BAB III Responsi Jejaring Singaraja
BAB III Responsi Jejaring Singaraja
LAPORAN KASUS
3.2 Heteroanamnesis
Pasien diantar oleh kedua orang tuanya ke UGD RSUD Buleleng dalam keadaan sadar
pada tanggal 23 Oktober 2016, pukul 10.00 WITA dengan keluhan demam. Keluhan demam
dikatakan sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit yaitu pada hari Kamis 20 Oktober 2016 pukul
22.00 WITA. Demam dikatakan diseluruh tubuh, mendadak tinggi dan terus menerus namun ibu
pasien mengaku tidak dapat mengukur suhu tubuh pasien. Demam dikatakan turun dengan obat
penurun panas yang didapat dari bidan, namun tidak pernah sampai normal dan suhu tubuh naik
kembali. Orang tua pasien mengatakan suhu tubuh pasien saat di bidan adalah 38,8 0 C dan tidak
mengukur suhu pasien lagi dirumah karena tidak memiliki alat pengukur panas.
Ibu pasien juga mengatakan bahwa pasien tampak lemas, mengeluhkan nyeri kepala, dan
nyeri diseluruh tubuh. Keluhan perdarahan spontan seperti mimisan, gusi berdarah, bintik-bintik
merah pada kulit, muntah berdarah, dan BAB dengan feses bercampur darah disangkal oleh ibu
pasien. Nafsu makan dikatakan menurun dan pasien mengeluhkan gangguan pengecapan. Buang
air besar normal dengan konsistensi yang padat, kuning, tanpa lender maupun darah. Buang air
kecil normal, terakhir kali dirumah dengan warna kuning jernih, tanpa kemerahan, tanpa nyeri,
dengan volume sekitar 100 cc.
Pasien belum pernah menderita keluhan yang sama sebelumnya. Riwayat Penyakit lain
disangkal oleh ibu pasien.
Riwayat Keluarga
Sepupu pasien yang berusia 7 tahun dan tinggal berdekatan dengan rumah pasien
meninggal karena penyakit demam berdarah sekitar 2 bulan yang lalu.
Riwayat Sosial
Pasien merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Saat ini saudara pasien dalam
keadaan sehat. Ibu pasien mengatakan kondisi lingkungan rumah kurang bersih dan banyak
genangan-genangan air pada plastik-plastik dan kaleng bekas. Teman sekolah pasien juga
dikatakan menderita penyakit yang sama dan dirawat di RSUD Buleleng dalam waktu yang
hamper bersamaan.
Riwayat Persalinan
Lahir spontan di RSUD Buleleng dengan berat lahir 3100 gram, panjang badan 50 cm
dengan usia kehamilan 37 minggu segera menangis, dan tidak ditemukan adanya kelainan.
Riwayat Imunisasi
Pasien dikatakan telah menerima imunisasi lengkap dimana telah mendapat imunisasi BCG 1
kali, polio sebanyak 4 kali, Hepatitis B sebanyak 4 kali, DPT sebanyak 3 kali, dan imunisasi
campak 1 kali.
Riwayat Nutrisi
ASI : 0 - 3bulan
Duduk : 6 bulan
Merangkak : 8 bulan
Berdiri : 11 bulan
Berjalan : 12 bulan
Berbicara : 14 bulan
Pasien saat ini merupakan siswa kelas V SD dengan hasil belajar yang bagus dan tidak pernah
tinggal kelas. Pasien dapat bergaul dengan teman-teman sebayanya tanpa hambatan.
Kesan : Normal
Status General
Kepala : Normocephali
Mata : anemis -/-, ikterus -/-, reflek pupil +/+, pupil isokor 3 mm/3mm
THT : Telinga : sekret (-)
Hidung : nafas cuping hidung (-), perdarahan (-)
Tenggorok : Tonsil T1 /T1, hiperemis (-)
Faring hiperemis (-)
Bibir : sianosis (-)
Lidah : normal
Leher : pembesaran kelenjar (-), kaku kuduk (-)
Thorax : simetris (+), retraksi (-)
Cor : Inspeksi: iktus kordis tidak tampak
Palpasi: iktus kordis tidak teraba
Auskultasi: S1S2 tunggal reguler, murmur (-)
Pulmo : Palpasi: fremitus fokal (N/N) simetris
Auskultasi: Vesikular +/+, rales -/-, wheezing -/-
Abdomen : distensi (-), nyeri tekan (-), meteorismus (-), peristaltik (+) normal
Turgor kembali cepat, Ascites (-)
Hepar : tidak teraba
Lien : tidak teraba
Massa : (-)
Ekstremitas : Dingin (+), sianosis (-), edema (-), CRT < 2 detik
Status Antopometri
Berat Badan Lahir : 3500 gr
Panjang Badan Lahir : lupa
Berat Badan Sekarang : 32 kg
BB ideal : 30 kg
Tinggi Badan : 136 cm
Menurut CDC anthropometri:
BB/U : P50-P75
TB/U : P25-P50
BB/TB : P25-P50
Menurut Waterlow:
Status gizi : 106% (gizi baik)
3.5 Diagnosis
Demam Berdarah Dengue Grade I dd Demam Dengue panas hari ke VI + Gizi Baik
3.6 Terapi dan Planning Diagnosis
Terapi
IVFD D5 NS 5 ml/kgBB/jam ~ 160 ml per jam setara 53 tetes per menit
Kebutuhan kalori 2550 kkal
Kebutuhan protein 30 gram
Paracetamol syrup 120 mg/5 ml @ 3cth bila temperatur aksila >380 C
Planning Diagnosis
Uji Darah Lengkap setiap 24 jam
Uji Serologi IgG IgM anti dengue pada hari ke 6
Observasi vital sign
Observasi tanda-tanda perdarahan dan syok
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada kasus ini pasien didiagnosa dengan DBD grade I + gizi baik . Diagnosis kerja ditegakkan
berdasarkan anamnesis, gejala klinis, pemeriksaan fisik ataupun pemeriksaan penunjang yang dilakukan
kepada pasien.
Teori Kasus
Anamnesis Anamnesis
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan laboratorium, pasien ini dapat didiagnosis
menderita demam berdarah dengue grade I, dimana demam yang diderita pasien dimulai dari 3
hari sebelum MRS, mendadak tinggi dan naik turun dengan pemberian obat penurun panas.
Selain itu pada kasus ini juga memiliki gejala prodromal seperti nyeri kepala dan penurunan
nafsu makan, dan ditemukan kasus DBD di lingkungan rumah dan sekolah. Tidak ditemukan
manifestasi perdarahan spontan pada pasien ini. Hasil laboratorium juga mendukung diagnosis
demam berdarah dengue dengan ditemukannya trombositopenia dan peningkatan hematokrit >
20%.
Terapi cairan pada kasus DBD derajat I dan II menggunakan cairan awal berupa
RL/RA/NS sesuai dengan berat badan pasien yaitu:
BB < 15 kg 6-7 ml/kgBB/jam
BB 15-40 kg 5 ml/kgBB/jam
BB > 40 kg 3-4 ml/kgBB/jam
Dengan berat badan 34 kg, pasien ini diberikan cairan sebanyak 5 ml/kgBB/jam ~ 170 ml/jam
setara dengan 57 tetes makro per menit kemudian dievaluasi tanda-tanda vital setiap 3 jam.
Selain itu diberikan terapi simptomatik berupa parasetamol untuk menjaga suhu tubuh
pasien tetap stabil. Parasetamol diberikan dengan sediaan syrup 120mg/5 ml cth 3 dan dapat
diulang pemberiannya 3-4x sehari apabila pasien memiliki suhu > 38oC.
Monitoring dilakukan dengan pengecekan darah lengkap setiap 24 jam. Lalu dilakukan
juga monitoring untuk melihat ada tidaknya tanda-tanda syok atau Warning Sign yang terjadi
pada pasien dan menilai respon terapi yang diberikan.
Prognosis DBD pada kasus ini, baik At Vitam, Sanationam, dan Fungsionam adalah
dubius at bonam.
BAB V
SIMPULAN
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
(DENV). Virus dengue termasuk ke dalam family Flaviridae dan genus Flavivirus dan terdiri
dari empat serotipe yaitu Denv-1, Denv-2, Denv-3 dan Denv-4. Virus dengue ini di transmisikan
ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi, khususnya nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus yang terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia.
Gejala klinis dari DBD adalah Demam, riwayat demam 2-7 hari, biasanya bifasik,
kecenderungan perdarahan ( sekurang-kurangnya salah satu dari : uji torniquet positif, petekie,
ekimosis atau purpura, perdarahan mukosa, saluran cerna, dan hematemesis/melena),
trombositopenia, dan bukti adanya kebocoran plasma ( sekurang-kuranya satu dari : nilai
hematokrit meningkat, dan efusi pleura, ascites dan hipoproteinemia). Penatalaksanaan DBD
bersifat suportif dengan terapi cairan dengan monitor ketat vital sign, keseimbangan cairan,
tanda-tanda perdarahan serta tanda-tanda terjadinya syok.