Anda di halaman 1dari 3

Penyakit yang menyebabkan edema

1. Sindrom Nefrotik

Sindrom nefrotik adalah kelainan glomerulus dengan karakteristik proteinuria,


hipoprotenemia, edema dan hyperlipidemia. Pasien sindrom nefrotik juga mengalami
volume plasma yang meningkat sehubungan dengan defek instrinsik eskresi natrium
dan air.

2. Kwarsiorkor

Kwashiorkor adalah salah satu bentuk malnutrisi protein yang berat disebabkan
oleh asupan karbohidrat yang normal atau tinggi namun asupan protein yang inadekuat.
Tipe kwashiorkor ditandai dengan gejala tampak sangat kurus dan atau edema pada
kedua punggung kaki sampai seluruh, pertumbuhan terganggu, perubahan status
mental, gejala gastrointestinal, rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung,
mudah dicabut tanpa rasa sakit, rontok, wajah membulat dan sembab, kulit penderita
biasanya kering dengan menunjukkan garis-garis kulit yang lebih mendalam dan lebar,
sering ditemukan hiperpigmentasi dan persikan kulit, pembesaran hati serta anemia
ringan.

3. Glomerulonefritis akut pasca streptokokus

Glomerulonefritis Akut (GNA) merupakan suatu istilah untuk menunjukkan


gambaran klinis akibat perubahan perubahan struktur dan faal dari peradangan akut
glomerulus. Gambaran klinis yang menonjol adalah kelainan dari urin (proteinuria,
hematuria, silinder eritrosit), penurunan LFG disertai oligouri, bendungan sirkulasi,
hipertensi, dan edema palpebra. Meskipun penyakit ini dapat mengenai semua umur,
tetapi GNA paling sering didapatkan pada anak berumur 210 tahun.
4. Gagal Jantung Kongestif

Gagal jantung adalah sindroma klinik yang ditandai oleh adanya kelainan pada
struktur atau fungsi jantung yang mengakibatkan jantung tidak dapat memompa darah
untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan. Gagal jantung ditandai dengan
manifestasi klinik berupa kongesti sirkulasi, sesak, fatigue dan kelemahan

5. Sirosis Hepatis

Sirosis adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir


fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari
arsitektur hepar dan pembentukan nodulus regeneratif. Gambaran ini terjadi akibat
adanya nekrosis hepatoselular.

6. Edema Idiopatik

Keadaan ini biasanya terjadi pada perempuan yang ditandai dengan episode
edema periodic yang tidak berhubungan dengan siklus menstruasi dan biasanya disertai
distensi abdomen. Pada edema idiopatik ini terdapat perbedaan berat badan yang
dipengaruhi oleh posisi tubuh. Pada posisi berdiri terjadi retensi natrium dan air
sehingga terjadi peningkatan berat badan, ini diduga terjadi peningkatan permeabilitas
kapiler pada posisi berdiri. Pada kondisi tertentu dapat disertai penurunan volume
plasma yang kemudian mengaktivasi system renin-angiotensin-aldostero sehingga
edema akan memberat.
Referensi :

Effendi, Ian dkk. 2014. Edema Patofisiologi dan Penanganan, Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jakarta ; Interna Publishing

Liansyah, Tita M.2015. Malnutrisi Pada Anak Balita. Volume II No.1

Pasek, Made S. 2013. Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus. Seminar Nasional


FMIPA UNDIKSHA III

Rachma, Laila M. 2014. Patomekanisme Penyakit Gagal Ginjal Akut. El-Hayah, Vol.
4 No.2 Maret 2014

Anda mungkin juga menyukai