Anda di halaman 1dari 5

BAB I

Hasil Pengamatan

1
BAB II
Pembahasan
Murbai merupakan tanaman yang termasuk dalam famili tumbuhan Moraceae.
Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan suhu agak panas atau pada
lingkungan yang ber iklim subtropis, terutama di daerah Asia. Tanaman murbai menyebar dari
daerah asia ke daerah daerah lain seperti afrika dan amerika. Murbai dapat tumbuh dengan
cepat terutama pada masih bentuk tunas seperti yang telah kami lakukan pada pengamatan yang
telah dilakukan, tanaman kami dapat tumbuh daun pada hari ke 5. Hal ini di dukung dari
pernyatan dari Sofia dan Sunarto (2008) yang menyatakan tenaman murbai dapat tumbuh cepat
pada masih muda, rata rata pertumbuhan daun sudah dapat di lihat pada 1 minggu penanaman
tunas. Kecepatan tumbuh dari tanaman murbai tergantung dari Musim dan asupan nutrisi yang
di berikan.

Murbai dapat tumbuh mencapai tinggi 10-20 m. Pada masa pertumbuhan, panjang
daunnya dapat mencapai 30 cm dan daunnya selalu gugur di musim gugur serta selalu hijau di
daerah beriklim tropis. Murbei dapat tumbuh baik pada ketinggian 400 - 800 mdpl (Juwarman
dkk, 2016). Pernyataan di atas sesuai dengan hasil pengamatan yang telah kami lakukan, setelah
melakukan pengamatan selama 1 bulan di ketahui bahwa tinggi tanaman dari tunas sampai
pucuk daun paling atas adalah sekitar 6 cm. Hal ini disebabkan karena di tengah masa
pengamatan musim yang berlaku adalah pergantian dari musim panas ke musim hujan,
sehingga menyebab kan suhu tidak menentu dan berdampak pada kerontokan beberapa daun
dari tanman. Sebagai ganti dari kerontokan daun tanaman murbai kami mengeluarkan buah.

Pada umum nya tanaman murbai di tanaman dengan tujuan di ambil daun nya
sebagai pakan ternak dan pakan utama ulat sutra. Ini desebabkan karena kandungan dari daun
murbai memiliki nutrisi yang tinggi dan baik untuk pakan ternak serta ulat sutra. Terutama ulat
sutra agar dapat menjadi kokon dan di ambil sutra nya hanya dapat memakan daun murbai agar
dapat menghasil kan sutra yang berkulitas tinggi (Tuigong At al, 2015). Kandungan dari daun
murbai memiliki ecdyserone, inokosterone, lupel, rutin, moracitin, isoquertin, scopoletin,
2
scopolin. Benzaldehide, eugenol, linalool, benzyl alkohol, butylamine, acetone, trigonelline,
choline, adenin, asam amino, kobalt, seng, vitamin A, vitamin B, vitamin D, karoten, asam
klorogenik, asam fumarat, asam folat, asam formyltetrahydrofolik, mioinositol serta
phytoestrogen (Atefeh Sheikhlar, At al, 2014)

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa tanaman murbai memiliki


berbagai manfaat yang berguna, selain itu memiliki pertumbuhan yang cepat dan mudah untuk
di kembangkan. Namun menurut Budi Santoso Dkk, (2006) untuk mengembangkan tanaman
murbai terutama cara mendapatkan daun yang berkulitas tergantung dari cara pembudidayaan,
pemilihan jenis/varietas yang ditanam, pemangkasan, pemupukan, dan cara mengatasi serangan
hama serta penyakit dari tanaman murbai. Ada pula beberapa sumber yang menyebut kan
bahwa tanaman murbai dapat mengandung racun bila di dekat pada tanaman tanaman tertentu.
Sehingga untung membudidayakan tanaman murbai perlu adanya sistem dan tempat khusus
agar bisa didapat daun murbai yang berkualitas sebagai pakan ulat sutra dan menghasilkan
benang sutra yang berkualitas pula.

3
BAB III
Kesimpulan Dan Saran

Kesimpulan
Dari hasil pembahasan di atas dapat di ketahui bahwa tanaman murbei memiliki
banyak sekali manfaat terutama pada bagian daun yang memiliki berbagai macam
kanduangan yang bermanfaat. Serta untuk mengembangkan tanaman murbai perlu
mendapat perlakuan dan tempat khusus agar tidak mengandung racun. Serta dari hasil
pengamatan yang telah dilakukan di ketahui bahwa tanaman murbei dapat tumbuh dengan
cepat dan perlu adanya perhitungan waktu penanaman karena bila murbai ditanam pada
musim kemarau, murbei tidak dapat tumbuh dengan baik.

Saran
Akan lebih baik bila laporan IPAT komoditi Ulat Sutra di jadikan satu agar
tidak mempersulit praktikan.

4
DAFTAR PUSTAKA

Budi Santoso, Bintarto Wahyu W, Dan Retno Prayudyaningsih. 2006. Efektivitas


Pemupukan Urea Terhadap Pertumbuhan, Produksi Daun, dan Kandungan
Protein Daun Murbai. 3(1) : 1-8
Rijanto Hutasoit, Tarigan A, dan Ginting SP. 2013. Pengaruh Diameter Stek Batang
Terhadap Pertumbuhan Bibit Pada Empat Spesies Tanaman Murbei. Seminar
Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. : 461-467
Sofia Rahmayanti dan Sunarto. 2008. Pengaruh Pemberian Limbah Pemeliharaan Ulat
Sutera Terhadap Produksi Daun Murbei. Jurnal PHKA. 5(5) : 451-459

Juwarman, Murti Astiningrum, dan Agus Suprapto. 2016. Upaya Peningkatan Kuantitas
Daun Murbei (Morus Alba) Dengan Macam Pupuk Nitrogen Dan Tinggi
Pemangkasan. Vigor. 1(1) : 23-30
Sheikhlar. A, Razk. A, Daud. H, Chee R. Saad, Carl D. Webster, Goh YongMeng, and
Ebrahimi M. 2014. White Mulberry (Morus alba) Foliage Methanolic Extract
Can Alleviate Aeromonas hydrophila Infection in African Catfish (Clarias
gariepinus). The Scientific Word Jurnal. 8 Pages

Tuigong DR, Kipkurgat TK, and Madara DS. 2015. Mulberry and Silk Production in
Kenya. J. Textille Sci. 5(6) : 1-7

Anda mungkin juga menyukai