Anda di halaman 1dari 9

TUGAS HARIANDIETETIK LANJUT

KASUS LUKA BAKAR

Disusun Oleh :
Sitta Nur Fadillah (P23131115043)

D IVA / Semester 5

Dosen Pembimbing :
Dr. Iskari Ngadiarti, S.K.M., M.Sc.

Jurusan Gizi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II
2017
Kasus 2
Seorang Ibu rumah tangga Ny. J (43 tahun), terkena ledakan kompor gas ketika sedang
memasak, kemudian dirawat dengan diagnosis medis combustio grade II 30% dengan
distribusi luka bakar:
Bagian depan : kepala 4,5%, tangan kanan 3%, tangan kiri 3%, kaki kanan 7,5%, kaki kiri 7,5%.
Bagian belakang: tangan kanan 2%.
Lain-lain(ketiak, dada, tangan kiri bagian belakang, kaki kanan belakang) 2,5%.
LLA 27cm, BB 55kg, TB 150cm. Hasil pemeriksaan lab. Albumin 2,5 gr/dL dan terjadi
peningkatan leukosit 19x10-3 /Ul. TD 125/85 mmHg. Tidak ada gangguan menelan dan masalah
pencernaan.

Riwayat makan SMRS


Pagi: bubur manado 1 P
Selingan: pisang goreng 1 P
Siang: nasi 2 P + ayam goreng 1 P + tempe semur 1 P + sayur bayam P
Selingan: ubi goreng 2 P + jeruk 1 P
Malam: nasi 1 P + ikan bandeng goreng 1 P + tahu goreng 1 P + tumis kankung P +
pepaya P
ASSESMEN

Assesmen/Monev Fakta Terminology


Usia 43 tahun CH 1.1.1
Jenis kelamin: wanita CH 1.1.2
Riwayat personal client
Pekerjaan : ibu rumah tangga

SMRS
Total intake kalori 2.137,5kkal FH 1.1.1.1
Riwayat Diatery Asupanprotein60,5 gr FH-1.5.2.1
AsupanLemak56 gr FH-1.5.1.1
Asupankarbohidrat355,5 gr FH-1.5.3.1

Pemeriksaan Fisik/Clinis TD 125/85 mmHg PD-1.1.9

BB 55 kg AD 1.1.2
Antropometri TB 150 cm AD 1.1.1
LILA 27 cm

Diagnosa Medis combustio grade II 30%

Hasil Laboratorium leukosit 19x10-3 /Ul


Albumin 2,5 gr/dL
Obat-obatan Tidak ada data ----------

Tindakan/Tes/Pembenahan Tidak ada data ---------


a. Antropometri

BB
IMT = =55 / 1,50 =24,4 kg/ m. (Lebih, Dengan Resiko)
TB 2

b. Biokimia

Pemeriksaan Hasil Lab Kadar Normal Status


Leukosit 19 x 103/ul 5 x 103/ul-10 x Tinggi
103/ul
Albumin 2,5 gr/dL 4 5,2 g/dL Rendah

c. Clinis Fisik

Pemeriksaan Hasil Lab Kadar normal Keterangan


Tekanan darah 125/85 mmHg 120/80 mmHg Tinggi

d. Dietary
DBMP
NO Makanan dan Porsi Energi Protein Lemak Karbohidrat
Penukar (kkal) (g) (g) (g)
1 Nasi/ Penukar 7 1225 28 - 280
2 Daging/penukar 3 150 21 15 -
3 Tempe/penukar 2 150 10 6 14
4 Sayur 1,5 37,5 1,5 - 7,5
5 Buah 2,5 125 - - 30
6 Gula 2 100 - - 24
7 Minyak 7 350 - 35 -
8 Susu - - - - -
TOTAL 2.137,5 60,5 56 355,5

Kebutuhan
1. Kebutuhan energy (pakai currery aja LB 30%, tdk usah pakai FU)
BBI = 55 kg
Usia 43 tahun :
BMR (Rumus H. Benedict)
Faktor usia 40 50 th = -5%
AMB = 655 + (9,6xBB) + (1,8xTB) (4,7xU) Faktor usia = 5% X 1250,9 kkal = 62,54 kkal
AMB = 655 + (9,6x55) + (1,8x150) (4,7x43) AMB 1250,9 kkal - 62,54 kkal = 1.188,36
AMB = 655 + 528 + 270 202,1 kkal
AMB = 655 + 528 + 67,9
AMB = 1250,9 kkal
Kebutuan Energi Kebutuhan Vitamin berdasar AKG
Luas luka bakar 35,5 % = 1,8 X AMB Vitamin A = 2 x 600 mcg = 1200 mcg
Kebutuhan energi = 1,8 X 1.188,36 kkal = 2.139 kkal Vitamin B = 2 x 1,1 = 2,2 mg
Vitamin C = 2 x 90 mg = 180 mg
Kebutuhan Protein 20%
20% X 2.139 kkal=106,95 gr
4 gr
Kebutuhan Lemak 20%
20% X 2.139 kkal = 47,53 gr
9
Kebutuhan Karbohidrat
60% X 2.139 kkal =320,85 gr
4
Analisis Kuantitatif (Yang dipakai itu saat kebutuhan dia normal agar dia bisa dibandingkan
untuk analisis kuantitatif. Pakai AKG atau rumus dubous). Currery itu cenderung besar
energinya, itu untuk LB 2575 kkal. Tapi kalau untuk energi dia normal beda again)
1. Energy

100%

2137,5
100% = 99,9 % (cukup)
2139

2. Protein
DBMP 60,5
= x 100 % x 100 % 56,56 % (kurang)
Kebutuhan 106,95

3. Karbohidrat
DBMP 355,5
= x 100% x 100% 110% (cukup)
Kebutuhan 320,85

4. Lemak

100%

56
100% = 117,82 % (lebih)
47,53
DIAGNOSA GIZI
Untuk diagnosa gizi LB Peningkatan kebutuhan energi, zat gizi spesifik.
1. Kekurangan intake protein (NI.5.7.1) berkaitan dengan peningkatan kebutuhan energi
karena katabolik illness (luka bakar) ditandai dengan hasil recall asupan protein
56,56%. -> bandingkan dengan AKG (agar lebih mudah) untuk asupan dia yang SMRS.
Kalau penyakit kronis seperti DM dan ginjal itu tidak usah dibandingkan dengan dia
yang sehat. Kalau luka bakar kan mendadak atau tiba-tiba karena accident.
Kalau MRS bandingkan dengan kebutuhan pasien pas di RS.
Perhitungan kebutuhan 2 kali (saat sakit dan normal). Kalau luka bakar makin besar,
maka kebutuhan pasien makin tinggi untuk perbaikan jaringan luka dan metabolisme
jaringanya sedang terganggu sehingga pasien cepat pulih/sembuh.

2. Kelebihan asupan lemak (NI.5.6.2) berkaitan dengan kurangnya pengetahuan yang


berhubungan dengan makanan juga nutrisi ditandai dengan hasil recall asupan lemak
117,82%.
Peningkatan kebutuhan protein (N.I 5-1), dan peningkatan kebutuhan energi (N.I
1-1) disebabkan karena penyembuhan luka bakar sebabnya riwayat dia yang luka
bakar
Asupan lemak nya dihitung lagi dengan %AKG (55/62 x 73= 64,76 gram AKG) apakah
dia cukup
Vitamin C & Vitamin B B1 dsb untuk membantu metabolisme zat gizi. Dikasih 2 x
lipat karena luka bakar itu katabolisme. Agar dia bisa normal lagi maka harus 2 kali lipat
Antioksidan untuk mencegah infeksi (terutama jika luka tsb terbuka)
Mineral diperlukan karena cairan pasien intraseluler keluar, jadi biar tidak dehidrasi
(mineral : K, Na)
3. Perubahan nilai lab terkait zat gizi khusus (NC.2.2) berkaitan dengan gangguan
metabolisme pada OS ditandai dengan meningkatnya kadar leukosit (Zinc dan Vitamin
E) dan menurunnya kadar albumin dari batas normal (untuk peningkatan kadar albumin
putih telur, ekstrak ikan gabus).
4. Pengetahuan yang kurang dikaitkan dengan makanan dan zat gizi ( NB.1.1) berkaitan
dengan kurangnya informasi mengenai makanan dan zat gizi ditandai dengan perhatian
terhadap pencapaian pengetahuan informasi sebelumnya mengenai zat gizi.

INTERVENSI
a. Tujuan
1) meningkatkan asupan protein mencapai kebutuhan >80% untuk penyembuhan luka.
2) Memperbaiki asupan lemak dengan menurunkan asupan lemak mencapai kebutuhan
>80%.
3) Memperbaiki hasil nilai laboratorium dengan menurunkan kadar leukosit dan
meningkatkan kadar albumin mencapai kadar batas normal.
4) Meningkatkan pengetahuan klien.
b. Syarat
1. Kebutuhan energi dihitung dengan pertimbangan kedalaman dan luas luka bakar yaitu
2.139 kkal (f.k)
2. Kebutuhan protein tinggi, yaitu 20% dari kebutuhan total, sebesar 106,95 g
3. Kebutuhan lemak cukup yaitu 20% dari kebutuhan energi total sebesar 47,53g.
4. Karbohidrat sedang yaitu 60% dari kebutuhan energi total sebesar 320,85 g.
5. Vitamin diberikan diatas Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan untuk
membantu mempercepat penyembuhan. Vitamin umumnya ditambahkan dalam bentuk
suplemen.
Kebutuhan Vitamin berdasar AKG
Vitamin A = 2 x 600 mcg = 1200 mcg
Vitamin B1 (tiamin) = 2 x 1,1 = 2,2 mg
Vitamin C = 2 x 75 gr = 150 mg
6. Mineral tinggi, mineral diberikan dalam bentuk suplemen

c. Preskripsi Diet
Diet luka bakar II 2.500 kkal/RG III / TKTP (2 lauk hewani di siang hari untuk recovery pasca bedah
ex putel) bentuk makanan lunak + makanan cair/ diberikan melalui oral / (3x 250 kkal = 750 kkal
makanan cair, sisanya makanan biasanya) pemberian makanan utama dan 3x selingan. Bentuknya
pagi dan malam susu enteral dan siang bisa puding busa atau dalam bentuk kue atau milkshake
(perhatikan densitasnya) + bolu atau cake atau biskuit
d. Edukasi
Memberikan pengetahuan terkait gizi dan pangan melalui konseling :
Topik : Gizi seimbang dan makanan diet luka bakar dan rendah garam
Sasaran : OS dan Keluarga
Tujuan Penyuluhan / Konsultasi Gizi
Menjelaskan tentang luka bakar kepada OS dan Keluarga
Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang diet luka bakar dan rendah
garam
Memperbaiki asupan makan OS dengan mengurangi asupan lemak mencapai
100%
Memperbaiki asupan makan OS dengan meningkatkan asupan protein
mencapai 100%
Memberikan contoh bahan makanan yang dianjurkan dan yang tidak
dianjurkan
Memberikan motivasi kepada pasien untuk meningkatkan asupan makanan
yang diberikan
Metode : Konseling dan tanya jawab ( selama 30 menit)
Alat Peraga : Food Model, Lembar balik
Materi Konsultasi Gizi :
1. Pemahaman dasar tentang luka bakar
2. Pemahaman dasar mengenai Diet Luka Bakar II dan Rendah Garam III
3. Penjelasan mengenai bahan makanan yang diperbolehkan dan yang tidak
diperbolehkan untuk diet yang dianjurkan

MONITORING DAN EVALUASI


a. Monitoring
a) Merecall/mengecek asupan makanan
b) Pemeriksaan hasil laboratorium(albumin dan leukosit) mencapai kadar normal dan
pemeriksaan fisik
b. Evaluasi
Faktor keberhasilan:

Parameter Target
Asupan Makan Asupan makan mencapai 100% dari kebutuhan
Pemeriksaan Fisik Turunnya tekanan darah
Biokimia Turunnya kadar leukosit dan meningkatnya albumin

Pola menu

Anda mungkin juga menyukai