetapkan standar pelaksanaan kegiatan usaha ikan mas

Menetukan pengukuran pelaksanaan kegiatan usaha tersebut

Menganalisa penyimpangan yang terjadi, dan

Mengambil tindakan jika diperlukan untuk memperbaiki penyimpangan.

Manajemen pengawasan ini erat kaitannya dengan manajemen kualitas yang mana manajemen kualitas
termasuk manajemen pengawasan (controlling) juga. Selanjutnya membuat prosedur controlling yang
efektif merupakan langkah-langkah yang harus diterapkan untuk melaksanakan kegiatan teknis maupun
administrative guna menjamin terselenggaranya kebijakan yang telah ditentukan secara ekonomis dan
efisien. Manajemen berkewajiban menciptakan prosedur yang baik sehingga menjamin terciptanya
system pengendalian manajemen yang efektif dalam meningkatkan usaha budidaya ikan mas ini.
Nah itulah contoh penerapan sistem POAC dalam menjalankan usaha anda, sistem POAC ini sangat perlu
dalam suatu organisasi atau pun dalam mejalankan Usaha yaitu guna memantapkan kinerja dalam
usaha.

Anda mungkin juga menyukai