Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama 6
bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh dan
air putih, serta tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, bubur susu, biskuit,
bubur nasi dan nasi tim (Kristiyansari, 2009).

WHO-UNICEF pada tahun 2002 dalam Global Strategy for Infant and
Young Child Feeding menerapkan cara pemberian makan pada bayi yang baik
dan benar yaitu menyusui bayi secara eksklusif sejaklahir sampai dengan umur 6
bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan dan mulai umur 6
bulan, bayi mendapat Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) (Kementrian
Kesehatan RI, Pekan ASI Sedunia, 2010, 3).

Pemberian air susu ibu (ASI) secara eksklusif pada bayi di Indonesia
berlandaskan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
450/MENKES/SK/IV/2004 tanggal 7 April 2004 yang juga mengacu kepada
Resolusi World Health Assembly (WHA), untuk mencapai pertumbuhan
perkembangan dan kesehatan optimal, bayi harus diberi ASI Eksklusif selama 6
bulan pertama (Prasetyono,2009).

Pemberian ASI sangat penting bagi tumbuh kembang yang optimal baik
fisik maupun mental dan kecerdasan bayi. Faktor keberhasilan dalam pemberian
ASI adalah komitmen ibu untuk memberikan ASI, dilaksanakan secara dini (early
initiation), posisi menyusui yang benar baik untuk ibu bayi, menyusukan atas
permintaan bayi (on demand), dan diberikan secara eksklusif (Roesli, 2000).

Penyebab menurunnya pemberian ASI eksklusif adalah umur yang terlalu


muda saat melahirkan, pendidikan yang tidak memadai, pertama kali melahirkan,
pekerjaan, kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingya pemberian ASI

[Type text] Page 1


eksklusif, pemasaran susu formula dan juga masih banyak masyarakat yang
memberi MP-ASI terlalu dini (Soetjiningsih, 1997). Dukungan atau suppot dari
orang lain atau orang terdekat, sangat berperan dalam sukses tidaknya
menyusui. Semakin besar dukungan yang didapatkan untuk terus menyusui
maka semakin besar pula kemampuan untuk dapat bertahan dalam menyusui.
Dalam hal ini dukungan dari suami maupun keluarga sangat besar pengaruhnya
(Proverawati, 2010). ASI mengandung gizi tinggi yang sangat bermanfaat untuk
kesehatan bayi, bahkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan bayi
untuk mendapatkan ASI ekskiusif selama enam bulan. Namun ternyata, capaian
ASI eksklusif di Indonesia belum mencapai angka yang diharapkan.

Data Badan Kesehatan Dunia (WHO ) tahun 2016 masih menunjukkan


rata-rata angka pemberian ASI eksklusif di dunia baru berkisar 38 persen. Di
Indonesia meskipun sejumlah besar perempuan (96%) menyusui anak mereka
dalam kehidupan mereka, hanya 42% dari bayi yang berusia di bawah 6 bulan
yang mendapatkan ASI eksklusif. Pada saat anak-anak mendekati ulang tahunnya
yang ke dua, hanya 55% yang masih diberi ASI.

Jika dibandingkan dengan target WHO yang mencapai 50%, maka angka
tersebut masihlah jauh dari target. Berdasarkan data yang dikumpulkan
International Baby Food Action Network (IBFAN) 2014, Indonesia menduduki
peringkat ke tiga terbawah dari 51 negara di dunia yang mengikuti penilaian status
kebijakan dan program pemberian makan bayi dan anak (Infant-Young Child
Feeding).

Berdasarkan Data dari Kementrian Kesehatan Cakupan Pemberian ASI


EKSLUSIVE Di Indonesia

[Type text] Page 2


PERSENTASE BAYI BARU LAHIR MENDAPAT INISIASI
MENYUSUI DINI (IMD) DAN BAYI MENDAPAT ASI EKSLUSIF
MENURUT PROVINSI TAHUN2016

% Bayi Baru Lahir Mendapat IMD % Bayi Mendapat ASI Eksklusif


No Provinsi
< 1 Jam 1 Jam Sampai 6 bulan 0-5 bulan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Aceh 57,8 8,0 23,5 59,0
2 Sumatera Utara 30,3 6,1 12,4 46,8
3 Sumatera Barat 44,8 7,4 37,6 52,8
4 Riau 42,2 7,7 25,0 39,7
5 Jambi 52,9 5,7 28,1 64,7
6 Sumatera Selatan 48,1 4,3 45,3 60,4
7 Bengkulu 10,5 5,5 32,2 42,5
8 Lampung 41,5 7,0 22,4 43,1
9 Kep. Bangka Belitung 51,4 5,9 27,0 42,1
10 Kepulauan Riau 50,5 12,0 28,7 48,7
11 DKI Jakarta 55,2 17,8 41,0 48,1
12 Jawa Barat 51,2 8,7 39,6 48,4
13 Jawa Tengah 50,2 14,6 42,7 59,9
14 DI Yogyakarta 49,8 21,5 55,4 70,9
15 Jawa Timur 50,7 12,0 31,3 48,1
16 Banten 44,5 6,5 35,8 44,1
17 Bali 34,1 11,4 30,1 48,4
18 Nusa Tenggara Barat 54,1 17,6 38,3 72,8
19 Nusa Tenggara Timur 52,8 17,8 38,3 79,9
20 Kalimantan Barat 32,0 8,9 22,9 52,9
21 Kalimantan Tengah 44,1 7,9 25,4 40,0
22 Kalimantan Selatan 52,9 10,1 30,9 57,7
23 Kalimantan Timur 41,2 13,4 25,8 53,4
24 Kalimantan Utara 39,6 12,1 31,2 51,9
25 Sulawesi Utara 36,1 6,0 19,7 47,9
26 Sulawesi Tengah 38,9 6,7 21,0 43,3
27 Sulawesi Selatan 39,9 7,9 38,5 55,0
28 Sulawesi Tenggara 40,4 4,2 20,6 53,1
29 Gorontalo 45,2 9,6 12,5 32,3
30 Sulawesi Barat 46,7 10,9 40,2 62,7
31 Maluku 31,6 6,1 16,7 61,3
32 Maluku Utara 34,9 4,4 23,8 49,5
33 Papua Barat 17,8 5,2 22,9 51,9
34 Papua 29,1 8,9 20,1 76,2
Indonesia 42,7 9,2 29,5 54,0

Sumber: Pemantauan Status Gizi Tahun 2016, Ditjen. Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, 2017
Keterangan: IMD=Inisiasi Menyusui Dini

Hal Ini menunjukkan, pemberian ASI sebagai makanan pertama bayi


masih kurang. Padahal, penurunan gizi anak hingga menyebabkan anak bergizi
kurang hingga buruk dan tumbuh pendek (stunting) dapat dicegah sedini mungkin
dengan pemberian ASI eksklusif dan MPASI yang benar.

[Type text] Page 3


Pemberian ASI ekslusif masih mengalami hambatan pada ibu menyusui
hal ini di sebabkan karna kurangnya pengetahuan akan pentingnya asi ekslusif dan
kurangnya dukungan keluarga. maka dari itu ibu-ibu post partum harus diberikan
promosi kesehatan akan pentingnya asi ekslusif.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan ini, ibu dapat mengetahui apa itu ASI
EKSLUSIF

2. Tujuan Khusus.

Setelah dilakukan penyuluhan ini, ibu dapat:

Mengetahui Manfaat ASI EKSLUSIF


Mengetahui Kandungan di dalam ASI
Mengetahui Pentingnya ASI EKSLUSIF

[Type text] Page 4


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Asi Eksklusif

Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,
laktosa dan garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang
berguna sebagai makanan bagi bayinya. ASI eksklusif adalah pemberian ASI
tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam
bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini. ASI
eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada
bayi berumur nol sampai enam bulan (Depkes RI, 2004)

ASI Eksklusif dikatakan sebagai pemberian ASI secara eksklusif saja,


tanpa tambahan cairan seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan
tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit, bubur
dan nasi tim (Utami,2005)

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan
tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI dapat diberikan sampai bayi
berusia 2 tahun. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dianjurkan oleh
pedoman internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI
baik bagi bayi, ibu, keluarga, maupun Negara (WHO,2001)

Jadi dapat disimpulkan bahwa ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa
makanan dan minuman tambahan lain pada bayi serta dapat diberikan sampai bayi
berusia 2 tahun.

B. Kandungan ASI

ASI mengandung :

a. Laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan. Didalam usus
laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang bermanfaat untuk:
Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.

[Type text] Page 5


Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat
menghasilkan asam organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.

Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.

Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral, seperti calsium,


magnesium.

b. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi


selama 5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen
C3 dan C4, Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.
c. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi
pada bayi.

Komposisi ASI tiap 100 ml dan perbandingannya dengan susu sapi.

KADAR ZAT GIZI ASI SUSU SAPI

PROTEIN 12 gr 3,3 gr

LEMAK 3,8 gr 3,8 gr

LAKTOSA 7,0 gr 4,8 gr

KALORI 75,0 Kal 66,0 Kal

VITAMIN A 53,0 KI 34,0 KI

VITAMIN B1 0,11 mgr 0,42 mgr

VITAMIN C 43,0 mgr 1,8 mgr

KALSIUM 30,0 mgr 125,0 mgr

BESI 0,15 mgr 0,1 mgr

[Type text] Page 6


Perbedaan antara ASI dengan susu formula

Perbedaan ASI Susu Formula

Komposisi ASI mengandung zat-zat gizi, antara Tidak seluruh zat gizi yang
lain:faktor pembentuk sel-sel otak, terkandung di dalamnya
terutama DHA, dalam kadar tinggi. dapat diserap oleh tubuh
ASI juga mengandung whey (protein bayi. Misalnya, protein
utama dari susu yang berbentuk cair) susu sapi tidak mudah
lebih banyak daripada kasein (protein diserap karena
utama dari susu yang berbentuk mengandung lebih banyak
gumpalan) dengan perbandingan 65:35. casein. Perbandingan
whey: casein susu sapi
adalah 20:80.

Nutrisi Mengandung imunoglobulin dan kaya Protein yang dikandung


akan DHA (asam lemak tidak polar oleh susu formula berguna
yang berikat banyak) yang dapat bagi bayi lembu tapi
membantu bayi menahan infeksi serta kegunaan bagi manusia
membantu perkembangan otak dan sangat terbatas lagipula
selaput mata. immunoglobulin dan gizi
yang ditambah di susu
formula yang telah
disterilkan bisa berkurang
ataupun hilang.

Pencernaan Protein ASI adalah sejenis protein yang Tidak mudah dicerna:
lebih mudah dicerna selain itu ada serangkaian proses
sejenis unsur lemak ASI yang mudah produksi di pabrik
diserap dan digunakan oleh bayi. Unsur mengakibatkan enzim-
elektronik dan zat besi yang dikandung enzim pencernaan tidak
ASI lebih rendah dari susu formula berfungsi. Akibatnya lebih
tetapi daya serap dan guna lebih tinggi banyak sisa pencernaan
yang dapat memperkecil beban ginjal yang dihasilkan dari proses

[Type text] Page 7


bayi. Selain itu ASI mudah dicerna metabolisme yang
bayi karena mengandung enzim-enzim membuat ginjal bayi harus
yang dapat membantu proses bekerja keras. Susu
pencernaan antara lain lipase (untuk formula tidak mengandung
menguraikan lemak), amilase (untuk posporlipid ditambah
menguraikan karbohidrat) dan protease mengandung protein yang
(untuk menguraikan protein). tidak mudah dicerna yang
bisa membentuk sepotong
susu yang membeku
sehingga berhenti di perut
lebih lama oleh karena itu
taji bayi lebih kental dan
keras yang dapat
menyebabkan susah BAB
dan membuat bayi tidak
nyaman.

Kebutuhan Dapat memajukan pendirian hubungan Kekurangan menghisap


ibu dan anak. ASI adalah makanan payudara: mudah menolak
bayi, dapat memenuhi kebutuhan bayi, ASI yang menyebabkan
memberikan rasa aman kepada bayi kesusahan bayi
yang dapat mendorong kemampuan menyesuaikan diri atau
adaptasi bayi. makan terlalu banyak,
tidak sesuai dengan prinsip
kebutuhan.

Ekonomi Lebih murah: menghemat biaya alat- Biaya lebih mahal: karena
alat, makanan, dll yang berhubungan menggunakan
dengan pemeliharaan, mengurangi alat,makanan, pelayanan
beban perekonomian keluarga. kesehatan, dll. Untuk
memelihara sapi. Biaya ini
sangat subjektif yang

[Type text] Page 8


menjadi beban keluarga.

Kebersihan ASI boleh langsung diminum jadi bias Polusi dan infeksi:
menghindari penyucian botol susu yang pertumbuhan bakteri di
tidak benar ataupun hal kebersihan lain dalam makanan buatan
yang disebabkan oleh penyucian tangan sangat cepat apalagi di
yang tidak bersih oleh ibu. Dapat dalam botol susu yang
menghindari bahaya karena pembuatan hangat biarpun makanan
dan penyimpanan susu yang tidak yang dimakan bayi adalah
benar. makanan bersih akan tetapi
karena tidak mengandung
anti infeksi, bayi akan
mudah mencret atau kena
penularan lainnya.

Ekonomis Tidak perlu disterilkan atau lebih Penyusuan susu formula


mudah dibawa keluar, lebih mudah dan alat yang cukup untuk
diminum, minuman yang paling segar menyeduh susu.
dan suhu minuman yang paling tepat
untuk bayi.

Penampilan Bayi mesti menggerakkan mulut untuk Penyusuan susu formula


menghisap ASI, hal ini dapat membuat dengan botol susu akan
gigi bayi menjadi kuat dan wajah mengakibatkan penyedotan
menjadi cantik. yang tidak puas lalu
menyedot terus yang dapat
menambah beban ginjal
dan kemungkinan menjadi
gemuk.

Pencegahan Bagi bayi yang beralergi, ASI dapat Bagi bayi yang
menghindari alergi karena susu formula alergiterhadap susu
seperti mencret, muntah, infeksi formula tidak dapat
saluran pernapasan, asma, bintik-bintik, menghindari mencret,

[Type text] Page 9


pertumbuhan terganggu dan gejala muntah,infeksi saluran
lainnya. napas, asma, kemerahan,
pertumbuhan terganggu
dan gejala lainnya yang
disebabkan oleh susu
formula.

Kebaikan bagi Dapat membantu kontraksi rahim ibu, Tidak dapat membantu
ibu lebih lambat datang bulan sehabis kontraksi rahim yang dapat
melahirkan sehingga dapat ber-KB membantu pengembalian
alami. Selain itu dapat menghabiskan tubuh ibu jadi rahim perlu
kalori yang berguna untuk dielus sendiri oleh ibu.
pengembalian postur tubuh ibu. Tidak dapat memperlambat
Berdasarkan biodata statistik, ibu yang waktu datang bulan yang
menyusui ASI lebih rendah dapat menghasilkan cara
kemungkinan menderita kanker KB alami. Berdasarkan
payudara, kanker rahim dan keropos biodata statistik, ibu yang
tulang. menyusui susu formula
lebih tinggi kemungkinan
menderita kanker
payudara.

(dr. Suririnah,2009)

C. Kebaikan Asi dan Menyusui

ASI sebagai makanan bayi mempunyai kebaikan/sifat sebagai berikut:

a. ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi, praktis, ekonomis,
mudah dicerna untuk memiliki komposisi, zat gizi yang ideal sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan pencernaan bayi.

[Type text] Page 10


b. ASI mengadung laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu
buatan. Didalam usus laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang
bermanfaat untuk:
Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.
Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan
asam organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.
Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.
Memudahkan Penyerapan berbagai jenis mineral seperti Calsium dan
Magnesium.
c. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi
selama 5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen
C3 dan C4, Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.
d. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi
pada bayi.
e. Proses pemberian ASI dapat menjalin hubungan psikologis antara ibu dan
bayi.

D. Keuntungan ASI untuk ibu

Selain memberikan kebaikan bagi bayi, menyusui dengan bayi juga dapat
memberikankeuntungan bagi ibu, yaitu

Suatu rasa kebanggaan dari ibu, bahwa ia dapat memberikan kehidupan


kepada bayinya.
Hubungan yang lebih erat karena secara alamiah terjadi kontak kulit yang
erat, bagi perkembangan psikis dan emosional antara ibu dan anak.
Dengan menyusui bagi rahim ibu akan berkontraksi yang dapat
menyebabkan pengembalian keukuran sebelum hamil.
Mengurangi insiden kanker payudara
.Hal ini terjadi karena pada saat menyusui hormon esterogen mengalami
penurunan, sementara itu tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon
esterogen tetap tinggi dan inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu
kanker payudara karena tidak adanya keseimbangan hormon esterogen dan
progesterone.

[Type text] Page 11


Mencegah perdarahan pasca persalinan.
Perangsangan pada payudara ibu oleh isapan bayi akan diteruskan ke otak
dan ke kelenjar hipofisis yang akan merangsang terbentuknya hormone
oksitosin. Oksitosin membantu mengkontraksikan kandungan dan
mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan.
Mengurangi anemia
Menyusui eklusif akan menunda masa subur yang artinya menunda haid.
Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan akan
mengurangi angka kejadian anemia
Dapat digunakan sebagai metode KB sementara
Menyusui secara eklusif dapat menjarangkan kehamilan. Rata-rata jarak
kelahiran ibu yang menyusui adalah 24 bulan sedangkan yang tidak
menyui adalah 11 bulan.Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja
menekan hormon untuk ovulasi, sehingga dapat menunda kembalinya
kesuburan. ASI yang dapat digunakan sebagai metode KB sementara
dengan syarat: bayi berusia belum berusia 6 bulan, ibu belum haid kembali
dan ASI diberikan secara eklusif.
Mempercepat kembali ke berat semula
Selama hamil, ibu menimbun lemak dibawah kulit. Lemak ini akan
terpakai untuk membentuk ASI, sehingga apabila ibu tidak menyusui,
lemak tersebut akan tetap tertimbun dalam tubuh.
Steril, aman dari pencemaran kuman
Selalu tersedia dengan suhu yang sesuai dengan bayi
Mengandung antibodi yang dapat menghambat pertumbuhan virus
Tidak ada bahaya alergi

E. Keuntungan ASI untuk Bayi

Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik,


terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi ibu.
ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi
seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya.Pada umur 6 sampai 12
bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari

[Type text] Page 12


60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua kebutuhan bayi, perlu ditambah
dengan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Setelah umur 1 tahun, meskipun
ASI hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan bayi, akan tetapi pemberian ASI
tetap dianjurkan karena masih memberikan manfaat. ASI disesuaikan secara unik
bagi bayi manusia, seperti halnya susu sapi adalah yang terbaik untuk sapi.

ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi


ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan yang akan
melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit,
dan jamur.ASI sebagai nutrisi.ASI merupakan sumber gizi yang
sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan sesuai dengan
kebutuhan pertumbuhan bayi.
ASI meningkatkan jalinan kasih sayang
Kontak kulit dini akan berpengaruh terhadap perkembangan bayi.
Walaupun seorang ibu dapat memberikan kasih saying dengan
memberikan susu formula, tetapi menyusui sendiri akan memberikan
efek psikologis yang besar. Interaksi yang timbul waktu menyusi
antara ibu dan bayi akan menimbulkan rasa aman bagi bayi. Perasaan
aman sangat penting untuk membangun dasar kepercayaan bayi (basic
sense of trust) yaitu dengan mulai mempercayai oranglain (ibu), maka
selanjutnya akan timbul rasa percaya pada diri sendiri.
Mengupayakan pertumbuhan yang baik
Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik
setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal yang baik, dan
mengurangi kemungkinan obesitas. Ibu-ibu yang diberikan
penyuluhan tentang ASI dan laktasi, turunya berat badan bayi (pada
minggu pertama kelahiran) tidak sebanyak ibu-ibu yang tidak diberi
penyuluhan. Hal ini karena kelompok ibu-ibu tersebut segera
memberikan ASI setelah melahirkan. Frekuensi menyusu yang sering
(tidak dibatasi) juga dibuktikan bermanfaat karena volume ASI yang
dihasilkan lebih banyak sehingga penurunan berat badan bayi hanya
sedikit.

[Type text] Page 13


F. Keuntungan ASI untuk keluarga

Tidak perlu uang untuk membeli susu formula, botol susu kayu bakar
atau minyak untuk merebus air, susu atau peralatan.
Bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan biaya lebih sedikit (hemat)
dalam perawatan kesehatan dan berkurangnya kekhawatiran bayi akan
sakit.
Penjarangan kelahiran karena efek kontrasepsi LAM dari ASI eksklusif.
Menghemat waktu keluarga bila bayi lebih sehat.
Memberikan ASI pada bayi (meneteki) berarti hemat tenaga bagi
keluarga sebab ASI selalu siap tersedia.
Lebih praktis saat akan bepergian, tidak perlu membawa botol, susu, air
panas, dll.

G. Proses Terbentuknya ASI

Tahapan-tahapan yang terjadi dalam proses laktasi mencakup :


a. Mammogenesis : Terjadi pertumbuhan payudara baik dari ukuran
maupun berat dari payudara mengalami peningkatan.
b. Laktogenesis :
Tahap 1 (kehamilan akhir) : Sel alveolar berubah menjadi sel sekretoris.
Tahap 2 (hari ke-3 hingga ke-8 kelahiran) : Mulai terjadi sekresi susu,
payudara menjadi penuh dan hangat. Kontrol endokrin beralih menjadi
autokrin.
c. Galaktopoiesis
d. Involution Komposisi ASI ideal untuk bayi

Dokter sepakat bahwa ASI mengurangi resiko infeksi lambung-usus,


sembelit, dan alergi.Bayi ASI memiliki kekebalan lebih tinggi terhadap penyakit.
Contohnya, ketika si ibu tertular penyakit (misalnya melalui makanan seperti
gastroentretis atau polio), antibodi sang ibu terhadap penyakit tersebut diteruskan
kepada bayi melalui ASI. Bayi ASI lebih bisa menghadapi efek kuning
(jaundice). Level bilirubin dalam darah bayi banyak berkurang seiring dengan

[Type text] Page 14


diberikannya kolostrum dan mengatasi kekuningan, asalkan bayi tersebut disusui
sesering mungkin dan tanpa pengganti ASI.

H. Produksi ASI

Proses terjadinya pengeluaran air susu dimulai atau dirangsang oleh isapan
mulut bayi pada putting susu ibu. Gerakan tersebut merangsang kelenjar
Pictuitary Anterior untuk memproduksi sejumlah prolaktin, hormon utama yang
mengandalkan pengeluaran Air Susu. Proses pengeluaran air susu juga tergantung
pada Let Down Replex, dimana hisapan putting dapat merangsang kelenjar
Pictuitary Posterior untuk menghasilkan hormon oksitolesin, yang dapat
merangsang serabutotot halus di dalam dinding saluran susu agar membiarkan
susu dapat mengalir secara lancar.

.Kegagalan dalam perkembangan payudara secara fisiologis untuk


menampung air susu sangat jarang terjadi. Payudara secara fisiologis merupakan
tenunan aktif yang tersusun seperti pohon tumbuh di dalam putting dengan cabang
yang menjadi ranting semakin mengecil.

Susu diproduksi pada akhir ranting dan mengalir kedalam cabang-cabang


besar menuju saluran ke dalam putting. Secara visual payudara dapat di
gambarkan sebagai setangkai buah anggur, mewakili tenunan kelenjar yang
mengsekresi dimana setiap selnya mampu memproduksi susu, bila sel-sel
Myoepithelial di dalam dinding alveoli berkontraksi, anggur tersebut terpencet
dan mengeluarkan susu ke dalam ranting yang mengalir ke cabang-cabang lebih
besar, yang secara perlahan-lahan bertemu di dalam aerola dan membentuk sinus
lactiterous. Pusat dari areda (bagan yang berpigmen) adalah putingnya, yang tidak
kaku letaknya dan dengan mudah dihisap (masuk kedalam) mulut bayi.

Berdasarkan waktu diproduksi, ASI dapat dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Colostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar


mamae yang mengandung tissue debris dan redual material yang terdapat
dalam alveoli dan ductus dari kelenjar mamae sebelum dan segera sesudah
melahirkan anak.

[Type text] Page 15


Tentang colostrum
a. Disekresi oleh kelenjar mamae dari hari pertama sampai hari ketiga
atau keempat, dari masa laktasi.
b. Komposisi colostrum dari hari ke hari berubah.
c. Merupakan cairan kental yang ideal yang berwarna kekuning-
kuningan, lebih kuning dibandingkan ASI Mature.
d. Merupakan suatu laxanif yang ideal untuk membersihkan
meconeum usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran
pencernaan bayi untuk menerima makanan selanjutnya.
e. Lebih banyak mengandung protein dibandingkan ASI Mature,
tetapi
berlainan dengan ASI Mature dimana protein yang utama adalah
casein pada colostrum protein yang utama adalah globulin,
sehingga dapat memberikan daya perlindungan tubuh terhadap
infeksi.
f. Lebih banyak mengandung antibodi dibandingkan ASI Mature
yang dapat memberikan perlindungan bagi bayi sampai 6 bulan
pertama.
g. Lebih rendah kadar karbohidrat dan lemaknya dibandingkan
dengan ASI Mature.
h. Total energi lebih rendah dibandingkan ASI Mature yaitu 58
kalori/100 ml colostrum.
i. Vitamin larut lemak lebih tinggi. Sedangkan vitamin larut dalam
air dapat lebih tinggi atau lebih rendah.
j. Bila dipanaskan menggumpal, ASI Mature tidak.
k. PH lebih alkalis dibandingkan ASI Mature.
l. Lemaknya lebih banyak mengandung Cholestrol dan lecitin di
bandingkan ASI Mature.
m. Terdapat trypsin inhibitor, sehingga hidrolisa protein di dalam usus
bayi menjadi krang sempurna, yangakan menambah kadar antobodi
pada bayi.
n. Volumenya berkisar 150-300 ml/24 jam.

[Type text] Page 16


2. Air Susu Masa Peralihan (Masa Transisi)
a. Merupakan ASI peralihan dari colostrum menjadi ASI Mature.
b. Disekresi dari hari ke 4 hari ke 10 dari masa laktasi, tetapi ada
pula yang berpendapat bahwa ASI Mature baru akan terjadi pada
minggu ke 3 ke 5.
c. Kadar protein semakin rendah, sedangkan kadar lemak dan
karbohidrat semakin tinggi.
d. Volume semakin meningkat.
3. Air Susu Mature
a. ASI yang disekresi pada hari ke 10 dan seterusnya, yang dikatakan
komposisinya relatif konstan, tetapi ada juga yang mengatakan
bahwa minggu ke 3 sampai ke 5 ASI komposisinya baru konstan.
b. Merupakan makanan yang dianggap aman bagi bayi, bahkan ada
yang mengatakan pada ibu yangs ehat ASI merupakan makanan
satu-satunya yang diberikan selama 6 bulan pertama bagi bayi.
c. ASI merupakan makanan yang mudah di dapat, selalu tersedia,
siap diberikan pada bayi tanpa persiapan yang khusus dengan
temperatur yang sesuai untuk bayi.
d. Merupakan cairan putih kekuning-kuningan, karena mengandung
casienat, riboflaum dan karotin.
e. Tidak menggumpal bila dipanaskan.
f. Volume: 300 850 ml/24 jam,
g. Terdapat anti microbaterial factor, yaitu:
Antibodi terhadap bakteri dan virus.
Cell (phagocyle, granulocyle, macrophag, lymhocycle
type T)
Enzim (lysozime, lactoperoxidese)
Protein (lactoferrin, B12 Ginding Protein)
Faktor resisten terhadap staphylococcus.
Complecement ( C3 dan C4)
I. Volume Produksi ASI

[Type text] Page 17


Pada minggu bulan terakhir kehamilan, kelenjar-kelenjar pembuat ASI
mulai menghasilkan ASI. Apabila tidak ada kelainan, pada hari pertama sejak
bayi lahir akan dapat menghasilkan 50-100 ml sehari dari jumlah ini akan terus
bertambah sehingga mencapai sekitar 400-450 ml pada waktu bayi mencapai usia
minggu kedua.(9) Jumlah tersebut dapat dicapai dengan menysusui bayinya
selama 4 6 bulan pertama. Karena itu selama kurun waktu tersebut ASI mampu
memenuhi lkebutuhan gizinya. Setelah 6 bulan volume pengeluaran air susu
menjadi menurun dan sejak saat itu kebutuhan gizi tidak lagi dapat dipenuhi oleh
ASI saja dan harus mendapat makanan tambahan.

Dalam keadaan produksi ASI telah normal, volume susu terbanyak yang
dapat diperoleh adalah 5 menit pertama. Penyedotan/penghisapan oleh bayi
biasanya berlangsung selama 15-25 menit.

Selama beberapa bulan berikutnya bayi yang sehat akan mengkonsumsi


sekitar 700-800 ml ASI setiap hari.Akan tetapi penelitian yang dilakukan pada
beberpa kelompok ibu dan bayi menunjukkan terdapatnya variasi dimana
seseorang bayi dapat mengkonsumsi sampai 1 liter selama 24 jam, meskipun
kedua anak tersebut tumbuh dengan kecepatan yang sama.

Konsumsi ASI selama satu kali menysui atau jumlahnya selama sehari
penuh sangat bervariasi. Ukuran payudara tidak ada hubungannya dengan volume
air susu yang diproduksi, meskipun umumnya payudara yang berukuran sangat
kecil, terutama yang ukurannya tidak berubah selama masa kehamilan hanya
memproduksi sejumlah kecil ASI Pada ibu-ibu yang mengalami kekurangan gizi,
jumlah air susunya dalam sehari sekitar 500-700 ml selama 6 bulan pertama, 400-
600 ml dalam 6 bulan kedua, dan 300-500 ml dalam tahun kedua kehidupan bayi.

Penyebabnya mungkin dapat ditelusuri pada masa kehamilan dimana


jumlah pangan yang dikonsumsi ibu tidak memungkinkan untuk menyimpan
cadangan lemak dalam tubuhnya, yang kelak akan digunakan sebagai salah satu
komponen ASI dan sebagai sumber energi selama menyusui. Akan tetapi kadang-
kadang terjadi bahwa peningkatan jumlah produksi konsumsi pangan ibu tidak
selalu dapat meningkatkan produksi air susunya. Produksi ASI dari ibu yang

[Type text] Page 18


kekurangan gizi seringkali menurun jumlahnya dan akhirnya berhenti, dengan
akibat yang fatal bagi bayi yang masih sangat muda. Di daerah-daerah dimana
ibu-ibu sangat kekurangan gizi seringkali ditemukan merasmus pada bayi-bayi
berumur sampai enam bulan yang hanya diberi ASI.

J. Masalah dalam Menyusui dan Penanganannya

1. ASI kurang
Seringkali ibu merasa produksi ASInya kurang padahal sebenarnya tidak,
apalagi bila bayinya sering menangis, ibu tergesa-gesa ingin memberikan
tambahan susu formula.
Penanganannya :
Ibu harus mengkonsumsi makanan yang bergizi
Menyusuilah dengan sabar
Menyusui secara bergantian antara kedua payudara
Minimalkan penggunaan alat (misal : dot) karena akan
membingungkan bayi dan akhirnya mengurangi rangsangan
untuk memproduksi ASI
2. Bayi Bingung Puting
Bayi yang mendapatkan susu formula bergantian dengan ASI akan
mengalami nipple confusion sehingga waktu menyusu ibunya sering terputus-
putus bahkan kadang-kadang menolak menyusu ibunya.
Penanganannya :
Ibu harus mengusahakan pemberian ASI eksklusif
Menyusui dengan cara yang benar
Menyusui lebih lama dan sering
3. Payudara Bengkak
Pada hari-hari pertama, seringkali menyusui kurang efektif sehingga ASI
mengumpul di dalam payudara, menekan pembuluh darah dan saluran limfe.
Hal ini mengakibatkan payudara menjadi bengkak dan nyeri.
Untuk menghindari hal tersebut lakukanlah :
Susui bayi segera setelah bayi lahir
Susui menurut kehendak bayi, jangan dijadwalkan

[Type text] Page 19


Susui bayi dengan menggunakan tehnik menyususi yang benar
Keluarkan sisa ASI dengan tangan atau pompa
Penanganannya:
Bayi disusukan untuk menghindari pembengkakan
Berikan kompres dingin untuk menguragi nyeri
Lakukan pengurutan atau massage payudara
4. Puting payudara nyeri
Rasa sakit akan berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi mulut bayi dan
putting susu ibu benar, perasaan nyeri akan segera hilang.
Cara menanganinya:
Posisi menyusui sudah benar
Mulai menyusui pada putting susu yang tidak sakit,
guna membantu mengurangi sakit pada putting susu yang sakit.
Segera setelah minum, keluarkan sedikit ASI. Oleskan diputing
susu dan biarkan payudara terbuka untuk beberapa waktu sampai
puting susu kering.
5. Puting payudara lecet
Puting payudara yang lecet dapat dirawat dengan:
Ibu dapat memberikan ASI pada keadaan luka yang tidak begitu
sakit.
Mengoleskan kolostrum atau ASI disekitar puting susu dan
sesudah menyusui.
Puting susu diistirahatkan selama kurang lebih 1 x 24 jam.
Selama puting susu diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap
dikeluarkan dengan tangan dan tidak dianjurkan dengan alat
pompa karena nyeri
Meminumkan ASI pada bayi dengan menggumakan sendok bersih
selama masa istirahat.
Tidak diperbolehkan mencuci payudara dengan menggunakan
sabun.
6. Mastitis

[Type text] Page 20


Mastitis adalah peradangan payudara akibat infeksi. Biasanya terjadi pada
minggu-minggu pertama setelah melahirkan yang tersumbat atau luka pada
putting yang terinfeksi.
Penanganannya:
Kompres air hangat
Ibu tetap menyusui bayinya pada payudara yang tidak terinfeksi
Cukup istirahat
Minum air putih minimal 2 liter/hari
Minum anti biotic
Lakukan perawatan payudara

K. Tanda Bayi Cukup Asi

Banyak ibu yang kurang memperhatikan apakah bayinya sudah cukup


mendapatkan ASI, atau bahkan banyak juga ibu yang bingung dengan berapa
banyak atau berapa sering pemberian ASI yang baik itu.
Oleh karena itu, berbagai tanda dibawah ini dapat dijadikan pedoman untuk
mengevaluasi kecukupan pemberian ASI, yaitu :

Bayi menunjukan keinginan dan gairah yang kuat untuk bangun secara
teratur untuk menyusui.
Irama hisapan yang ritmis dan teratur, bagian depan telinga bayi akan
terlihat sedikit bergerak dan ibu bisa mendengar bayinya menghisap dan
menelan ASI yang diberikan.
Berikan ASI selama rata-rata 15-20 menit pada masng-masing payudara
setiap menyusui.
Berikan ASI setidaknya setiap 1-3 jam selama dua bulan pertama.
Disarankan juga untuk membangunkan bayi setiap 2-3 jam untuk
memberikan ASI selama beberapa minggu awal. Setelah lebih dari dua
bulan bayi akan mampu menghabiskan ASI lebih cepat, maka pemberian
ASI dilakukan lebih jarang hingga setiap 3-5 jam dan durasi menyusui
menjadi lebih singkat.
Bayi ngompol hingga 6-8 kali menandakan masukan cairan yang cukup.

[Type text] Page 21


Bayi tubuh dengan kecepatan pertumbuhan yang normal, mengalami
peningkatan berat, tinggi badan, dan ukuran lingkar kepala.
Memiliki tonus otot yang baik, kulit yang sehat dan warna kulit yang
sehat pula

L. Tips Sukses Asi Eksklusif

a. Susui bayi sesering mungkin. Payudara kanan dan kiri. Jangan


dijadwalkan. Produksi ASI mengikuti hukum permintaan, semakin sering
dihisap, maka semakin banyak berproduksi.
b. Pompa payudara sehabis menyusui. Payudara yang kosong akan semakin
mempercepat produksi ASI.
c. Jangan terlalu cepat memindahkan posisi menyusui dari payudara kiri ke
kanan, dan sebaliknya. ASI yang keluar setelah 15 menit pertama justru
banyak mengandung lemak yang dapat mengenyangkan
bayi. Jangan lakukan posisi menyusui tiduran sampe ketiduran kalau
ibus punya kebiasaan tidur pingsan. Bisa2 bayinya ketindihan dan gak
bisa bernafas.
d. Makan makanan yang bergizi dan minum cairan yang cukup banyak. Bisa
air putih, jus buah, susu rendah lemak, kuah makanan. Makanannya
usahakan banyak sayur hijau dan makanan laut. Daun katuk segar lebih
cepat menghasilkan daripada suplemen seperti Pro ASI
atawa Lancar ASI. Jangan pikirkan diet dulu. Melangsingkan tubuh
bisa dilakukan kapan saja sementara menyusui waktunya cuma
sebentar sementara manfaat baiknya untuk bayi adalah untuk kecerdasan
dan daya tahan tubuhnya.
e. Minum madu juga sangat bermanfaat
f. Ibu harus cukup istirahat dan jangan stres! Stres bikin ASI mendadak
kering.
g. Kalau bayi masih tampak kurang puas juga, pompa ASI dan masukkan ke
botol untuk diberikan ke bayi. Tapi sebenarnya penggunaan dot tidak
dianjurkan paling tidak sampai usia bayi 6 bulan sebab dapat mengganggu
perkembangan sistem syaraf dan struktur tulang kepala.

[Type text] Page 22


h. Ini yang paling penting, yaitu RASA PERCAYA DIRI bahwa kita
MAMPU untuk memberikan yang terbaik untuk bayi kita yaitu ASI.
Memberikan ASI eksklusif terutama sangat dianjurkan untuk bayi2 yang
dilahirkan dengan cara caesar. Bayi caesar mengalami intensitas
kesakitan yang sangat tinggi dibandingkan dengan bayi lahir normal yang
sudah mengalami exercise dalam proses kelahiran
sebelum khirnya muncul ke dunia dan beradaptasi dengan dunia luar.
Dengan memberikan ASI, maka dapat membantu mencegah infeksi dan
mengurangi rasa akit yang diderita bayi

[Type text] Page 23


BAB III
RENCANA KEGIATAN

A. Tema
ASI EKSLUSIF
B. Kegiatan Pembelajaran
1. Metode
Ceramah
Diskusi, Tanya Jawab
2. Media
Laptop : Infokus ( power point )
Lafleat : Berisi Materi materi dan gambar
Lembar balik ( Flipchart)
Poster
3. Evaluasi
Evaluasi Struktur
- Audiens sebanyak 12 orang Ibu Menyusui
- Tempat dan alat tersedia sesuai dengan acara
- Ibu Menyusui aktif selama pertemuan
Evaluasi Hasil
- Peserta mampu memahami pengertian ASI EKSLUSIF
- Peserta mampu memahami tentang kandungan ASI
- Peserta mampu memahami keuntungan ASI EKSLUSIF pada
ibu
- Peserta mampu memahami keuntungan ASI EKSLUSIF pada
bayi.
- Peserta mampu memahami masalah menyusui dan
penangannannya.
4. Waktu dan Tempat
Hari : Rabu

[Type text] Page 24


Tanggal :28 Desember 2017
Tempat : Ruang Markisa RSUD Sayang Cianjur
5. Sasaran Kegiatan
Peserta / Audience yang akan mengikuti kegiatan ini adalah perwakilan
ibu ibu menyusui.
C. Susunan Kepanitiaan
ASI EKSLUSIF
Pelindung : Ketua Stikes Budi Luhur Cimahi
Penasehat : Ketua Jurusan Program Pendidikan S1.Keperawatan
Penanggung Jawab : Koordinator Mata ajaran Promosi Kesehatan.
Ketua Pelaksana : Anisa Nurmalia Fuqoha
Sekertaris : Ika Sartika
Bendahara : Rismayanti
Seksi Acara : Nurhasanah, Anita Puspita
Seksi Perlengkapan : Irfan prasetyo, Roni Arisandi
Seksi Documentasi : Lukman Hayat
Seksi Konsumsi : Ranny Rachmawati, Tarida adytiani

Cianjur , 01 Desember 2017

Ketua pelaksana Sekertaris

Anisa Nurmalia Fuqoha Ika sartika

Nim. C.0105.17.115 Nim C.0105.17.127

D. Rincian Anggaran ( Dana )


ASI EKSLUSIF
a. Kesekertarisan
- Pengadaan proposal 3 buah @25.000 Rp. 75.000
b. Perlengkapan
- Poster ( ukuran A2 1buah ) Rp. 45.000

[Type text] Page 25


- Kertas HVS 150 lembar @ 100 Rp. 15.000
- Leaflet 10 lembar @. 2500 Rp. 25.000
- Lembar Balik( flipchart ) Rp. 55.000
- Hadiah untuk audience ( yang menjawab pertanyaan)
5 hadiah @5000 Rp. 25.000
c. Dokumentasi
- Cetak foto ukuran 2R 10buah @ 2000 Rp. 20.000
- CD ( untuk vidio) 1buah Rp. 5.000
(Note: Vidio menggunakan HP )
d. Konsumsi
- Snack ( Kue ) untuk panitia dan peserta 20 box
@ 15000 Rp. 300.000 +
Jumlah Total Rp.565.000

Cianjur , 01 Desember 2017

Ketua pelaksana Sekertaris

Anisa Nurmalia Fuqoha Ika sartika

Nim. C.0105.17.115 Nim C.0105.17.127

E. Satuan Acara Penyuluhan (SAP )

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ASI EKSKLUSIF

Pokok Bahasan : Promosi Kesehatan

Sub pokok bahasan : ASI Eksklusif

[Type text] Page 26


Tempat : Ruang Markisa RSUD Sayang Cianjur

Sasaran : Ibu Menyusui

Waktu : Rabu, 28 Desember 2017 Pukul 09.00 Wib s/d selesai

I. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan tentang pemberian ASI ekslusif diharapkan ibu
dapat mengerti dan memahami manfaat ASI ekslusif bagi ibu dan bagi bayi.
II. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai ASI Eksklusif, diharapkan ibu
mampu :
1. ibu mampu menjelaskan pengertian ASI Eksklusif
2. ibu mampu menjelaskan kandungan ASI
3. ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI untuk ibu
4. ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI untuk bayi
5. ibu memahami masalah dalam menyusui dan penangannya

III. Pokok Materi


1. Pengertian ASI Eksklusif
2. Kandungan ASI
3. Keuntungan ASI untuk ibu
4. Keuntungan ASI untuk bayi
5. Masalah dalam menyusui dan penanganannya

IV. Kegiatan Belajar Mengajar

Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab

V. Media dan Sumber

Media : Leaflet, Flipchart, Poster, Powerpoint

Sumber :Kristiyansari Weni, 2009,ASI, Menyusui & Sadari, Nuha Medika


Yogyakarta. Suradi, Rululina dkk,2008, Manfaat Asi dan
Menyusui,Fakultas Kedokteran Universirtas Indonesia, Jakarta.

[Type text] Page 27


Kartika, 2008. Sehat Setelah Melahirkan. Cetakan ke-1.
Yogyakarta: Kawan Kita. Roesli Utami,2001, Asi Ekslusif,
Pustaka Bunda,Jakarta.

VI. SETTING TEMPAT DAN JADWAL KEGIATAN

Setting Tempat
Keterangan :

Media : Presenter

: Fasilitator

: Observer

: Moderator

Pengorganisasian

Presenter : Anisa Nurmalia Fuqoha


Moderator : Ika Sartika
Fasilitator : Anita Puspita, Rismayanti, Ranny Rachmawat,Tarida
Observer : Nurhasanah, Asih yulia, Ilfa Nuraeni

Rincian Tugas
Presenter : Memberikan penyuluhan
Moderator : Mengatur jalannya penyuluhan, membuka dan menutup
acara
Fasilitator : Memfasilitasi jalannya penyuluhan
Observer : Mengawasi jalannya acara penyuluhan

[Type text] Page 28


Jadwal Kegiatan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media


Kegiatan

1. Pembukaan 5 menit Mengucapkan Menjawab salam Kata-


salam Mendengarkan kata/
Memperkenalkan dan menyimak kalimat
diri Bertanya
Menyampaikan mengenai
tentang tujuan perkenalan dan
pokok materi tujuan jika ada
Menyampaikan yang kurang jelas
pokok pembahasan
Kontrak waktu
Penyampaian Materi
2. Pelaksanaan 20 Menjelaskan Mendengarkan Lembar
menit Pengertian ASI penjelasan dan balik
Eksklusif menyimak
Menjelaskan
kandungan ASI
Menjelaskan
keuntungan ASI
untuk ibu
Menjelaskan
keuntungan ASI
untuk bayi
Memahami masalah
dalam menyusui dan
penanganannya

[Type text] Page 29


a.
3. Penutup 5 menit Memberikan Bertanya Kata-
kesempatan Sasaran dapat kata/
bertanya menjawab tentang kalimat
Melakukan evaluasi pertanyaan yang
Menyampaikan diajukan
kesimpulan materi Mendengarkan
Membagikan leaflet Merespon
dan reinforcement Menjawab salam
Mengakhiri
pertemuan dan
menjawab salam

VII. Evaluasi
Prosedur : Post Test
Jenis Test : Pertanyaan Secara Lisan
Butir Soal : 5 Soal
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ASI Eksklusif!
2. Jelaskan kandungan ASI !
3. Jelaskan keuntungan ASI untuk ibu!
4. Jelaskan keuntungan ASI untuk bayi!
5. Sebutkan masalah dalam pemberian ASI dan Penangannya !

LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian ASI Eksklusif

ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain
pada bayi berumur nol sampai enam bulan (Depkes RI, 2004).

[Type text] Page 30


ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan
tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI dapat diberikan sampai bayi
berusia 2 tahun. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dianjurkan oleh
pedoman internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI
baik bagi bayi, ibu, keluarga, maupun Negara (WHO,2001)

Jadi dapat disimpulkan bahwa ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa
makanan dan minuman tambahan lain pada bayi serta dapat diberikan sampai bayi
berusia 2 tahun

B. Kandungan ASI

ASI mengadung:

1. Laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan. Didalam usus
laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang bermanfaat untuk:
Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.
Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat
menghasilkan asam organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.
Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.
Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral, seperti calsium,
magnesium.
2. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi
selama 5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen
C3 dan C4, Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.
3. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi
pada bayi.

C. Keuntungan ASI untuk Ibu


a. Mengurangi insiden kanker payudara
Hal ini terjadi karena pada saat menyusui hormon esterogen mengalami
penurunan, sementara itu tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon
esterogen tetap tinggi dan inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu

[Type text] Page 31


kanker payudara karena tidak adanya keseimbangan hormon esterogen dan
progesterone.
b. Mencegah perdarahan pasca persalinan
Perangsangan pada payudara ibu oleh isapan bayi akan diteruskan ke
otak dan ke kelenjar hipofisis yang akan merangsang terbentuknya
hormone oksitosin. Oksitosin membantu mengkontraksikan kandungan
dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan.
c. Mengurangi anemia
Menyusui eklusif akan menunda masa subur yang artinya menunda haid.
Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan akan
mengurangi angka kejadian anemia
d. Dapat digunakan sebagai metode KB sementara
Menyusui secara eklusif dapat menjarangkan kehamilan. Rata-rata jarak
kelahiran ibu yang menyusui adalah 24 bulan sedangkan yang tidak
menyui adalah 11 bulan.Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja
menekan hormon untuk ovulasi, sehingga dapat menunda kembalinya
kesuburan. ASI yang dapat digunakan sebagai metode KB sementara
dengan syarat: bayi berusia belum berusia 6 bulan, ibu belum haid
kembali dan ASI diberikan secara eklusif.
e. Mempercepat kembali ke berat semula
Selama hamil, ibu menimbun lemak dibawah kulit. Lemak ini akan
terpakai untuk membentuk ASI, sehingga apabila ibu tidak menyusui,
lemak tersebut akan tetap tertimbun dalam tubuh.
f. Steril, aman dari pencemaran kuman
g. Selalu tersedia dengan suhu yang sesuai dengan bayi
h. Mengandung antibodi yang dapat menghambat pertumbuhan virus
i. Tidak ada bahaya alergi
D. Keuntungan ASI untuk bayi
ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan yang akan
melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, dan
jamur.

[Type text] Page 32


ASI sebagai nutrisi
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang
seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi.
ASI meningkatkan jalinan kasih sayang
Kontak kulit dini akan berpengaruh terhadap perkembangan bayi.
Walaupun seorang ibu dapat memberikan kasih saying dengan
memberikan susu formula, tetapi menyusui sendiri akan memberikan efek
psikologis yang besar. Interaksi yang timbul waktu menyusi antara ibu dan
bayi akan menimbulkan rasa aman bagi bayi. Perasaan aman sangat
penting untuk membangun dasar kepercayaan bayi (basic sense of trust)
yaitu dengan mulai mempercayai oranglain (ibu), maka selanjutnya akan
timbul rasa percaya pada diri sendiri.
Mengupayakan pertumbuhan yang baik
Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik
setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal yang baik, dan
mengurangi kemungkinan obesitas. Ibu-ibu yang diberikan penyuluhan
tentang ASI dan laktasi, turunya berat badan bayi (pada minggu pertama
kelahiran) tidak sebanyak ibu-ibu yang tidak diberi penyuluhan. Hal ini
karena kelompok ibu-ibu tersebut segera memberikan ASI setelah
melahirkan. Frekuensi menyusu yang sering (tidak dibatasi) juga
dibuktikan bermanfaat karena volume ASI yang dihasilkan lebih banyak
sehingga penurunan berat badan bayi hanya sedikit.

E. Masalah dalam Menyusui dan Penanganannya

ASI kurang
Seringkali ibu merasa produksi ASInya kurang padahal sebenarnya tidak,
apalagi bila bayinya sering menangis, ibu tergesa-gesa ingin memberikan
tambahan susu formula.
Penanganannya :
a. Ibu harus mengkonsumsi makanan yang bergizi
b. Menyusuilah dengan sabar
c. Menyusui secara bergantian antara kedua payudara

[Type text] Page 33


d. Minimalkan penggunaan alat (misal : dot) karena akan
membingungkan bayi dan akhirnya mengurangi rangsangan
untuk memproduksi ASI

Bayi Bingung Puting


Bayi yang mendapatkan susu formula bergantian dengan ASI akan
mengalami nipple confusion sehingga waktu menyusu ibunya sering
terputus-putus bahkan kadang-kadang menolak menyusu ibunya.
Penanganannya :
a. Ibu harus mengusahakan pemberian ASI eksklusif
b. Menyusui dengan cara yang benar
c. Menyusui lebih lama dan sering
Payudara Bengkak
Pada hari-hari pertama, seringkali menyusui kurang efektif sehingga ASI
mengumpul di dalam payudara, menekan pembuluh darah dan saluran
limfe. Hal ini mengakibatkan payudara menjadi bengkak dan nyeri.Untuk
menghindari hal tersebut lakukanlah :
a. Susui bayi segera setelah bayi lahir
b. Susui menurut kehendak bayi, jangan dijadwalkan
c. Susui bayi dengan menggunakan tehnik menyususi yang benar
d. Keluarkan sisa ASI dengan tangan atau pompa

Penanganannya:

a. Bayi disusukan untuk menghindari pembengkakan


b. Berikan kompres dingin untuk menguragi nyeri
c. Lakukan pengurutan atau massage payudara
Puting payudara nyeri
Rasa sakit akan berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi mulut bayi dan
putting susu ibu benar, perasaan nyeri akan segera hilang. Cara
menanganinya:
a. Posisi menyusui sudah benar

[Type text] Page 34


b. Mulai menyusui pada putting susu yang tidak sakit,
guna membantu mengurangi sakit pada putting susu yang sakit.
c. Segera setelah minum, keluarkan sedikit ASI. Oleskan diputing
susu dan biarkan payudara terbuka untuk beberapa waktu sampai
puting susu kering.

Puting payudara lecet


Puting payudara yang lecet dapat dirawat dengan:
a. Ibu dapat memberikan ASI pada keadaan luka yang tidak begitu
sakit.
b. Mengoleskan kolostrum atau ASI disekitar puting susu dan
sesudah menyusui.
c. Puting susu diistirahatkan selama kurang lebih 1 x 24 jam.
d. Selama puting susu diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap
dikeluarkan dengan tangan dan tidak dianjurkan dengan alat
pompa karena nyeri
e. Meminumkan ASI pada bayi dengan menggumakan sendok bersih
selama masa istirahat.
f. Tidak diperbolehkan mencuci payudara dengan menggunakan
sabun.
Mastitis
Mastitis adalah peradangan payudara akibat infeksi. Biasanya terjadi pada
minggu-minggu pertama setelah melahirkan yang tersumbat atau luka
pada putting yang terinfeksi.
Penanganannya:
a. Kompres air hangat
b. Ibu tetap menyusui bayinya pada payudara yang tidak terinfeksi
c. Cukup istirahat
d. Minum air putih minimal 2 liter/hari
e. Minum anti biotic
f. Lakukan perawatan payudara

[Type text] Page 35


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik bagi bayi yang harus
diberikan pada bayi sampai bayi berusia 6 bulan tanpa makanan
pendamping.
2. Adanya kecenderungan semakin tinggi tingkat pendidikan semakin besar
persentase ASI secara Eksklusif.
3. Masih rendahnya tingkat pengetahuan ibu-ibu tentang pemberian ASI.

B. Saran

1. Perlu peningkatan penyuluhan kesehatan secara umum khususnya tentang


ASI dan menyusui kepada masyarakat, khususnya kepada ibu post partum
tentang pentingnya asi ekslusif, serta penanganan pada ibu yang memiliki
masalah akan pemberian ASI.
2. Perlu ditingkatkan peranan tenaga kesehatan baik di rumah sakit, klinik
bersalin, Posyandu di dalam memberikan penyuluhan atau petunjuk
kepada ibu hamil, ibu baru melahirkan dan ibu menyusui tentang ASI dan
menyusui.

[Type text] Page 36


DAFTAR PUSTAKA

Kristiyansari Weni, 2009,ASI, Menyusui & Sadari, Nuha Medika,


Yogyakarta
Suradi, Rululina dkk,2008, Manfaat Asi dan Menyusui,Fakultas
Kedokteran Universirtas Indonesia, Jakarta
Kartika, 2008. Sehat Setelah Melahirkan. Cetakan ke-1. Yogyakarta:
Kawan Kita.
Roesli Utami,2001, Asi Ekslusif, Pustaka Bunda,Jakarta
FKUI, Buku Pedoman Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal,
Cetakan 1, 2002, Yayasan Bina Pustaka: Jakarta.
http: //depkes.go.id

[Type text] Page 37

Anda mungkin juga menyukai