Total
Total
131
131
100,0
100,0
PEMBAHASAN
Analisis Univariat 1. Umur Dari hasil penelitian bahwa kelompok
umur 2-4 tahun merupakan terbesar
proporsinya (52,7%) sedangkan yang
terkecil kelompok umur 4-5 tahun
dengan proporsinya (14,5%).
2. Jenis Kelamin
Gambaran Umur dan Jenis Kelamin Penderita ISPA Pada Balita Di Puskesmas Lerep Kabupaten
Semarang
Beberapa hasil penelitian dalam Lismatina Jenis kelamin balita perempuan yang menderita ISPA
(2000) menjelaskan bahwa jenis kelamin yang di Puskesmas Lerep mempunyai presentase paling
menentukan faktor gizi internal yang tinggi yaitu 55,7% yaitu sebanyak 73 balita.
menentukan kebutuhan gizi sehingga pada
gilirannya ada keterkaitan antara jenis kelamin
dengan keadaan gizi. Seperti penelitian Saran
Chen(1992)di Bagdad dan India, menunjukkan
bahwa keadaan gizi balita perempuan selalu 1. Bagi Puskesmas dan Tenaga
lebih rendah dibandingkan laki-laki. Selain itu,
penelitian yang dilakukan Malahayati (1992) di
Sumatera Selatan, menunjukkan bahwa Kesehatan.
presentasi laki-laki status gizi baik cenderung
lebih tinggi dari pada perempuan, baik yang
tinggal di daerah pedesaan ataupun perkotaan. Berdasarkan hasil penelitian, balita yang rentan
Perbedaan prevalensi antara kedua jenis terkena ISPA supaya meningkatkan daya tahan tubuh
kelamin belum dapat dijelaskan secara pasti atau memperbaiki gizi dengan makan makanan yang
apakah karena faktor genetik atau perbedaan bergizi, minum cukup dan istirahat cukup. Kunjungi
dalam hal perawatan atau pemberian makanan. pelayanan kesehatan atau beri pengobatan bila mulai
muncul tanda-tanda ISPA serta pastikan anak
mendapatkan imunisasi lengkap
KESIMPULAN DAN SARAN
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Halim, D. 2000. Ilmu Penyakit Paru. Jakarta :
Jakarta.
Jelliffe DB, EFP Jelliffe. 1989. Community
pneumonia
balita
di
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi penelitian
Ciamis.
Tesis
FKM
UI.
Nursalam. (2003).
Konsep
&
Penerapan
Depok.
Metodologi
Penelitian
Ilmu
Jusat. 1992-faktoryang. berkaitanFaktor
Keperawatan
:Pedoman
anak
balita
(analisis
data
Penelitian
Keperawatan.
SUSENAS
1997),
Gizi
Jakarta. Salemba Medika.
Kazi. 2009.
Risk Factors for Acute
Akut
(ISPA)
dan
Respiratory
Infections
(ARI)
penanggulangannya.Retrieve:A
Among
Children
Under
Five
pril18,2015,from
Years
in Bangladesh. Journal
http://www.google.com/searchX
ISSN : 2070-0237.
che:7PY7lGw31NYJ:library.us
Kusnoputranto,
H.
1995.
Kesehatan
u.ac.i
d/modules.php%3Fop%3Dmod
Lingkungan.
Fakultas
load %26name%3D
Kesehatan
Masyarakat.
Universitas
Indonesia.
Santoso, S. Ranti, A.L. 2009. Kesehatan dan
Depok.
Gizi. Departemen
Pendidikan
Lismartina.
2002.
Faktor-faktor
yang
dan
Kebudayaan dan Rineka
Cipta. Jakarta.
Berpengaruh
Terhadap
Terjadinya KEP
Pada
Anak
Sugiyono.(2011).MetodePenelitian
Balita
di
Kecamatan
Tebet,
Kualitatif, Kuantitatif Dan R &
Jakarta
Selatan.
Skripsi
D . Bandung : Alfabeta
FKM-UI. Jakarta.
Sulistyonigsih &
Redi
Rustandi.
2010.
Maryunani, A.
2010. Ilmu Kesehatan anak
Faktor-faktor
yang
Dalam
Kebidanan.
Jakarta.
berhubungan dengan kejadian
Muttaqin, A.
(2008). Buku
Ajar
: Asuhan
Kerja Puskesmas DTP Jamanis
Kabupaten Tasikmalaya
tahun
Keperawatan
Klien
dengan
Gangguan
Sistem
Pernafasan.
Jakarta
:
Penerbit
Salemba
Supartini, Y. 2004. Buku Ajar Keperawatan
Medika.
Anak.
Editor
Monica
Ester.
Faktor
yang
Berhubungan
dengan
Mortalitas 2001. Pola Penyakit
Penyebab
Kematian
di
Kjadian
ISPA
pada
Balita di
Indonesia.
Jakarta
:
Badan
Wilayah
Kerja
Puskesmas
Penelitian dan
Pengembangan
Lerep
Kabupaten
Semarang.
Departemen
Skripsi
PSKM
Stikes
Ngudi
Kesehatan
Kesehatan RI.
Waluyo Ungaran.
The Internasional Bank for Recontrustruction
and
development/The
World
Gambaran Umur dan Jenis Kelamin Penderita ISPA Pada Balita Di Puskesmas Lerep Kabupaten
Semarang
Bank. 2006. Disease Control
Priorities in Developing
Dari:
http://www.wpro.who.int/ [ 10
Agustus 2015].
of Epidemic-and Pandemic-
Jenewa.
Gambaran Umur dan Jenis Kelamin Penderita ISPA Pada Balita Di Puskesmas Lerep Kabupaten
Semarang